67
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT ABADI GENTENG JATIWANGI
KABUPATEN MAJALENGKA
Oleh :
HARIS FAUZI * )
e-mail : harisfauzi312@gmail.com
ABSTRAK
Permasalahan Kepemimpinan merupakan masalah yang sering di hadapi perusahaan-perusahaan saat ini karena Kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan kinerja baik pada tingkat individu, kelompok atau organisasi.
Penelitian ini mempunyi tujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja karyawan. Serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Abadi Genteng Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Penelitian dilaksanakan pada Desember sampai dengan Maret 2017 di PT Abadi Genteng Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Populasi dalam penelitian ini adalah General Manager dan sebagian karyawan yang berjumlah 45 orang. Uji validitas instrumen dengan menggunakan rumus product moment Correlation. Uji reliabilitas instrument menggunakan rumus cronbach alpha. Teknis analisis data menggunakan dengan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas data, uji Multikolinieritas, Heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil penelitian secara parsial diketahui bahwa Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Pengujian secara simultan menunjukkan gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan.
* ) Dosen Tetap Fakultas Ekonomika dan Bisnis Dosen Tetap Fakultas Ekonomi
Latar Belakang
Kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan kinerja baik pada tingkat individu, kelompok atau organisasi. Peran Direktur
tersebut adalah pertama sebagai
administrator yaitu mengalokasikan
sumber daya, mengembangkan dan
menjalankan kebijakan dan prosedur, mengawasi pengembangan profesi; kedua sebagai mediator yang menjembatani komunikasi internal dan eksternal; ketiga kepemimpinan yang memfokuskan tujuan
perusahaan dan membimbing proses
68
Keberhasilan dalam membangun
kinerja Perusahaan, kepemimpinan juga dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang
diterapkan. Gaya kepemimpinan
merupakan cerminan dari kemampuan seorang direktur dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya. Gaya
kepemimpinan adalah pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang
dipersepsikan orang-orang yang
dipimpinnya (Davis & Newstorm,1) 2011). Hal ini sejalan dengan pendapat Hersey & Blanchard3) 2010:95) yang menyatakan bahwa: Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang ditampilkan ketika mencoba mempengaruhi tingkah laku orang lain seperti yang dipersepsikan oleh orang yang akan kita pengaruhi tersebut.
Salah satu gaya kepemimpinan adalah gaya demokratis. Dalam gaya demokratis pemimpin memposisikan di
tengah-tengah anggota kelompok.
Pengaruh dengan anggota kelompok bukan sebagai majikan terhadap buruhnya,
melainkan sebagai kakak terhadap
saudara-saudaranya. Pemimpin berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan bersama, Oleh sebab itu Untuk menimbulkan motivasi yang baik tidaklah mudah karena terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Menurut Lymen Porter 5) 2006) bahwa, ”Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja ada tiga, yakni: 1) ciri-ciri seseorang (individu characteristic), 2) tingkat dan jenis pekerjaan (job characteristic), dan 3)
lingkungan kerja (work situation
characteristic).”
Motivasi kerja akan mewujudkan kinerja perusahaan yang baik. Kinerja perusahaan merupakan kinerja keseluruhan sumber daya manusia, diukur dengan beberapa indikator dan salah satunya adalah hasil proses atau kerja karyawan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah terdapat tiga variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas
kepemimpinan dan motivasi kerja
sedangkan variabel terikat yaitu Kinerja
Karyawan Dengan demikian dapat
dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah:
1 Bagaimana pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan pada PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka 2 Bagaimana pengaruh motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka
3 Bagaimana pengaruh gaya
kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka
Tujuan Penelitian
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh mengenai:
1. Untuk mengetahui Gaya
kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan di PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka 2. Untuk mengetahui Motivasi Kerja
karyawan terhadap kinerja karyawan di PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka
3. Untuk mengetahui Gaya
kepemimpinan dan Motivasi Kerja karyawan terhadap kinerja karyawan di PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka.
Metode Penelitian
69
data menggunakan koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji t untuk uji parsial, dan uji F untuk uji simultan.
Kerangka Pemikiran
Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Kepemimpinan adalah persepsi
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik, Direktur melaksanakan kegiatan perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi. Kegiatan perencanaan menuntut kapabilitas dalam menyusun
perangkat-perangkat manajemen, kegiatan
pengelolaan mengharuskan kemampuan memilih dan menerapkan strategi yang efektif dan efisien; dan kegiatan mengevaluasi mencerminkan kapabilitas dalam memilih metode evaluasi yang tepat dan dalam memberikan tindak lanjut yang diperlukan terutama bagi perbaikan perusahaan.
Keberhasilan kepemimpinan
ditandai dengan meningkatnya motivasi kerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya yang berimbas kepada hasil kinerja karyawan yang memuaskan.
Kinerja karyawan adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh karyawan berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab karyawan sangat dipengaruhi oleh mativasi kerja yang dimilikinya. Dengan dimilikinya motivasi
kerja yang tinggi, maka pencapaian hasil yang optimal akan dapat diwujudkan. Hal ini sependapat dengan Hersey & Blanchard 3)
2010:95) bahwa, motivasi merupakan faktor penting dalam memahami perilaku
manusia dalam pengaruhnya dengan
manusia lain, seperti dalam kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi. Motivasi adalah faktor pemicu timbulnya perilaku
manusia, karena manusia memiliki
kebutuhan-kebutuhan dan secara sadar
atau berusaha untuk memenuhinya.
Motivasi yang ada pada seseorang akan
mewujudkan suatu perilaku untuk
memenuhi keinginan atau kebutuhannya itu. Dengan demikian perilaku manusia pada dasarnya berorientasi pada tujuan, karena dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengaruh Kepemempinan dan Motivasi Kerja Secara Bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan
Kepernimpinan Kepala Sekolah
sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Direktur melakukan pendekatan kepada karayawan dengan
memperhatikan kemampuan yang
ditampilkan. Setiap tugas yang dibebankan
kepada karyawan kemungkinan
memerlukan tindak lanjut, dan karyawan yang merniliki motivasi kerja yang baik tidak akan menunggu perintah lebih lanjut,
bila pekcrjaan tersebut ternyata
mamerlukan proses berlanjut. Bagi karyawan yang mempunyai motivasi kerja
rendah, selalu menunggu perintah
walaupun pekerjaan tersebut memerlukan proses lebih Ianjut.
70
Peningkatan motivasi kerja
merupakan hal yang sangat penting, sebab
motivasi kerja merupakan proses
penggerakan atau pemberian perangsang
terhadap individu dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditelah ditetapkan.
Berdasarkan penjelalasan di atas maka, asumsinya adalah semakin baik kepemimpinan dan semakin baik motivasi
kerja, secara bersama~sama akan
mendukung semakin baik pula Kinerja karyawan. Dengan demikian dapat diduga bahwa terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan Kinerja karyawan.
Konstelasi pengaruh variabel kepemimpinan, motivasi kerja karyawan dan hasil kinerja karyawan, dapat dilihat
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan
Populasi dan Sampel
Fraenkel dan Wallen 2) 2008 : 63)
bahwa, “Populasi adalah kelompok yang
menarik peneliti, dimana kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan sebagai obyek untuk menggeneralisasikan hasil penelitian.
Berdasarkan kutipan di atas maka pada hakekatnya populasi adalah obyek penelitian atau target dalam penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan di PT Abadi
Jatiwangi Majalengka yaitu sebanyak 45.yang seluruhnya di jadikan sampel
sehingga dalam penelitian ini
menggunakan teknik sampling jenuh (sensus)
Uji Normalitas
Pengujian suatu data dalam penelitian sangat penting, hal ini di maksudkan untuk melihat sejauh mana kenormalan suatu data tersebar. Uji normalitas tersebut di lakukan dengan menggunakan ujililiefors yang dianalisa dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS).
Tabel 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kepemi
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Dari tabel One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test di atas diperoleh sig 0,200 yang lebih besar dari 5%, sehingga Ho tidak ditolak (diterima). Hal ini berarti dapat disimpulkan variabel Y normal.
Uji Multikolinieritas
Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling
berkolerasi. Untuk mendeteksi
multikolinieritas adalah dengan melihat Y
X1
71
nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Tabel 2. Coefficientsa
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Dari tabel di atas diperoleh nilai VIF tidak ada yang yang melebihi 10 dan nilai tolerace tidak ada yang di atas 1. Jadi dapat
disimpulkan model regresi tidak
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas, sehingga model regresi ini tidak ada masalah multikolinieritas.
Uji Hiteroskedastisitas
Menurut Sukestiyarno7) (2006 : 13) menjelaskan bahwa Heterokedastisitas muncul apabila error atau residu dari model yang diamati tidak memiliki varian yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Konsekuensi adanya heterokedastisitas dalam model regresi adalah estimator yang diperoleh tidak efisien. Dalam penelitian ini pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan melihat diagram residual terhadap variabel bebas. Jika nilai error membentuk pola tertentu, tidak bersifat acak terhadap nol maka dikatakan terjadi heterokedastisitas.
Scatterplot
Dependent Variabel: Kinerja Karyawan
Regression Standardized Residual
Gambar 2. Scatterplot
Berdasarkan uji heterokedastisitas, seperti terlihat pada gambar di atas scatterplot, variabel dependen, dan residual diperoleh diagram nilai error cukup menyebar disekitar nol. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi adanya heterokedastisitas.
Pengujian Hipotesis
Penelitian ini mengajukan 3 (tiga) buah perumusan maslah, yaitu : (1)
Apakah terdapat pengaruh Gaya
Kepemimpinan terhadap Kinerja
Karyawan, (2) Apakah terdapat pengaruh
Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan, (3) Apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan, Ketiga perumusan masalah ini diuji dengan teknik analisis regresi dan korelasi.
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan di PT Abadi Jatwangi.
Untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel independen secara partial menggunakan pengujian dua arah (two tailed test) dengan menggunakan α = 5% yang dengan tingkat keyakinan adalah 95%. Dari hasil analisis regresi linear sederhana terhadap pasangan data
variabel gaya kepemimpinan
terhadap variabel Kinerja Karyawan diperoleh koefisien arah regresi sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Pengolahan Regresi Coefficientsa
72
Berdasarkan hasil pengolahan data variabel gaya kepemimpinan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,568, oleh karena itu harga uji t statistik (thitung) lebih besar dari nilai kritis (3,568 > 1,671) atau probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
2. Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan di PT Abadi Jatiwangi
Untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel independen secara partial menggunakan pengujian dua arah (two tailed test) dengan
menggunakan α = 5% yang berarti tingkat
keyakinan adalah 95%. Dari hasil analisis regresi linear sederhana terhadap pasangan data variabel Motivasi Kerja Karyawan terhadap variabel Kinerja Karyawan diperoleh koefisien arah regresi sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengolahan data
variabel Motivasi Kerja Karyawan
diperoleh nilai thitung sebesar 2,392, oleh karena itu harga uji t statistik (thitung) lebih besar dari nilai kritis (2,392 > 1,671) atau probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,003< 0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa Motivasi Kerja Karyawan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Kinerja
Karyawan.
3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan di PT Abadi Jatwangi.
Langkah selanjutnya sebelum
melakukan pengujian hipotesis adalah menghitung persamaan regresi ganda
variabel Gaya Kepemimpinan dan
Motivasi Kerja secara bersama-sama
terhadap Kinerja Karyawan (Berikut perhitungannya:
Tabel 4. Hasil Pengolahan Regresi
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat koefisien regresi b1 = 0,578, b2 = 0,193 dan konstanta α = 7,003. Dari ketiga koefisien tersebut diperoleh persamaan regresi Y = 7,003 + 0, 578X1 + 0, 193X2. Dari persamaan regresi ini akan dilakukan uji keberartian persamaan regresinya
dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Hasil pengujian keberartian regresi ganda tersebut tertera pada tabel berikut ini :
Tabel 5. ANOVAa
Model Sum of
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Motivasi kerja, Kepemimpinan
Untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau bersama-sama variabel independen terhadap dependen dengan perbandingan jika nilai hitung > r tabel atau sign < 0,05.
73
hasil analisis uji F diperoleh nilai Ftabel sebesar 26,176 dengan probabilitas sebesar 0,000 (P < 0,05), hal ini berarti
variabel gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
Uji ketepatan model (Uji F)
Uji F merupakan uji yang digunakan untuk mengidentifikasi ketepatan model dan pengaruh variable secara simultan. Distribusi nilai F hanya searah ke arah positif, jika hasil F hitung lebih besar dari 4, maka model yang diuji dengan pilihan variabel adalah sudah tepat (fit). Adapun hasil uji F dengan menggunakan komputer program SPSS dapat di diketahui
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Motivasi kerja, Kepemimpinan
Hasil uji F di atas diketahui dengan
menggunakan derajat keyakinan 5%
diperoleh nilai Ftabel pada df1= 2 dan df2=42; sebesar 3,231.
Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 26,176 > 3,231 dengan probabilitas sebesar 0,000 (P < 0,05), hal ini berarti variabel Motivasi Kerja Karyawan dan gaya kepemimpinan
secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan
Koefisiensi Determinasi
Koefisien determinasi (R2) adalah perbandingan antara variasi Y yang dijelaskan oleh X1 dan X2 bersama-sama
dibanding dengan variasi total Y. Jika r2 semakin besar atau mendekati 1, maka model semakin tepat. Semakin besar n (ukuran sampel) maka nilai R2 cenderung makin kecil. Sebaliknya dalam data runtun waktu (time series),.
sebagaimana hasil perhitungan SPSS for windows berikut ini :
Uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1.
Apabila R2 mendekati 1, ini
menunjukkan bahwa variasi variabel dependen secara bersama-sama dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Sebaliknya jika nilai R2 mendekati 0, maka variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen. Hasil uji R2 memperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,555 bila ditulis dalam bentuk prosentase 55,5%. Angka tersebut menjelaskan bahwa determinasi atau sumbangan variabel gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan sebesar 55,5%. Artinya sumbangan faktor-faktor lain (selain gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan) terhadap Kinerja Karyawan hanya sebesar 44,5%.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan terhadap para karyawan di PT Abadi Genteng Jatiwangi
Tabel 7. Model Summaryb
Model R R
a. Predictors: (Constant), Motivasi kerja, Kepemimpinan
74
Kabupaten Majalengka 2017 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh Gaya Kepemimpinan. Hal ini berarti semakin efektif gaya kepemimpinan
maka semakin tinggi kinerja
karyawan, sebaliknya semakin
kurangnya gaya kepemimpinan maka kinerja karyawan tersebut juga akan menurun.
2. Motivasi Kerja karyawan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dengan kata lain semakin baik motivasi kerja karyawan, maka semakin baik pula kinerja karyawan di PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka. Berdasarkan hasil pengolahan data variabel Motivasi kerja karyawan diperoleh nilai thitung sebesar 2,392, oleh karena itu harga uji t statistik (thitung) lebih besar dari nilai kritis (2,560 > 1,671) atau probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05)
maka Ho ditolak pada taraf
signifikansi 0,05. Artinya bahwa Motivasi kerja karyawan mempunyai pengaruh yang signikan terhadap kinerja karyawan.
3. Terdapat pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan di PT Abadi Genteng jatiwangi Kabupaten Majalengka. Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 26,176 dengan probabilitas sebesar 0,000 (P < 0,05), hal ini berarti
variabel Gaya Kepemimpinan
direktur dan Motivasi Kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka diterima atau terbukti kebenarannya.
Saran
Dari permasalahan dan pembahasan diatas maka dapat di sarankan sebagai berikut:
1. Bagi Manajemen
Untuk meningkatkan kinerja karyawan
perlu didukung adanya gaya
kepemimpinan dan Motivasi kerja yang baik, oleh karena itu direktur
diharapkan dapat menerapkan
kebijakan- kebijakan yang dapat direspon oleh para karyawan sesuai dengan kewenangan selaku direktur. Selain itu direktur juga perlu
memperhatikan kerjasama antar
karyawan. 2. Bagi Karyawan
Untuk meningkatkan profesionalisme,
hendaknya para karyawan dapat
meningkatkan kerjasama dengan
direktur baik di dalam lingkungan maupun di luar perusahaan. Karyawan berusaha meningkatkan profesionalitas
dan kinerjanya seiring dengan
75
DAFTAR PUSTAKA
1. Davis. Keith and Jhon W Newstrom. 2011. Human Behavior At Work. New York: Mc Graw- Hill Company.
2. Fraenkel J Wallen. N. 2008. How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill Higher Education
3. Harsey. H. & Blanchard. K. H ( 2010 ). Management of Organization Behavior: Utiliszing Human Resources, Alih Bahasa Agus Dharma. Jakarta: Erlangga
4. Hoy. W.K dan Miskel C.G 2013. Educational Administration Theory, Research, and Practice. New York: Random House
5. Porter, Lyman W. 2006. Organization, Work, and Personal Factor in Employee Turn Over and Absenteeism. Psychological Bulletin
6. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
7. Sukestiyarno dan budi waluya 2006. Upaya Meningkatkan Penguasaan Konsep dan membentuk Mahasiswa menjadi Matematikawan yang Filsafati melalui Pembelajaran Filsafat ilmu dengan Strategi Student Team Heroic Leadership. Laporan Teaching Grand: Pend. Matematika Unnes