• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOK

Yuli Setiawan, I Gusti Lanang Agung Parwata, Ni Luh Putu Spyanawati

Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha,

Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559

e-mail: yulisetiawan38@gmail.com, lanangap69@gmail.com,

spyanawati03@gmail.com@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar tolak peluru gaya ortodok. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sesungguhnya dengan menggunakan rancangan penelitian the randomize pretest-posttest control group the same subject design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Laboratorium Undiksha Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 yang berdistribusi ke dalam 5 kelas. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik simple random sampling. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes obyektif, observasi dan unjuk kerja. Hipotesis dianalisis menggunakan uji Independent Samples Test dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan uji Independent Samples Test angka signifikansi yang diperoleh adalah p= 0,00<0,05. Pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata 0,307, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata 0,141. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh sangat ignifikan terhadap peningkatan hasil belajar tolak peluru gaya ortodok pada siswa. Dengan demikian disarankan untuk proses pembelajaran guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi tolak peluru, karena terbukti berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Kata-kata kunci: Kooperatif, NHT, hasil belajar, tolak Peluru gaya ortodok.

Abstract

This study is aimed to determine the effect of NHT type in cooperative learning model on the learning outcomes of shot put in orthodox style. This study is a real experimental study using the randomize pretest-posttest control group the same subject design. The population in this study is all students of class XI SMA Laboratorium Undiksha Singaraja in academic year 2016/2017 which is distributed into 5 classes. The sample is determined by simple random sampling technique. Learning outcome data was collected through objective test, observation and performance. The hypotheses were analyzed using the Independent Samples Test whit the help of SPSS 16.0 for window. Based on the Independent Samples Test the obtained very significance was p= 0,00<0,05. In the experimental group obtained an average value of 0,307, while in the control group obtained an average value of 0,141. So, it can be concluded that the cooperative learning model type NHT has a significant effect on improving the learning outcomes of shot put of ortodhox style in students. Thus, it is suggested for the learning process, the teachers can apply the cooperative learning model of NHT type in a learning process of shot put, because it has been proven by having a very significant effect on the improvement of student learning outcomes.

Key words : Cooperative, NHT, learning outcomes, Orthodox Style of Shot Put

(2)

PENDAHULUAN

Pembelajaran yang baik berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dimana untuk memperbaiki kualitas pendidikan guru telah mengembangkan banyak metode pembelajaran, namun masih banyak guru yang kurang mengerti akan pengembangan metode pembelajaran. Guru masih menggunkan metode konvensional sehingga pembelajaran tidak sepenuhnya berhasil. Dengan hal demikian diperlukan adanya penerapan metode pembelajaran yang baik untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

”Pembelajaran merupakan upaya penciptaan situasi dan kondisi yang memungkinkan/merangsang siswa untuk belajar” (Wijaya: 2011: 9). Proses pembelajaran merupakan proses yang melibatkan interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa, dimana dari interaksi tersebut siswa diharapkan mendapatkan pemahaman tentang apa yang diperoleh dalam situasi belajar mengajar. “Pembelajaran merupakan proses yang interaktif antara guru dengan peserta didik” (Nopembri & Sumaryoto, 2014: 8).

Peserta didik harus berperan besar dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru, peran guru sangatlah penting untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran berlangsung. Setiap pendidik pasti menginginkan agar peserta didiknya dapat mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Namun terkadang hasil belajar siswa masih belum mencapai ketuntasan secara keseluruhan.

Dengan adanya permasalahan demikian maka dibutuhkan metode pembelajaran untuk memecahkan masalah rendahnya hasil belajar siswa. Pemilihan metode belajar yang cocok sangat berperan penting dalam pembelajaran agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai. Peran guru sangat penting dalam membantu siswa mencapai hasil belajar yang baik, maka guru harus benar-benar memahami karakter siswa dan model pembelajaran yang akan digunakan saat mengajar, guru juga harus bisa membuat suasana pembelajaran berjalan berjalan

dengan baik dan terpenting siswa dapat memahami materi yang diajarkan.

Materi atletik merupakan salah satu materi yang diajarkan kepada kelas XI SMA Laboratorium Undiksha Singaraja. Melalui materi ini diharapkan siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar yang diperoleh dari nilai raport ulangan tengah semester pada kelas XI SMA Laboratorium Undiksha dengan jumlah 200 siswa hasil belajarnya masih rendah, Sehingga dapat disimpulkan hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan belajar secara keseluruhan.

Untuk memperbaiki hasil belajar siswa tersebut metode pembelajaran yang tepat dan diyakini akan dapat memperbaiki hasil belajar siswa adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang berguna untuk membantu siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat dan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Seorang guru sangat penting didalam menerapkan model pembelajaran yang tepat, sehingga memacu siswa berperan aktif terhadap materi yang diberikan. Oleh karena itu peneliti mencoba memberikan salah satu alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Model pembelajaran “Number Head Together (NHT) atau penomoran berfikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional” (Trianto, 2007: 62).

“Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika dia berdiskusi dengan temannya” ( Trianto, 2007: 41). NHT pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan, NHT digunakan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam memahami materi yang tercangkup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru

(3)

menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT yaitu : (1) penomoran (2) pengajuan pertanyaan (3) berfikir bersama (4) pemberian jawaban (Trianto, 2007: Pemilihan tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini juga dikuatkan oleh hasil penelitian dari peneliti-peneliti sebelumnya, diantarnya adalah (1) Juniantari (2014) menemukan bahwa ada Pengaruh Model Pembelajaran Koopertif Tipe NHT Berbantuan Multimedia Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus III Kecamatan Gianyar, dengan hasil nilai thit= 4,17> ttab= 2.000, (2) Sayun (2013) menemukan Pengaruh Model Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Bentuk Asesmen Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Pada menelitian ini ada pengaruh interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dengan bentuk asesmen pada prestasi mereka.

Dalam metode pembelajaran kooperatif tipe NHT ada kekurangan dan kelebihannya, Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah setiap siswa menjadi siap semua dalam pembelajaran, dapat melaksanakan diskusi dengan sungguh-sungguh, siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai, dan tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok. Sedangkan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah tidak semua nomor dipanggil oleh guru sehingga tidak semua menjawab, membutuhkan waktu yang relatif lama, kemungkinan nomor yang sudah dipanggil dapat dipanggil lagi oleh guru, tidak semua anggota kelompok yang memiliki nomor yang sama terpanggil oleh guru presentase mewakili kelompoknya.

Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa terdorong untuk mengadakan penelitian yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodok Pada Siswa Kelas XI SMA Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun Pelajaran 2016/2017.

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang dari

suatu interaksi dalam proses pembelajaran. “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar” (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 3). Hasil belajar tersebut dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak “pengajaran adalah hasil yang dapat di ukur seperti yang tertuang dalam angka raport, angka ijazah atau kemampuan meloncat setelah latihan. Sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain suatu transfer belajar” (Dimyati dan Mudjiono,2006). Hasil belajar ini berkaitan dengan Penjasorkes.

“Penjasorkes mengadung potensi yang besar untuk memberikan sumbangan kepada pertumbuhan dan perkembangan siswa secara menyeluruh” (Wijaya, 2011: 7). “Pendidikan jasmani sapat diartikan sebagai suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa melalui aktivitas fisik yang dipilih dan direncanakan dengan seksama” (Wijaya, 2011: 2).

Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT, model pembelajaran tersebut dapat diterapkan untuk proses pembelajaran yang dapat memudahkan guru untuk mengajar dan siswa dapat mengerti materi yang disampaikan.

Pembelajaran NHT merupakan salah satu pembelajaran kooperatif. “Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berfikir bersama merupakan jenis pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap kelas tradisional” (Trianto, 2007: 62). “Numbered Head Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser kagen pada tahun (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut” (Trianto, 2007). Melalui pembelajaran ini diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar siswa.

Masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang masih rendah sehingga diperlukan adanya perbaikan untuk mengatasi

(4)

permasalahan tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan Untuk memperbaiki hasil belajar siswa tersebut metode pembelajaran yang tepat dan diyakini akan dapat memperbaiki hasil belajar siswa adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang berguna untuk membantu siswa dalam

pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat dan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar tolak peluru gaya ortodok pada siswa kelas XI SMA Laboratorium Undiksha Singaraja tahun pelajaran 2016/2017.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen sesungguhnya (true experimental). ”jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random” (Sugiyono, 2012: 112).

Rancangan pada penelitian ini adalah rancangan the randomized pretests-postest control group the same subjec design. Rancangan penelitian adalah “rencana tantang bagaimana cara mengumpulkan, menyajikan, dan

menganalisa data untuk memberi arti terhadap data tersebut secara efektif dan efesien” (Kanca, 2010: 55).

Hasil belajar yang di analisis dalam penelitian ini adalah hasil belajar tolak peluru gaya ortodok pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa melalui pretest dan posttest dan kemudian dicari gain score yang dinormalisasikan (GSn) untuk analisis data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan pada dua kelompok yang dilaksanakan dengan tiga kali pertemuan, pertemuan pertama dilakukan prestest, sedangkan pertemuan kedua dan ketiga dilaksanakan perlakuan namun dipertemuan ketiga pada akhir pembelajaran kemudian dilaksanakan posttest.

Berikut paparan tentang hasil uji SPSS 16.0 for windows yang meliputi uji

normalitas, homogenitas dan uji samples t test tentang hasil penelitian ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan jumlah masing-masing 36 orang.

Diperoleh hasil uji SPSS Normalitas test Kolomogorov-Snirnov dengan taraf p= 0,115>0,05 pada kelompok eksperimen dan p= 0,200>0,05 pada kelompok kontrol. sehingga data berdistribusi normal

Tabel 1 Uji normalitas one-sample kolmogorov

KELAS

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Nilai Eksperimen .132 36 .115 .921 36 .013

(5)

Kemudian uji yang kedua dengan menggunakan uji SPSS 16.0 for windows homogenitas Levene’s Test of Equality of Error Variance dengan hasil p= 0,561>0,05

Sehingga dapat disimpulkan data nilai kedua kelas tersebut homogen.

lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 2. Uji levene's test of equality of error variancesa

F df1 df2 Sig.

.340 1 70 .561

Langkah terahir adalah dengan menggunakan uji SPSS 16.0 for windows Samples Independent Test untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran NHT terhadap hasil belajar. Hasil uji SPSS

16.0 for windows Samples Independent Test adala p= 0,00<0,05 sehingga terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar tolak peluru gaya ortodok.

Tabel 3. Uji hipotesis independent samples t test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper NILAI Equal variances assumed .340 .561 9.610 70 .000 .1665 .0173 .1319 .2010 Equal variances not assumed 9.610 67.370 .000 .1665 .0173 .1319 .2010

(6)

Berdasarkan angka rata-rata gain scor yang di normalisasikan terlihat bahwa rata-rata peningkatan hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Hal ini sejalan dengan pernyataan tentang pembelajaran NHT. “NHT dirancang untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut” (Trianto, 2007: 82).

Metode model pembelajaran kooperatif tipe NHT juga telah banyak terbukti oleh artikel, buku dan penelitian sebelumnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Dalam penelitian ini masing-masing kelompok penelitian diberikan perlakuan yang berbeda, dimana kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa model pembelajaran kooperatif tipe NHT sedangkan pada kelompok kontrol diberikan perlakuan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran koperatif tipe NHT menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Struktual tim beranggotakan 3-5 orang tiap kelompok dan menjalankan proses pembelajaran yang inovatif.

Dalam pembelajaran kelompok kontrol yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional menekankan pada guru sebagai pusat informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Situasi kelas sebagian besar masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, serta pengguanaan model ceramah sebagai pilihan utama strategi belajar mengajar.

Dapat disimpulkan dari ketiga uji SPSS pada uji normalitas didapatkan hasil sig0,200<0,05 pada kelompok eksperimen dan sig169<0,05 pada kelompok kontrol. Uji homogenitas dengan hasil analisis

sig154<0,05, dan uji independent samples test dengan hasil analisis p= 0,000 maka p= <0,05. Jadi dapat disimpulkan terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar tolak peluru gaya ortodok pada siswa.

Nilai rata-rata gain score normalisasi analisis SPSS 16.0 for windows setelah di uji didapatkan hasil rata-rata pada kelompok eksperimen dengan nilai mean 0,31. Nilai rata-rata kelompok eksperimen jauh lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diajarkan model pembelajaran konvensional dengan hasil nilai rata-rata pada kelompok kontrol gain score normalisasi dengan hasil rata-rata 0,14. Hasil ini berbeda jauh dengan nilai signifikan kelompok eksperimen.

Berdasarkan analisis peneliti pada saat pembelajaran berlangsung pada kelompok kontrol kurang cocok untuk model pembelajaran materi atletik tolak peluru (gaya ortodok) karena siswa kurang begitu memahami materi dan tidak antusias dalam belajar. Siswa tidak dapat menguasai materi dengan baik sehingga hasil test pada keompok kontrol tidak mengalami peningkatan signifikan seperti kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Sedangkan pada kelompok eksperimen pembelajaran diarahkan untuk memberikan perhatian terhadap pemahaman siswa tentang materi tolak peluru (gaya ortodok) di dalam mengikuti pelajaran. Pada kelompok eksperimen hasil belajar siswa secara keseluruhan meningkat signifikan dan hasil belajar siswa juga lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok control.

Siswa yang lebih positif dalam memahami materi suatu pelajaran pada kegiatan belajar menjadi salah satu faktor yang membuat rata-rata skor yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen lebih besar daripada rata-rata skor yang diperoleh siswa pada kelompok kontrol.

Siswa dalam proses pembelajaran juga terlihat lebih senang dan menikmati

(7)

proses pembelajaran dengan baik, inilah yang memacu siswa belajar dengan senang dan menikmati suasana belajar yang lebih hidup.

Siswa juga lebih antusias dan lebih siap dalam menangkap materi yang diajarkan, siswa juga dituntut berperan aktif dalam proses pembelajaran karena disini peneliti tidak menjadi pusat namun siswa yang lebih aktif dalam memecahkan masalah dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran NHT yang menuntut kesiapan siswa dalam proses pembelajaran sangat penting dan menjadi poin tersendiri karena dengan model pembelajaran ini siswa pasti dituntut untuk belajar baik itu di saat proses pembelajaran berlangsung ataupun disaat belajar di rumah..

Siswa akan merasa waspada dan harus siap karena sewaktu-waktu dalam proses pembelajaran harus siap ketika nomor nya dipanggil kedepan untuk menjelaskan materi pembelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

Dalam proses pembelajaran siswa juga sangat terorganisir dalam belajar dimana mereka terbagi menjadi kelompok-kelompok kooperatif untuk berdiskusi mengenai materi-materi yang diajarkan, siswa yang kurang pandai juga akan terdorong untuk belajar karena dalam model pembelajaran ini kelompok-kelompok tersebut terbagi dengan heterogen.

Siswa dalam proses pembelajaran juga lebih bias menelaah secara lebih baik dengan teman se kelompok, peningkatan pemahaman siswa juga lebih terasah, pembelajaran NHT sangat baik diterapkan, ditambah lagi dengan penghargaan kelompok maupun individu untuk siswa yang berhasil menjawab ataupun menjelaskan materi pembelajaran dengan baik.

Setiap siswa menjadi siap semua dalam pembelajaran, dapat melaksanakan diskusi dengan sungguh-sungguh, siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai, dan tidak ada siswa yang

mendominasi dalam kelompok karena semua siswa berperan aktif dalam diskusi kelompok.

“Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini juga dapat dijadikan referensi dan prinsip fundamental yang bersifat progresif dan konstruktif dalam meneliti cabang olahraga yang lain terutama dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran” (Juliantini, 2013:6).

Faktor-faktor tersebut yang mengakibatkan pembelajaran yang berlangsung di kelompok eksperimen mendapat respon yang lebih baik dari siswa dibandingakn dengan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional, kelompok eksperimen lebih meningkat minat belajar dan pengetahuannya sehingga rata-rata skor siswa di kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor siswa pada kelompok kontrol.

Hal ini sejalan dengan pernyataan tentang pembelajaran NHT. “NHT dirancang untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut” (Trianto, 2007: 82).

Metode model pembelajaran kooperatif tipe NHT juga telah banyak terbukti oleh artikel, buku dan penelitian sebelumnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Penelitian ini juga dikuatkan oleh peneliti sebelumnya, diantaranya Juniantari (2014) menemukan ada Pengaruh Model Pembelajaran Koopertif Tipe NHT Berbantuan Multimedia Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus III Kecamatan Gianyar, dengan nilai thit = 4,17> ttab = 2,000.

Dari uraian diatas memberikan gambaran bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran tolak peluru (gaya ortodok) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa terdapat perbedaan hasil belajar tolak peluru (gaya ortodok) antara

(8)

siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, dimana hasil belajar kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih signifikan dibandingkan dengan hasil belajar kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh signifikan (sig<0,05) terhadap peningkatan hasil belajar materi Atletik (tolak peluru gaya ortodok) pada siswa kelas XI SMA Laboratorium Undiksha Singaraja tahun pelajaran 2016/2017.

Berdasarkan hasil analis data dan pembahasan, maka dapat diajukan beberapa saran untuk proses pembelajaran dan penelitian lebih lanjut sebagai berikut, bagi guru penjasorkes, model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas maupun diluar kelas karena model pembelajaran ini sangat cocok diterapkan untuk meransang siswa agar lebih aktif dan siap menerima materi

pembelajaran dengan lebih baik karena model pembelajaran ini sangat menuntut kesiapan siswa dengan pemanggilan nomor dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini dilaksanakan pada pokok bahasan materi tolak peluru (gaya ortodok) di kelas XI SMA Laboratorium Undiksha Singaraja, sehingga untuk memperoleh bukti-bukti yang lebih umum dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan peneliti lain untuk mencoba pada pokok bahasan lain untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran penjasorkes secara lebih mendalam, ini bertujuan untuk benar-benar mengetahui bahwa model pembelajaran kooperatif benar-benar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan signifikan.

Penelitian ini hanya mengukur ada atau tidaknya pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar tolak peluru (gaya ortodok) tanpa meneliti lebih jauh arah pengaruh yang diberikan. Di waktu mendatang dapat dilakukan suatu penelitian untuk meneliti sejauh mana arah pengaruh yang diberikan oleh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar Penjasorkes.

DAFTAR RUJUKAN

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2001 Proses Belajar mengajar. Cetakan pertama. Jakarta: Bumi Angkasa.

Juliantini, Putu. 2013. Implementasi Pembelajaran Kooperatif NHT untuk Meningkatkan aktivitas dan Hasil Belajar Tolak Peluru. Tersedia pada

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph p/JJP/article/view/1666/1454. Diakses pada tanggal 1 Juli 2017.

Juniantari, Anak Agung Vera. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Koopertif Tipe NHT Berbantuan

Multimedia Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus III Keca

matan Gianyar. Tersedia pada http://e journal.undiksha.ac.id/index.php/JJPG SD/article/download/3130/2599. Diaks es pada tanggal 1 januari 2017. Kanca, I Nyoman. 2010. Metode Penelitian

Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja: Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Pendidikan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

(9)

Nopembri, Sony dan Sumaryoto. 2014. Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan. Jakarta. Kemdikbud. Parwata, I Gusti Lanang Agung. 2002.

Pedoman Perkuliahan Atletik 1. Singaraja : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.

Sayun, I.N.2013. Pengaruh Model Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Bentuk Asesmen Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Tersedia pada http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ep/article/vie w/866. Diakses pada tanggal 1 januari 2017.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Universitas Pendidikan Ganesha. 2016.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Singaraja.

Wijaya, Made Agus. 2011. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Singaraja: Universi tas Pendidikan Ganesha.

Gambar

Tabel 1 Uji normalitas one-sample kolmogorov
Tabel 2. Uji levene's test of equality of error variances a

Referensi

Dokumen terkait

Yohannes Don Bosco Suka Julu-Tiga Jumpa, Barusjahe telah beradaptasi dengan budaya Karo, hal tersebut dapat dilihat dari kesamaan bentuk bangunan dengan

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa substitusi ransum komersil dengan sebanyak-banyaknya 10% tepung kulit pisang kepok fermentasi + 6% bungkil kelapa + 1% feed

ini berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa F1 yang menggunakan HPMC dengan konsentrasi sebesar 6% merupakan formula yang lebih baik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah ion Ni dan Cr dari beberapa bahan pasta gigi yang beredar dipasaran dan mengetahui apakah terdapat perbedaan pada tingkat

Kemukiman Padang Bakau, Bakau Hulu, dan Manggis Harapan akhir-akhir ini lebih sering bergabung dalam mengadakan Rateb Siribee, apabila berzikirnya di desa Padang Bakau, maka

Setelah mendapatkan penjelasan yang diberikan oleh peneliti, serta mengetahui manfaat dan resiko penelitian yang berjudul “HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP

(3) Manfaat yang diperoleh setelah membaca puisi pendek yaitu menjadi merasa lebih senang, jika menemukan puisi yang sesuai dengan suasana hati dapat ditangkap layar

Setelah mengetahui kelemahan atas fatwa tersebut, disini penulis lebih cenderung sepakat dengan pendapat Erwandi Tarmizi dan mayoritas ulama lainnya yang menyatakan