• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan and Kepribadian anak anak lewat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan and Kepribadian anak anak lewat "

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Setiap mahluk hidup atau organisme didunia ini pasti mengalami sebuah siklus rutin yang mana disebut dengan perkembangan. Proses tumbuh kembang yang dimaksud bisa berupa perkembangan secara fisik yang bersifat konkret maupun perkembangan psikis yang bersifat abstrak. Sedangkan kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan.

Kepribadian mencakup suatu kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki oleh seseorang apabila berhubungan dengan orang lain. Dan konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya, namun secara umum yang dimaksud dengan kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang membedakan dengan orang lain.

Jadi perkembangan kepribadian dasarnya berarti meningkatkan dan perawatan seseorang luar dan dalam diri untuk membawa perubahan positif bagi hidupnya. Setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda yang dapat dikembangkan, dipoles dan disempurnakan, dan peroses ini termaksud juga dengan meningkatkan kepercayaan diri seseorang, memperbaiki komunikasi dan kemampuan bahasa berbicara, menambahkan gaya dan rahmat dengan cara yang terlihat, jadi keseluruhannya bisa juga disebut dengan penghisappan diri dengan positif, keaktifan, dan perdamaian.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, dapat ditarik rumusan masalahnya sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan ?

2. Apa saja tugas-tugas perkembangan ? 3. Apa hakekat perkembangan ?

4. Apa saja teori proses dan fase perkembangan ?

5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia ? 6. Apa yang dimaksud dengan kepribadian ?

7. Konsep apa saja yang berhubungan dengan kepribadian ? 8. Unsur-unsur apa saja yang ada dalam kepribadian ? 9. Serta bagaimana pembagian kepribadian ?

C. Tujuan

(2)

1. Untuk mengetahui dari perkembangan itu sendiri ! 2. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan ! 3. Untuk mengetahui hakekat dari perkembangan !

4. Untuk mengetahui teori proses dan fase perkembangan !

5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia ! 6. Untuk mengetahui kepribadian !

7. Untuk mengetahui konsep yang berhubungan dengan kepribadian ! 8. Untuk mengetahui unsur-unsur dalam kepribadian !

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Perkembangan

Makna dan pengertian perkembangan yang dikemukakan oleh para ahli sangatlah beragam, tergantung dari konteks dan objek yang diteliti oleh mereka, tapi satu hal yang pasti perkembangan merupakan suatu dinamika atau peroses pertumbuhan suatu organisme kearah yang lebih baik.

Secara umum, perkembangan dapat diartikan sebagai suatu peroses yang dialami oleh setiap individu yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seseorang bila ditinjau dari perubahan progesif dan sistematis dalam dirinya (mahluk hidup). Beberapa ahli yang telah memberikan pendapat bahwa perkembangan berhubungan dengan psikis mahluk hidup, diantaranya sebagai berikut :

1) E. B. Harlock, perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari peroses kematangan dan pengalaman dari terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

2) Akhmad Sudrajat, perkembangan adalah perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayat termaksud dengan perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.

3) Mc Leod, perkembangan adalah peroses atau tahapan pertumbuhan kearah yang lebih maju

4) Santrok Yussen, perkembangan sebagai pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi.

5) Dictionary of Psychology dan The Penguin Dictionary of Psychology, perkembangan adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif dan terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lain tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri organisme-organisme tersebut.

6) Sedangkan menurut Dr. Siti Aminah Soepalarto, perkembangan adalah suatu peroses yang berlangsung sejak lahir dan sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan, dan tingkah lakunya pada usia dini, anak-anak, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan kematangan sepanjang hidup.

(4)

jasmani sehingga perkembangan berhubungan dengan penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.

Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu peroses kearah yang lebih baik atau sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang lagi. Perkembangan menunjuk ada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali (Werner, 1969)

Perkembangan juga berkaitan dengan belajar khususnya, mengenai isi peroses perkembangan, apa yang berkembang yang berkaitan dengan perilaku belajarnya. Dengan demikian perkembangan dapat diartikan juga sebagai “ peroses yang kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakkan dan belajar, seperti yang dikemukakan oleh Monks yang menyatakan bahwa “perkembangan psikologis merupkan suatu peroses yang dinamis. Dalam peroses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan menentukan tingkah laku apa yang akan menjadi actual dan terwujud, (seperti ; 1) tinggi badan pada diri seseorang, 2) berkembangnya daya pikir seseorang, dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, dll).

Konsep perkembangan yang dikemukakan oleh Werner (1957) secara umumnya, adalah sebagai berikut :

Perkembangan sejalan dengan prinsip ortho genetic, bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan dimana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi, meningkat secara bertahap. Peroses diferensiasi ini diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak, bahwa dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan. Pada anak prasekolah dan taman kanak-kanak tampak adanya diskontinuitas, sedang pada kelompok umur yang lebih tinggi sampai dengan mahasiswa menunjukkan kontinuitas.

Sedangkan Nagel (1957) perkembangan merupakan dimana terdapat struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi. Lanjut Spiker (1996), mengemukakan bahwa ada dua macam pengertian yang harus dihubungkan dengan perkembangan, yaitu :

(5)

ii. Filogenetik : Perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang ini.

Perkembangan perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan perubahan tingkah laku, dan perubahan ini juga terjadi sejak permulaan adanya manusia. Jadi perkembangan orthogenetik, mengarah ke suatu tujuan khusus sejalan dengan perkembangan evolusi yang mengarah kepada kesempurnaan manusia.

Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Schneirla (1957), perkembangan adalah perubahan-perubahan progesif dalam organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua faktor, yakni kematangan dan pengalaman.

Rumusan ini lain tentang arti perkembangan yang dikemukakan oleh Libert, Paulus, serta Straus (Singgih, 1990) yakni mengemukakan bahwa “ perkembangan adalah peroses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan ”. jadi perkembangan dapat juga dilukiskan sebagai “ suatu peroses yang kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan peroses pertumbuhan, kematangan, dan belajar (Monks, 1984).

1. Tugas-Tugas Perkembangan.

Perkembangan merupakan peroses menggambarkan perilaku kehidupan sosial psikologi manusia pada posisi yang harmonis didalam lingkungan masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Oleh Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus dipelajari, dijalani, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya, atau dengan perkataan lain perjalanan hidup manusia di tandai dengan berbagai tugas perkembangan yang harus di tempuh. Pada jenjang kehidupan remaja, seseorang telah berada pada posisi yang kompleks, dimana ia telah banyak menyelesaikan tugas-tugas perkembangan, seperti misal : (Mengatasi sifat tergantung dengan orang lain, memahami norma pergaulan dengan teman sebaya atau orang yang lebih dewasa, dan lain-lain).

(6)

Tugas perkembangan tersebut oleh Havighurst dikaitkan dengan fungsi belajar, karena pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya untuk mempelajari norma kehidupan dan budaya masyarakat agar ia mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik dan didalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, jenis tugas perkembangan remaja pada dasarnya mencakup segala persiapan diri untuk memasuki jenjang dewasa, yang dimana intinya bertolak dari tugas perkembangan fisik dan tugas perkembangan sosio-psikologis.

Havighurst (Garisson, 1956) mengemukakan 10 jenis tugas perkembangan khususnya remaja, diantaranya yaitu :

1) Mencapai hubungan dengan lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang. 2) Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial

3) Menerima ke-adab body-nya dan menggunakan secara efektif 4) Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa

5) Mencapai kebebasan ekonomi

6) Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan

7) Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga

8) Meengembangkan ketrampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga negara yang kompeten

9) Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial 10) Mencapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku

Tugas-tugas tersebut pada dasarnya tidak dapat dipisahkan secara pilah, karena remaja itu adalah pribadi yang utuh. Dilihat dari perkembangan kehidupan secara menyeluruh, pertumbuhan dan perkembangan dimasa remaja relatif berjalan secara singkat. Hal ini dapat bertambah sulit bagi remaja yang sejak masa anak-anak telah memiliki konsep yang mengagungkan penampilan diri pada waktu dewasa nanti Oleh karena itu, tidak sedikit dan tidak jarang remaja bertingkah kurang baik, dan kurang tepat.

2. Hakekat Perkembangan

(7)

Hal diatas juga berlaku dalam pertumbuhan remaja, secara psikhopisis. Aspek-aspek yang berkembang dari kehidupan manusia, yaitu pada hakekatnya manusia adalah mahluk yang hidup dalam keadaan :

1) Psikhophisis : Manusia adalah mahluk yang hidup dalam kesatuan dua, secara jasmaniah, dan rohaniah.

2) Sosio individual : Manusia adalah mahluk yang hidup dalam kesatuan dua, sosial dan Individual

3) Culturil religious : Manusia adalah mahluk yang hidup dalam kesatuan dua, dicipta oleh (Maha Pencipta) dan mencipta (kebudayaan)

Semua sifat itu dan semua aspek tersebut berkembang seluruhnya secara simultan selama mendapat kesempatan dan sejauh masih memungkinkan, menurut irama, variasi, dan isinya sendiri-sendiri.

3. Beberapa Teori Peroses dan Fase Perkembangan 3.1 Teori Peroses Perkembangan

1) Johan Friederischie Herbart

Teori perkembangan yang tertua yang diajukan oleh psikolog Jerman ini, berpendapat bahwa terjadinya perkembangan adalah oleh karena adanya unsur-unsur yang berasosiasi, sehingga sesuatu yang semula yang bersifat simple (unsur yang sedikit) makin lama makin banyak dan kompleks. Herbart berpendapat demikian karena, bahwa anak baru lahir keadaan jiwanya masih bersih, dan sejak alat indranya dapat menangkap sesuatu yang datang dari luar, maka alat indra itu mengirimkan gambar atau tanggapan kedalam jiwanya. Artinya makin banyak tangkapan, makin banyak pula tanggapan.

2) GESTALT (Wilh WLM Wundt)

Bahwa peroses perkembangan bukan berlangsung dari sesuatu yang kompleks, melainkan sesuatu yang bersifat global (menyeluruh tetapi masih samar-samar), makin lama makin dalam keadaan yang jelas, nampak bagian-bagian keseluruhan itu.

3) James Mark Baldwin

(8)

seleksi berlangsung atas dasar hukum efek (Law of Effect) tingkah laku pribadi seseorang adalah hasil peniruan (imitasi)

4) Freudism (Sigmund Freud)

Dalam mengemukakan teorinya, ia menggunakan sebagai contoh : “ Pada masa bayi, manusia belum bermoral kemudian sudah memiliki moral secara heterogen, dan akhirnya memiliki moral dengan norma yang ditetapkan sendiri secara autonom ” . Peroses pemilikan moral dari heterogen ke moral autonom ini disebut dengan internalisasi, sebab norma-norma moral tersebut ditentukan sendiri oleh manusia dengan menggunakan faktor interennya. Ia menyusun teorinya atas empat azas, yaitu :

Aristoteles membagi fase-fase tersebut menjadi atas 7 tahun, sehingga dari masa anak-anaks sampai dewasa, terbagi atas 3 septennia, yaitu :

1) 0 – 7 tahun = Masa kanak-kanak 2) 7 – 14 tahun = Masa anak sekolah 3) 14 – 21 tahun = Masa pubertas

Masa peralihan antara masa anak sekolah sampai masa pubertas, dinamakan masa pueral. Masa ini berlangsung dari umur 12 sampai umur 14 tahun. Dan sifat-sifat fase ini adalah, sebagai berikut :

(9)

a. Masa Pra-pubertas :  Bagi anak laki-laki : 19 -23 tahun

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia

Secara umum perkembangan manusia selalu dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam, indogen dan extrogen, exteren dan interen.

K. H. Dewantara, dalam hal ini menggunakan istilah faktor ajar bagi faktor exteren atau exogen dan istilah dasar untuk faktor indogen atau faktor interen. Pendapat terakhir yang sampai sekarang ini dapat diterima oleh orang banyak pun masih merupakan suatu teori, yakni teori yang dikemukakan oleh seorang psikolog jerman bernama William Stern. Dalam hal ini ia berpendapat bahwa, apabila kedua faktor tersebut masing-masing digambarkan sebagai garis yang bertemu pada suatu titik dan membentuk sudut tertentu, maka titik itu dapat digambarkan sebagai pribadi seseorang, garis datar sebagai faktor dasar, dan garis lain sebagai faktor ajar, maka peribadi orang tersebut akan berkembang melalui garis diagonal yang dapat dibuat dalam jajaran genjang dari kedua garis tersebut.

Dalam menerima teori itupun kita harus sependapat bahwa : 1) Tiap-tiap orang membawa faktor dasar yang tidak sama

2) Tiap-tiap orang, tidak selalu dalam faktor exteren yang sama pula

3) Tiap-tiap sudut, yang dibentuk oleh kedua garis tersebut pun tidak sama pula

Hal ini dibuktikan dengan suatu contoh, bahwa sekalipun ada dua anak kembar dari satu telur, yang berkembang dari lingkungan yang sama, namun dengan adanya insident diantara keduanya membuat yang satu mengalami patah kaki dan satunya lagi normal, maka akan mengalami peribadi yang berlainan. Yang mengalami patah kaki akan menjadi seorang yang introvert dalam pertumbuhannya, sedangkan yang satunya lagi yang normal akan menjadi seorang yang extrovert.

(10)

dan lain sebagainya. Sebaliknya yang normal tadi tumbuh menjadi pemuda yang garang, suka mengembara/ jalan-jalan, dan lain sebagainya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan diantaranya, yaitu :

1) Faktor Pembawaan : Pada waktu lahir anak membawa kemungkinan untuk merealisasi potensi yang ada pada anak

2) Faktor Lingkungan : Alam sekitar merupakan tempat manusia hidup, dan

hubungannya dengan alam sekitar tersebut, kita atau orang disekitar alam tersebut akan menunjukkan reaksi.

3) Kemauan bebas/ Ego : Baru mengambil peranan pada suatu taraf perkembangan

tertentu, bila yang bersangkutan telah mengetahui perbedaan antara baik dan buruk

(11)

B. Kepribadian

Kata “kepribadian” (Personality) sesungguhnya berasal dari kata latin yaitu persona. Pada mulanya, kata persona ini menunjukkan pada topeng yang biasa digunakan oleh pemain sandiwara di zaman Romawi dalam memainkan peranan-peranannya. Pada saat itu, setiap pemain memainkan peranannya masing-masing sesuai dengan topeng yang dikenakannya. Lambat laun, kata (Personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada gambaran social tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau masyarakatnya, kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku sesuai dengan social (peran) yang diterimanya (Koswara, 1991:10).

Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Beberapa pengertian kepribadian, yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya sebagai berikut :

1) G.W.Allport

Kepribadian adalah suatu organisasi psiko-fisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan tingkah laku yang khas (unik) dari orang tersebut.

2) R.B. Cattell

Kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan kita untuk meramalkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang dalam situasi tertentu.

3) A. Adler

Kepribadian adalah gaya hidup individu, atau cara yang khas dari individu tersebut dalam berespons terhadap masalah-masalah hidup.

4) J.P. Chaplin

Kepribadian adalah integrasi dari sifat-sifat tertentu yang dapat diselidiki dan dijabarkan, untuk menyatakan kualitas yang unik dari individu.

Dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai berikut:

(12)

 Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya yang mengalami perubahan secara terus-menerus, dan terwujudlah pola tingkah laku yang khas atau unik.

 Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan, tetapi dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap.

 Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh individu.

Sedangkan pengertian kepribadian secara umum adalah sebagai berikut:

( Kepribadian adalah sesuatu yang menggambarkan cirri khas (keunikan) dari seseorang, yang membedakan orang tersebut dari orang lain ).

Dalam penelitian kepribadian, terdapat berbagai istilah, seperti motif, sifat, dan temperamen, yang menunjuk kekhasan permanent pada perseorangan (Berry, et al., 1999 :141). Allport mendefinisikan kepribadian sebagai : “ organisasi-organisasi dinamis dari system-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya “ .

1. Konsep Yang Berhubungan Dengan Kepribadian

Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :

 Karakter : Konsenkuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku atau

konsisten atau tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat

 Temperamen : Disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya mereaksi

Terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.

 Sikap : Sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau

ambivalen

 Stabilitas Emosi : Kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari

Lingkungan.

(13)

yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi (tanggung jawab)

 Sosiabilitas : Disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal.

Seperti sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

2. Unsur Dalam Kepribadian

Unsur-unsur dalam kepribadian ada tiga, meliputi : 1) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca indranya, yang masuk keberbagai sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Dan di dalam otak tersebutlah, semuanya diperoses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu ke alam sekitar. Didalam psikologi, hal tersebut dikenal sebagai “ persepsi ” yaitu : “ Seluruh peroses akal manusia yang sadar ”.

Adakalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu pengambaran berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian penggambaran yang terfokus yang terjadi karena pemusatan secara lebih intensif, didalam pandangan psikologi biasanya disebut dengan “ Pengamatan”.

2) Perasaan

Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam perasaan, sebaliknya dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal yang buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan negatif.

(14)

3) Dorongan Naluri

Kesadaran manusia mengandung berbagai perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena dipengaruhi oleh pengetahuannya, tetapi karena memang sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Dan kemauan yang sudah merupakan naluri disebut“dorongan”.

Ada 7 macam dorongan naluri:

i. Dorongan untuk mempertahankan hidup ii. Dorongan seks

iii. Dorongan untuk berupaya mencari makanan

iv. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia v. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya

vi. Dorongan untuk berbakti vii. Dorongan akan keindahan 3. Pembagian Kepribadian

Pada dasarnya setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda satu sama lainnya, penelitian mengenai kepribadian manusia sudah dilakukan oleh para ahli sejak dulu kala. Seperti halnya Paul Gunadi membagi tipe kepribadian seseorang menjadi empat jenis, yaitu :

1) Tipe Sanguin

Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, bisa membuat lingkungannya gembira, senang. Tapi kelemahannya adalah cenderung impulsif, bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Jadi orang dengan kepribadian sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungannya dan rangsangan-rangsangan dari luar dirinya. Dia kurang bisa menguasai diri atau penguasaan dirinya lemah. Dalam buku milik Tim LaHaye, orang-orang sanguin cenderung mudah jatuh ke dalam pencobaan, karena godaan dari luar bisa begitu memikatnya, dan dia bisa masuk terperosok ke dalamnya.

2) Tipe Flegmatik

(15)

memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi dia adalah seorang pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan juga seorang pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini membuat dia jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Maka salah satu hal yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah kemurahan hati. Karena dia cenderung menjadi orang yang egois.

3) Tipe Melankolik

Orang yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup ini dan perasaannya sangat kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang melankolik adalah orang-orang yang mudah sekali dikuasai oleh perasaan. Perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan yang murung. Tidak mudah bagi orang melankolik itu untuk terangkat, untuk senang, atau tertawa terbahak-bahak.

4) Tipe Kolerik

Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain, belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga minim, karena perasaannya kurang bermain.

Lain halnya dengan Paul Gunadi, Eduard Spranger ahli ilmu jiwa dari Jerman, mencoba mengadakan penyelidikan kepribadian manusia dengan cara lain. Ia mengadakan penggolongan tipe manusia berdasarkan sikap manusia itu terhadap nilai kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat. Nilai kebudayaan itu di baginya menjadi enam golongan, yaitu : politik, ekonomi, social, seni, agama, dan teori. Berdasarkan hal tersebut, ia membagi kepribadian manusia menjadi enam golongan, yaitu :

i. Manusia politik : Orang bertipe politik ini memiliki sifat suka menguasai orang lain. ii. Manusia ekonomi : Yakni, suka bekerja dan mencari untung merupakan sifat-sifat yang

paling dominan pada tipe oang ini.

(16)

keindahan.

v. Manusia agama. : Bagi mereka yang lebih penting dalam hidup ialah mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.

(17)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa, perkembangan dan kepribadian adalah sesuatu hal yang saling berhubungan didalam diri pribadi masing-masing insan manusia.

Dimana “ Perkembangan menunjuk pada suatu peroses manusia kearah yang lebih baik atau sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang lagi. Perkembangan menunjuk ada perubahan yang bersifat stagnan dan tidak dapat diputar kembali. Sedangkan “ Kepribadian adalah organisasi-organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya “.

Sedangkan perkembangan sosial merupakan, pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Kemampuan sosial anak merupakan diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul atau bersosial dengan orang dilingkungannya.

B. Saran dan Kritik

(18)

DAFTAR PUSTAKA

http://binderedukasi.blogspot.com/2014/03/pertumbuhan-dan-perkembangan-definisi-para-ahli.html

http://farchanbinadnan.blogspot.com/2009/12/perkembangan-dan-kepribadian-psikologi.html

http://ayumarwa.blogspot.com/p/perkembangan-kepribadian-atau-tingkah.html

Referensi

Dokumen terkait

1) Cadangan Devisa, Produk Domestik Bruto, dan Kurs dollar Amerika Serikat secara simultan berpengaruh signifikan terhadap impor bahan baku industri di Indonesia pada

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Pengaruh proses pembelajaran terhadap loyalitas mahasiswa, 2) Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas mahasiswa, 3)

Humbang Hasundutan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 42 15071902710300 HONDA SIHOTANG Kab.. Humbang Hasundutan Guru

Hal inilah yang sangat mempengaruhi siswa dalam pembelajaran lebih khususnya membaca Alquran.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa membaca Alquran

1) Pertumbuhan daerah perkotaan yang terus menerus, termasuk sejumlah CBD dan pusat daerah pinggir kota dan regional, membutuhkan pelayanan transportasi yang

Tujuan penelitian takhrij ini untuk mengetahui tekh aslinya dari mukhorrij (periwayat terakhir) dalam kitabnya. Materi pembahasan ini disajikan dalam bab

Biodistribusi pada mencit jantan menunjukkan partikel yang terdistribusi didalam paru adalah 84,85% sedangkan persentase partikel di dalam hati sebesar 1,54%.. Rasio partikel

Kebugaran jasmani memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan manusia. Dengan kebugaran jasmani seseorang dapat melakukan semua kegiatan dengan baik. Melalui pendidikan