• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosiologi sebagai Sudut Pandang A15 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sosiologi sebagai Sudut Pandang A15 2014"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME

Pengantar Ilmu

Sosiologi

Sosiologi

Sebagai Sudut Pandang

(2)

Perspektif Sosiologi

Sosiolog bukanlah pembaca pikiran orang atau peramal tetapi dia bisa dengan sangat meyakinkan mengatakan tentang kehidupan seorang (sekelompok orang) yang belum dikenalnya bahkan dapat meramalkannya dengan tepat. Sosiolog dapat dengan secara tepat menggambarkan anda berasal dari lingkungan mana, latar belakang pendidikan anda, pendapatan keluarga anda, dan bahkan kemungkinan-kemungkinan yang akan menimpa anda (yang anda akan lakukan).

Manusia mempunyai kesempatan yang tidak terbatas untuk mencari kesempatan secara terbuka baik dalam pemikiran maupun tindakan. Namun demikian di dalam pengambilan keputusan penting yang terjadi setiap hari seorang individu akan tetap berada dalam arena (yang terbatas) yang dikenal sebagai masyarakat (society), seperti keluarga, lingkungan RT/RW, kampus, suku, bangsa, bahkan lingkungan dunia. Makna kebijakan penting dari sosiologi adalah bahwa dunia sosial akan menuntun (guides) aktivitas dan pilihan-pilihan hidup kita, seperti kokok ayam jantan yang menentukan kapan kita harus bangun pagi. Demikian pula munculnya suara garengpung yang menuntun petani untuk menanam jenis tanaman tertentu. Mengingat sosiolog adalah orang (kelompok orang) yang mempunyai pemahaman yang kuat tentang bagaimana bekerjanya masyarakat (society works), maka mereka itu dapat menganalisa dan meramal dengan ukuran yang baik dan akurat bagaimana seharusnya kita bertingkah laku.

Cara Pandang Sosiologi

Secara formal disiplin dari sosiologi adalah studi yang sistematik dari human society dan di pusat (jantung) sosiologi adalah (distinctivepaint of view) cara pandang yang khusus (tersendiri). Paling tidak ada tiga cara pandang dalam sosiologi : (Mateionis,1997)

1. Melihat Hal-hal Umum Di dalam Hal-hal Yang Khusus

Peter Berger (1963) menggambarkan karakteristik dari perspektif sosiologi adalah: “melihat umum didalamkhusus, yaitu mengidentifikasi pola-pola umum di dalam tingkah laku khusus dari individu-individu. Mengingat bahwa masing-masing individu adalah khusus (unik) maka sosiolog mengenali tingkah laku masyarakat dalam bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan katagori dari kelompok individu yang diamati (seperti anak-anak dibandingkan dengan orang tua atau kelompok perempuan dengan laki-laki, atau kelompok kaya dengan kelompok miskin). Dari sini kalau kita memulai berpikir secara sosiologi, maka kita harus mulai dengan menyadari bahwa katagori umum dari masyarakat yang kita amati akan membentuk atau mengarahkan pengalaman hidup dari individu individu dimana mereka berada. Sebagai contoh adalah pembedaan antara anak dan orang dewasa tidak hanya dari bentuk fisiknya namun dari seberapa jauh tingkah lakunya sudah dipengaruhi oleh pengalaman masyarakat di dalam bertingkah laku. Anak-anak seringkali menerima, pemberian seseorang dengan tangan kiri atau kanan namun orang dewasa akan selalu menerima pemberian seseorang dengan tangan kanan (Indonesia).

2.

Melihat Sesuatu Yang Asing Di dalam Hal-Hal Yang Sudah Biasa

(3)

dapat menimbulkan wacana yang dianggap asing (strange) dalam petunjuk masyarakat (society) tentang cara kita berpikir dan bertindak.

Sebagai gambaran dapat dikemukakan alasan seseorang untuk masuk sekolah adalah bermacam-macam dan menyangkut hal-hal yang biasa seperti untuk memperoleh kekayaan, memperoleh ijasah untuk dapat pekerjaan, dan alasan-alasan lain. Namun untuk kelompok tertentu mereka masuk sekolah karena sekedar mencari pacar atau pasangan Bahkan untuk masyarakat pada masa-masa ratusan tahun yang lalu mereka tidak membutuhkan sekolahan (bukan merupakan pilihan). Dengan demikian maka adalah mudah untuk menunjukkan bahwa masyarakat (society) mempengaruhi apa yang kita kerjakan. Bahkan lebih dari itu masyarakat (society) juga menentukan (mempengaruhi) siapakah kita.

Contoh yang paling jelas adalah nama-nama yang digunakan oleh selibriti terkenal menggunakan nama-nama yang dipengaruhi oleh masyarakat. Tom Cruise mempunyai nama asli Thomas Mapotreh, Cher mempunyai nama asli Cheriiyn Sarkisian, atau Bruce Lee mempunyai nama asli Lee Yuen Kam.

3.

Individuality Dalam Konteks Sosial

Perspektif sosiologi seringkali menantang suatu common sense dengan mengungkapkan bahwa tingkah laku manusia bukanlah bersifat individualistik seperti yang seringkali kita pikirkan (duga). Yang terjadi adalah bahwa tingkah laku individu tersebut seringkali menyangkal individualistiknya masing-masing pribadi. Bahkan dalam kandisi yang berat dan menyakitkan seringkali tingkah laku manusia akan disesuaikan dengan pola-pola sosial masyarakat. Sebagai contoh adalah hasii studi tentang bunuh diri. Di sini tindakan bunuh diri adalah sesuatu yang sangat personal dan diduga sangat individualistik. Dalam kenyataannya diperoleh fakta bahwa kondisi masyarakat yang ada di sekitarnya menjadi penentu di dalam jumlah dan motivasi bunuh diri. Emile Durkheim (1858-1917) menemukan bahwa laki-laki protestant dari keluarga yang berkecukupan, dan tidak menikah merupakan kelompok yang paling banyak melakukan tindakan bunuh diri (dibandingkan dengan perempuan Katolik atau Jahudi, miskin, dan menikah). Mereka yang banyak melakukan bunuh diri berkaitan dengan faktor lemahnya derajad integrasi, kuatnya isolasi sosial, dan tingginya sifat individualistik kelompoknya.

4.

Pentingnya Perspektif Global

Dunia ini dihuni oleh banyak penduduk yang terdiri dari bermacam-macam suku, agama, kelompok golongan, dan lain-lain yang tinggal di banyak wilayah permukiman (global village). Orang Amerika merupakan salah satu bangsa yang hidup berkecukupan di global villagetersebut. Perspektif sosiologi mengingatkan mereka bahwa keberhasilan mereka dilihat dari sudut individual maupun bangsa merupakan hasil dari adanya privileged position (posisi yang menguntungkan atau posisi yang mempunyai hak istimewa) yang mereka peroleh dalam suatu sistem sosial dunia yang luas. Lalu bagaimanaglobalperspective dapat meningkatkan atau memperbaiki (enhance) sosiologi?

(4)

berdampak secara global dan langsung menghantam wilayah lain termasuk negar-negara industri di belahan dunia yang lain (Amerika Serikat juga).

Ada tiga pandangan mengapa kesadaran global dapat meningkat, yaitu:

1.

Masyarakat sosial dunia sudah semakin terkait dengan erat,

2.

Global perspektif memungkinkan kita untuk melihat bahwa permasalahan manusia yang kita hadapi, juga (bahkan lebih) terasa di belahan dunia lain.

3.

Berpikir secara global adalah cara yang terbaik untuk belajar lebih banyak tentang diri sendiri, demi perbaikan diri sendiri.

Perspektif Sosiologi Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Secara tidak sadar sebenamya kita tidak tahu secara pasti apakah kita telah menggunakan perspektif sosiologi dalam kehidupan sehari-hari atau belum. Hanya dengan membangkitkan kesadaran akan pentingnya dan besamya manfaat penggunaan perspektif sosiologi kita akan memperoleh manfaat darinya.

1.

Sosiologi dan Marginalisasi Sosial

Bagi sejumlah kelompok atau orang menjadi terpinggirkar (termarginalisasi) sudah merupakan kehidupan sehari-hari. Di sini semakin terpinggirkan suatu kelompok, maka semakin besar kesadaran kita untuk lebih menyadari dan merangkul mereka dalam perspektif social. Di Amerika Serikat banyak orang kulit putih yang tidak mau menyadari tentang hal ini karena mereka menganggap bahwa marginalisasi orang kulit hitam merupakan kehidupan sehari-hari yang sudah selalu terjadi. Di sini kita harus kembali (introspeksi) dan melihat kehidupan kita sehan-hari yang biasa (familiar routine) dengan kesadaran baru dan keinginan untuk mengetahui lebih jauh.

2.

Sosiologi dan Krisis Sosial

Adanya krisis sosial yang melanda dunia (seperti pada jaman malaise) telah merangsang munculnya pandangan sosiologi yang baru. Munculnya krisis sosial pada jaman sekarang pun (seperti maraknya penjarahan, pembunuhan sadis, tawuran, dan lain-lain) menyebabkan kita terdorong untuk kembali berpikir tentang perlunya perubahan pelaksanaan sistem sosial dan sekaligus mengadakan perubahan. Dengan demikian maka pengenalan terhadap sosiologi adalah suatu undangan untuk mempelari jalan (pandangan) baru untuk melihat pola-pola kehidupan kita yang kita anggapap familiar (biasa) dalam kehidupan sosial kita. Kembali lagi kondisi ini menunjukkan adanya keuntungan dari usaha kita untuk mempeiajari perspektif sosioiogi.

Manfaat Penggunaan Perspektif Sosiologi

Beberapa manfaat atau keuntungan yang dapat diperoleh apabila kita menggunakan perspektif sosiologi dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah:

(5)

pemahaman yang dianggap secara umum memang begitu(established) yang pada dasarnya sudah perlu dirubah.

2) Perspektif sosiologi memungkinkan kita untuk mengetahui dan memperoleh kesempatan

atau (dan) kendala dalam kehidupan kita.

3) Perspektif sosiologi memberdayakan kita untuk menjadi aktifberpartisipasi dalam

kehidupan bermasyarakat menuju kebaikan bersama.

4) Perspektif sosiologi menolong kita untuk mengenali perbedaan (pluralitas) manusia dan

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan hasil yang maksimal sedangkan pada konsentrasi 18% - 20% menggalami penurunan. Dari grafik di atas dapat dianalisis bahwa nilai kekerasan permukaan

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru tersebut diperoleh informasi bahwa kesulitan- kesulitan yang dihadapi guru dalam pembelajaran Bahasa Arab di MAN Tebing Tinggi antara

Sarana penunjang utama dalam melukis adalah tersedianya meja lukis wayang kaca yang memadai. Selama ini, para pengerajin wayang kaca menggunakan meja

Penyebab masih banyaknya pertolongan oleh dukun adalah otonomi daerah yang bervariasi, sarana yang tersedia belum sesuai dengan standar, belum semua petugas kesehatan

Dari data prapenelitian melalui wawancara bersama mashasiswa yang menjadi kepengurusan SEMA diatas, penulis meyimpulkan bahwa dalam proses pengembangan kemampuan mahasiswa dibutuhkan

Hal tersebut berarti bahwa se- makin tinggi struktur modal maka semakin tinggi pula nilai perusahaan karena pe- rusahaan dapat mengoptimalkan struktur modal yang dimiliki

Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana toleransi antar umat beragama di Dusun Margosari Desa Ngadirojo Kecamatan Ampel?,

Hubungan antara mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat inap di kelas III Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Terdapat hubungan positif antara m utu