Agenda
1. Pengangkatan anggota Dewan Pengawas Syariah;
2. Persetujuan untuk menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan.
Agenda
1. Pengangkatan anggota Dewan Pengawas Syariah;
2. Persetujuan untuk menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan.
Sehubungan dengan penambahan kegiatan usaha Perseroan, yaitu usaha pembiayaan syariah dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan pada tanggal 07 Mei 2012 yang lalu, maka perlu pengangkatan Dewan Pengawas Syariah Perseroan.
Adapun masa jabatan Dewan Pengawas Syariah Perseroan tersebut diusulkan sama dengan masa jabatan anggota Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat saat ini, yaitu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ke-3 (tiga) setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 07-05-2012 (tujuh Mei dua ribu dua belas), yaitu tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2014 (tiga puluh satu Desember dua ribu empat belas), yang akan dilaksanakan paling lambat pada bulan Juni 2015 (dua ribu lima belas).
Usulan:
1. Terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, menyetujui pengangkatan Profesor Doktor H. Fathurrahman Djamil, Master of Arts selaku Ketua Dewan Pengawas Syariah
Perseroan, Doktor Noor Ahmad, Master of Arts dan Doktor Oni Sahroni, Master of Arts masing-masing selaku anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan.
Dengan demikian susunan anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan adalah sebagai berikut:
Ketua : Profesor Doktor H. Fathurrahman Djamil, Master of Arts; Anggota : Doktor Noor Ahmad, Master of Arts;
Anggota : Doktor Oni Sahroni, Master of Arts,
dengan masa jabatan sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ke-3 (tiga) setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 07-05-2012 (tujuh Mei dua ribu dua belas), yaitu tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2014 (tiga puluh satu Desember dua ribu empat belas), yang akan dilaksanakan paling lambat pada bulan Juni 2015 (dua ribu lima belas), dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya (-mereka) sewaktu-waktu;
Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 17 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan dan surat Rekomendasi Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia nomor: U-173/DSN-MUI/IV/2012, tanggal 26 April 2012, diusulkan kepada Rapat ini untuk memutuskan:
2. memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menyampaikan pemberitahuan pengangkatan Dewan Pengawas Syariah Perseroan kepada Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia dan instansi yang berwenang.
Riwayat Hidup Bapak Prof. Dr. H. Faturrahman Djamil, MA
1. Nama Lengkap : Prof. Dr. H. Faturrahman Djamil, MA
2. Tempat & Tanggal Lahir : Sukabumi, 7 Nopember 1960
3. Pendidikan Terakhir : Doktor Filosofi untuk Teori Hukum Islam dari Universitas Islam Negeri Jakarta pada tahun 1994
4. Pengalaman Kerja : 2005-sekarang : Universitas Indonesia sebagai Guru Besar Luar Biasa
2005-2011 : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan sebagai Direktur
2000-sekarang : Universitas Muhammadiyah sebagai Pengajar
2000-2004 : Universitas Muhammadiyah sebagai Dekan Fakultas Agama Islam
1999-sekarang : Universitas Islam Negeri Jakarta sebagai Guru Besar
1998-2000 : Insitut Agama Islam Negeri Jakarta sebagai Wakil Rektor Urusan Akademik
1997-1998 : Insitut Agama Islam Negeri Jakarta sebagai Wakil Rektor Urusan Kemahasiswaan
1996-sekarang : Insitut Agama Islam Negeri Jakarta sebagai Pengajar
1994-1996 : Insitut Agama Islam Negeri Jakarta sebagai Wakil Dekan
1990-1995 : Universitas Muhammadiyah sebagai Pengajar
1987-1989 : Insitut Agama Islam Negeri Jakarta sebagai Ketua Jurusan Hukum Bisnis Islam
1985-2000 : Universitas Muhammadiyah sebagai Pengajar
1982-1987 : Insitut Agama Islam Negeri Jakarta sebagai Sekretaris Jurusan Muamalah
1982-1990 : Insitut Agama Islam Negeri Jakarta sebagai Pengajar
Riwayat Hidup Bapak Dr. H. Noor Achmad, MA
1. Nama Lengkap : Dr. H. Noor Achmad, MA
2. Tempat & Tanggal Lahir : Kudus, 10 Pebruari 1957
3. Pendidikan Terakhir : Doktor dalam bidang Aqidah Filsafat dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2006
4. Pengalaman Kerja : 2010-sekarang : Majelis Ulama Indonesia sebagai Wakil Sekretaris Jenderal
2010-sekarang : Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Indonesia sebagai Ketua Umum
2010-sekarang : Universitas Wahid Hasyim Semarang sebagai Rektor
2009-2012 : Surat kabar harian Semarang sebagai Ketua Dewan Redaksi
2008-2012 : Lembaga Zakat Produktifitas Universitas Wahid Hasyim Semarang sebagai Ketua 2008-2010 : Universitas Wahid Hasyim Semarang
sebagai Direktur Pasca Sarjana
Riwayat Hidup Bapak Dr. Oni Sahroni, MA
1. Nama Lengkap : Dr. Oni Sahroni, MA
2. Tempat & Tanggal Lahir : Serang, 28 Nopember 1975
3. Pendidikan Terakhir : Doktor dalam bidang Fikih Mukaran dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir pada tahun 2009
4. Pengalaman Kerja : 2010-sekarang : Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia sebagai Anggota Badan Pelaksana Harian
2010-sekarang : Insitut Agama Islam Negeri Serang sebagai Pengajar
2010-sekarang : Lembaga Pendidikan Nurul Fikri Serang sebagai Penanggung Jawab Kepesantrenan
Agenda
1. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan;
2. Persetujuan untuk menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan.
Pada RUPS Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 7 Mei 2012, para pemegang saham telah memberi persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan berupa piutang Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) akan tetapi tidak boleh melebihi 150% (seratus lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan, guna menjamin pembayaran Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan serta hutang lainnya dengan catatan bahwa aset pembiayaan bersama (joint financing) antara Perseroan dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk tidak termasuk di dalam aset yang dijaminkan.
Per 30 Juni 2012, Adira Finance telah menjaminkan Rp6 triliun harta kekayaannya sebagai jaminan, yang mempresentasikan sekitar 136% dari ekuitas Adira Finance sesuai dengan Laporan Keuangan yang terakhir diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, yaitu Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
Kami mentargetkan untuk mendapatkan tambahan Rp7 triliun lagi sampai akhir tahun 2012 dan akan meningkat sebesar Rp15 triliun pada tahun 2013 untuk membiayai pembiayaan baru dan melunasi pinjaman yang akan jatuh tempo.
Kami berencana untuk mencari pinjaman hingga mencapai 5 kali dari ekuitas (sesuai ketentuan yang berlaku kami diizinkan untuk memiliki pinjaman hingga maksimal 10 kali dari ekuitas).
Dengan asumsi bahwa untuk setiap pinjaman dijamin dengan rata-rata 60% piutang pembiayaan (harta kekayaan) Perusahaan, maka jumlah nilai harta kekayaan yang diperlukan untuk menjamin pinjaman Perusahaan adalah sebesar 3 kali (300%) dari ekuitas berdasarkan laporan keuangan terakhir yang diaudit.
Usulan:
1. Memberi persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan berupa piutang Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) akan tetapi tidak boleh melebihi 300% (tiga ratus persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan, guna menjamin pembayaran Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan serta hutang lainnya dengan catatan bahwa:
a) aset pembiayaan bersama (joint financing)antara Perseroan dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk tidak termasuk di dalam aset yang dijaminkan;
b) Gearing Ratio tidak boleh melebihi 5x (lima kali) dari jumlah kekayaan bersih
berdasarkan laporan keuangan terakhir yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, dengan ketentuan apabila Gearing Ratio telah mencapai 4x (empat kali) dari jumlah kekayaan bersih, maka Direksi Perseroan wajib menginformasikan kepada Pemegang Saham Mayoritas, dan apabila Gearing Ratio mencapai 4,5x (empat koma lima kali) dari kekayaan bersih, Direksi Perseroan wajib memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan dan Pemegang Saham Mayoritas.
2. Bahwa tindakan tersebut tidak melanggar ketentuan dan syarat yang termaktub dalam perjanjian-perjanjian antara Perseroan dengan pihak ketiga; dan
3. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan sehubungan penjaminan piutang/tagihan Perseroan tersebut, termasuk akan tetapi tidak terbatas pada menandatangani akta jaminan fidusia di hadapan Notaris.