• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maternal Behaviour On Planning Delivery To Anticipate Complication Of Pregnancy in Working Area Of Mulyoharjo Primary Health Care Pemalang District

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Maternal Behaviour On Planning Delivery To Anticipate Complication Of Pregnancy in Working Area Of Mulyoharjo Primary Health Care Pemalang District"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk

mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja

Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang.

Maternal Behaviour On Planning Delivery To Anticipate Complication Of

Pregnancy in Working Area Of Mulyoharjo Primary Health Care

Pemalang District

Dian Widya Pangestika, Nurjanah

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro Semarang

[email protected]

ABSTRAK

Angka kematian ibu masih tinggi di Indonesia. Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang dari bulan Januari- September 2016 terlihat bahwa Puskesmas Mulyoharjo menduduki AKI paling tinggi diantara Puskesmas lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Pemalang. Dari data bulan Januari - September 2016 jumlah kematian ibu maternal di Puskesmas Mulyoharjo sebesar 4 kasus. Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang.

Jenis penelitian ini adalah observasional dengan kuantitatif metode survey dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang sebanyak162 ibu hamil dengan sampel 62 ibu hamil.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik responden umur mayoritas resiko rendah (62,9%), graviditas mayoritas primigravida (67,7%), pekerjaan mayoritas tidak bekerja (53,2%), pendidikan mayoritas tinggi (54,8%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan yaitu: umur p value

(0,001), graviditas p value (0,016), pekerjaan (p value0,008), pendidikan (p value0,000), persepsi Ibu hamil tentang kemungkinan mengalami komplikasi (p value0,000), persepsi Ibu hamil tentang kemungkinan mengalami komplikasi (p value0,000), paparan P4K (p value0,000).

Saran untuk masyarakat supaya bisa memahami tentang perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan.

Kata kunci : perilaku ibu hamil, antisipasi komplikasi Referensi : 35 buah, 2007-2016

ABSTRACK

Martenal mortality is still high in Indonesia. Pemalang District Health Office from January to September 2016 shows that Mulyoharjo primary health care occupied highest maternal mortality among other primary health care was in Pemalang Regency. Maternal mortality from January-September 2016 in Mulyoharjo primary health care is 4 cases. This research is to know the factors related to pregnant women’s behavior in planning of delivery to anticipate the happening of birth complication in working area of Mulyoharjo primary health care in Pemalang district.

Thisresearch is observational with quantitative survey method with cross sectional design. The population in this study were pregnant women who visited in Mulyoharjo Health Center Working Area of Pemalang Regency as many as 162 pregnant women with sample of 62 pregnant women.

The results of this study indicate that the characteristics of respondents of low risk majority age (62.9%), primigravida (67.7%), not working (53.2%), high education (54.8%). The factors related to pregnant women's behavior in planning of delivery to anticipate the occurrence of birth complication were: age (p value 0,001), gravity (p value 0,016), occupation (p value 0,008), education (p value 0,000), perception of pregnant women about the possibility of complications (p value0,000), pregnant women's perception of possible complication (p value 0,000), P4K exposure (p value 0,000).

Suggestions for the community to be able to understand about the behaviour of pregnant women in the birth planning to anticipate the occurrence of birth complications.

Keywords : pregnant women’s behaviour, anticipation of complications Reference : 35 pieces, 2007-2016

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prioritas utama dalam melaksanakan upaya kesehatan adalah anggota keluarga yaitu ibu dan anak, hal ini disebabkan karena ibu dan anak tergolong menjadi kelompok yang secara umum beresiko dan berpengaruh dengan keadaan sekitar terutama pada keluarga. Dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kehidupan yang berkualitas bagi masyarakat, sehingga harus dilakukan penilaiaan status kesehatan untuk mengupayakan kesehatan bagi ibu dan anak.

WHO (World Health Organization) telah melakukan penelitian di seluruh dunia dan didapatkan hasil kematian ibu sebesar 500.000 jiwa pertahun. Dan 99% kematian maternal terjadi di negara berkembang .(1)

Pada tahun 2012 telah diketahui AKI (Angka Kematian Ibu) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup oleh SDKI (Survei Demogravi dan Kesehatan Indonesia) . Sementara target pencapaian SDGs pada tahun 2030 yaitu 70 per 100.000 KH. Di Indonesia 32 per 1000 kelahiran hidup adalah angka yang masih tinggi untuk Angka Kematian Bayi (AKB) .(2)

Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 10 per 1.000 kelahiran hidup. Kabupaten/ Kota dengan AKB tertinggi adalah Grobogan yaitu 17,38 per 1.000 kelahiran hidup, diikuti Temanggung 16,79 per 1.000 kelahiran hidup, dan Kota Magelang 15,63 per 1.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang dari bulan Januari - September 2016 terlihat bahwa Puskesmas Mulyoharjo menduduki AKI paling tinggi diantara Puskesmas lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Pemalang. Dari data dari bulan Januari - September 2016 jumlah kematian ibu maternal di Puskesmas Mulyoharjo sebesar 4 kasus. Kasus tersebut di sebabkan karena preeklamsia 1 orang, gangguan sistem peredaran 1 orang, dan lain-lain sebesar 2 orang. Tidak hanya kasus kematian maternal, ditemukan juga 7 kasus kematian bayi, dan dilihat dari data cakupan K1 (75,53%) dan K4 (63,23%) cakupan tersebut masih belum mencapai target 95% dan juga kunjungan K4 menurun dibandingkan kunjungan K1.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bidan Koordinator Puskesmas Mulyoharjo yaitu Bidan Wiwit Suciarti, Amd.Keb ada 67 ibu hamilyang beresiko tinggi belum melakukan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi. Dan berdasarkan wawancara dengan ibu hamil di dapatkan bahwa dari 10 ibu hamil ada 3 ibu hamil yang merencanakan persalinan dan 7 ibu hamil yang belum mengetahui siapa yang akan mendampingi pada saat melahirkan, dan ibu hamil belum mengetahui golongan darah maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul “PERILAKU IBU HAMIL DALAM MERENCANAKAN PERSALINAN UNTUK MENGANTISIPASI KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MULYOHARJO KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2017 ?”.

B. Tujuan Penelitian

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah observasional dengan metode kuantitatif dan rancangan penelitian cross sectional.Dalam penelitian ini akan menunjukkan yang sistematis mengenai hubungan perilaku dan norma subyektif dengan sikap ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang.Populasi dalam penelitian ini adalah ibuhamil yang berkunjung di wilayahkerjaPuskesmasMulyoharjoKabupatenPemalang. Jumlah populasi dari bulan Mei 2017dalam penelitian ini adalah 162 ibu hamil.Teknik penarikan sampel menggunakan teknik

purposive sampling karena didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh

peneliti. Sampel dalam penelitian iniibuhamil di wilayahkerjaPuskesmasMulyoharjoKabupatenPemalang

(3)

HASIL PENELITIAN

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden (n=62)

Variable Kategori Frekuensi Persentase

Umur Resiko Rendah Resiko Tinggi 39 23 62,9% 37,1% Graviditas Primigravida Multigravida 42 20 67,7% 32,3% Pendidikan Rendah Tinggi 34 28 54,8% 45,2%

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang yang resiko rendahsebanyak 39 responden (62,9%), status gravida primigravida sebanyak 42 responden (67,7%), Pemalang berpendidikan rendah sebanyak 34 responden (54,8%),

1) Perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan

Tabel 2 Distribusi frekuensi perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan di Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang ( n = 62)

No Perilaku perencanaan

persalinan Frekuensi Persentase 1. 2. Baik (>8) Buruk (≤ 8) 36 26 58,1% 41,9% Jumlah 62 100%

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang mempunyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 36 responden (58,1%).

2) Persepsi ibu hamil tentang kemungkinan mengalami komplikasi

Tabel 3 Distribusi frekuensi Persepsi ibu hamil tentang kemungkinan mengalami komplikasi di Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang ( n = 62) No Persepsi kemungkinan kompilikasi Frekuensi Persentase 1. 2. Baik ( >5,35) Buruk (≤ 5,35) 35 27 56,5% 43,5% Jumlah 62 100%

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang mempunyai persepsi yang baik tentang kemungkinan mengalami komplikasi persalinan sebanyak 35 responden (56,5%).

3) Persepsi ibu hamil tentang keparahan komplikasi

Tabel 4 Distribusi frekuensi Persepsi ibu hamil tentang keparahan komplikasi di Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang ( n = 62)

No Persepsi keparahan kompilikasi Frekuensi Persentase 1. 2. Baik (>11,61) Buruk (≥ 11,61) 38 24 61,3% 38,7% Jumlah 62 100%

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang mempunyai persepsi yang baik tentang keparahan komplikasi sebanyak 38 responden (61,3%).

(4)

4) Persepsi ibu hamil tentang keterpaparan P4K

Tabel 5 Distribusi frekuensi Persepsi ibu hamil tentang keparahan komplikasi di Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang ( n = 62)

No Persepsi keterpaparan P4K Frekuensi Persentase 1. 2. Buruk Baik 41 21 66,1% 33,9% Jumlah 62 100%

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang Persepsi keterpaparan P4K burukyaitusebanyak 41 responden (66,1%).

Tabel 6 Tabel Silang hubungan antara umur, pekerjaan pendidikan graviditas, persepsi kemungkinan komplikasi, keparahan komplikasi, paparan P4K dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan

persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang

Variabel Kategori

Perilaku ibu hamil dalam

merencanakan persalinan Total P Value Baik Buruk

f % f % f %

Umur Resiko rendah Resiko Tinggi 29 7 74,4 30,4 10 16 25,6 69,6 39 23 100,0 100,0 0,001 Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja 22 14 75,9 42,4 7 19 24,1 57,6 29 33 100,0 100,0 0,008 Pendidikan Rendah Tinggi 12 24 35,3 85,7 22 4 64,7 14,3 34 28 100,0 100,0 0,000 Graviditas Primigravida Multigravida 20 16 47,6 80,0 22 4 52,4 30,0 42 20 100,0 100,0 0,016 Persepsi kemungkinan komplikasi Baik Buruk 28 8 80,0 29,6 7 19 20,0 70,4 35 27 100,0 100,0 0,000 Persepsi keparahan komlikasi Baik Buruk 31 5 81,6 20,8 7 19 18,4 79,2 38 24 100,0 100,0 0,000 Paparan P4K Baik Buruk 33 3 80,5 14,3 8 18 19,5 85,7 41 21 100,0 100,0 0,000 Perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan yang baik lebih banyak terjadi pada ibu yang berumur 20-35 th (74,4%) dibandingkan dengan yang buruk yang berumur > 35 th (30,4%).

Dari hasil olah data dengan Chi Square, maka didapatkan hasil tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5 sehingga didapatkan nilai dengan p value 0,001 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang.

Perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan yang baik lebih banyak terjadi pada ibu yang bekerja (75,9%) dibandingkan dengan yang tidak bekerja (42,4%).

Dari hasil olah data dengan Chi Square, maka didapatkan hasil tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5 sehingga didapatkan nilai dengan p value 0,008 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang.

Ibu hamil yang berpendidikan rendah sebagian besar mempuinyai perilaku yang buruk dalam merencanakan persalinan sebanyak 22 responden (64,7%) dan ibu hamil

(5)

yang berpendidikan tinggi sebagian besar mempunyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 24 responden (85,7%).

Dari hasil olah data dengan Chi Square, maka didapatkan hasil tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5 sehingga didapatkan nilai dengan p value 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang.

Ibu hamil primigravida sebagian besar mempuinyai perilaku yang buruk dalam merencanakan persalinan sebanyak 22 responden (52,4%) dan ibu hamil multigravida sebagian besar mempunyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 26 responden (850 %).

Dari hasil olah data dengan Chi Square, maka didapatkan hasil tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5 sehingga didapatkan nilai dengan p value 0,016 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara gravidas dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang.

Ibu hamil yang mempunyai persepsi baik tentang kemungkinan komplikasi persalinan sebagian besar mempuinyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 28 responden (80%) dan ibu hamil yang mempunyai persepsi buruk sebagian besar mempunyai perilaku yang burk dalam merencanakan persalinan sebanyak 19 responden (70,4%).

Dari hasil olah data dengan Chi Square, maka didapatkan hasil tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5 sehingga didapatkan nilai dengan p value 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara persepsi kemungkan komplikasi persalinan dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo.

Ibu hamil yang mempunyai persepsi baik tentang keparahan komplikasi persalinan sebagian besar mempuinyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 31 responden (81,6%) dan ibu hamil yang mempunyai persepsi buruk sebagian besar mempunyai perilaku yang buruk dalam merencanakan persalinan sebanyak 19 responden (79,2%).

Dari hasil olah data dengan Chi Square, maka didapatkan hasil tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5 sehingga didapatkan nilai dengan p value 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara persepsi keparahan komplikasi persalinan dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang.

Ibu hamil yang mempunyai persepsi baik tentang keterpaparan P4K sebagian besar mempuinyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 33 responden (80,6%) dan ibu hamil yang mempunyai persepsi buruk sebagian besar mempunyai perilaku yang buruk dalam merencanakan persalinan sebanyak 18 responden (85,7%).

Dari hasil olah data dengan Chi Square, maka didapatkan hasil tidak ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5 sehingga didapatkan nilai dengan p value 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara persepsi keparahan komplikasi persalinan dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang.

PEMBAHASAN

Setelahdilakukanpenelitian di

PuskesmasMulyoharjoKabupatenPemalang.Penelitimendapatkanhasilbahwa ibu hamil yang berumur (20-35 th) atau risiko rendah sebagian besar mempunyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 29 responden (74,4%) dibandingkan yang beresiko tinggi (>35th) sebanyak 7 responden (30,4%).ibu hamil yang berumur (20-35 th) atau risiko rendah sebagian besar mempunyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 29 responden (74,4%). Ini disebabkan karena sebagian besar ibu hamil baru pertama kali hamil dan belum mempunyai pengalaman melahirkan, dan di dukung dengan data ibu hamil di Puskesmas Mulyoharjo yang sebagian besar adalah ibu primigravidasebanyak 42 responden (67,7%).

(6)

Sehingga persiapan untuk persalinan dapat direncanakan dengan baik dengan mencari informasi terutama dari tenaga kesehatan, buku, media, keluarga atau teman-teman.

Berdasarkan pekerjaan dapat diketahui ibu hamil yang bekerja sebagian besar mempunyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 22 responden (75,9%) dan ibu hamil yang tidak bekerja sebagian besar mempunyai perilaku yang buruk dalam merencanakan persalinan sebanyak 14 responden (42,4%).Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktivitas dan tingkat kesejahteraan ekonomi yang akan didapatkan. Ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja, karena pada ibu yang bekerja akan lebih banyak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga lebih mempunyai banyak peluang juga untuk mendapatkan informasi seputar keadaanya.1

Sedangkan Ibu tidak bekerja atau ibu rumah tangga yang umumnya memiliki lebih banyak waktu, namun akibat kurangnya pergaulan yang lebih luas menyebabkan ibu kurang mendapatkan informasi mengenai tanda bahaya kehamilan. Begitu pula dengan pekerjaan ibu sebagai petani. Pekerjaan sebagai petani merupakan pekerjaan yang menguras energi dan waktu sehingga ibu harus lebih pandai mengatur waktu, kapan harus merawat kehamilan dan bekerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiknya.2

Hal ini sesuai dengan teori perilaku L Green yang menyebutkan bahwa perilaku manusia ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor salah satunya yaitu faktor penguat (Reinforcement factor), faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang meskipun orang berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya. faktor ini juga meliputi undang-undang, peraturan-peraturan, dan pengawasan.Ibu tidak bekerja kurang mendapat informasi karena ibu hanya di rumah saja dan tidak dapat berkumpul dengan orang lain untuk berdiskusi masalah kesehatan tentang perencanaan persalinan. Sehingga ibu tidak mengetahui informasi kesehatan yang berhubungan dengan perencanaan persalinan untuk mencegah komplikasi karena sumber informasi terbatas.

Padatingkatpendidikanpadaibu hamil yang berpendidikanrendahsebagian besar mempunyai perilaku yang buruk dalam merencanakan persalinan sebanyak 22 responden (64,7%) dan ibu hamil yang berpendidikan tinggi sebagian besar mempunyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 4 responden (14,3%).Hasil penelitian ini dapat dijelaskan dengan pendidikan yang tinggi maka membuat ibu hamil mudah dalam menerima informasi sehingga dengan informasi yang diterima dari bidan tentang persalinan ibu hamil dapat merencanakan persalinan untuk mengatasi komplikasi persalinan seperti memilih tempat bersalin dengan fasilitas yang baik, menentukan jenis persalinan dan lain sebagainya. Dengan pendidikan yang dimiliki membuat ibu hamil dapat cepat paham akan tugas dan tanggung jawabnya dalam menghadapi persalinan.

Berdasarkankehamilanataugraviditasdapat diketahui bahwa ibu hamil primigravida sebagian besar mempuinyai perilaku yang buruk dalam merencanakan persalinan sebanyak 22 responden (52,4%) dan ibu hamil multigravida sebagian besar mempunyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 4 responden (30,0 %). Gravida merupakan pengalaman ibu yang ditandai dengan jumlah kehamilan yang pernah dijalani baik kelahiran hidup atau mati. Pada ibu primigravida biasanya belum mempunyai pengalaman sama sekali dalam melahirkan sehingga ibu primigravida akan terlihat semakin gugup dalam menghadapi persalinan, tidak tahu rencana yang harus dilakukan untuk menghadapi persalinan sehingga mereka akan mengikuti segala perkataan orang tua maupun orang-orang yang ada di sekitarnya, yang membuat ibu primigravida mempersiapkan hal yang tidak perlu dalam menghadapi persalinan. Berbeda dengan ibu multigravida yang sudah memiliki pengalaman dalam persalinan sebelumnya menjadi terlihat lebih rileks dan santai karena sudah mempunyai persiapan yang matang dalam persalinan.3

Penelitijugamendapatkanhasiltentangibu hamil yang mempunyai persepsi baik tentang kemungkinan komplikasi persalinan sebagian besar mempuinyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 28 responden (80%) dan ibu hamil yang mempunyai persepsi buruk sebagian besar mempunyai perilaku yang buruk dalam merencanakan persalinan sebanyak 8 responden (29,6%). Persepsi merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi perilaku. Perubahan-perubahan perilaku dalam diri seseorang dpat diketahui melalui persepsi. Secara umum persepsi dapat diartikan sebagai pengalaman yang dihasilka melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan sebagainya. 4

Penelitian ini tentang persepsi kemungkinan komplikasi persalinan dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang mempunyai perilaku yang baik

(7)

dikarenakan sebagian besar ibu mengetahui kemungkinan apa saja yang terjadi jika tidak merencanakan persalinan. Tri Setyowati menyebutkan dalam penelitiannya bahwa ibu yang merasa rentan mengalami komplikasi persalinan, maka dia pasti mengetahui kemungkinan komplikasi apa saja yang dapat terjadi saat persalinan. Oleh karena itu, dengan perilaku yang baik ibu hamil dapat membuat keputusan yang baik berdasarkan apa yang dia ketahui.5

Ibu hamil yang mempunyai persepsi baik tentang keparahan komplikasi persalinan sebagian besar mempuinyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 31 responden (81,6%) dan ibu hamil yang mempunyai persepsi buruk sebagian besar mempunyai perilaku yang buruk dalam merencanakan persalinan sebanyak 5 responden (20,8%).Persepsi keparahan komplikasi persalinan dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan di wilayah kerja Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang mempunyai perilaku yang baik. Dikarenakan sebagian besar ibu mengetahui tentang keparahan yang mengakibatkan komplikasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Zaraz Obella mengatakan perilaku seseorang akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang itu sendiri. Perilaku yang baik dan positif akan berdampak positif pula terhadap kesehatannya .Ibu hamil sebagian besar sudah mengetahui apa saja komplikasi persalinan terutama pada ibu hamil resiko tinggi yaitu penyakit Anemia, Malaria, TBC Paru, Jantung, Diabetes Melitus, dan Infeksi Menular Seksual. Dan riwayat obstetrik buruk persalinan dengan tindakan (induksi persalinan,

Sectio Caesaria), keguguran, Pre-Eklamsi, Eklamsia, Hamil kembar (gemelli), Kehamilan dengan

kelainan letak (Letak lintang, sungsang), Perdarahan dalam kehamilan. 6

Ibu hamil yang mempunyai persepsi baik tentang keterpaparan P4K sebagian besar mempuinyai perilaku yang baik dalam merencanakan persalinan sebanyak 33 responden (80,6%) dan ibu hamil yang mempunyai persepsi buruk sebagian besar mempunyai perilaku yang buruk dalam merencanakan persalinan sebanyak 3 responden (14,3%). P4K dengan tiker adalah merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan di desa khususnya, dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.4

Kesimpulan

Hasil penelitian Ibu hamil di Puskesmas Mulyoharjo Kabupaten Pemalang ini menunjukan bahwa karakteristik responden umur mayoritas resiko rendah (62,9%), graviditas mayoritas primigravida (67,7%), pekerjaan mayoritas tidak bekerja (53,2%), pendidikan mayoritas tinggi (54,8%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan persalinan untuk mengantisipasi kejadian komplikasi persalinan yaitu : umur p value (0,001), graviditas p value (0,016), pekerjaan (p value 0,008), pendidikan (p value 0,000), persepsi Ibu hamil tentang kemungkinan mengalami komplikasi (p value 0,000), persepsi Ibu hamil tentang kemungkinan mengalami komplikasi (p value 0,000), paparan P4K (p value 0,000).

DAFTAR PUSTAKA

1. Sulistyawati, A. Asuhan Kebidanan Pada MasaKehamilan. Jakarta: Salemba Medika. 2009. 2. Devy, S. R. Perawatan Kehamilan dalam Perspektif Budaya Madura di Desa Tambak

danDesa Rapalaok Kecamatan Omben Kabupaten Sampang. Jurnal Promosi Kesehatan Vol 1, No. 1 ; 50-62. 2011

3. Dewi, Nurani. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi Di Desa. D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama. 2013.

4. Virahani A. Analisis Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Dengan Stiker Di Wilayah Kerja Puskesmas Jambu Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. 2009;62–4.

5. Setiowati, Tri. Hubungan Pengetahuan Tentang Komplikasi Persalinan Dengan Persiapan Persalinan Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Gegerbitung Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi Tahun 2014. Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi 2 Politeknik Negeri Bandung 3Akademi Kebidanan Cianjur. 2014.

6. Rika D. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2010. 2010.

Gambar

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden  (n=62)
Tabel 6 Tabel Silang hubungan antara umur, pekerjaan pendidikan graviditas, persepsi kemungkinan  komplikasi, keparahan komplikasi, paparan P4K dengan perilaku ibu hamil dalam merencanakan

Referensi

Dokumen terkait

Modal merupakan masalah yang sangat penting dalam perusahaan.untuk itu manajer harus mampu mengambil keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang

Menampilkan menu Pengenalan Sentuh pada tombol Pengenalan Ketika tombol pengenalan disentuh, maka akan tampil peta Indonesia untuk memilih pulau. Menampilkan

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : (a) terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mengikuti

Abstrak – Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk: (1)mengetahui hasil belajar fisika peserta didik yang diajar secara konvensional, (2) mengetahui

6 Pada percobaan ini nilai efisiensi penyerapan kadar air dalam etanol oleh ZA yang telah diaktivasi dengan ukuran partikel 80 mesh cenderung lebih baik bila

Perawat anastesi memasukkan obat induksi atas advis Sp An., segera setelah pasien tidur, yang ditandai dengan hilangnya reflek bulu mata,masker oksigen dipasangkan

Dalam kepentingan yang lebih teknis, banjir dapat di sebut sebagai genangan air yang terjadi di suatu lokasi yang diakibatkan oleh : (1) perubahan tata guna lahan di Daerah

Penelitian dilakukan untuk mengkaji beberapa aspek biologi meliputi hubungan panjang- berat, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, panjang pertama kali tertangkap dan