• Tidak ada hasil yang ditemukan

Frank B and Lillian Gilbert dan Perkemba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Frank B and Lillian Gilbert dan Perkemba"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan

ISBN : 978 -979 -3100- 20-3 Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen

Hj. Sri Langgeng Ratnasari, S. E., M.M. 92 halaman

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang photocopy atau memperbanyak Sebagian atau sejumlah isi buku ini Tanpa izin tertulis dari penerbit.

Cetakan kedua, 2012

Penerbit dan Percetakan UPN PRESS

Jl. I Gusti Ngurah Rai Ruko Purimas Al -14, Surabaya 60294; Telp. / Fax: (031) 8709704; e-mail: upn_pressiJatim@yahoo.co.id

© Hak Cipta pada penerbit Tim Penyusun:

- Penulis Naskah :Hj. Sri Langgeng Ratnasari, S.E., M.M. - Editor: M. Erma Widiana, Dra. Ec., M.M.

(3)

Motto:

o Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina

(Hadist)

o Ilmu tanpa amal adalah sia-sia

o Amal tanpa ilmu adalah kurang sempurna

(Al-Qur'an)

o Semakin tinggi keinginan atau cita-cita

semakin banyak halangan atau rintangan yang harus dihadapi

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan kesehatan, taufik serta hidayah-Nya kepada Penulis, sehingga bisa menyusun buku dengan judul "Kontribusi Pemikiran Frank B. Gilberth, Lillian M. Gilberth dan Perkembangan Ilmu Manajemen".

Buku ini tidak pernah tersusun tanpa karunia-Nya melalui banyak pihak yang membantu dan mendorong penulis. Terima kasih Penulis sampaikan kepada suami tercinta Gandhi Soetjahjo, ST, Ibunda Hj. Siti Asijah, A.Ma.Pd dan Ibu Mertua Hj. Indijati yang senantiasa mendukung dan mendoakan, Rektor Universitas Batam Ir. M. Jemmy Rumengan, SE., MM dan seluruh Sivitas Akademika Universitas Batam.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan keterbatasan, untuk itu Penulis mengharapkan saran dan koreksi konstruktif khususnya dari Pembaca untuk perbaikan selanjutnya. Semoga buku ini bermanfaat khususnya bagi Penulis dan pihak lain.

November 2008 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

PENDAHULUAN ... 1

BABI FRANK BUNKER GILBERTH ... 6

1.1. Riwayat Hidup ... 6

1.2. Pendidikan ... 12

1.3. Istri ... 12

1.4. Pernikahan dan Keluarganya .... ... 13

1.5. Tutup Usia ... 15

BAB II LILLIAN MOLLER GILBERTH ... 17

2.1. Riwayat Hidup ... 17

2.2. Pendidikan. ... 17

2.3. Suami ... 18

2.4. Tanda Penghormatan Atas Karyanya ... 19

2.5. Perannya Sebagai Penasehat Presiden Amerika ... 19

2.6. Peninggalan Lillian Moller Gilberth dan Lillian Moller Gilberth ... 20

2.7. Karya-karya Ilmiah Lillian Moller Gilberth ... 20

BAB III KELUARGA FRANK BUNKER GILBERTH DAN LILLIAN MOLLER GILBERTH ... 21

3.1. Anak Hasil Pernikahannya ... 21

3.2. Penelitian Deangan Menggunakan Keluarganya ... 21

(6)

4.3. Definisi dan Ruang Lingkup Motion

dan time Studi ... 31

4.3.1. Definisi Motion dan Time Study ... 32

4.3.2. Sejarah Motion dan Time Study ... 35

4.3.3. Prinsip Manajemen Taylor ... 36

4.3.4. Motion Study ... 37

4.3.5. Definisi Micromotion Study ... 38

4.3.6. Cyclegraph dan Chronocyclegraph ... 38

4.3.7. New England Butt Company ... 39

4.3.8. Organisasi Nasional ... 39

4.3.9. Definisi dan Ruang Lingkup Motion and Time Study ... 40

4.4. Sumbangan Teori Manajemen Ilmiah ... 41

4.5. Keterbatasan Teori Manajemen Ilmiah ... 42

BAB V PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN ... 43

5.1. Teori dan Aliran Manajemen ... 43

5.2. Pendekatan Manajemen (Manajemen Kontemporer) ... 44

5.3. Tiga Aliran Pemikiran Manajemen ... 45

5.3.1. Mazhab Klasik ... 45

9.3.1.1. Robert Owen ... 46

5.3.1.2. Charles Babbage ... 48

5.3.1.3. Frederick W. Taylor ... 52

5.3.1.4. Henry L. Gantt ... 55

5.3.1.5. Pasangan Gilberth ... 57

5.4. Teori Organisasi Klasik Mazhab Klasik Kedua ... 60

5.5. Tokoh-Tokoh Teori Organisasi Klasik ... 61

5.5.1. Henry Fayol ... 61

5.5.2. James D. Money ... 66

5.5.3. Max Weber ... 67

5.5.4. Mary Parker Follet (1868-1933) ... 68

5.5.5. Oliver Sheldon ... 69

5.5.6. Chester I. Barnard (1886-1961) ... 70

5.6. Sumbangan Teori Organisasi Klasik ... 73

(7)

5.8. Mazhab Perilaku (Aliran Hubungan

Manusiawi) ... 74

5.8.1. Hugo Munsterberg ... 75

5.8.2. Elton Mayo ... 76

5.8.3. Sumbangan Aliran HubunganManusiawi ... 78

5.8.4. Keterbatasan Aliran Perilaku ... 79

5.9. Mazhab Ilmu Manajemen ... 80

5.9.1. Aliran Perilaku Organisasi ... 80

5.9.2. Abraham Maslow ... 81

5.9.3. Douglas Mc. Gregor ... 82

5.9.4. Frederick Hezberg ... 83

5.9.5. Robert Blake dan Jane Mouton ... 83

5.9.6. Rensis Linkert ... 83

5.9.7. Fred Fiedler ... 83

5.9.8. Chris Argyris ... 83

5.9.9. Edgar Schein ... 83

5.10.Sumbangan Aliran Perilaku Organisasi ... 85

5.11.Keterbatasan Aliran Perilaku Organisasi ... 85

5.12.Aliran Kuantitatif (Riset Operasi dan Manajemen Sains).. 86

5.13.Sumbangan Aliran Kuantitatif. ... 87

5.14. Keterbatasan Aliran Kuantitatif ... 87

5.15. Pendekatan Manajemen (Manajemen Kontemporer) ... 88

5.15.1. System Approach (Pendekatan Sistem) ... 88

5.15.2. Warisan Manajemen Ilmiah ... 89

PENUTUP

(8)

Bagian Pertama PENDAHULUAN

Buku ini berisi Biografi Frank Bunker Gilberth dan istrinya Lillian Moller Gilberth, kehidupan keluarganya, kontribusinya pada perkembangan pemikiran ilmu manajemen di dunia dan perkembangan manajemen.

Frank Bunker Gilberth merupakan salah satu tokoh scientific management di Amerika Serikat yang sangat besar peranannya dalam memberikan kontribusi pada evolusi pemikiran ilmu manajemen di dunia ini. Peran dan pemikiran Frank B. Gilberth pada ilmu manajemen tidak dapat dipisahkan dari peran istrinya Lilian Moller Gilberth yang ahli di bidang psikologi manajemen dengan disertasinya yang terkenal "The Psychologi of Management". Frank Bunker Gilberth juga mendirikan konsultan manajemen bersama dengan istrinya diberi nama Gilberth Inc. Consultant.

Frank Bunker Gilberth dan istrinya Lilian Moller Gilberth membantu pekerja untuk menampilkan potensinya secara penuh atau maksimal sebagai manusia, juga memperhatikan para pekerja, mengerti kepribadian pekerja serta kebutuhan pekerja. Perhatian Frank Bunker Gilberth pada "Efisiensi" sedangkan istrinya Lilian Moller Gilberth memiliki perhatian pada "aspek manusia"

(9)

memberikan hadiah $10 kepada pekerja yang mempunyai gagasan untuk memperbaiki pekerjaannya dan memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Setelah menjelaskan secara singkat biografi dan peranan tokoh Frank B. Gilberth dan Lillian M. Gilberth buku ini juga membahas perkembangan manajemen dan manajemen dalam organisasi. Praktek manajemen sebetulnya sudah lama sekali, tetapi studi formal mengenai batang tubuh pengetahuan manajemen relatif baru. Manajemen sangat esensial bagi suatu organisasi. Untuk kepentingan definisi yang luas manajemen dapat dikatakan sebagai aktivitas yang membentuk suatu fungsi untuk mendapatkan secara efektif akuisisi, alokasi dan pemanfaatan usaha manusia dan sumberdaya untuk mencapai tujuan.

Pemikiran manajemen adalah batang tubuh pengetahuan tentang aktifitas manajemen, fungsinya, tujuan dan ruang lingkupnya.

Tujuan dari penulisan buku ini, adalah untuk melacak 2 tokoh manajemen yang merupakan pasangan suami istri dalam evolusi pemikiran manajemen dan untuk memberikan kontribusi literatur mengenai tokoh ilmu manajemen dunia yang belum dibuat oleh penulis Indonesia khususnya.

(10)

Analitik digunakan dalam memeriksa orang yang memberikan kontribusi terbesar, latar belakang seseorang, ide-ide mereka dan pengaruh mereka. Ia akan menjadi sintetik dalam memeriksa kecenderungan, pergerakan dan kekuatan lingkungan yang memperbaiki kerangka kerja untuk mengerti individu dan pendekatan mereka untuk menyelesaikan masalah manajemen. Ia akan menjadi interdisiplin dalam arti ia termasuk tetapi bergerak di luar manajemen tradisional menulis tentang sejarah ekonomi, sosiologi, psikologi, political science, antropologi sosial, agar menempatkan pemikiran manajemen di dalam perspektif budaya dan sejarah.

(11)

fungsional dan sebagainya berbagai matakuliah. Meskipun demikian, berbagai macam input intelektual mungkin menstimulasi, tetapi hal ini dapat meninggalkan mahasiswa* dengan gambaran yang terpisah-pisah dari manajemen dan mengasumsikan bahwa mereka mempunyai kemampuan mengintegrasikan berbagai macam ide tersebut oleh mereka sendiri.

Seorang ahli pernah berkata "sejarah adalah pengalaman universal", panjang, luas dan bervariasi dibandingankan dengan pengalaman individu, oleh karena itu sejarah merupakan alat seseorang dengan berbagai alternatif jawaban dalam membangun model-model pengambilan keputusan. Tujuan dari perspektif sejarah adalah untuk mempertajam visi seseorang tentang masa kini, bukan masa lalu. Dia mendorong pikiran tentang alternatif penjelasan mengenai gejala, membantu mengidentifikasi kurang lebih konsep yang stabil dan memperluas cakrawala riset dengan menyarankan cara baru dalam mempelajari pertanyaan-pertanyaan lama. Dengan melacak asal mula dan perkembangan konsep- konsep manajemen modern kita mengerti dengan baik alat-alat analisis tentang perdagangan.

(12)

Ada banyak alasan di dalam sejarah bagi ahli manajemen, yang terpenting adalah studi tentang masa lalu dan prolognya, karena kita bisa menggunakannya untuk referensi pengembangan ilmu manajemen.

Biodata Singkat Frank Bunker

Gilbreth

Biodata Singkat

Lahir 7 Juli 1868 Fairfield, Maine, Amerika Serikat

Meninggal

14 Juni 1924 (usia 56) Montclair, New Jersey, Amerika Serikat

Pekerjaan Ilmuwan

(13)

BAB I

FRANK BUNKER GILBERTH (Frank B. Gilberth) (7 Juli 1968 -14 Juni 1924)

1.1.RIWAYAT HIDUP

(14)

Pada tahun 1912 Frank Bunker Gilberth melepaskan kariernya di bidang bangunan untuk mempelajari manajemen ilmiah setelah mendengarkan ceramah Taylor pada sebuah pertemuan profesional.

Selama periode ini dia mulai melakukan observasi dengan metode "Pengamatan Gerak" dan juga mulai memikirkan peralatan konstruksi ditingkatkan seperti perancah yang bisa siap diangkat untuk memudahkan tukang batu. Pada bulan April 1895 Frank Bunker Gilbreth, menjadi anggota American Sosiety of Mechanical Engineers (Persatuan Insinyur Mesin Amerika), Whidden contruction Company yang ditinggalkan tetap melanjutkan usahanya dengan mengkhususkan usahanya pada konstruksi beton seperti Frederick W. Taylor kemudian Henry L. Gantt.

(15)

perhutani, Maine, Frank Bunker Gilberth mengetuai pembangunan keseluruhan kota. Lingkup dari aktivitas ini, secara bersama-sama dengan keperluan mendelegasikan manajemen mereka ke orang lain, membisikkannya untuk memikirkan tentang satuan akuntansi yang distandardisasikan dan bekerja sesuai dengan prosedur.

Frank Bunker Gilberth membuat 2 (dua) buku untuk yang pertama kalinya, yakni buku Sistim Medan Magnit dan buku Sistem Konkret telah diterbitkan pada tahun 1908. Hal ini telah diikuti dengan Bricklaying System pada tahun 1909 dimana Frank Bunker Gilberth memulai proses secara sistematis menentukan bahwa risetnya masuk katagori dalam Pengamatan Gerak (Motion Study). Ia memperkenalkan materi pokoknya didalam terminologi sebagai berikut:

Pengamatan Gerak (The Motion Study) dalam buku ini tidak lain dari permulaan suatu jaman Pengamatan Gerak (Motion Study), yang dengan cepatnya mempengaruhi semua metoda mengajar kita dan juga daerah angin pasat. Hal itu akan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan gaji serta efisiensi tenaga kerja secara unggul sukses dengan memperhatikan beberapa faktor yaitu : (a) Seorang Montir (Mechanic) harus mengetahui perdagangannya (b) Dia harus cepat diisyaratkan dan (c) Dia harus menggunakan gerak sedikit mungkin untuk memenuhi hasil yang diinginkan. (Gilberth di Spriegel dan Myers, 1953, p.55)

(16)

prinsipnya hampir sama dengan yang dilakukan oleh Taylor. Frank

Bunker Gilberth disibukkan dengan pekerjaan konstruksi dibanding hal-hal yang bukan rancang-bangun, dan tertarik terutama pada hal-hal yang bergerak dibandingkan dengan telaah waktu, meskipun demikian asumsi dan perhatian banyak orang yang bersama bukan paling sedikit yang diinginkan untuk standardisasi, studi kerja sistematis dan tingkat tinggi untuk efisiensi produktifitas. Frank Bunker Gilberth harus mempunyai kesadaran akan Pekerjaan Taylor's mempunyai hubungan timbal balik antara mereka dengan ASME dan ia telah membaca Manajemen Toko di waktu yang lalu ketika keduanya berjumpa pada tahun 1907. Frank Bunker Gilberth yang dengan seketika menjadi suatu pengikut Taylor Sistem.

(17)

terhadap jalan kereta api dan tidak mendukung adanya kenaikan tarip, mereka mengakui bahwa hal tersebut tak perlu kecuali jika jalan kereta api telah dioperasikan secara efisien menggunakan Gagasan Taylor's. Brandeis ingin untuk mempublikasikan itu 'Taylor Sistem'

dan suatu pertemuan Asosiasi Henry apartemen New York Gantt'S untuk mendiskusikan isu itu. Dari mereka hadir di pertemuan tersebut kini adalah Atasan Peta Yakobus Presiden Perusahaan Pita-Mesin dan Ketua ASME dan Frank Bunker Gilberth. Pada peristiwa dimana Brandeis Coined istilah 'Manajemen Ilmiah' suatu ketika menjadi semboyan untuk mempublikasikan Pekerjaan Taylor's, dan ini sangat nyata dan diterima oleh insinyur lain walaupun hanya dengan rasa malas yang diadopsi oleh Taylor sendirinya.

Pengaruh Taylor's diharapkan dapat dilihat di Gilberth's terlebih dulu dalam Telaah Gerak buku substansiil 1911 dimana ia memperluas lapisan yang berhubungan dengan yang di luar bricklaying dan konstruksi untuk bekerja secara utuh. Gilberth mulai dengan menyebutkan barang sisa sumber alam, yang terutama sekali daratan melalui proses erosi, dan meneruskan perjalanan dengan mengamati hal ini merupakan kerugian yang mengkhawatirkan karena suatu ketika tidak bisa membandingkan hilangnya produktivitas manusia sebagai hasil gerakan dari barang yang tersisa. Seperti suatu ketika ia menyatakan situasi itu.

(18)

untuk satu kelas, mereka bukanlah untuk daerah angin pasat saja, mereka melakukannya untuk kantor, sekolah, perguruan tinggi, gudang atau toko, rumah tangga, dan kebun itu. Hal itu hanyalah berbagai kemungkinan manfaat dari telaah gerak di dalam daerah angin pasat terutama sekali membentur, sebab semua daerah angin pasat paling baik, kini hal tersebut dinyatakan bahwa kehadiran mereka adalah bungled. Kita mulai dari

sekarang di dalam langkah yang pertama telaah gerak, yaitu langkah menemukan dan menggolongkan praktek yang terbaik itu. Ini adalah langkah yaitu analisa. Yang berikut adalah langkah-langkah untuk diambil analisa: 1. Kurangi kehadiran praktik untuk menulis.

2. Sebutkan satu persatu gerakan yang menggunakan salah satu gerak.

3. Sebutkan satu persatu variabel yang mempengaruhi masing-masing gerak.

4. Kurangi praktek itu hal yang terbaik bagi menulis 5. Sebutkan satu persatu variabel yang mempengaruhi

gerakan masing-masing. (Gilberth di Spriegel dan Myers, 1953)

(19)

melelahkan dan dia dalam hal ini menerima bantuan dari isterinya, Lillian Moller Gilberth, seorang pemikir psikologi manajemen yang penting di dalam hak atau kebenaran yang dimilikinya. Bersama- Sama mereka mengembangkan daftar 17 gerak dasar seperti 'memilih', 'pegangan', 'pencarian' dan seterusnya, masing-masing gerakan bagaimana mereka memanggil atau hubungi a 'therblig' yaitu. Gilberth yang dieja memutar kembali dengan 'th' yang mengubah urutan. Penggunaan a 'therblig tabel' Gilberths bisa meneliti gerakan yang tepat melibatkan apapun dalam operasi tertentu.

Frank Bunker Gilberth meninggal pada tanggal 14 Juni 1924 di Montclair, New Jersey, Amerika Serikat adalah penganjur manajemen ilmiah dan perintis studi gerak dan waktu. Ia juga terkenal sebagai bapak dan tokoh sentral dalam novel Cheaper by the Dozen.

1.2.PENDIDIKAN

(20)

1.3.ISTRI

Istrinya bernama Lillian Moller Gilbreth, BA, MA, PhD yang nama aslinya (sebelum menikah) Lillian Evelyn Moller (24 Mei 1878-2 Januari 1972) adalah salah seorang wanita ilmuwan Amerika Serikat yang pertama kali menyandang gelar doktor (Ph. D) yang dinikahinya pada tahun 1904.

1.4.PERNIKAHAN DAN KELUARGANYA

Lillian Evelyn Moller menikah dengan Frank Bunker Gilbreth (1868-1924), setelah menikah namanya menjadi Lillian Moller Gilberth. Keduanya memiliki 12 orang anak. Putri kedua mereka, Mary meninggal pada tahun 1912 ketika masih anak-anak. Kedua belas nama putra-putri mereka adalah Anne, Mary, Ernestine, Martha, Frank Jr., Bill, Lili, Fred, Dan, Jack, Bob, dan Jane, hingga bulan Oktober 2007, Fred adalah satu-satunya dari anak mereka yang masih hidup.

(21)

sama-sama seorang Ilmuwan meskipun Frank Bunker Gilberth tidak menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Pernikahan

mereka menjadi hal yang sangat berarti dalam perkembangan manajemen ilmiah, karena mereka pasangan yang saling melengkapi.

Sebagian orang berpendapat bahwa Lillian Moller Gilbreth adalah ahli psikologi organisasi dan industri yang pertama. Bersama suami bernama Frank Bunker Gilbreth, ia adalah perintis bidang teknik industri. Pasangan suami istri Frank Bunker Gilberth dan Lillian Moller Gilbreth memiliki banyak anak sehingga mereka tertarik dalam studi waktu dan gerak. Kesibukan pasangan ini yang beranak dua belas digambarkan dalam novel Cheaper by the Dozen dan Belles on Their Toes.

(22)

1.5. TUTUP USIA

(23)

Biodata Singkat Lillian Moller Gilbreth Lahir Lillian Evelyn Moller 24 Mei

1878 Oakland, California, Amerika Serikat

Meninggal 2 Januari 1972 (usia 93) Phoenix, Arizona, Amerika Serikat

Pekerjaan Ilmuwan

Gelar BA, MA, PhD

Pasangan hidup

Frank Bunker Gilbreth

Anak Anne, Mary, Ernestine,

(24)

BAB II

LILLIAN MOLLER GILBERTH (24 Mei 1878 - 2 Januari 1972)

2.1. RIWAYAT HIDUP

Lillian Moller Gilbreth, BA, MA, PhD yang nama aslinya (sebelum menikah) Lillian Evelyn Moller (24 Mei 1878-2 Januari 1972) adalah salah seorang wanita ilmuwan Amerika Serikat yang pertamakali menyandang gelar doktor (Ph.D). Lillian Adalah putri keturunan German- Born Penyuling Gula di Oakland, California. Dia adalah suatu siswa yang paling cerdas, menjadi guru pada saat masih belum menikah karena Lillian Moller Gilberth berijazah Bahasa Inggris dari Universitas California di Berkeley.

2.2. PENDIDIKAN

(25)

1915, Lillian Moller Gilbreth menjadi orang pertama yang mendapat gelar Ph. D bidang psikologi industri dari Universitas Brown. Semasa hidupnya, Gilbreth meraih 22 gelar kehormatan dari berbagai universitas seperti Universitas Princeton, Universitas Brown, dan Universitas Michigan.

2.3. SUAMI

(26)

2.4. TANDA PENGHORMATAN ATAS KARYANYA

Sebagai penghormatan baginya, Dinas Pos Amerika Serikat mengeluarkan prangko bergambar Lillian Moller Gilbreth pada tahun 1984. Lillian Moler Gilbreth dianggap sebagai "Ratu Bidang Teknik yang Pertama", dan menjadi wanita pertama yang dipilih sebagai anggota Akademi Teknik Nasional Amerika Serikat. Lillian Moller Gilbreth bekerja sebagai staf pengajar di Universitas Purdue, Akademi Teknik Newark dan Universitas Wisconsin-Madison.

2.5. PERANNYA SEBAGAI PENASEHAT PRESIDEN AMERIKA

(27)

2.6. PENINGGALAN LILLIAN MOLLER GILBERTH dan FRANK BUNKER GILBERTH

Peninggalan Lillian Moller Gilberth dan Frank Bunker Gilbert mendapat tempat khusus dalam ruang pamer Museum Nasional Sejarah Amerika yang dikelola Lembaga Smithsonian. Selain itu, potretnya juga dipajang di Galeri Potret Nasional.

2.7. KARYA-KARYA ILMIAH LILLIAN MOLLER GILBERTH

1. Karya-karya Lillian Moller Gilbreth di Proyek Gutenberg

2. Biografi

3. Encyclopedia Britannica: Lillian Moller Gilbreth

(28)

BAB III

KELUARGA FRANK BUNKER GILBERTH DAN LILLIAN MOLLER

GILBERTH

3.1. ANAK HASIL PERNIKAHANNYA

Pasangan suami istri Frank Bunker Gilberth dan Lillian Moller Gilberth ini memiliki 12 orang anak, tapi seorang meninggal dunia ketika masih kanak-kanak. Kedua belas putra-putri mereka adalah Anne, Mary (wafat tahun 1912), Ernestine, Martha, Frank Jr., William, Lillian, Fred, Daniel, John, Robert, dan Jane, hingga bulan Oktober 2007, Fred adalah satu-satunya dari anak mereka yang masih hidup.

3.2. PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN KELUARGANYA

(29)

berhubungan dengan cerita dalam novel. Kisah lanjutan berjudul Belles on Their Toes diterbitkan tahun 1950. Isinya mengisahkan perjalanan hidup keluarga Gilbreth setelah Frank Bunker Gilbreth meninggal dunia pada tahun 1924. Frank Jr kembali menulis novel lanjutannya, Time Out For Happiness yang terbit tahun 1971, dan sekarang sudah habis dan tidak dicetak lagi.

3.3. NOVEL CHEAPER BY THE DOZEN HASIL KARYA PUTRANYA

Cheaper by the Dozen adalah novel tahun 1946 karya Frank Bill Gilbreth, Jr. dan Ernestine Gilbreth Carey. Novel ini mengisahkan ahli studi gerak dan waktu bernama Frank Bunker Gilbreth, istri bernama Lillian Moller Gilbreth, dan kedua belas anaknya.

(30)

lanjutan berjudul Belles on Their Toes yang diterbitkan tahun 1952.

Film Cheaper by the Dozen dibuat tahun 1950 dengan bintang Clifton Webb dan Myrna Loy sebagai Frank dan Lillian Gilbreth. Dalam satu adegan, tokoh Mildred Natwick (tamu yang berkunjung) dicemoohkan sebagai anggota organisasi mirip gerakan Keluarga Berencana.

Buku kedua, Belles on Their Toes terbit tahun 1952, dan menggambarkan situasi setelah ditinggal Frank Sr. yang meninggal tahun 1924. Novel Belles on Their Toes juga diangkat sebagai film pada tahun 1952, dengan bintang Jeanne Crain dan Myrna Loy. Ceritanya berpusat pada kehidupan Mrs. Gilbreth dan anak-anaknya.

(31)

BAB IV

PEMIKIRAN FRANK BUNKER GILBERTH

4.1. KARYA-KARYA ILMIAH

1. Karya-karya Frank Bunker Gilbreth di Proyek Gutenberg

2. Biografi

3. Encyclopedia Britannica: Frank Bunker Gilbreth

4. Biografi dan indeks karya ilmiah Frank Bunker Gilbreth di Perpustakaan Universitas Purdue

(32)
(33)

4.2. HASIL PEMIKIRAN-PEMIKIRANNYA Frank Bunker Gilbreth menemukan bidang penelitian yang disukainya ketika masih bekerja sebagai kontraktor bangunan. Pada waktu itu, ia mencari cara tercepat dan termudah untuk mendirikan tembok dari batu bata. Bersama ilmuwan yang kemudian menjadi pasangan hidupnya, Lillian Moller Gilbreth, ia meneliti kebiasaan kerja pegawai tingkat klerikal dan manufaktur dalam usaha mencari cara meningkatkan hasil kerja dan membuat pekerjaan mereka menjadi mudah.

Bersama istrinya Lillian Moller Gilberth, ia mendirikan firma konsultasi (konsultan) manajemen bernama Gilbreth, Inc.

Menurut Claude George (1968), Frank Bunker Gilbreth mengurangi semua gerakan tangan menjadi sejumlah 17 gerakan dasar, termasuk memegang, membawa, dan memegang untuk memakai. Nama ke-17 gerakan dasar tersebut adalah therblig yang diambil dari namanya sendiri ("Gilbreth") yang dieja terbalik. Dalam penelitiannya, ia menggunakan kamera film untuk menghitung waktu tersingkat dalam melakukan sebuah gerakan.

(34)

perbaikan mutu kontinyu (CQI), dan penelitian di abad ke- 20 mengungkap gerakan berulang-ulang sebagai penyebab cedera gerakan repetitif.

Frank Bunker Gilbreth adalah orang pertama yang mengusulkan perawat kamar bedah bertugas menyodorkan peralatan bedah kepada dokter bedah seperti halnya seorang "kedi" (istilah yang digunakan Frank Bunker Gilbreth). Frank Bunker Gilbreth juga merancang teknik standar yang digunakan angkatan bersenjata di seluruh dunia dalam mengajarkan cara membongkar pasang senjata dengan cepat, termasuk dalam keadaan mata tertutup dan ruangan gelap total. Sebagian orang menganggap inovasi yang dilakukan Frank Bunker Gilbreth telah menyelamatkan jutaan jiwa.

(35)

Frank Bunker Gilberth dan Lilian Moller Gilberth (1868-1924 dan 1878-1972) memberikan kontribusi bagi gerakan manajemen ilmiah sebagai tim suami dan istri. Lilian Moller Gilberth dan Frank Bunker Gilberth bekerjasama mempelajari kelelahan dan gerakan serta memfokuskan pada berbagai cara untuk mendorong kesejahteraan bagi para pekeija individual. Bagi mereka, tujuan akhir dari manajemen ilmiah adalah membantu para pekeija mencapai potensial penuh sebagai manusia.

(36)

sekaligus melatih penggantinya (be a doer, a learner and teacher).

Perhatian lilian Moller Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suaminya pada efisiensi yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, manjemen harus memandang para karyawan dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan diantara pekerja karena kurang perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja.

(37)

4.3. DEFINISI DAN RUANG LINGKUP MOTION DAN TIME STUDY

Pada awalnya Time Study dan Motion Study digunakan hanya untuk hal-hal yang sangat spesifik dan dalam ruang lingkup yang sangat sempit saja. Kedua bidang studi tersebut pertama kali ditemu kan dan dikembangkan masing- masing oleh Frederick Taylor untuk Time study dan Gilbreths untuk Motion study yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaannya

(38)

yang telah ada, dibandingkan mendefinisikan permasalahan, menyusun fakta-fakta, dan menemukan solusi yang tetap. Semula motion and time study dikembangkan oleh sarjana teknik industri dan staf spesial, dan hal ini berlanjut hingga sekarang. Beberapa menganjurkan bahwa methods engineering, work design, work study atau job design sebaiknya digunakan dalam perancangan motion and time study dan saat ini motion and time study bahkan dapat dikatakan sebagai sinonim dari work methods design and work measurement.

4.3.1. DEFINISI MOTION AND TIME STUDY Motion study and time study adalah sebuah pembelajaran sistematis dari sistem kerja dengan tujuan:

(39)

-Menstandarisasi sistem dan standar tersebut.

Setelah metode terbaik ditentukan maka langkah selanjurnya adalah menstandarisasi metode tersebut agar dapat terdeftnisi dan dapat dimengerti dengan baik, perlu adanya pembagian kerja yang jelas dan pembatasan kerja yang baik agar berjalan secara efisien. Dalam hal ini setiap jenis pekerjaan dibedakan hingga detail dan spesifik.

-Menentukan standar waktu.

Motion study dipergunakan untuk mengukur standar waktu normal yang diperlukan operator terlatih dan berpengalaman pada kecepatan normal. Standar waktu tersebut seringkali digunakan untuk perencanaan dan penjadwalan kerja sampai perkiraan biaya produksi termasuk biaya tenaga kerja.

-Melatih operator.

(40)

Berikut ini adalah ruang lingkup penggunaan motion and time study berdasarkan pengguna :

Contoh A Contoh B Contoh C

(41)

Seiring dengan berkembangnya teknologi yang memaksa pemakaian alat-alat industri modern dan permesinan, pekerja yang dibutuhkan dalam industri skala besar semakin sedikit. Saat ini, yang lebih dibutuhkan adalah operator yang dapat menjalankan berbagai peralatan dan mesin-mesin industri sehingga upah yang harus dibayarkan kepada pekerja dapat ditekan seiring semakin sedikitnya pekerja yang dibutuhkan. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan pelatihan-pelatihan agar standar yang diharapkan dapat tercapai sehingga efektivitas dan efisiensi kerja dapat diperoleh. Selain digunakan dalam manufaktur, motion and time study juga berkembang pesat digunakan dalam aktivitas non-manufaktur, antara lain pada bank, département store, supermarket, maupun ramah sakit mengaplikasikannya untuk meningkatkan produk tivitas dan menurunkan biaya.

(42)

pekerja yang dapat bekeija maksimal hanya dalam jangka waktu pendek. Setelah melewati riset terhadap pekerja, Taylor menyimpulkan bahwa ternyata tak ada hubungan langsung antara kekuatan pekerja (dihitung dalam harse power/ tenaga kuda) dengan efek kelelahan yang dapat ditimbulkan. Taylor menemukan bahwa untuk pekerjaan-pekerjaan sangat berat, kombinasi waktu bekerja, banyaknya hari untuk beristirahat, frekuensi dan panjang waktu beristirahat berimbas pada berapa banyak pekerjaan yang dapat dilakukan pekerja dalam sehari.

Time study hanyalah sebuah pencapaian dari berbagai penemuan Taylor dalam berbagai penelitiannya di industri. Dia seorang yang sangat ahli dalam bidang material dan permesinan industri. Akan tetapi, keahliannya dalam bidang human problem juga sebaik pemahamannya akan permesinan dan material. Pendekatan dan penelitiannya terhadap aspek psikologi pekerja turut mempunyai andil besar dalam peningkatan efisiensi kerja.

4.3.3. PRINSIP MANAJEMEN TAYLOR

(43)

mengembangkan pekerja, menggantikan sistem lama yang membiarkan pekerja memilih sendiri pekerjaannya dan melatih dirinya sendiri. Ketiga, pengembangan semangat bekerjasama antara jajaran manajemen dan pekeija. Keempat, setiap divisi mempunyai bagian pekerjaan yang sama, antara manajemen dan pekerja, dimana setiap departemen telah dibagi-bagi kedalam tanggung jawabnya masing- masing.

4.3.4. MOTION STUDY

Perindustrian sekarang ini dapat berkembang dengan pesat salah satunya dengan menerapkan metode motion study yang ditemukan dan dikembangkan oleh pasangan Frank B. Gilbreth dan istrinya, Lilian M. Gilbreth. Latar belakang Frank yang seorang engineer dan Lilian yang seorang psikolog menjadikan mereka dapat memahami faktor manusia dan pengetahuan tentang material, peralatan serta perlengkapan dengan sama baiknya.

(44)

proses dari mengambil batu hingga selesai dipecahkan dilakukan sendiri oleh si tukang batu, namun Gilbreth membagi tiap-tiap pekerjaan spesifik ke dalam bagian-bagian. Hal ini menurunkan jumlah gerakan yang harus dilakukan untuk meletakan batu dari 18 hingga menjadi hanya 4,5 gerakan.

Rekor barupun tercipta saat pembangunan sebuah dinding di Boston saat seorang tukang batu dapat menghasilkan 350 bongkah batu per orang per jam. Sebelumnya sistem baru tersebut diterapkan, rekor yang tercipta hanyalah 120 bongkah batu per orang per jam.

4.3.5. DEFINISI MICROMOTION STUDY

Motion study pertamakah dipublikasikan pada saat pertemuan American Society of Mechanical Engineering tahun 1912 oleh Gilbreth. Penjelasan singkat tentang hal ini adalah : micromotion study adalah mempelajari elemen dasar atau subdivisi berdasarkan gambar gerakan kamera, alat penghitung waktu yang secara akurat dapat menghitung interval waktu pada gambar film.

4.3.6. CYCLEGEAPH DAN CHRONO- CYCLEGRAPH

(45)

tersebut disebut dengan cyclegraph. Selain itu juga ada metode lain yang merekam gerakan bola lampu dengan garis putus-putus yang dapat digunakan untuk menghitung waktu, kecepatan, akselerasi, dan perlambatan gerakan secara akurat. Rekaman seperti ini disebut juga dengan chronocyclegraph. Gilbreth menggunakan keduanya untuk membantu pening katan metode, mendemonstrasikan gerakan yang benar dan membantu melatih operator yang baru.

4.3.7. NEW ENGLAND BUTT COMPANY

(46)

4.3.8 ORGANISASI NASIONAL

The American Society of Mechanical Engineers (ASME) memegang peranan penting dalam pengembangan manajemen sains, teknik industri, motion and time study, serta pada bidang-bidang lain yang terkait. Perlu diingat selalu bahwa "Shop Management" milik Taylor dipublikasikan dengan bantuan ASME pada tahun 1903 dan "The Art of Cutting Metals" pada tahun 1907. The American Iristitute of Industrial Engineers (AIIE) yang berdiri pada tahun 1948 telah berkembang pesat dan pada saat ini bertindak sebagai kumpulan profesional yang bergerak dalam bidang engineering. The Human Factor Society (1957) merupakan organisasi yang menyediakan sebuah forum untuk bertukar pikiran mengenai faktor manusia dalam sistem yang kompleks, desain organisasi, perlengkapan dan fasilitas untuk efektivitas penggunaan, serta pengembangan lingkungan untuk kenyamanan dan keamanan.

4.3.9. DEFINISI DAN RUANG LINGKUP MOTION AND TIME STUDY

(47)

ditemukan dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, pada awalnya hanya time study dan penurunan insentif upah buruh yang lebih berkembang dibandingkan dengan motion study. Keinginan untuk mendapatkan metode kerja yang lebih baik menggema pada kurun waktu 1930an yang kemudian mengakibatkan perkembangan keilmuan teknik industri untuk mengkombinasikan time study dengan motion study yang dapat menghasilkan metode keija yang lebih baik dan lebih dekat dengan kata ideal. Sekarang ini permasalahan mendasar adalah menemukan solusi dan metode yang paling tepat diterapkan, mengingat pada masa lalu terlalu menekankan pada perbaikan metode yang telah ada, dibandingkan mendefinisikan permasalahan, menyusun fakta-fakta, dan menemukan solusi yang tetap. Semula motion and time study dikembangkan oleh sarjana teknik industri dan staff spesial, dan hal ini pun berlanjut hingga sekarang. Beberapa menganjurkan bahwa methods engineering, work design, work study atau job design sebaiknya digunakan dalam perancangan motion and time siudy dan saat ini motion and time study bahkan dapat dikatakan sebagai sinonim dari work methods design and work measurement.

4.4. SUMBANGAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH

(48)

2. Teknik-teknik efisiensi (studi gerak dan waktu) telah menyadarkan para manajer bahwa gerak fisik dan alat yang digunakan dalam menjalankan tugas dapat menjadi efisien.

3. Penekanan pada seleksi dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah menunjukan pentingnya kemampuan dan faktor pelatihan dalam meningkatkan efektivitas kerja seorang karyawan.

4. Manajemen ilmiah yang menekankan pentingnya rancangan kerja mendorong manajer mencari cara terbaik untuk pelaksanaan tugas.

5. Manajemen ilmiah tidak hanya mengem bangkan pendekatan rasional dalam meme cahkan masalah organisasi, tetapi lebih dari itu manajemen ilmiah menunjukan jalan kearah profesionalisasi manajemen.

4.5. KETERBATASAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH

1. Peningkatan produksi tidak disertai dengan peningkatan pendapatan.

2. 2. Upah yang tinggi dan kondisi kerja yang baik bukan hanya disebabkan oleh peningkatan laba perusahaan.

(49)

4. Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional, yang hanya dapat dimotivasi dengan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran ini tidak memandang kebutuhan sosial karyawan. Dengan kata lain, aliran ini mengabaikan frustasi dan ketegangan yang akan dialami karyawan apabila mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan sosial mereka. 5. Mengabaikan kebutuhan manusia untuk

(50)

BAB V

PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN

5.1. TEORI DAN ALIRAN MANAJEMEN Mempelajari teori manajemen membantu kita menjadi seorang manajer yang efektif dalam mengelola organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. Manajemen merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam teori.

Paling tidak ada 4 (empat) alasan mempelajari teori manajemen antara lain:

1. Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari teori membantu mamahami proses yang pokok dan dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakikatnya suatu teori merupakan kelompok asumsi-asumsi yang koheren/logis, yang menjelaskan antara dua atau lebih fakta yang dapat diobservasi. Teori yang absah, dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan ini, dapat menerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda.

(51)

mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.

3. Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha. Dengan mempelajari teori, kita dapat melihat bahwa setiap teori adalah hasil dari lingkungannya - sosial, ekonomi, politik dan kekuatan teknologi yang ada pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan ini akan membantu kita memahami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.

4. Teori merupakan suatu sumber ide baru. Teori memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari. Pendekatan "electic", yaitu praktek meminjam prinsip-prinsip dari teori yang berbeda, seperti yang diperlukan oleh keadaan State of the Arf dalam teori dan praktek manajemen.

5.2. PENDEKATAN MANAJEMEN (MANAJEMEN KONTEMPORER)

Selain tiga aliran manajemen tersebut, juga dikembangkan pula pendekatan antara lain:

1) System approach (Pendekatan System)

2) Contingency approach (Pendekatan Kontengensi) 3) Neo human relation movement (Gerakan

(52)

5.3. TIGA ALIRAN PEMIKIRAN MANAJEMEN 5.3.1. MAZHAB KLASIK

Teori dan prinsip manajemen memberikan kemudahan dalam menentukan hal-hal yang harus dikerjakan untuk bisa menjadi manajer yang efektif. Manajer adalah orang yang menjalankan fungsi manajemen. Manajer dalam mengelola otoritasnya tanpa menggunakan teori dan prinsip, aktivitas yang berjalan hanyalah intuisi, firasat dan harapan sehingga hasilnya tidak akan memberikan kepuasan kepada berbagai pihak.

Sebenarnya belum terdapat teori apapun yang dapat diaplikasikan secara universal, demikian pula belum terdapat teori dan prinsip manajemen yang dapat diaplikasikan dalam setiap situasi keorganisasian, baik dalam organisasi yang berskala sederhana maupun organisasi yang kompleks dan organisasi dalam berbagai jenis usaha.

Terdapat tiga mazhab (aliran) manajemen yang mengikuti perkembangannya.

1. Mazhab klasik yang terbagi menjadi dua cabang, yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik. 2. Mazhab perilaku

3. Mazhab ilmu manajemen

Secara detail masing-masing mazhab akan dides kripsikan secara ringkas melalui pembahasan berikut. 1. Manajemen ilmiah cabang mahzab klasik

pertama

(53)

5.3.1.1. ROBERT OWEN

Robert Owen hidup pada tahun 1771-1858. Pada tahun 1800-an ia adalah seorang manajer pada beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanarls, Skotlandia. Penga laman memimpin para bawahan dibawah umur, menyentuh hatinya untuk menyediakan perumahan yang layak bagi bawahan.

Demikian pula, usaha lainnya dilakukan dengan cara menyediakan kebutuhan rumah tangga bagi bagi para bawahan dengan harga yang relatif lebih rendah daripada harga pasar. Selain bertindak sebagai innovator dengan cara melakukan perbaikan menyeluruh pada kondisi kerja dalam pabrik yang dipimpinnya, ia juga menetapkan mekanisme kerja spesifik yang mampu memberikan dampak meningkatnya produktivitas. Penilaian bawahan dilakukan dengan secara terbuka setiap hari sehingga bukan hanya memungkinkan para manajer mengetahui letak permasalahannya tetapi juga memberikan kebanggaan dan mendorong kompetisi yang sehat.

(54)

Pada zaman Owen ini terdapat praktek-praktek mempekerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dari standar 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, Owen mengajukan satu perbaikan berupa:

1. Membangun perumahan karyawan dan memba ngun jalan dilingkungan tempat tinggal karyawan 2. Berusaha memperbaiki lingkungan hidup sehing-

ga lingkungan hidup dan pabrik menjadi menarik 3. Koperasi konsumsi bagi karyawan, (Mendirikan

toko-toko untuk menjual keperluan hidup karya- wan, menjual barang-dengan harga yang layak) 4. Menyediakan makanan bagi karyawan

5. Pembatasan pekerja anak dibawah umur (menolak mempekerjakan anak dibawah timur 10 tahun) 6. Menurunkan jam kerja yang semula 13 jam

menjadi 10,5 jam perhari

Karena jasanya ini beliau disebut sebagai "Bapak Manajemen Personalia Modern"

(55)

5.3.1.2. CHARLES BABBAGE

Charles Babbage hidup pada tahun 1792-1871. Dasar keyakinan Babbage bahwa aplikasi prinsip ilmiah pada proses kerja akan meningkatkan pro- duktivitas dan menekan biaya. Oleh karena itu, ia menggunakan banyak waktunya dalam mempe lajari cara untuk membuat pekerjaan dalam pabrik lebih efisien.

(56)

Babbage adalah seorang guru besar Matematika dan penemu Kalkulator serta Komputer pertama dari Inggris, yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi operasi suatu pabrik, yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah akan terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya.

Babbage mengusulkan pertama kali adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi dari pekerja sesuai penguasaan keterampilan tertentu, pekerjaan dibuat rutin sehingga lebih mudah dapat dikendalikan dan dimekanisasi dengan alat kalkulator.

(57)

Dari sudut manajemen, Babbage dikenal karena bukunya "On Economy of Machinery and Manufactures" (1832), dia tertarik dan terkesan pada:  Prinsip efesiensi pembagian tugas dan

perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan dan tenaga kerja supaya mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya, o Prinsip efisiensi pembagian tugas, tidak hanya untuk pekerjaan manual saja, melainkan juga untuk aktivitas mental.

 Sangat memperhatikan faktor manusia, disarankannya sebaiknya ada keijasama dalam hal kepentingan bersama antara pekerja dan pemilik pabrik,

(58)

 Menyarankan para pekerja menerima pembayaran tetap tergantung dari sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan bagian keuntungan dan ditambahkan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan untuk meningkatkan produktivitas.

(59)
(60)
(61)

Frederick W. Taylor hidup pada tahun 1856-1915. Ia merupakan salah satu tokoh manajemen ilmiah (scientific management) yang paling termasyhur sehingga mendapat sebutan sebagai bapak manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah timbul disebabkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas. Guna meningkatkan produktivitas ini, dicarilah cara untuk meningkatkan efisiensi bawahan. Perlahan dia menyusun sekumpulan prinsip yang merupakan inti manajemen ilmiah. Prinsip yang merupakan gagasan Taylor adalah :

1. Pengembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya sehingga metode yang terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan dapat ditentukan. 2. Seleksi secara ilmiah terhadap para pekerja

sehingga setiap pekerja dapat diberi tanggung jawab atas tugas yang paling cocok baginya. 3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah untuk

bawahan.

4. Kerjasama yang erat dan bersahabat antara manajemen dan bawahan (Stoner dan Wankel, 1986:30)

Pada tahun 1903 menyusun buku dengan judul "Shop Management", tahun 1911 menyusun buku dengan judul "The Principies of Scientific Management" dan pada tahun 1912 menyusun buku yang berjudul "Testimory Before Special House Committee" Ketiga buku tersebut tersebut digabungkan dalam sebuah buku dengan judul "Scientific Management" pada tahun 1947.

(62)

Perusahaan tersebut dia sebagai seorang insinyur mekanis. Karya besarnya itulah membuat dia dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah.

Taylor, yang terkenal dengan manajemen ilmiahnya berupa peningkatan produktivitas karena mahalnya biaya buruh trampil di Amerika Serikat pada awal abad ke 20. Gerakannya terkenal dengan gerakan efisiensi kerja. Untuk menjawab berbagai pertanyaan seperti apakah ada satu cara keija terbaik "the one best way of doing job" dia mengajukan sekelompok prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah. Taylor terkenal dengan rencana pengupahan yang merangsang "differential rate system", yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatnya produktivitas, mutu, pendapatan pekerja dan semangat kerja karyawan.

Filsafat dibelakang konsep Taylor terletak diatas 4 prinsip yang dikenal dengan "Empat prinsip dasar Taylor" yaitu:

1) Pengembangan Manajemen Ilmiah yang benar dapat digunakan untuk menentukan metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas.

2) Seleksi karyawan dengan cara ilmiah, karyawan diberi tanggung jawab atas tugas yang sesuai dengan keterampilannya.

3) Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah.

4) Hubungan kerjasama yang erat antara Manajemen dan Karyawan.

(63)

Prinsip-prinsip dasar yang menurut dia mendasari pendekatan manajemen ilmiah adalah :

1. Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu (pengetahuan yang sistematis).

2. Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok dan bukannya perpecahan.

3. Mencapai kerjasama manusia dan bukanlah individualisme yang kacau.

4. Bekerja untuk keluaran yang maksimum dan bukan keluaran yang terbatas.

5. Mengembangkan semua karyawan sampai taraf yang setinggi-tingginya, untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.

Pengikut Taylor yang menonjol adalah : Cari George Borth, Henry L Gantt, Frank & Lilian Gilbreth dan Edwar A. Filane.

(64)

Henry L. Gantt hidup pada tahun 1861-1919. Rendahnya motivasi yang dicapai mengakibatkan Gantt meninggalkan sistem tarif upah diferensial untuk diubah menjadi satu inovasi baru berupa motivasi keija kepada para bawahan. Motivasi pertama bahwa setiap bawahan yang menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya untuk satu hari ia berhak menerima bonus $ 50 sen untuk hari itu. Motivasi kedua mandor akan menerima bonus apabila seluruh bawahan juga mencapai standar tersebut. Selain dua bentuk motivasi diatas, Gantt berusaha menyempurnakan gagasan Robert Owen dalam mengumumkan hasil penilaian atas pekerjaan bawahan. Langkah lain yang diambil Gantt adalah memperkenalkan sistem baru untuk penggambaran jadwal produksi, yang sampai sekarang dikenal dengan Gantt Chart.

Gantt mempertimbangkan kembali sistem perangsang Taylor, dengan memperkenalkan sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Setiap pekerja yang dapat menyelesailan tugas yang dibebankan kepadanya dalam sehari berhak menerima bonus. Dia juga memperkenalkan sistem "Charting" yang terkenal dengan "Gantt Chart" yang memuat jadwal kegiatan produksi karyawan supaya tidak terjadi pemborosan.

(65)

pentingnya manajemen mengajarkan dan mengembangkan pengertian tentang pentingnya sistem pada pihak karyawan dan manajemen itu sendiri, serta perlunya penghargaan bahwa "dalam segala masalah manajemen unsur manusia yang paling penting".

Gantt paling terkenal karena mengembangkan metode grafis dalam menggambarkan rencana- rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dia juga menekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan mengendalikan pekerjaan. Hal ini menghasilkan terciptanya "Gantt Chart" yang terkenal itu. Skema itu merupakan pelopor teknik- teknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Technique).

5.3.1.5.PASANGAN GILBERTH

Frank B. Gilberth hidup pada tahun 1878-1972. Pasangan Gilberth berpendapat bahwa studi gerak akan meningkatkan semangat kerja bagi

bawahan karena

keuntungan fisiknya yang nyata dan karena dapa menunjukkan perhatian manajemen pada para bawahan.

(66)

dimaksud sebagai program pengembangan bawahan dan sekaligus mendorong moral kerja. Sesuai dengan rencana tersebut seorang bawahan harus mengerjakan saat itu juga, mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi dan melatih penggantinya, seluruhnya dalam waktu yang bersamaan.

(67)

Tabel 5.1.

No. Pengembang Tahun Kontribusi terhadap Manajemen i. Robert Owen 1771- 1858 1. Membangun perumahan

bagi pekerja

2. Menyediakan kebutuhan rumah tangga bagi pekeija 3. Menetapkan mekanisme

keija spesifik

4. Penilaian harian terhadap para pekeija secara terbuka 2. Charles Babbage 1792- 1871 Prinsip pembagian keija sehingga setiap pekeijaan harus dipecah dan setiap pekeija dididik dengan ketrampilan spesifik untuk menyelesaikan pekerjaan.

J. Frederick W. Taylor 1856- 1915 Penemu manajemen ilmiah dengan prinsip:

■ Pengembangan

manajemen ilmiah sebenarnya, misalnya metode terbaik untuk menyelesaikan setiap pekeijaan.

■ Seleksi secara ilmiah terhadap para pekeija sehingga pekeija diberi tugas dan tanggung jawab

(68)

diberikan bonus $50 sen. 2. Mandor akan menerima bonus apabila seluruh pekeija mencapai standar, b. Penggambaran jadwal produksi dengan Gantt Chart

5. Frank B. Gilberth & Lillian M. Gilberth

1868- 1924 1878- 1972

Studi gerak dan waktu meningkatkan semangat keija. Keduanya mengembangkan rencana tiga kedudukan, yaitu a. Mengejakan pekerjaan saat

ini

b. Mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi c. Melatih penggantinya

dalam waktu yang bersamaan

5.4. TEORI ORGANISASI KLASIK CABANG

(69)

5.5. TOKOH-TOKOH TEORI ORGANISASI KLASIK

5.5.1. HENRY FAYOL (1841-1925)

Pada tahun 1916, Fayol menyusun buku yang berjudul "Administration Industrielle et Generalle" dan dalam bahasa Inggris "General and Industrial Management, terkenal dengan teori manajemen klasiknya yang tidak hanya memperhatikan produktivitas pabrik dan karyawan saja, tetapi dia memperhatikan manajemen bagi suatu

organisasi yang kompleks, sehingga dia mampu menampilkan satu ajaran manajemen yang lebih utuh sebagai satu bentuk cetak biru.

Fayol yakin keberhasilan para manajer tidak ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi oleh karena adanya peramalan yang ilmiah dan penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol adalah pandangannya yang menyatakan bahwa manajemen itu bukanlah keterampilan pribadi, tetapi merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan segera setelah dipahami prinsip prinsip pokoknya dan teori umumnya yang sudah dirumuskan.

(70)

1) Technical (Teknis), Perusahaan menghasilkan dan membuat barang-barang produksi.

2) Commercial (Perdagangan), Perusahaan membeli bahan mentah dan menjual hasil produksi.

3) Financial (Keuangan) Perusahaan mencari dan menggunakan dana (modal) secara optimum 4) Security (Keamanan) Perusahaan menjaga

keselamatan dan kekayaan perusahaan.

5) Accounting (Akuntansi termasuk statistik) Perusahaan mencatat dan melaporkan biaya, laba, hutang dan penyusunan neraca serta berbagai data statistik.

6) Management (Manajerial) yang terdiri dari 5 fungsi :

• Planning (Perencanaan) berupa penentuan langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.

• Organizing (Pengorganisasian) dalam arti mobilisasi bahan material dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.

• Commanding (Memerintah) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekeijaan mereka.

• Coordinating (Pengkoordinasian) dengan memastikan sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.

(71)

Dari enam kegiatan diatas Fayol memberi perhatian utama pada kegiatan manajerial, yang merupakan aspek paling penting yang dibutuhkan dalam operasi perusahaan. Selain hal-hal pokok diatas, masih terdapat beberapa ajaran Fayol lainnya^ yaitu : 1)Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer

tergantung kepada kedudukannya pada tingkatan organisasi; yang kedudukannya lebih rendah lebih membutuhkan keterampilan dan kemampuan teknis dibandingkan dengan keterampilan manajerial pada manajer tingkat atas.

2)Kemampuan dan keterampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari, sehingga tidak mungkin hanya diperoleh melalui praktek, timbul tenggelam, seperti orang belajar menyelam tanpa guru.

3)Kemampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk dan jenis organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lain-lain.

4)Fayol lebih suka menggunakan konsep prinsip- prinsip manajemen dari pada hukum manajemen, karena hukum bersifat kaku, sedang prinsip lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.

5)Fayol menyusun 14 macam prinsip manajemen sebagai berikut:

1) Division of labor (Pembagian kerja). Semakin seseorang menjadi spesialis; maka pekerjaannya semakin efisien.

(72)

Manajer harus memberi perint ah/tugas supaya orang lain dapat bekerja

3) Discipline (Disiplin)

Setiap anggota organisasi harus menghormati peraturan/ketentuan dalami organisasi. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuh an ini dan juga kesepakatan yang adil, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sanksi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.

4) Unity o f C amin and (Kesatuan komando), Setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atau atasan atau lebih akan timbul pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi. 5) Unity of Direction (Kesatuan pengarahan)

Sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sama yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja. 6) Sub Ordination of Individual interest to the

common good (Pengutamaan kepentingan umum dari pada kepenting an pribadi). 7) Kepentingan perorangan (karyawan)

dikalahkan terhadap kepentingan organisasi secara keseluruhan.

8) Renumeration of Personnel (Pemberian upah karyawan)

(73)

9) Centralization(Sentralisasi/Pemusatan) Manajer adalah penanggung jawab terakhir dari keputusan yang diambil

10)walaupun demikian manajer juga harus memberi wewenang yang cukup kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas (desentralisasi).

11)Scalar Chain (Rantai Skalar/Garis Wewenang)

Garis wewenang yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.

12)Order (Tata Tertib)

Tertibnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat.

13)U) Equity (Keadilan)

Sikap persaudaraan keadilan (keakraban) para manajer terhadap bawahannya.

14)Stability of Penure of Personnel (Kestabilan Staff)

Tidak banyak pergantian karyawan yang keluar masuk organisasi (stabil). Mutasi karyawan yang terlalu tinggi menunjukkan tidak efisiennya suatu organisasi.

15)Initiative (Inisiatifi,

Memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.

(74)

menggunakan komunikasi langsung dari pada komunikasi formal dan tertulis.

Banyak kritik pada teori organisasi dan peranannya terhadap perilaku manajer efektif. Juga keyakinannya bahwa prinsip-prinsip manajemen itu dapat diajarkan dan dipelajari. Kritik terhadap teori ini adalah bahwa teori ini hanya sesuai untuk organisasi masa lampau yang stabil dengan lingkungan yang lebih mudah diramalkan. Teori ini terlalu berpegang kepada kewenangan formal dan sering antara satu prinsip tidak sejalan dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip "Divison of Labor" dengan "Unity ofCommand"

5.5.2. JAMES D. MONEY

Eksekutif General Motor ini, mengkatagorikan prinsip-prinsip dasar manajemen tertentu. Empat kaidah dasar yang perlu diperhati kan untuk merancang organisasi.

• Koordinasi, syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling melayani, doktrin (perumusan tujuan) dan disiplin.

• Prinsip hirarki, proses hirarki mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional.

• Prinsip fungsional, adanya fungsionalisme tugas yang berbeda.

(75)

5.5.3. MAX WEBER (1864-1920)

Pakar Ilmu Sosial Jerman yang pengaruhnya dikenal pada sosiologi modern dan sejarah gagasan. Dia memperoleh pendidikan di Universitas Hiedelberg, gelar ahli hukum dan doktor ekonomi diraihnya di Universitas Berlin.

(76)
(77)

Follett, ahli ilmu pengetahuan sosial pertama yang menerapkan psikologi pada perusahaan, industri dan pemerintah. Dia menulis panjang lebar tentang kreatifitas, kerjasama antar manajer dan bawahan, koordinasi dan pemecahan konflik. Dia percaya bahwa konflik dapat dibuat konstruktif dengan penggunaan proses integrasi dimana orang yang terlibat mencari pemecahan bersama perbedaan-perbedaan diantara mereka. Dia menganjurkan suatu pola organisasi yang ideal dimana manajer mencapai koordinasi melalui komunikasi yang terkendali dengan para karyawan.

Follett, percaya dengan hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen berdasarkan persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah. Dia juga menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formal, tapi yang berasal dari kelebihan pengetahuan dan keahlian.

5.5.5. OLIVER SHELDON (1894-1951)

(78)

efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada masyarakat sesuai 3 buah prinsip yaitu :

• Kebijakan, keadaan dan metode industri harus sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.

• Manajemen harus mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.

• Manajemen harus mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial.

5.5.6. CHESTER L BARNARD (1886-1961) Berdasarkan pengalaman dan bacaan-bacaannya dalam sosiologi dan filsafat. Bernard merumuskan teori- teori tentang kehidupan organisasi. Manusia masuk organisasi karena ingin mencapai tujuan pribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi yang tak mungkin dicapai sendiri. Tesis sentralnya adalah per-usahaan akan berjalan efisien dan hidup terus, apabila dapat menyeimbangkan pencapaian tujuan dan kebutuhan individu. Dia juga membenarkan peranan yang dimainkan oleh organisasi informal.

(79)

eksekutif yang utama dalam sistem mereka beroperasi. Dalam menentukan tugas eksekutif adalah memelihara suatu sistem usaha kerjasama dalam organisasi formal, beliau memusatkan perhatian pertama-tama pada alasan adanya sistem kerjasama itu, maupun sifat sistem tersebut. Logika analisisnya dapat dilihat dalam langkah-langkah yang disajikan dalam bukunya:

1. Pembatasan-pembatasan fisis dan biologis terhadap individu-individu membawa mereka kepada keijasama, keija dalam kelompok meskipun pembatasan-pembatasan dasar bersifat fisis dan biologis, namun apabila mereka telah pernah bekerjasama, pembatasan-pembatasan psikologis dan sosial terhadap individu-individu juga memainkan peran dalam mendorong keijasama.

(80)

3. Setiap sistem kerjasama dapat diw- kedaLam dua bagian yakni : "organisasi". yar_£ hacya meliputi interaksi-interaksi dari mereka yang berada di dalam sistem itu, dan "unsur-unsur lainnya". 4. Selanjutnya organisasi dapat juga dibagi ke dalam

dua jenis, pertama : organisasi "formal" yaitu kumpulan interaksi sosial yang dikoordinasikan secara sengaja, dan yang mempunyai tujuan bersama. Kedua adalah organisasi "informal" yaitu interaksi-interaksi sosial tanpa tujuan bersama yang umum atau tidak dikoordinasikan secara sengaja.

5. Organisasi formal tidak dapat berlangsung kalau tidak ada orang-orang yang (a) dapat saling berkomunikasi, (b) mau menyumbang kepada kegiatan kelompok, dan (c) dengan sadar mempunyai tujuan umum.

6. Setiap organisasi formal harus mencakup unsur- unsur berikut:

(a) Sistem fungsionalisasi sehingga orang-orang dapat berspesialisasi (yaitu, bermacam- macam bentuk departementasi);

(b) Sistem perangsang yang efektif dan efisien yang akan membuat orang menyumbang kepada kegiatan kelompok;

(c) Sistem kekuasaan ("otoritas") yang akan menyebabkan anggota kelompok akan menerima keputusan-keputusan para eksekutif; dan

(d) Sistem pengambilan keputusan yang logis. 7. Jadi fungsi-fungsi eksekutif dalam organisasi

(81)

a. Pemeliharaan komunikasi organisasi melalui suatu skema organisasi, ditambahkan dengan adanya orang-orang yang setia, bertanggung jawab, dan mampu bekerja, serta satu "organisasi informal" eksekutif dan rukun; b. Perlindungan terhadap pekerjaan pokok dari

individu-individu di dalam organisasi dan c. Perumusan dan penetuan tujuan (yaitu

perencanaan).

d. Sistem pengambilan keputusan yang logis. 8. Fungsi-fungsi eksekutif memasuki proses melalui

pekerjaan eksekutif dalam mengintegrasikan keseluruhannya dan dalam menemukan keseimbangan yang paling baik diantara kekuatan- kekuatan dan kejadian-kejadian yang berlawanan.

9. Untuk mengefektifkan eksekutif, diperlukan suatu tata kepemimpinan yang mempunyai tanggung jawab tinggi sebagaimana telah ditekankan dengan tepat oleh Bernard, "Kerjasamalah, dan bukannya kepemimpinan, yang menjadi proses kreatif, tetapi kepemimpinan adalah pengecam yang sangat diperlukan terhadap kekuatan-kekuatannya".

5.6. SUMBANGAN TEORI ORGANISASI KLASIK.

1. Keterampilan manajerial dapat diterapkan pada semua jenis kelompok kegiatan, jika hal lainnya tetap.

(82)

memberikan hal-hal praktis yang dapat diterapkan.

3. Pandangan yang membuat para manajer waspada akan masalah-masalah mendasar yang mungkin mereka temui dalam setiap organisasi.

5.7. KETERBATASAN TEORI ORGANISASI KLASIK

Teori yang dikemukakan dipandang tidak semuanya cocok untuk masa kini.

1) Prinsip-prinsip aliran ini hanya tepat apabila organisasi berada dalam lingkungan yang stabil dan dapat diprediksi. Padahal, dewasa ini lingkungan luar organisasi sangat sulit diramalkan dan bergerak sangat dinamis.

2) Prinsip-prinsip aliran ini terlalu umum untuk mengatasi masalah-masalah organisasi yang semakin kompleks dewasa ini.

3) Aliran ini tidak memberikan petunjuk dalam pengambilan keputusan tentang tentang prinsip mana yang harus dipilih sebagai patokan.

5.8. MAZHAB PERILAKU (ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI)

Aliran perilaku muncul karena dalam pendekatan klasik, efisiensi produksi dan keserasian kerja tidak dapat dicapai. Para manajer masih menghadapi kesulitan dan

(83)

Aliran perilaku memandang organisasi pada hakikatnya adalah orang. Aliran ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena tidak mewu judkan efisiensi produksi yang sempurna dan kehar monisan di tempat kerja. Manusia dalam organisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan tingkah lakukanya, karena sering juga tidak rasional. Karena itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi manusia, antara lain dengan sosiologi dan psikologi. Pelopor aliran perilaku ada 2 (dua) orang yaitu : X. Hugo Munsterberg 2. Elton Mayo.

5.8.1. HUGO MUNSTERBERG (1863-1916)

Hugo Munsterberg yang

melahirkan Psikologi Industri, sering disebut sebagai Bapak Psikologi Industri. Sumbangan yang penting adalah berupa pemanfaatan psikologi untuk mewujudkan untuk mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas seperti juga teori-teori manajemen lainnya. Penerapan faktor-faktor psikologi dalam membantu peningkatan produksi. Melalui bukunya dengan judul "Psychology and Industrial Efficiensy", Hugo Munsterberg menyarankan 3 (tiga) cara untuk meningkatkan produktivitas yaitu: 1. Mendapatkan orang atau karyawan terbaik (best

(84)

2. Menciptakan kondisi keija yang terbaik (best possible zoork), yang memenuhi syarat- syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas. 3. Menggunakan pengaruh psikologis guna

memperoleh dampak yang paling tepat dalam memotiovasi karyawan (best possible effect).

5.8.2. ELTON MAYO (1880-1949)

Elton Mayo terkenal dengan eksperimen tentang perilaku manusia dalam situasi kerja. Eksperimen ini disimpulkan bahwa perhatian khusus dapat menyebabkan seseorang meningkatkan usahanya. Gejala ini disebut Hawrthome effect yaitu karyawan akan lebih giat bekerja jika mereka yakin bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka.

Hasil percobaan Mayo dengan Roethlisberger dan Dickson ialah rangsangan uang tidak menyebabkan membaiknya produktivitas. Yang justru mampu meningkatkan produktivitas itu adalah satu sikap yang dimiliki karyawan yang merasa manajer dan atasanya memberikan perhatian yang cukup terhadap kesejahteraan mereka.

(85)

dimotivasi oleh kebutuhan- kebutuhan sosial dalam hubungan-hubungan yang lebih efektif daripada pengawasan dan pengendalian manajemen dalam arti konsep "social man " (manusia sosial atau manusia dapat dimotivasi dengan pemenuhan kebutuhan sosial melalui hubungan kerja), dapat menggantikan konsep "rational man" (manusia rasional atau manusia hanya dapat di motivasi dengan pemenuhan kebutuhan ekonomis). Konsep rational man yang didorong semata-mata oleh kebutuhan ekonomis pribadi yang terkenal dengan julukan "rational economic man".

Istilah terkenal yang tadinya diutarakan oleh Robert Owen yaitu "vital machines" menemukan bentuk dan peluang barunya dengan munculnya konsep "social man" dari Mayo. Dalam pendidikan dan latihan bagi para manajer terasa semakin pentingnya "people management skills" daripada "engineering atau technical skills". Konsep dinamika kelompok semakin penting dalam praktek manajemen daripada manajemen atas dasar kemampuan pekerja secara perseorangan.

Gambar

Tabel 5.1.

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen Corporate Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan (Fokus pada mutu dan Layanan Prima) Bandung: Alfabeta.. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik dan Prosedur) ,

Salah satu yang penting dan dapat dipandang amat strategis untuk mengkaji visi manajemen PT adalah dengan pendekatan yang terfokus pada konteks peranan pendidikan tinggi itu

dari segi teknik, prosedur maupun hasilnya. Dalam hal ini penilaian yang dilakukan guru harus mengikuti prinsip-prinsip keilmuan dalam penilaian dan keputusan yang

Menurut Sastradipoera (2006) adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur yang sistematik dan terorganisasi yang dengan prosedur itu,

Prosedur akuntansi menjabarkan prinsip akuntansi agar dapat dilaksanakan di dalam praktik dengan melalui teknik-teknik tertentu yang dirangkum dalam suatu sistem. Laporan

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

Sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan apabila dipandang perlu, dengan maksud

TOC adalah satu teknik pengajaran dan pembelajaran kemahiran berfikir dan penyelesaian masalah berdasar pemikiran yang logik dan sistematik.. Teknik ini adalah sebagai satu