• Tidak ada hasil yang ditemukan

ini. Sehingga memudahkan perusahaan dalam merekrut karyawan. Faktor lokasi inilah salah satu juga yang membuat perusahaan ini berkembang pesat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ini. Sehingga memudahkan perusahaan dalam merekrut karyawan. Faktor lokasi inilah salah satu juga yang membuat perusahaan ini berkembang pesat."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

kegiatan keluar masuk kendaran mobil berat untuk mengirim barang maupun mendatangkan bahan baku. Tenaga kerja juga cukup banyak tersedia di kawasan ini. Sehingga memudahkan perusahaan dalam merekrut karyawan. Faktor lokasi inilah salah satu juga yang membuat perusahaan ini berkembang pesat.

4.1.1.3.Struktur Organisasi Perusahaan.

Struktur perusahaan menunjukkan struktur bagian–bagian dari tugas kerja karyawan. Struktur perusahaan akan di jelaskan pada gambar 2.

Gambar 2 Struktur Perusahaan

Sumber : PT PUTRA RACKINDO SEJAHTERA Data yang Diolah (2013).

DIREKTUR GENERAL MANAJER MANAGER MARKETING MANAGER F & A STAFF ACC STAFF PAJAK STAFF MARKETING STAFF PIG MANAGER PURCASING MANAGER PIG MANAGER PRODUKSI STAFF PRODUKSI STAFF PPIC STAFF FINANCE STAFF PURCHASING

(2)

Dari struktur perusahaan di lampiran sebelumnya direktur merupakan pucuk pimpinan tertinggi diikuti general manajer, manager produksi,manager PIG, manager purchasing,manager marketing, manager F & A dan ikuti oleh staff dimasing masing manager.

4.1.1.4.Deskripsi Bagian Perusahaan.

Penulis akan menjelaskan tugas–tugas dari bagian–bagian kerja karyawan di PT PUTRA RACKINDO SEJAHTERA

1. Direktur.Utama, sebagai :

 Memimpin jalanya perusahaan

 Membuat Keputusan

 Menganalisa Laporan dari General manajer tentang jalanya perusahaan

2. General Manager , sebagai :

 Mengontrol jalannya perusahaan

 Membuat Keputusan atas semua departemen

 Bertanggung jawab kepada direktur 3. Manager Produksi , sebagai :

 Mengontrol jalanya proses produksi

 Mengawasi terhadap produksi yang kurang sesuai

(3)

4. Manager PIG , sebagai :

 Mengontrol adanya proses produk baru

 Bertanggung jawab kepada direktur 5. Manager Purchasing , sebagai :

 Mengontrol berbagai macam pembelian

 Mengawasi order yang bener bener di butuhkkan

 Bertanggung jawab kepada direktur 6. Manager Marketing , sebagai :

 Memperlacar penjualan

 Mengurus segala administrasi dalam segi pemasaran

 Bertanggung jawab kepada direktur 7. Manager F & A , sebagai :

 Memperkirakan dana yang di keluarkan guna pembiyaan produk yang dilaksanakan

 Mengawasi terhadap penggunaan keuangan perusahaan.

 Membuat laporan keuwangan

 Bertanggung jawab kepada direktur 8. Staff Masing – Masing , sebagai :

 Melakukan tugas dan bertanggung jawab terhadap manager masing – masing

(4)

4.1.1.5.Tujuan Perusahaan.

Tujuan dari PT.PUTRA RACKINDOSEJAHTERA didirikan antara lain: 1. Tujuan Jangka Pendek.

a. Menjaga kualitas dan prestasi yang telah dicapai perusahaan dengan menjalankan kegiatannya agar konsumen perusahaan tidak kecewa. b. Mencapai laba sebesar-besarnya dengan diperoleh laba besar maka

keuntungan diperoleh perusahaan tinggi. 2. Tujuan Jangka Panjang.

a. Menjaga kontinuitas perusahaan, usaha ini sangat penting agar perusahaan tidak kolaps di persaingan antar perusahaan di tahun-tahun berikutnya.

b. Mempertahankan reputasi, reputasi yang di mata masyarakat harus dijaga agar para konsumen perusahaan percaya dan tetap memakai barang yang di produksi oleh perusahaan.

4.1.2 . Deskripsi Responden.

Dari kuesioner yang telah disebarkan didapat data identitas responden. Penyajian data mengenai identitas responden untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri pada responden.

(5)

4.1.2.1.Jenis Kelamin.

Jenis kelamin secara umum dapat memberikan perbedaan pada perilaku seseorang. Dalam suatu bidang kerja jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembeda aktivitas yang dilakukan oleh individu Penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut ini:

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki–laki 30 85,7%

Perempuan 5 14,3%

Total 35 100%

Sumber : Lampiran 4, Data yang Diolah (2013).

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 30 orang persentase 85,7% dibanding perempuan yang hanya 5 orang dengan persentase 14,3%. Hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki sebagai proporsi yang lebih besar dibanding karyawan perempuan yang bekerja pada PT. PUTRA RACKINDO SEJAHTERA. Hal ini disebabkan karena untuk pekerjaan yang memerlukan tenaga fisik, laki-laki secara umum dipandang lebih baik dibanding perempuan.

(6)

4.1.2.2.Umur Responden.

Umur dalam keterkaitannya dengan perilaku individu di lokasi kerja biasanya adalah sebagai gambaran akan pengalaman dan tanggung jawab individu. Umur karyawan PT. PUTRA RACKINDO SEJAHTERA akan dijelaskan pada tabulasi umur responden 4.2 yang dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.2 Umur Responden

Umur Jumlah Responden Persentase

20 -30 20 57,1%

31 – 40 10 28,6%

41 – 50 5 14,3%

Total 35 100%

Sumber : Lampiran 4, Data yang Diolah (2013).

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa untuk umur responden yang terbanyak adalah umur 20-30 tahun yaitu sebanyak 20 orang persentase 57,1%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada PT. PUTRA RACKINDO SEJAHTERA sebagian besar masih berusia muda dan pada umur yang sangat produktif. Hal ini menunjukkan bahwa pada usia yang masih relatif muda, semangat kerja yang dimiliki masih relatif tinggi.

(7)

4.1.2.3.Pendidikan.

Pendidikan seringkali dipandang sebagai satu kondisi yang mencerminkan kemampuan seseorang. Penyajian data responden berdasarkan pendidikan adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Pendidikan Karyawan

Pendidikan Jumlah Responden Persentase

SMP 10 28,6%

SMA 23 65,7%

S1 2 5,7%

Jumlah 35 100%

Sumber : Lampiran 3, Data yang Diolah (2013).

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan data bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah dari kelompok responden yang berpendidikan SMA yaitu sebanyak 23 orang 65,7% dari jumlah karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT. PUTRA RACKINDO SEJAHTERA Gresik sebagian besar memiliki pendidikan menengah ke atas. Hal ini disebabkan karena untuk pekerja di bagian produksi tidak dibutuhkan pendidikan tinggi.

4.1.2.4. Masa Kerja.

Masa kerja menunjukkan berapa lama karyawan bekerja di suatu perusahaan. Untuk lebih jelas lihat tabel 4.4.

(8)

Tabel 4.4 Masa Kerja

Sumber : Lampiran 3, Data yang Diolah (2013).

Dari tabel 4.4 menunjukkan data yang terbanyak adalah 11–20 tahun dengan persentase 71,4%. Hal ini menunjukkan karyawan PT. PUTRA RACKINDO SEJAHTERA termasuk karyawan yang mayoritas karyawan lama. Mereka mempunyai pengalaman bekerja yang diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan.

4.2. Analisis Data. 4.2.1. Penyajian Data.

4.2.1.1.Deskripsi Variabel Penelitian.

Dekripsi variabel penelitian untuk menunjukkan deskripsi jumlah nilai variabel yang diukur dalam penelitian yaitu motivasi kerja, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 4.1 di lembar berikutnya ini.

Masa Kerja Jumlah Responden Persentase

5 - 10 10 28,6%

11 – 20 25 71,4%

(9)

Tabel 4.1

Deskripsi Variabel Motivasi kerja

No SB B CB KB TB Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % X1.1 7 20 24 68,57 3 8,57 1 2,85 X1.2 10 28,57 5 14,28 12 34,28 8 22,85 X1.3 7 20 5 14,28 11 31,42 12 34,28 X1.4 3 8,57 10 28,57 10 28,57 12 34,28 X1.5 4 11,42 10 28,57 14 40 7 20

Sumber : Data yang Diolah (2013).

Variabel X1.1 dengan pernyataan diperlukan gaji yang sesuai agar karyawan termotivasi untuk bekerja lebih giat dinyatakan sangat baik oleh 7 orang karyawan dengan persentase 20% dari populasi, baik oleh 24 orang persentase 68,75%, cukup baik 3 karyawan persentase 8,57% dan kurang baik oleh 1 karyawan persentase 2,85%. Hal ini membuktikan bahwa karyawan mayoritas menganggap gaji yang sesuai dengan harapan mereka maka mereka akan semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Mereka akan semakin merasa dihargai hasil jerih payah mereka bekerja.

Variabel X1.2 berbunyi perusahaan mampu memberikan gaji yang sesuai dengan harapan para karyawan. Karyawan menyatakan sangat baik oleh 10 karyawan persentase 28,75%, baik oleh 15 karyawan dengan persentase 14,28%, cukup baik oleh 12 karyawan persentase 34,28%, dan kurang baik oleh 8 karyawan persentase 22,58%. Hal ini mengindikasikan peusahaan menurut para karyawan telah mampu memberikan gaji yang sesuai dengan harapan para karyawan. Dengan demikian motivasi mereka akan semakin meningkat karena

(10)

gaji telah sesuai dan secara tidak langsung kinerja mereka akan meningkat pula. Mereka akan rajin bekerja karena gajinya sudah mencukupi kebutuhan mereka.

Variabel X1.3 yang menyatakan perusahaan dapat menciptakan keamanan kerja agar karyawan termotivasi bekerja dengan prestasi yang lebih meningkat. Karyawan menyatakan sangat baik 7 karyawan persentase 20% dari jumlah populasi, baik dipilih 5 karyawan dan persentase 14,28%, cukup baik oleh 11 karyawan persentase 31,42%, 12 karyawan memilih kurang baik dengan persentase 34,28%. Hal ini membuktikan mayoritas karyawan menganggap perusahaan telah dapat menciptkan keamanan kerja sehingga karyawan termotivasi bekerja meningkatkan prestasi kerjanya. Dengan adanya keamanan dalam bekerja karyawan akan merasa nyaman bekerja sehingga mereka lebih berkonsentrasi menyelesaikan pekerjaannya. Secara tidak langsung prestasi kerjanya akan meningkat dan kinerjanya meningkat pula.

Tabel 4.6

Deskripsi Variabel Kepuasan kerja

No SB B CB KB TB Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % X2.1 19 54,28 16 45,71 X2.2 18 51,42 17 48,57 X2.3 20 57,14 15 42,87 X2.4 23 65,71 12 34,28 X2.5 27 77,14 8 22,85 Sumber : Data yang Diolah (2013).

Variabel X2.1 dengan pernyataan kepuasan kerja akan tercapai bila perusahaan memberikan gaji yang sesuai dengan diharapkan karyawan,

(11)

dinyatakan sangat baik oleh 19 karyawan persentase 4,28%, baik oleh 16 karyawan persentase 45,71% dari jumlah karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan menganggap bila perusahaan memberikan gaji yang sesuai maka kepuasan kerja akan tercapai. Kenyataannya di lapangan ada sejumlah karyawan yang merasa gajinya kurang sesuai dengan kebutuhan mereka sehingga kepuasan tidak tercapai sehingga kinerjanya tidak maksimal.

Variabel X2.2 yang berisi pernyataan perusahaan memberikan tunjangan yang kurang sehingga karyawan tidak merasa puas bekerja dinyatakan sangat baik oleh 18 karyawan persentase 51,42%, dan baik oleh 17 karyawan persentase 48,57. Perusahaan menurut karyawan memberikan tunjangan yang kurang sehingga karyawan tidak puas bekerja sekaligus fakta di lapangan meyebutkan demikian. Idealnya perusahaan harus memberikan tunjangan yang tinggi agar karyawan puas bekerja sehingga kinerjanya ikut terangkat pula. Tetapi fakta bicara lain, tunjangan di perusahaan ini kurang sehingga kinerja mereka tidak maksimal.

Variabel X2.3 menyatakan rekan kerja tidak mampu membantu saya dalam berbagai kesulitan dalam pekerjaan. Karyawan menyatakan sangat baik oleh 20 karyawan persentase 57,14 dan baik oleh 15 karyawan dan persentase 42,87. Hal ini menunjukkan menurut karyawan rekan kerja mereka tidak mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan yang mereka hadapi. Rekan kerja ada yang merasa tidak puas dengan gaji mereka sehingga mereka malas membantu atasan mereka. Mereka merasa jerih payah mereka tidak begitu dihargai. Dengan demikian kinerja anggota tim tersebut tdak maksimal.

(12)

Tabel 4.7

Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan

No SB B CB KB TB Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Y1 14 40 21 60 Y2 11 31,42 13 37,14 11 31,42 Y3 5 14,28 5 14,28 18 51,42 7 20 Y4 4 11,42 2 5,71 19 54,28 10 28,57 Y5 15 42,87 24 68,57 6 17,14

Sumber : Data yang Diolah (2013).

Variabel Y1 berbunyi karyawan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan selesai dalam waktu yang ditentukan perusahaan dinyatakan sangat baik oleh 14 karyawan persentase 40% dan baik oleh 21 karyawan persentasenya 60%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan perusahaan ini sudah mampu menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu. Sehingga target perusahaan tercapai dan pendapatan perusahaan meningkat.

Variabel Y2 yang berbunyi karyawan bertanggung jawab terhadap hasil kerja dinyatakan baik oleh 11 karyawan 31,42% dari jumlah populasi. Dinyatakan cukup bail oleh 13 karyawan persentasenya 37,14% dan dinyatakan kurang baik oleh 11 karyawan dan persentase 31,42%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjanya sendiri. Sehingga bila ada kesalahan dalam proses perkerjaan atau hasil pekerjaan karyawan berhak diperingatkan atau bahkan dikenai sanksi.

Variabel Y3 yang menyatakan hasil kerja sesuai dengan kualitas yang diharapkan perusahaan. Karyawan memilih sangat baik 5 karyawan dengan persentase 14,28%, baik oleh 5 karyawan persentase 14,28%, cukup baik oleh 18

(13)

karyawan persentase 51,42%, dan kurang baik oleh 7 karyawan persentase 20%. Data ini menunjukkan bahwa hasil kerja karyawan perusahaan ini cukup baik sesuai kualitas perusahaan. Karyawan dapat diandalkan untuk mendongkrak pendapatan perusahaan bila mereka diberi training agar kualitas hasil kerja mereka bukan hanya cukup baik tetapi sesuai dengan kualitas yang diharapkan perusahaan.

4.2.2. Analisis Data.

4.2.2.1.Uji Keabsahan Data.

Uji validitas data menggunakan analisis korelasi untuk pengolahannya, item pertanyaan valid jika nilai signifikansi di bawah batas signifikansi 0,05.

Tabel 4.8

Uji Validitas Data Motivasi kerja

ITEM BATAS SIG. NILAI SIG. KETERANGAN

2 0,05 0,0015 VALID

3 0,05 0,01 VALID

5 0,05 0,000 VALID

Sumber : Data yang Diolah (2013). Tabel 4.9

Uji Validitas Data Kepuasan kerja

ITEM BATAS SIG. NILAI SIG. KETERANGAN

1 0,05 0,001 VALID

3 0,05 0,000 VALID

4 0,05 0,006 VALID

5 0,05 0,000 VALID

(14)

Tabel 4.10

Uji Validitas Data Kinerja Karyawan

ITEM BATAS SIG. NILAI SIG. KETERANGAN

1 0,05 0,001 VALID

3 0,05 0,000 VALID

4 0,05 0,000 VALID

5 0,05 0,002 VALID

Sumber : Data yang diolah (2013).

Kemudian dilakukan pengujian reliabilitas pada instrumen yang valid menggunakan metode cronbach alpha. Dengan kriteria cronbach alpha bernilai 0,6 maka instrumen tersebut reliabel. Nilai cronbach alpha tiap instrumen variabel akan dijelaskan pada tabel 4.11.

Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Data

VARIABEL CRONBACH ALPHA KETERANGAN

Motivasi kerja 0,6 Reliabel

Kepuasan kerja 0,758 Reliabel

Kinerja Karyawan 0,811 Reliabel

Sumber : Data yang Diolah (2013).

4.2.2.2.Analisis Regresi Linier Berganda.

Untuk mengetahui hubungan sebab akibat menggunakan regresi berganda dalam penelitian ini adalah : Y=2,245+0,455X1+0,023X2. Dengan ketentuan bila a=2,245. Mempunyai arti X1, X2 bernilai nol maka Y akan

(15)

bertambah sebanyak 2,245, atau motivasi kerja dan kepuasan kerja bernilai nol maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 2,245 poin. X1=0,455 berarti bila X1 terjadi kenaikan 1 poin maka Y akan bertambah sebesar 0,455, hal ini berarti bila motivasi kerja mengalami perkembangan sebesar 1 poin maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan. Pengaruh motivasi kerja juga mempunyai pengaruh positif jadi motivasi kerja meningkat kinerja karyawan akan meningkat. Hal ini membuktikan bila karyawan dapat termotivasi dengan baik maka kinerja karyawan akan meningkat pula. X2=0,023 mempunyai arti bila terjadi kenaikan 1 poin maka Y akan bertambah sebesar 0,023. Hal ini mempunyai pengertian jika kepuasan kerja mengalami perkembangan 1 poin maka kinerja karyawan di suatu perusahaan tersebut akan meningkat. Kepuasan kerja juga berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Pernyataan ini membuktikan bila kepuasan kerja yang dialami karyawan dalam suatu perusahaan akan berpotensi meningkatkan kinerja karyawan. Model analisis menggunakan persamaan regresi berganda. Untuk mengetahui regresi berganda besarnya pengaruh secara parsial dan simultan dapat dilihat dari hasil analisis SPSB di bawah ini.

Gambar 4

Hasil Analisis Regresi Berganda

Model Summary

Model

Change StatistiCB

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

(16)

Model Summary

Model

Change StatistiCB

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .206a 4.145 2 32 .025 a. Predictors: (Constant), x2, x1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 2.245 1.395 1.608 .118

x1 .387 .135 .455 2.879 .007 .453 .454 .454

x2 .040 .278 .023 .144 .886 -.008 .025 .023

a. Dependent Variable: y

Sumber : Data yang diolah (2013).

Dari hasil di atas dapat diketahui koefisien of determinan secara parsial (r²) nilainya masing (0,454)² dan (0,025)² atau besar pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan masing-masing 20,6% untuk motivasi kerja, 0,06% kontribusi kepuasan kerja. Nilai koefisien of determinan secara simultan (R²) nilainya 0,206 yang berarti besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan sebesar 20,6%.

(17)

4.2.2.3.Uji Hipotesis.

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dan uji F. 1. U ji Parsial t (Uji t).

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Untuk t tabel, df = n–k-1, df = 35–2-1=32 dan nilai batas signifikansi 0,05.

Tabel Uji t 4.15

Variabel t hitung t tabel Batas sig. Tingkat sig. Motivasi kerja 2,879 2,358 0,5 0,007 Kepuasan kerja 0,144 2,358 0,5 0,886 Sumber : Data yang diolah (2013).

Berdasarkan tabel di atas hasil uji parsial motivasi kerja, t hitung > t tabel, yaitu 2,879 > 2,358 dan tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka h1 diterima dan h0 ditolak, dan membuktikan motivasi kerja berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini mengindikasikan motivasi kerja bila upah atau gaji diberikan sesuai yang diharapkan, keamanan kerja terjamin, dan karyawan mendapat perlakuan yang adil dari perusahaan maka motivasi berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan berpotensi meningkatkan kinerja karyawan.

(18)

Hasil uji parsial kepuasan kerja menghasilkan nilai t hitung < t tabel yaitu 0,144 < 2,358 dan tingkat signifikansi di bawah 0,05. Hal ini membuktikan kepuasan kerja tidak berpengaruh secara parsial dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini mempunyai pengertian bahwa kenyataan di lapangan karyawan merasa tunjangan yang diberikan perusahaan kurang, rekan kerja yang kurang kompak, dan supervisor tidak memberikan dukungan maksimal terhadap karyawan maka kepuasan kerja tidak akan tercapai dan tidak berpengaruh secara parsial dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Uji Simultan (Uji F).

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel independen. Hasil uji F akan dipaparkan dalam tabel 4.16. Untuk F tabel, df untuk pembilang (N1) : 2dan df untuk pembilang (N2) : 34.

Tabel 4.16 Uji F

F hitung F tabel Tingkat Sig.

4,145 3,28 0,025

(19)

Dari tabel di atas F hitung > dari F tabel yaitu 4,145 > 3,28. Hal ini berarti motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Maka h0 ditolak dan h1 diterima. Motivasi kerja suatu perusahaan menurut pengamatan di lapangan karyawan berpendapat pimpinan menunjukkan kewibawaan, suasana kerja yang menarik, dan jabatan yang ditawarkan cukup baik akan mempengaruhi dan signifikan dalam meningkatkan kinerja mereka. Kepuasan kerja akan tercapai bila supervisor mampu memberikan dorongan kepada karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan perusahaan memberikan promosi kepada karyawannya. Dengan demikian kepuasan kerja akan berpotensi meningkatkan kinerja mereka.

4.2.3. Intepretasi Data.

Setelah dilakukan uji hipotesis maka dilanjutkan dengan intepretasi data untuk membahas dan menjelaskan hasil pengujian hipotesis.

Hasil pengujian pertama membuktikan motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini mengindikasikan bila perusahaan mampu membuat suasana kerja yang menarik, jabatan yang diberikan menarik, gaji yang sesuai dengan diharapkan karyawan, dan keamanan kerja yang terjamin akan membuat karyawan semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Dengan meningkatnya motivasi maka kinerja karyawan akan meningkat pula dan ini menguntungkan pihak perusahaan karena secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan perusahaan.

(20)

Di perusahaan ini tercermin kepuasan kerja memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Perusahaan menurut pengamatan di lapangan tidak mampu memberikan tunjangan yang cukup banyak kepada para karyawan sehingga karyawan tidak merasa puas dengan pekerjaan yang selama ini ia geluti. Karyawan merasa pekerjaan mereka tidak dihargai dengan menyelesaikan tepat waktu. Idealnya perusahaan harus memberikan stimulus berupa bonus atau tunjangan lainnya bila karyawan berpresatasi dan dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Dengan demikian kepuasan kerja tidak tercapai dan tidak berpengaruh secara parsial dan tidak signifikan terhadap kinerja mereka.

Hasil uji hipotesis kedua membuktikan motivasi kerja, kepuasan kerja, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.Motivasi kerja tercapai dengan perusahaan mampu memberikan gaji yang sesuai dengan minimal sama dengan UMR. Mereka termotivasi bekerja dengan gaji yang cukup memenuhi kebutuhan hidup mereka dan semakin terpacu untuk meningkatkan kinerja mereka untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Kepuasan kerja akan dirasakan karyawan bila mereka mendapatkan kesempatan untuk promosi ke jabatan yeng lebih tinggi. Mereka tidak akan merasa bosan dengan bagian yang mereka geluti selama ini. Dengan adanya promosi atau naik jabatan itu merupakan sebuah prestasi yang didapat oleh para karyawan dan mereka akan merasa puas dengan pekerjaan tersebut dengan demikian akan berpotensi meningkatkan kinerja mereka.

Gambar

Gambar 2  Struktur Perusahaan
Tabel 4.2  Umur Responden
Tabel 4.4  Masa Kerja
Tabel 4.11  Uji Reliabilitas Data
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian kontraksi eksentrik dengan memakai insole sepatu model aktivitas eksentrik terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c, sehingga

Bunga yang rendah tersebut dikarenakan pembiayaan yang dikhususkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, selain itu marjin yang rendah ini ada dikarenakan

Pada akhirnya manajemen mengubah nama Departemen CRM menjadi Departemen Non Dealer Sales (Dept NDS), dengan fungsi utamanya pemasaran produk-produk yang tidak melalui

Pemeriksaan klinis yang dilakukan dengan mengukur berat badan tikus setiap hari selama 21 hari menunjukkan bahwa pada hari ke-4 (sehari setelah disuntik aloksan)

MicroAd Indonesia, solusi yang dipilih adalah melakukan perancangan dan implementasi metode Failover untuk mengalihkan fixed line apabila mengalami gangguan ke

yang berkaitan dengan perilaku kesehatan pada remaja adalah hasil dari keterlibatan faktor-faktor kompleks yang mencakup pengetahuan mereka tentang konsekuensi kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian survei dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada konsep kalor dan temperatur, laju pendinginan, kalorimetri, laju