• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulisan Hukum. ( Skripsi ) PENYELESAIAN SENGKETA TANAH SECARA MEDIASI DI KABUPATEN SUKOHARJO OLEH KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SUKOHARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penulisan Hukum. ( Skripsi ) PENYELESAIAN SENGKETA TANAH SECARA MEDIASI DI KABUPATEN SUKOHARJO OLEH KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SUKOHARJO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Penulisan Hukum ( Skripsi )

PENYELESAIAN SENGKETA TANAH SECARA MEDIASI DI KABUPATEN SUKOHARJO OLEH KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN SUKOHARJO

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Derajad Sarjana Dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta

Oleh

Jiwa Elang Prakoso E 0008371

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2014

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN

Nama : Jiwa Elang Prakosa NIM : E0008371

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum ( Skripsi ) berjudul : Penyelesaian Sengketa Tanah di Kabupaten Sukoharjo melalui mediasi oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo adalah betul-betul karya sendiri. Hal hal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberikan tanda citasi dan ditujukan dalam daftar pustaka. Apabila kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar saya peroleh dari penelitian hukum (skripsi) ini.

Surakarta, 20 Maret 2013 Yang membuat pernyatan

Jiwa Elang Prakosa NIM. E0008371

(5)

ABSTRAK

Jiwa Elang Prakosa, E0008371. 2014. Penyelesaian Sengketa Tanah Di Kabupaten Sukoharjo Melalui Mediasi Oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Mediasi merupakan salah satu alternatif penyelesaian sengketa pertanahan.Upaya mediasi mengedepankan pada proses penyelesaian sengketa pertanahan di luar pengadilan secara efektif dan efisien. Mekanisme mediasi di Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo dilakukan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan. Mediator berperan aktif dalam menjadi penengah dan pihak netral dalam proses mediasi. Mediator berupaya menawarkan solusi dengan tujuan terciptanya keadilan bagi para pihak. Tingkat keberhasilan mediasi ditentukan pada kompetensi mediator dan peran kooperatif dari para pihak.Keputusan yang dihasilkan dalam proses mediasi akan melalui proses koreksi dari Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo karena keputusan tersebut harus sesuai dengan undang-undang dan norma yang ada serta prinsip-prinsip mediasi agar keputusan tersebut menciptakan keadilan bagi kedua belah pihak. Efektifitas mediasi di Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo tercapai melalui mekanisme penyelesaian sengketa yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan mediator memiliki kompetensi dan inisiatif dalam mengupayakan perdamaian bagi para pihak yang bersengketa.

(6)

ABSTRACT

Jiwa Elang Prakosa, E0008371, 2014. Ground Dispute Resolution Through Mediation By Sukoharjo Regency Land Office. Faculty of Law Sebelas Maret University.

Mediation is an alternatif dispute resolution in land use. Mediation efforts put forward in the process to resolve disputes out of court in land effectively and efficiently. The mechanism mediating the District Lands Office Sukoharjo done according to the provisions of the applicable legislation . Mediators involved in a neutral mediator and the parties in the process of mediation. Mediators are able to offer a solution with the purpose of the creation of justice for the parties. The success rate of mediation is determined on competency cooperative role of mediators and the parties. Results generated in the process of going through the process of mediation correction from District Lands Office Sukoharjo because the decision must comply with the laws and norms that exist and mediation principles to the decision to create fairness for both sides. Effectiveness of mediation in the District Lands Office Sukoharjo achieved through mechanisms for dispute resolution in accordance with the applicable legislation and mediators have the competence and initiative in empowering the reconciliation of the warring parties.

(7)

Kata Pengantar

Terima kasih Tuhan Yesus yang senantiasa memberikan rahmat penyertaan, perlindungan, dalam segala aspek kehidupan Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penelitian ini dan penulisan karya tulisnya kesarjanaan, Penulis telah menerima banyak dukungan, bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof.Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bpk. Pius Triwahyudi S.H., M.Si yang telah memberikan pertolongan, waktu, tenaga, arahan dan pemikiran-pemikiran yang luar biasa kepada Penulis selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

3. Aminah, S.H., M.H sebagai Pembimbing Akademik yang telah memberikan pengajaran dan arahan bagi Penulis.

4. Bapak Hadi Prakosa dan Ibu Bhanuningsih Pudyaningrum, kedua orangtua Penulis yang telah memberikan segala sumberdaya serta dorongan serta pengorbanan yang menguatkan Penulis untuk dapat bisa lulus menjadi Sarjana Hukum.

5. Untuk teman-teman Fakultas Hukum 2008 yang selalu memberikan warna dalam masa perkuliahan Penulis.

6. Untuk yang terkasih Jevi Cahya terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan.

7. Kepada sahabat Penulis Achen, Tommy, Tian, Dendi, dan Purwo yang selalu memberikan pacuan semangat untuk cepat lulus. Thanks Guys

8. Kepada Dosen serta Staf TU di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berdedikasi dengan ilmu hukum dan pelayanan bagi Penulis.

Surakarta, maret 2013

(8)

DAFTAR ISI Halaman Persetujuan... i Halaman Pengesahan ... ii Pernyataan ... iii Abstrak ... iv Abstract ... v Kata Pengantar ... vi

Daftar isi ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Kerangka Teori ... 12

1. Tinjauan tentang BPN ... 12

2. Tinjauan Tentang Penyelesaian Sengketa Pertanahan ... 16

3. Tinjauan Tentang Penyelesaian Sengketa dengan Alternatif Dispute Resolution (ADR) ... 18

4. Tinjauan Tentang Mediasi ... 22

5. Kerangka Pemikiran ... 28

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Penyelesaian Sengketa Pertanahan Melalui Mediasi Oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo ... 34

B. Kemampuan Mediasi dalam Memberikan Solusi Bagi Para Pihak yang Bersengketa ... 48

(9)

BAB IV PENUTUP ... 53 A. Kesimpulan ... 53 B. Saran ... 54 DAFTAR PUSTAKA

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tanah merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar. Manusia hidup dan menjalankan aktivitasnya di atas tanah. Bagi bangsa Indonesia tanah menjadi alat untuk menciptakan persatuan demi terciptanya kedamaian dan kesejahteraan sosial dalam wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka dari itu dalam hal kepemilikan, pemanfaatan, dan pengunaan Negara menjamin setiap penduduknya dengan perlindungan hukum dari pemerintah. Hak menguasai negara atas tanah, juga memberikan wewenang kepada negara untuk mengatur. Dalam melaksanakan wewenang pengaturan tersebut, hal yang sudah disadari oleh pembentuk UUPA, bahwa hukum tanah yang dibangun itu harus didasarkan pada nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia sendiri,yaitu hukum adat, Secara teoritik, hukum tanah yang dibangun berdasarkan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, dan pencabutan hak atas tanah oleh negara untuk kepentingan umum harus dilakukan dengan pemberian ganti kerugian yang layak dan sedapat-dapatnya harus diperoleh melalui musyawarah, maka pengambilan hak atas tanah untuk kepentingan umum, seharusnya akan diterima dan dipatuhi oleh masyarakat, sehingga sengketa akan relatif jarang terjadi. Akan tetapi kenyataannya, pengadaan tanah untuk kepentingan umum, ternyata banyak menimbulkan sengketa antara pemerintah dengan para pemilik tanah ( yanto sufriyadi 2011 : 44).

Pentingnya tanah bagi Negara Indonesia terbukti dalam Undang-Undang Dasar1945 Pasal 33 ayat 3 yang berbunyi :

bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

Ketentuan lain tentang tanah juga tertera dalam Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA). Hak atas tanah yang diatur dalam UUPA adalah hak atas tanah yang terdiri darihak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak

Referensi

Dokumen terkait

Pertama, bagi pihak yang menyelenggarakan mediasi dalam penyelesaian sengketa tanah terindikasi overlapping sertifikat di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten

dengan permasalahan sengketa tanah overlapping yang ditangani oleh Badan Pertanahan Nasional daerah Kabupaten. Sukoharjo yaitu pihak yang melakukan mediasi

Pengadilan Negeri setempat. Kedua , para pihak sepakat untuk tidak sepakat artinya mediasi yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan tidak berhasil, Kantor Pertanahan

Muhammad Budi Santoso, NIM: C100110136, PENYELESAIAN SENGKETA TANAH TERINDIKASI OVERLAPPING DENGAN CARA MEDIASI OLEH BADAN PERTANAHAN NASIONAL (Study Kasus di

Kantor Pertanahan mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan kasus sengketa pertanahan melalui mediasi seperti yang sudah dinyatakan dalam Pasal 37 ayat (1) Peraturan

(7) Agar mempunyai kekuatan mengikat, Berita Acara tersebut ditandatangani oleh para pihak dan mediator. Berdasarkan dengan mekanisme di atas, Kantor Pertanahan Kabupaten

SENGKETA PERTANAHAN OLEH KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SUKOHARJO BERDASARKAN PADA PRINSIP GOOD GOVERNANCE” ini dengan baik sebagai salah satu syarat guna memperoleh

3 Dalam pelaksanaan mediasi penyelesaian sengketa pertanahan terdapat hambatan dan kendala, antara lain tidak adanya pihak yang tidak memiliki itikad baik untuk memanfaatkan proses