• Tidak ada hasil yang ditemukan

pertemuan 10 audit sistem informasi akuntansi1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pertemuan 10 audit sistem informasi akuntansi1"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERTEMUAN

10

AUDIT

SISTEM

INFORMASI

AKUNTANSI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai ruanglingkup audit sistem

informasi akuntansi . Anda harus mampu :

1. Menjelaskan konsep dasar audit, standar – standar audit internal serta dapat

mengidentifikasi jenis – jenis dari kegiatan audit.

2. Memahami tinjauan menyeluruh proses audit sistem informasi

3. Mengetahui pengaruh perkembangan teknologi terhadap penerapan tehnik audit

berbantuan komputer

4. Memahami audit operasional atas sistem informasi akuntansi

B. URAIAN MATERI

1. PENGERTIAN AUDIT

Pada dasarnya pemeriksaan atau yang lebih dikenal dengan istilah audit

bertujuan untuk menilai apakah pelaksanaan sudah selaras dengan apa yang telah

digariskan, maka dapat disimpulkan bahwa audit merupakan suatu proses

membandingkan antara kenyataan dengan seharusnya.

Pengertian Audit menurut Arens, et al (2006:11) adalah :

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of corespondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person.”

Bahwa audit merupakan suatu proses yang sistematis dan secara objektif

mendapatkan dan menilai bukti mengenai assertion economic action dan

kesesuaian dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya

pada pihak-pihak yang berkepentingan.

(2)

Berdasarkan institute of internal auditor (IIA), tujuan dari audit internal

adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian

intenal perusahaan serta mendapatkan keluasan dari pelaksanaan tanggungjawab

yang benar-benar dilakukan. Kelima standar lingkup audit IIA memberikan garis

besar atas tanggung jawab audit internal:

1. Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas informasi operasional dan

keuangan, serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi, diukur, diklasifikasi dan

dilaporkan.

2. Menetapkan apakah sistem telah didesain untuk sesuai dengan kebijakan

operasional dan pelaporan, perencanaan, prosedur, hukum, dan peraturan

yang berlaku.

3. Melakukan tinjauan mengenai bagaimana aset dijaga, dan memverifikasi

keberadaan aset tersebut.

4. Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapkan seberapa efektif

dan efisien mereka digunakan.

5. Melakukan tinjauan atas operasional dan program perusahaan, untuk

menetapkan apakah mereka telah dilaksanakan sesuai rencana dan apakah

mereka dapat memenuhi tujuan-tujuan mereka.

3. JENIS-JENIS KEGIATAN AUDIT INTERNAL

1. Audit keuangan memeriksa keandalan dan integritas catatan-catatan

akuntansi (baik informasi keuangan dan operasional) dan menghubungkannya

dengan standar pertama dari kelima standar lingkup audit internal.

2. Audit sistem informasi melakukan tinjauan atas pengendalian SIA untuk

menilai kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta

efektivitas dalam menjaga aset perusahaan. Lingkupnya secara kasar

berhubungan dengan standar kedua dan ketiga dari IIA.

3. Audit operasional atau manajemen berkaitan dengan penggunaan secara

ekonomis dan efisien sumber daya, serta pencapaian sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan. Lingkupnya berhubungan dengan standar keempat dan

(3)

4. TINJAUAN MENYELURUH PROSES AUDIT

Seluruh audit menggunakan urutan kegiatan yang hampir sama, sehingga

dapat dibagi kedalam empat langkah: merencanakan, mengumpulkan bukti,

mengevaluasi bukti, dan mengkomunikasikan hasil audit.

1. Merencanakan Audit

Tujuan dari perencanaan audit adalah untuk menetapkan mengapa,

bagaimana, kapan, dan oleh siapa audit akan dilaksanakan. Langkah pertama

dalam perencanaan audit adalah menetapkan lingkup dan tujuan audit.

2. Mengumpulkan Bukti Audit

Sebagian besar usaha audit dihabiskan untuk mengumpulkan bukti.

Berikut ini adalah metode-metode yang paling umum digunakan untuk

mengumpulkan bukti audit:

a) Pengamatan atas berbagai kegiatan yang diaudit (contohnya,

memperhatikan bagaimana cara pegawai memasuki lokasi komputer atau

bagaimana personil pengendalian data menangani kegiatan permoresan

data begitu data diterima).

b) Melakukan tinjauan atas dokumentasi untuk memahami bagaimana suatu

SIA atau Sistem Pengendalian Internal berfungsi

c) Diskusi dengan para pegawai mengenai pekerjaan mereka dan bagaimana

mereka melaksanakan beberapa prosedur tertentu.

d) Kuesioner yang dapat mengupulkan data mengenai sistem terkait.

e) Pemeriksaan fisik jumlah dan/atau kondisi aset berwujud seperti

perlengkapan, persediaan, atau kas.

f) Melakukan konfirmasi atas ketetapan informsi tertentu, seperti saldo

rekening pelanggan, melalui komunikasi dengan pihak ketiga yang

independen.

g) Melakukan ulang prosedur pilihan perhitunan tertentu untuk

memverifikasi informasi kuantitatif dan beberapa catatan dan laporan

(contohnya, auditor dapat menghitung kembali suatu total batch atau

(4)

h) Pembuktian untuk mendapatkan validitas sebuah transaksi dengan cara

memeriksa seluruh dokumen pendukungnya, seperti pesanan pembelian,

laporan penerimaan, dan faktur penjualan dari pemasok yang transaksi

utang usaha.

i) Tinjauan analitis atas hubungan dan tren atas informasi untuk mendeteksi

hal-hal yang harus diselidiki lebih lanjut. (contohnya, seorang auditor

untuk jaringan toko baju menemukan bahwa disalah satu toko, rasio

piutang usaha terhadap penjualan sangat tinggi. Sebuah penyidikan

mengungkap bahwa manajer toko tersebut telah mangalihkan uang dari

hasil penagihan, untuk dipakai secara pribadi).

3. Mengevaluasi Bukti Audit

Auditor mengevaluasi bukti yang dikumpulkan dengan dasar tujuan

audit tertentu, dan memutuskan apakah bukti tersebut mendukung

kesimpulan atau tidak. Apabila kurang mendukung, auditor akan

merencanakan dan melaksanakan prosedur tambahan sampai bukti yang

cukup dapat dikumpulkan untuk membuat kesimpulan yang kuat.

Materialitas dan kepastian yang wajar merupakan hal yang penting

ketika ingin memutuskan seberapa jauh kegiatan audit dibutuhkan dan kapan

saat untuk mengevaluasi bukti. Oleh karena kesalahan selalu ada pada sistem

manapun, para auditor berfokus untuk mendeteksi dan melaporkan

kesalahan-kesalahan yang memiliki dampak signifikan pada interpretasi pihak

manajemen atas penemuan-penemuan audit.

Dalam seluruh tahapan audit, penemuan dan kesimpulan dengan

hati-hati didokumentasikan dalam lembar kerja audit. Dokumentasi sangatlah

penting pada tahap evaluasi untuk mencapai dan mendukung kesimpulan

akhir.

4. Mengkomunikasikan Hasil Audit

Auditor mempersiapkan laporan tertulis (dan kadang-kadang lisan) yang

meringkas penemuan-penemuan dan berbagai rekomendasi audit, dengan

referensi bukti pendukung dalam lembar kerja. Laporan ini disajikan kepada

pihak manajemen, komite audit, dewan komisaris, dan pihak-pihak lain yang

(5)

mnelaksanakan penelitian lanjut untuk memastikan bahwa rekomendasi

mereka telah diimplementasikan

5. AUDIT SISTEM INFORMASI

Audit Sistem Informasi adalah proses pengumpulan data dan

pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi

komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian internal

yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik atau disalahgunakan serta

terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas dan efesiensi

penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer (Ron Weber 1999:10).

Tujuan audit Sistem Informasi adalah untuk meninjau dan mengevaluasi

pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika melaksanakan

audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini

dipenuhi:

1. Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program,

komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau

penghancuran.

2. Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi

khusus dan umum dari pihak manajemen.

3. Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak

manajemen.

4. Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah

akurat dan lengkap.

5. Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat

diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah

ditetapkan.

(6)

6. TEKNIK DAN PROSEDUR YANG DIPERLUKAN UNTUK MELAKSANAKAN RENCANA AUDIT

1. Keamanan Keseluruhan

a) Jenis kesalahan dan penipuan keamanan yang dihadapi oleh perusahaan. Hal

ini mencakup kerusakan yang disengaja dan tidak disengaja atas aset sistem;

akses tidak sah, pengungkapan atau modifikasi data dan program; pencurian;

serta interupsi atas kegiatan bisnis yang penting.

b) Prosedur pengendalian untuk meminimalkan kesalahan dan penipuan

keamanan. Hal ini mencakup mengembangkan rencana

keamanan/perlindungan informasi dari virus, mengimplementasikan firewall,

mengadakan pengendalian atas pengiriman data, dan mencegah serta

memulihkan diri dari kegagalan sistem atau bencana lainnya.

c) Prosedur audit tinjauan sistem. Hal ini mencakup memeriksa lokasi komputer;

melakukan wawancara dengan para personilnya; meninjau kebijakan dan

prosedur; serta memeriksa daftar akses, kebijakan asuransi, dan rencana

pemulihan dari bencana

d) Prosedur audit pengujian pengendalian. Para auditor menguji pengendalian

keamanan dengan cara mengamati prosedur, memverifikasi bahwa terdapat

pengendalian dan pengendalian tersebut berfungsi seperti dengan yang

diharapkan, menginvestigasi berbagai kesalahan atau masalah untuk

memastikan mereka ditangani dengan benar serta memeriksa berbagai uji

yang sebelumnya telah dilaksanakan. Contohnya, salah satu cara untuk

menguji pengendalian akses logika adalah dengan mencoba melanggar masuk

ke sistem. Selama audit keamanan sebuah badan pemerintah amerika serikat,

para auditor menggunakan terminal-terminal badan tersebut untuk

mendapatkan akses secara tidak sah ke sistem komputer mereka, mematikan

prosedur permeriksaan keamanannya, dan mengendalikan sistem tersebut

dari terminal yang mereka pakai. Kegagalan keamanan dapat terjadi karena

kurangnya pengendalian administratif dan software keamanan yang tidak

memadai.

e) Pengendalian pengimbang. Apabila pengendalian keamanan sangatlah tidak

(7)

yang baik dan pemisahan tugas secara efektif atas pekerjaan yang tidak boleh

disatukan, dalam beberapa hal dapat mengimbangi keamanan komputer yang

kurang tersebut. Oleh karena hampir tidak mungkin

pengendalian-pengendalian ini dapat mengimbangi secara keseluruhan keamanan

komputer yang kurang baik, para auditor harus sangat merekomendasikan

agar kelemahan keamanan tersebut diperbaiki.

2. Pengembangan Dan Perolehan Program

Dua hal yang dapat salah dalam pengembangan program :

a) Kesalahan yang tidak disengaja karena adanya kesalah pahaman atas

spesifikasi sistem atau kecerobohan pemrograman, dan

b) Perintah tidak sah yang dengan sengaja dimasukkan ke dalam program.

Masalah-masalah ini dapat dikendalikan dengan cara meminta

otorisasi serta persetujuan dari pihak manajemen dan pemakai, pengujian

keseluruhan, dan dokumentasi yang memadai.

Peran auditor dalam pengembangan sistem harus dibatasi sampai

pada peninjauan independen atas kegiatan pengambangan sistem. Untuk

mempertahankan objektivitas yang dibutuhkan dalam melaksanakan evaluasi

independen atas fungsi, para auditor harus tidak dilibatkan dalam

pengembangan sistem.

Selama peninjauan sistem, para auditor harus mendapat pemahaman

mengenai prosedur pengembangan dengan mendiskusikannya bersama pihak

manajemen, pemakai sistem, dan para personil sistem informasi. Mereka

juga harus meninjau kebijakan, prosedur, standar dan dokumentasi.

3. Modifikasi Program

Kesalahan dan penipuan yang terjadi dalam pengembangan program

dapat juga terjadi selama modifikasi program. Ketika sebuah perubahan

program diserahkan untuk persetujuan, sebuah daftar hal-hal yang akan

diperbarui harus disusun dan kemudian disetujui oleh pihak manajemen dan

pemakai program. Semua perubahan program harus diuji secara keseluruhan

dan didokumentasikan. Selama proses perubahan, versi opengembangan

(8)

yang diubah telah mendapatkan persetujuan akhir, perubahan tersebut

diimplementasikan dengan cara mengganti versi produksi dengan versi

pengembangan.

4. Pemrosesan Komputer

Fokus tujuannya adalah pemrosesan transaksi, file, dan catatan

komputer untuk memperbarui file serta database, dan yang digunakan untuk

menghasilkan laporan.

Dalam pemrosesan komputer, sistem bisa saja gagal mendeteksi input

yang salah, memperbaiki kesalahan input secara tidak tepat, memproses input

yang salah, atau menyebarkan atau mengungkap output secara tidak benar.

5. Data Sumber

Dalam sistem on-line, entri dan fungsi pemrosesan data sumber

merupakan satu kesatuan operasi. Oleh sebab itu, pengendalian dta sumber

seperti otorisasi yang memadai dan edit input data, diintergrasikan dengan

pengendalian pemrosesan. Para auditor harus memastikan bahwa fungsi

penendalian data independen dari fungsi lainnya, memelihara daftar

pengendalian data, menangani kesalahan dan memastikan efisiensi umum

operasinya. Biasanya tidak layak secara ekonomi bagi perusahaan kecil dan

instalasi PC untuk memiliki fungsi pengendalian data yang independen.

Untuk mengimbanginya, pengendalian departemen pemakai harus lebih

kuat dalam hal persiapan data, pengendalian jumlah total batch, program

edit, pembatasan atas akses secara fisik dan logika ke sistem, dan prosedur

penanganan kesalahan. Prosedur-prosedur ini harus menjadi fokus tinjauan

sistem dan uji pengendalian auditor, ketika tidak didapati adanya fungsi

penendalian data yang independen.

6. File Data

Tujuan ini meliputi akurasi, integritas, dan keamanan data yang

disimpan dalam file yang dapat dibaca oleh mesin. Risiko penyimpanan data

mencakup modifikasi tidak sah, penghancuran, atau pengungkapan data.

Apabila pengendalian file sangat lemah, terutama dalam kaitannya dengan

(9)

pemulihan file, maka auditor harus sangat merekomendasikan perbaikan

atas kelemahan-kelemahan tersebut.

7. SOFTWARE KOMPUTER

Beberapa program komputer, yang disebut computer audit software (CAS)

atau generalized audit software (GAS) telah dibuat secara khusus untuk auditor.

Program tersebut tersedia di pemasok software dan kantor akuntan publik besar.

Pada dasarnya, CAS adalah program komputer yang, berdasarkan spesifikasi dari

auditor, yang menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-fungsi audit. CAS

idealnya sesuai untuk pemeriksaan file data yang besar, untuk mengidentifikasi

catatan-catatan yang membutuhkan pemeriksaan audit lebih lanjut.

Tujuan utama dari CAS adalah untuk membantu auditor dalam melakukan

tinjauan serta menarik informasi dari berbagai file komputer. Ketika auditor

menerima laporan dari CAS, sebagian besar kegiatan audit akan tetap harus

dilaksanakan. Hal-hal yang termasuk dalam pengecualian harus diselidiki, jumlah

total file harus diverifikasi dengan sumber informasi lainnya, seperti buku besar,

dan sampel-sampel audit harus diselidiki serta dievaluasi. Walaupun kelebihan

menggunakan CAS sangat banyak dan dapat dipercaya, CAS tidak dapat

menggantikan penilaian auditor atau membebaskan auditor dari tahap-tahap

audit lainnya.

8. AUDIT OPERASIONAL ATAS SUATU SIA

Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional

hampir sama dengan yang diterapkan dalam audit sistem informasi dan

keuangan. Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit sistem informasi

dibatasi pada pengendalian internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi

pada audit sistem. Sebaliknya, lingkup audit operasional lebih luas, melintasi

seluruh aspek manajemen sistem informasi. Sebagai tambahan, tujuan audit

operasional mencakup faktor-faktor seperti efektivitas, efisiensi, dan pencapaian

(10)

Langkah pertama dalam audit operasional adalah perencanaan audit, yaitu

masa pembuatan lingkup dan tujuan audit, tinjauan awal dalam sistem dilakukan,

dan program audit sementara dipersiapkan.

9. ANCAMAN-ANCAMAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1. Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena

bencana alam dan politik, seperti:

a) Kebakaran atau panas yang berlebihan

b) Banjir, gempa bumi

c) Badai angin dan perang

2. Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak

berfungsinya peralatan, seperti:

a) Kegagalan software

b) Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem

operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.

c) Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.

3. Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja,

seperti:

a) Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia

b) Kesalahan tidak disengaja karena teledor

c) Kehilangan atau salah meletakkan

d) Kesalahan logika

e) Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan

4. Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja,

seperti:

a) Sabotase

b) Penipuan komputer

c) Penggelapan

5. Beberapa ancaman lainnya adalah

a) Merekrut karyawan yang tidak kualified hiring of unqualified.

(11)

c) Perubahan yang tidak diotorisasi pada file induk pembayaran (master

payroll file)

d) Ketidakakuratan data waktu (Inccurate time data)

e) Ketidakakuratan proses pembayaran

f) Pencurian atau kecurangan pendistribusian pembayaran

g) Kehilangan atau tidak terotorisasi data pembayaran

h) Performansi jelek.

C. LATIHAN SOAL/TUGAS

1. Jelaskanlah masing-masing pengendalian input (input control) untuk memastikan

bahwa berbagai transaksi valid dan akurat dan lengkap yang terdiri dari terdiri

dari :

a).Pengendalian dokmen sumber,

b).Pengendalian Pengolahan data.

c).Pengendalian validasi.

d).Pengendalian kesalahan input,

e).Pengendalian sistem input data umum

2. jelaskan maksud dari audit sistem informasi!

3. Jelaskan empat langkah kegiatan audit!

D. DAFTAR PUSTAKA

Referensi buku:

1. James A hall , Accounting Information System , penerbit salemba empat

Referensi

Dokumen terkait

Vilma: Mutta että monta kertaa silloin kun on tavallaan ollut kova deadline paine tai jotakin, niin sitten kun se tilanne hellittää tai tulee joku muutos, niin silloin tulee

Berdasarkan kajian tersebut, tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengembangkan media pembelajaran ular tangga pada materi sistem peredaran

Dia memilih anak anak untuk menjadi pekerja di pengolahan ikan karena pekerjaan tersebut dianggap mudah dilakukan oleh warga lokal yang tinggal di pesisir

Menurut Surendro, tata kelola teknologi informasi merupakan bagian terintegrasi untuk pengelolaan perusahaan yang mencakup kepemimpinan, struktur, serta

Sehingga mempunyai kesiapan mental untuk melaksanakan pendekatan belajar aktif ( active learning strategy ) sebagai hasil dari adanya pembaharuan pendidikan sehingga

lebih awal surat edaran dari Pusat ke Daerah sebagai dasar Dinas Kesehatan Provinsi dalam membuat surat edaran ke Kabupaten/Kota - Mensosialisasikan kegiatan seleksi

Objek Penelitian ini adalah tuturan yang digunakan oleh Datuk dari Pihak laki-laki dan Datuk dari pihak perempuan dalam acara batimbang tando di Kenagarian

Untuk menyediakan data dan informasi statistik, BPS Kabupaten Wonosobo secara berkesinambungan melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pengkajian dan analisis,