• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen laporan pengembangan sistem be

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " Dokumen laporan pengembangan sistem be"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BERORIENTASI

OBJEK STUDI KASUS : PEMBUATAN SKCK PADA

POLSEK CIBITUNG

Nur Fitriana Bintarika Jurusan Sistem Informasi

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma

Selanjutnya penulis melakukan pengembangan dan implementasi dari hasil analisis dan perancangan maka dihasilkan suatu program aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java dan MySQL sebagai database. Akhirnya penulis berharap dengan adanya aplikasi pembuatan SKCK pada Polsek Tambun dapat meningkatkan efisiensi kerja dan memaksimalkan pelayanan dalam pembuatan SKCK kepada masyarakat.Kata kunci : Analisis, Java, Perancangan, UML

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi sudah merambah semua bidang, mulai dari bidang ekonomi, sosial, budaya, politik bahkan bidang medis. Salah satu yang bidang yang juga terambah adalah bidang yang bergerak pada pelayanan masyarakat yaitu Kepolisian.

(2)

Mulai dari pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) sampai dengan pembuatan STNK secara online. Namun ada satu pelayanan yang belum terambah oleh teknologi, yaitu pembuatan Surat Catatan Kepolisian (SKCK) yang dahulu bernama Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB). Salah satu Kepolisian yang menyelenggarakan jasa pembuatan SKCK adalah Kepolisian Sektor (Polsek) Cibitung.

Permasalahan yang ada pada proses pembuatan SKCK pada Polsek Cibitung adalah sistem yang tersedia atau ada saat ini kurang mendukung jalannya pembuatan SKCK secara efektif dan efisien sebab sistem pembuatan masih dilakukan secara manual dan data pemohon tidak disimpan dalam satu penyimpanan khusus. Data-data tersebut disimpan dalam satu ruangan penyimpanan arsip. Ruangan penyimpan arsip yang terbatas memungkinkan arsip-arsip pemohon SKCK tercecer. Belum lagi bila arsip-arsip pemohon SKCK tersebut lapuk dimakan waktu. Maka kesulitan petugas untuk mendapatkan data yang cepat dan akurat pun bertambah.

(3)

1.2 Ruang Lingkup

Batasan-batasan ruang lingkup yang akan dibahas yaitu :

- Objek : Kepolisian Sektor

Cibitung, salah satu Kepolisian yang menyediakan jasa pembuatan SKCK

- Aplikasi : Sistem yang kan dibuat meliputi sistem login petugas SKCK, pembuatan SKCK bagi pemohon SKCK baru dan perpanjangan SKCK dan pembuatan laporan.

Sistem yang diusulkan yaitu sistem yang terkomputerisasi dengan baik serta terintegrasi satu sama lain guna memudahkan proses pembuatan

SKCK pada Polsek Cibitung.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui. Tahapan-tahapan dalam analisis sistem adalah sebagai berikut :

1. Mengumumkan penelitian sistem

2. Mengorganisasikan tim proyek

3. Mendefinisikan kebutuhan informasi

4. Mendefinisikan kriteria kinerja system

5. menyiapkan usulan rancangan

(4)

2.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem serta untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap. Perancangan sistem mengandung dua pengertian yaitu merancang sistem yang baru dan memperbaiki rancangan sistem yang sudah ada.Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perancangan sistem yaitu :

- Menyiapkan rancangan sistem yang terinci

- Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

- Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

- Memilih konfigurasi terbaik

- Menyiapkan usulan penerapan

- Menyetujui atau menolak penerapan sistem

2.3 Pengertian Objek Oriented Analysis and Design (OOAD)

Menurut Mathiassen ObjectOriented Analysis and Design (OOAD) adalah metode untuk menganalisa dan merancang sistem dengan pendekatan berorientasi object. Object diartikan sebagai suatu entitas yang memiliki identitas, state, dan behavior.

Pada analisa, identitas sebuah object menjelaskan bagaimana seorang user

membedakannya dari object lain, dan behavior object digambarkan melalui event

(5)

2.4 Prinsip Umum OOAD

- Model the context : Sistem yang bermanfaat sesuai dengan konteks

OOAD. Emphasize the architecture : Merupakan arsitektur yang mudah dipahami yang memfasilitasi kolaborasi antara designer dan programmer.

- Reuse Patters : Dibangun berdasarkan gagasan-gagasan yang kuat dan komponen pretested memperbaiki kualitas sistem dan produktivitas dari proses development.

- Tailor the method to suit specific projects : Setiap usaha devlopment masing-masing mempunyai tantangan yang unik. OOA&D harus

disesuaikan dengan kebutuhankebutuhan yang khusus dari situasi analisis dan desain yang diberikan.

2.5 Keuntungan OOAD

1. Menurut konsep umum yang dapat digunakan untuk memodelkan hampir semua fenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natural language)

- Noun menjadi object atau class

- Verb menjadi behaviour

- Adjective menjadi attribute

2. Memberikan informasi yang jelas tentang context dari sistem

3. Mengurangi biaya maintainance

4. Memudahkan untuk mencari hal yang akan diubah

(6)

2.6 Unified Modelling Language

Notasi UML dibuat sebagai kolaborasi dari Graddy Booch, James Rumbough, Rebbecca Wirfs-Brock, Peter Yourdon, dan lain-lain. Jacobson menulis tentang pendefinisian persyaratan-persyaratan system yang disebut use case. Juga mengembangkan sebuah metode untuk perancangan sistem yang disebut Object-Oriented Software Engineering (OOSE) yang berfokus pada analisis. Booch, Rumbough, dan Jacobson biasa disebut dengan tiga sekawan (tree amigos). Semuanya bekerja di Rational Software Corporation dan berfokus pada standarisasi dan perbaikan ulang UML. Simbol UML mirip dengan Booch, notasi OMT, dan juga ada kemirioan dengan notasi lanilla.

Penggabungan beberapa metode menjadi UML dimulai tahun 1993. setiap orang dari Rational mulai menggabungkan idenya dengan metode-metode lanilla. Pada akhir tahun 1995 Unified Method versi 8.0 diperkenalkan. Unified Method diperbaiki dan diubah menjadi UML pada tahun 1996, UML 1.0 disahkan dan diberikan pada Object Technology Group (OTG) pada tahun 1997, dan pada tahun itu juga beberapa perusahaan pengembangan utama perangkat lunak mulai mengadopsinya. Pada tahun yang sama OMG merilis UML 1.1 sebagai standar industri.

UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem, ada bebrapa diagram yang disediakan dalam UML, antara lain :

(7)

- Deployment Diagram

3. Metodologi Penelitian

Gambar 3.1 Tahapan-tahapan penelitian

3.1 Investigasi Sistem

Studi lapangan pada investigasi sistem adalah penulis melakukan wawancara langsung dengan petugas yang bertugas pada bagian pembuatan

SKCK, pemohon yang sedang membuat SKCK, dan Pimpinan Kepolisian (Kapolsek Cibitung) yang diwakilkan oleh wakilnya

(Wakapolsek Cibitung). Beberapa pertanyaan pada wawancara tersebut adalah :

1. Apakah tugas dan tanggung jawab telah didefinisikan dan diterapkan dengan jelas?

2. Apakah kebijaksanaan dan prosedur telah dipahami dan diikuti?

3. Berapa banyak jumlah pemohon yang mungkin?

(8)

5. Data-data apa sajakah yang diperlukan dalam pembuatan SKCK?

3.1.1 Analisis Sistem yg berjalan

Beberapa masalah dalam proses pembuatan SKCK di Polsek Cibitung diantaranya, pemohon SKCK yang akan memperpanjang masa berlaku SKCK harus membawa SKCK asli mereka. Sementara beberapa perusahaan atau instansi meminta SKCK asli pemohon ketika pemohon melamar kerja. Pemohon tidak mungkin meminta SKCK asli mereka kepada perusahaan, karena perusahaan menahan SKCK tersebut sebagai arsip

Jika pemohon tidak bisa menyerahkan SKCK asli yang pernah mereka buat kepada petugas, maka petugas menganggap pemohon belum pernah membuat SKCK dan dianggap sebagai pemohon baru. Sehingga pemohon harus mengikuti proses pembuatan SKCK dari awal, seperti mengisi formulir, menyerahkan surat pengantar dari RT , kelurahan, dan lain-lain, sehingga sangat menyita waktu. Permasalahan tesebut terjadi, karena tidak ada penyimpanan data pemohon SKCK yang terkomputerisasi.

Masalah yang lain adalah pengecekan data tindak pidana. Pemohon SKCK bisa memperoleh SKCK apabila ia tidak terlibat atau sedang terlibat dalam suatu kasus tindak pidana, dan pengecekan data tindak pidana ini memerlukan waktu yang cukup lama karena harus mencari berkas pada bagian kriminalitas.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem FACTOR kriteria yang terdiri dari 6 elemen, dapat diuraikan sebagai berikut :

- Functionality : mencatat

data-data pemohon yang memohon SKCK baik yang membuat

SKCK baru atau perpanjangan SKCK dan membuat laporan data pemohon periode bulanan

(9)

Polsek Cibitung

- Condition : Hanya bisa berjalan jika petugas login dan melakukan penginputan data pemohon

- Technology : Personal

Computer dengan spesifikasi minimal CPU Pentium 4 2.6 GHz, RAM 256 MB, Hardisk 80 GB serta dilengkapi dengan printer. Sistem Operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows XP, database menggunakan MySQL, dan pembuatan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Java.

- Object : pemohon, petugas, pimpinan, SKCK, Tindak Pidana dan Laporan

(10)

3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Skenario Use case

Gambar 3.2 Diagram Use case Pembuatan SKCK

1. Use Case Login

Petugas harus login terlebih dahulu untuk dapat mengakses sistem pembuatan SKCK. Di halaman login ini petugas harus memasukkan nama, NIP, dan password. Lalu akan dicek apakah nama, NIP, dan password benar.

2. Use Case Pembuatan SKCK baru

Use Case mengenai penginputkan data-data pemohon SKCK yang baru pertama kali membuat SKCK.

Selanjutnya data-data tersebut akan disimpan dalam database.

3. Use Case Perpanjangan SKCK

Use Case mengenai pemohon SKCK yang akan memperpanjang masa berlaku SKCK mereka.

4. Use Case Pembuatan Laporan

Use Case mengenai petugas SKCK yang akan mencetak laporan data diri pemohon pada periode bulan tertentu.

(11)

3.3.2 Aktor

Aktor utama adalah pemohon SKCK, petugas pada bagian pembuatan SKCK, serta Pimpinan dalam hal ini Kepala Polsek Tambun yang nanti akan memvalidasi SKCK dan Laporan

Gambar 3.3 Aktor yang terlibat

3.3.3 Class Diagram

Terdapat enam buah kelas yaitu class pemohon, class skck, class petugas, class login, class laporan dan class tindak pidana.

Gambar 3.4 Diagram Class Pembuatan SKCK

- satu orang pemohon memohon satu buah SKCK

petugas

(12)

- satu orang pemohon mungkin mempunyai satu atau lebih catatan tindak pidana

- satu orang petugas dapat membuat satu atau lebih SKCK

- satu orang petugas dapat membuat satu atau lebih laporan

- satu buah laporan dapat berisi satu atau lebih data-data

pembuatan SKCK

- petugas harus login untuk masuk ke sistem

3.3.4 Sequence Diagram

Diagram sekuensial menggambarkan urutan langkah yang dilakukan petugas pada saat menggunakan aplikasi

Gambar 3.5 Diagram Sekuensial Pembuatan SKCK

4. Implementasi 4.1 Perangkat Keras

Sistem ini dapat dijalankan pada

(13)

4.2 Software Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java dan menggunakan MySQL server sebagai database, serta Windows XP SP 2 sebagai sistem operasi.

Database

Ada dua database yang digunakan dalam Sistem Pembuatan SKCK ini, yang pertama yaitu database pembuatan SKCK dan database kriminalitas, dan yang penulis fokuskan adalah database pembuatan SKCK.

4.3 Antarmuka (interface)

Gambar 4.1 Halaman Utama Aplikasi

(14)

Gambar 4.3 Form Pembuatan SKCK Baru

Gambar 4.4 Form Perpanjangan SKCK

(15)

4.4 Output

4.4.1 Output SKCK

Gambar 4.7 Print out SKCK

4.4.2 Output Laporan

(16)

5. Kesimpulan pembuatan SKCK yang telah ada sebelumnya.

6. Referensi

[1]Fatchurrochman, Pemrograman Visual java Graha Ilmu, 2007.

[2]Abdul Kadir, Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data Andi, 1998.

[3]Abdul Kadir, Dasar

Pemrograman Java 2 Andi, 2004.

[4]Adi Ternate, Membuat Aplikasi Database dengan Java 2 Andi, 2007.

[5]Lars Mathiassen, Object

Oriented Analisys and Design Marko Publisher, 2000.

[6]Jogiyanto Hartono, Analisis dan desain Sistem Andi, 2005. [7] Raymond McLeod Jr., Sistem Informasi Manajemen PT.

Prehalindo, 1998.

[8] Grady Booch et al, The Uni_ed

Modelling Language User Guide Addison- Wesley, 2000.

[9] Sholiq, Pemodelan Sistem

(17)

[10]Yuniar Supardi, PSistem

Informasi Penjualan dengan Java PT. Elex Media Komputindo, 2008.

[11] Lintang Yuniar Banowosari,

Sistem Informasi Bidang Kemahasiswaan dengan Metode

Berorientasi Objek menggunakan

Uni_ed Modelling Language Universitas Gunadarma, 2006, ISSN : 1411-6286.

[12]Tri Pudjadi, Analisis dan

Perancangan Sistem Informasi

Akuntansi Penjualan dan

Penerimaan Kas Pada PT. Batara Titian Kencana Universitas Lampung, 2008, ISSN : 978-9791165-74-7.

[13]_Towards a High Level

Gambar

Gambar 3.1 Tahapan-tahapan penelitian
Gambar 3.2 Diagram Use case Pembuatan SKCK
Gambar 3.3 Aktor yang terlibat
Gambar 3.5 Diagram Sekuensial Pembuatan SKCK
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tersebut mengatakan bahwa harga diri yang tinggi dan regulasi emosi yang tinggi memiliki presentasi sangat kecil untuk melakukan tidak agresi terhadap lingkungan

Dalam menjalankan fungsi-fungsi pengelolaan, madrasah tidak boleh di bawah ataupun kurang dari standar yang telah ditetapkan baik pada pengelolaan pendidikan bidang

5= -3.584.296.345.678 menunjukkan adanya kenaikan variabel ukuran perusahaan yang dapat mengakibatkan menurunnya manajemen laba atau dengan kata lain kenaikan ukuran

Terdapat Ironi yang digunakan dalam teks pada meme yang telah diteliti, dimana ironi adalah bagian dari teknik bahasa dalam penciptaan

Secara empiris untuk bahan bakar tidak boleh terlalu hangat karena terperatur bahan bakar diatas 52 0 C (165 0 F) akan mempengaruhi out put tenaga mesin diesel

Maka secara keseluruhan faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru adalah faktor pemeliharan,

Dengan demikian dalam keadaan intensitas cahaya rendah hanya bobot biji per tanaman yang dapat membedakan antara tetua Ceneng dan Godek sehingga analisis marka QTL diarahkan

Dengan melihat hasil pengujian yang diperoleh, maka pembuatan sistem ini telah memenuhi tujuan awal dari penelitian, yaitu membuat sistem navigasi gedung SMK Pancasila