• Tidak ada hasil yang ditemukan

CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2017"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016

CALON PESERTA

INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2017

Palembang

15 - 21 Mei 2016

Kimia

JAWAB-Teori

Waktu: 240 menit

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

Hak Cipta

(2)

Petunjuk :

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

2. Ujian Teori terdiri dari8 Soal:

Soal 1 = 35 poin

Soal 2 = 35 poin

Soal 3 = 15 poin

Soal 4 = 27 poin

Soal 5 = 31 poin

Soal 6 = 33 poin

Soal 7 = 35 poin

Soal 8 = 24 poin

TOTAL Poin = 235 poin

3. Waktu yang disediakan:240 menit

4. Semua jawaban harus ditulis di dalam kotak di lembar jawaban yang tersedia.

5. Diperkenankan menggunakan kalkulator yang diberikan panitia OSN.

6. Diberikan Tabel Periodik Unsur, rumus dan tetapan yang diperlukan.

7. Mulailah bekerja ketika ada tanda “MULAI” dari Pengawas.

8. Anda harus segera berhenti bekerja bila ada tanda “BERHENTI” dari Pengawas.

9. Letakkan jawaban anda di atas meja dan segera tinggalkan ruangan setelah diberikan perintah.

10. Berkas soal ujian teori ini terdiri dari halaman.

(3)
(4)
(5)

Tetapan dan Rumus

Bilangan Avogadro

Tetapan gas universal,R

Tekanan gas

Massa Energi

Kecepatan cahaya

Tetapan Plank

Massa dan energi Persamaan gas Ideal

Tekanan Osmosis pada larutan Tetapan Kesetimbangan air (Kw) pad Tetapan kesetimbangan dan tekan gas

Temperatur dan Tetapan kesetimb

Energi Gibbs pada temperatur kons Isoterm reaksi kimia

Hubungan tetapan kesetimban energi Gibbs

Potensial sel dan energi Gibbs Tetapan Faraday

Ampere (A) dan Coulomb (C) Muatan elektron

Massa elektron Massa proton Massa neutron Kecepatan cahaya

Reaksi orde pertama: AB

Reaksi orde kedua: AB

NA= 6,022 x 10 23

partikel.mol–1

R = 0,08205 L·atm/mol·K = 8,3145 = 8,3145 x107erg/mol·K = 8,3145

= 1,987 kal/mol·K = 62,364 L 1 atm =760 mmHg =760 torr =101325Pa= 1,01325 bar

1 torr = 133,322 Pa 1 bar =105Pa

1 Pa= 1 N/m2= 1 kg/(m.s2) 1 sma = 1,6605×1024g 1 kal = 4,182 J ; 1 J = 1 L·kPa c = 3 x 108m/ detik

h= 6,62606896 x1034J·sec = 4,13566733 x 10−15eV·sec E = mc2

PV=nRT = M RT

) pada 25oC Kw= 1,0x10 14 kanan parsial

Kp= Kc(RT)∆ n

imbangan

konstan     G H T S

G=G+RT∙lnQ

bangan dan

Go=RTlnK

Go=nFEo

F =96500 C/mol elektron A =C/det

1,6022 x 109C

0,000549 sma= 9,110 x 1028g 1,007316 sma= 1,6727 x 1024g 1,008701 sma =1,6750 x 1024g 3 x 108m/s

(6)

Soal 1. Industri Pupuk Urea (35 poin)

Selain Jembatan Ampera, kota Palembang juga terkenal karena memiliki industri pupuk urea. Proses pembuatan pupuk urea merupakan proses kimia yang cukup rumit dan

panjang. Tahap yang paling penting pada industri urea adalah pembuatan amonia (NH3) dan pengubahan amonia menjadi urea, (NH2)2CO.

Amonia dibuat melalui reaksi:

3H2(g) + N2(g) ⇌2NH3(g) (1)

Reaksi (1) merupakan reaksi kesetimbangan dengan tetapan kesetimbangan,K= 6,8105 pada 25oC dan 3,2104pada 400oC.

a. Hitung perubahan entalpi,Hreaksi (1). (3 poin)

Jawab:

݈݊

ܭ

ܭ

ଵ ଶ

=

∆ܪ

ܴ

(

1

ܶ

1

ܶ

1

)

݈݊

6,8

ݔ

10

݈݊

3.2

ݔ

10

ିସ

=

ܪ

8,314

(

1

673

1

298

)

ܪ

=

95,5

݇ܬ

Urea terbentuk melalui reaksi dua tahap dengan amonium karbamat sebagai produk antara.

2NH3(g) + CO2(g) NH2COONH4(s) (2)

NH2COONH4(s) ⇌(NH2)2CO(s) + H2O(l) (3)

Reaksi (2) berlangsung cepat, eksotermik dan hampir sempurna, sedangkan reaksi (3) berlangsung lambat, endotermik dan membentuk kesetimbangan.

(7)

b. Hitung persentase amonia yang bereaksi pada kondisi tersebut. (4 poin)

Jawab:

Ratio mol NH3/CO2= 3, andaikan pada saat awal terdapat a mol CO2, maka mol

NH3ada 3a mol.

2NH3(g) + CO2(g)  (NH2)2CO(s) + H3O(l)

awal 3a a 0 0

bereaksi 2x x x

akhir 3a – 2x

a-x

x

Coversi CO2= 60% = 0.6 =x/a

x= 0.6a

konversi NH3= 2x/ 3a = (2 × 0.6a)/ 3a = 1.2a /3a = 0.4 =40%.

c. Jika reaksi pembuatan urea pada kondisi di atas dilakukan dalam wadah 10 liter, hitung massa urea yang dihasilkan. (Asumsikan pada kondisi tersebut campuran gas pereaksi bersifat sebagai gas ideal). (4 poin)

Jawab:

PCO2= ¼ × 140 atm = 35 atm

mol CO2,n= pV/RT = (35 atm × 10 L)/(0.082 × 453K) = 9.422 mol.

mol urea yang terbentuk = mol CO2yang bereaksi = 60% × 9.422 mol = 3.392 mol.

massa urea yang terbentuk = 3.392 mol × (60 g/mol) =203.52 g

d. Jelaskan pengaruh peningkatan temperatur pada efisiensi reaksi pembentukan urea

melalui reaksi (2) dan (3). (3 poin)

Jawab:

Temperature berpengaruh pada efisiensi reaksi yang membentuk kesetimbangan, yaitu reaksi (3). Karena reaksi (3) bersifat endoterm, maka peningkatan temperature akan meningkatkan efisiensi reaksi pembentukan urea.

Amonium karbamat adalah padatan ionik yang tersusun dari ion NH4+dan NH2COO. Salah satu faktor yang menentukan kestabilan padatan ionik adalahenergi kisi, yaitu energi yang diperlukan untuk mengubah satu mol padatan ionik menjadi ion-ionnya dalam keadaan gas. Entalpi pembentukan standar (Hfo) NH3, CO2dan NH2COONH4berturut-turut adalah -46,2 kJ/mol, -393,5 kJ/mol dan -647,3 kJ/mol. Energi ikatan C=O, CO dan CN masing-masing adalah 743, 360 dan 305 kJ/mol.

e. Hitung perubahan entalpi (H) reaksi (2). (3 poin)

Jawab:

Hreaksi (2) =HfoNH2COONH4 2 × HfoNH3HfoCO2

(8)

f. Pergunakan data di atas untuk memperkirakanenergi kisiamonium karbamat. (4 poin) Jawab:

Reaksi pembentukan amonium karbamat dapat dinyatakan dalam diagram berikut

SehinggaH2=H3+H4=H3– U (U adalah energi kisi)

H3pada diagram di atas dapat didekati dengan melihat ikatan yang putus (ikatan

C=O) dan ikatan yang terbentuk (ikatan C-N dan CO). H3= EI C=O – EI CO – EI C-N

= 743 – 360 – 305 = 78 kJ/mol

U =H3H2= 78 – (-161.4) =239,4 kJ/mol

Pupuk urea berwarna putih dan diperdagangkan dalam bentuk bubuk atau butiran (pelet), Dalam pelarut air, larutan urea terdekomposisi memberikan ion sianat (CNO)dan ion ammonium (NH4+) sesuai reaksi:

(NH2)2CO  CNO+ NH4+

g. Gambarkan struktur titik Lewis untuk urea dan ion sianat (CNO). (4 poin) Jawab:

(NH2)2CO :(2 poin)

CNO- (2 poin)salah satu dari struktur Lewis berikut

h. Gambarkan struktur resonansi ion sianat beserta muatan formal tiap atom-atom penyusunnya, serta pilihlah dari struktur resonansi ion sianat yang paling stabil.

(4 poin)

2NH

3

(g) + CO

2

(g)

NH

2

COONH

4

(s)

H

2

NH

2

COO

(g) + NH

4+

(g)

H

H

(9)

Jawab:

(3 poin)

Yang paling stabil adalah struktur resonansi yang di tengah karena pemisahan muatan paling kecil

serta atom O yang paling elektronegatif memiliki muatan formal negatif. (1 poin)

i. Tuliskan jumlah ikatan(sigma) dan(pi) masing masing dalam struktur ion sianat

dan molekul urea. (4 poin)

Jawab:

Urea, (NH2)2CO : 7 ikatan-dan 1 ikatan-(2 poin)

CNO-: 2 ikatan-dan 2 ikatan- (2 poin) Diketahui dua reaksi ionisasi dalam air sebagai berikut:

NH3+H2O⇌NH4+(aq)+ OH(aq) ; pKb= 4,75

CNOH(aq)⇌H+(aq) + CNO(aq) ; pKa= 3,70

j. Bagaimana pH larutan urea, asam atau basa? Jelaskan jawaban anda.(2 poin)

Jawab:

(10)

Soal 2. Senyawa Oksida Bromin (35 poin)

Di tahun 1937 R. Schwarz dan M. Schmeisser melakukan ozonisasi larutan bromin (Br2) daam Freon-11 (CFCl3) pada temperatur rendah. Larutan Br2/Freon dijenuhkan dengan ozon (O3) pada temperatur50oC hingga terbentuk sedikit endapan. Setelah didiamkan dalam lemari pendingin, reaksi dilanjutkan dengan mengalirkan ozon hingga bromin

bereaksi sempurna. Produk yang dihasilkan adalah endapan padat berwarna kuning-telur. Produk ini sudah dibuktikan sebagai salah satu dari oksida bromin (oksida A) yang sangat murni. Pada tahun 1974, J. Pascal menemukan bahwa pemanasan dari50 °C hingga5 °C oksida berwarna kuning telur ini akan terdekomposisi dan menghasilkan dua oksida yang lain, yaitu warna kuning emas (oksida B) yang kurang mudah menguap, dan warna coklat tua (oksida C) yang lebih mudah menguap. Untuk menganalisisnya, oksida ini direaksikan dengan ion iodida (I) dalam suasana asam, dan membentuk Iodine (I2). Iodin yang terbentuk dititrasi dengan larutan tiosulfat 0,065 M. Ion Bromda (Br) yang dihasikan dari sampel yang sama ditentukan dengan cara titrasi potensiometrik menggunakan larutan 0,02 M perak nitrat. Hasil analisis ini ditampilkan pada tabel berikut:

Zat V (Na2S2O3), mL V (AgNO3), mL Kuning-telur, oksida A

Kuning emas, oksida B Coklat tua, oksida C

10,3 17,7 8,74 6,7 14,4 14,2

a. Berdasarkan informasi di atas, tentukan rumus molekul oksida A, B, dan C. Buktikan

jawaban anda dengan perhitungan. (12 poin)

Jawab:

Misalkan formula oksida adalah: BrnOm

Reaksi oksida brom dengan I2dalam Asam:

BrnOm+ (2m+n)I-+ 2mH+nBr-+ 0,5(2m+n)I2+mH2O;

I2+ 2S2O32-2I-+ S4O62-; Br-+ Ag+AgBr

Oksida A :

v(Br-) = v(Ag+) = 6,7.10-3x 0,02 = 1,34.10-4mol =n;

v(I2) = ½ v(S2O32-) = 0,5 x 10,3.10-3x 0,065 = 3,348.10-4mol = (2m+n)/2 ;

m= 2,678.10-4mol ; ୫ ୬

=

ଶ,଺଻଼ ୶ ଵ଴షర ଵ,ଷସ ୶ ଵ଴షర

=

ଵ,ଽଽଽ ଵ

=

ଶ ଵ

m : n = 2 : 1Oksida A =BrnOm= BrO2 (4 poin)

Oksida B :

v(Br-) = v(Ag+) = 2,88.10-4mol =n;

v(I2) = 0,5 x 17,7.10-3x 0,065 = 5,752.10-4mol = (2m+n)/2;

m= 4,312.10-4mol;

m

n

=

4,312 x 10

ିସ

2,88 x 10

ିସ

=

1,5

1

=

3

2

(11)

Oksida C :

v(Br-) = v(Ag+) = 2,84.10-4mol =n;

v(I2) = 0,5 x 8,74.10-3x 0,065 = 2,84.10-4mol = (2m+n)/2;

m= 1,42.10-4mol;

m

n

=

1,42 x 10

ିସ

2,84 x 10

ିସ

=

1

2

m : n = 1 : 2Oksida C =BrnOm= Br2O. (4 poin)

b. Hitung massa masing-masing sampel oksida tersebut (dalam mg) yang digunakan

untuk analisis kimia ini. (6 poin)

Jawab:

Massa masing-masing sampel oksida adalah :

m(BrO2) = 80n+ 16m= (80 x 1,34.10-4+ 16 x 2,678.10-4) g

= 1,499 x10-2g = 14,99 mg15 mg (2 poin)

m(Br2O3) = (80 x 2,88.10-4+ 16 x 4,312.10-4) g

= 2,994 x10-2g = 29,94 mg30 mg; (2 poin)

m(Br2O) = (80 x 2,84.10-4+ 16 x 1,42.10-4) g

2,499 x 10-2g = 24,99 mg25 mg. (2 poin)

c. Gambarkan struktur yang mungkin untuk setiap oksida tersebut. (8 poin)

Jawab:

Struktur oksidanya : (masing masing struktur 2 poin)

Untuk menentukan nilai entalpi pembentukan oksida bromin sangat sukar karena harus dilakukan pada temperatur di bawah 0oC.

Dengan menggunakan data energi ikatan (kJ/mol) berikut:E(OO) = 498,E(BrBr) = 193, E(BrO) = 230, danE(Br=O) = 300, serta entalpi penguapan bromin cair,HvBr2(l) adalah

31 kJ/mol, maka

d. Hitunglah perkiraan nilai entalpi pembentukan oksida brom yang berwarna kuning

telur. (3 poin)

(12)

e. Gambarkan diagram entalpi pembentukan oksida brom yang berwarna kuning telur. (6 poin)

Diagram: 6 poin

½(+193)

½ Br

2

(g) + O

2

(g)

½ Br

2

(l) + O

2

(g)

½ (+31)

Br•(g) + O

2

(g)

Br•(g) + 2 O•(g)

+498

2 x 230 =

460

O-Br-O, (BrO

2

)

(13)

Soal 3. Cuka Asam (15 poin)

Cuka asam yang mengandung larutan asam asetat (CH3COOH) banyak dijual di pasar, dan umumnya tersedia di dapur setiap rumah tangga. Asam ini, yang merupakan asam organik lemah, dapat memberikan rasa asam pada berbagai olahan makanan, misalnya untuk membuat rasa asam pada kuah empek-empek Palembang menjadi terasa sedap.

Anda membeli sebotol cuka asam yang isinya 100 mL yang mengandung 7,5 % berat asam asetat. Sebanyak 10 mL cuka asam tersebut anda encerkan dengan aquades hingga volumenya 100 mL. Setelah diukur, ternyata pH larutan yang diencerkan tersebut adalah 2,8. Diketahui cuka asam memiliki kerapatan 1 g/mL dan hanya mengandung larutan asam asetat.

a. Hitung konsntrasi asam asetat sebelum diencerkan. (3 poin)

Jawab:

Asam asetat 7,5% dalam 100 mL =଻,ହ ଵ଴଴

ଵ௚ ௠௅=

଻,ହ௚ ଴,ଵ௅ =

଻,ହ௚

೘೚೗లబ೒ቁ.଴,ଵ௅= 1,25ܯ

b. Hitung nilai tetapan kesetimbangan asam (Ka) asam asetat. (4 poin)

Jawab:

10 mL diencerkan menjadi 100mL

[HAst] = ଵ଴ ௠௅

ଵ଴଴ ௠௅ݔ1,25ܯ= 0,125ܯ (1 poin)

pH = 2,80

[H+] = 10-2,80= 1,58 x 10-3M (1 poin)

CH3COOH  H++ CH3COO- Ka=??

ܭ௔=

[ܪା][ܥܪܥܱܱି] [ܥܪܥܱܱܪ] =

[1,58ݔ10ିଷ]ଶ 0,125−1,58ݔ10ିଷ=

2,51ݔ10ି଺

0,125 = 2,0ݔ10

ିହ

ࡷࢇ= ૛,૙ ࢞૚૙ି૞ (2 poin)

Di dapur, biasanya juga terdapat soda kue (NaHCO3) sebagai bahan pengembang kue. Sejumlah bubuk soda kue ditambahkan ke dalam 100 larutan asam cuka yang sudah anda encerkan sebelumnya. Bila diamati, ternyata terbentuk gelembung gelembung gas.

c. Tuliskan reaksi yang terjadi. (2 poin)

Jawab:

NaHCO

3

(s) + CH

3

COOH(l)

Na

+

(aq) + CH

3

COO

-

(aq) + CO

2

(g) + H

2

O(l)

Atau

(14)

Penambahan soda kue dihentikan setelah tidak lagi terbentuk gelembung gas (semua asam asetat tepat habis bereaksi).

d. Tentukan pH 100 mL asam cuka setelah penambahan soda kue. (6 poin)

Jawab:

NaC2H3O2(aq)Na+(aq) + CH3COO-(aq)

CH3COO-(aq) + H2O

CH

3

COOH(aq) + OH

-

K

h

=K

b

= K

w

/K

a

awal 0,125 M 0 0

perub. -x + x + x

Kes. 0,125 – x x x

Kb = Kw Ka =

1,0 x 1଴షభర

2,0 x 1଴షఱ = 5,x 10

ିଵ଴ (1 poin)

0,125 – x0,125  xమ

଴,ଵଶହ

= 5,0

x 1

0

ିଵ଴

 x2 = (5,0 x 10-10)(0,125) = 6,25 x 10-11 x = ඥ6,25 x 10ିଵଵ =7,9 x 10ି଺ = [OHି]

pOH = -log[OH¯ ] = -log[7,9 x 10-6] = 6 - 0,90 = 5,10 (3 poin)

pH =14 - pOH = 14 -5,10 = 8,90 (2 poin)

atau

[H

O

] =

K

w

[OH

ି

]

=

1,0 x 1

0

ିଵସ

7,9 x 1

0

ି଺

= 1,26 x 1

0

ିଽ

M

(15)

Soal 4. Cetak-biru (27 poin)

Sebelum ada teknik fotografi dan fotokopi, untuk memperbanyak gambar atau diagram digunakan teknik cetak-biru. Teknik ini memerlukan kertas yang mengandung material yang dapat mengalami reaksi kimia ketika disinari dengan sinar tertentu.

Senyawa kompleks yang mengandung ion besi(III) dengan tiga ion oksalat merupakan salah satu material fotosensitif. Kompleks ini berwarna hijau bersifat sangat paramagnetik dan sensitif terhadap sinar ultra violet(UV).

Menurut Fiorito dan Polo (J. Chem. Educ, 2015), Mekanisme reaksi fotosintesis kompleks tersebut melibatkan 4 tahap reaksi sebagai berikut: tahap-1, ion kompleks besi(III) yang mengandung 3 ion oksalat mengurai menjadi ion kompleks besi(II) yang mengandung dua ion oksalat dan radikal ion oksalat bermuatan -1; tahap-2 radikal oksalat tersebut mengurai menjadi karbon dioksida dan radikal karbondioksida bermuatan -1; tahap-3 radikal karbon dioksida ini bereaksi dengan besi(III) oksalat menjadi besi(II) yang mengandung tiga ion oksalat dan karbon dioksida; tahap-4 ion kompleks besi(III) yang mengandung tiga oksalat mengurai menjadi ion besi(II) bebas dan ion oksalat serta karbon dioksida.

Adanya ion besi(II) bebas dapat diuji dengan menggunakan larutan 2,2’-bipiridin (bpy) membentuk ion kompleks berwarna merah yang mengandung tiga molekulbpyatau dengan larutan heksasianoferat(III) membentuk ion kompleks 1:1 berwarna biru yang dikenal sebagaiPrussian Blue.

Untuk mendapatkan cetak biru dari suatu gambar atau diagram, sehelai kertas direndam dalam larutan kompleks besi(III) oksalat dalam kurun waktu tertentu. Kemudian kertas tersebut dikeluarkan dari larutan kompleks dan suatu objek/gambar diletakkan di atas permukaan kertas sensitif tersebut dan keduanya disinari dengan sinar UV. Bagian yang tertutup oleh objek/gambar tidak akan mengalami reaksi fotokimia tetapi bagian yang tidak tertutup akan mengalami reaksi fotokimia. Setelah itu, kertas tersebut dicuci dalam air dan direndam dalam larutan kalium heksasianoferat(III), maka dihasilkan cetak biru yang sesuai dengan objek/gambar aslinya.

a. Tuliskan persamaan reaksi besi(III) dengan ion oksalat membentuk kompleks

yang berwarna hijau (2 poin)

Fe3++ 3C2O4-2[Fe(C2O4)3]

b. Gambarkan sketsa struktur kompleks dengan simbol oksalat (3 poin)

Jawab:

Oktahedral mono inti dengan ion pusat Fe+3 dan 3 ion oksalat sebagai ligan

(16)

d. Tentukan hibridisasi yang terlibat pada pembentukan kompleks tersebut(2 poin) Hibridisasi sp3d2

e. Sifat paramagnetik senyawa kompleks dapat diketahui dari nilai momen magnetik dengan persamaan = ඥ݊(݊+ 2) dengan n = jumlah elektron yang tidak berpasangan. Hitunglah momen magnetik untuk kompleks tersebut (3 poin) Jawab:

= 5,9 BM

f. Tuliskan persamaan reaksi yang sesuai untuk mekanisme 1 sampai

tahap-4. (4 poin)

Jawab: masing-masing tahap 1 poin

Tahap-1 [Fe(C2O4)3]-3[Fe(C2O4)2] + C2O4 

Tahap-2 C2O4 CO2+ CO2 

Tahap-3 [Fe(C2O4)3]-3+ CO2 [Fe(C2O4)3]-4 + CO2

Tahap-4 2[Fe(C2O4)3]-32Fe+2 + 5C2O4-2+ 2CO2

g. Tuliskan persamaan reaksi yang sesuai untuk pembentukan senyawa kompleks

yang berwarna merah dan biru. (4 poin)

Jawab: masing-masing reaksi 2 poin

Fe2++ 3bipy [Fe(bipy)3]+2

Fe2++ [Fe(CN)6]-3Fe[Fe(CN)6]

h. Struktur Prussian Blue tertera pada Gambar berikut yang diambil dari German National Olympiad Problems2015:

Hitung berapa jumlah masing-masing spesi yang ada pada struktur di sebelah kanan, kemudian tuliskan rumus empirisPrussian blueselengkapnya.(5 poin)

Jawab:

Fe(II) = 3, Fe(III) = 4, CN =18 , H2O = 14 Rumus empiris = Fe3Fe4(CN)18

(17)

Soal 5. Sel Konsentrasi (31 poin)

Diketahui potensial reduksi setengah sel berikut ini pada 298 K:

Cu+2+ 2 e–Cu Eo= +0,340 V Ag++ e–Ag Eo= +0,800 V

Untuk notasi sel berikut ini:

Cu(s) | Cu+2(aq), 1,00 mol/L || Ag+(aq) ,1,00M| Ag(s).

a. Hitung potensial standar sel (Eosel) , tuliskan reaksi di anoda dan katoda serta reaksi

selnya. (4 poin)

Jawab:

Eosel= EoKatoda- EoAnoda = 0,0800 V - 0,340 = 0,46 volt (1 poin)

Reaksi sel:

Katoda: (Ag++ e–Ag )x2 Eo= +0,800 V (1 poin) Anoda: Cu+2+ 2 e–Cu Eo= +0,340 V (1 poin)

___________________________________________________-Cu + 2 Ag+Cu+2+ 2 Ag Eosel= +460 V (1 poin)

Selanjutnya, anda membuat sel galvani tersebut (lihat diagram gambar) dengan melakukan variasi konsentrasi larutan Ag+(konsentrasi = x Mol/L)

Diperoleh dataEsel(potensial sel) hasil pengukuran sebagai berikut:

x (Mol/L) 0,100 0,050 0,0100 0,005 0,001

Esel(volt) 0,403 0,385 0,344 0,326 0,285

b. Alurkan pada grafik hubunganEo(sumbu y) sebagai fungsi log x (sumbu x).

(8 poin)

(18)

x (Mol/L) 0,100 0,050 0,0100 0,005 0,001

log x -1,00 -1,30 -2,00 2,30 3,00

Esel(volt) 0,403 0,385 0,344 0,326 0,285

c. Tentukan potensial sel untuk nilai x = 0,020 mol/L. (3 poin)

Jawab:

Esel= EKatoda-EAnoda

Nernst:

E = E

osel

-

ோ்

.ி

ln

[஼௨శమ] [஺௚∓]మ

`

E = 0,460 V -

଼,ଷଵସ ௃௄షభ௠௢௟షభ.ଶଽ଼ ௄ ଶ௫ଽ଺ହ଴଴ ஼.௠௢௟షభ

ln

ଵ,଴଴ (଴,଴ଶ଴)మ

E = 0,460 V- 0, 100 V =0,36 volt

Atau log x = log 0,02 =-1,699= -1,70dari grafik E 0,36

d. Hitunglah tetapan kesetimbanganKuntuk reaksi sel di atas. (5 poin)

Jawab

Keadaan kesetimbangan: E sel = 0 atau Ekatoda = Eanoda

0,460 = ܴܶ

݊.ܨ ݈݊.ܭ

݈݊.ܭ=0,460.݊.ܨ

(19)

ln K =0,460(2x96500 C. mol

ିଵ)

8,314JKିଵmolିଵ. 298 K

lnK = 35,833

K =e35,833=3,65 x 1015

atau:

Ekatoda = Eanoda

૙,ૡ૙+ࡾ.ࢀ

ࡲ ࢒࢔

[࡭ࢍା]

[࡭ࢍା]=૙,૜૝+

ࡾ.ࢀ

૛.ࡲ ࢒࢔

[࡯࢛ା૛] [࡯࢛ା૛]

[Cu+2]o= [Ag+]o= 1 M (standar)

࢒࢔ ࡷ

=

[࡯࢛శ૛]

[࡭ࢍశ]૛

=

(૙,ૢ૙ି૙,૜૝)ࢂ.૛.ࡲ

ࡾࢀ

ln K =

0,460(2x96500 C. mol

ିଵ

)

8,314JK

ିଵ

mol

ିଵ

. 298 K

ln. K = 35,833

K =e35,833=3,65 x 1015

Sebanyak 3,00 g kalium iodida (KI) dilarutkan dalam air sehingga volumenya 50 mL. Larutan ini kemudian dicampurkan dengan 50 mL larutan AgNO3 0,200 M. Bila campuran larutan yang terbentuk digunakan untuk menggantikan larutan AgNO3pada sel galvani di atas, maka elektroda tembaga menjadi katoda dan potensial sel menjadi 0,420 V.

e. Tuliskan reaksi sel yang terjadi, tuliskan spesi yang berperan sebagai anoda dan

katoda. (3 poin)

Jawab:

Cu+2+ 2 AgCu + 2 Ag+ Eosel= +0,420 V (1 poin)

Cu = katoda (1 poin) Ag = Anoda (1 poin)

f. Hitunglah hasil kali kelarutan (Ksp) perak Iodida (AgI). (8 poin)

Jawab:

Eosel= +0,34(+0,80) =0,46 V (1 poin)

E = Eoselோ்.ி݈ ݊

[஺௚శ]మ [஼௨శమ]

+0,420 =−0,460−8,314.ܬ ܭ

ିଵ݉݋݈ିଵ. 298ܭ

2ݔ96500ܥ݉݋݈ିଵ ݈ ݊

(20)

݈݊[ܣ݃ା] =−(0,880ݔ96500)

8,314ݔ298 =−34,275

[Ag+] =e34,275=1,30 x 10-15M (3 poin)

Konsentrasi ion Iodida:

3 g KI= 3/166 mol = 0,181 mol

Sesudah dicampurkan dengan 50 mL larutan AgNO30,200 M:

Mol I-= 0,181- (0,05 x 0,200)= 0,181- 0,010 = 0,0810 mol

[I-] = 0,0810 mol/(0,050 +0,050)L = 0,0810 mol/0,100 L = 8,1 x 10-2M(2 poin)

Ksp= [Ag+][I-] =(1,30 x 10-15)(8,1 x 10-2)

= 1,05 x 10-16

(21)

Soal 6. Omega-3 Dalam Ikan (33 poin)

Negara Indonesia terbentang dari sabang sampai Merauke yang terdiri dari 33 propinsi mempunyai banyak macam ragam makanan khas setiap propinsinya. Salah satu makanan khas daerah provinsi Sumatera Selatan adalah apa yang dinamakan Empek-empek

(Pempek), jenis makanan yang bahan utamanya adalah ikan Belida. Sekarang ini, ikan Belida sudah langka dan sangat sukar didapat, sehingga dalam membuat empek-empek ikan Belida digantikan oleh ikan Gabus ataupun Tenggiri.

Ikan Gabus Ikan Belida Ikan Tenggiri

Ternyata ketiga jenis ikan tadi mengandung bahan kima yang disebut dengan omega-3. Peran Omega-3 dapat mencegah beberapa penyakit degeneratif dan meningkatkan kecerdasan anak. Perhatikan struktur Omega-3 di bawah ini.

O OH

1 2

3 4

5 6

7 8

9 10

11

12 13

14 15

16

17 18

Omega -3

Omega -3 adalah nama dagang dari senyawa asam linoleat dan banyak dijual pada toko-toko obat atau apotek.

a. Tuliskan nama IUPAC dari omega-3. (abaikan bentuk E/Z). (2 poin) Jwab: Nama IUPAC dari Omega-3 adalah:Asam ( 9,12,15) –oktadekatrienoat

b. Tuliskan jenis ikatan rangkap pada omega-3 (terisolasi atau terkonjugasi).(2 poin) Jawab: Ikatan rangkap terisolasi

(22)

O OH

I II

III

c. Tentukan dan gambarkan struktur senyawa-senyawa yang akan anda dapatkan

pada fragmentasi I. (4 poin)

Kata kunci: Pereaksi Wittig

Jawab: Pada reaksi I

O OH I II III C O OH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 O H +

1-bromo-3,6 -nona diena

Asam 9-keto oktanoat PPH3

Br Analisa I

Senyawa sederhananya adalah : Asam 9-keto-oktanoat dan 1-bromo-3,6-nona diena.

d. Tentukan dan gambarkan struktur senyawa-senyawa sederhana yang anda dapatkan pada fragmentasi II dan III. (8 poin)

Jawab:

Pada reaksi II dan III (nilai masing-masing analisis 4 poin)

II III C O H + Propanaldehida 1-bromo-3-heksena Br C O H Br PHPh3 Propil bromida alfa-bromoasetaldehida Br PHPh3 Br Br

Analisa II Analisa III

(23)

Senyawa sederhana adalah1-bromo-3-heksena , propanaldehida , propilbromida dan alfa-bromo asetal dehida.

e. Tentukan dan gambarkan struktur senyawa yang dihasilkan jika produk reaksi dari fragmentasi I yang mempunyai gugus asam karboksilat direaksikan dengan K2Cr2O7.

(4 poin )

Jawab:

Hasil oksidasi fragmen I adalah asam 1,9-nonana dioat

C

O OH

O HO

asam 1,9- nonana dioat

Protein ikan Belida rasanya lebih gurih dari pada ikan Gabus atau ikan Tenggiri. Protein adalah merupakan polimer dari asam-asam amino yang membentuk ikatan peptida.

Suatu heksapeptida terdiri dari 6 asam amino yaitu: Arginin (Arg), Glysin (Gly), Leu (Leu), dan 3 molekul Prolin (Pro). Prolin dapat ditemukan baik di posisi N-terminal maupun C-terminal. Jika peptida tersebut dihidrolisis parsial, maka akan menghasilkan 3 fragmen sebagai berikut:

i). H – Gly – Pro – Arg – OH ii). H – Arg – Pro - - OH iii). H – Pro – Leu – Gly - OH

f. Tentukan urutan asam amino yang membentuk heksapeptida tersebut. (6 poin)

Jawab:

Analisis nilainya 4 poin; urutan asam amino yang tepat nilainya 2 poin

Rangkaian keenam asam amino dalam membentuk ikatan peptida adalah :

i). H – Gly – Pro – Arg – OH

ii). H – Arg – Pro - - OH

iii). H – Pro – Leu – Gly - OH

H - Pro - Leu - Gly - OH

H - Gly - Pro - Arg - OH H - Arg - Pro - OH

H - Pro - Leu - Gly - Pro - Arg - Pro - OH

(24)

g. Gambarkan dua struktur dipeptida yang tersusun atas asam amino Glysin dan Alanin, serta lingkari ikatan peptida dalam struktur peptida dengan urutan asam

amino Glysin-Alanin (Gly-Ala). (7 poin)

Jawab:

Nilai: Masing-masing struktur dipeptida nilai 3 poin, ikatan peptida pada dipeptida Glysin-Alanin yang dilingkari 1 poin

Struktur asam amino Glysin dan Alanin serta ikatan peptida yang terjadi antara asam amino Alanin dan Glysin.

C C H H H N O OH C C H NH2

H3C

O

ikatan peptida

Alanin - Glysin

C C

H

H H2N

O

OH

C C

H

NH2

H3C

O

OH

asam amino Alanin asam amino Glysin + C C CH3 H H N O OH C C H NH2 H O ikatan peptida Glysin-Alanin C C H H H2N

O

OH

C C

H

NH2

H3C

O

OH

(25)

Soal 7 Inhibitor Tirosinase dalam Bengkuang (Pachyrhizus erosus) (35 poin)

Kuliner Sumatera Selatan lainnya adalah Tekwan, yaitu hidangan sup khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu yang dibuat dalam ukuran kecil-kecil, dan disajikan dengan menggunakan kuah udang dengan rasa yang khas. Biasanya pelengkap tekwan adalah sohun, jamur dan irisan bengkuang. Walaupun hanya bahan pelengkap, namun umbi

bengkuang (Pachyrhizus erosus) memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, diantaranya zat antioksidan dan pemutih kulit (mengandung zat inhibitor tirosinase yang mencegah

pembentukan zat pewarna kulit melanin). Salah satu senyawa inhibitor tirosinase yang terkandung dalam bengkuang adalah asam kojat dan turunannya. Asam kojat (C6H6O4) memiliki pola sinyal dalam spektrum1H-NMR sebagai berikut: 1H (singlet, 9 ppm); 1H (singlet, 10,7 ppm, lebar); 1H (singlet, 6,2 ppm); 1 H (singlet, 5,5 ppm, lebar); 2H (singlet, 4,5 ppm). Untuk pola sinyal dalam spektrum13NMR nya adalah sebagai berikut: 4 sinyal karbon masing-masing pada geseran kimia 58, 112, 128, 163, 177 dan 181 ppm.

Spektrum IR asam kojat menunjukkan adanya gugus fungsi –CH- alifatik; gugus hidroksi (– OH); gugus karbonil (–C=O); gugus fungsi alkena terkonjugasi ( –C=C-); dan gugus fungsi eter (–C-O-C-).

a. Tentukan struktur asam kojat, berikan uraian yang jelas untuk penentuan struktur

tersebut. (6 poin)

Jawab:

Penentuan struktur asam kojat dari data NMR dan IR:

O HO

O

OH

H

O HO

O

OH 10,7 ppm

9,0 ppm

6,2 ppm

4,3 ppm 5,5 ppm

128 ppm

163 ppm

181 ppm

112 ppm

177 ppm

58 ppm

Keterangan: ada gugus fungsi –CH- alifatik, gugus fungsi karbonil keton, ikatan rangkap –C=C- terkonjugasi, gugus fungsi eter –C-O-C- dan gugus fungsi hidroksi – OH

(26)

b. Gambarkan strukturH – Lberdasarkan skema reaksi di atas. (10 poin)

Jawab:

Masing-masing struktur nilai2 poin

O H3CO

O

OCH3

K

Senyawa inhibitor tirosinase lainnya yang terkandung dalam bengkuang adalah senyawa golongan flavonoid seperti: daidzein, daidzin, genistein dan turunan flavan. Senyawa flavan telah banyak disintesis di laboratorium, salah satunya adalah dari reaksi antara turunan salisilaldehida dengan asetofenon, seperti yang dilakukan oleh Mazimba, dkk. (2011) sebagaimana skema reaksi berikut.

H+/H2O

H O

OH

CH3

O

+

NaOH

dalam etanol M

NaBH4 dalam metanol

N

O

Flavan

(C15H12O2)

salisilaldehid asetofenon

(C15H16O2)

c. Gambarkan struktur senyawaMdanNsesuai skema reaksi di atas. (4 poin)

Jawab:

(27)

d. Gambarkan mekanisme reaksi antara senyawa salisilaldehid dengan asetofenon

membentuk senyawaM. (4 poin)

Jawab:

Kondensasi aldol senyawa asetofenon dengan salisilaldehid(4 poin)

CH2 O

OH

H

CH2 O

H O

HO

OH

OH

H

O

OH O

H

OH H

M (C15H12O2)

-H2O

jika ada tahap yang kurang maka dikurangi1 poin

e. Gambarkan mekanisme reaksi pembentukan cincin lingkar flavan dari senyawaN. (4 poin)

Jawab:

(28)

jika ada tahap yang kurang maka dikurangi1 poin

f. Tentukan jumlah karbon kiral dalam struktur flavan, jumlah stereoisomer maksimum dan konfigurasi absolut pada karbon kiral dalam struktur flavan. (3 poin)

Jawab.

Ada 1 karbon kiral(1 poin); stereoisomer maksimum = 21= 2(1 poin); konfigurasi absolut karbon kiral =S(1 poin)

g. Tuliskan dua reaksi kimia yang dapat membedakan salisilaldehid dengan asetofenon

dalam suatu uji kualitatif. (4 poin)

Jawab:

Reaksi yang membedakan salisilaldehid dan asetofenon (uji kualitaitif), masing-masing reaksi nilai 2 poin (1 poin untuk nama reaksi; 1 poin untuk nama reagen), bisa dipilih dua dari contoh reaksi berikut:

i) Reaksi redoks dengan reagen Fehling/Benedict/Tollens: salisilaldehid (+), asetofenon(-);

ii) Reaksi pembentukan iodoform dengan reagen NaOH, I2: salisilaldehid (-),

asetofenon (+);

(29)

Soal 8. Polutan Organoklor (24 poin)

Pada periode 1950 – 1980-an, penggunaan pestisida dan insektisida berbasis senyawa organoklor banyak digunakan di bidang pertanian dan perkebunan di seluruh dunia. Sejumlah senyawa organoklor yang banyak digunakan pada periode tersebut antara lain adalah: Aldrin,Chlordane, Dieldrin, Endrin, danHeptachlor. Kelima senyawa tersebut sejak tahun 1980 sudah dilarang penggunaannya mengingat banyak efek yang merusak

terhadap lingkungan dan kesehatan. Senyawa-senyawa tersebut dikelompokkan sebagai senyawa polutan organik yang persisten (persistent organic pollutant, POP), yaitu polutan organik yang di lingkungan sulit diuraikan secara alami (persisten) baik secara kimia, biologis maupun fotolitik. Polutan polutan tersebut bersifat toksik dan bioakumulatif dalam rantai makanan karena mudah larut dalam lemak.

Kelima senyawa organoklor tersebut disintesis dari senyawa prekursor yang sama, yaitu heksaklorosiklopentadiena (A), yang mengalami reaksi sikloadisi Diels-Alder dengan senyawa alkena yang aktif, diantaranya adalah norbornadiena dan siklopentadiena. Aldrin, Dieldrin dan Endrin dihasilkan dari reaksi Diels-Alder antara A dengan norbornadiena, sedangkan Chlordane dan Heptachlor adalah adduct Diels-Alder antara A dengan siklopentadiena.

a. Gambarkan struktur senyawaA. (2 poin)

Jawab: Struktur heksaklorosiklopentadiena (A):

b. Struktur norbornadiena adalah sebagai berikut: .

Gambarkan mekanisme reaksi pembentukan senyawa Aldrin (C12H8Cl6) yang merupakan produk reaksi Diels-Alder antara norbornadiena denganA. (4 poin)

Jawab:

(30)

d. Senyawa Aldrin apabila direaksikan lebih lanjut dengan asam peroksikarboksilat seperti meta-Chloroperoxybenzoic acid (mCPBA), maka akan mengalami epoksidasi pada cincin norbornen menghasilkan dua senyawa yang merupakan stereoisomer satu sama lain, yaitu Dieldrin dan Endrin yang memiliki rumus molekul C12H8Cl6O. Gambarkan mekanisme reaksi umum untuk epoksidasi alkena oleh

mCPBA. (4 poin)

Jawab:

e. Gambarkan struktur Dieldrin dan Endrin dengan menunjukkan perbedaan stereokimiaendodaneksoantara keduanya. (6 poin)

Jawab: nilai masing-masing struktur 3 poin. Jika struktur yang digambarkan tidak menunjukkan stereokimianya namun kerangka strukturnya benar maka nilainya masing-masing hanya 1 poin.

f. Senyawa Chlordane (C10H6Cl8) dihasilkan dari reaksi Diels-Alder antara senyawa A dengan siklopentadiena yang dilanjutkan dengan reaksi klorinasi pada salah satu gugus alkena yang kerapatan elektronnya lebih tinggi pada senyawa adduct-nya. Gambarkan strukturChlordaneyang bersesuaian dengan informasi tersebut.

(3 poin)

Jawab:

(31)

menggunakan hidrogen peroksida, H2O2, maka gambarkan struktur produk yang

terbentuk dari proses tersebut. (3 poin)

Cl

Cl Cl

Cl

Cl

Cl

Cl

Heptachlor(C10H5Cl7)

Jawab: salah satu dari kedua struktur berikut mendapatkan nilai penuh 3 poin:

Cl

Cl Cl

Cl

Cl

Cl

Cl O O

HO HO

OO

atau

Referensi

Dokumen terkait

Bekerja sama dengan koordinator-koordinator wilayah dalam mengembangkan tim bantuan medis di tiap universitas atau sekolah tinggi di Indonesia baik yang telah menjadi anggota

 Pada saat mereaksikan hidrokarbon jenuh dengan preaksi H2SO4, pekat ketiga sampel tersebut tidak mengalami reaksi karena, semua senyawa alifatik dan siklik

Berdasarkan gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada fraksi asetonitril dari masing-masing ekstrak terdapat kandungan senyawa kimia yang sama dan juga senyawa kimia dari

Berapakah periode rotasi ekuator sebuah bintang katai putih yang berukuran sama dengan Planet Bumi dan memiliki massa sama dengan massa Matahari!. (Anggaplah

Tabir surya adalah zat yang memiliki kemampuan untuk memantulkan atau menyerap cahaya, melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan radiasi sinar UV. Ekstrak sari buah sirsak (Annona muricata L.), ekstrak kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia), ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.), ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.), dan ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura) adalah beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai tabir surya alami. Menurut Nilai SPF dan kategori daya proteksi menunjukkan bahwa pada Ekstrak sari buah sirsak memiliki nilai SPF 5,188; 12,242; 17,247. Ekstrak kulit buah jeruk nipis memiliki nilai SPF 28.6, 42.2, dan 81.8 (maksimal-ultra). Ekstrak kulit bawang merah memiliki nilai SPF 11.4; 20.12; 31.8; 34.83 (maksimal-ultra). Ekstrak daun seledri memiliki nilai SPF 1,7873; 4,5553; 7,3183; 8,1573 (maksimal-ultra). Ekstrak etanol daun kersen memiliki konsentrasi 1,528; 3,890; 3,971; 4,585; 5,252 (maksimal-ultra). Komponen fenolik, polifenol, flavonoid, tanin, dan vitamin C yang terdapat dalam kelima ekstrak tanaman yang berfungsi sebagai tabir surya dikenal sebagai senyawa bioaktif. Peringkat SPF dan kategori daya proteksi dipengaruhi oleh polaritas pelarut. Kesimpulan bahwa nilai SPF dan daya protektif dari ekstrak tanaman yang mempunyai nilai SPF dan kategori daya protektif dengan kategori ekstrak hingga ultra. Senyawa bioaktif yang terkandung dari kelima ekstrak tanaman tersebut yang berperan sebagai tabir surya adalah senyawa fenolik, polifenol, flavonoid, tannin, dan vitamin c. Penyebab nilai SPF dan kategori daya proteksi bisa meningkat dikarenakan pelarut yang digunakan saat ekstraksi memiliki kepolaran yang sama (mencapai kesetimbangan) dengan senyawa bioaktif yang menyebabkan banyaknya kandungan aktif yang terekstraksi membuat absorbansi meningkat pada uji spektofotometri