• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencemaran Lingkungan pada suplai (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pencemaran Lingkungan pada suplai (3)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Home » Teori Umum » Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Lingkungan

Pengertian Pencemaran Lingkungan

Pencemaran itu terdiri dari Pencemaran Lingkungan Udara , Pencemaran Lingkungan Tanah , Pencemaran Lingkungan Air . Pencemaran lingkungan bisa terjadi di

kehidupan pedesaan ataupun perkotaan. Mari kita bahas Pengertian Lingkungan satu persatu.

Pengertian Pencemaran Udara

1.Pengertian Pencemaran udara menurut Arshad adalah apabila dalam udara terdapat unsur-unsur pencemar (biasa disebut polutan baik primer maupun sekunder yang bersumber dari aktifitas alam dan kebanyakan dari aktifitas manusia) yang dapat mempe

ngaruhi keseimbangan udara normal dan mengakibatkan gangguan terhadap kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lain. 2. Pengertian Pencemaran udara menurut Achmat Lutfi pada umumnya bahan pencemar udara adalah berupa gas-gas beracun (hampir 90 %) dan partikel-partikel zat padat. Gas-gas beracun ini berasal dari pembakaran bahan bakar kendaraan, dari

industri dan dari rumah tangga. Selain gas-gas beracun di atas, pembakaran bahan bakar kendaraan juga menghasilkan partikel-partikel karbon dan timah hitam yang berterbangan mencemari udara.

(2)

Pencemaran Lingkungan

Pengertian Pencemaran Tanah

Pengertian Pencemaran Tanah Menurut Galih Pranowo adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran

ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia

industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;

air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping)

Langkah untuk mengurangi pencemaran tanah dengan Remidiasi dan Bioremidiasi. Remidiasi merupakan kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Remidiasi dibagi menjadi dua yakni in-situ dan ex-situ. Sedangkan Bioremidiasi merupakan proses pembersihan tanah yang tercemar menggunakan mikroorgisme (jamur dan bakteri) yang bertujuan untuk memecah zat pencemar menjadi bahan yang kurang atau tidak beracun.

Pengertian Pencemaran Air

Pengertian Pencemaran Air menurut Prodjosantoso air dikatakan telah terpolusi bila sifat normalnya telah berubah karena adanya limbah di dalamnya sehingga

menjadikan air berbahaya bagi makluk hidup.

(3)

Dengan demikian,semoga artikel Pencemaran Lingkungan yang meliputi Udara, Tanah , Air ini dapat bermanfaat.

Terima kasih.

http://kajiansekolah.com/pencemaran-lingkungan/

Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Lingkungan”

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau

berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya

(Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat

rnemberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal

2. berada pada waktu yang tidak tepat 3. berada pada tempat yang tidak tepat

Sifat polutan adalah:

1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi

2. merusak dalam jangka waktu lama.

(4)

dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.

(5)

Dasar Hukum Pencemaran Lingkungan

1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 1998

Tentang : Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kawasan Industri

Baku Mutu Udara Ambien Dan Emisi Sumber Tidak Bergerak Di Jawa Timur

4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2000 Tentang

Pengendalian Pencemaran Air Di Propinsi Jawa Timur 6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 50 Tahun 1996

Tentang : Baku Tingkat Kebauan

7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 58 Tahun 1995

Tentang : Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit 8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 472 Tahun 1996

(6)

Kesehatan

9. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 52 Tahun 1995

Tentang : Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel

http://duniakesling.blogspot.co.id/2009/05/dasar-hukum-pencemaran-lingkungan.html

Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (“UU Perindustrian”).

Perusahaan industri mempunyai kewajiban dalam upaya pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup sebagaimana telah diatur dalam Pasal 21 UU Perindustrian yang berbunyi:

(1) Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya

(2) Pemerintah mengadakan pengaturan dan pembinaan berupa bimbingan dan penyuluhan mengenai pelaksanaan pencegahan kerusakan dan penanggulangan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri.

(3) Kewajiban melaksanakan upaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil.

(7)

Oleh karena itu, kami berasumsi bahwa maksud dari “mengganggu lingkungan sekitar” pada pertanyaan Anda adalah gangguan yang berupa kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 21 UU Perindustrian.

Perbuatan yang bertentangan dengan Pasal 21 ayat (1) UU Perindustrian, jika dilakukan dengan sengaja, dapat dipidana penjara selama-lamanya 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda sebanyak-banyaknya Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) (Pasal 27 ayat (1) UU Perindustrian). Sedangkan jika dilakukan tidak dengan sengaja atau karena kelalaian, maka dapat dipidana kurungan selama-lamanya 1 (satu) tahun dan/atau denda sebanyak-banyaknya Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) (Pasal 27 ayat (2) UU Perindustrian).

Selain pengaturan pada UU Perindustrian, menurut Pasal 87 ayat (1) Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup(“UUPPLH”):

“Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan tindakan tertentu.”

Sebagaimana pernah dijelaskan oleh Rifanni Sari dalam artikel yang berjudul Tanggung Jawab

Kerusakan dan Bencana, setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan (perusahaan/badan hukum) yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan dianggap sebagai perbuatan melawan hukum. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan tersebut memiliki tanggung jawab untuk mengganti kerugian yang ditimbulkan, sejauh terbukti telah melakukan perbuatan pencemaran dan/atau perusakan. Pembuktian tersebut baik itu nyata adanya hubungan kausal antara kesalahan dengan kerugian (liability based on faults) maupun tanpa perlu pembuktian unsur kesalahan (liability without faults/strict liability) (Pasal 88 UUPPLH).

(8)

kegiatan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan/atau pasca pelaksanaan sebagaimana yang telah diatur secara rinci dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengaduan dan Penanganan Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingklungan Hidup.

Dengan demikian, dari penjelasan kami di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya setiap pendirian perusahaan industri perlu mempertimbangkan berbagai aspek, yakni pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya.

Pihak-pihak yang menegakan pencemaran lingkungan

Penegakan hukum lingkungan hidup adalah satu elemen penting dalam upaya mencapai tujuan mengapa Negara Indonesia lahir. Tujuan Negara yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, tujuan itu adalah :

 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;

 Memajukan kesejahteraan umum;

 Mencerdaskan kehidupan bangsa;

 Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan

keadilan social.

Dalam batang tubuh UUD 1945 setelah amandemen, penegakan hukum lingkungan hidup diletakan dalam pasal-pasal yang berkaitan dengan hak asasi manusia. Salah satu pasal itu adalah pasal 28 H point 1 Undang- Undang 1945, adapun bunyi pasal itu adalah :

(9)

Pasal diatas menjadi landasan bahwa lingkungan hidup harus menjadi point penting dalam konteks perlindungan hak asasi manusia di Indonesia. Dan penegakan hukum menjadi element perlindungan hak asasi manusia itu.

Penegakan hukum sendiri menurut Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Ketika kita kaitkan dengan lingkungan hidup, maka proses penegakan hukum berarti tegaknya norma-norma hukum dalam upaya perlindungan lingkungan hidup. Dalam upaya tegaknya perlindungan hukum itu, maka regulasi hukum lingkungan hidup tak bisa dilupakan dalam upaya penegakan hukum lingkungan itu.

Di Indonesia, regulasi yang mengatur tentang perlindungan hidup diatur dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalam regulasi itu, ada 3 cara penegakan hukum yang bisa dilakukan dalam upaya perlindungan lingkungan hidup.

Tiga penegakan hukum itu adalah :

 Penegakan hukum administrative

 Penegakan hukum pidana

 Penegakan hukum perdata.

1. Penegakan Hukum Administrasi Lingkungan Hidup

(10)

71 disebutkan dilakukan oleh Gubernur, Walikota atau Bupati. Dalam pasal 71 angka 2 disebutkan pula, peran itu dapat didelegasikan kepada pejabat berwenang. Adapun peran pejabat yang diberi wewenang itu adalah :

 melakukan pemantauan;

 meminta keterangan;

 membuat salinan dari dokumen dan/atau

 membuat catatan yang diperlukan;

 memasuki tempat tertentu;

 memotret;

 membuat rekaman audio visual;

 mengambil sampel;

 memeriksa peralatan;

 memeriksa instalasi dan/atau alat

 transportasi; dan/atau

 menghentikan pelanggaran tertentu.

Sedang peran masyarakat menurut pasal 70 adalah :

 pengawasan sosial;

(11)

 penyampaian informasi dan/atau laporan.

Sedang sanksi administrasi menurut pasal 76, Kepala Daerah (Gubernur, Walikota dan Bupati) dapat memberikan sanksi administrasi kepada pihak yang melakukan pelanggaran. Sanksi yang diberikan menurut pasal 76 ayat 2 adalah :

 teguran tertulis;

 paksaan pemerintah;

 pembekuan izin lingkungan; atau

 pencabutan izin lingkungan.

1. Penegakan hukum Pidana Lingkungan Hidup

Regulasi pidana yang bisa menjadi dasar hukum penegakan hukum lingkungan adalah Undang-Undang No. 39 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Menurut ketentuan dalam regulasi tadi, ada perbuatan yang dapat dipidana oleh aparat penegak hukum.

Perbuatan hukum yang dimaksud berupa pelanggaran-pelanggaran atas ketentuan yang diatur dalam undang-undang PPLH. Sedikitnya ada 7 ketentuan yang dapat menjadi dipidana jika ketentuan dilanggar oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Ketentuan yang dimaksud adalah :

(12)

 Ketentuan tentang rekayasa genetika

 Ketentuan tentang Limbah

 Ketentuan tentang Lahan

 Ketentuan tentang Izin Lingkungan

 Ketentuan tentang Informasi Lingkungan Hidup

1. Penegakan Hukum Perdata Hukum Lingkungan

Penegakan hukum lingkungan dalam perdata dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :

 Class Action atau Gugatan Masyarakat

 Hak Gugat Organisasi

 Hak Gugat Pemerintah baik itu pemerintah pusat dan daerah

Class Action atau gugatan masyarakat dalam UU PPLH diatur dalam pasal 90. Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Gugatan dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau peristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kelompoknya.

Hak gugat organisasi sendiri diatur dalam pasal 92 UU PPLH, hak ini dapat diberikan dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

(13)

Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan apabila memenuhi persyaratan:

 berbentuk badan hukum;

 menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk

kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup; dan

 telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran dasarnya paling singkat 2 (dua)

tahun.

Hak gugat pemerintah pasal 90 dalam UU PPLH, Instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup berwenang mengajukan gugatan ganti rugi dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup.

http://www.hukumpedia.com/twtoha/penegakan-hukum-lingkungan-hidup-berdasarkan-uu-no-32-tahun-2009-tentang-perlindungan-dan-pengelolaan-lingkungan-hidup

B. permasalahan lingkungan hidup di indonesia

permasalahan lingkungan yang ada saat ini bukan hanya akibat dari perbuatan makhluk individu itu sendiri yang dengan sengaja merusak alam ini tetapi mereka melakukan itu karena adanya desakan yang membuat terpaksa mereka berbuat seperti itu. Permasalahan yang membuat mereka seperti itu adanya dampak negatif yang dibawa oleh perkembangan globalisasi yang membuat adanya perdagangan bebas yang dimana negara-negara luar dapat mengambil dan mengolah hasil kekayaan bumi indonesia ini. Seperti perusahaan – perusahaan asing yang hampir 100 % telah menguasai sumber – sumber daya alam di indonesia, misalnya Freeport dan Exxon Mobile yang telah menciptakan kerusakan lingkungan yang sangat signifikan.

Contoh permasalahan lingkungan hidup di Indonesia : Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor,limbah industri, limbah pariwisata, limbah rumahsakit.

(14)

1. penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan; 2. polusi air dari limbah industri dan pertambangan;

3. polusi udara di daerak perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia); 4. asap dan kabut dari kebakaran hutan;

5. kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; 6. perambahan suaka alam/suaka margasatwa;

7. perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; 8. penghancuran terumbu karang;

9. pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju; 10. pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan;

11. semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur.

Mengapa hal di atas dapat terjadi ?? salah satu faktor utamanya adalah dari kegiatan aktivitas manusia itu sendiri sepeti merokok, kegiatan rumah tangga dan perkantoran yang secara tidak sengaja telah mencemari lingkungan dengan limbah. Pembakaran sampah, dan transportasi. Kita dapat melihat sendiri faktanya dilapangan tentang kondisi transportasi kita yang banyak mengeluarkan emisi karbon yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon dan menyebabkan global warming dan terjadinya degradasi lingkungan. Permasalahan- permasalahan seperti itu telah menimbulkan permasalahan social yang sangat kompleks mulai dari kemiskinan, kelaparan, gangguan kesehatan, yang tidak lain hal itu di sebabkan oleh pembangunan yang kurang memperhatikan ekologis.

Sebenarnya kita dapat merubah semua hal itu, asal kita mau. Karena tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan. Untuk melakukan perubahan itu misalnya dengan mencermati pola hidup kita, meminimalisir limbah domestik, melakukan daur ulang sampah ( Reduce – Reuse – Recycle ). Cermat memilih produk untuk kebutuhan rumah tangga, taati kesepakata internasional yang diretifikasi, misalnya protocol kyoto. an Menghemat energi ( listrik dan peralatannya, transport, dll ) contohnya saja berapa besar biaya yang dikeluarka ugm untuk biaya listrik? yaitu sekitar 1 milyar perbulannya, hal ini harus ditekan terus.

(15)

Kehutanan sendiri mengungkapan 30 juta hektar hutan di Indonesia telah rusak parah. Itu berarti 25 persen rusak parah. (TEMPO Interaktif, Mataram). Indonesia memegang kejuaraan dunia dalam penggundulan hutan ( Guinness Book of Record – 2008 ). Selama tahun 2000 – 2005 indonesia merupakan negara tercepat menggunduli hutannya. Setiap jam hutan seluas 300 kali lapangan sepak bola amblas untuk selama-lamanya ( GreenPeace).kecepatan ini sekarang apsti menurun karena hutan yang tesisa dan akan di rusak tinggak sedikit, sudah tidak mmungkinkan kenduri besar lagi.Melihat data itu betapa mirisnya kondisi lingungan indonesia khususnya hutan sebagai paru-paru dunia.

http://verigifalnev.blogspot.co.id/2012/01/permasalahan-lingkungan-hidup-di.html

solusi atau pencegahan pencemara lingkungan

SOLUSI PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

SOLUSI PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pada prinsipnya ada tiga (3) hal yang dapat dilakukan dalam rangka pelestarian, pencegahan, dan penanggulangan kerusakan lingkungan akibat pencemaran, yaitu : 1. Tindakan secara administratif,

2. Tindakan dengan menggunakan teknologi, 3. Tindakan melalui edukatif/pendidikan.

Tindakan Secara Administratif

Penanggulangan secara administratif dilakukan oleh pemerintah, dengan mengeluarkan berbagai peraturan dan undang-undang. Antara lain peraturan pemerintahan yang disetujui DPR tanggal 25 februari 1982. Disahkan presiden tanggal 11 Maret 1982 menjadi UU No. 4 tahun 1982 yang berisi ketentuan

(16)

lingkungan ( AMDAL ).Analisis dampak dari berdirinya industri tersebut tujukan kepada pengelolaan santasi secara luas terhadap lingkungan sekitarnya. Pemerintah juga mengeluarkan baku mutu lingkungan, yaitu standar yang ditetapkan untuk menentukan mutu lingkungan. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan program yang meliputi berbagai sektor dalam pembangunan berkelanjutan sehingga di harapkan pembangunan dapat berlangsung lestari dengan mempertahankan fungsi lingkungan lestari.

Tindakan dengan Menggunakan Teknologi

Penanggulangan secara teknologis, adalah dengan cara membangun unit pengolahan limbah. Misalnya unit pengolah limbah yang mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Jika pengolahannya menggunakan mikroba maka disebut pengolahan secara biologis dengan menggunakan bakteri pengurai limbah.

Tindakan Melalui Edukatif/Pendidikan

(17)

menggunakan bakteri sebagai pengurai sampah. Keranjang Takakura sendiri adalah keranjang wadah yang biasa digunakan tempat pakaian kotor sebelum dicuci (rigen) yang umumnya berkapasitas 50 liter. Berikut ini cara pengolahan sampah organik menggunakan metoda keranjang Takakura :

1. Cari keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus tidak bisa masuk) dan tutupnya.

2. Cari dus bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi, asal bisa masuk ke dalam keranjang. Dus ini untuk wadah langsung dari bahan-bahan yang akan dikomposkan.

3. Isikan ke dalam dus ini kompos yang sudah jadi. Tebarkan kompos ke dalam dus selapis saja setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan dus tersebut ke dalam keranjang plastik.

4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: Sisa makanan dari meja makan: nasi, sayur, kulit buah-buahan. Sisa sayuran mentah dapur: akar sayuran, batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil sampai ukuran 2 cm x 2 cm.

(18)

Keuntungan metoda pengolahan sampah ini, doos dalam keranjang ini lama tidak penuhnya, sebab bahan-bahan dalam doos tadi mengempis. Terkadang kompos ini beraroma jeruk, bila kita banyak memasukkan kulit jeruk. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan.

Hal yang perlu diperhatikan adalah upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging dan bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam doos. Mengingat starter-nya telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL (mikroba loka) tidak digunakan.

http://priscaameliapica.blogspot.co.id/2010/06/solusi-penanganan-pencemaran-lingkungan.html

B. Aplikasi Nilai-Nilai Pancasila

Penjabaran, pengamalan atau aplikasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek pembangunan berwawasan lingkungan tidak bisa dipisahkan, sebab Pancasila , seperti dijelaskan dalam Penjelasan Umum Undang- Undang No. 23 Tahun 1997 di atas, merupakan kesatuan yang bulat dan utuh yang memberikan keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia, bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai jika didasarkan atas keselarasan, keserasian dan keseimbangan, baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia sebagai pribadi, dalam rangka mencapai kemajuan lahir dan kemajuan batin. Antara manusia, masyarakat dan lingkungan hidup terdapat hubungan timbal balik, yang harus selalu dibina dan dikembangkan agar dapat tetap dalam keselarasan, keserasian dan keseimbangan yang dinamis (Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 575).

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila ke V yang harus diaplikasikan atau dijabarkan dalam setiap kegiatan pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai berikut ( Soejadi, 1999 : 88- 90) :

(19)

1. Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya;

2. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah- NYA dan menjauhi larangan-larangannya. Dalam memanfaatkan semua potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia harus menyadari, bahwa setiap benda dan makhluk yang ada di sekeliling manusia merupakan amanat Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya; harus dirawat agar tidak rusak dan harus memperhatikan kepentingan orang lain dan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengaplikasikan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari, misalnya menyayangi binatang; menyayangi tumbuhtumbuhan dan merawatnya; selalu menjaga kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang terhadap orang-orang yang selalu bertakwa dan selalu berbuat baik.

Lingkungan hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan rahmat-NYA yang wajib

dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri.

Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab terkandung nilai-nilai perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini antara lain sebagai berikut :

1. Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan sehala hak dan kewajiban asasinya;

2. Perlakuan yang adil terhdap sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam sekitar dan terhadap Tuhan;

3. Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan.

(20)

lingkungan hidup yang baik dan sehat; hak setiap orang untuk mendapatkan informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup; hak setiap orang untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup yang sesuai dengan ketentuanketentuan hukum yang berlaku dan sebagainya (Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 558).

Dalam hal ini banyak yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mengamalkan Sila ini, misalnya mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang dihirup bisa tetap nyaman; menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar; mengadakan gerakan penghijauan dan sebagainya.

Nilai-nilai Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab ini ternyata mendapat

penjabaran dalam Undang-Undang No.23 Tahun 1997 di atas, antara lain dalam Pasal 5 ayat (1) sampai ayat (3); Pasal 6 ayat (1) sampai ayat (2) dan Pasal 7 ayat (1) sampai ayat (2).

Dalam Pasal 5 ayat (1) dinyatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat; dalam ayat (2) dikatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (3) dinyatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam Pasal 6 ayat (1) dikatakan, bahwa setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dan dalam ayat (2) ditegaskan, bahwa setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

Dalam Pasal 7 ayat (1) ditegaskan, bahwa masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (2) ditegaskan, bahwa ketentuan pada ayat (1) di atas dilakukan dengan cara :

1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan;

2. Menumbuhkembangkan kemampauan dan kepeloporan masyarakat;

3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masya-rakat untuk melakukan pengwasan sosial;

(21)

5. Menyampaikan informasi dan/atau menyam-paikan laporan.

Dalam Sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa, dalam arti dalam hal-hal yang menyangkut persatuan bangsa patut diperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :

1. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia serta wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme);

2. Pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku bangsa (etnis) dan

kebudayaan bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa;

3. Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme).

Aplikasi atau pengamalan sila ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan melakukan inventarisasi tata nilai tradisional yang harus selalu

diperhitungkan dalam pengambilan kebijaksanaan dan pengendalian pembangunan lingkungan di daerah dan mengembangkannya melalui pendidikan dan latihan serta penerangan dan penyuluhan dalam pengenalan tata nilai tradisional dan tata nilai agama yang mendorong perilaku manusia untuk melindungi sumber daya dan lingkungan (Salladien dalam Burhan Bungin dan Laely Widjajati , 1992 : 156-158).

Di beberapa daerah tidak sedikit yang mempunyai ajaran turun temurun mewarisi nilai-nilai leluhur agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh ketentuan-ketentuan adat di daerah yang bersangkutan, misalnya ada larangan untuk menebang pohon-pohon tertentu tanpa ijin sesepuh adat; ada juga yang dilarang memakan binatang-bintang tertentu yang sangat dihormati pada kehidupan masyarakat yang bersangkutan dan sebagainya. Secara tidak langsung sebenarnya ajaran-ajaran nenek leluhur ini ikut secara aktif melindungi kelestarian alam dan kelestarian lingkungan di daerah itu.

Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan terkandung nilainilai kerakyatan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus dicermati, yakni:

1. Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat;

2. Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat;

(22)

4. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakilwakil rakyat.

Penerapan sila ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain (Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 560) :

1. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup;

2. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;

3. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nilai keadilan sosial. Dalam hal ini harus diperhatikan beberapa aspek berikut, antara lain:

1. Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya;

2. Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia;

3. Keseimbangan antara hak dan kewajiban;

4. Menghormati hak milik orang lain;

5. Cita-cita masyarakat yang adil dan makmur yang merata material spiritual bagi seluruh rakyat Indonesia;

6. Cinta akan kemajuan dan pembangunan.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis morfologi permukaan serat pulp pelepah batang pisang tanpa enzim sampah (0%) menunjukkan serat-serat halus dan padat (Gambar 2), dengan penambahan enzim

Dalam garis bilangan, urutan setiap bilangan digambarkan dengan jarak yang sama.. Penempatan bilangan pada garis bilangan diurutkan dari bilangan yang lebih kecil ke bilangan yang

Kajian mendapati guru pelatih Program AT20 mempunyai pengetahuan tentang gaya belajar pelajar, memiliki pengetahuan tentang keupayaan dan kelebihan pelajar

dan Pra Desain Arsitektural (AR101) / / Jasa desain arsitektural (AR102) / Klasifikasi Perencanaan Rekayasa subklasifikasi Jasa nasehat dan konsultasi rekayasa teknik

Sistem administrasi manajemen surat tugas yang digunakan oleh sebuah PTS di Surabaya sekarang ini masih manual. Sistem administrasi manajemen surat tugas yang

Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) hasil belajar pembelajaran POE melalui laboratorium riil lebih tinggi daripada laboratorium virtuil, baik aspek kognitif, psikomotor,

Pentingnya kajian ini agar kita mengetahui khazanah intelektual Islam sebagai mata rantai pemikiran yang menghubungkan pemikiran masa lalu (the past) ke masa kini (the

untuk penentuan aktifitas dan ruang-ruang yang sesuai dengan pengunjung. Pengguna Pusat Peragaan Dirgantara sebagai berikut. 4.4.1 Pengelola.. Pengelola sebagai orang orang