2009 MRSA ADRIANUS MAYOR. S.Pd 1
Komunikasi Untuk
Komunikasi Untuk
Membangun
Membangun
Relasi
Relasi
Suami
Suami
– Isteri yang berbahagia
– Isteri yang berbahagia
Kursus Persiapan Perkawinan
Perkenalan &
Pengantar
11/17/18
Komunikasi untuk membangun Relasi Suami Isteri Bahagia Tim KPP Komisi Keluarga
PAROKI MRSA SINANG 3
Makna dan Tujuan Perkawinan
Kristiani
Perkawinan adalah pemenuhan salah satu
panggilan Tuhan: Kejadian 2:24, Matius 19:5,
Markus 10:7-8, Effesus 5:31
Perkawinan adalah
keputusan kita
dengan
tujuan membangun keluarga yang penuh cinta
kasih dan berguna bagi sesama. Menurut
Yohanes 13:34, 15:12 ‘Saling Mengasihi adalah
Perintah, bukan sekedar ajaran atau himbauan.
Keputusan itu akan kita
jalani bersama secara
Refeksi – 1 (2 menit)
Tuliskan alasan-alasan atau
hal-hal yang membuat aku memilih
calon pasanganku ini dan
memutuskan untuk hidup
berkeluarga bersamanya?
11/17/18 Komunikasi untuk membangun Relasi Suami Isteri Bahagia Tim KPP Komisi Keluarga KAJ 9
Jawaban Refeksi - 1
Ingin mempunyai keturunan / anak
Status
saya sudah berumur, malu
Kasihan kepada calon pasangan
(diancam bunuh diri, mau jadi
biarawan/biarawati, dsb)
, orang tua
(yang sudah tua dan
sakit-sakitan)
, saudara
(yang lebih muda sudah akan menikah, dsb)
, atau
lainnya
Pelarian
habis putus hubungan dengan pacar sebelumnya; tidak
mendapatkan cinta kasih di keluarga / lingkungan
Diminta oleh orang tua, saudara atau lainnya
dijodohkan
Cantik, ganteng, atau sexy
“Kecelakaan” (hamil sebelum menikah)
main-main, korban
pemerkosaan
Kaya (materi), Keluarganya terkemuka / mempunyai kedudukan
Aku mencintainya
Aku mencintainya
Ciri Perkawinan Katolik
Keputusan untuk membangun Keluarga
Kristiani yang diambil, hendaknya
memperhatikan bahwa ‘Perkawinan secara
Katolik’, adalah:
Seumur hidup
,
tak terceraikan
oleh manusia
(bdk. Mat. 19:6, Mrk. 10:9)
Monogami
(Kanon § …. – bdk. 1Kor. 7:2)
11/17/18 11
Beberapa petunjuk dalam
kehidupan berkeluarga
Cinta kasih
akan membuat perkawinan kita seumur
hidup, karena kasih itu ‘tidak berkesudahan’ dan
‘dewasa’ (bdk. 1 Kor. 13: 8-11)
Jika cinta kasih sudah memudar, perkawinan kita sudah
tidak mempunyai arti lagi dan sulit bagi kita untuk dapat
bertahan (bdk. 1 Kor. 13: 1 -3)
Cinta kasih itu tidak datang dengan sendirinya,
melainkan harus diupayakan dan diusahakan secara
terus-menerus (bdk. 1 Kor. 14: 1)
‘Mengasihi satu akan lainnya’ bukan sekedar ajaran atau
himbauan melainkan
‘perintah’ Allah
(bdk. Yoh.13:34,
Yoh.15:12, Yoh. 15:9), dan bersifat pro-aktif (juga bdk.
Nota Pastoral KWI 2003 & 2004 – “mulai dari diri
‘Cinta Kasih’ menurut Rasul
Paulus
(1 Korintus 13:4-7)
Kasih itu sabar;
kasih itu murah hati;
ia tidak cemburu.
Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari
keuntungan diri sendiri.
Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena
kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu,
percaya segala sesuatu,
11/17/18 17
Sharing – Masa
Romance
Refeksi – 2
(waktu 3 menit)
Coba jelaskan seberapa jauh Anda telah mengenal
calon pasangan Anda, dan
cita-cita/harapan-harapan Anda akan Keluarga yang akan Anda
bina.
1.
Sifat-sifat yang aku senangi / kagumi dari kamu
adalah: ……….
2.
Sifat-sifat yang tidak aku senangi dari kamu adalah:
………
3.
Apa yang akan ‘aku’ perbuat atas sifat-sifatmu yang
tidak aku senangi?
4.
Kelebihan apa yang ada padamu tetapi tidak ada
padaku?
11/17/18 21
Silahkan ditukar dengan
Pasangan Anda
Dibaca, di-dialog-kan dan boleh ditanyakan
apabila ada yang kurang jelas.
(waktu 2
menit)
Sebenarnya, sekarang ini kita
baru sedikit
Merubah diri (
bukan
menghendaki / menuntut /
memaksakan orang lain berubah)
Kecenderungan kita untuk ingin merubah
orang lain (pasangan)
Tidak ada seorangpun yang bisa merubah
diriku, kecuali aku sendiri
Cinta kasih harus tetap dipelihara dan
diupayakan secara terus menerus dengan
11/17/18 24
Sharing – Masa
Kekecewaan
Masa kecewa
Semua pasangan pasti mengalami masa kecewa atau masa sulit
Ini adalah hal yang
wajar
dan
normal
. Kita tidak menikah
dengan seorang malaikat yang tidak pernah berbuat kesalahan
Kita tidak sendirian; cepat atau lambat, kita semua akan
mengalaminya
Permasalahan yang kita alami janganlah dianggap yang paling
berat. Banyak pasangan lain yang mengalami masa sulit lebih
berat lagi
Dalam menghadapi masa sulit ini, kita akan bertahan apabila dasar
keputusan kita kuat dan
berdasarkan Cinta Kasih
yang kita
upayakan secara terus-menerus
Percaya
bahwa kita pasti bisa menghadapi dan mengatasi segala
permasalahan yang kita alami (baca 1Kor. 10:13)
Dalam kehidupan perkawinan, kita akan sering jatuh dalam relasi
kita. Jikalau dasar perkawinan kita kuat dan percaya, niscaya
setiap kali kita jatuh, kita akan bangkit kembali
Kuncinya adalah
kemauan
dan
keberanian
kita untuk
bangkit
11/17/18 26
Sharing – Bangkit
Kembali
Bangkit Kembali
SALING BERTOBAT
(atas kesalahan yang
telah diperbuatnya yang sengaja atau tidak
sengaja telah menyakiti hati pasangan)
dengan merubah diri (bukan merubah
pasangan)
Terus-menerus
SALING MENGAMPUNI
pasangan (bdk. Mat. 18:21-22)
11/17/18 29
Siklus Kehidupan Perkawinan
“
“
Masa Romance”
Masa Romance”
“Masa
“Masa
Kekecewaan”
Kekecewaan”
“Bangkit Kembali /
“Bangkit Kembali /
Kegembiraan” merupakan siklus
Kegembiraan” merupakan siklus
yang pasti terjadi dalam roda
yang pasti terjadi dalam roda
kehidupan perkawinan yang tidak
kehidupan perkawinan yang tidak
bisa berhenti berputar selama hidup
bisa berhenti berputar selama hidup
kita didunia ini
kita didunia ini
Setiap kali kita jatuh dalam masa
Setiap kali kita jatuh dalam masa
kekecewaan kita harus mau dan
kekecewaan kita harus mau dan
berani untuk bangkit kembali. Kita
berani untuk bangkit kembali. Kita
usahakan berada dalam masa
usahakan berada dalam masa
kekecewaan dalam waktu sependek
kekecewaan dalam waktu sependek
mungkin dan pada posisi masa
mungkin dan pada posisi masa
kegembiraan selama mungkin
kegembiraan selama mungkin
Dengan mengalami masa
Dengan mengalami masa
kekecewaan dan bangkit kembali,
kekecewaan dan bangkit kembali,
kita belajar, sehingga kekewaan kita
kita belajar, sehingga kekewaan kita
makin dangkal dan lebih mudah
makin dangkal dan lebih mudah
untuk bangkit kembali. Dengan
untuk bangkit kembali. Dengan
demikian kita membuat lingkaran
demikian kita membuat lingkaran
siklus menjadi semakin kecil, tetapi
siklus menjadi semakin kecil, tetapi
tidak akan pernah menjadi titik
tidak akan pernah menjadi titik
selama hidup kita
Komunikasi
VERBAL
VERBAL
NON VERBAL
NON VERBAL
GERAK
GERAK
SYMBOL
SYMBOL
INTONASI
WAJAH
TUBUH
TUBUH
PERHATIAN
PERHATIAN
HADIAH
11/17/18 33
Tingkatan Komunikasi Verbal
1.
Basa-basi:
“Hallo, Apa kabar”, “Mau
Kemana?”, “Selamat Pagi”
2.
Membicarakan orang lain atau
keadaa
n
n
(ngerumpi, ngegosip, tsunami,
gempa bumi, peledakan bom)
3.
Menyatakan gagasan dan pendapat
(diskusi, rapat, seminar, loka karya)
4.
Saling berbagi
perasaan
/ dialog
perasaan
(ada yang mengungkapkan
peras
aan; ada yang menerima ungkapan
aan;
perasaan terseb
ut)
ut)
dangkal
dangkal
mendalam
Komunikasi Puncak
Suami-Isteri
Tingkat komunikasi suami-isteri sampai pada relasi
perasaan menjadi dasar untuk komunikasi tingkat
selanjutnya untuk sampai pada puncak komunikasi
suami-isteri, yaitu
relasi seksual
Seksualitas janganlah diartikan secara sempit
sebagai persetubuhan saja, melainkan juga dalam
bentuk kemesraan, sentuhan fisik dan keintiman
(
intimacy)
lainnya.
Selain sebagai media reproduksi (mendapatkan
anak), persetubuhan adalah juga untuk prokreasi
(bukan rekreasi) dalam meningkatkan kedekatan
relasi suami-isteri
11/17/18
Komunikasi untuk membangun Relasi Suami Isteri Bahagia Tim KPP Komisi Keluarga
SINTANG 35
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Aktifitas ini hendaknya saling membahagiakan (tidak
membahagiakan diri sendiri), dan hendaknya selalu
peka, peduli dan berfokus terhadap kebutuhan
pasangan
Pada saat terjadi relasi seksual, seluruh jiwa dan
raga kita dan pasangan dalam keadaan terbuka
yang membuat kita menjadi sangat sensitif.
Hal-hal kecil yang biasanya tidak menimbulkan masalah
bisa menyebabkan terhentinya relasi seksual dan menjadi
konflik dan pertengkaran.
Hindari hal-hal yang tidak perlu dikomunikasikan pada
saat-saat ini, seperti membicarakan orang lain
Perselingkuhan
Pada intinya, segala bentuk perselingkuhan
menyakiti hati pasangan
Perselingkuhan yang melibatkan seksualitas dan
intimacy akan membuat ‘luka’ yang dalam pada
pasangan
Menghilangkan kepercayaan pasangan
Memadamkan cinta kasih
Sulit dimaafkan
Secara umum hindarilah perselingkuhan dengan
11/17/18
Komunikasi untuk membangun Relasi Suami Isteri Bahagia Tim KPP Komisi Keluarga
PAROKI MRSA 37
Perasaan, Pikiran dan
tindakan
Perasaan adalah reaksi spontan dalam diri kita mengenai
seseorang, sesuatu tempat atau situasi yang kita alami atau
pikirkan
Reaksi spontan
timbul begitu saja; tidak bisa kita hentikan /
cegah
tidak salah; tidak benar (netral)
Contoh Perasaan:
Positif:
Gembira, Suka-cita, Senang
Negatif:
Khawatir, Takut, Sedih, Kecewa, Curiga, Kesal, Bété,
Jengkel, dsb.
Kebutuhan pokok tak terpenuhi, atau berbeda/berlawanan
dengan paradigma diri (believe)
Perasaan negatif
Pikiran negatif (yang berkembang
muncul Perasaan dan
Pikiran negatif lainnya)
Tindakan negatif
Kebutuhan tak terpenuhi
Kebutuhan tak terpenuhi
atau berbeda dengan
atau berbeda dengan
paradigma diri (believe)
paradigma diri (believe)
Komunikasi Perasaan (dari hati
kehati)
Kunci kebahagiaan
suami-isteri adalah
relasi
yang baik
Kunci relasi yang baik
adalah
komunikasi yang baik
Komunikasi yang baik
adalah
komunikasi sampai tingkat perasaan
(dari hati ke hati)
yang
jujur dan terbuka
jujur dan terbuka
Saya
baru mengenal
pasangan
kalau mengenal isi hatinya
. Kalau
kita dapat saling mengungkapkan apa yang bergolak didalam
sanubari kita, baru kita dapat belajar saling mengenal dan menerima
perasaannya
Perasaan yang terpendam adalah penyebab banyak kesulitan.
Semua perselisihan, pertengkaran berasal dari hati yang terluka,
karena merasa tidak dicintai atau tidak dihargai. Selama kita tidak
bisa membagikan perasaan kita yang terdalam, kita tak mungkin
saling mengenal dan perasaan yang terpendam meracuni relasi kita
Komunikasi adalah kunci untuk memecahkan perselisihan.
11/17/18
Komunikasi untuk membangun Relasi Suami Isteri Bahagia Tim
KPP Komisi Keluarga PAROKI
MRSA SINTANG 39
Kebiasaan kita dalam
berkomunikasi
Ilustrasi – Kebiasaan kita
Seorang Suami mengeluh:
Setiap kali saya pulang rumah, Isteri saya selalu
mengomel. Omelannya tidak pernah berhenti:
Keuangan tidak mencukupi
Anak-anak malas dan nakal
Saya dikatakan tidak pernah membantu; tidak
pernah memperhatikan keluarga; tidak pernah
mendukung, dsb.
Saudara dari pihak saya selalu merongrong
Pembantu mau keluar, dan macam-macam lah
11/17/18
Komunikasi untuk membangun Relasi Suami Isteri Bahagia Tim KPP Komisi Keluarga
PAROKI MRSA 41
Kita perhatikan komunikasi
yang terjadi
Setiap kali
Setiap kali
saya pulang rumah, Isteri saya
selalu
selalu
mengomel. Omelannya
tidak pernah
tidak pernah
berhenti:
Keuangan tidak mencukupi
Anak-anak malas dan nakal
Saya dikatakan
tidak pernah
tidak pernah
membantu;
tidak
tidak
pernah
pernah
memperhatikan keluarga;
tidak pernah
tidak pernah
mendukung, dsb.
Saudara dari pihak saya
selalu
selalu
merongrong
Pembantu mau keluar, dan macam-macam, lah
Rasanya ingin pergi saja dari rumah, atau tidak usah
pulang saja
Kata-kata
Kata-kata
tersebut “
memojokkan
memojokkan
”, “
bela diri
bela diri
(memasang benteng)
(memasang benteng)
”
pantangan
pantangan
dalam
Kita perhatikan komunikasi
yang terjadi
Setiap kali saya pulang rumah,
Isteri saya selalu
Isteri saya selalu
mengomel
mengomel
. Omelannya tidak pernah berhenti:
Keuangan tidak mencukupi
Anak-anak malas dan nakal
Saya dikatakan tidak pernah membantu; tidak
pernah memperhatikan keluarga; tidak pernah
mendukung, dsb.
Saudara dari pihak saya selalu merongrong
Pembantu mau keluar, dan macam-macam lah
Rasanya ingin pergi saja dari rumah, atau tidak usah
pulang saja
Ungkapan
Ungkapan
yang “
menuduh
menuduh
”, “
menuding
menuding
”,
11/17/18 43
Kita perhatikan komunikasi
yang terjadi
Setiap kali saya pulang rumah, Isteri saya selalu
mengomel. Omelannya tidak pernah berhenti:
Keuangan tidak mencukupi
Keuangan tidak mencukupi
Anak-anak malas dan nakal
Anak-anak malas dan nakal
Saya dikatakan tidak pernah membantu; tidak
Saya dikatakan tidak pernah membantu; tidak
pernah memperhatikan keluarga; tidak pernah
pernah memperhatikan keluarga; tidak pernah
mendukung, dsb.
mendukung, dsb.
Saudara dari pihak saya selalu merongrong
Saudara dari pihak saya selalu merongrong
Pembantu mau keluar, dan macam-macam lah
Pembantu mau keluar, dan macam-macam lah
Rasanya ingin pergi saja dari rumah, atau tidak usah
pulang saja
Kita perhatikan komunikasi
yang terjadi
Setiap kali saya pulang rumah, Isteri saya selalu
mengomel. Omelannya tidak pernah berhenti:
Keuangan tidak mencukupi
Anak-anak malas dan nakal
Anak-anak malas dan nakal
Saya dikatakan tidak pernah membantu; tidak
Saya dikatakan tidak pernah membantu; tidak
pernah memperhatikan keluarga; tidak pernah
pernah memperhatikan keluarga; tidak pernah
mendukung, dsb.
mendukung, dsb.
Saudara dari pihak saya selalu merongrong
Pembantu mau keluar, dan macam-macam lah
Rasanya ingin pergi saja dari rumah, atau tidak usah
pulang saja
11/17/18 45
Kita perhatikan komunikasi
yang terjadi
Setiap kali saya pulang rumah, Isteri saya selalu
mengomel. Omelannya tidak pernah berhenti:
Keuangan tidak mencukupi
Anak-anak malas dan nakal
Saya dikatakan tidak pernah membantu; tidak pernah
memperhatikan keluarga; tidak pernah mendukung,
dsb.
Saudara dari pihak saya selalu merongrong
Pembantu mau keluar, dan macam-macam lah
Rasanya ingin pergi saja dari rumah, atau tidak usah
Rasanya ingin pergi saja dari rumah, atau tidak usah
pulang saja
pulang saja
Ungkapan
Ungkapan
yang
“tidak menyelesaikan masalah”
“tidak menyelesaikan masalah”
/
“menyerah”
Dari ilustrasi kecil tadi
kita lihat bahwa banyak
sekali yang bisa
dipelajari untuk
11/17/18
Komunikasi untuk membangun Relasi Suami Isteri Bahagia Tim KPP Komisi Keluarga
PAROKI MRSA 47
Terjadinya Komunikasi
Komunikasi baru terjadi apabila satu orang
sebagai PEMBICARA, dan satu atau
beberapa orang sebagai PENDENGAR
Komunikasi tidak terjadi apabila ada lebih
dari satu atau semuanya adalah
PEMBICARA
Menjadi PENDENGAR yang baik, tidaklah
Mendengarkan dengan
Empati
11/17/18 49
Mendengar dan
Mendengarkan
Mendengar
(to
hear
)
Pasif. Misalkan:
mendengar musik, mendengar kicau
burung, mendengar bunyi ledakan, mendengar teriakan
orang
Mendengarkan
(to
listen
)
Aktif, penuh perhatian. Misalkan:
Mendengarkan berita /
musik (bedakan dengan ‘mendengar’ berita / musik),
mendengarkan curhat pasangan atau anak
Mendengarkan dengan Empati
(Empathic Listening)
Ikut merasakan dan menghayati si Pembicara,
Hambatan Mendengarkan
Kecenderungan kita yang lebih ingin
‘didengarkan’ daripada ‘mendengarkan’
Mayoritas orang mendahulukan ego dan
kepentingan dirinya sendiri dibandingkan
kepentingan orang lain
Kecenderungan kita berpikir lebih jauh
kedepan sebelum Pembicara selesai
berbicara
11/17/18 51
Bagaimana menjadi pendengar yang
baik?
Beri perhatian
Pandanglah Pembicara (eye contact) tanpa perasaan curiga
Coba belajar menyingkirkan apa yang melintas di benak kita – terutama
yang menyangkut diri kita
Hargai sudut pandangnya
Fokuskan pada dirinya, misal
“Lalu bagaimana menurut kamu, apa yang
sebaiknya kita lakukan?”
Kisahkan kembali dan tanyakan yang kurang kita pahami
Ulangi secara ringkas apa yang dia ceritakan, misal
“Jadi maksud kamu
adalah …..”
ini menyatakan bahwa kita mengikuti dan memahami
semua yang diceritakannya
Tanyakan apabila kita ada yang kurang mengerti
Jangan potong ceritanya
Coba singkirkan keinginan kita untuk menanggapi dan memberikan
solusi atau nasehat, bila tidak diminta
Hindari keinginan kita untuk menjadi PEMBICARA
Perhatian non-stop
Sesudah Pembicara bercerita jangan terus melupakan begitu saja;
Mewaspadai Masalah
dan Solusinya
Dalam setiap relasi suami-isteri adalah wajar bila terjadi konflik. Ada dua
pandangan tentang konflik. Secara tradisional konflik dihindari, namun saat
ini pandangan tentang konflik berubah. Pandangan modern tentang konflik
bersifat fungsional atau berguna, sehingga dapat dikelola untuk tujuan yang
baik. Dalam hal ini kualitas komunikasi yang buruk menjadi gejala sebuah
masalah dan komunikasi yang baik dapat menjadi awal solusi. Konflik dan
perselisihan hendaknya diselesaikan sesegera mungkin. Janganlah
11/17/18
Komunikasi untuk membangun Relasi Suami Isteri Bahagia Tim KPP Komisi Keluarga
PAROKI MRSA 53
Gejala relasi suami-isteri yang
kurang baik
Komunikasi tidak bebas
Jarang timbul kesepakatan
Tidak bersedia berbagi informasi
Persaingan tidak sehat
Kebersamaan tidak efektif
Mengantisipasi
Komunikasi yang kurang
baik
Dengan selalu mengingat keputusan
11/17/18
Komunikasi untuk membangun Relasi Suami Isteri Bahagia Tim KPP Komisi Keluarga
PAROKI MRSA 55
Waspada Persepsi
Lihat Keunikan; Jangan Membandingkan
Lihat Menyeluruh; Jangan Sebagian
Waspada Emosi
Waspadai kondisi pribadi sesaat
Hindari evaluasi dan pengambilan
keputusan jika sedang dilanda gejolak
emosi
Hindari rasa SUPERIOR
‘Memuji’ (yang sering kita lupakan)
membuahkan kegembiraan dan
11/17/18 57
Waspada Perilaku
Jangan mengumpat / mencemooh /
mengejek
Jangan menyakiti
Jangan menelantarkan / membiarkan hal
negatif terjadi
Beri perhatian cukup
Sempatkan waktu untuk berkomunikasi
11/17/18
Komunikasi untuk membangun Relasi Suami Isteri Bahagia Tim KPP Komisi Keluarga
PAROKI MRSA. 60
Keluarga ….
Sudah lengkap meskipun belum / tidak
dikaruniai anak.
Ada waktu-waktu dimana anggota keluarga
bersama-sama.
Keterlibatan semua anggota keluarga dalam
Tanya – Jawab
11/17/18
Komunikasi untuk membangun Relasi Suami Isteri Bahagia Tim
KPP Komisi Keluarga PAROKI
MRSA 62
Doa Penutup – Puji Syukur
221:
Jadikanlah Aku Pembawa
Damai
Bersama-sama
Wanita
Jadikanlah Aku Pembawa
Damai
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai.
Bila terjadi kebencian,
jadikanlah aku pembawa cintakasih
11/17/18 Komunikasi untuk membangun Relasi Suami Isteri Bahagia Tim KPP Komisi Keluarga KAJ 64
Jadikanlah Aku Pembawa
Damai
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai.
Bila terjadi kebencian,
jadikanlah aku pembawa cintakasih
Jadikanlah Aku Pembawa
Damai
Tuhan, semoga aku lebih ingin menghibur
daripada dihibur, memahami daripada
dipahami, mencintai daripada dicintai
Sebab dengan memberi aku menerima,
dengan mengampuni aku diampuni, dengan
mati suci aku bangkit kembali untuk hidup
selama-lamanya. Amin.
Demi nama
Bapa, dan
Putera, dan
Roh
66