NAMA : Pramita Febri I (081211332004)
TUGAS ANALISIS JURNAL PENDAHULUAN RADIOTERAPI
The IAEA/WHO TLD postal programme for radiotherapy hospitals
Penulis:
Joanna Izewska*, Pedro Andreo
Dari: Dosimetry and Medical Radiation Physics Section, International Atomic Energy Agency, Wagramer Strasse 5, 1400 Vienna, Austria
Received 14 June 1999; received in revised form 12 October 1999; accepted 12 November 1999
1.
Mengapa perlu diteliti?
Karena adanya perubahan-perubahan yang berkenaan dengan audit TLD, untuk meningkatkan efisiensi dan standart savety untuk daerah radiasi meliputi prosedur laboratorium radiasi serta untuk senantiasa mengadakan perbaikan savety dan kalibrasi alat pada rumah sakit-rumah sakit pengguna radiasi, serta untuk memberikan kualitas audit independen dosis disampaikan oleh mesin pengobatan radioterapi menggunakan thermoluminescence sebuah dosimeter (TLD) transfer dosimeter.
Hal ini juga memberikan dukungan untuk berbasis TLD berbagai program nasional jaminan mutu yang ditetapkan dalam mengembangkan negara-negara dengan bantuan dari IAEA. Audit TLD dilaksanakan melalui kerjasama erat antara IAEA dan WHO (atau Pan Amerika Organisasi Kesehatan, PAHO, di Amerika Latin). IAEA bertanggung jawab untuk aspek science dan teknis Program, termasuk evaluasi TLD dan menyelesaikan perbedaan terdeteksi, sedangkan WHO (atau PAHO) koordinat distribusi TLDs ke rumah sakit radioterapi. Program TLD IAEA / WHO didukung oleh Internasional Biro Berat dan Ukuran (BIPM),Primer Dosimetri Laboratories (PSDL), dan beberapa pusat radioterapi canggih. Program termasuk kegiatan yang dilakukan dalam kerjasama dengan lainnya jaringan internasional dan nasional yang beroperasi di Eropa dan Amerika Utara.
2.
Metode penelitian?
TL dosimeter yang digunakan dalam TLD IAEA / WHO Program adalah kapsul standar polyethylene silinder hitam 20 mm panjang batin, 3 mm diameter dalam dan 1 mm ketebalan dinding. Panjang luar, termasuk steker, adalah 28 mm. Bahan TL saat ini digunakan adalah lithium flouoride perawan bubuk, LiF: Mg, Ti, jenis TLD-700, diperkaya dengan 7 Li (99,96% 7 Li dan 0,04% 6 Li).
Dengan perlakuan sebagai berikut, TL bubuk anil sebelum digunakan untuk pengukuran dosis untuk mengoptimalkan LiF karakteristik, dan untuk mencapai stabilitas yang lebih baik dari bubuk sensitivitas dan fading yang lebih rendah. Anil ini dilakukan pada 4008C selama 1 jam diikuti dengan pendinginan cepat dan selanjutnya anil pada 808C selama 24 jam. Karena karakteristik dosimetrik bubuk LiF berkaitan erat dengan ukuran sajiannya dan homogenitas, dan disimpan selama minimal 2 minggu setelah anil untuk menstabilkan kepekaannya. IAEA mempertahankan pengendalian mutu internal yang ketat dari Sistem TLD, dengan pengawasan setiap kalibrasi TLD dan kalibrasinya meliputi efisiensi (ketelitian) dan faktor koreksi.
Amerika Serikat (SAMA / Estro ± Villejuif, EURAQA ± Leuven, RPC ±Houston, TX) dan dua rumah sakit universitas dengan diakui prestise di dosimetriVeri®cations Eksternal keakuratan penentuan dosisn oleh sistem TLD IAEA juga dilakukan sistematis untuk setiap batch yang TLD dikirimkan kepada radioterapi rumah sakit melalui referensi iradiasi oleh BIPM, dua PSDLs (BEV di Austria dan PTB di Jerman), tiga internasional Jaringan TLD yang beroperasi di Eropa dan Amerika Serikat (SAMA / Estro ± Villejuif, EURAQA ± Leuven, RPC ±Houston, TX) dan dua rumah sakit universitas dengan diakui prestise di dosimetri.
3.
Hasil dari penelitian?
Hasil secara global 3307 cek keluaran berkas dilakukan oleh program pos IAEA / WHO TLD pada tahun 1969 ± 1998. Mereka termasuk 2.906 hasil untuk Co-60 balok dan 401 hasil untuk sinar-X energi tinggi. mereka dinyatakan sebagai rasio dari TLD terukur (IAEA) untuk menyatakan (pengguna) dosis, DTLD / dstat.
Selama 3 tahun terakhir, persentase penyimpangan dalam batas penerimaan telah meningkat menjadi 81%. Semua hasil di luar batas penerimaan ditindaklanjuti. Banyak peserta meningkatkan hasil mereka di iradiasi tindak lanjut (39% dari hasil), tapi masih 18% dari perbedaan bertahan. Sayangnya, 43% dari TLDs tindak lanjut belum kembali ke IAEA untuk evaluasi. Kesalahan besar biasanya disebabkan oleh perhitungan yang salah dari dosis di posisi TLD. Dosis dihitung seolah-olah TLD berada di kedalaman maksimum dosis. Jenis kesalahan menghasilkan perbedaan dalam dosis yang dinyatakan dan terukur dari 15 ± 23%, tergantung pada kualitas foton beams.
Kesalahan dari 10 ± 13% di kalibrasi berkas baru-baru ini diamati dengan cara yang agak sistematis. Mereka disebabkan oleh salah tafsir dari koefisien kalibrasi dosimeter yang disediakan oleh laboratorium kalibrasi. Kesalahan umum lainnya disebabkan oleh penggunaan yang salah dari suhu dan tekanan koreksi berasal dari pembacaan ruang dalam-90 Sr sumber referensi cek. Beberapa electrometers otomatis menyesuaikan sensitivitas mereka sesuai dengan pembacaan ruang dimasukkan dalam Sr-90 sumber.
4.
Kesimpulan?
IAEA / WHO TLD Program pos untuk memantau kalibrasi terapi radiasi beams di rumah sakit di seluruh dunia telah diperkuat dengan prosedur baru dan peralatan yang meningkatkan efisiensi keseluruhan program. IAEA / WHO telah mampu secara signifikan mengurangi total turn-sekitar waktu untuk TLD pos, sebagian melalui perbaikan di rumah di IAEA, tetapi terutama melalui upaya penyebaran paket pos, dikoordinasi oleh WHO (PAHO). Selama beberapa tahun terakhir, tingkat pengembalian untuk TLD telah meningkat secara signifikan (90% pada tahun 1998) karena upaya bersama dari WHO (PAHO) dan IAEA.
5.
Alasan?
Beberapa instansi radiasi dan laboratorium radiasi belum mampu memenuhi standart Program TLD dari IAEA. Maka dari itu, IAEA meningkatkan pengawasan efisiensi dan kalibrasi pada setiap intansi pengguna radiasi dengan senantiasa mengecekkan kemampuan pengolahan mesin radiasi sesuai dengan standart IAEA yang telah di tetapkan. Selain itu, IAEA juga senantiasa melakukan perbaikan peraturan standart kalibrasi penggunaan radiasi.
IAEA telah meningkatkan jumlah peserta dan mengurangi secara signifikan total turn-sekitar waktu untuk memberikan hasil untuk rumah sakit dalam waktu sesingkat mungkin mengikuti iradiasi TLD. IAEA telah membentuk tindak lanjut program reguler untukrumah sakit dengan hasil luar batas penerimaan 5%.
IAEA telah, lebih dari 30 tahun, melakukan variasi kalibrasi lebih dari 3300 klinis foton balok sekitar 1.000 radioterapi rumah sakit. Hanya 65% dari mereka sakit yang menerima TLDs untuk waktu singkat memiliki hasil dalam batas penerimaan, sementara lebih dari 80% dari pengguna yang telah dilakukan pengawasan dan kalibrasi dari audit TLD sebelumnya sukses. Pengalaman IAEA dalam audit TLD telah dipindahkan ke tingkat nasional. IAEA menawarkan metodologi TLD standar, memberikan pedoman dan memberikan teknis back-up ke TLD jaringan. nasional.
6.
Komentar?
Kesalahan-kesalahan ini, dan banyak lainnya, menunjukkan bahwa masalah terbesar di rumah sakit di negara-negara berkembang adalah kurangnya pelatihan staf di dosimetri. Di beberapa pusat, tidak ada fisikawan medis, pada orang lain, karena rotasi besar staf, fisikawan berpengalaman direkrut. Di sebagian besar pusat tersebut, kalibrasi jika ada mesin pengobatan teratur. Dalam kasus ekstrim, sinar keluaran Co-60 belum terukur selama sekitar 10 tahun, sebaliknya, itu dihitung dari aktivitas sumber yang diberikan dalam sertifikat oleh produsen.
