• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LAPORAN TILAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LAPORAN TILAN"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LAPORAN TILANG

BERBASIS WEB PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI

DAN INFORMATIKA KOTA PEKANBARU

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Sistem Informasi

oleh :

SUPRIADI

11353104780

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

(2)
(3)
(4)

iv

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan bada bidang pengawasan dan pengedalian lalu lintas (Studi Lalu Lintas) di Dinas perhubungan kominfo kota pekanbaru. Sementara ruang lingkup tugas dan fungsi bidang pengendalian lalu lintas jalan lebih banyak mengawasi dan mengendalikan berbagai masalah pelanggaran mengenai angkutan umum dan masalah lainnya. Namun tugas dan wewenangnya hampir sama dengan polisi lalu lintas yaitu menertibkan lalu lintas jalan. Masalah yang pada bagian pengawasan dan pengendalian lalu lintas adalah proses pengelolahan laporan tilang yang menggunakan program bantu Microsoft excel dirasa kurang efisien karena memakan waktu cukup lama dalam pembuatan laporannya dan media penyimpanan hanya pada komputer dimana masih kesulitan dalam proses pencarian data, Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem informasi untuk membantu pengelolahan laporan dan penyimpanan data nantinya, metode analisa dan pembangunan perangkat lunak akan menggunakan metode OOAD dan Waterfall model. Dengan adanya sistem informasi manajemen laporan tilang ini dapat membantu dalam proses pengelolahan laporan tilang karena sudah dilakukan secara sistematis dan terkomputerisasi.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Laporan Tilang berbasis Web Pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Pekanbaru”. Laporan ini disusun sebagai salah satu prasyarat kelulusan dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, selain itu sebagai dokumentasi hasil dari menyelesaikan mata kuliah kerja praktek di jurusan Sistem Informasi.

Selama pelaksanaan kerja praktek ini, penulis banyak mendapat pengetahuan, bimbingan, dukungan, dan arahan serta masukan yang menuju kebaikan dari semua pihak yang telah membantu hingga penulisan laporan ini dapat diselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.H.Munzir Hitami.MA, Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

2. Bapak Dr.Hartono.M.Pd, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

3. Bapak Syaifullah,SE.M.Sc, Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

4. Ibu Siti Monalisa,S.T,M.Kom, Koordinator Kerja Praktek Program Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau.

(6)

vi

6. Bapak Max Robert, pembimbing perusahaan yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama pelaksanaan kerja praktek.

7. Segenap pegawai dan staff pada Bagian Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas Dishub Kota Pekanbaru yang telah membantu selama pelaksanaan kerja praktek.

8. Terimakasih kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda Syahrul dan Ibunda Hartini yang menjadi sosok penyemangat penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

9. Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan kerja praktek, Doni sanjaya dan Ridho.

10.Terimakasih untuk Aszani, Bambang setiawan serta teman-teman seperjuangan Yon-net dan seperjuangan DOTA 2.

11.Terimakasih banyak kepada Muhammad sayuti Nst, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan program pada kerja praktek ini.

12.Terima kasih untuk semua teman-teman SIF angkatan 2013 dan khususnya untuk kelas SIF G angkatan 2013 atas dukungannya dalam pembuatan sistem dan laporan penulis.

13.Semua pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan kerja praktek ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun pembaca pada umumnya. Penulis berharap ada masukan, kritikan, maupun saran dari pembaca atas laporan ini yang dapat disampaikan ke alamat email penulis:

supriadi0516@gmail.com. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 20 Juni 2016

(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ...ii

LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN ...iii

ABSTRAK ...iv

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ...I-1

1.1 Latar Belakang...I-1 1.2 Rumusan Masalah ...I-4 1.3 Batasan Masalah ...I-5 1.4 Tujuan Kerja Praktek ...I-5 1.5 Waktu dan Tempat Kerja Praktek ...I-6 1.6 Metodologi Kerja Praktek ...I-7 1.7 Sistematika Penulisan ...I-9

BAB II PROFIL INSTANSI ...II-1

(8)

viii

2.5 Tugas Pokok Dishub Kominfo ...II-17

BAB III TUGAS KERJA PRAKTEK ...III-1

3.1 Uraian Tugas Kerja Praktek ...III-1 3.2 Analisis Permasalahan ...III-1 3.3 Metodelogi Pengerjaan ...III-2 3.4 Jadwal Pengerjaan ...III-4

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK ...IV-1

(9)

ix

(10)

x

4.2.10.4 Perancangan Daftar Data Tilang ...IV-31 4.2.10.5 Perancangan Menu Tambah User ...IV-31 4.3 Implementasi ...IV-32 4.3.1 Pengertian Dan Tujuan Implementasi ...IV-32 4.3.2 Batasan Implementasi ...IV-32 4.3.3 Lingkungan Operasional ...IV-32 4.3.4 Implementasi Sistem Informasi Manajemen Laporan

Tilang ...IV-33 4.3.4.1 Halaman Login ...IV-33 4.3.4.2 Halaman Menu Utama ...IV-34 4.3.4.3 Halaman Input Data Tilang ...IV-35 4.3.4.4 Halaman Daftar Data Tilang...IV-35 4.3.4.5 Halaman Validasi Sidang ...IV-36 4.3.4.6 Halaman Tambah User ...IV-36

BAB V PENUTUP ...V-1

5.1 Kesimpulan ...V-1 5.2 Saran ...V-1

DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(12)

xii

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

(15)

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dinas Perhubungan Kominfo merupakan organisasi pemerintah yang melakukan aktifitas kegiatan perhubungan, baik itu perhubungan darat, laut maupun perhubungan udara. Dinas Perhubungan Kominfo Kota Pekanbaru merupakan sebagai unsur pelaksana di bidang perhubungan komunikasi dan informasi yang dipimpin oleh kepala dinas dan berada dibawah tanggung jawab wali kota. Tugas pokok kepala Dinas Perhubungan Kominfo Kota Pekanbaru membantu Wali Kota dalam bidang perhubungan, yang tugasnya mengkoordinasi, membina dan merumuskan sesuai dengan visi dinas perhubungan yaitu meningkatkan kualitas pelayanan dan penyediaan transportasi, pos dan telekomunikasi yang lengkap secara menyeluruh dan handal. Sedangkan Misi Dinas Perhubungan Kominfo Kota Pekanbaru terciptanya jalur perhubungan yang tertib dan aman.

Dinas Perhubungan Kominfo Kota Pekanbaru sebagai salah satu bagian dari struktur pemerintah kota pekanbaru yang merupakan unit kerja menertibkan lalu lintas jalan, untuk kepentingan masyarakat kota pekanbaru. Berdasarkan perda No.. 8 Tahun 2008 pada pasal 15 terbagi ke dalam beberapa bagian yang memiliki tugas dan fungsi dalam bidang perhubungan komunikasi dan informasi yaitu:

1. Bidang Angkutan meliputi: Angkutan Jalan, Angkutan Perairan, Bimbingan dan Penyuluhan.

(16)

I-2

3. Bidang Keselamatan, Teknik Sarana dan Prasarana meliputi: Keselamatan dan Teknik Sarana Lalu Lintas Jalan, Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Jalan, Teknik Sarana, Prasarana dan Keselamatan Lalu Lintas Perairan dan Udara. 4. Bidang Kominfo meliputi: Pos dan Telekomunikasi, Spectrum Frekuensi Radio

dan Orbit Satelit, Sarana Komunikasi dan Disemenisasi Informasi.

Dari beberapa bidang yang dijelaskan di atas masing-masing semua bidang berada di bawah tanggung jawab kepala Dinas Perhubungan Kominfo. Diantara empat bidang yang ada dalam hal menertibkan lalu lintas, unit kerja yang sangat berperan aktif dalam mengawasi dan mengendalikan angkutan jalan sesuai kewenangannya adalah bidang pengawasan dan pengendalian lalu lintas. Adapun tugas dan fungsi kepala seksi pengawasan dan pengendalian lalu lintas jalan yaitu sebagai berikut:

1. Melaksanakan pemeriksaan kendaraan dijalan sesuai kewenangannya.

2. Pelaksanaan penyidikan pelanggaran PERDA di bidang LLAJ, pemenuhan persyaratan teknis dan lalik jalan, pelanggaranketentuan pengujian berkala dan perizinan angkutan umum.

3. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian operasional terhadap penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan dalam kota.

4. Melakukan pengawalan terhadap kendaraan yang memiliki hak utama penggunaan jalan untuk kelancaran lalu lintas.

5. Merumuskan dan melaksanakan pengawasan pengangkutan bahan dan barang berbahaya lintas darat.

6. Melakukan pengawasan, pengendalian, dan pengamanan lalu lintas di ruas-ruas, persimpangan jalan, dan pos-pos pengawasan pengendalian dalam kota.

7. Menyiapkan dan menyampaikan laoran kegiatan rutin di bidang tugasnya.

(17)

I-3

kota pekanbaru tersebut diatas maka, dapat dikatakan bahwa segala sesuatu tugas yang dijalani telah terencana dengan baik dan ditentukan berdasarkan peraturan daerah (PERDA) kota pekanbaru.

Berdasarkan UU. No 22 Tahun 2009 menjelaskan lalu lintas merupakan prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung. Proses penyelenggaraan lalu lintas tersebut dilakukan oleh dinas perhubungan kominfo khususnya para anggota bidang pengawasan dan pengendalian lalu lintas jalan yang bekerja sama dengan para kepolisian (Satlantas). Kerjasama ini sangat diperlukan karena ada beberapa tugas yang tidak bias dilaksanakan sendiri oleh bidang pengawasan dan pengendalian lalu lintas seperti melakukan penilangan kendaraan. Namun, dengan adanya koordinasi langsung dari Pihak Anggota Kepolisian maka Anggota atau Pegawai Bidang Pengawasan Dan Pengendalian Lalu Lintas Jalan dapat melakukan penilangan kendaraan tersebut.

Sementara ruang lingkup tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Lalu Lintas Jalan lebih banyak mengawasi dan mengendalikan berbagai masalah pelanggaran mengenai angkutan umum dan masalah lainnya. Namun tugas dan wewenangnya hampir sama dengan polisi lalu lintas yaitu menertibkan lalu lintas jalan. Dari ruang lingkup tersebut bahwa bidang pengawasan dan pengendalian lalu lintas jalan (wasdal) yaitu bertugas mengawasi dan mengendalikan persoalan-persoalan dan permasalahan menertibkan kendaraan dan angkutan transportasi lalu lintas.

(18)

I-4

hanya di satu computer server, dimana ancaman kerusakan dan kehilangan data sangat besar. Penulis berkeinginan untuk mengkomputerisasi system yang sedang berjalan agar dapat lebih mudah dan cepat digunakan oleh pihak dinas dengan system baru yang dirancang dengan menggunakan PHP dan MySQL berbasis web.

Suatu system yang berfungsi untuk membantu proses penginputan data dari proses penertiban lalu lintas. Dengan adanya system komputerisasi sekarang ini penulis ingin memudahkan system kerja, dalam mengelolah data tilang.

Berdasarkan latar belakang diatas, dibutuhkan cara agar pembuatan laporan bisa dengan baik dan mudah. Dan dibutuhkan cara untuk menyimpannya laporan dengan aman, serta bisa dengan mudah dalam proses pencarian data yang diinginkan. Untuk itu penulis akan membuat sebuah “ Sistem Informasi Manajemen Data Tilang Berbasis Web” untuk instansi Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Pekanbaru khusunya bagian Wasdal Lalin, Dengan adanya system ini, diharapkan bisa mengatasi masalah yang terjadi dalam pembuatan laporan dan pengelolahan laporan Di Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Pekanbaru khusunya bagian Wasdal Lalin.

1.2 Rumusan Masalah

(19)

I-5

1.3 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalahnya adalah :

1. System yang dibuat berbasis web dengan bahasa pemrograman php dan database Mysql.

2. Ruang lingkup permasalahannya hanya pada bagian pengawasan dan pengendalian lalu lintas jalan ( Wasdal Lalin ) Dinas Perhubungan Kominfo Pekanbaru.

3. Pada sistem yang akan dibangun tidak membahas tentang seluruh jenis data yang ada di bagian pengawasan dan pengendalian lalu lintas jalan di Dinas Perhubungan Kominfo Pekanbaru hanya berupa data dari proses kegiatan penertiban lalu lintas jalan.

4. Pengebangan system menggunakan waterfall model.

5. Metode analisa dan perancangan menggunakan OOAD dengan, use case, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram.

1.4 Tujuan Kerja Praktek

a. Tujuan Umun

Tujuan umum dari penelitian kerja praktek ini adalah pembangunan sebuah system informasi manajemen surat tilang pada Dinas Perhubungas Kominfo Kota Pekanbaru yang berguna dalam pengelolahan laporan nantinya.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian kerja praktek ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktek

2. Sebagai Syarat untuk mengambil Tugas Akhir.

(20)

I-6

bidang perangkat lunak, seperti perangkat lunak aplikasi / perangkat lunak khusus lainnya

4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat, mengalami sendiri dan/atau melaksanakan praktek - praktek kerja yang ada di masyarakat, termasuk untuk mengenal cara kerja pada dunia nyata.

5. Melatih mahasiswa untuk memiliki sikap kerja yang profesional. 6. Mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja.

1.5 Waktu dan Tempat Kerja Praktek

Kerja Praktek ini dilaksanakan pada :

Waktu : 25 Januari 2016 s/d 25 Februari 2016

(21)

I-7

1.6 Metodologi Kerja Praktek

Mengembangkn laporan kerja praktek ini, Metodologi penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

(22)

I-8

Keterangan Alur Gambar:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahapan perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah menentukan tempat kerja praktek, menentukan judul yang tepat dan merencanakan metode pengumpulan data. Selanjutnya membuat proposal Kerja Praktek.

b. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahapan pengumpulan data ini yang dilakukan adalah menentukan metode pengumpulan data yang tepat, yaitu studi pustaka, observasi dan wawancara. Kemudian menentukan permasalahan apa saja yang dihadapi.

c. Tahap Analisis dan Perancangan

Pada tahapan analisis dilakukan analisa terhadap sistem yang berjalan dan analisa sistem yang diusulkan. Kemudian mendapatkan hasil analisis dan flowchart dari sistem yang sedang berjalan dan juga sistem yang diusulkan. Selanjutnya dilakukan perancangan sistem informasi untuk mendapatkan Rancangan Interface.

d. Tahap Implementasi dan Pengujian

(23)

I-9

e. Tahap Dokumentasi

Pada tahapan dokumentasi ini dilakukan pengumpulan semua data hasil analisa yang ada dan kemudian disusun sehingga menjadi laporan penelitian yang akan diseminarkan sebagai salah satu bentuk hasil kerja praktek.

1.7

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan Kerja Praktek ini terdiri dari pokok-pokok permasalahan yang dibahas pada masing-masing yang diuraikan menjadi beberapa bagian :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang yang mendasari Kerja Praktek, Rumusan masalah, Tujuan Kerja Praktek, Batasan Masalah, Waktu dan Tempat Kerja Praktek, dan Sistematika Penulisan.

BAB II PROFIL INSTANSI

Menjelaskan mengenai sejarah tempat Kerja Praktek dilaksanakan, visi dan misi, tugas pokok dan fungsi , struktur oranisasi Dinas Perhubungan Kominfo Kota Pekanbaru

BAB III TUGAS KERJA PRAKTEK

(24)

I-10

BAB IV

HASIL KERJA PRAKTEK

a. LANDASAN TEORI

Merupakan penjelasan mengenai studi pustaka terhadap teori-teori yang mendasari dalam pelaksanaan Kerja Praktek.

b. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Membahas metode perancangan perangkat lunak yang dipakai. Pada bagian ini juga memuat hasil perancangan yang merupakan terjemahan kebutuhan perangkat lunak yang meliputi struktur data, rincian procedure dan antarmuka yang akan dibuat.

c. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi tentang batasan implementasi dan pengembangan perangkat lunak.

BAB V PENUTUP

(25)

II-1

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1 Sejarah Singkat Dishub Kominfo Kota Pekanbaru

Kantor Dinas Perhubungan Kominfo Kota Pekanbaru, berdiri pada Tanggal 28 oktober 1988 sesuai dengan keputusan menteri perhubungan. Kantor dinas perhubungan kominfo adalah sebagai instansi yang melaksanakan tugas serta fungsi di sektor perhubungan darat, laut dan udara dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional.

2.2 Visi dan Misi Dishub Kominfo Kota Pekanbaru

Sebagai suatu organisasi pemerintah yang melaksanakan kegiatan di perhubungan darat, laut dan udara, tentunya mempunyai visi dan misi yang telah diterapkan sejak awal berdirinya organisasi pemerintah Negara tersebut, yang mana visi dan misi dinas perhubungan kominfo kota pekanbaru tersebut adalah :

Visi dari Dinas perhubungan kominfo kota pekanbaru adalah :

Terwujudnya tingkat kualitas pelayanan dan penyediaan jasa transportasi, pos dan telekomunikasi yang lengkap menyeluruh, handal dan terjangkau.

Misi dari Dinas perhubungan kominfo kota pekanbaru adalah :

1. Meningkatkan dan memberdayakan SDM perhubungan yang berkualitas dan professional.

(26)

II-2

3. Mengusahakan ketersediaan/kecukupan dan kehandalan prasarana, sarana, sistem jaringan tranportasi.

4. Meningkatkan koordinasi pelayanan dan pengawasan operasional perhubungan.

2.3 Struktur Organisasi Dishub Kominfo Kota Pekanbaru

Dalam sebuah instansi baik instansi pemerintahan maupun instansi Bisnis, yang disebut sebagai organisasi harus adanya suatu susunan yang dipakai sebagai dasar dalam pembagian tugas dapat dilakukan dengan baik dan lebih terkoordinir. Dan susunan ini dapat disebut sebagai struktur organisasi. Yang mana bidang pengawasan dan pengendalian lalu lintas sebagai organisasi/lembaga pemerintahan Negara yang memiliki struktur organisasi yang dimaksud.

Struktur organisasi akan Nampak lebih jelas apabila digambarkan dalam bentuk bagan organisasi, yang disebut bagan organisasi yaitu satu gambaran dari struktur organisasi yang menunjukan hubungan, saluran, aliran organisasi yang syah, dalam mencapai tujuan dari organisasi itu sendiri.

Dalam sebuah struktur organisasi dapat dilihat secara jelas dan terperinci tentang pembagian wewenang dan tanggung jawab atas pekerjaan setiap orang dalam setiap orang dalam suatu organisasi tersebut, jadi struktur organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam lembaga pemerintahan Negara. Karena perlunya pendelegasian wewenang yang jelas merupakan konsekuen dan ketebatasan seseorang dalam memimpin suatu organisasi/ sementara pendelegasian wewenang umumnya tercermin pada struktur organisasi pemerintah tersebut.

(27)

II-3

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

2.4 Uraian Tugas Masing-masing Bidang Pekerjaan

(28)

II-4

a.

Kepala Dinas Perhubungan kominfo Kota Pekanbaru

Mengkoordinasikan, Membina dan Merumuskan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan penyediaan transportasi, pos dan telekomunikasi yang secara lengkap menyeluruh dan handal.

b.

Bagian sekertariat

1. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan rencana dan program kerja tahunan bagian sekertariat dan dinas.

2. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan pedoman dan petunjuk tatalaksana administrasi umum/perlengkapan, kepegawaian, penyusun program dan keuangan.

3. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan Rencana Anggaran Biaya dan Perlengkapan Dinas.

4. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan pelayanan dan pengaturan pelaksanaan rapat dinas, upacara dan keprotokolan.

5. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan kesekretariatan dinas. 6. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan pemeliharaan kebersihan,

ketertiban dan keamanan kantor, kendaraan dinas, perlengkapan dan gedung kantor.

7. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan laporan-laporan bagian kesekretariatan

c.

Subbag umum, kepegawaian dan perlengkapan

1. Menyiapkan bahan perumusan dan melaksanakan kegiatan serta menghimpun peraturan perundang – undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan – bahan lainnya yang berhubungan dengan bagian umum / perlengkapan dan kepegawaian.

(29)

II-5

3. Menyiapkan bahan untuk merumuskan dan melaksanakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berhubungan dengan bagian umum / perlengkapan dan kepegawaian.

4. Melaksanakan kegiatan penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis dibagian umum / perlengkapan dan kepegawaian.

5. Melaksanakan kegiatan inventarisasi permasalahan – permasalahan yang berhubungan dengan bagian umum / perlengkapan dan kepegawaian serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

6. Melaksanakan kegiatan koordinasi dengan unit kerja / instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

7. Melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi, kearsipan serta dokumentasi dan hubungan masyarakat.

8. Melaksanakan kegiatan pelayanan keperluan ruang pimpinan, tamu pimpinan serta urusan keprotokolan.

9. Melaksanakan kegiatan urusan dalam rumah tangga, upacara dan rapat – rapat dinas serta akomodasi dan administrasi perjalanan dinas.

10. Merumuskan dan melaksanakan kegiatan penyusunan kebutuhan perbekalan dan materil bagi unit kerja dilingkungan Dinas serta inventarisasi dan perlengkapan.

11. Merumuskan dan melaksanakan kegiatan kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan ruangan dan halaman serta pengamanan dilingkungan Dinas. 12. Melaksanakan kegiatan pengelolaan bahan dan data dalam rangka

perencanaan pegawai dan penyusunan formasi pegawai.

(30)

II-6

14. Melaksanakan kegiatan penyusunan bahan – bahan pembinaan, penyuluhan dan sosialisasi ketentuan tentang kedudukan Pegawai Negeri Sipil.

15. Merumuskan dan melaksanakan serta menetapkan kegiatan pengelolaan data kepegawaian serta memelihara DP3 pegawai.

16. Merumuskan dan melaksanakan kegiatan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang pembinaan, peningkatan kinerja, disiplin dan kesejahteraan pegawai.

d.

Subbag Keuangan

1. Melakasanakan kegiatan penghimpunan peraturan perundang-undangan, kebijaksanaanteknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan bagian keuangan.

2. Melaksanakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berhubungan dengan bagian keuangan.

3. melaksanakan kegiatan penyiapan dan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis dibagian keuangan.

4. Melaksanakan kegiatan inventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bagian keuangan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

5. Melaksanakan kegiatan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

6. melaksanakan kegiatan verifikasi terhadap pelaksanaan anggara, pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran serta pertanggung jawaban keuangan.

7. Merumuskan dan melaksanakan kegiatan tata pembukuan serta sistematis kronologis mengenai anggaran belanja dan pendapatan satuan kerja.

(31)

II-7

e.

Subbag Penyusunan Program

1. Melakasanakan kegiatan penghimpunan peraturan perundang-undangan, kebijaksanaanteknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan bagian keuangan.

2. Melaksanakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang berhubungan dengan bagian keuangan.

3. melaksanakan kegiatan penyiapan dan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis dibagian keuangan.

4. Melaksanakan kegiatan inventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bagian keuangan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

5. Melaksanakan kegiatan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

6. melaksanakan kegiatan verifikasi terhadap pelaksanaan anggara, pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran serta pertanggung jawaban keuangan.

7. Merumuskan dan melaksanakan kegiatan tata pembukuan serta sistematis kronologis mengenai anggaran belanja dan pendapatan satuan kerja.

8. Merumuskan dan melaksnakan kegiatan pengurusan keuangan untuk belanja pegawai, pembayaran gaji, upah dan tunjangan lain pegawai di lingkungan dinas.

f.

Bidang Angkutan

1. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan program kerja tahunan Bidang Angkutan.

2. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan pedoman serta petunjuk tatalaksana administrasi Bidang Angkutan.

(32)

II-8

4. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan pelayanan serta pengaturan kinerja Bidang Angkutan.

5. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan laporan - laporan Bidang Angkutan.

g.

Seksi angkutan jalan

1. Melakukan penyiapan bahan untuk perencanaan trayek dan jaringan lintas serta pelayanan jasa angkutan jalan.

2. Melaksanakan penyusunan Jaringan Trayek dan Penetapan Jumlah Kendaraan untuk Kebutuhan Angkutan serta Jaringan Lintas yang Wilayah Pelayanannya dalam Kota.

3. Melaksanakan proses pemberian Izin Trayek dan Izin Operasi Angkutan Kota, Taksi dan angkutan Perbatasan.

4. Melaksanakan proses pemberian Rekomendasi Operasi Angkutan Sewa, AKDP dan AKAP.

5. Melaksanakan proses pemberian Izin Usaha Angkutan Orang, Barang dan Kendaraan Derek.

6. Melaksanakan perhitungan untuk Penetapan Tarif Penumpang Angkutan dalam Kota.

7. Melaksanakan proses pemberian izin Insidentil angkutan orang dan izin penggunaan jalan di luar kelas jalan yang ditetapkan.

8. Merumuskan dan menyelenggarakan kegiatan serta proses penerbitan SPAU (Sertifikasi Pengemudi Angkutan Umum).

h.

Sesksi angkutan perairan dan udara

1. Menyiapkan proses izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut bagi Perusahaan yang Berdomisili dan Beroperasi pada Lintas Pelabuhan dalam Kota.

2. Melaksanakan proses Izin Usaha Pelayaran Rakyat bagi Perusahaan yang Berdomisili dan Beroperasi pada Lintas Pelabuhan dalam Kota.

(33)

II-9

4. Melaksanakan proses Izin Usaha Bongkar Muat Barang dari dan ke Kapal. 5. Melaksanakan proses Izin Usaha Ekspedisi / Freight Forwarder.

6. Merumuskan dan melaksanakan perhitungan dalam Penetapan Tarif Angkutan Penyeberangan Kelas Ekonomi pada Lintas Penyeberangan dalam Kota yang terletak pada Jaringan Jalan dalam Kota.

7. Merumuskan dan melaksanakan perhitungan dalam Penetapan Tarif Jasa Pelabuhan SDP yang tidak diusahakan yang dikelola Pemerintah Kota. 8. Merumuskan dan melaksanakan serta menerbitkan izin usaha penunjang

kegiatan penerbangan.

i.

Sesksi bimbingan dan penyuluhan

1. Melaksanakan Pembinaan Pengusaha dan Pengemudi Angkutan Umum. 2. Melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan Sekolah Mengemudi.

3. Merencanakan sosialisasi kebjiakan di bidang perhubungan kepada Masyarakat.

4. Melakukan analisa terhadap Kebijakan di bidang Perhubungan. 5. Memberikan data dan informasi kepada masyarakat.

6. Merumuskan dan melaksanakan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di bidang perhubungan di daerah serta analisa dan evaluasinya.

7. Melaksanakan pengumpulan data sosial ekonomi dan budaya serta demografi untuk kepentingan pembangunan dan pengembangan perhubungan kota.

8. Menyiapkan bahan untuk melaksanakan penyelenggaraan promosi, penyelenggaraan kerjasama bidang perhubungan di daerah.

(34)

II-10

j.

Bidang pengawasan dan pengendalian lalu lintas

1. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan pedoman dan petunjuk tatalaksana administrasi Bidang Pengawasan dan Pengendalian Operasional. 2. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan setiap kegiatan di Bidang

Pengawasan dan Pengendalian Operasional.

3. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan pelayanan dan pengaturan kinerja Bidang Pengawasan dan Pengendalian Operasional.

4. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan laporan - laporan Bidang Pengawasan dan Pengendalian Operasional.

5. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan tugas-tugas Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas serta Pengawasan dan Pengendalian Operasional Angkutan Jalan, Perairan dan Udara.

k.

Seksi Pengawasan dan Pengendalian lalin jalan

1. Melaksanakan Pemeriksaan Kendaraan di Jalan sesuai Kewenangannya. 2. Pelaksanaan Penyidikan Pelanggaran PERDA di bidang LLAJ, Pemenuhan

Persyaratan Teknis dan Laik Jalan, Pelanggaran Ketentuan Pengujian Berkala dan Perizinan Angkutan Umum.

3. Melaksanakan Pengawasan dan Pengendalian Operasional terhadap Penggunaan Jalan selain untuk Kepentingan Lalu Lintas di Jalan dalam Kota. 4. Melakukan pengawalan terhadap kendaraan yang memiliki hak utama

penggunaan jalan untuk kelancaran lalu lintas.

5. Merumuskan dan melaksanakan pengawasan pengangkutan bahan dan atau barang berbahaya lintas darat.

6. Melakukan Pengawasan, pengendalian, dan Pengamanan Lalulintas di ruas-ruas, persimpangan jalan, dan pos-pos pengawasan pengendalian dalam kota.

l.

Sesksi manajemen dan rekayasa lalu lintas

(35)

II-11

2. Penyusunan dan Penetapan Jaringan Lintas Angkutan Barang pada Jaringan Jalan dalam Kota.

3. Penentuan Lokasi, Pengadaan, Pemasangan, Pemeliharaan, dan Penghapusan Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan, dan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Alat Pengendali dan Pengamanan Pemakai Jalan serta Fasilitas Pendukung dan perlengkapan Jalan dalam Kota

4. Penyelenggaraan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan dalam Kota. 5. Penyelenggaraan Andalalin di Jalan dalam Kota.

6. Perizinan Penggunaan Jalan selain untuk Kepentingan Lalu Lintas di Jalan dalam Kota.

7. Penyusunan dan Penetapan Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan dalam Kota.

8. Merumuskan dan melaksanakan inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan lalu lintas jalan dalam kota.

m.

Seksi pengawasan dan pengendalian lalin perairan dan udara

1. Melaksanaan pengawasan dan keselamatan Kapal Berukuran Tonase Kotor Kurang dari GT 7 (GT < 7) yang berlayar hanya di Perairan Daratan (Sungai dan Danau).

2. Pengawasan Pelaksanaan Tarif Angkutan SDP dalam Kota yang terletak pada Jaringan Jalan dalam Kota.

3. Pengawasan Pengoperasian Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau. 4. Melaksanakan pemantauan izin operasi helipad dan heliport.

5. Melaksanakan pengawasan pengoperasian helipad dan heliport.

n.

Bidang Keselamatan, Teknik sarana dan Prasarana

(36)

II-12

2. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan pedoman dan petunjuk tatalaksana administrasi Bidang Keselamatan, Teknik Sarana, dan Prasarana Transportasi.

3. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan setiap kegiatan di Bidang Keselamatan, Teknik Sarana, dan Prasarana Transportasi.

4. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan pelayanan dan pengaturan kinerja Bidang Keselamatan, Teknik Sarana, dan Prasarana Transportasi. 5. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan laporan - laporan Bidang

Keselamatan, Teknik Sarana, dan Prasarana Transportasi.

6. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan tugas-tugas Keselamatan dan Teknik Sarana Lalulintas Jalan, Prasarana dan fasilitas Lalulintas Jalan, Teknik Sarana, Prasarana dan Keselamatan Lalulintas Perairan dan Udara.

o.

Seksi Keselamatan dan teknik sarana lalin jalan

1. Penyelenggaraan Pencegahan dan Penanggulangan Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan dalam Kota.

2. Penelitian dan Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan yang Mengakibatkan Korban Meninggal Dunia.

3. Pengumpulan, Pengolahan Data, dan Analisis Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah dalam Kota.

4. Pemberian Izin Usaha Bengkel Umum Kendaraan Bermotor.

5. Merumuskan dan melaksanakan pengelolaan SAR ( Search And Rescue) di darat.

6. Pengaturan operasional penggunaan mobil derek.

7. Pelaksanaan, pengawasan, dan pembinaan Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor.

(37)

II-13

p.

Seksi Prasarana dan fasilitas lalin jalan

1. Pemberian Izin Penyelenggaraan dan Pembangunan Fasilitas Parkir untuk Umum.

2. Pentepan Lokasi penyesuaian dan pengesahan rancang bangun Terminal Penumpang Tipe C.

3. Pembangunan Pengoperasian Terminal Penumpang Tipe A, Tipe B, dan Tipe C.

4. Penentuan Lokasi, Penyusunan, dan Pengesahan Rancang Bangun Pembangunan Terminal Angkutan Barang.

5. Pengoperasian Terminal Angkutan Barang.

6. Penentuan Lokasi dan Pengoperasian Fasilitas Parkir untuk Umum di Jalan dalam Kota.

7. Melakukan kajian potensi lokasi parkir.

8. Perencanaan, Pembangunan, Pengoperasian, dan Pemeliharaan Tempat Pemberhentian Penumpang Umum.

9. Perencanaan, Pembangunan, Pengoperasian, dan Pemeliharaan Fasilitas Terminal, Bandara, dan Pelabuhan Penumpang dan Barang.

q.

Seksi teknik sarana, prasarana, dan keselamatan lalin

perairan dan udara

1. Penetapan Penggunaan Tanah Lokasi Pelabuhan Laut.

2. Pengelolaan Pelabuhan Lokal Lama dan Pelabuhan Baru yang di bangun oleh Kota.

3. Melaksanakan Proses Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Lokal.

4. Melaksanakan Proses Penetapan Keputusan Pelaksanaan Pembangunan Pelabuhan Laut Lokal dan Pelabuhan Khusus Lokal.

5. Melaksanakan Proses Penetapan Keputusan Pelaksanaan Pengoperasian Pelabuhan Laut Lokal.

(38)

II-14

7. Pertimbangan Teknis terhadap Penambahan dan/atau Pengembangan Fasiltas Pokok Pelabuhan Laut Lokal.

8. Melaksanakan Proses Penetapan DUKS di Pelabuhan Lokal.

9. Melaksanakan Proses Pelaksanaan Rancang Bangun Fasilitas Pelabuhan bagi Pelabuhan dengan Pelayaran Lokal (Kota).

10. Penetapan Pelayanan Operasional 24 (dua puluh empat) jam Pelabuhan Laut Lokal dan Pelabuhan Khusus Lokal.

11. Pemberitahuan Pembukaan Kantor Cabang Perusahaan Pelayaran Rakyat dan Perusahaan Angkutan Laut Nasional yang Lingkup Kegiatannya melayani Lintas Pelabuhan dalam Kota.

12. Pelaporan Pengoperasian Kapal Secara Tidak Tetap dan Tidak Teratur (tramper) bagi Perusahaan Angkutan Laut yang Berdomisili dan Beroperasi pada Lintas Pelabuhan dalam Wilayah Kota Setempat.

13. Pelaporan Penempatan Kapal dalam Trayek Tetap dan Teratur (Liner) dan Pengoperasian Kapal Secara Tidak Tetap dan Tidak Teratur (tramper) bagi Perusahaan Pelayaran Rakyat yang Berdomisili dan Beroperasi pada Lintas Pelabuhan dalam Wilayah Kota.

14. Penetapan Lokasi Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pengawasan dan Alat Pengamanan (rambu-rambu) Danau dan Sungai Lintas dalam Kota.

15. Penyusunan dan Penetapan Rencana Umum Jaringan Sungai dan Danau dalam Kabupaten/Kota.

16. Penyusunan dan Penetapan Rencana Umum Lintas Penyeberangan dalam Kabupaten/Kota yang terletak pada Jaringan Jalan dalam Kota.

17. Penetapan Lintas Penyeberangan dalam Kota yang terletak pada Jaringan Jalan Kota.

18. Pengadaan Kapal SDP.

(39)

II-15

21. Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan serta Pelabuhan Sungai dan Danau.

22. Penetapan Rencana Induk DLKr/DLKp Pelabuhan SDP yang terletak pada Jaringan Jalan dalam Kota.

23. Pengadaan, Pemasangan, dan Pemeliharaan Rambu Penyeberangan. 24. Pemetaan Alur Sungai dalam Kota untuk Kebutuhan Transportasi.

25. Pembangunan, Pemeliharaan, Pengerukan Alur Pelayaran Sungai dan Danau dalam Kota.

26. Pemberian Persetujuan Pengoperasian Kapal untuk Lintas Penyeberangan dalam Kota pada Jaringan Jalan Kota.

r.

Bidang Kominfo

1. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan rencana dan program kerja tahunan Bidang Kominfo.

2. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan pedoman dan petunjuk tatalaksana administrasi Bidang Kominfo.

3. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan setiap kegiatan di Bidang Kominfo.

4. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan pelayanan dan pengaturan kinerja Bidang Kominfo.

5. Mengkoordinasikan, membina dan merumuskan laporan - laporan Bidang Kominfo.

s.

Seksi pos dan telekomunikasi

1. Penyelenggaraan Pelayanan Pos di Pedesaan.

2. Pemberian Rekomendasi untuk Pendirian Kantor Pusat Jasa Titipan. 3. Pemberian Izin Jasa Titipan untuk Kantor Agen.

(40)

II-16

5. Pemberian Izin Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Pemerintah dan Badan Hukum yang Cakupan Areanya dalam Kota sepanjang tidak menggunakan Spektrum Frekuensi Radio.

6. Pemberian Rekomendasi terhadap Permohonan Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup Lokal Wireline (End to End) Cakupan dalam wilayah Kota.

7. Pemberian Rekomendasi Wiayah Prioritas untuk Pembangunan Kewajiban Pelayanan Universal di Bidang Telekomunikasi.

8. Pemberian Izin terhadap Instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G).

9. Pengawasan/Pengendalian terhadap Penyelenggaraan Telekomunikasi yang Cakupan Areanya Kabupaten/Kota, Pelaksanaan Pembangunan Telekomunikasi Pedesaan, Penyelenggaraan Warung Telekomunikasi, Warung Seluler atau sejenisnya.

10. Pemberian Izin Kantor Cabang dan Loket Pelayanan Operator Telekomunikasi.

11. Melakukan Pengendalian dan Penertiban terhadap Pelanggaran Standarisasi Pos dan Telekomunikasi.

12. Pemberian Izin Usaha Perdagangan Alat Perangkat Telekomunikasi.

13. Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) menara Telekomunikasi sebagai Sarana dan Prasarana Telekomunikasi.

t.

Seksi spectrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit

1. Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) menara Radio sebagai Sarana dan Prasarana Telekomunikasi.

2. Pemberian Izin Galian untuk Keperluan Penggelaran Kabel Telekomunikasi dalam Kota.

3. Pemberian Izin Hinder Ordonantie (Ordonansi Gangguan).

(41)

II-17

u.

Seksi Sarana Komunikasi dan Desiminasi Informasi

1. Pemberian Rekomendasi Persyaratan Administrasi dan Kelayakan Data Teknis terhadap Permohonan Izin Penyelenggaraan Radio.

2. Pemberian Izin Lokasi Pembangunan Studio dan Stasiun Pemancar Radio dan/atau Televisi.

3. Koordinasi dan Fasilitasi Pemberdayaan Komunikasi Sosial Skala Kota. 4. Pelaksanaan Disemenisasi Informasi Nasional, Propinsi dan Kota.

5. Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Kemitraan Media Skala dalam Kota.

2.5 Tugas Pokok Dinas Perhubungan Kominfo Kota Pekanbaru

(42)

III-1

BAB III

TUGAS KERJA PRAKTEK

3.1 Uraian Tugas Kerja Praktek

Tugas kerja praktek yang dilaksanakan di kantor dinas perhubungan komunikasi dan informatika kota pekanbaru, dimulai dari tanggal 25 januari 2016 sampai dengan 25 februari 2016. Kegiatan kerja praktek ini merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga dan akan dapat menjadi acuan dalam dunia kerja yang sebenarnya.

Untuk tahapan awal, penulis melakukan wawancara kepada kepala sub bagian yang ada pada dinas perhubungan kominfo untuk mengetahui permasalahan dan sistem apa yang diperlukan di setiap bagian divisi, tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data dan pembuatan rancangan sistem, yaitu dengan mewawancarai langsung kepada bapak Edi Sofyan, A.Ma PKB, SE ,M.Si selaku kepala sub bagian penyusunan program dan bapak Max Robert selaku kepala seksi pengawasan dan pengendalian lalu lintas jalan. Tahapan selanjutnya adalah membuat perancangan berdasarkan review data yang didapat pada saat wawancara. Pada tahapan akhir adalah pembuatan laporan mulai dari bimbingan dengan dosen pembimbing.

3.2 Analisis Permasalahan

(43)

III-2

kegiatan penertiban lalu lintas jalan. Dengan adanya sistem informasi manajemen laporan ini diharapkan pembuatan laporan akan lebih mudah dan cepat.

3.3

Metodelogi Pengerjaan

Adapun metode pengerjaan yang digunakan dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

a.

Tahap pengumpulan Data

1. Studi Pustaka

Membaca dan mempelajari buku-buku dan literature yang berhubungan dengan pengembangan sebuah sistem dan pembuatan laporan.

2. Observasi

Merupakan suatu metode yang sangat efektif karena langsung mengadakan pengamatan pada kegiatan yang sesuai dengan materi Kerja Praktek. 3. Wawancara (interview)

Melakukan wawancara langsung kepada pimpinan dan pihak-pihak yang terkait di Klinik tersebut dengan metode tanya jawab secara langsung.

b.

Tahap Analisa dan Perancangan

Melakukan analisa kebutuhan sistem serta melakukan perancangan terhadap sistem yang akan dibuat. Alat bantu yang digunakan dalam analisa dan perancangan adalah:

1. Flowcahrt, digunakan untuk menggambarkan bagaimana proses kerja dari sistem dimulai dari proses awal hingga akhir.

(44)

III-3

c.

Tahap Implementasi dan Pengujian

Merupakan tahap penyusunan perangkat lunak. Penulisan kode program merupakan kegiatan terbesar didalam tahap implementasi sistem. Pada tahap ini program harus ditulis dengan baik dan terstruktur, selanjutnya dilakukan pengujian setelah program selesai dibuat. Pengujian dilakukan untuk melihat apakah system dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan.

d.

Tahap Pembuatan Laporan

(45)

III-4

3.4 Jadwal Pengerjaan

Dalam pembuatan laporan kerja praktek ini diperlukan adanya jadwal yang akan dilakukan selama dalam kegiatan agar dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Jadwal pengerjaan kerja praktek ini dijelaskan pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Jadwal pengerjaan kerja praktek

No Nama Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

January February Maret April

1 Perkenalan dan Adaptasi dengan lingkungan.

2 Pengumpulan Data

3 Pembuatan website dan Rerview data

(46)

IV-1

BAB IV

HASIL KERJA PRAKTEK

4.1

Tinjauan Pustaka

4.1.1 Pengertian Sistem

Perkembangan sistem informasi telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan. Mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan keputusan.

Pengertian sistem banyak diungkapkan oleh para ahli. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menurut (Jogiyanto, 2003), kumpulan prosedur dan komponen yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Menurut (Kristianto, 2003), sistem merupakan kumpulan elemen yang saling terkait dan bekerja sama, saling berhubungan dan berinteraksi untuk mengelola data masukan untuk mencapai tujuan tertentu yang menghasilkan keluaran yang diinginkan.

(47)

IV-2

Gambar 4.1 Model Dasar Sistem (Kristanto, 2003)

4.1.2 Komponen Komponen Sistem

Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling terkait dan bekerja sama, saling berhubungan dan berinteraksi untuk mengolah data masukan (input) untuk mencapai tujuan tertentu sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan (Kristanto, 2003). Elemen-elemen yang membentuk sistem (Kadir, 2003):

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), mungkin hanya satu atau banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali, sehingga tujuan satu sistem dengan sistem yang lain berbeda-beda.

2. Masukan (input)

Masukan sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Pada sistem informasi, masukan data berupa data transaksi dan data non-transaksi (misalnya: surat pemberitahuan), serta instruksi.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-macam. Contoh proses adalah: meringkas data, melakukan perhitungan dan mengurutkan data.

INPUT OUTPUT

(48)

IV-3

4. Keluaran (output)

Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.

5. Mekanisme Pengendalian (Control Mechanism)

Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar). Jika terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses supaya keluaran berikutnya mendekati standar.

6. Umpan Balik (Feedback)

Umpan balik digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. 7. Batas (Boundary)

Batas sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem.

8. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.

(49)

IV-4

4.1.3 Konsep Dasar Informasi

4.1.3.1 Pengertian Informasi

Infomasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir,2003). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogyanto, 2005).

4.1.3.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang harus diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan tindakan yang lain yang akan membuat data kembali. Data tersebut ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle).

Gambar 4.2 Siklus Pengolahan Data (Siklus Informasi)

4.1.3.3 Kualitas Informasi

(50)

IV-5

1. Relevan (relevancy)

Seberapa jauh tingkat relecansi informasi tersebut terhadapt kenyataan kejadian masalalu, kejadian hari ini dan kejadian yang akan datang.

2. Akurat (accuracy)

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi telah tersampaikan, seluruh pesan telah sesuai, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap.

3. Tepat waktu (timeliness)

Berbagai proses dapat diselesaikan denagn tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

4. Ekonomis (Economy)

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta minimal dalam biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal.

5. Efisien (efficeincy)

Informassi yang berkualitas memiliki kalimat yang sederhana, namun mempi memberikan makna dan hasil yang mendalam.

6. Dapat dipercaya (reliability)

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

4.1.4

Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Kadir, 2003), sistem informasi adalah mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

Adapun kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat

bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi. 2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem

informasi secara kritis

(51)

IV-6

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

5. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

6. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

7. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

4.1.5 Konsep Sistem Informasi

Komponen – komponen sistem informasi (kadir,2005) :

1. Perangkat keras (Hardware) : mencakup piranti – piranti fisik.

2. Perangkat lunak (Softwa re) : kumpulan dari perintah / fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan kompter melaksanakan tugas tertentu.

3. Proses Sistem (Procedure) : menghubungkan berbagai perintah dan aturan yang menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.

4. Manusia (People) : Orang – orang yang terlihat dalam kegiatan sistem informasi

5. Data (Data) : komponen dasar sistem informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

(52)

IV-7

4.1.6 Data

Data merupakan suatu objek, kejadian,atau fakta yang terdokumentasikan

dengan memiliki kodifikasi terstruktur untuk suatu atau beberapa entitas.Setelah kita

mengerti akan pengertian tentang data maka dari hasil data tersebut akan

menghasilkan informasi. Informasi merupakan sesuatu yang dihasilkan dari

pengolahan data. Data yang sudah ada dikemas dan diolah sedemikian rupa sehingga

menjadi sebuah informasi yang berguna.

4.1.7 Tilang

Tilang adalah Bukti Pelanggaran. Fungsi tilang itu sendiri adalah sebagai undangan kepada pelanggar lalu lintas untuk menghadiri sidang di pengadilan negeri, serta sebagai tanda bukti penyitaan atas barang yang disita oleh Petugas dari Pelanggar.

4.1.8 Analisa Sistem

Analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru. Hal tersebut terlihat sederhana, namun sebenarnya tidak. Banyak hambatan yang akan ditemui dalam proses tersebut. (Rosa A.S, M.Salahuddin,2014).

4.1.9 Perancangan Sistem

(53)

IV-8

4.1.9.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan ranjang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dah ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

4.1.10 Model Perancangan

OOAD

4.1.10.1 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh model – model tunggal, yang membantu mendeskripsikan dan desain sistem perangkat lunak, khusunya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berientasi objek (OOP).

UML memiliki beberapa diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem. Yaitu, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan ,

Class Diagram. Tujuan pembuatan diagram ini adalah agar sistem mudah dimengerti

oleh semua pihak, baik yang teknis maupun nonteknis (Fowler, 2005). Beberapa contoh dari diagram tersebut.

4.1.10.2 Diagram UML yang digunakan.

a. Diagram Use Case (Use Case Diagram)

Diagram use case menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang berninteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan funsionalitas sistem atau pesyaratan – persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.

(54)

IV-9

Table 4.1 Simbol-simbol diagram Use Case

No GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actor

Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.

2 Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

3 Generalization

Hubungan dimana objek anak (deSkendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

4 Include Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.

5 Extend

Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

6 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

7 System

Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

8 Use Case

(55)

IV-10

b. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Diagram Aktifitas atau Activity Diagram menggambarkan aliran fungsionaliatas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktifitas dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis (businness work flow). Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian (flow of event) dalam use case.

Simbol – simbol Activity Diagram :

Table 4.2 Simbil-simbol Aktivity Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actifity

Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain

2 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

3 Initial Node Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

4 Actifity Final

Node Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan

5 Fork Node Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran

9 Collaboration

(56)

IV-11

c. Diagram Sekuensial (Sequence Diagram)

Diagram sekuensial atau Sequence diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam Use Case. Diagram sekuensial adalah diagram yang disusun berdasar urutan waktu

Simbol – simbol diagram sekuensial :

Table 4.3 Simbol-simbol Diagram skuensial

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 LifeLine

Objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi.

2 Message

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi

3 Message

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi

d. Diagram Kelas (Class Diagram)

Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas–kelas atau paket–paket didalam sistem dan relasi antar mereka. Ia memberikan gambaran sistem secara statis. Biasanya, dibuat beberapa diagram kelas untuk satu sistem.

(57)

IV-12

Table 4.4 Simbol Class Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Generalization

Hubungan dimana objek anak (deSkendent)

berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

2 Nary Association

Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.

3 Class Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut

serta operasi yang sama.

4 Collaboration

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

5 Realization

Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

6 Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri

7 Association

Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya

4.1.11 Model Waterfall

Metode pengembangan sistem metode SDLC ( System Development Life Cycle ) atau sering disebut sebagai pendekatan air terjun ( waterfall ). Metode

waterfall pertamakali diperkenalkan oleh Windows W.Royce pada tahun 1970.

Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran system yang linier

Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya (Kristanto, 2004).

Pengembangan dengan model ini adalah hasil adaptasi dari pengembangan

perangkat keras, karena pada waktu itu belum terdapat metodologi pengembangan

(58)

IV-13

perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir

ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan,

implementasi (konstruksi), dan pengujian. Berikut adalah gambar pengembangan

perangkat lunak berurutan/ linear (Pressman, Roger S. 2001)

4.1.12 Pengertian Basis Data

Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang , tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia , barang, hewan, peristiwa, konsep, dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Sebagai salah satu istilah, Basis Data sendiri dapat didefenisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali secara cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

4.1.13 Pemograman PHP

PHP singkatan dari Personal Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang memiliki kemampuan memproses data dinamis dan bersifat open source. Data yang dikirim oleh clientakan diolah dan disimpan dalam database web server dan bisa ditampilkan kembali apabila diakses.

Website yang dibuat menggunakan PHP memerlukan softwa re bernama

(59)

IV-14

PHP akan memproses input berupa kode PHP dan menghasilkan output berupa halaman web. PHP bersifat terbuka dan multiplatform, karenanya dapat dihalankan di banyak merek webserver (seperti Apache dan IIS).

4.1.14 Database MySQL

Mysql adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau yang dikenal dengan DBMS (database management system), database ini

multithread, multi-user. MySQL adalah Relational Database Management System

(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public

License). Di mana setiap orang bebas untuk menggunakan MySql, namun tidak boleh

dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySql sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian

database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis .

4.2 ANALISA DAN PERANCANGAN

Tahapan analisa sistem adalah suatu bagian proses pemahaman persoalan atau permasalahan sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan terhadap permasalahan tersebut. Sedangkan untuk tahapan perancangan sendiri akan dilakukan setelah tahap analisa permasalahan itu telah diselesaikan.

4.2.1 Analisa sistem yang sedang berjalan

(60)

IV-15

dalam melakukan pengecekan jika data sudah tersimpan didalam computer, Sehingga harus adanya perbaikan pada system yang sedang berjalan.

Gambar 4.3 Flowchart Sistem Lama

4.2.2 Analisa sistem usulan

Dikarenakan masalah yang muncul berdasarkan analisa system yang sedang berjalan tersebut, maka dibuatlah sebuah system manajemen laporan tilang berbasis web. Untuk membantu pegawai dalam pengelolahan laporan tilang pada Dinas Perhubungan Kominfo Kota Pekanbaru.

(61)

IV-16

data yang akan sidang dan mempalidasi bagi orang yang sudah siding dan yang belum. Gambaran umum system baru dapat dilihat pada gambar 5.2 dibawah ini:

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Usulan

4.2.3 Perancangan sistem

Pada tahap ini penulis akan melakukan perancangan system, Dimana perancangan yang dilakukan menggunakan metode pendekatan berorientasi objeck menggunakan tools UML (Unifield Modelling Language). Diagram yang akan digunakan diantaranya yaitu, Use Case Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram

(62)

IV-17

Berikut aktor yang terlibat dalam Sistem Informasi Manajemen Laporan Tilang Pada Dinas Kominfo Kota Pekanbaru.

Table 4.5 Daftar Aktor

Aktor Deskripsi

1. Admin Bertugas mengelolah data tilang, mulai

dari pengiputan dan pengeditan

2. User Bertugas melihat data sidang dan

memvalidasi status sidang.

(63)

IV-18

Gambar 4.5 Use Case Sistem

4.2.4.1 Deskripsi Use Case

Berikut merupakan deskripsi penggunaan use case. Table 4.6 Deskripsi use case

No Use Case Deskripsi

1 Login Use case ini menggambarkan User masuk

kedalam system.

2 Kelola data sidang Use case ini menggambarkan admin menginputkan data tilang kedalam system. 3 Lihat data dan validasi

siding.

Use case ini menggambarkan User untuk melihat dan validasi siding kedalam system.

4.2.4.2 Skenario Use Case

(64)

IV-19

4.2.4.2.1 Skenario Use Case Login

Use case login dapat dilihat pada table berikut. Table 4.7 Skenario Use Case Login

Use Case Login

Deskripsi Usecase ini menggambarkan user masuk

kedalam system.

Aktor Admin, User

Kondisi Awal Sistem menampilkan halaman Login

Kondisi Akhir menampilkan menu utama untuk setiap

hak akses.

Skenario Normal

Aksi Aktor Reaksi system

1. Use case dimulai ketika

user akan login.

2. Sistem melakukan verifikasi login

3. Sistem menampilkan halaman utama.

Skenario Gagal Login

Aksi Aktor Reaksi sistem

1. Use Case ini dimulai ketika actor melakukan login

2. Sistem melakukan verifikasi login

(65)

IV-20

4.2.4.2.2 Skenario Use Case Kelola data tilang

Use case login dapat dilihat pada table berikut. Table 4.8 Table Skenario Kelola Data Tilang

Use Case Kelola data tilang

Deskripsi Use case ini menggambarkan user

menginputkan data tilang kedalam sistem.

Aktor Admin

Kondisi Awal Sistem menampilkan form tambah data

tilang

Kondisi Akhir Data tilang yang diinputkan tersimpan

kedalam database

Skenario Normal

Aksi Aktor Reaksi system

1. Use case dimulai ketika

user membuka menu input data.

2. Sistem menampilkan form input data tilang

3.Aktor melakukan input data

3. Data masuk ke database

Skenario gagal tambah data tilang

1. Use case ini dimulai ketika

actor membuka menu input data tilang.

2. sistem menampilkan from

inputkan data tilang 3. Aktor melakukan input data

4. Data gagal ditambah

(66)

IV-21

Use case login dapat dilihat pada table berikut. Table 4.9 Skenario Lihat dan validasi Sidang

Use Case Lihat dan Validasi sidang

Deskripsi Use case ini menggambarkan user

melihat dan memvalidasi data sidang kedalam system.

Aktor User

Kondisi Awal Sistem menampilkan struktur data sidang

Kondisi Akhir Data tilang yang divalidasi tersimpan

kedalam database

Skenario Normal

Aksi Aktor Reaksi system

1.Use case dimulai ketika user membuka menu data sidang.

1.Sistem menampilkan struktur data sidang

3.Aktor melakukan Validasi

4. Data masuk kedatabase

Skenario gagal tambah data tilang

5. Use case ini dimulai ketika actor membuka menu data sidang.

6. sistem menampilkan struktur data sidang

7. Aktor melakukan validasi

8. Data gagal ditambah

4.2.5

Class Diagram
(67)

IV-22

Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagra m menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Berikut adalah Class Diagram rancangan sistem:

Gambar 4.6 Class Diagram

4.2.6 Diagram Sekuensial (

Sequence Diagram

)

(68)

IV-23

suatu operasi itu dilakukan; message (pesan) apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Objek-objek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut. Diagram sekuensial ini digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case.

4.2.6.1 Diagram sekuensial Login untuk seluruh Aktor

(69)

IV-24

4.2.6.2 Diagram sekuensial Kelola data tilang

Gambar 4.8 Skuensial Kelola Data Tilang

4.2.6.3 Skuensial Diagram Lihat Data dan Validasi Sidang

(70)

IV-25

4.2.7

Activity Diagram

Diagram aktivitas (Activity diagram) menggambarkan aliran fungsionalitas sistem yang dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis (Business work flow). Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian (Flow of events) dalam use case.

Activity diagram memiliki elemen-elemen:

1. Sebuah keadaan awal (start state) dan keadaan akhir (end state). 2. Aktivitas-aktivitas yang menggambarkan satu tahapan dalam workflow

tersebut.

3. Transisi yang menggambarkan keadaan apa yang mengikuti suatu keadaan lainnya.

4. Keputusan (decision), elemen yang menyediakan pilihan alur dalam workflow. 5. Batang penyelaras (synchronization bar) memperlihatkan sub alur paralel.

6. Swimlane yang menjelaskan pemeran bisnis yang bertanggung jawab terhadap

(71)

Gambar

Gambar 1.1  Metodologi Kerja Praktek.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Tabel 3.1 Jadwal pengerjaan kerja praktek
Table 4.2  Simbil-simbol Aktivity Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui “Pengaruh Content Marketing Instagram Terhadap Customer Engagement (Studi Kasus PT. Metode yang digunakan dalam penelitian

Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut

Lebih baik melakukan awal kegiatan dengan sedikit lambat (slow down) sambil menyusun perencanaan yang matang. Setelah perencanaan seluruhnya sudah dianggap baik maka pelaksanaan

oleh STP akan sama dengan pada saat Initial Convergence. Berikut adalah hasil printscreen dari Recovery Convergence. Pengukuran Recovery Convergence. Bentuk tabel perubahan

Pentingnya masalah pencemaran udara terhadap kesehatan ini, maka dalam KTT Bumi di Rio 1992, ditetapkan larangan pemakaian bensin bertimbal pada kendaraan... Bank Dunia

Kegiatan pokok dalam Orientasi diselenggarakan oleh pihak Rumah Sakit untuk seluruh mahasiswa keperawatan/kebidanan yang melaksanakan praktek klinik di RSUD dr.Fauziah Bireuen

Berdasarkan temuan penelitian mengenai konsumsi lemak menunjukkan bahwa sebagian besar konsumsi lemak para siswa tergolong cukup atau sesuai dengan anjuran PUGS, yakni antara

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diajukan, tim penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut. 1) Perlu dilakukan uji model interaksi antara upaya