JARINGAN &
REKAYASA TRAFIK ( EL 3146 )
B A B IV
Dosen :
Ir. Hernandi Ilyas R., MT.
Jurusan Teknik Elektro
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI ( UNJANI )
PENGUKURAN
DAN
1. Pengukuran Trafik
REKOMENDASI :
ITU-T memberikan beberapa rekomendasi cara mengukur trafk
pada jam sibuk (E.600)
Operator dipersilakan memilih metoda yang cocok untuk
mereka
TUJUAN PENGUKURAN :
Mendapatkan informasi JAM SIBUK (BUSY HOUR)
1. Average Daily Peak Hour
(ADPH)
2. Time Consistent Busy Hour
(TCBH)
1. Pengukuran Trafik
Average Daily Peak Hour
(ADPH)
Jam tersibuk ditentukan berbeda-beda untuk setiap harinya (
different
time for different days
), lalu dirata-ratakan selama periode pengamatan
Bila :
N = jumlah hari pengamatan
an() = trafik rata-rata yang terukur selama interval 1-jam () pada hari ke-n
max an() = trafik tertinggi harian dari hari ke-n
1. Pengukuran Trafik
1. Pengukuran Trafik
Periode satu jam, periode ini sama untuk setiap harinya, yang
memberikan hasil pengukuran trafik rata-rata tertinggi selama periode
pengamatan
Bila :
N = jumlah hari pengamatan
an() = trafik rata-rata yang terukur selama interval 1-jam () pada hari ke-n
max an() = trafik tertinggi harian dari hari ke-n
Maka
a
TCBH=
1. Pengukuran Trafik
Ilustrasi
TCBH
1. Pengukuran Trafik
Fixed Daily Measurement Hour
(FDMH)
Pengukuran trafk dilakukan dalam Selang satu jam
yang sudah ditentukan waktunya sebelum pengukuran
tersebut dilakukan (misal: antara jam 9.30-10.30).
1. Pengukuran Trafik
1. Pengukuran Trafik
Definisi jam sibuk dapat dibagi lagi berdasarkan resolusi waktu yang
digunakan. Misalnya :
ADPH-F resolution of an hour
2. Pemodelan Trafik
Salah satu cara untuk dapat menganalisa trafik dari suatu sistem telekomunikasi, adalah dengan melakukan pemodelan.
Pemodelan meliputi 2 fasa, yaitu dengan melihat : 1. Pola kedatangan trafik (incoming traffic)
disebut sebagai Model Trafik
2. Sistem
disebut sebagai Model Sistem
Untuk model sistem, dikenal 2 kategori, yaitu model sistem rugi (loss system) dan model sistem antrian (waiting/queueing system).
2. Pemodelan Trafik
Model Trafik Sederhana
Model trafik yang sederhana ini dideskripsikan menggunakan paramater yang dijelaskan berikut :
Customers datang dengan laju rata-rata sebesar λ (jumlah customers rata-rata yang datang per satuan waktu)
Maka waktu antar kedatangan rata-rata (average inter-arrival time) adalah 1/λ Customers menyatakan call atau permintaan koneksi di dalam sistem teletraffic
Customers dilayani oleh n server yang bekerja secara paralel
Jika sedang melayani (sedang sibuk(busy)), sebuah server akan melayani customer dengan laju rata-rata sebesar μ (jumlah customers yang dilayani per satuan waktu)
Maka waktu pelayanan (service time) rata-rata terhadap customer adalah 1/μ
Ada tempat menunggu (buffer) di dalam sistem berukuran m
2. Pemodelan Trafik
Pure loss system memiliki karakteristik sbb: • Tidak memiliki tempat menunggu (m = 0)
Jika ada customer datang pada saat sistem sedang fully occupied (seluruh server yang berjumlah n sibuk) maka customer tersebut tidak akan dilayani dan akan lost (diblok)
• Sistem seperti ini disebut lossy
• Dari sisi customer, ada beberapa hal yang akan menjadi perhatiannya, misalnya berapa peluang sistem berada dalam kondisi fully occupied ketika suatu customer datang?
• Dari sudut pandang sistem, hal yang menjadi perhatian adalah misalnya faktor utilisasi server
2. Pemodelan Trafik
Sistem tunggu murni (
Pure waiting system
)
Pure waiting system memiliki karakteristik sbb:
Ukuran tempat menunggu tak terhingga (m = ∞)
Jika ada customer yang datang ketika seluruh n server sibuk maka customer tersebut akan menunggu di tempat tunggu
o Tidak ada customer yang akan lost
o Beberapa customer bisa jadi harus menunggu sebelum dilayani
o Sistem seperti ini disebut lossless
Dari sudut pandang customer, ada beberapa hal yang menjadi perhatiannya misalnya berapa peluang bahwa dia harus menunggu “terlalu lama”?
2. Pemodelan Trafik
Mixed System
Mixed System
memiliki karakteristik sbb:
Jumlah tempat menunggu terbatas (0 <
m
< ∞)
o Jika suatu customer datang ketika seluruh server sibuk dan bila masih ada tempat untuk menunggu maka customer itu akan menempati salah satu tempat untuk menunggu
o Jika suatu customer datang ketika seluruh server sibuk dan seluruh tempat menunggu penuh maka customer itu akan lost (diblok)
o Pada sistem ini akan terdapat beberapa customer yang lost ada juga customer yang sedang menunggu untuk dilayani
2. Pemodelan Trafik
Infinite System
Infinite system
memiliki karakteristik sbb:
Jumlah server tak terhingga (
n
= ∞)
o Tidak akan pernah ada customer yang lost maupun harus menunggu karena setiap customer yang datang akan dilayani
Ini merupakan sistem yang lossless
o Sistem yang hypothetical ini lebih mudah dianalisa daripada sistem real yang kapasitasnya terbatas
2. Pemodelan Trafik
Notasi Model Antrian (Kendall)
• A/B/n/p/k
– A menyatakan proses kedatangan • Interarrival time distribution:
– M= exponential (memoryless) – D= deterministic
– G= general
– B menyatakan waktu pelayanan (service times) • Service time distribution:
– M= exponential (memoryless) – D= deterministic
– G= general – n = jumlah server
– p = jumlah tempat dalam sistem
= jumlah server + ukuran tempat menunggu
2. Pemodelan Trafik
Notasi Model Antrian (Kendall)
– k = populasi pelanggan
– Nilai-nilai default (biasanya tidak dimunculkan) :
• p = , k = • M/M/n/n (Erlang model)
• M/M/k/k/k (Binomial model)
2. Pemodelan Trafik
Rumus Little
Mari kita perhatikan suatu sistem yang didatangi
oleh customer dengan laju sebesar l
Bila diasumsikan suatu
kondisi yang stabil
maka customer tidak akan terakumulasi di dalam
sistem sehingga sistem akan kosong
o Konsekuensinya customer harus meninggalkan sistem dengan rate sebesar l juga
Bila
Maka rumus Little menyatakan :
2.1 Model Trafik
Model Kedatangan Trafik dengan Distribusi Poisson
Pemodelan trafik dengan melihat pola kedatangan panggilan biasanya
dilakukan dengan menggunakan
distribusi Poisson
.
Syarat untuk model Poisson adalah
:
Kedatangan panggilan bersifat random (acak), dengan rate datangnya
panggilan =
λ
(konstan, tidak tergantung jumlah pendudukan yang ada)
karena jumlah sumber panggilan tidak terhingga (besar).
Hanya ada proses kelahiran, tidak ada proses kematian
2.1 Model Trafik
Model Kedatangan Trafik dengan Distribusi Poisson
Persamaan Distribusi Poisson atau Proses Kedatangan Poisson (Poisson arrival process equation) adalah :
persamaan ini pada dasarnya mengekspresikan probabilitas sistem dengan jumlah pendudukan sebanyak k pada waktu t. Dengan kata lain, ini merepresentasikan probabilitas adanya k kedatangan pada interval waktu t. Dalam hal ini :
λt = A
2.1 Model Trafik
Model Kedatangan Trafik dengan Distribusi Poisson
CONTOH SOAL :
Pengamatan pada suatu sistem switching dengan sumber panggilan dan jumlah server yang sangat besar menghasilkan data adanya 1 panggilan datang untuk setiap 5 menit. Dalam suatu periode 10 menit pengamatan, tentukan besarnya probabilitas bahwa
- tidak ada panggilan yang datang,
- ada 1 panggilan datang,2.2 Model Sistem
Model Sistem Pada Jaringan Blocking
Pada sistem circuit switch dengan jaringan blocking, pada saat semua server sibuk/diduduki maka dimungkinkan terjadinya block yang mengakibatkan panggilan yang datang pada saat itu akan tidak dapat dilayani oleh sistem sehingga sistem dikenal sebagai sistem rugi (loss system).
2.2 Model Sistem
Model Distribusi Erlang
Model ini mewakili jaringan dengan kondisi:
Proses kedatangannya adalah proses Poisson dengan sumber panggilan tidak terhingga dan rate rata-rata datangnya panggilan λ (konstan)
Waktu layanan bersifat distribusi eksponensial
Merupakan sistem circuit switch dengan server-server (kanal, trunk, atau time slot) yang bekerja secara paralel dan jumlahnya terbatas
Satu server/kanal dialokasikan untuk satu panggilan dan panggilan yang datang pada waktu semua server sibuk akan ditolak.
2.2 Model Sistem
Model Distribusi Erlang
Formula Rugi Erlang (Erlang’s loss formula), :
En (A) = Pn =
Atau untuk n = N, maka dapat ditulis :
P
N=
PN merupakan probabilitas semua server sibuk dan juga dikenal sebagai Probabilitas
2.2 Model Sistem
Contoh Soal :
1. Pada suatu group trunk dengan 8 server, dilakukan pengamatan terhadap kedatangan panggilannya. Jika pengamatan dilakukan pada jam sibuk dan ternyata pada group trunk tersebut terjadi 150 panggilan, dimana setiap panggilan rata-rata menduduki server selama 3 menit. Hitunglah trafik yang ditawarkan ke group trunk tersebut dan besarnya derajat pelayanan.