• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketulusan Cinta Ketulusan Cinta Ketulusan Cinta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ketulusan Cinta Ketulusan Cinta Ketulusan Cinta"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Ketulusan Cinta

Salsa adalah seorang siswi SMAN 2 Bandung, ia adalah seorang siswi yang sangat berprestasi. Salsa memiliki sifat yang baik, sopan, ramah, periang dan lucu sehingga banyak orang yang senang berteman dengannya. Salsa sangat senang bisa bersekolah di SMAN 2 Bandung, karena baginya sekolah itu adalah sekolah yang sangat terfavorit di Bandung, sehingga banyak orang yang bersaing untuk bisa bersekolah disana.

Hingga pada suatu hari, Salsa mendapatkan kabar yang sangat buruk, yaitu Salsa harus pindah sekolah ke SMAN 5 Surabaya karena orang tua Salsa mendapatkan tugas untuk bekerja disana. Salsa sangat kecewa dengan keputusan orang tuanya untuk memindahannya ke sekolah baru. “Pah…Mah…Salsa tidak mau bersekolah disana, Kenapa tidak mama dan papa saja yang pindah kesana!? Biarkan aku disini, aku sudah nyaman bersama teman-temanku disini.” sahut Salsa dengan kesal. “Tidak bisa nak, kau harus ikut bersama kami, karena kami memutuskan untuk menetap disana, bagaimana bisa kami meninggalkan kamu sendiri disini.” ujar ayahnya dengan nada lembut. “Tapi aku tidak ingin bersekolah disana, aku tidak ingin kehidupan baru dan aku tidak ingin beradaptasi dilingkungan baru!” sahut Salsa. “Kamu harus bisa belajar dewasa nak, kamu tidak boleh mementingkan kesenangan mu sendiri, pokoknya kamu harus ikut bersama papa dan mama!” ujar ayahnya. Salsa terdiam dan kembali menuju kamarnya dengan perasaan yang sangat kesal. Kemudian Salsa bergumam dalam hati “Kenapa sih harus pindah? Kenapa mama dan papa tidak pernah memikirkan perasaan ku, aku tidak suka beradaptasi lagi! Tapi aku juga tidak yakin dengan keputusan ku untuk tinggal disini sendiri.” Sambil memukul mukul meja belajarnya. Tak lama kemudian Salsa keluar dari kamarnya dan menghampiri ayahnya dengan memasang raut wajah yang sangat kesal, “Baik, kalau begitu aku terima keputusan kalian, aku akan ikut bersama kalian.”ujar Salsa. “Akhirnya, papa senang dengan keputusan mu nak. Baiklah, kalau begitu 3 hari lagi kami berangkat kesana dan untuk surat-surat pindahmu biar papa yang uruskan secepatnya”ujar ayahnya. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun Salsa langsung menuju kamarnya.

Keesokan harinya,dengan wajah yang sangat lesu Salsa bergegas untuk pergi ke sekolah. Sesampainya disekolah, Salsa langsung menghampiri temannya yang bernama Chika dan Bella. “Chik…Bell…Kayaknya aku bakalan enggak ketemu kalian lagi deh..”ujar Salsa. “Widihhh… kayak apa aja kamu sal, emangnya kamu mau kemana sih?” sahut Chika. “Ayahku ingin memindahkan ku ke Surabaya.”jawab Salsa. “Apaa!!! Kok mendadak pindah sih sal?? Ada apa?”tanya Bela dengan wajah yang sangat kecewa. “Iya orang tua ku mendapat tugas untuk bekerja disana, jadi ya mau tidak mau aku haus ikut denganya.” ujar Salsa pasrah. “Ihh, jangan pindah sal, nanti kalau kamu pindah kita kesepian dong, nanti kita enggak punya teman yang lucu kayak kamu lagi dong.”sahut Chika membujuk Salsa. “Tenang aja Chik, kan kita masih bisa komunikasi, aku janji deh aku bakal sering-sering main kesini.”jawab Salsa. “Janji ya sal, pokoknya kamu harus janji!”ujar Bella. “Iya bell aku janji kok, iya udah kalau begitu kita ke kelas yuk.”jawab Salsa. “Yuk..yuk..yuk…”

(2)

temannya yang berada dikelas yang berbeda dengannya. “Bara!!” teriak Salsa dengan nada yang cukup keras. “Ada apa sal? Kangen ya!” ujar Bara mengguyoni Salsa. “Ihhh….apaan sih GR banget, aku mau ngasi tau kamu sesuatu nih.”ujar Salsa dengan tegas. “Iya deh iya, mau kasi tau apa sal? Mau kasi tau kalau kamu kangen sama aku ya ?” ujar Bara kembali mengguyoni Salsa. “Ihh Bara kamu ini dari tadi bercanda aja, aku serius ni, aku mau pindah!!”sahut Salsa.”Apa?? Kamu pasti bercanda ya?”Tanya Bara dengan wajah tidak yakin. “Aku tidak bercanda barr, aku beneran mau pindah, orang tuaku mendapat tugas untuk bekerja di luar kota, dan mereka memutuskan untuk menetap disana, jadi yaa mau tidak mau aku harus menerima keputusan mereka.”Jawab Salsa dengan pasrah. “Tapi kok mendadak sal? Apa kamu yakin? Ayolah sal kamu jangan pindah,nanti aku bakalan kangen terus dong sama kamu.”ujar Bara membujuk Salsa. “Maaf ya bara, aku sudah yakin dengan keputusan ku, aku harus pindah bar, lagi pula kita masih bisa komunikasi kok jadi kamu enggak usah khawatir.”sahut Salsa dengan lembut. “Tapi kamu janji ya sal, jangan pernah kamu lupain aku, kamu harus sering sering main kesini ya, aku janji kalau aku ada waktu bakal nyari kamu kesana sal.”ujar Bara. “Iya Bar aku janji, kamu juga harus janji ya bakal nemuin aku kesana.” “Iya aku janji sal.”jawab bara sambil mengelus-elus rambut Salsa. “Iya udah deh kalau gitu aku pulang duluan ya bar.”jawab Salsa. “Iya sal hati-hati ya.”jawab Bara.

Hari dimana saatnya Salsa mengucapkan salam perpisahan kepada teman-temannya pun tiba. Dengan wajah termenung Salsa pun pergi untuk menemui teman temannya. Salsa

bergumam dalam hati, “Ini adalah hari terahirku untuk bisa menemui mereka, jadi tak kan kusiasiakan hari ini”. Sesampainya disuatu tempat, Salsa pun bergegas keluar dari kendaraan yang iya naiki dan segera menghampiri teman temannya. “Hai teman teman”sapa Salsa dengan wajah lesu. “Hai sal sini duduk”ucap Bella sambil mendorongkan kursi untuk Salsa. “Apa kamu sudah yakin dengan keputusan mu sal?”tanya Chika. “Sudah lah chik, aku sudah sangat yakin dengan keputusan ku, kau tak perlu khawatir, aku janji bakal selalu ingat dengan kalian semua, dan aku janji aku bakal sering main kesini untuk menemui kalian, sudahlah jangan terlalu dipikirkan ayo kita nikmati hari ini sebagai hari tekrakhir ku disini, aku ingin menghabiskan hariku ini bersama kalian.”sahut salsa untuk mengembalikan suasana. Kemudian datanglah Bara menghampiri Salsa dengan membawa seikat bunga dan sebuah kado, “Hai sal maaf aku

terlambat”ujar Bara, “iya tidak apa apa bar, sini duduk”jawab Salsa, “oh iya nih aku bawain bunga dan aku juga punya kenang-kenangan nih buat kamu, jaga ya.”sahut Bara dengan nada lembut, “apa ini?” tanya Salsa sambil memegang sebuah kado, “iya nanti kamu juga bakal tau, nanti aja bukanya, sekarang gimana kalau kita foto bersama?”ajak Bara sambil menyodorkan handphonenya, “Ayo..ayo”sahut Salsa.

Tak terasa hari pun sudah mulai gelap, “Teman-teman terimakasih ya hari ini kalian sudah mau menyempatkan datang kesini untuk menemuiku,aku juga mau minta maaf atas semua kesalahan yang udah pernah aku lakuin ke kalian, ini adalah hari terakhir ku bisa bertemu dengan kalian disini, aku harap kalian semua jangan pernah lupain aku ya.”ujar Salsa. Bara pun berdiri, “Sal, kamu jaga diri baik-baik ya disana, aku enggak bakal lupain kamu, aku janji ku bakal nyari kamu kesana, ingat kamu belajar yang serius ya disana, jangan macem-macem, ingat kamu punya cita-cita yang harus kamu wujudkan, semangat terus ya sal.”ujar Bara sambil mengelus rambut Salsa. “iyaiya bar aku bakal inget terus sama kata-kata kamu ini, inget cari aku ya

(3)

kesana, jaga diri baik baik ya sal.”ujar Bara sambil mencubit pipi Salsa “Oke deh bar, kalau gitu aku pulang ya, daa teman-teman, daa Bara” sahut salsa. “Daa,Salsa”jawab teman-temannya serentak.

SMAN 5 Surabaya itu lah sekolah baru Salsa dimana salsa harus kembali mengadaptasikan dirinya dengan teman barunya, dengan suasana barunya, dan dengan

kehidupan barunya. Hari ini merupakan hari pertama Salsa berada disekolah ini, Salsa berpikir ini benar-benar bukan hal yang dia inginkan. Salsa sangat sedih karena saat itu dia benar-benar sendiri tanpa adanya seorang teman yang menemaninya. Kelas XI MIA 4 itulah kelas baru Salsa. Saat pertama kali Salsa memasuki kelas tersebut Salsa merasa bahwa ini adalah kelas yang sangat ribut, tetapi Salsa tetap tidak mempedulikan hal tersebut. Ia tetap melakukan aktivitasnya sendiri. Tiba-tiba ada seorang perempuan yang menghampirinya, rupanya perempuan tersebut ingin berkenalan dengannya. “Hai” sapa perempuan tersebut sambil menepuk pundak Salsa, “Hai juga” jawab Salsa. “Bolehkah saya duduk disampingmu?” tanya perempuan tersebut. “Boleh….boleh silahkan” jawab Salsa sambil menyodorkan kursi untuknya. “Perkenalkan namaku Echa, siapa namamu dan kamu pindahan dari mana? tanya perempuan tersebut.

“Namaku Salsa dan aku pindahan dari SMAN 2 Bandung, dari mana asalmu?” tanya Salsa. “Aku tinggal di Jln. Kaca Piring, kapan-kapan mampir ya, ibuku pasti senang jika aku memiliki teman sepertimu.”ujar Echa. “Oh.. iya iya cha, terimakasih ya atas tawaran mu, aku tinggal di Jln. Soedirman kamu juga bisa main ke rumah ku, rumahku akan selalu terbuka untukmu.”ujar Salsa sambil tersenyum. “Terimakasih sal aku sangat senang bisa berkenalan dengan mu, dan aku harap kita bisa berteman.”ujar Echa. “Iya cha, aku juga senang bisa berkenalan dengan mu, sungguh amat senang jika aku bisa menjadi teman mu cha, bagaimana kalau kita duduk

bersama?”ujar Salsa. “Ide bagus tuh, nanti kita bisa belajar bersama-sama.”jawab Echa. “Ok..ok deh cha.”jawab Salsa.

Tak terasa bel pun berbunyi yang menandakan kegiatan belajar akan segera dimulai. Saat guru datang Salsa baru bisa merasakan yang namanya ketenangan, dimana semua murid-murid dikelas tersebut duduk dengan rapi dan tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun. Saat pelajaran dimulai ada seorang laki-laki yang menoleh kearah Salsa, dan kemudian laki-laki tersebut menghampiri Salsa. “Hai cewek” sapa laki-laki tersebut, dengan gugup Salsa pun menjawab “Iya ada apa?”, “Tidak apa apa aku cuma ingin berkenalan denganmu saja,

(4)

berkenalan dengan mu.”jawab Vina sambil melihat memandangi Salsa. Tak terasa waktu istirahat pun telah usai, dan akhirnya mereka pun kembali ke kelas mereka masing-masing. Kemudian Salsa bergumam dalam hati “Ternyata ini tidak seburuk yang kuduga, orang-orang disini cukup ramah aku senang bisa memiliki teman seperti mereka.”gumam Salsa sambil tersenyum memandangi plafon kelas.

Saat sepulang sekolah, ada seorang laki-laki yang berdiri didepan pintu kelas Salsa, yang ingin berkenalan dengan Salsa, rupanya laki-laki tersebut adalah teman sekelas Milla yaitu anak kelas XI MIA 6. “Hai, kamu ya yang namanya Salsa?”sapa laki-laki tersebut mengejutkan Salsa. Dengan gugup Salsa menjawab “I-ii-ya, ada apa ya?”. “Tidak ada apa apa, aku cuma ingin berkenalan denganmu, perkenalkan nama ku Hendra, kamu pindahan dari SMAN 2 Bandung ya?” ujar laki-laki tersebut. “Iya ndra, kamu kok tau?” tanya Salsa dengan wajah penasaran. “Iya, Milla yang memberi tahu ku” jawab laki-laki tersebut. “Oh.. gitu ya, iya udah deh ndra aku mau pulang dulu ya, senang bisa berkenalan dengan mu ndra.” ujar Salsa, “Iya sal, senang juga bisa berkenalan dengan mu, hati-hati ya salsa.”ujar laki-laki tersebut. “Iya ndra,aku tinggal ya ndra, daa”ujar Salsa. Sesampainya dirumah Salsa mendapatkan telpon dari Bara, “Hai sal, bagaimana keadaan mu disana sal?”tanya Bara. “Baik kok bar, tau tidak ternyata orang-orang disini tidak seburuk yang kukira, orang-orang disini ramah-ramah dan baik-baik.” Jawab Salsa. “Syukur lah sal, jadi kamu sudah banyak punya teman belum?” tanya Bara, “Yaaa, tidak banyak sih bar, tapi aku sangat senang punya teman seperti mereka.”ujar Salsa, “Oo.. iya sudah kalau begitu kamu istirahat dulu sana, capek kan baru pulang sekolah.”ujar Bara, “Iya nih bar capek banget, iya sudah kalau begitu nanti aku kabarin lagi ya bar, daaa.”sahut Salsa, “ iya sal, daaa”jawab bara. Tak terasa sore hari pun tiba, akhirnya ayah dan ibu Salsa pun pulang dari kerjanya, kemudian Salsa langsung berlari menemui mereka dan menceritakan semua kejadian yang terjadi padanya. Ayah dan ibu Salsa pun sangat senang mendengar cerita Salsa, sampai akhirnya malam pun tiba dan ayah Salsa pun mengajak salsa untuk makan malam bersama. Usai makan malam, Salsa pun langsung pergi menuju ke kamarnya untuk belajar dan kemudian beristirahat.

(5)

Echa!!!” teriak Salsa. Bel pelajaran pun berbunyi, dan akhirnya mereka pun kembali ke bangkunya masing- masing untuk mengikuti pelajaran.

Tak terasa sudah 6 bulan Salsa bersekolah di SMAN 5 Surabaya. Liburan semester pertama pun tiba, Salsa sangat senang sekali karena rencananya Bara akan pergi ke Surabaya untuk menemui Salsa. Beberapa hari kemudia Bara datang ke Surabaya untuk menemui Salsa, dengan antusias Salsa menjemput Bara ke Bandara Juanda. Selama liburan semester Salsa dan Bara berjalan-jalan mengelilingi indahnya Kota Surabaya. Sampai akhirnya penghujung liburan tiba, dan saatnya Bara kembali ke Bandung. Salsa sangat berterimakasih atas kunjungan Bara ke Surabaya, dan berharap bisa bertemu lagi di liburan berikutnya.

Hari sekolah pun tiba, dimana Salsa harus kembali melakukan aktivitas rutinnya sebagai seorang siswa. Hari pertama Salsa bersekolah setelah libur panjang pun tiba, Salsa merasa sangat senang karena ia bisa kembali bertemu dan berkumpul bersama teman-temannya. Hari demi hari telah berjalan, Salsa dan Hendra sudah dekat selama 2 bulan, saat itu Salsa merasa sangat

nyaman dengan Hendra, karena baginya Hendra sangat baik dan sangat peduli dengannya. Hingga pada suatu hari kabar buruk datang, yaitu salah satu teman lamanya yang bernama Chika memberitahu bahwa disana Bara sedang dekat dengan salah satu adik kelasnya. Salsa sangat kecewa mendengar kabar tersebut dan Salsa memutuskan untuk meninggalkan Bara tanpa mendengarkan penjelasan dari Bara tentang kebenaran dari berita tersebut. Lalu Hendra datang untuk kembali menenangkan dan mendekati Salsa. Selama 1 bulan Hendra dan Salsa sudah bersama, tiba-tiba datanglah kabar dari Bara yang kemudian menceritakan kebenaran berita tersebut, bahwa sebenarnya adik kelas yang diceritakan Chika pada waktu itu adalah adik sepupunya. Salsa merasa sangat kaget mendengar penjelasan dari Bara, dan Salsa sangat menyesal. Akan tetapi Salsa tetap memutuskan untuk bersama dengan Hendra. Bara sangat kecewa dengan keputusan Salsa dan Bara pun memutuskan untuk melupakan Salsa.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang penggunaan media elektronik dalam pembelajaran bidang studi Al-Q ur’an Hadist kelas VII di Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Semakin tinggi nilai z-score, maka semakin stabil keuangan bank dan jauh dari kegagalan finansial dan akan meningkatkan rasio pembiayaan, hasil ini mirip dengan hasil

3 itu diberlakukan pada kasus Heru Atmodjo: seorang komunis-atheis yang terlibat dalam peristiwa G30S 1965 tak pantas dimakamkan di makam pahlawan sekelas Kalibata.. Tentu

21.4 Jika PIHAK KEDUA tidak mengindahkan peringatan-peringatan yang tercantum dalam ayat-ayat diatas sewaktu melaksanakan pekerjaan selanjutnya mengulangi lagi kesalahan atau

Jika peran seorang guru yang profesinoalisme dapat mengaplikasikan dan memahamkan kepada peserta didik dalam pembelajaran setiap hari dan dapat menjadikan metode

pasien HIV yang diobati ARV tidak terdapat perbedaan, yaitu hal yang sesuai dengan nilai ambang WHO, berdasarkan hasil ukuran jumlah limfosit CD4 absolut metode PanLeucogating

Membuat Mobile Apps Multimedia Interaktif Dengan SAC Perencanaan dan Implementasi Personal Knowledge Management Secara Praktis.. Membuat Sistem Aplikasi Web PHP

Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.. Visi dan