• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELANGGARAN ETIKA BINIS PADA KASUS BANK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PELANGGARAN ETIKA BINIS PADA KASUS BANK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PELANGGARAN ETIKA BINIS PADA KASUS BANK CENTURY

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu maupun organisasi untuk

menghasilkan keuntungan atau laba. Individu maupun perusahaan selaku sebuah organisasi

merupakan institusi ekonomi yang utama yang digunakan orang dalam masyarakat modern

untuk melaksanakan tugas memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa. Seiring

dengan perkembangan jaman dan perkembangan bisnis secara global moral dan etika menjadi

suatu hal yang penting dalam pelaksanaan bisnis. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan

bisnisnya tidak pernah terlepas dari norma dan etika yang berlaku di lingkungan tempat

perusahaan itu berdiri. Etika merupakapan ilmu yang mendalami standar moral perorangan

dan standar moral individu.

Perusahaan sebagai organisasi bisnis pastilah memiliki nilai dan budaya yang

dipercayai dan yang diterapkan dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka. Budaya dan

kepercayaan yang diterapkan perusahaan ini biasanya menjadi pondasi dasar bagaimana

perusahaan menjalankan bisnis yang dilakukannya. Budaya dan kepercayaan ini lah yang

biasanya mengandung norma dan etika. Etika dalam berbisnis bagi perusahaan mempunyai

peran yang penting bagi perusahaan, etika dalam dunia bisnis biasanya disebut sebagai etika

bisnis. Etika bisnis tidak akan pernah mati selalu ada selama bisnis itu berlangsung. Etika

bisnis membentuk suatu bisnis pada perusahaan menjadi bisnis yang kuat yang menciptakan

nilai yang tinggi bagi perusahaan. Bisnis yang baik tidak hanya bisnis yang menguntungkan

tetapi juga bisnis yang baik secara moral. Namun kenyataannya masih banyak perusahaan

yang dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka tidak menerapkan etika dan norma yang

(2)

Salah satu tindakan yang tidak beretika yaitu tindakan penipuan dan korupsi. Kasus

penipuan dan korupsi merupakan tindakan yang tidak beretika yang memberikan kerugian

bagi pihak lain. kasus penipuan dan korupsi tidak hanya terjadi pada politik dan pemerintah

namun hal ini juga tidak terlepas pada kegiatan bisnis yang dijalankan pada dunia

perbankkan. Salah satu kasus penipuan dan korupsi yang masih menjadi topic pembicaraan

hingga saat ini yaitu kasus penipuan dan korupsi yang terjadi pada Bank Century.

Bank Centry mengalami krisis pada akhir tahun 2008 dimana Bank Century

mengalami kalah kliring tepatnya pada tanggal 10 November 2008, hingga akhirnya Bank

Century menderita kesulitan likuidasi. Krisis yang dialami oleh Bank Century ini bukan

dikarenakan krisis global namun dikarenaka permasalahan yang terjadi pada internal Bank

Century. Akibat dari kalah kliring dan kesulitan yang likuidasi yang dialami oleh Bank

Century maka Bank Indonesia bersama dengan KSSK pada tanggal 20 November 2008 yang

menetapkan bahwa Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistematis memberika

kerugian pada nasabah.

Dampak berantai yang terlihat yaitu banyak nasabah yang merasa dirugikan akibat

permintaan pencairan dana mereka tidak dapat dipenuhi oleh Bank century. Nasabah tidak

dapat melakukan transaksi tunai mapun transaksi nontunai. Hasil penyelidikan yang

dilakukan Bank Indonesia menemukan bahwa Bank Century mengalami berbagai

permasalahan terutama berkaitan dengan kepemilikan surat-surat berharga (SSB) yang

berkualitas rendah, dugaan pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) oleh

pengurus bank, dan dugan pelanggaran Posisi Devisa Neto (PDN).

Krisis yang dialami oleh Bank Century ini di identifikasi merupakan akibat dari

tindakan penipuan yang dilakukan pihak manajemen terhadap nasabah. Adanya

(3)

memilki izin dari Bank Indonesia dan Bappepam LK. Penipuan yang dilakukan Bank

Century merupakan tindakan yang tidak beretika yang mengakibatkan kerugian bagi nasabah.

Hingga saat ini kasus Bank Century masih menjadi perdebatan meskipun sudah ada oknum

yang dikenai hukuman berkaitan dengan kasus Bak Century.

1.2 Identifikasi Masalah

Penulis berusaha menganalisis kasus Bank Century. Melihat tindak penipuan yag

terjadi dalam kejadian kasus Bank Century bagaimana hubungannya terkait dengan etika

bisnis. Standar moral apa yang dilanggar dalam kasus Bank Century, apabila dikaitkan

dengan empat jenis standar moral yang berlaku yaitu: utilitarianisme, hak, keadilan, dan

caring (perhatian)

1.3 Rumusan Masalah

 Bagaimana kronologi terjadinya kasus Bank Century?

 Bagaimana hubungan kasus Bank Century apabila dikaitkan dengan etika dan empat

jenis standar moral yang berlaku? Dan siapa saja yang dirugikan dalam kasus ini?

TINJAUN TEORITIS

1.1 ETIKA BISNIS

Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral

masyarakat. Ia mempertanyakan bagaimana standar-standar diaplikasikan dalam kehidupan

kita dan apakah standar ini masuk akal atau tidak masuk akal-standar yaitu, apakah

didukung dengan penalaran yang bagus atau yang jelek. Etika bukan hanya cara untuk

mempelajari moralitas. Ilmu-ilmu sosial semacam antropologi, sosiologi dan psikologi juga

memelajari moralitas, namun melakukannya dengan cara yang sangat berbeda dari

(4)

Etika bisnis merupakan studi standar moral dan bagaimana standar itu diterapkan ke

dalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan

mendistribusikan barang dan jasa yang diterapkan kepada orang-orang yang ada didalam

organisasi. Masalah etika bisnis mencakup beragam topic yang luas.

Permasalhan-permasalahan dalam etika bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam

perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertnyaan mengenai moralitas aktivitas,

kebijakan, praktik, dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.

2.1 Prinsi-Prinsip Etis dalam Bisnis Terdapat empat jenis standar moral yaitu:

1. Utilitarianisme.

Utilitarianisme merupakan semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan

kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada

masyarakat. Banyak analisa yang meyakini bahwa cara terbaik untuk mengevaluasi

kelayakan suatu keputusan bisnis adalah dengan mengandalkan pada analisa biaya

keuntungan utilitarian. Tindakan bisnis yang secara sosial bertanggung jawab adalah

tindakan yang mampu memberikan keuntungan terbesar atau biaya terendah bagi

masyarakat.

2. Konsep hak

Hak adalah klaim atau kepemilikan sesuatu. Seseorang dikatakan memiliki hak jika

dia memiliki klaim untuk melakukan tindakan dalam suatu acara tertentu. Hak berasal

dari sistem hukum yang mengizinkan seseorang untuk bertindak dalam suatu cara

tertentu. Hak juga bisa berasal dari sistem standar moral yang tidak tergantung pada

sistem hukum tertentu. Hak merupakan sebuah sarana atau cara yang penting dan

bertujuan agar memungkinkan individu untuk memilih dengan bebas apapun

(5)

3. Keadilan dan kesamaan

Norma keadilan secara umum tidak menolak hak-hak moral individu. Sebagian

alasannya adalah dalam tingkatan tertentu, keadilan didasarkan pada hak-hak moral

individu. Hak moral untuk diperlakukan sebagai individu yang sederajat dan bebas

misalnya merupakan bagian dari apa yang berada di balik gagasan yang menyatakan

bahwa keuntungan dan beban haruslah didistribusiikan secara merata.

Masalah-masalah yang berkaitan dengan keadilan dan kewajaran biasanya dapat

dibagi ke dalam tiga kategori. Keadilan distributif, yang merupakan kategori pertama

dan paling mendasar berkaitan dengan distribusi yang adil atas keuntungan dan beban

dalam masyarakat. Keadilan retributif, kategori kedua mengacu pada pemberlakuan

hukuman yang adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan. Hukuman yang adil

adalah hukuman yang dalam artian tertentu layak diterima oleh orang yang

melakukan kesalahan. Keadilan kompensasif, kategori ketiga berkaitan dengan cara

yang adil dalam memberikan kompensasi pada seseorang atas kerugian yang mereka

alami akibat perbuatan orang lain. Kompensasi yang adil adalah kompesasi yang

dalam artian tertentu proporsional dengan nilai kerugian yang diderita.

4. Etika memberi perhatian

Etika memberi perharian menekankan pada dua syarat moral, yaitu:

a. Kita hidup dalam suatu rangkaian hubungan dan wajib mempertahankan serta

menyetarakan hubungan yang konkret dan bernilai dengan orang lain.

b. Kita memberikan perhatian khusus pada orang-orang yang menjalin hubungan baik

dengan memperhatikan kebutuhan, nilai, keinginan, dan keberadaan mereka dari

perspektif pribadi mereka sendiri, dan dengan memberikan tanggapan secara

positif pada kebutuhan, nilai, keinginan, dan keberadaan orang-orang yang

(6)

PEMBAHASAN 3.1 Kronologi Kasus Bank Century

Bank Century pada mulanya didirikan dengan nama Bank CIC pada tahun 1989. Pada

tanggal 6 Desember 2004 Bank Pikko dan Bank Danpac melakukan merger dengan Bank

CIC yang kemudian berganti nama sebagai Bank Century. Kasus Bank Century bermula pada

adanya tawaran investasi kepada nasabah mereka dengan janji investasi tersebut akan

memberikan bunga lebih besar deposito. Investasi yang dimaksut yaitu investasi berupa

reksadana pada PT. Antaboga Delta Securitas. PT. Antaboga Delta Securitas merupakan

pemilik saham dari Bank Century sehingga investasi yang dilakukan merupakan investasi

yang aman dan bunga reksadana yang didapat akan jauh lebih tinggi dari bunga deposito.

Akibat penawaran investasi ini para nasabah yang memilki investasi berupa deposito

beralih memindahkan dana mereka untuk diinvestasikan pada investasi reksadana PT.

Antaboda Delta Securitas. Namun kenyataannya investasi reksadana tersebut tidak dapat

dicairkan pada saat jatuh temponya. Bapepam LK tidak pernah mengeluarkan izin atas

reksadana tersebut. ada 2000 silam Bank Indonesia melarang perbankan menjual produk

investasi. Namun, Robert selaku pemegang saham Bank Century tetap menjajakan produk

investasi Antaboga. maka nasabah yang melakukan investasi pada reksadana PT. Antaboga

dipastikan mengalami tindak penipuan.

Pada tanggal 14 November 2008 pihak Bank Century mengajukan permohonan

fasilitas pendanaan darurat dengan alasan sulit mendapat pendanaan. Pada tanggal 20

November 2008 Bank Indonesia menetapkan Bank Century sebagai bank yang kalah klirig.

mengumumkan bahwa rasio kecukupan modal atau CAR Bank Century minus hingga 3,52

persen. Diputuskan, guna menambah kebutuhan modal untuk menaikkan CAR menjadi 8

(7)

pemeriksanaan yang hasilnya menyatakan bahwa Bank Century mengalami berbagai

permasalahan terutama berkaitan dengan kepemilikan Surat-Surat Berharga (SSB) yang

berkualitas rendah, dugaan pelanggaran Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK) oleh

pengurus bank, dan dugaan Pelanggaran Posisi Devisa Neto (PDN). Setelah penyidikan yang

ilakukan Bani Indonesia Delapan pejabat Bank Century dicekal. Mereka adalah Sualiaman

AB (Komisaris Utama), Poerwanto Kamajadi (Komisaris), Rusli Prakarta (komisaris),

Hermanus Hasan Muslim (Direktur Utama), Lila K Gondokusumo (Direktur Pemasaran),

Edward M Situmorang (Direktur Kepatuhan) dan Robert Tantular (Pemegang Saham).

Kasus Bank Century tidak hanya berhenti pada kasus penipuan yang dilakukan

manajaemen pihak Bank Century. Kasus ini berlanjut hingga kepada pembekakan

pemeberian suntikan dana modal yang diberikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan kepada

Bank Century yang mencapai hingga Rp 6,7 milyar. Padahal awalnya pemerintah hanya

meminta persetujuan Rp 1,3 triliun untuk Bank Century. Menteri Keuangan Sri Mulyani

menegaskan kepada DPR jika Bank Century ditutup akan berdampak sistemik pada

perbankan Indonesia. Pada hari yang sama pula, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi

Bibit Samad Riyanto menyatakan bahwa kasus Bank Century itu sudah ditingkatkan

statusnya menjadi penyelidikan. Berbagai kejanggalan ditemukan dalam kasus tersebut.

Bahkan KPK berencana menyergap seorang petinggi kepolisian yang diduga menerima suap

dari kasus itu. Kejanggalan semakin menguat ketika Badan Pemeriksa Keuangan laporan

awal terhadap Bank Century sebanyak delapan halaman beredar luas di masyarakat. Laporan

tersebut mengungkapkan banyak kelemahan dan kejanggalan serius di balik penyelamatan

Bank Century dan ada dugaan pelanggaran kebijakan dalam memberikan bantuan ke Bank

(8)

3.2 Pelanggaran Etika Bisnis Pada Kasus Bank Century

Kasus Bank Century terbilakang kasus yang sangat merugikan para nasabahnya.

Investasi dana yang dilakukan para nasabah merupakan investasi palsu yang tidak tercatat

dan memperoleh ijin dari Bank Indonesia dan Bapepan LK. Akibat dari kasus Bank Century

menimbulkan kerugian yang besar terhadap nasabah dimana nasabah tidak dapat melakukan

transaksi perbankan dan untuk sementara daa mereka tidak dapat dicairkan sehingga hal ini

menimbulkan kekhawatiran bagi nasabah. Setelah mengumumkan kalah kliring yg terjadi

pada Bank Century tidak dapat melakukan transaksi kas maupun nonkas. Para nasabah tidak

dapat menarik uang kas di ATM Bank Century maupun ATM bersama sehingga mereka

mendatanggi kantor Bank Century untuk meminta klarifikasi pada petugas, namun petugas

bank tidak dapat memberikan jaminan kapan uang dapat ditarik melalui ATM. Akhirnya

penarikan dilakukan melalui teller dengan jumlah dibatasi sebesar Rp 1 juta.

Dari kasus diatas sudah terlihat bahwa adanya pelanggaran etik yang dilakukan oleh

pihak-pihak tidak bertanggung jawab pada Bank Century yang menimbulkan kerugian yang

sangat besar bagi segala pihak terutama nasabah bank century. Kasus Bank century

melanggar etika apabila dikaitan dengan empat prinsip moral yang berlaku sebagai berikut:

 Utilitarianisme

Utilitarianisme merupakan semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan

kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan.

Banyak analisa yang meyakini bahwa cara terbaik untuk mengevaluasi kelayakan

suatu keputusan bisnis adalah dengan mengandalkan pada analisa biaya keuntungan

utilitarian. Tindakan bisnis yang secara sosial bertanggung jawab adalah tindakan

yang mampu memberikan keuntungan terbesar atau biaya terendah bagi masyarakat,

tetapi pada kenyataannya kasus yang terjadi pada Bank Century tidak menggambaran

(9)

nasabah tetapi malah menimbulkan kerugian yang besar. Sehingga terjadi pelanggaran

terhadap prinsip moral utilitarian.

 Hak dan Kewajiban

Hak adalah klaim atau kepemilikan sesuatu. Seseorang dikatakan memiliki hak jika

dia memiliki klaim untuk melakukan tindakan dalam suatu acara tertentu. Disini jelas

bahawa ada hak nasabah yang dilanggar dalam kasus Bank Century. Klaim atau hak

nasabah atas investasi yag dimilikinya tidak dapat diperoleh dimana investasi tersebut

tidak dapat dicairkan pada waktu investasi tersebut telah jatuh tempo. Bank Century

selaku pengelola tidak dapat memenuhi kewajibannya sehingga hak nasabah tidak

dapat dibayarkan dikarenakan kalah keliring yang dialami oleh bank Century akibat

adanya penggelapan dana nasabah oleh manajemen bank bersangkutan

 Keadilan

Keadilan memiliki tiga kategori yaitu Keadilan distributif, yang merupakan kategori

pertama dan paling mendasar berkaitan dengan distribusi yang adil atas keuntungan

dan beban dalam masyarakat. Keadilan retributif, kategori kedua mengacu pada

pemberlakuan hukuman yang adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan.

Hukuman yang adil adalah hukuman yang dalam artian tertentu layak diterima oleh

orang yang melakukan kesalahan. Keadilan kompensasif, kategori ketiga berkaitan

dengan cara yang adil dalam memberikan kompensasi pada seseorang atas kerugian

yang mereka alami akibat perbuatan orang lain.

Kompensasi yang adil adalah kompesasi yang dalam artian tertentu. Apabila dikaitkan

dengan ketika kategori keadilan diatas maka kasus Bank Century masih jauh dari

kategori adil, dimana keadilan distributif disininjelas dilanggar dimana tidaka adanya

distribusi yang adil atas keuntungan investasi yang diterima nasabah, beban

(10)

yang belum jelas dari pihak Bank Cntury atas investasi bodong yang ditawarkannya

kepada para nasabah. Keadilan retributis juga dapat dikatakan belum sepenuhnya

terlaksanakan dikarenakan penanganan hukum kasus Bank Century higga saat ini

masih dikatakan belum jelas meskipun sudah ada beberapa orang yang mendapat

hukuman, terlebih kasus ini tidak hanya terbatas pada tindak penipuan yang dilakukan

manajemen Bank namun juga merambat pada tindak korupsi akibat suntikan dana

modal yang belum jelas alirannya. Apabila dilihat dari keadilan kompensasif sudah

jelas bahwa kasus century tidak berlaku adil dalam memberikan kompensasi pada

kerugian yang dilami oleh nasabah.

 Etika memberi perhatian

Etika ini menekankan pada rangkaian hubungan dan wajib mempertahankan serta

menyetarakan hubungan yang konkret dan bernilai dengan orang lain.serta

memberikan perhatian kepada orang lain. Dalam kasus Century jelas etika memberi

perhatian dilanggar. Hal ini dapat dilihat dengan penjualan investasi bodong yang

dilakuan Bank Century beserta pihak manajemennya. Bukannya memberikan

perhatian dan kepedulian atas dana nasabah tetapi malah menjerumuskan dengan

menawarkan inevetasi bodong kepada nasabahnya. Hal ini jelas bahwa tindakan Bank

Century jelas-jelas melanggar etika memberi perhatian.

Dalam kasus yang terjadi bank Century pihak yang dirugikan tidak hanya nasabah

tetapi juga pemerintah selaku aparatur negara, lembaga keuangan, perekonomian bangsa,

masyarakat, serta pihak-pihak terkait lainya. Kasus yeng terjadi pada bank Century ini

mengakibatkan buruknya nama pemerintah dimata masyarakat hal ini dikarenakan

masyarakat mempertanyakan kemana saja pemerintah, Bank Indonesia dan bapepam selama

ini hingga kasus ini dapat terjadi. Masyarakat menilai betapa lemahnya pengawasan

(11)

mempunyai izin .sebagai agen Penjual Reksadana (APERD) dan menjual obligasi tanpa nilai.

Dimanakah tanggung jawab Bapepam sebagai badan pengawas pasar modal dan lembaga

keuangan dalam hal ini serta BI sebagai pengatur dan pengawas bank. Selain kerugian yang

dialami pemerintah disebabkan suntikan dana yang diberikan pemerintah kepada bank

Century dinilai cukup besar dan hingga saat ini masih belum jelas alirannya, sehingga diduga

adanya tindakan korupsi didalam aaliran dana tersebut. Sehingga kasus Bank Century ini

menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi Negara. Kasus Bank Century juga

memberikan dampak buruk bagi Lembaga Keuangan dan Perbankkan lainnya, dimana akibat

kasus ini kepercayaan nasabah terhadap Lemabaga Keuagan dan Perbankan menajadi

berkurang. Selain itu munculnya kekhawatiran pada masyarakat, dimana masyarakat

khawatir akan mengalami hal yang sama dengan kasus yang terjadi pada Bank Century

apabila mereka melakukan investasi pada bank lainnya.

KESIMPULAN

Kasus Bank Century merupakan salah satu contoh kasus yang melanggar etika dalam

bisnis. Kasus bank Century melanggar keempat dasar moral dalam etika yaitu utilitarianisme,

konsep hak, keadilan dan perhatian. Kasus bank Century tidak hanya berkaitan dengan tindak

penipuan namun juga terdapat tindak pidana korupsi dalam aliran dana bantuan suntikan

modal. Kasus Bank Century ini hingga saat ini masih belum benar-benar terpampang jelas

walaupun sebagain pihak yang terkait dengan kasus ini talah di vonis dan dijatuhi hukuman

di pengadilan. Kasus Bank Century meberikan kerugian terhadap nasabahnya, pemerintah,

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. http://trexliar.blogspot.co.id/2010/01/sejarah-kasus-bank-century.html. Membahas Kasus bank Century. Diakses pada 21 mei 2016.

Anonym. 2013. http://latihanetikaprofesi.blogspot.co.id/2013/04/contoh-kasus-etika-profesi-akuntansi_30.html. Bongkar Skandal Bank Cenury. Diakses pada 18 Mei 2016.

Anonim. 2013. http://accounting-media.blogspot.co.id/2013/06/pelanggaran-etika-bisnis-bank-century.html. Pelanggaran Etika Bisnis Bank Century. Diakses pada 20 Mei 2016.

Azizullah. 2012. http://azizullah82.blogspot.co.id/2012/11/kronologis-peristiwa-bank-century-mulai.html. Kronologis Pristiwa Bank Century Mulai dari Sejarah Berdirinya Sampai Diadakannya Audit Investigasi Bank Century Oleh BPK. Diakses pada 21 Mei 2016.

Fardilah, Darsiyah. 2014. Upaya diploma Pemrintah Indonesia Dalam Menyita Aset Milik Bank Century di Swiss. eJournal Hubungan Internasional Volume 2, Nomer 4, 2014.

Jaya. 2013. https://senjayakertiawan.wordpress.com/2013/10/07/pelanggaran-etika-bisnis-bank-century/. Pelanggaran etika Bisnis Bank Century. Diakses pada 18 Mei 2016.

Liyaninurfadila, Fitri. 2015. http://fitrilliyanivadila13.blogspot.co.id/2015/10/etika-profesi-akuntansi-pelanggaran.html. Etika Profesi Akuntansi Pelanggaran Kasus Bank Century. Diakses pada 17 Mei 2016.

Yanuarti, Yarnie Dwi. 2013. http://yernie0310.blogspot.co.id/2013/11/kasus-pelanggaran-etika-profesi_29.html. Kasus Penanganan Etika Profesi Akuntansi: Bank Century. Diakases pada 18 Mei 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Penderita diabetes dengan hipertensi juga meningkatkan resiko terjadinya retinopati dan nefropati (Anonim, 2006). Pada tahun 2013menurut data di RSUD Undata DM

Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi kerusakan mesin pada sepeda motor menggunakan Algoritme Modified K-Nearest Neighbor dengan menggunakan 9 jenis

Akuntabilitas adalah suatu kondisi dimana partisipan bertanggung jawab sepenuhnya (pejabat) atau tidak bertanggung jawab terhadap suatu penugasaan audit yang

Salah satu daerah yang memiliki lahan kritis terluas yaitu berada di Desa Kulur Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka dimana mata pencaharian utamanya adalah

Kerusakan sel pasca induksi Cyclosporine-A dikonfirmasi dengan pengamatan histologi organ ginjal melalui metode pewarnaan Hematoxylen-Eosin (HE).Pewarnaan HE dilakukan

Besar kemungkinan bahwa manfaat keekonomisan di masa yang akan datang yang berkaitan dengan aset tersebut akan mengalir dalam perusahaan; untuk dapat menilai apakah

Dengan kata lain, belia yang mempunyai status ekonomi yang lebih tinggi mempunyai bentuk pemikiran dan pandang dunia yang lebih positif berbanding dengan golongan

Hal yang sama juga dapat ditanamkan nilai-nilai anti korupsi dapat dilakukan di lingkungan keluarga melalui nilai nilai 18 karakter .Dengan menenanamkan 18 nilai nilai karakter