• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT ABADI GENTENG JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT ABADI GENTENG JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

67

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT ABADI GENTENG JATIWANGI

KABUPATEN MAJALENGKA

Oleh :

HARIS FAUZI * )

e-mail : harisfauzi312@gmail.com

ABSTRAK

Permasalahan Kepemimpinan merupakan masalah yang sering di hadapi perusahaan-perusahaan saat ini karena Kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan kinerja baik pada tingkat individu, kelompok atau organisasi.

Penelitian ini mempunyi tujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja karyawan. Serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Abadi Genteng Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Penelitian dilaksanakan pada Desember sampai dengan Maret 2017 di PT Abadi Genteng Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Populasi dalam penelitian ini adalah General Manager dan sebagian karyawan yang berjumlah 45 orang. Uji validitas instrumen dengan menggunakan rumus product moment Correlation. Uji reliabilitas instrument menggunakan rumus cronbach alpha. Teknis analisis data menggunakan dengan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas data, uji Multikolinieritas, Heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial diketahui bahwa Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Pengujian secara simultan menunjukkan gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan.

* ) Dosen Tetap Fakultas Ekonomika dan Bisnis Dosen Tetap Fakultas Ekonomi

Latar Belakang

Kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan kinerja baik pada tingkat individu, kelompok atau organisasi. Peran Direktur

tersebut adalah pertama sebagai

administrator yaitu mengalokasikan

sumber daya, mengembangkan dan

menjalankan kebijakan dan prosedur, mengawasi pengembangan profesi; kedua sebagai mediator yang menjembatani komunikasi internal dan eksternal; ketiga kepemimpinan yang memfokuskan tujuan

perusahaan dan membimbing proses

(2)

68

Keberhasilan dalam membangun

kinerja Perusahaan, kepemimpinan juga dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang

diterapkan. Gaya kepemimpinan

merupakan cerminan dari kemampuan seorang direktur dalam melaksanakan

tugas dan kewajibannya. Gaya

kepemimpinan adalah pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang

dipersepsikan orang-orang yang

dipimpinnya (Davis & Newstorm,1) 2011). Hal ini sejalan dengan pendapat Hersey & Blanchard3) 2010:95) yang menyatakan bahwa: Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang ditampilkan ketika mencoba mempengaruhi tingkah laku orang lain seperti yang dipersepsikan oleh orang yang akan kita pengaruhi tersebut.

Salah satu gaya kepemimpinan adalah gaya demokratis. Dalam gaya demokratis pemimpin memposisikan di

tengah-tengah anggota kelompok.

Pengaruh dengan anggota kelompok bukan sebagai majikan terhadap buruhnya,

melainkan sebagai kakak terhadap

saudara-saudaranya. Pemimpin berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan bersama, Oleh sebab itu Untuk menimbulkan motivasi yang baik tidaklah mudah karena terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Menurut Lymen Porter 5) 2006) bahwa, ”Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja ada tiga, yakni: 1) ciri-ciri seseorang (individu characteristic), 2) tingkat dan jenis pekerjaan (job characteristic), dan 3)

lingkungan kerja (work situation

characteristic).”

Motivasi kerja akan mewujudkan kinerja perusahaan yang baik. Kinerja perusahaan merupakan kinerja keseluruhan sumber daya manusia, diukur dengan beberapa indikator dan salah satunya adalah hasil proses atau kerja karyawan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah terdapat tiga variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas

kepemimpinan dan motivasi kerja

sedangkan variabel terikat yaitu Kinerja

Karyawan Dengan demikian dapat

dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah:

1 Bagaimana pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan pada PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka 2 Bagaimana pengaruh motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan pada PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka

3 Bagaimana pengaruh gaya

kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka

Tujuan Penelitian

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh mengenai:

1. Untuk mengetahui Gaya

kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan di PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka 2. Untuk mengetahui Motivasi Kerja

karyawan terhadap kinerja karyawan di PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka

3. Untuk mengetahui Gaya

kepemimpinan dan Motivasi Kerja karyawan terhadap kinerja karyawan di PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka.

Metode Penelitian

(3)

69

data menggunakan koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji t untuk uji parsial, dan uji F untuk uji simultan.

Kerangka Pemikiran

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan

Kepemimpinan adalah persepsi

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik, Direktur melaksanakan kegiatan perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi. Kegiatan perencanaan menuntut kapabilitas dalam menyusun

perangkat-perangkat manajemen, kegiatan

pengelolaan mengharuskan kemampuan memilih dan menerapkan strategi yang efektif dan efisien; dan kegiatan mengevaluasi mencerminkan kapabilitas dalam memilih metode evaluasi yang tepat dan dalam memberikan tindak lanjut yang diperlukan terutama bagi perbaikan perusahaan.

Keberhasilan kepemimpinan

ditandai dengan meningkatnya motivasi kerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya yang berimbas kepada hasil kinerja karyawan yang memuaskan.

Kinerja karyawan adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh karyawan berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab karyawan sangat dipengaruhi oleh mativasi kerja yang dimilikinya. Dengan dimilikinya motivasi

kerja yang tinggi, maka pencapaian hasil yang optimal akan dapat diwujudkan. Hal ini sependapat dengan Hersey & Blanchard 3)

2010:95) bahwa, motivasi merupakan faktor penting dalam memahami perilaku

manusia dalam pengaruhnya dengan

manusia lain, seperti dalam kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi. Motivasi adalah faktor pemicu timbulnya perilaku

manusia, karena manusia memiliki

kebutuhan-kebutuhan dan secara sadar

atau berusaha untuk memenuhinya.

Motivasi yang ada pada seseorang akan

mewujudkan suatu perilaku untuk

memenuhi keinginan atau kebutuhannya itu. Dengan demikian perilaku manusia pada dasarnya berorientasi pada tujuan, karena dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengaruh Kepemempinan dan Motivasi Kerja Secara Bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan

Kepernimpinan Kepala Sekolah

sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Direktur melakukan pendekatan kepada karayawan dengan

memperhatikan kemampuan yang

ditampilkan. Setiap tugas yang dibebankan

kepada karyawan kemungkinan

memerlukan tindak lanjut, dan karyawan yang merniliki motivasi kerja yang baik tidak akan menunggu perintah lebih lanjut,

bila pekcrjaan tersebut ternyata

mamerlukan proses berlanjut. Bagi karyawan yang mempunyai motivasi kerja

rendah, selalu menunggu perintah

walaupun pekerjaan tersebut memerlukan proses lebih Ianjut.

(4)

70

Peningkatan motivasi kerja

merupakan hal yang sangat penting, sebab

motivasi kerja merupakan proses

penggerakan atau pemberian perangsang

terhadap individu dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditelah ditetapkan.

Berdasarkan penjelalasan di atas maka, asumsinya adalah semakin baik kepemimpinan dan semakin baik motivasi

kerja, secara bersama~sama akan

mendukung semakin baik pula Kinerja karyawan. Dengan demikian dapat diduga bahwa terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan Kinerja karyawan.

Konstelasi pengaruh variabel kepemimpinan, motivasi kerja karyawan dan hasil kinerja karyawan, dapat dilihat

Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan

Populasi dan Sampel

Fraenkel dan Wallen 2) 2008 : 63)

bahwa, “Populasi adalah kelompok yang

menarik peneliti, dimana kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan sebagai obyek untuk menggeneralisasikan hasil penelitian.

Berdasarkan kutipan di atas maka pada hakekatnya populasi adalah obyek penelitian atau target dalam penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan di PT Abadi

Jatiwangi Majalengka yaitu sebanyak 45.yang seluruhnya di jadikan sampel

sehingga dalam penelitian ini

menggunakan teknik sampling jenuh (sensus)

Uji Normalitas

Pengujian suatu data dalam penelitian sangat penting, hal ini di maksudkan untuk melihat sejauh mana kenormalan suatu data tersebar. Uji normalitas tersebut di lakukan dengan menggunakan ujililiefors yang dianalisa dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS).

Tabel 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kepemi

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Dari tabel One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test di atas diperoleh sig 0,200 yang lebih besar dari 5%, sehingga Ho tidak ditolak (diterima). Hal ini berarti dapat disimpulkan variabel Y normal.

Uji Multikolinieritas

Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling

berkolerasi. Untuk mendeteksi

multikolinieritas adalah dengan melihat Y

X1

(5)

71

nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF).

Tabel 2. Coefficientsa

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Dari tabel di atas diperoleh nilai VIF tidak ada yang yang melebihi 10 dan nilai tolerace tidak ada yang di atas 1. Jadi dapat

disimpulkan model regresi tidak

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas, sehingga model regresi ini tidak ada masalah multikolinieritas.

Uji Hiteroskedastisitas

Menurut Sukestiyarno7) (2006 : 13) menjelaskan bahwa Heterokedastisitas muncul apabila error atau residu dari model yang diamati tidak memiliki varian yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Konsekuensi adanya heterokedastisitas dalam model regresi adalah estimator yang diperoleh tidak efisien. Dalam penelitian ini pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan melihat diagram residual terhadap variabel bebas. Jika nilai error membentuk pola tertentu, tidak bersifat acak terhadap nol maka dikatakan terjadi heterokedastisitas.

Scatterplot

Dependent Variabel: Kinerja Karyawan

Regression Standardized Residual

Gambar 2. Scatterplot

Berdasarkan uji heterokedastisitas, seperti terlihat pada gambar di atas scatterplot, variabel dependen, dan residual diperoleh diagram nilai error cukup menyebar disekitar nol. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi adanya heterokedastisitas.

Pengujian Hipotesis

Penelitian ini mengajukan 3 (tiga) buah perumusan maslah, yaitu : (1)

Apakah terdapat pengaruh Gaya

Kepemimpinan terhadap Kinerja

Karyawan, (2) Apakah terdapat pengaruh

Motivasi Kerja terhadap Kinerja

Karyawan, (3) Apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan, Ketiga perumusan masalah ini diuji dengan teknik analisis regresi dan korelasi.

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan di PT Abadi Jatwangi.

Untuk mengetahui besarnya

pengaruh variabel independen secara partial menggunakan pengujian dua arah (two tailed test) dengan menggunakan α = 5% yang dengan tingkat keyakinan adalah 95%. Dari hasil analisis regresi linear sederhana terhadap pasangan data

variabel gaya kepemimpinan

terhadap variabel Kinerja Karyawan diperoleh koefisien arah regresi sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil Pengolahan Regresi Coefficientsa

(6)

72

Berdasarkan hasil pengolahan data variabel gaya kepemimpinan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,568, oleh karena itu harga uji t statistik (thitung) lebih besar dari nilai kritis (3,568 > 1,671) atau probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

2. Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan di PT Abadi Jatiwangi

Untuk mengetahui besarnya

pengaruh variabel independen secara partial menggunakan pengujian dua arah (two tailed test) dengan

menggunakan α = 5% yang berarti tingkat

keyakinan adalah 95%. Dari hasil analisis regresi linear sederhana terhadap pasangan data variabel Motivasi Kerja Karyawan terhadap variabel Kinerja Karyawan diperoleh koefisien arah regresi sebagai berikut:

Berdasarkan hasil pengolahan data

variabel Motivasi Kerja Karyawan

diperoleh nilai thitung sebesar 2,392, oleh karena itu harga uji t statistik (thitung) lebih besar dari nilai kritis (2,392 > 1,671) atau probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,003< 0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa Motivasi Kerja Karyawan mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap Kinerja

Karyawan.

3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan di PT Abadi Jatwangi.

Langkah selanjutnya sebelum

melakukan pengujian hipotesis adalah menghitung persamaan regresi ganda

variabel Gaya Kepemimpinan dan

Motivasi Kerja secara bersama-sama

terhadap Kinerja Karyawan (Berikut perhitungannya:

Tabel 4. Hasil Pengolahan Regresi

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat koefisien regresi b1 = 0,578, b2 = 0,193 dan konstanta α = 7,003. Dari ketiga koefisien tersebut diperoleh persamaan regresi Y = 7,003 + 0, 578X1 + 0, 193X2. Dari persamaan regresi ini akan dilakukan uji keberartian persamaan regresinya

dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Hasil pengujian keberartian regresi ganda tersebut tertera pada tabel berikut ini :

Tabel 5. ANOVAa

Model Sum of

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

b. Predictors: (Constant), Motivasi kerja, Kepemimpinan

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau bersama-sama variabel independen terhadap dependen dengan perbandingan jika nilai hitung > r tabel atau sign < 0,05.

(7)

73

hasil analisis uji F diperoleh nilai Ftabel sebesar 26,176 dengan probabilitas sebesar 0,000 (P < 0,05), hal ini berarti

variabel gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Uji ketepatan model (Uji F)

Uji F merupakan uji yang digunakan untuk mengidentifikasi ketepatan model dan pengaruh variable secara simultan. Distribusi nilai F hanya searah ke arah positif, jika hasil F hitung lebih besar dari 4, maka model yang diuji dengan pilihan variabel adalah sudah tepat (fit). Adapun hasil uji F dengan menggunakan komputer program SPSS dapat di diketahui

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

b. Predictors: (Constant), Motivasi kerja, Kepemimpinan

Hasil uji F di atas diketahui dengan

menggunakan derajat keyakinan 5%

diperoleh nilai Ftabel pada df1= 2 dan df2=42; sebesar 3,231.

Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 26,176 > 3,231 dengan probabilitas sebesar 0,000 (P < 0,05), hal ini berarti variabel Motivasi Kerja Karyawan dan gaya kepemimpinan

secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan

Koefisiensi Determinasi

Koefisien determinasi (R2) adalah perbandingan antara variasi Y yang dijelaskan oleh X1 dan X2 bersama-sama

dibanding dengan variasi total Y. Jika r2 semakin besar atau mendekati 1, maka model semakin tepat. Semakin besar n (ukuran sampel) maka nilai R2 cenderung makin kecil. Sebaliknya dalam data runtun waktu (time series),.

sebagaimana hasil perhitungan SPSS for windows berikut ini :

Uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1.

Apabila R2 mendekati 1, ini

menunjukkan bahwa variasi variabel dependen secara bersama-sama dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Sebaliknya jika nilai R2 mendekati 0, maka variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen. Hasil uji R2 memperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,555 bila ditulis dalam bentuk prosentase 55,5%. Angka tersebut menjelaskan bahwa determinasi atau sumbangan variabel gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan sebesar 55,5%. Artinya sumbangan faktor-faktor lain (selain gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan) terhadap Kinerja Karyawan hanya sebesar 44,5%.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan terhadap para karyawan di PT Abadi Genteng Jatiwangi

Tabel 7. Model Summaryb

Model R R

a. Predictors: (Constant), Motivasi kerja, Kepemimpinan

(8)

74

Kabupaten Majalengka 2017 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh Gaya Kepemimpinan. Hal ini berarti semakin efektif gaya kepemimpinan

maka semakin tinggi kinerja

karyawan, sebaliknya semakin

kurangnya gaya kepemimpinan maka kinerja karyawan tersebut juga akan menurun.

2. Motivasi Kerja karyawan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dengan kata lain semakin baik motivasi kerja karyawan, maka semakin baik pula kinerja karyawan di PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka. Berdasarkan hasil pengolahan data variabel Motivasi kerja karyawan diperoleh nilai thitung sebesar 2,392, oleh karena itu harga uji t statistik (thitung) lebih besar dari nilai kritis (2,560 > 1,671) atau probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05)

maka Ho ditolak pada taraf

signifikansi 0,05. Artinya bahwa Motivasi kerja karyawan mempunyai pengaruh yang signikan terhadap kinerja karyawan.

3. Terdapat pengaruh Gaya

Kepemimpinan dan Motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan di PT Abadi Genteng jatiwangi Kabupaten Majalengka. Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 26,176 dengan probabilitas sebesar 0,000 (P < 0,05), hal ini berarti

variabel Gaya Kepemimpinan

direktur dan Motivasi Kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT Abadi Genteng Jatiwangi Kabupaten Majalengka diterima atau terbukti kebenarannya.

Saran

Dari permasalahan dan pembahasan diatas maka dapat di sarankan sebagai berikut:

1. Bagi Manajemen

Untuk meningkatkan kinerja karyawan

perlu didukung adanya gaya

kepemimpinan dan Motivasi kerja yang baik, oleh karena itu direktur

diharapkan dapat menerapkan

kebijakan- kebijakan yang dapat direspon oleh para karyawan sesuai dengan kewenangan selaku direktur. Selain itu direktur juga perlu

memperhatikan kerjasama antar

karyawan. 2. Bagi Karyawan

Untuk meningkatkan profesionalisme,

hendaknya para karyawan dapat

meningkatkan kerjasama dengan

direktur baik di dalam lingkungan maupun di luar perusahaan. Karyawan berusaha meningkatkan profesionalitas

dan kinerjanya seiring dengan

(9)

75

DAFTAR PUSTAKA

1. Davis. Keith and Jhon W Newstrom. 2011. Human Behavior At Work. New York: Mc Graw- Hill Company.

2. Fraenkel J Wallen. N. 2008. How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill Higher Education

3. Harsey. H. & Blanchard. K. H ( 2010 ). Management of Organization Behavior: Utiliszing Human Resources, Alih Bahasa Agus Dharma. Jakarta: Erlangga

4. Hoy. W.K dan Miskel C.G 2013. Educational Administration Theory, Research, and Practice. New York: Random House

5. Porter, Lyman W. 2006. Organization, Work, and Personal Factor in Employee Turn Over and Absenteeism. Psychological Bulletin

6. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

7. Sukestiyarno dan budi waluya 2006. Upaya Meningkatkan Penguasaan Konsep dan membentuk Mahasiswa menjadi Matematikawan yang Filsafati melalui Pembelajaran Filsafat ilmu dengan Strategi Student Team Heroic Leadership. Laporan Teaching Grand: Pend. Matematika Unnes

Gambar

Tabel 1. Uji Normalitas
Tabel 2. Coefficientsa
Tabel 4. Hasil Pengolahan Regresi

Referensi

Dokumen terkait

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI GURU AGAMA HINDU.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama proses pelaksanaan praktik kerja lapangan dan pengerjaan laporan praktik kerja

Hasil analisis menunjukkan bahwa galur terung yang memiliki potensi hasil yang paling tinggi adalah galur ‘Bandung’, kandungan vitamin C buah tertinggi pada galur

Sedangkan harga emas, inflasi, GDP, BI Rate , kurs Dollar, dan kurs Euro tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham sektor perdagangan, jasa, dan investasi

Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: &#34;Aduhai celaka kami,

Proses pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih menggunakan sistem manual banyak mengalami kendala antara lain sering terjadi kesalahan ketik identitas

Pemerintah Kota Bandung yang telah memberi fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program pendidikan Pasca Sarjana di Program Studi Pembangunan Institut

Hubungan antara limit satu sisi dan dua sisi juga berlaku untuk turunan, yakni sebuah fungsi memiliki turunan pada suatu titik jika dan hanya jika fungsi