• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN PARA SISWA KELAS VIII SMP SANTO PAULUS JAKARTA TAHUN AJARAN 20092010 TERHADAP TINGKAT KEBERMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Kons

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENILAIAN PARA SISWA KELAS VIII SMP SANTO PAULUS JAKARTA TAHUN AJARAN 20092010 TERHADAP TINGKAT KEBERMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Kons"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIAN PARA SISWA KELAS VIII SMP SANTO PAULUS JAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 TERHADAP TINGKAT

KEBERMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

         

OLEH: Gertrudis Tutpai

NIM:061114023

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENILAIAN PARA SISWA KELAS VIII SMP SANTO PAULUS JAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 TERHADAP TINGKAT

KEBERMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

         

OLEH: Gertrudis Tutpai

NIM:061114023

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Aku hidup, tetapi bukan lagi

aku sendiri yang hidup, melainkan

Kristus yang hidup di dalam aku.

(Gal 2: 20)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

™

Suster-suster Santo Paulus dari Chartres (SPC)

Distrik Indonesia

™

Pembaca yang terkasih

Semoga Skripsi ini memberikan sumbangan terbaik

(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Januari 2011

Penulis,

(7)

vi

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Gertrudis Tutpai

Nomor Mahasiswa : 061114023

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya saya yang berjudul :

PENILAIAN PARA SISWA KELAS VIII SMP SANTO PAULUS JAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 TERHADAP TINGKAT KEBERMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 24 Januari 2011

Yang menyatakan

(8)

vii ABSTRAK

PENILAIAN PARA SISWA KELAS VIII SMP SANTO PAULUS JAKARTA TAHUN 2009/2010 TERHADAP TINGKAT

KEBERMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR

Gertrudis Tutpai, 2011

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) tingkat kebermanfaatan layanan bimbingan belajar bagi para siswa kelas VIII SMP SANTO PAULUS Jakarta tahun ajaran 2009/2010, (2) mengidentifikasi butir-butir kebermanfaatan layanan bimbingan belajar mana yang belum tercapai pada diri para siswa kelas VIII SMP SANTO PAULUS Jakarta tahun ajaran 2009/2010. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

Instrumen penelitian yang dipakai adalah Kuesioner Penilaian para Siswa terhadap Tingkat Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Belajar dengan jumlah item 53. Aspek-aspek penilaian para siswa terhadap kebermanfaatan layanan bimbingan belajar dalam skala ini adalah mendapatkan cara belajar yang efektif, mampu mengatur waktu dan perencanaan belajar, mampu mengatasi kesulitan dalam belajar, mampu mempersiapkan diri menghadapi dan mengikuti tes, mampu meningkatkan motivasi belajar, dan mampu meningkatkan ketrampilan belajar.Validitas instrumen diperiksa dengan analisis korelasi Pearson Product Moment guna pemeriksaan konsistensi internal item dengan menggunakan program SPSS. Penghitungan reliabilitas instrumen menggunakan program SPSS guna menghitung koefisien korelasi dengan teknik Pearson Product Moment, dan hasilnya dikoreksi dengan formula Spearman-Brown. Hasil perhitungan reliabilitas 0,88, kemudian dikonsultasikan ke kriteria Guilford dan disimpulkan masuk dalam kategori tinggi.

Subyek penelitian adalah para siswa kelas VIII SMP SANTO PAULUS Jakarta tahun ajaran 2009/2010 yang meliputi kelas VIIIA 35 siswa, VIIIB 36 siswa dan VIIIC 34 siswa.

(9)

viii ABSTRACT

EIGHT GRADERS OF SMP SANTO PAULUS YEAR 2009/2010 JAKARTA STUDENTS EVALUATION TOWARDS THE GRADE FUNCTION OF

COURSES SERVICE

Gertrudis Tutpai, 2011

This research is aimed to know : (1) The grade function of courses sevice for Eight graders in SMP Santo Paulus Jakarta on 2009/2010, (2) identify the function items of courses service that are not yet accomplished on the eight graders of SMP Santo Paulus Jakarta students in the year of 2009/2010. This is a descriptive research. The research instrument that I used was Evaluation Questionnaire to the Students toward the beneficial level of learning guidance service by 53 items listed on it. The students’ aspects of judgment relied on the ability to find the effective learning methods, the ability to arrange the time and learning plan, the ability to overcome the learning difficulties, the ability to have a self-preparation joining and doing the test, and the ability to increase learning skills. The instruments validity is checked by using the Pearson Product Moment correlation analysis in order to check the consistency of internal items by using SPSS program. The Reliability Calculation Instruments uses SPSS program in order to count correlation coefficient by using the Pearson Product Moment technique, and the results were corrected with the Spearman-Brown form. The reliability counting result that is 0,88, was then consulted to the Guilford criterion and concluded as a high-category.

The research subjects were the eight graders of SMP Santo Paulus Jakarta students in the year of 2009/2010 that covered 35 students of class VIIIA, 36 students of class VIIIB, and 34 students of class VIIIC.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan sumber segala kasih atas penyertaan dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “Penilaian para Siswa Kelas VIII SMP SANTO PAULUS Jakarta Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tingkat Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Belajar”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan dan penyusunan skripsi ini dapat terlaksana berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah bersedia membantu dan selalu memberi semangat kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Dengan tulus disampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M.Si. Sebagai Dosen pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing serta memotivasi penulis dalam proses penulisan skripsi ini sampai selesai.

(11)

x

3. Br. Y. Triyono, S.J, S.S., M.S. Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan pengetahun dan mendukung selama ini yang berguna bagi penulis.

4. Ibu A. Setyandari, S. Pd., Psi., M. A. Wakil Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan semangat dan membantu panulis dalam pemeriksaan validitas kuesioner yang digunakan dalam skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan selama ini sehingga berguna bagi penulis.

6. Sr. Mary Wilfrid DAYRID selaku Pemimpin SPC Distrik Indonesia yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP Santo Paulus Jakarta.

7. Bapak Stefanus, S. Pd selaku Kepala Sekolah SMP Santo Paulus Jakarta yang telah memberi ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian kepada para siswa kelas VIII SMP SANTO PAULUS Jakarta.

8. Ibu Yoyu Rahmawati, S. Pd selaku Koordinator Bimbingan dan Konseling SMP Santo paulus Jakarta yang telah banyak membantu penulis hingga skripsi ini dapat diselesaikan

9. Dra. Sr. Antoinette Mude, OSU Kepala Sekolah SMP Santa Maria Jakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengadakan uji coba instrumen penelitian.

(12)

xi

11.Para Staf dan Karyawan Yayasan Suaka Insan cabang Jakarta yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.

12.Para Staf Guru SMP Santo Paulus Jakarta yang telah membantu penulis selama penelitian dan penulisan hingga skripsi ini dapat diselesaikan.

13.Para Staf dan Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis dalam kelancaran administrasi selama proses belajar.

14.Teman-teman Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling yang turut mendukung hingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya, semoga skripsi ini berguna bagi pihak yang

memerlukannya.

(13)

xii

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………

ii

HALAMAN PENGESAHAN………

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….

v

PUBLIKASI PERNYATAAN PERSETUJUAN………...

vi

ABSTARK……….. vii

ABSTRACT……… viii

KATA PENGANTAR……….

ix

DAFTAR ISI………

xii

DAFTAR TABEL………

xiv

DAFTAR GRAFIK……….

xv

DAFTAR LAMPIRAN………

xvi

BAB I PENDAHULUAN………

1

A. Latar Belakang Masalah……….

1

B. Rumusan Masalah………

4

C. Tujuan Penelitian………..

4

D. Manfaat Penelitian………

5

(14)

xiii

 

BAB II KAJIAN TEORITIS………

7

A. Hakekat Bimbingan dan Konseling……….

7

B. Bimbingan Belajar………

12

C. Program Bimbingan dan Konseling di SMP ST. Paulus Jakarta….

22

BAB III METODE PENELITIAN………..

26

A. Jenis Penelitian………

26

B. Subyek Penelitian………

27

C. Instrumen Penelitian………

27

D. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data………

40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………

44

A. Hasil Penelitian………

44

B. Pembahasan ………

49

C. Usulan Topik-topik Bimbingan………

53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..

56

A.

Kesimpulan………..

56

B.

Saran……… 57

DAFTAR PUSTAKA……….

59

(15)

xiv

 

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Subjek Penelitian………

27

Tabel 2 : Kisi-kisi Kuisioner Tingkat Kebermanfaatan Layanan Bimbingan

Belajar ………

29

Tabel 3 : Kriteria Guilford………

33

Tabel 4 : Hasil Revisi Kuisioner Berdasarkan Telaah Ahli………..

37

Tabel 5 : Kategori Tingkat Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Belajar…..

43

Tabel 6 : Capaian Skor Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Belajar………

45

Tabel 7 : Butir-butir yang Belum Tercapai pada Diri Siswa……….

47

Tabel 8 : Usulan Topik-topik Bimbingan Berdasarkan item

yang masuk dalam Butir Kebermanfaatan Layanan Bimbingan

(16)

xv

 

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 : Profil Capaian Skor Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Belajara

pada Subyek... ... 46

Grafik 2 : Profil Capaian Skor Tiap Item Kebermanfaatan Layanan Bimbingan

(17)

xvi

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Hasil Uji Konsistensi Internal Tiap Aspek………

62

Lampiran 2 : Data Hasil Penghitungan Reliabilitas Kuesioner………

68

Lampiran 3 : Kuesioner……….

70

Lampiran 4 : Data Hasil Capaian Skor Belajar Mandiri Pada Subyek………….

75

Lampiran 5 : Data Hasil Capaian Skor Rata-rata Tiap Item Belajar Mandiri…… 78

Lampiran 6 : Garis-garis Besar Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling… 80

Lampiran 7 : Satuan Pelayanan Bimbingan……… 82

Lampiran 8 : Surat Pengantar Uji Coba Instrumen……… 93

Lampiran 9 : Surat Pengantar Penelitian……… 94

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini akan dibahas latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu layanan

bantuan yang sangat dibutuhkan di sekolah. Pelayanan bimbingan

menitikberatkan pemberian bantuan kepada siswa dalam usahanya mencapai

keberhasilan untuk menguasai berbagai mata pelajaran. Salah satu syarat untuk

mencapai keberhasilan itu ialah apabila siswa tersebut menyesuaikan diri

dengan situasi dan kondisi sekolahnya. Menurut Prayitno (1994:25)

permasalahan yang dialami para siswa di sekolah sering kali tidak dapat

dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal tersebut juga

disebabkan oleh sumber-sumber permasalahan siswa yang datang dari luar

sekolah maupun di dalam sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa tidak

boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku siswa yang tidak dapat mengatur

waktu untuk melakukan aktifitas belajar sesuai apa yang dibutuhkan, diatur atau

diharapkan. Apabila para siswa tersebut belajar sesuai dengan kehendak sendiri

dalam arti tanpa aturan yang jelas, maka upaya belajar siswa tersebut tidak

(19)

Tantangan kehidupan sosial dewasa ini semakin kompleks, termasuk

tantangan dalam mengalokasikan waktu. Dalam hal ini jika pengaturan waktu

berdasarkan kesadaran sendiri maupun arahan pihak lain tidak dilakukan dengan

disiplin, maka semuanya akan menjadi kacau. Demikian pula dengan

kedisiplinan siswa dalam melakukan aktifitas belajar dipadukan aktivitas lain

dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah peran guru bimbingan dan konseling

diperlukan untuk mendampingi para siswa.

Pelayanan bimbingan dan konseling hendaknya berjalan secara efektif

untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dan

mengatasi permasalahannya termasuk membimbing para siswa untuk

berperilaku disiplin. Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan peran yang

dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi berbagai

permasalahan siswa, baik dalam permasalahan sosial personal maupun

permasalahan pengembangan karier. Selain itu dalam permasalahan bidang

bimbingan belajar, siswa tidak dapat mempersiapkan bahan dan peralatan

sekolah, siswa tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan pertanyaan

atau pernyataan dalam proses pembelajaran di kelas, siswa sering melanggar

peraturan sekolah, misalnya sering datang terlambat, sering tidak masuk

sekolah, malas mencatat mata pelajaran, malas mengerjakan tugas rumah,

diskusi kelompok serta siswa malas berkonsultasi dengan guru.

Dari permasalahan tersebut maka diharapkan adanya dukungan dan

motivasi dari orang tua, teman serta tenaga pendidik khususnya guru

(20)

prestasi belajar secara optimal. Salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi

siswa yaitu dengan memberikan layanan bimbingan belajar.

Berdasarkan informasi dari guru BK, bahwa layanan bimbingan belajar di

SMP St. Paulus Jakart baru berjalan kurang lebih dua tahun dan layanan ini

diberikan kepada seluruh siswa secara rutin, yaitu dengan adanya jam mata

pelajaran bimbingan dan konseling satu jam setiap minggunya. Meskipun

demikian masih banyak permasalahan yang dihadapi sebagian siswa berkenan

dengan kebiasaan belajarnya yang tergolong masih belum efektif misalnya,

tidak bisa belajar dengan efektif, tidak bisa membagi waktu, tidak memiliki

catatan pelajaran, tidak bisa menggunakan buku pelajaran dengan baik, tidak

mengerjakan tugas rumah yang diberikan guru. Selain permasalahan diatas

beberapa wali kelas SMP St.Paulus Jakarta mengutarakan bahwa masalah

belajar yang dihadapi para siswa antara lain; masalah keluarga misalnya orang

tua pisah, kurang adanya minat belajar, belajar asal belajar, belajar tanpa

persiapan, belajar hanya pada saat ulangan atau ujian saja, serta tidak

mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar.

Uraian di atas kiranya menjadi titik tolak yang dapat dijadikan landasan

berpikir bagi penulis untuk mengetahui seberapa jauh siswa merasakan

(21)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka disusun rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Sejauh mana penilaian para siswa kelas VIII SMP St. Paulus Jakarta tahun

ajaran 2009/2010 terhadap tingkat kebermanfaat layanan bimbingan

belajar?

2. Butir-butir kebermanfaatan layanan bimbingan belajar manakah yang

belum tercapai pada diri para siswa kelas VIII SMP SANTO PAULUS

Jakarta Tahun Ajaran 2009/2010?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan penilaian para siswa kelas VIII SMP St. Paulus Jakarta

Tahun Ajaran 2009/2010 terhadap tingkat kebermanfaatan layanan

bimbingan belajar.

2. Mengidentifikasi butir-butir tingkat kebermanfaatan layanan bimbingan

belajar yang belum tercapai pada diri para siswa kelas VIII SMP Santo

Paulus Jakarta Tahun Ajaran 2009/2010 .

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Hasil penelitian ini digunakan bagi para pembaca khususnya mahasiswa

(22)

pengetahuan yang dimiliki menyangkut bimbingan sebagai bekal seorang

calon guru Bimbingan dan Konseling di sekolah.

2. Praktis

a. Bagi Guru Pembimbing

Hasil penelitian ini digunakan oleh guru Bimbingan dan Konseling

untuk memperbaiki dan mengembangkan materi atau muatan layanan

bimbingan belajar agar siswa merasakan manfaatnya.

b. Bagi Siswa

Siswa semakin sadar untuk berefleksi sampai sejauh mana

bimbingan belajar dirasakan bermanfaat dan dapat memperolah

bantuan-bantuan untuk meningkatkan hasil belajar yang baik agar terhindarkan

dari kegagalan belajar.

c. Bagi Peneliti

Peneliti semakin sadar untuk berefleksi dan lebih bijaksana agar

dalam mendampingi siswa, tidak memaksakan siswa untuk menerima isi

layanan bimbingan belajar yang tidak sesuai dengan kenyataan.

E. Definisi Operasional

1. Bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar

yang tepat, dalam program studi, dan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan

(23)

2. Kebermanfaatan layanan bimbingan menunjuk pada sejauh manakah

pelayanan bimbingan belajar berguna menurut penilaian siswa-siswi dengan

(24)

7 BAB II KAJIAN TEORI

Dalam bab ini dibahas kajian teori yang berkaitan dengan masalah

penelitian. Topik-topik bab ini yaitu hakikat bimbingan dan konseling, bimbingan

belajar, dan program bimbingan belajar di SMP Santo Paulus Jakarta.

A. Hakikat Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Bimbingan

Menurut kamus bahasa Inggris bimbingan atau “guidance” berasal dari

suku kata guide yang diartikan menunjukkan jalan memimpin, menuntun,

memberi petunjuk, mengatur, mengarahkan, memberikan nasehat. Seiringan

waktu kata bimbingan mulai populer di lembaga pendidikan khususnya di

sekolah. Pelayanan kegiatan bimbingan ini, biasanya dilakukan oleh seorang

tenaga yang disebut dengan guru pembimbing dimana tugas seorang guru

pembimbing adalah bertanggung jawab, dan memiliki wewenang untuk

menyusun program bimbingan dan melaksanakannya. Oleh karena itu

sebelum menyusun program bimbingan, seorang guru pembimbing dituntut

untuk terlebih dahulu mengetahui dan memahami pengertian dari bimbingan

itu sendiri, agar membantu dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai

seorang guru pembimbing. Adapun beberapa pengertian bimbingan antara

(25)

Bimbingan menurut Sukardi (dalam Rahman 1996:13) adalah proses

bantuan yang diberikan kepada siswa agar ia mampu mengembangkan

potensi yang dimiliki, mengenali diri sendiri dan mengatasi

persoalan-persoalan, sehingga ia mampu menentukan jalan hidupnya secara

bertanggungjawab tanpa tergantung pada orang lain.

Menurut Gunarsa dan Gunarsa (1981:23) bimbingan adalah bantuan

yang diberikan kepada siswa, agar kelak siswa mampu memperkembangkan

potensi-potensi yang dimiliki dalam dirinya, agar diharapkan siswa berusaha

mengatasi persoalan-persoalan sehingga dapat menentukan sendiri jalan

hidupnya, secara bertanggung jawab tanpa harus bergantung pada orang lain.

Wijaya (1988:90) menyatakan bahwa bimbingan adalah proses untuk

membantu siswa yang dilakukan secara terus-menerus supaya siswa dapat

memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat

bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,

keluarga dan masyarakat.

Stone & Shertzer (Winkel, 1997:29) menjelaskan”Guidance in the

process of helping individual to understand themselves and their world”

artinya bimbingan adalah proses membantu individu-individu untuk mengerti

atau memahami diri sendiri dan dunianya.

Jadi, kegiatan bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang

terus-menerus secara sistimatis kepada siswa dalam memecahkan masalah

yang dihadapinya serta memfokuskan pada perkembangan siswa melalui

(26)

siswa mampu memahami dirinya, menerima dirinya, yang mencakup antara

lain sikap, sifat, dan watak. Selain itu bimbingan membantu siswa untuk

merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam

mencapai penyesuaian diri dimanapun ia berada baik itu di keluarga, sekolah

dan masyarakat.

2.Prinsip-prinsip Bimbingan

Prinsip-prinsip bimbingan dalam hal ini ialah hal-hal yang dapat

menjadi pegangan didalam proses bimbingan. Seperti halnya didalam

memberikan pengertian mengenai bimbingan, maka didalam

mengemukakan prinsip-prinsip bimbingan ini masing-masing ahli

mempunyai sudut pandang sendiri-sendiri untuk meletakkan titik berat

permasalahannya. Untuk ini baiklah penulis kemukakan beberapa pendapat

dari para ahli. Menurut Farwell dan Peters (Wijaya,1988:95)

prinsip-prinsip bimbingan ialah:

a) Bimbingan berdasarkan atas hak seseorang untuk mendapat bantuan

pribadi pada waktu dia memerlukannya.

b)Bimbingan memusatkan perhatian pada siswa; tugasnya

mengembangkan individu siswa secara optimal sebagai pribadi yang

utuh.

c) Bimbingan merupakan suatu proses pendidikan yang kontinu dan

berurutan.Oleh karena itu bimbingan adalah suatu bagian yang integral

(27)

d)Bimbingan harus menghormati hak setiap siswa atas pertolongan dan

pelayanan yang diselenggarakan oleh bimbingan.

e) Program bimbingan harus selalu dievaluasi secara ilmiah dalam segi

keefektifannya.

Van Hoose ( Prayitno, 1994:218) prinsip-prinsip bimbingan ialah:

a) Bimbingan didasarkan pada keyakinan bahwa dalam diri tiap anak

terkandung kebaikan-kebaikan; setiap pribadi mempunyai potensi

dan pendidikan hendaklah mampu membantu anak memanfaatkan

potensinya itu.

b) Bimbingan didasarkan pada ide bahwa setiap anak adalah unik yaitu

seseorang anak berbeda dari yang lain.

c) Bimbingan merupakan bantuan kepada anak-anak dan pemuda dalam

pertumbahan dan perkembangan mereka menjadi pribadi-pribadi

yang sehat.

d) Bimbingan merupakan usaha membantu mereka yang

memerlukannya untuk mencapai apa yang menjadi idaman

masyarakat dan kehidupan umumnya.

e) Bimbingan adalah pelayanan, unik yang dilaksanakan oleh tenaga

ahli dengan latihan-latihan khusus, dan untuk melaksanakan

pelayanan bimbingan minat pribadi khusus pula.

Sedangkan menurut Haditon (Ahmadi 1977:39) prinsip-prinsip

(28)

a) Bimbingan dimaksudkan untuk anak-anak, orang dewasa dan

orang-orang yang sudah tua.

b) Usaha-usaha bimbingan dalam prinsipnya harus menyuluruh kepada

semua orang, karena semua orang tentu mempunyai

masalah-masalahnya yang butuh pertolongan.

c) Semua guru di sekolah seharusnya menjadi seorang pembimbing,

karena semua murid membutuhkan bimbingan.

3. Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling

Kegiatan bimbingan dan konseling memiliki 4 (empat) bidang

bimbingan, yang meliputi: bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan

sosial, bidang bimbingan karier, dan bidang bimbingan belajar. Penjelasan

ke empat bidang bimbingan adalah sebagai berikut:

1. Bidang Bimbingan Pribadi

Rahman (2003:39) menjelaskan bahwa bimbingan pribadi adalah

bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk menemukan dan

mengembangkan pribadinya, sehingga menjadi pribadi yang mantap dan

mandiri, serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki seperti: taat

pada agamanya, mempunyai kesadaran baik terhadap bakat dan minat,

pemahaman akan potensi diri, kemampuan dalam hal pengambilan

keputusan dan adanya kesadaran akan hidup sehat, kreatif, produktif,

(29)

berkualitas, serta mampu mengatasi pengeloloaan emosi yang dimikikinya

dengan baik.

2. Bidang Bimbingan Sosial

Mappire (1984:258) menegaskan bahwa bimbingan sosial menekankan

lebih pada pelayanan masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh

siswa-siswi, seperti permasalahan dan hubungan relasi atara siswa dan anggota

kelompok lainnya, baik itu kelompok primer maupun skunder, serta

hubungan denga lawan jenis, teman kelompok belajar, teman kelas, teman

bermain, para guru serta lingkungan sosial siswa di luar sekolah baik itu

dengan orang tua dan saudara.

3. Bidang Bimbingan Karier

Natawidjaja (Gani, 1985:10) bimbingan karier adalah proses

membantu seseorang, utnuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri

pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar dirinya agar ia dapat:

memilih bidang pekerjaan yang sesuai, serta mampu menyiapkan diri dan

memasuki dunia bidang kerja, dan mampu membina, mengelola karier

dengan baik.

4. Bidang Bimbingan Belajar

Nurihsan dan Sudianto (2004:12) menjelaskan bimbingan belajar

adalah membantu siswa untuk menghadapi memecahkan masalah-masalah

belajar seperti pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan, cara belajar dan

(30)

adalah membantu siswa dalam memecahkan persoalan berhubungan

dengan masalah belajarnya.

B. Bimbingan Belajar

1. Definisi Bimbingan Belajar

Menurut Mandalika dan Mulyadi ( dalam Depdikbud 1995:4)

Bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar

yang tepat, dalam memilih program studi sesuai, dan dalam mengatasi

kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar

disuatu institusi pendidikan.

Menurut Prayitno dan Amti (1994:279)

Bimbingan belajar adalah salah satu bentuk bimbingan yang

diselenggarakan di sekolah. Pengalaman-pengalaman menunjukan bahwa

kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu

disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi, seringkali

kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan

yang memadai.

Berdasarkan rumusan di atas dapat ditemukan unsur-unsur penting

sebagai berikut:

a. Bimbingan belajar merupakan salah satu bagian dari empat bidang

(31)

b. Bimbingan belajar merupakan bantuan kepada siswa untuk mengenal,

memahami, mengembangkan dan memanfaatkan potensi diri siswa baik

fisik maupun psikis.

c. Bantuan kepada siswa agar mempunyai sikap dan kebiasaan belajar yang

baik, termasuk cara belajar yang tepat atau cara mengatasi kesulitan

belajar.

2. Fungsi Bimbingan Belajar

Penyelenggaran kegiatan bimbingan di sekolah diharapkan mampu

mencapai tujuan yang optimal, agar kegiatan yang optimal ini dapat

membantu demi perkembangan siswa ke arah yang lebih baik.Oleh karena

itu sebaiknya guru pembimbing mengetahui fungsi atau manfaat bimbingan

bagi siswa. Beberapa fungsi bimbingan belajar menurut Ahmadi ( 1991: 98)

adalah:

1) Membantu individu siswa untuk memperoleh gambaran yang objektif dan

jelas tentang potensi, watak,minat,sikap, dan kebiasaannya agar dapat

menghindari diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.

2) Membantu siswa untuk mendapat pendidikan yang sesuai dengan

kebutuhan, bakat, minat dan membantu siswa untuk menentukan cara

yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan bidang pendidikan yang

telah dipilihnya agar tercapai hasil yang diharapkan.

3) Membantu siswa untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang

(32)

agar ia dapat melakukan pilihan yang tepat di antara lapangan pekerjaan

tersebut.

Fungsi bimbingan belajar menurut Prayitno (1976:47) adalah:

1) Fungsi untuk mengungkapkan potensi, bakat, kemampuan dan minat

anak.

2) Fungsi untuk mengarahkan dan kemajuan pertumbuhan dan

perkembangan anak sesuai dengan potensi, bakat, kemampuan dan minat

anak.

3) Fungsi untuk mencegah anak dari gangguan terhadap kelancaran

pertumbuhan dan perkembangan.

4) Fungsi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak.

5) Fungsi untuk pemberian informasi pada anak.

Sedangkan penjelasan fungsi bimbingan menurut Nurihsan dan Sudianto

(2004:14) mencakup beberapa hal antara lain adalah:

1) Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan mengenai pemahaman oleh

pihak-pihak tertentu yang berkenaan pada pribadi siswa, yang bertujuan

mencapai kepentingan pengembangan siswa.

2) Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan untuk membantu siswa dalam

hal memilih mengenai pilihan jurusan yang ada di sekolah kelak ia tamat

dari sekolah, baik itu jenis sekolah dan lapangan pekerjaan yang sesuai

dengan minat dan bakat.

3) Fumgsi adaptasi, yaitu membantu petugas-petugas di sekolah, khususnya

(33)

kemampuan dan kebutuhan para peserta, guru pembimbing, konselor,

yang bertujuan dapat membantu guru utnuk memperlakukan siswa secara

tepat, baik dalam hal mengelola dan memilih materi pelayanan yang

tepat, atau dalam mengadaptasikan bahan pelajaran pada kecepatan dan

kemampuan yang siswa miliki.

4) Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan untuk membantu siswa

memperoleh penyesuaian pribadi dan memperoleh kemajuan dalam

perkembangan secara optimal.

Senada dengan penuturan di atas Wijaya (1988:94) menegaskan bahwa

fungsi bimbingan adalah sebagai berikut:

1) Fungsi penyaluran yaitu pemberian bantuan kepada siswa dalam

pemilihan program kegiatan kurikulum seperti ekstrakulikuler, dan

pemilihan jurusan pada siswa yang ingin melanjutkan sekolah.

2) Fungsi pengadaptasian yaitu pemberian kepada staf sekolah kepada

guru dalam pengadaptasian program pengajaran yang bertujuan

pengembangan siswa.

3) Fungsi penyesuaian yaitu pemberian bantuan kepada siswa agar dapat

menyelaraskan diri dengan lingkungannya dan memperoleh kemajuan

secara optimal dalam perkembangan.

Tidak jauh beda dengan kedua pendapat di atas, buku Dasar

Kurikulum Bimbangan dan Konseling menjelaskan bahwa pelayanan

(34)

1) Fungsi pemahaman yaitu dihasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh

pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa yang

meliputi pemahaman diri siswa dan lingkungannya

2) Fungsi pencegahan yaitu tercegahnya siswa dari berbagai

permasalahan yang akan menghambat perkembangannya.

3) Fungasi perbaikan yaitu terpecahkannya permasalahan yang dialami

siswa.

4) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yaitu terpeliharanya dan

perkembangan berbagai potensi dan kondisi poset secara mantap dan

berkesinambungan (Depdikbud 1995:3).

3. Tujuan Bimbingan Belajar

`Kegiatan bimbingan belajar akan efektif jikalau pengertian, prinsip,

fungsi dan tujuan saling berhubungan erat satu dengan yang lain.

Bimbingan belajar bertujuan membantu siswa dalam pengembangan diri

sehingga siswa diharapkan mampu mengatasi masalah yang dihadapinya.

Oleh karena itu, penting bagi siswa sebelumnya untuk mengetahui arti,

prinsip, fungsi dan tujuan awal kegiatan bimbingan belajar.

Tujuan bimbingan belajar terdiri dari tujuan umum bimbingan dan

tujuan khusus bimbingan. Secara umum tujuan bimbingan belajar adalah

tercapainya penyesuaian akademis siswa sehingga dapat mengembangkan

(35)

siswa dapat mengenal, memahami, menerima mengarahkan dan

mengaktualisasikan potensi secara optimal.

Setelah diketahui pengertian bimbingan belajar, prinsip, fungsi maka tujuan

bimbingan belajar adalah:

Menurut Depdikbud (Mandalika dan Mulyadi,1995:9) tujuan

bimbingan belajar sebagai

berikut:

a. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam mencari

informasi dari berbagai sumber, dalam bersikap kepada guru, dan staf

yang terkait mengerjakan tugas, dan mengembangkan keterampilan

serta dalam menjalani program penilaian, dan perbaikan.

b. Menumbuhkan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri

maupun berkelompok.

c. Mengembangkan penguasaan materi program belajar di SMP

d. Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial

dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk

mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan

pribadi.

Menurut Ahmadi (1991 : 105) tujuan bimbingan belajar adalah :

1) Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang

anak kelompok anak.

2) Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuai dan menggunakan buku

(36)

3) Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan dan

ujian.

4) Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi

tertentu.

5) Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajar.

Sedangkan menurut Wijaya (1988:94) tujuan bimbingan adalah

membantu siswa, agar ia dapat:

1) Mengenal dan memahami dirinya sendiri termasuk

kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya.

2) Mengenal dan memahami lingkungan-lingkungannya.

3) Mengambil keputusan untuk melangkah maju seoptimal mungkin

4) Menyesuaikan diri secara sehat terhadap lingkungannya.

5) Mencapai serta meningkatkan mentalnya.

Berdasarkan tujuan bimbingan belajar seperti yang telah dirincikan

di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan belajar adalah:

a. Membantu siswa agar mengenal, mengembangkan dan memanfaatkan

potensi diri (keadaan, fisik, kecerdasan, bakat, minat dan motivasi)

b. Membantu siswa agar memiliki sikap kebiasaan belajar yang efektif

dan efesian. Sikap dan kebiasaan belajar yang efektif itu sebagai

(37)

1) Waktu semaksimal mungkin dalam belajar baik mandiri maupun

kelompok.

2) Menguasai seluruh materi pelajaran serta menerapkan dalam

kehidupan.

c. Membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan suasana

sekolah, keluarga dan masyarakat untuk kepentingan belajarnya.

d. Membantu siswa agar mampu mengatasi kesulitan-kesulitan

belajarnya.

e. Membantu siswa agar memperoleh pengalaman belajar semaksimal

mungkin untuk masa depannya.

f. Membantu siswa agar mampu merencanakan tindak lanjut dari

kegiatan belajarnya.

Hal diatas pun serupa dengan penjelasan Ahmadi (1977:19-20) yang

menyimpulkan bahwa tujuan bimbingan belajar adalah membantu siswa

dalam hal:

1) Mendapat cara belajar yang efektif

2) Menentukan cara menggunakan buku-buku pelajaran

3) Mengatur pembagian waktu dan perencanaan belajar

4) Membantu mengatsai kesulitan dalam mata pelajaran tertentu

(38)

4. Bentuk-bentuk Bimbingan Belajar a. Bimbingan Individual

Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar siswa bisa dilakukan

melalui bimbingan individu/perseorangan dan bimbingan kelompok.

Sementara pengertian dari bimbingan individual menurut Winkel

(2006:111) adalah bimbingan yang diberikan bilamana siswa yang

dilayani hanya satu orang. Kegiatan bimbingan individual ini dilakukan

oleh siswa dan guru pembimbing, dimana melalui kegiatan tersebut

terjadi kegiatan tatap muka antara siswa dan guru, yang pada awalnya

siswa dating kepada guru pembimbing dan siswa pun mulai

mengungkapkan persoalan-persoalan yang dihadapinya.

b. Bimbingan Kelompok

Kegiatan bimbingan ini diberikan bilamana siswa yang dilayani lebih

dari satu orang yang terdiri dari lima hingga tujuh orang, baik itu

kelompok kecil, kelompok besar yang biasanya disebut bimbingan

klasikal. Dimana jumlah siswa diperkirakan lebih banyak dan juga

biasanya masalah yang dihadapinya lebih kompleks, seperti masalah

belajar maupun masalah pergaulan, baik itu dengan teman belajar

bersama, teman bermain, dan teman di luar lingkungan sekolah.

5. Muatan atau Isi Layanan Bimbingan Belajar

(39)

“Materi layanan pembelajaran dalam bimbingan belajar meliputi kegiatan

pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik,

keterampilan belajar, program pengajaran perbaikan, dan program

pengayaan” (Depdikbud dalam www.wikipedia.com, 2010).

a) Peningkatan Motivasi Belajar Siswa, antara lain dengan:

1) Memperjelas tujuan-tujuan belajar

2) Menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan, bakat, dan minat,

3) Menciptakan suasana pembelajaran yang matang, merangsang, dan

menyenagkan

4) Pemberian hadiah atau penguat

6) Menciptakan hubungan yang hangat dan dinamis antara guru dan

siswa, serta antara siswa dan siswa

7) Menghindarkan siswa dari tekanan dan suasana yang tidak menentu

(seperti suasana yang menakutkan, megecewakan, membingungkan,

menjengkelkan)

8) Melengkapi sumber dan sarana belajar

9) Mempelajari hasil belajar yang diperoleh

b) Peningkatan Keterampilan Belajar, antara lain dengan :

1) Membuat catatan waktu guru mengajar

2) Membuat ringkasan dari bahan yang dibaca,

3) Membuat laporan (laporan peninjauan, diskusi, pelaksanaan kegiatan

(40)

4) Mengembangkan cara menjawab atau memecahkan soal-soal ulangan

atau ujian

5) Menyusun makalah

6) Membaca efektif

7) Berbahasa efektif (lesan dan tulisan)

8) Bertanya efektif

c) Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik, antara lain untuk

1) Menemukan motif-motif yang tepat dalam belajar

2) Memelihara kondisi kesehatan

3) Mengatur waktu belajar baik di sekolah maupun di rumah: membuat

jadwal belajar

4) Memilih tempat yang baik

5) Belajar dengan mengunakan sumber-sumber belajar yang kaya

(seperti buku teks, kamus, dan berbagai referensi yang lain, bahan

atau hasil percobaan atau penelitian)

6) Tidak segan-segan bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahui

(kepada guru, teman, dan siapapun juga)

7) Mengembangkan motifasi dan sikap positif terhadap semua materi

yang dipelajari.

8) Pengajaran perbaikan (guru pembimbing bekerjasama dengan guru

mata pelajaran/ guru praktik)

9) Program pengayaan (guru pembimbing bekerjasama dengan guru

(41)

10) Pengembangan dan pemanfaatan lingkungan sekitar (lingkungan

fisik, sosial, dan budaya) untuk belajar.

C. Program Bimbingan Belajar di SMP St.Paulus Jakarta

Program bimbingan dan konseling di SMP St. Paulus tahun ajaran

2009/2010 disusun oleh Koordinator BK dengan mengaju pada Kurikulum

BK dan format KTSP. Program bimbingan dan konseling yang tersedia di

SMP St. Paulus sudah menyediakan jam khusus untuk masuk kelas. Layanan

bimbingan belajar di sekolah diselenggarakan pada setiap jam masuk kelas

sesuai dengan program dan jadwal yang sudah dibuat.

Pelaksanaan bimbingan belajar di sekolah agar dapat berjalan dengan

baik dan memberikan manfaat yang maksimal, maka perlu diperhatikan:

1. Teknik Pelaksanaan

a) Dengan cara klasikal, yaitu melayani siswa yang sama kebutuhannya,

tanpa perlu pemisahan.

b)Dengan cara kelompok, yaitu untuk melayani siswa yang sama

kebutuhannya, namun tidak sesuai untuk sebagian siswa, misalnya

karena perbedaan kelamin, agama, usia dan sebagainya.

c) Dengan cara individual, yaitu pelayanan secara individual sesuai

dengan keadaan masalah dan karakteristiknya.

d)Dengan cara alih tangan, yaitu meminta bantuan pihak yang dipandang

lebih berwenang, misalnya guru mata pelajaran, psikolog, dokter dan

(42)

2. Waktu

Agar layanan bimbingan belajar dapat terlaksana secara efektif,

maka kegiatannya memerlukan pengaturan waktu baik secara terjadwal

ataupun tidak terjadwal. Pengaturan waktu layanan bimbingan belajar

dilakukan dengan alternatif sebagai berikut:

a) Terpadu dengan waktu kegiatan mengajar

Cara ini digunakan untuk menyampaikan isi layanan bimbingan secara

klasikal atau kelompok dengan seijin guru mata pelajaran dan

kesepakatan de4ngan siswa.

b) Mengambil waktu di luar jam pelajaran tetapi pada hari-hari sekolah.

Pengaturan waktu seperti ini sesuai dengan kesepakatan guru mata

pelajaran dengan siswa. Layanan ini berlaku baik untuk bimbingan

individual maupun kelompok dalam menangani kasus-kasus.

3. Tempat Pelaksanaan

Kegiatan layanan bimbingan belajar memerlukan pengaturan tempat

secara baik dan tepat. Kegiatan bimbingan belajar dapat dilaksanakan di

ruang kelas atau ruang yang telah disiapkan khusus untuk keperluan

bimbingan yang di sepakati bersama siswa.

Dalam pelaksanaan bimbingan belajar, selain siswa sendiri datang

untuk berkonsultasi, guru pembimbing juga memanggil siswa yang

betul-betul memerlukan bantuan pembimbing, karena siswa tersebut

belum mengetahui bahwa dirinya mempunyai masalah ,baik masalah

(43)

4. Materi Layanan Bimbingan Belajar

Materi bimbingan belajar merupakan unsur penting dalam bimbingan,

sebab dengan materi bimbingan yang tepat bimbingan belajar bisa

berlangsung secara efektif. Materi bimbingan yang diberikan kepada siswa

kelas VIII adalah:

a)Cara belajar efektif (keterampilan belajar)

b)Mengatur waktu dan perencanaan belajar

c)Mengatasi kesulitan dalam belajar

d)Cara menyiapkan diri menghadapi tes

e)Percaya diri

f)Bertanggung jawab

g)Bakat dan minat

h)Kenakalan remaja

5. Evaluasi Layanan Bimbingan Belajar

Dalam hubungan dengan bimbingan belajar, yang harus dinilai atau

dievaluasi adalah program bimbingan, materi bimbingan, proses

pelaksanaannya dan manfaat bimbingan belajar bagi siswa itu sendiri.

Evaluasi hendaknya juga menentukan seberapa jauh program bimbingan

belajar itu berhasil dalam membantu siswa mengembangkan cita-cita

hidupnya sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuannya. Evaluasi

ini dimaksudkan juga untuk menilai kemajuan kegiatan masing-masing

kelompok, merencanakan tindak lanjut, mengadakan

(44)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian,

antara lain jenis penelitian, subyek penelitian, instrumen penelitian, dan teknik

pengumpulan data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Furchan

(2004:415-418) mengatakan penelitian deskriptif dengan metode survei

dirancang untuk memperoleh informasi dengan mengumpulkan data yang

relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya.

Penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang

penilaian para siswa kelas VIII SMP St.Paulus Jakarta tahun ajaran 2009/2010

terhadap tingkat kebermanfaatan layanan bimbingan belajar dan sekaligus

ingin mengidentifikasikan butir-butir kebermanfaatan layanan bimbingan dan

konseling belajar yang belum maksimal dalam tingkat pencapaiannya.

B. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah para siswa

kelas VIII SMP St. Paulus Jakarta tahun ajaran 2009/2010, dengan rincian

(45)

Tabel 1 : Subjek Penelitian

Kelas Putra Putri Jumlah

VIII A 18 17 35

VIII B 20 16 36

VIII C 18 16 34

Jumlah 56 49 105

C. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner Tingkat Kebermanfaat Bimbingan Belajar

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kuesioner Penilaian Para Siswa Kelas VIII SMP St.Paulus Jakarta Tahun

Ajaran 2009/2010 Terhadap Tingkat Kebermanfaatan Layanan Bimbingan

Belajar dengan bentuk tertutup. “ Kuesioner bentuk tertutup berisi

pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang disertai dengan

pilihan jawaban untuk pertanyaan atau pernyataan tersebut”(Furchan, 2004 :

260). Kuesioner Penilaian Para Siswa terhadap Tingkat Kebermanfaatan

layanan Bimbingan Belajar terdiri dari dua bagian yaitu: bagian pertama

memuat kata pengantar, petunjuk, dan identitas siswa. Bagian dua memuat

60 butir item pernyataan. Disajikan pada lampiran 3

Dalam instrumen penelitian ini digunakan lima opsi atau alternatif

jawaban yaitu : Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Cukup Setuju =3, Kurang

(46)

dari responden adalah hasil penjumlahan skor dari seluruh item yang tersedia

dan dijadikan sebagai data olahan untuk kepentingan analisis penelitian ini.

Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Para Siswa Terhadap Tingkat

Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Belajar

No Aspek Indikator No Item

1

Mendapatkan

cara belajar

yang efektif

a.Menemukan cara dan strategi belajar

b.Menemukan kebermanfaatan belajar

kelompok

c. Menemukan tempat belajar yang nyaman

dan efektif.

d. Menggunakan buku-buku pelajaran yang

relevan

e. Mampu menerapkan teknik membaca

cepat-tepat untuk menambah wawasan

f. Mampu membuat ringkasan

.1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 11,12 13,14,15,16 17,18 19,20 2 Mampu mengatur waktu dan perencanaan belajar

a. Menemukan cara membagi waktu dalam

perencanaan belajar.

b. Semakin bertanggung jawab dalam

menggunakan waktu belajar.

c. Mampu meningkatkan kedisiplinan belajar

21,22,23 24 25,26,27,28 3 Mampu mengatasi kesulitan dalam

b. Menemukan cara memperbaiki kesulitan

belajar

b. Mampu menghadapi dan mengatasi

29,30,31

(47)

belajar permasalahan secara baik dan relevan

c. Menumbuhkan keberanian bertanya 34,35,36

4 Mampu mempersiapkan diri menghadapi dan mengikuti tes

a. Menemukan sikap belajar ( Percaya diri,

inisiatif)

b.Semakin mampu belajar mandiri.

37,38,39,40, 41,42,43 44,45,46 5 Mampu meningkatkan Motivasi belajar

a. cara-cara atau strategi meningkatkan

motivasi belajar.

b. Memperoleh kepuasan tersendiri terhadap

hasil belajar 47,48,49,50, 51,52 53,54 6 Mampu meningkatkan ketrampilan belajar

a. Membuat catatan waktu guru mengajar

c. Meningkatkan kemampuan mendengarkan

c. Meningkatkan kemampuan berlatih

mengerjakan soal-soal dalam buku

pelajaran

55,56,57

58,59

60

(48)

2. Validitas Kuesioner

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu

alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2008:5). Validitas

menunjuk kepada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang

seharusnya diukur (Furchan, 2007:293). Secara singkat Nurgiyantoro

(2009:338) menyatakan bahwa validitas alat penelitian mempersoalkan

apakah alat itu dapat mengukur apa yang akan diukur. Validitas yang

dipakai dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Validitas

isi adalah validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara

instrumen dengan tujuan dan deskripsi masalah yang akan diteliti

(Nurgiyantoro, 2009:339). Kualitas instrumen penelitian ini diperiksa

dengan validitas isi (content validity), dikarenakan penyusunan instrumen

didasarkan pada kisi-kisi yang sesuai dengan aspek tujuan, bahan/deskripsi

bahan, indikator dan jumlah pertanyaan per indikator.

Pemeriksaan keterpenuhan validitas isi didasarkan pada pertimbangan

yang dilakukan secara terpisah oleh sejumlah ahli (expert judgement), guna

menelaah kualitas konstruk secara logis setiap butir item pernyataan

kuesioner penilaian siswa terhadap tingkat kebermanfaatan layanan

bimbingan belajar, yang bertujuan agar setiap item pernyataan yang dibuat

secara logis tepat atau sesuai dengan konstruk kisi-kisinya (Nurgiyantoro,

2009:339).

Hasil telaah ahli dilengkapi dengan uji empirik untuk memeriksa

(49)

Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan skor-skor

item terhadap skor-skor aspek melalui pendekatan analisis korelasi Person

product moment. Formulasi yang digunakan dalam analisis konsistensi

inernal butir item adalah sebagai berikut:

XY

r =

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : XY

r = Korelasi skor butir dengan skor aspek

N = Jumlah subyek

X = Skor item atau butir

Y = Skor total peraspek

Pemeriksaan konsistensi internal dalam uji menggunakan program

komputer SPSS, karena di sana sudah tersedia nilai probabilitas (Pv) maka

penentuan keterpenuhan indek konsistensi internal ditetapkan berdasarkan

Pv itu, yaitu : Pv yang < 0,05 dianggap memenuhi; apabila Pv > 0,05 item

tersebut tidak memenuhi konsistensi internal, maka di drop.

3. Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrumen

dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu

(Nugiyantoro, 2009:341). Jadi kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu

instrument pengukur adalah konsistensi, keajegan atau tidak

(50)

pada penelitian ini adalah teknik belah dua gasal-genap (split half). Bagian

pertama berupa item bernomor gasal dan bagian kedua berupa

item-item bernomor genap.

Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penilaian para siswa

terhadap tingkat kebermanfaatan layanan bimbingan belajar

menggunakan program SPSS dilakukan dengan menghitung koefisien

korelasi skor item gasal dan skor item genap dengan menggunakan

Product Moment dari Pearson. Hasil perhitungan Product Moment gasal

genap kemudian dikoreksi dengan formula Spearman-Brown sebagai

berikut: tt r = gg gg r r + × 1 2 Keterangan : tt

r = koefisien reliabilitas seluruh instrumen

gg

r = koefisien korelasi skor belahan gasal-genap

Hasil perhitungan dikonsultasikan ke kriteria Guilford (Guilford,

dalam Masidjo, 2006:72) sebagai berikut:

Tabel 3. Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1. 0,91 - 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,71 – 0,90 Tinggi

3. 0.41 – 0,70 Cukup

4. 0,21 – 0.40 Rendah

(51)

4.Pengembangan Instrumen

a. Telaah Ahli (Expert Judgment) Terhadap Kuesioner

Penelaahan butir-butir pada istrumen dilakukan oleh dosen

pembimbing skripsi yaitu Dr. Gendon Barus, M.Si dan salah satu

dosen Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan

Konseling yaitu A.Setyandari, S.Pd., S.Psi., M.A. Setelah dilakukan

penelaahan terhadap istrumen, maka perlu diadakan perbaikan pada

butir-butir instrumen agar setiap butir pernyataan yang dibuat berisi

kalimat yang efektif, sehingga mudah dipahami dan butir yang

dibuat secara logis tepat atau sesuai dengan konstruk kisi-kisinya.

1) Hasil Rekam Proses Telaah Instrumen oleh Dr. Gendon Barus, M.

Si

a) Masukan dan Saran Terhadap pengembangan Instrumen:

(1) Indikator yang mengandung makna sama diringkas menjadi

satu indikator.

(2) Butir pernyataan hendaknya dirumuskan dengan kalimat

yang efektif sehingga subjek mudah mengerti.

(3) Butir pernyataan hendaknya dirumuskan dengan arti yang

sederhana dan tertuju pada sasaran.

(4) Butir-butir pada tiap indikator jumlahnya dibuat lebih dari

satu.

(5) Penomoran pada tabel kisi-kisi instumen dibuat berurutan

(52)

(6) Peneliti perlu memahami maksud dari tiap aspek dan

indikator sehingga butir yang dirumuskan sesuai dengan

strukturnya.

b)Perbaikan dan pengembangan Instrumen dengan

Memperhatikan masukan dari Ahli:

(1) Peneliti melihat kembali indikator dari tiap aspek dan

memperbaiki serta menganalisa tiap indikator sehingga

merumuskan kembali menjadi indikator yang lebih jelas

dan tidak terpisah-pisah letaknya dan mudah dipahami.

Pada aspek pertama indikator, semula belajar kelompok

kemudian diperbaiki menjadi menemukan

kebermanfaatan belajar kelompok, membaca buku lain

untuk menambah wawasan diperbaiki menjadi mampu

menerapkan teknik membaca cepat-tepat untuk

menambah wawasan. Pada aspek kedua indikator semula

disiplin kemudian diperbaiki menjadi mampu

meningkatkan kedisiplinan belajar. Pada aspek ketiga

indikator semula bertanya kemudian diperbaiki menjadi

menumbuhkan keberanian bertanya. Pada aspek kelima

indikator meningkatkan motivasi belajar kemudian

diperbaiki menjadi cara-acara untuk meningkatkan

(53)

(2) Peneliti memperbaiki butir-butir yang artinya kompleks

agar mudah dipahami subjek yaitu siswa SMP kelas

VIII, antar lain: Pada butir ke 5 aspek 1” Menemukan

cara dan strategi belajar dengan memberi tanda-tanda

yang dianggap penting dalam buku pelajaran” diperbaiki

menjadi “ Menemukan strategi belajar yang baik”.

(3) Peneliti memperbaikai kalimat induk (pernyataan untuk

mua iem menjadi “ layanan bimbingan dan konseling

belajar kurasakan bermanfaat dalam hal”.

(4) Peneliti menambah jumlah indikator dari tiap aspek.

(5) Peneliti menambah jumlah pernyataan pada tiap

indikator

(6) Peneliti memperbaiki tata letak dan penomoran pada

tabel kisi-kisi instrumen agar lebih memudahkan ahli

dalam memeriksa.

2) Hasil Rekam telaah Instrumen oleh Ibu A. Setyandari, S. Pd.,

S.Psi., M.A.

a) Masukan dan saran terhadap pengembangan snstrumen

(1) Perbaikian kalimat dan kata yang kurang efektif serta

menggunakan kalimat yang sederhana agar mudah

dipahami subjek pada instrumen.

b) Perbaikan dan pengembangan instrumen dengan

(54)

(1) Peneliti memperbaiki kalimat pada butir-butir instrumen

bersama dosen pada saat berkonsultasi, pada butir-butir

berikut:

Tabel 4. Hasil Revisi Kuesioner Berdasarkan Telaah Ahli (Ekspert Judgment)

No

Item

Item yang diperbaiki Perbaikan

1 Berusaha mencari cara belajar

yang efektif agar mendapat hasil

yang lebih baik.

Melakukan cara belajar yang

efektif agar mendapat hasil

yang lebih baik.

3 Semakin percaya diri dalam

mengatasi kesulitan belajar.

Semakin memiliki rasa

percaya diri dalam mengatasi

kesulitan belajar yang saya

hadapi.

4 Mampu mengatur waktu belajar

secara efektif dengan membaca

kembali pelajaran yang saya

terima di sekolah.

Terbiasa meluangkan waktu

dalam hal perencanaan

belajar.

5 Menemukan cara dan strategi

belajar dengan memberi

tanda-tanda yang dianggap penting

dalam buku pelajaran.

Menemukan strategi belajar

yang baik.

(55)

semakin bersemangat dan rajin

mengerjakan tugas.

mengerjakan tugas dalam

belajar kelompok

15 Mampu menggunakan

buku-buku di perpustakaan dengan

mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

Semakin lebih menyadari

pentingnya cara

menggunakan buku-buku

pelajaran dengan baik.

22 Mampu membagi waktu secara

profesional untuk belajar dan

mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

Mampu membagi waktu

secara profesional untuk

mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

23 Mengerjakan pekerjaan rumah

dari sekolah bersama teman

setelah pulang sekolah.

Rajin mengerjakan PR dari

bapak /Ibu guru bersama

dengan teman.

31 Memecahkan permasalahan

dalam belajar dengan mengajak

teman berdiskusi.

Mampu mengajak

berdiskusi dengan teman

dalam memecahkan masalah.

37 Semakin percaya diri dalam

mempersiapkan diri dengan giat

belajar agar memperoleh hasil

yang optimal.

Semakin percaya diri dalam

mengatasi kesulitan belajar.

48 Menemukan cara mempelajari

bahan pelajaran dengan

menghafal, membaca dengan

Menemukan cara

mempelajari bahan pelajaran

(56)

tenang, meringkas agar lebih

semangat dalam belajar

57 Selalu mencatat saat guru

menulis penyelasan di papan

tulis.

Dapat menemukan hal-hal

penting dari pelajaran.

59 Lebih meningkatkan sikap

mendengarkan penjelasan guru,

agar bisa mengerjakan tugas

pada saat diberikan.

Memperhatikan penjelasan

guru dengan baik.

Dari hasil penelaahan oleh 2 orang ahli, serta pengembangan

perbaikan terhadap instrumen, maka instrumen dinyatakan siap untuk diuji

coba kepada subjek yang telah ditentukan karena sudah sesuai dengan

konstruk kisi-kisinya.

b.Uji Emperik Terhadap Kuesioner

1) Validitas Kuesioner

Setelah diadakan uji coba terhadap instrumen kepada siswa kelas

VIII SMP SANTA MARIA Jakarta pada hari Jumat, 21 Mei 2010

diperoleh hasil perhitungan konsisntensi internal butir pada setiap

aspek menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan jumlah

(57)

Hasil perhitungan tersebut diperiksa konsistensinya dengan

menggunakan program SPSS. Kriteria keputusan ditetapkan

berdasarkan (Pv), yaitu yang < 0,05 dianggap memenuhi; apabila Pv

> 0,05 maka item tersebut tidak memenuhi konsistensi internal, maka

diputuskan untuk didrop. Dari hasil pemeriksaan konsistensi butir

terhadap aspek terdapat 7 dari 60 butir pada kuesioner dinyatakan

gugur atau tidak valid sehingga didrop karena hasil perhitungan

menunjukkan Pv > 0,05. Data hasil uji konsistensi internal disajikan

pada lampiran 1.

2) Reliabilitas Kuesioner

Dari data hasil uji coba kepada siswa kelas VIII SMP SANTA

MARIA Jakarta pada hari Jumat, 21 Mei 2010 diperoleh perhitungan

koefisian reliabilitas seluruh instrumen dengan menggunakan rumus

Spearman Brown yaitu 0,88. Hasil perhitungan 0,88 dikonsultasikan

ke kriteria Guilford. Berdasarkan kriteria Guilford hasil perhitungan

tersebut disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas kuesioner masuk

dalam kategori tinggi. Disajikan pada lampiran 2

D. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Persiapan dan pelaksanaan

(58)

a. Menentukan responden, yaitu para siswa kelas VIII SMP St. Paulus

Jakarta.

b. Menyusun kuesioner atau skala tentang penilaian para siswa terhadap

tingkat kebermanfaatan layanan bimbingan belajar

c. Menjabarkan aspek-aspek tingkat kebermanfaatan layanan bimbingan

belajar.

d. Menjabarkan indikator-indikator dari tingkat kebermanfaatan layanan

e. Pengujian instrumen oleh ahli yang dilakukan oleh dosen pembimbing

skirpsi pada saat bimbingan dan salah satu dosen Universitas Sanata

Dharma Prodi Bimbingan dan Konseling pada hari Rabu 12 Mei 2010

f. Mengkonsultasikan kuesioner kepada guru BK

g. Pengujian empirik terhadap validitas dan reliabilitas kuesioner yang

dilakukan kepada siswa kelas VIII SMP SANTA MARIA Jakarta pada

hari Jumat 21 Mei 2010.

h. Menganalisis data uji empirik terhadap validitas dan reliabilitas

kuesioner

i. Pengambilan data yang dilakukan kepada para siswa kelas VIII SMP

SANTO PAULUS Jakarta pada hari Jumat, 18 Juni 2010 dengan

membagikan kuesioner kepada responden

j. Melakukan analisis data yang terkumpul.

2. Teknik Analisis Data

a. Memeriksa keabsahan administrasi hasil jawaban responden untuk

(59)

b. Memberi skor setiap alternative jawaban, Sangat Setuju = 5, Setuju = 4,

Cukup Setuju = 3, Kurang Setuju = 2; dan Sangat tidak Setuju = 1 untuk

setiap pernyataan.

c. Membuat tabulasi data, menghitung skor total dari masing-masing item

kuesioner dan skor rata-rata subjek maupun rata-rata butir.

d. Memeriksa validitas dan reliabilitas kuesioner penilaian siswa terhadap

tingkat kebermanfaatan layanan bimbingan belajar dengan cara:

1) Menghitung koefisien korelasi skor item gasal dan skor item genap

dengan menggunakan Product Moment dari Pearson dengan

menggunakan program komputer SPSS.

2) Menghitung koefisien reliabilitas kuesioner penilaian para siswa kelas

VIII SMP SANTO PAULUS Jakarta Tahun Ajaran 2009/2010

terhadap tingkat kebermanfaatan bimbingan belajar menggunakan

rumus Spearman-Brown dengan program komputer SPSS.

3) Menghitung koefisien validitas kuesioner penilaian para siswa kelas

VIII SMP SANTO PAULUS Jakarta Tahun Ajaran 2009/2010

terhadap tingkat kebermanfaatan bimbingan belajar menggunakan

rumus Spearman-Brown dengan menggunakan program komputer

SPSS.

e. Mengkategorisasikan subjek menurut Azwar (2009 : 107-109) dengan

berdasar pada skor teoretisnya yang terdistribusi menurut model normal,

yang terbagi atas enam bagian atau enam satuan deviasi standar yaitu,

(60)

bagian berada di sebelah kanan mean (bertanda positif). Pada penelitian

ini skala terdiri dari 53 butir yang setiap butirnya diberi skor Sangat

Setuju = 5, Setuju = 4; Cukup Setuju = 3; Kurang Setuju = 2 dan Sangat

Tidak Setuju = 1. Skor Rentang minimum yaitu 1 dan skor maksimum

yaitu 5, sehingga luas jarak sebenarnnya adalah 5-1 = 4, dengan

demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai (sd) = 4/6 = 0,67.

Mean teoretisnya adalah (x) adalah 3

2 5 1

= +

. Berdasarkan nilai-nilai

tersebut dan berpedoman pada kriteria Azwar (2009: 107-109)

penggolongan subjek dimasukkan ke dalam 3 kategori diagnosis

penilaian para siswa terhadap tingkat kebermanfaatan layanan

bimbingan belajar seperti pada tabel berikut:

Tabel 5. Penggolongan Subjek Dalam Tiga Kategori No Formula Kriteria Rerata

Skor Klasifikasi Tingkat Kebermanf aatan Kebermaknaan Hasil Data Bimbingan Belajar

1. X < [X-1,0(sd)] 1,00-2,32 Kurang

bermanfaat

Butir-butir

layanan

bimbingan belajar

harus diperbaiki

(61)

implementasinya

sehingga dapat

lebih bermanfaat.

2. [X-1,0(sd)]≤X< [X+1,0(sd)] 2,33-3,66 Cukup

Bermanfaat

Butir-butir

layanan

bimbingan belajar

terkait masih

perlu

ditingkatkan

dalam

implementasinya

agar siswa

semakin

merasakan

manfaatnya.

3. [X+1,0(sd)] ≤ X 3,67-5,00 Bermanfaat Butir-butir

layanan

bimbingan belajar

yang diberikan

telah dirasakan

oleh siswa sangat

(62)

Keterangan :

X : Rata-rata Skor Total dan Butir Subyek

x : Mean Teoretis

(63)

46 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil dari penelitian dan pembahasan dengan

mengikuti sistematika rumusan masalah pada Bab I.

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Penilaian para siswa Kelas VIII SMP SANTO PAULUS Jakarta Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tingkat Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Belajar.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat

kebermanfaatan layanan bimbingan belajar para siswa kelas VIII SMP

SANTO PAULUS Jakarta dan mengidentifikasikan butir-butir

kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling belajar mana yang belum

tercapai pada diri para siswi kelas VIII SMP SANTO PAULUS Jakarta.

Dalam penelitian ini ada tiga kategori tingkat kebermanfaatan layanan

bimbingan belajar para siswa berdasarkan nilai rata-rata skor total, yaitu,

kategori tinggi, kategori cukup,dan kategori kurang. Nilai pencapaian

rata-rata skor tingakat kebermanfaatan layanan bimbingan belajar pada

(64)

Tabel 6. Capaian Skor Rata-rata Kebermanfaatan Layanan Bimbingan

Belajar Para Siswa

No Skor rata-rata Jumlah siswa

Klasifikasi Tingkat Kebermanfaatan

1 1,00-2,32 0 Kurang

2 2,33-3,66 63 Cukup

3 3,67-5,00 42 Tinggi

Total 105

Berdasarkan perhitungan skor rata-rata tersebut dapat

disimpulkan bahwa persepsi para siswa terhadap tingkat

kebermanfaatan layanan bimbingan belajar sebagian siswa (sebanyak

60%) masuk pada kategori cukup pada rerata skor 2,33-3,66,

sedangkan sisanya (sebanyak 40%) sudah berada pada kategori tinggi.

(Hasil perhitungan rata-rata skor disajikan pada lampiran 4).

Berdasarkan hasil analisis profil skor kebermanfaatan layanan

bimbingan belajar pada setiap siswa disajikan grafik capaian skor

rata-rata kebermanfaatan layanan bimbingan belajar pada setiap

(65)

Grafik 1. Profil Capaian Skor Rata-rata Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Belajar Tiap Subyek

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa 42 siswa masih berada di

bawah garis rata-rata, dan sisanya 63 siswa sudah berada pada rata-rata

bahkan di atas rata-rata. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan perhatian

bagi guru pembimbing dalam memberikan layanan bimbingan belajar agar

(66)

2. Butir-butir Tingkat Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Belajar yang Belum Tercapai pada Diri Para Siswa.

Berdasarkan perhitungan rata-rata skor tiap butir pada kuesioner

didapat bahwa ada 8 butir yang masuk dalam kategori kurang rendah

berdasarkan tabel kriteria (1,00-2,32). Melihat hasil perhitungan tersebut

dapat diketahui bahwa ada 8 butir kebermanfaatan layanan bimbingan

belajar yang belum tercapai pada siswa. Butir-butir tersebut adalah:

Tabel 7. Butir-Butir yang Belum Tercapai pada Diri Siswa (kategori kurang bermanfaat)

No No. Item

Rumusan Skor Peringkat Aspek

1 53 Terbiasa mengerjakan

soal-soal dalam buku pelajaran.

1,84 1 6

2 29 Berani bertanya kepada guru,

bila saya tidak menmgerti

penyelasannya

1,89 2 3

3 11 Mampu menyusun pertanyaan

dalam membaca buku

pelajaran

1,9 3 1

4 41 Menemukan cara mempelajari

bahan pelajaran dengan

menghafal

1,96 4 5

(67)

belajar untuk membaca

catatan yang saya tulis saat

pela

Gambar

Tabel 1 : Subjek Penelitian……………………………………………………
Grafik 1 : Profil Capaian Skor Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Belajara
Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Para Siswa Terhadap Tingkat
Tabel 3. Kriteria Guilford
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada (gambar 6) pemodelan sederhana dari banjir yang terjadi, terlihat pada gambar area yang akan terdampak yang berupa area penggunaan lahan yang didominasi

Formula ampas kelapa terpilih memiliki hasil kandungan serat (2,37 %) cukup rendah dari pada tepung ampas kelapa formula awal, hal ini sejalan dengan penelitian

Penelitian ini bertujuan:(1) mendeskripsikan tingkat kemampuan berempati mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin tentang Sukuk

Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dapat memberi pendekatan dan ruang yang lebih kepada mahasiswa untuk menjaga serta

Derajat keasaman (pH) merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi pada proses biosorpsi logam di dalam larutan, karena pH akan mempengaruhi muatan pada situs aktif atau

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memiliki tingkat kecenderungan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Peranan guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IX yang pernah memiliki motivasi