• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan produk yang murah dan bermutu tinggi. Divisi Manufacturing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. memberikan produk yang murah dan bermutu tinggi. Divisi Manufacturing"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

PT. Prima Medika Laboratories (PML) merupakan industri yang bergerak dibidang Farmasi dan merupakan perusahaan yang bernaung di bawah Pharos Indonesia Group. Visi perusahaan PML adalah menjadi Perusahaan Farmasi dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia serta menjadi mitra pilihan pertama atau kedua bagi para pelanggan, hal ini dapat tercapai jika PML dapat memberikan produk yang murah dan bermutu tinggi. Divisi Manufacturing merupakan jantung dari PML, untuk menghasilkan produk yang berkualitas di pasaran maka karyawan Divisi Manufacturing diharapkan dapat memberikan kinerja terbaiknya.

PML beroperasi dari tahun 2010 dengan konsep efisiensi karyawan yang didukung dengan pengunaan mesin-mesin yang berteknologi maju, dengan harapan produk yang dihasilkan bermutu tinggi dan kontaminasi terhadap produk pun kecil. Produk yang diproduksi di PML sejak tahun 2010 sampai 2013 masih dalam bentuk produk injeksi cair (obat suntik). PML akan melakukan pengembangan industri dalam skala yang lebih besar dan dengan varian produk yang lebih beragam dimulai dari tahun 2014, akan tetapi hal ini berbanding terbalik dengan kondisi pabrik yang kinerja karyawan pabriknya (manufacturing) menurun dari tahun ke tahun. Salah satu indikator atau parameter yang dipakai

(2)

untuk mengukur kinerja karyawan Divisi Manufacturing adalah pencapaian target produksi.

Pencapaian target produksi PML dari tahun ke tahun menurun dan jumlah karyawan yang keluar pun banyak (Tabel 1.1 dan Tabel 1.2). Hal ini dapat menyebabkan kemunduran bahkan kebangkrutan jika tidak segera di evaluasi dan diatasi.

Tabel 1.1 Data Jumlah Karyawan PML Divisi Manufacturing yang Keluar dari dari Tahun 2010 Sampai 2013.

Tahun Total Jumlah

Karyawan (Orang)

Jumlah karyawan yang keluar (orang) Persentasi 2010 7 2 29% 2011 12 4 33% 2012 12 5 42% 2013 18 4 22%

Sumber: Laporan Kerja PML 2013.

Data Tabel 1.1 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah karyawan pada tahun 2013 sebanyak 42% dari tahun 2012 dengan target produksi tahunan pun meningkat sebesar 25% dari target produksi 2012 akan tetapi dalam hal pencapaian targetnya tidak mengalami peningkatan (Tabel 1.2).

Tabel 1.2 Data Pencapaian Target Produksi PML dari Tahun 2010 Sampai 2013.

Tahun Target Produksi 1

Tahun (Batch) Produksi 1 Tahun (Batch) Persentasi 2010 52 40 77% 2011 72 60 83% 2012 144 100 69% 2013 180 125 69%

Sumber : Laporan Produksi PML 2013.

Keadaan tersebut mendorong penulis melakukan pre-test kepada 10 orang karyawan yang masih bekerja mulai dari tahun 2012 sampai 2013 melalui

(3)

wawancara pribadi. Kinerja karyawan yang masih rendah walaupun jumlah karyawan pada tahun 2013 telah ditambah sebanyak 50% dari tahun 2012. Hasil wawancara dari pre-test adalah 70 % mengatakan bahwa gaji yang diterima karyawan tidak sebanding dengan beban kerja yang diberikan dan jam kerja mereka, 20% mengatakan bahwa kurangnya pengawasan dari pemimpin terhadap kerja karyawan, dan 10% mengatakan bahwa kurangnya kemampuan karyawan dalam mempergunakan mesin yang ada. Hasil wawancara ini didukung dengan data lapangan (Tabel 1.3).

Tabel 1.3 Data Gaji Rata–rata dan Jam Kerja Standar Karyawan PML Per Bulan dari Tahun 2010 sampai 2013.

Tahun UMR Jakarta

(Rp)

Gaji rata-rata Karyawan PML (Rp)

Jam Kerja Standar per Bulan

2010 1,118,009 1,350,000 180 jam

2011 1,290,000 1,500,000 180 jam

2012 1,529,150 1,800,000 200 jam

2013 2,200,000 2,400,000 200 jam

Sumber : Olah Data Sekunder 2014.

Seorang manager hingga seorang direksi di PML tidak hanya memikul tanggung jawab di departemennya saja, tetapi dapat diberikan tugas atau tanggung jawab untuk membantu dan mengerjakan proyek atau memimpin lebih dari satu departemen. Kebijakan perusahaan tersebut menyebabkan seorang pimpinan jarang berada di departemennya sendiri untuk melakukan pengawasan secara langsung. Hal ini menyebabkan karyawan kurang disiplin dalam mengerjakan tugasnya dan tanggung jawabnya sehingga berdampak pada penurunan kinerja karyawan.

(4)

PML mempunyai beberapa sasaran mutu yaitu menjadi 5 besar perusahaan farmasi di Indonesia dalam 5 tahun, growth sales 30% dan profitabilitas growth 35% setiap tahun, dan launching 24 item produk baru setiap tahun. PML melakukan pengembangan industri dan menambah jumlah karyawan untuk mencapai sasaran mutu tersebut. Jumlah karyawan Manufacturing(Pabrik) PML 2014 bertambah menjadi 70 orang.

Pencapaian target Divisi Manufacturing yang belum maksimal serta data hasil wawancara yang mengemukakan penyebab kondisi tersebut terjadi, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian karya akhir dengan judul: Pengaruh Pengawasan, Gaji, dan Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan Divisi Manufacturing di PT. Prima Medika Laboratories.

1.2. Identifikasi dan PerumusanMasalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dapat diidentifikasikan berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut:

a. Pencapaian target karyawan Divisi Manufacturing yang belum maksimal bahkan cenderung menurun.

b. Kekurang disiplinan karyawan Divisi Manufacturing akibat dari penerapan pengawasan secara tidak langsung dari pemimpin.

c. Gaji yang diterima karyawan belum sebanding dengan beban kerja yang diberikan perusahaan.

(5)

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh variabel pengawasan terhadap variabel kinerja karyawan Divisi Manufacturing di PT. Prima Medika Laboratories?

b. Bagaimana pengaruh variabel gaji terhadap variabel kinerja karyawan Divisi Manufacturing di PT. Prima Medika Laboratories?

c. Bagaimana pengaruh variabel kompetensi berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan Divisi Manufacturing di PT. Prima Medika Laboratories?

d. Bagaimana pengaruh variabel pengawasan, gaji dan kompetensi secara simultan berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan Divisi Manufacturing di PT. Prima Medika Laboratories?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa bagaimana pengaruh pengawasan, gaji dan kompetensi terhadap kinerja karyawan di PML. Apabila hasil penelitian ini menunjukan pengaruh yang signifikan, maka diharapakan perusahaan dapat terus secara simultan memberikan perhatian yang lebih terhadap beberapa variabel tersebut untuk meningkatkan kinerja karyawan.

(6)

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Mengetahui pengaruh variabel pengawasan terhadap variabel kinerja karyawan Divisi Manufacturing di PT. Prima Medika Laboratories b. Mengetahui pengaruh variabel gaji terhadap variabel kinerja karyawan

Divisi Manufacturing di PT. Prima Medika Laboratories

c. Mengetahui pengaruh variabel kompetensi terhadap variabel kinerja karyawan Divisi Manufacturing di PT. Prima Medika Laboratories d. Mengetahui pengaruh variabel pengawasan, gaji dan kompetensi

secara simultan terhadap variabel kinerja karyawan Divisi Manufacturing di PT. Prima Medika Laboratories

1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

1.4.1 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi positif untuk :

a. Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam pengembangan disiplin keilmuwan Manajemen Sumber Daya Manusia, terutama berkaitan dengan pengembangan bisnis manufaktur.

b. Universitas, hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengembangan riset untuk kemajuan Universitas Mercu Buana

(7)

terutama dalam pengembangan disiplin Manajemen Sumber Daya Manusia untuk perusahaan.

c. Peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi yang bermakna buat para peneliti bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, dan kaitannya pada pengembangan bisnis manufaktur.

d. Perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan yang positif untuk meningkatkan kinerja karyawan yang berdampak pada produktivitas kerja.

1.4.2 Kegunaan Penelitian

a. Manfaat Teoritis :

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan studi perbandingan bagi penelitian-penelitian selanjutnya, selain itu juga dapat menambah kajian ilmu.

b. Manfaat Praktis :

(1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kontribusi positif bagi PT. Prima Medika Laboratories, khususnya yang berkaitan peningktan kinerja karyawan.

(2) Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang faktor peningkatan kinerja karyawan yang paling berpengaruh di PT. Prima Medika Laboratories yang secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan informasi yang positif bagi perbaikan dan kesempurnaan di masa yang akan datang.

(8)

(3) Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka peningkatan kinerja karyawan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur melalui pemberdayaan instrumen pengawasan, gaji dan kompetensi.

Gambar

Tabel 1.2 Data Pencapaian Target Produksi PML dari Tahun 2010 Sampai 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Harga pokok produksi maksimum untuk memproduksi 1 kilogram cabai giling ialah sebesar Rp 19.899, harga tersebut dapat diterima oleh perusahaan karena harga tersebut berada

Responden yang memilki tingkat kosmopolitan tinggi cenderung memiliki persepsi tinggi yaitu masyarakat yang cenderung mempunyai wawasan pola pikir luas yang bisa

Tujuan penelitian ini adalah (i) mengkaji karakteristik fisik pada beberapa varietas padi; (ii) mengkaji pengaruh alat/mesin perontok terhadap susut perontokan; dan (iii)

Umur memiliki peranan yang cukup penting misalnya umur pertama kali beranak sangat mempengaruhi produktivitas ternak tersebut sebab ternak yang dikawinkan pada

Efektifitas mediasi di Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo tercapai melalui mekanisme penyelesaian sengketa yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan

Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk mengganti variabel kreativitas iklan dengan variabel lainnya, hal ini dikarenakan hasil pengujian menunjukkan bahwa

1. Bahasa Leukon adalah salah satu bahasa dari 3 bahasa asli yang ada di pulau Simeulue,bahasa Sigulai atau Sibigo. Masyarakat tuturnya meliputi 2 desa yaitu

 Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus diberikan atau disediakan oleh pemerintah daerah