• Tidak ada hasil yang ditemukan

UBI JALAR SWEET POTATO (Ipomoea batatas L. Lam)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UBI JALAR SWEET POTATO (Ipomoea batatas L. Lam)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL

KEBARUAN, KEUNIKAN, KESERAGAMAN DAN KESTABILAN

GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TEST

FOR DISTINCTNESS, HOMOGENEITY AND STABILITY

nama lain

alternative names

Botanical name English Indonesia

Ipomoea batatas L. Lam Sweet potato Ubi jalar

PVT/PPI/29/1 Tanggal: 14 April 2007 Dengan Adendum Baru : Tidak

Panduan Pengujian ini harus dibaca bersamaan dengan dokumen Panduan Umum Pengujian BUSS, yang berisi penjelasan mengenai prinsip umum mengenai panduan yang telah diterbitkan

These test guidelines should be read in conjunction with Panduan Umum Pengujian BUSS document, which contains explanatory notes on the general principles on which the guidelines have been established.

UBI JALAR

SWEET POTATO

(2)

Kata Pengantar

Dok. PVT/PPI/29/1

Buku Panduan Pengujian Individual (PPI) untuk spesies Ubi Jalar disusun dalam rangka memberikan pedoman pelaksanaan pengujian Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan (BUSS) bagi para penguji dan para pemeriksa PVT serta para pihak yang memerlukan informasi ini.

Penggunaan dan penerapan buku panduan ini mengacu kepada Buku Panduan Umum Pengujian BUSS yang dikeluarkan oleh Pusat PVT dengan nomor dokumen: Dok.PVT/PP/1/1. Kepada para penguji dan para pemeriksa diwajibkan untuk mengacu pada Buku Pandum tersebut dan PPI spesies Ubi Jalar dalam melakukan tugasnya untuk menguji BUSS spesies Ubi Jalar.

PPI spesies Ubi Jalar disusun mengacu kepada draft Guidelines for The Conduct of

Test of DUS (GCT) spesies Ipomoea batatas L. Lam yang dikeluarkan oleh UPOV

dengan nomor dokumen: TG/SW_POTATO/ARTM6

Penyesuaian PPI spesies Ubi Jalar dengan Panduan dari UPOV tersebut dilakukan oleh Komisi PVT dan Tim Teknis ahli di bidang tanaman Ubi Jalar. Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para penyusun.

Kritik dan saran perbaikan sebagai umpan balik dari penerbitan buku panduan ini sangat kami harapkan terutama dari para pengguna buku panduan ini, sehingga akan memberikan kemudahan bagi para pengguna maupun pembaca lainnya dalam melakukan pengujian dan pemeriksaan BUSS spesies Ubi Jalar.

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Kepala,

Ir. Hindarwati. MSc. NIP. 080 037 383

(3)

DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENTS

[Bahasa Indonesia]

Halaman

I. Subjek pada Panduan 1

II. Bahan yang Dibutuhkan 1

III. Metode Pemeriksaan 2

IV. Penilaian Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan 4 V. Pengelompokkan Varietas dan Pengaturan Petak Percobaan 6

VI. Pengenalan Tabel Karakteristik 7

VII. Tabel Karakteristik 10

VIII. Penjelasan Tabel Karakteristik 14

[English]

Page

I. Subject of these Test Guidelines 1

II. Material Required 1

III. Method of Examination 2

IV. Assessment of Distinctness, Uniformity and Stability 4 V. Grouping of Varieties and Organization of the Growing Trial 6 VI. Introduction to The Table of Characteristics 7

VII. Table of Characteristics 10

(4)

PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL (PPI) TANAMAN UBI JALAR

GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TEST (GCT/PPI) SWEET POTATO

I. Subjek pada Panduan

Subject of these Test Guidelines

Panduan pengujian ini digunakan untuk semua varietas Ipomoea batatas (L.) Lam.

These Test Guidelines apply to all varieties of Ipomoea batatas (L.) Lam.

II. Bahan yang Dibutuhkan

Material Required

1. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) memutuskan kualitas dan kuantitas, kebutuhan benih untuk pengujian varietas dan menentukan kapan dan kemana benih tersebut harus diberikan. Pemohon yang menyerahkan material pengujian dari negara lain di luar negara tempat pelaksanaan pengujian, harus menjamin semua formalitas pabean dilengkapi dan dilampirkan keterangan fitosanitari dari negara asal.

The PPVT decide on the quantity and quality of the plant material required for testing the variety and when and where it is to be delivered. Applicants submitting material from a state other than that in which the testing takes place must ensure that all customs formalities and phytosanitary requirements are complied with.

2. Bahan materi diserahkan dalam bentuk umbi berukuran sedang (150 -200 g/umbi)-

The material to be supplied in the form of medium size storage roots (150 – 200g/storage roots)

Jumlah minimum materi yang harus diserahkan adalah:

The minimum quantity of plant materials should be:

50 umbi untuk setiap tahun pengujian

50 storage roots for each year of testing

3. Kualitas benih harus memenuhi persyaratan minimum untuk daya berkecambah, kemurnian jenis, kesehatan dan kadar air yang telah ditentukan oleh PPVT.

The seed should meet the minimum requirements for germination, spesies and analytical purity, health and moisture content, specified by the PPVT.

(5)

4. Bahan tanaman tidak boleh mendapat perlakuan apapun kecuali diizinkan atau atas permintaan PPVT terhadap perlakuan tertentu. Bila terlanjur mendapat perlakuan, harus dilampirkan rincian penjelasannya.

The plant material should not have undergone any treatment which would affect the expression of the characteristics of the variety, unless the PPVT allow or request such treatment. If it has been treated, full details of the treatment must be given.

III. Metode Pemeriksaan

Method of Examination

1. Jumlah siklus pertumbuhan

Number of Growing Cycles

Lamanya waktu pengujian minimal dua periode pertumbuhan.

Minimum duration of tests should normally be two independent growing cycles.

2. Tempat pengujian

Testing Place

Pengujian harus dilakukan pada satu tempat saja. Bila ada karakteristik penting suatu varietas yang tidak dapat dilihat pada tempat tersebut, maka varietas dapat diuji pada tempat yang lain.

The tests should normally be conducted at one place. If any characteristics of the variety, which are relevant for the examination of DUS, cannot be observed at that place, the variety may be tested at an additional place.

3. Kondisi pelaksanaan pengujian

Conditions for Conducting the Examination

Pengujian harus dilakukan pada kondisi yang menjamin pertumbuhan tanaman yang dapat memunculkan karakteristik yang relevan dari varietas yang diperiksa.

The tests should be carried out under conditions ensuring satisfactory growth for the expression of the relevant characteristics of the variety and for the conduct of the examination.

4. Tipe pengamatan

Type of observation

Metoda yang direkomendasikan dalam pengamatan karakteristik disajikan pada pedoman berikut seperti tercantum pada kolom kedua dari tabel karakteristik

(6)

The recommended method of observing the characteristic is indicated by the following key in the second column of the table of characteristics.

VG : pengamatan secara visual dengan pengamatan tunggal dari kelompok tanaman atau bagian tanaman;

visual assessment by a single observation of a group of plants or parts of plants;

MG : pengukuran tunggal dari kelompok tanaman atau bagian tanaman;

single measurement of a group of plants or part of plants;

MS : pengukuran jumlah individu tanaman atau bagian tanaman;

measurement of a number of individual plants or parts of plants;

VS : pengamatan secara visual dengan mengamati individual tanaman atau bagain tanaman.

visual assessment by observation of individual plants or parts of plants.

5. Rancangan Pengujian

Test Design

Setiap pengujian harus dirancang dengan total populasi paling sedikit 120 tanaman yang dibagi dalam 3 (tiga) ulangan.

Each test should be designed to result in a total of at least 120 plants which should be divided into three replicates.

Pengujian dirancang sedemikian rupa sehingga pemindahan tanaman atau bagian tanaman saat pengukuran dan penghitungan tidak mengganggu keseluruhan pengujian sampai akhir periode pertumbuhan.

The design of the tests should be such that plant or parts of plants may be removed for measurement or counting without prejudice to the observations which must be made up to the end of the growing cycle.

6. Jumlah tanaman / bagian tanaman yang diuji

Number of plants or part of plants to be examined.

Kecuali terdapat kebijakan lain, semua pengamatan harus dilakukan pada 30 tanaman atau bagian tanaman dari 30 tanaman tersebut.

Unless otherwise indicated, all observation should be made on 30 plants or parts taken from each of 30 plants.

(7)

7. Pengujian tambahan

Additional Tests

Pengujian tambahan dapat dilakukan untuk pemeriksaan karakteritik khusus.

Additional tests, for examining relevant characteristics, may be established.

IV. Penilaian Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan

Assessment of Distinctness, Uniformity and Stability

1. Keunikan

Distinctness

Rekomendasi Umum

General Recommendations

Sangat penting bagi pengguna PPI ini agar mengikuti Panduan Umum sebelum memutuskan “keunikan”. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan:

It is of particular importance for users of these Test Guidelines to consult the General Introduction prior to making decisions regarding distinctness. However, the following points are provided for elaboration or emphasis in these Test Guidelines.

• Perbedaan yang Konsisten

Consistent Differences

Durasi pengujian minimum yang direkomendasikan pada sub bab 3.1 secara umum mencerminkan kebutuhan yang menjamin keyakinan setiap perbedaan pada satu karakteristik adalah cukup konsisten

The minimum duration of test recommended in section 3.1 reflects in general, the need to ensure that any differences in a characteristic are sufficiently consistent.

• Perbedaan yang Jelas

Clear Differences

Untuk menentukan apakah terdapat perbedaan yang jelas antara dua varietas tergantung pada banyak faktor, yang harus dipertimbangkan khususnya tipe ekspresi dari karakter yang diuji, yaitu karakter kualitatif, kuantitatif, atau pseudo-kualitatif. Oleh karena itu pengguna PPI ini harus terbiasa dengan rekomendasi-rekomendasi yang terdapat dalam Panduan Umum tentang karakter sebelum memutuskan adanya perbedaan.

(8)

Determining whether a difference between two varieties is clear depends on many factors, and should consider, in particular, the type of expression of the characteristic being examined, i.e. whether it is expressed in a qualitative, quantitative, or pseudo-qualitative manner. Therefore, it is important that users of these Test Guidelines are familiar with the recommendation contained in the General Introduction prior to making decisions regarding distinctness.

2. Keseragaman

Uniformity

Sangatlah penting bagi pengguna PPI ini untuk menyelaraskan dengan Panduan Umum terlebih dahulu. Namun demikian ketentuan berikut dapat dijadikan sebagai acuan.

It is of particular importance for users of these Test Guidelines to consult the General Introduction prior to making decisions regarding uniformity. However, the following points are provided for elaboration or emphasis in these Test Guidelines.

Untuk penilaian keseragaman suatu populasi ditetapkan standar 0.1%, dengan peluang diterima paling sedikit 95%. Dalam kasus ukuran contoh, untuk populasi sebanyak 120 tanaman maka jumlah tanaman tipe simpang yang diperbolehkan adalah 1 (satu) tanaman.

For the assessment of uniformity, a population standard of 0.1% and an acceptance probability of at least 95% should be applied. In the case of a sample size of 120 plants, 1 off-type are allowed.

3. KeStabilan

Stability

Dalam praktek, tidak biasa melakukan pengujian kestabilan yang memberikan hasil sama seperti pengujian keunikan dan keseragaman. Hal ini didasarkan pada pengalaman bahwa pada banyak tipe varietas, jika satu varietas telah menunjukkan keseragaman, maka telah dapat dianggap stabil.

In practice, it is not usual to perform tests of stability that produce results as certain as those of the testing of distinctness and uniformity. However, experience has demonstrated that, for many types of variety, when a variety has been shown to be uniform, it can also be considered to be stable.

Jika meragukan dan memang diperlukan, kestabilan dapat diuji, baik pada pertanaman generasi berikutnya atau dengan pengujian tanaman cadangan dalam upaya meyakinkan akan timbulnya karakteristik yang sama seperti yang ditunjukkan oleh materi yang diberikan sebelumnya.

(9)

Where appropriate, or in case of doubt, stability may be tested, either by growing a further generation, or by testing a new plant stock to ensure that it exhibits the same characteristics as those shown by the previous material supplied.

V. Pengelompokan Varietas dan Pengaturan Petak Percobaan

Grouping of Varieties and Organization of the Growing Trial

1. Seleksi varietas dari varietas yang “dikenal umum” sebaiknya ditanam dengan menggunakan varietas kandidat, kemudian dibagi dalam kelompok-kelompok untuk memudahkan penilaian keunikkan yang merupakan tujuan utama dari pengelompokan varietas.

The selection of varieties of common knowledge to be grown in the trial with the candidate varieties and the way in which these varieties are divided into groups to facilitate the assessment of distinctness are aided by the use of grouping characteristics.

2. Pengelompokan karakteristik yang terdaftar, baik dari lokasi yang berbeda (berlaku untuk ekspresi karakteristik tunggal maupun gabungan dengan karakteristik lain) dapat digunakan untuk: (a) memilih varietas dari “dikenal umum” yang dapat dipisahkan dari petak percobaan untuk penilaian keunikan; dan (b) untuk mengatur petak percobaan sehingga varietas yang mirip dapat dikelompokkan bersama.

Grouping characteristics are those in which the documented states of expression, even where produced at different locations, can be used, either individually or in combination with other such characteristics: (a) to select varieties of common knowledge that can be excluded from the growing trial used for examination of distinctness; and (b) to organize the growing trial so that similar varieties are grouped together.

3. Pengelompokan karakteristik yang disetujui adalah sebagai berikut :

The following have been agreed as useful grouping characteristics:

a. Tanaman : tipe (karakteristik 1)

Plant : type (characteristic 1)

b. Daun : bentuk (karakteristik 9)

Leaf : shape (characteristic 9)

c. Daun : warna (karakteristik 12)

Leaf : color (characteristic 12)

d. Umbi : bentuk (karakteristik 16)

(10)

e. Umbi : warna kulit predominant (karakteristik 18)

Storage root : predominant skin color (characteristic 18)

f. Umbi : warna daging buah predominant (karakteristik 19)

Storage root : predominant flesh color (characteristic 19)

4. Panduan untuk pengelompokan karakteristik dalam proses penilaian keunikan dapat dilihat pada Panduan Umum.

Guidance for the use of grouping characteristics, in the process of examining distinctness, is provided through the General Introduction.

VI. Pengenalan Tabel Karakteristik

Introduction to the Table of Characteristics

1. Pengkatagorian karakteristik

Categories of Characteristics

1.1. Karakteristik Standar Panduan Pengujian

Standard Test Guidelines Characteristics

Karakteristik yang terdapat dalam PPI adalah karakteristik yang disetujui oleh PPVT untuk digunakan dalam pemeriksaan BUSS.

Standard Test Guidelines characteristics are those which are approved by PPVT for examination of DUS.

1.2. Karakteristik dengan tanda bintang (*)

Asterisked Characteristics

Karakter tanda bintang (*) yang terdapat dalam PPI sangat penting untuk harmonisasi deskripsi varietas secara internasional dan harus selalu diperiksa dalam setiap uji BUSS dan dicantumkan dalam deskripsi varietas oleh seluruh tenaga pemeriksa PVT, kecuali jika kondisi ekspresi dari karakteristik sebelumnya atau lingkungan setempat tidak memungkinkan.

Asterisked characteristics (denoted by *) are those included in the Test Guidelines which are important for the international harmonization of variety descriptions and should always be examined for DUS and included in the variety description by all members of the Union, except when the state of expression of a preceding characteristic or regional environment conditions render this inappropriate.

(11)

2. Ekspresi Sifat dan Notasi

States of Expression and Corresponding Notes

Ekspresi sifat diberikan pada setiap karakteristik untuk menjelaskan karakteristik dan harmonisasi deskripsi. Tiap ekspresi sifat dinyatakan dalam satu notasi angka dalam pencatatan data untuk menghasilkan atau mengganti deskripsi.

States of expression are given for each characteristic to define the characteristic and to harmonize descriptions. Each states of expression is allocated a corresponding numerical note for ease of recording of data and for the production and exchange of the description.

3. Tipe Ekspresi

Types of Expression

Penjelasan tipe ekspresi karakteristik (kualitatif, kuantitatif, dan pseudo-kualitatif) disajikan dalam Panduan Umum.

An explanation of the type of expression of characteristics (qualitative, quantitative and pseudo-qualitative) is provided in the General Introduction.

4. Varietas Contoh

Example Varieties

Jika sesuai, varietas contoh disediakan untuk menjelaskan ekspresi sifat setiap karakteristik.

Where appropriate, example varieties are provided to clarify the states of expression of each characteristic.

5. Legenda

Legend

(*) Karakteristik bertanda asterisk – lihat subbab 1.2

Asterisked characteristic – see chapter 1.2

QL Karakteristik Kualitatif – lihat subbab 3.

Qualitative characteristic – see chapter 3.

QN Karakteristik Kuantitatif – lihat subbab 3

Quantitative characteristic – see chapter 3.

PQ Karakteristik Pseudo-Kualitatif – lihat subbab 3.

(12)

MG : pengukuran tunggal dari kelompok tanaman atau bagian tanaman; lihat sub bab III.3

single measurement of a group of plants or part of plants; see chapter III.3

VG : pengamatan secara visual dengan pengamatan tunggal dari kelompok tanaman atau bagian tanaman; lihat sub bab III.3

visual assessment by a single observation of a group of plants or parts of plants; see chapter III.3

(a) – (c) Lihat penjelasan pada table karakteristik di Bab VIII.1

See Explanations on the Table of Characteristics in Chapter 8.1.

(+) Lihat penjelasan pada Tabel Karakteristik di Bab VIII.2

See explanation on the Table of Characteristics in Chapter 8.2.

(13)

VII. Tabel Karakteristik/Table of Characteristics

No. Karakteristik/

Characteristics Bahasa Indonesia English

Contoh Varietas Example Varieties Notasi Note 1. (*) QN VG Tanaman: Tipe Plant: Type tegak agak kompak menyebar sangat menyebar erect semi-compact spreading extremely spreading Mendut, Sukuh Cangkuang, Sewu, Cilembu, P.Patippi Roppo Kaitando 3 5 7 9 2. (+) Tanaman: Kemampuan membelit

Plant: Twinning ability

tidak membelit sedikit membelit setengah membelit membelit sangat membelit non twinning slightly twinning moderatly twinning twinning very twinning Sukuh, Jago Sari 1 3 5 7 9 3. QN

MS Batang: Panjang batang utama

Vine: Length of the main vines pendek sedang panjang sangat panjang short medium long very long Mendut, Sukuh Cangkuang, Sewu Cilembu 3 5 7 9 4. QN

MS Batang: Diameter ruas Vine: Internode diameter sangat tipis tipis sedang tebal sangat tebal very thin thin medium thick very thick Sari P.Solossa, Sukuh Jago, Sawentar 1 3 5 7 9 5. QN

MS Batang: Panjang ruas Vine: Internode length

sangat pendek pendek sedang panjang sangat panjang very short short intermediate long very long Jago, Sukuh P.Solossa, Sukuh Cangkuang 1 3 5 7 9 6. (*) PQ

VG Batang: Warna dominan Vine: Predominant color

hijau ungu ungu tua green purple dark purple Cangkuang, Jago, P.Solossa, Sukuh Sewu 1 2 3

7. Batang: Densitas bercak ungu pada batang utama

Vine: Density purple spots

sedikit sedang banyak few medium dense Sawentar, Kidal 3 5 7

8. Batang: Warna sekunder Vine: Secondary color

tidak ada hijau pada pangkal hijau pada pucuk hijau pada buku ungu pada pangkal ungu pada pucuk ungu pada buku warna lain absent green at base green at tip green at node purple at base purple at tip purple at node other color Boko, Sari Medawa nikah P.Solossa, Sukuh Kidal Medawa Kakuni Sawentar Jago, Sawentar Kaowiowi liabuku 1 2 3 4 5 6 7 8 9. (*) PQ

VG Batang: Warna ujung Vine: Tip color hijau muda hijau ungu muda ungu light green green light purple purple P.Solossa Boko, P. Patippi 1 2 3 4 10. (*) PQ

VG Batang: Warna buku Vine: Node color

hijau muda hijau ungu muda ungu light green green light purple purple Cangkuang,Kidal P.Solossa Jago, Sawentar 1 2 3 4 11. QN

VS Batang: Bulu pada ujung batang

Vine: Tip pubescence

tidak ada jarang sedang lebat sangat lebat absent sparse moderate heavy very heavy Jago, P.Solossa Cangkuang, Boko Kidal, Sawentar 1 3 5 7 9 12. (*) (+) QL Daun: Bentuk Leaf: shape bulat ginjal hati

segitiga sama sisi tombak cuping hampir terpisah round reniform cordate triangular hastate lobe almost divide Shiroyutaka Mendut Sewu, Sawentar Borobudur,Patippi P.Solossa Cangkuang, Jago IR. Melati 1 2 3 4 5 6 7

(14)

13.

(+)

PQ

VG Daun: Tipe cuping Leaf: Type of lobes

tidak ada /sangat dangkal dangkal

sedang dalam sangat dalam

absent or very slight slight moderate deep very deep Sawentar, Sukuh P. Patippi Boko, Kidal Jago, P.Solossa IR. Melati 1 2 3 4 5 14. (+) PQ

VG Daun: Jumlah cuping Leaf: Number of lobes

1 cuping 3 cuping 5 cuping 7 cuping 9 cuping 1 lobe 3 lobes 5 lobes 7 lobes 9 lobes Sewu, Sawentar Boko, P. Patippi Cangkuang, Jago 1 2 3 4 5 15. (*) PQ VG Daun: Warna Leaf: Color kuning kehijauan hijau

hijau dengan ungu melingkari tepi daun

keabu-abuan

hijau dengan tulang daun ungu pada permukaan atas

ungu muda

ungu

permukaan atas hijau permukaan bawah ungu

permukaan atas dan bawah ungu

greenish yellow green

green with purple edge

gray

green with purple vein on upper surface light purple purple

green upper purple lower

purple both surface

Cangkuang, Jago, Kidal,Sari, Shiroyutaka Sewu, P.Solossa P. Patippi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 16. (*) (+) QL

VG Daun: Penyebaran dan pewarnaan antosianin pada tulang daun abasial

Leaf: Anthocyanin coloration and distribution of abaxial leaf vein

hijau

bintik ungu pada pangkal tulang daun utama

bintik ungu didasar tulang utama

bintik ungu dibeberapa tulang daun

ungu tulang daun utama sebagian ungu disemua tulang daun

seluruhnya ungu di semua tulang daun

green

purple spot at base of main rib

purple spot in several veins

main rib purple

all veins partially purple

all veins mostly purple Cangkuang Kidal, Jago P. Patippi 1 2 3 4 5 6 17. (*) QL

VG Tangkai daun: Penyebaran dan pewarnaan antosianin Petiole: Anthocyanin coloration and distribution

hijau

hijau, pangkal tangkai daun ungu

hijau, ujung tangkai daun ungu

hijau, pangkal dan tangkai daun ungu

hijau berbintik ungu pada tangkai

hijau bergaris ungu

ungu, ujung tangkai hijau

sebagian tangkai ungu

green

green with purple near stem green with purple near leaf

green with purple at both ends

green with purple spot throughout petiole green with purple strip

purple with green near leaf

some petiole purple

Cangkuang Mendut Jago, Sawentar Shiroyutaka Kalasan,Borobudu Sukuh, P. Patippi 1 2 3 4 5 6 7 8

(15)

semua atau sebagian besar tangkai ungu totally or almostly purple Sewu 9 18. (+) QN

MS Tangkai daun: Panjang Petiole: Length sangat pendek pendek sedang panjang sangat panjang very short short intermediate long very long Mendut, Boko Cangkuang, Sewu, P.Solossa, Kalasan 1 3 5 7 9 19. (*) (+) PQ VG (c) Umbi: Bentuk Storage root: Shape

bulat ellips bulat ellips bulat telur bulat telur terbaik jorong

jorong panjang ellips panjang lengkungan panjang tak beraturan round round elliptic elliptic ovate obovate oblong long oblong long elliptic long irregulate or curved Jago, Kidal P.Solossa, Sukuh Roppo Metteattu Sari, Shiroyutaka Mendut Ropporuwaronggo Sewu, Kalasan Cangkuang, Boko Medawa-8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 20. QN MS (c)

Umbi: ketebalan korteks Storage root: cortex thickness

sangat tipis tipis intermediet tebal sangat tebal very thin thin intermediate thick very thick Kidal,Sawentar Camgkuang,Jago Lutalapo Teni, Solipadaka Balanggeku 1 3 5 7 9 21. (*) PQ VG (c)

Umbi: Warna kulit predominan

Storage root: Predominant skin color putih krem kuning oranye oranye kecoklatan merah muda merah merah keunguan ungu tua white cream yellow orange brownish orange pink red purple red dark purple Jago, Sukuh Kalasan, P. Patippi Borobudur Silviana Solidapa Sewu, P.Solossa Mendut Cangkuang, Boko Kidal Laode Masi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 22. (*) PQ VG (c)

Umbi: Warna predominan daging

Storage root: Predominant color putih krem krem tua kuning pucat kuning oranye pucat oranye oranye tua ungu white cream dark cream pale yellow yellow pale orange orange dark orange purple Sukuh, Siroyutaka Boko Cilembu Cangkuang, Jago, P.Solossa Kalasan, Kidal Sewu, Borobudur MSU 01015-07 Ayamurasaki 1 2 3 4 5 6 7 8 9

23. Umbi: Warna sekunder Storage root: Secondary color tidak ada putih krem kuning oranye merah muda ungu merah ungu ungu tua absent white crem yellow orange pink purple red purple dark purple

Sukuh, Jago, Sari Michael Guara Boko Labuledi Muara Takus Lucia Renda Alebu 2 U.R Kangkung 1 2 3 4 5 6 7 8 9

24. Umbi: Penyebaran warna sekunder

Storage root: Distribution of secondary color

tidak ada

cincin tipis pada korteks

berbentuk cincin lebar pada korteks

bintik-bintik mengelompok melingkar

cincin kecil pada daging umbi

cincin besar pada daging umbi

cincin pada bagian tengah umbi

absent

narrow ring in cortex broad ring in cortex

scattered spots

narrow ring in flesh

broad ring in flesh

ring and others areas in flesh

Sukuh, Jago, Sari

- Lambuya-2 Muara Takus Batatas 1, Roppo rara 3 Umbi Butung 1 2 3 4 5 6 7

(16)

dalam bentuk irisan membujur

menutup sebagian besar daging umbi

menutup semua daging umbi

in longitudinal section

covering most of the flesh

covering all flesh

Batatas 1 Roppo Kaka 3 8 9 10 25. (*) QN MS (c) Umbi: Kekerasan Storage root: Hardness

lembut sedang keras soft medium hard Kidal Cangkuang, Sukuh 3 5 7

(17)

VIII. Penjelasan Tabel karakteristik

Explanations on the Table of Characteristics

1. Penjelasan beberapa karakteristik

Explanations covering several characteristic

Karakteristik-karakteristik yang harus diperiksa yang terdapat pada kolom kedua tabel karakteristik adalah sebagai berikut:

Characteristics containing the following key in the second column of the Table of Characteristics should be examined as indicated below:

a) Diameter dan ruas batang sebaiknya diperiksa dengan rata-rata ekspresi ketiga ruas yang terletak ditengah bagian Batang.

Vine internode and diameter should be checked with average expression of three internode located in middle section of vine.

b) Semua karakteristik kecuali umbi harus dilakukan setelah 90 hari penanaman.

All the characteristics except storage roots should be made after 90 days from planting.

c) Semua karakteristik umbi harus dilakukan setelah pemanenan.

All the root storage characteristics should be made after harvest.

2. Penjelasan karakteristik individu

Explanations for individual characteristics

Ad. 9: Daun: Bentuk Leaf: Shape

(18)

Ad. 10. Daun: tipe cuping Leaf: type of lobes

Ad. 11 Daun: Jumlah cuping Leaf: Number of lobes

(19)

Ad. 13 Daun: Penyebaran dan pewarnaan antosianin pada tulang daun abasial

Leaf: Anthocyanin coloration and distribution of abaxial leaf vein

Ad. 15. Panjang tangkai daun

(20)

Ad. 17. Tangkai daun

(21)

Ad. 16 Umbi Storage root

(22)

Ad.24. Penyebaran warna sekunder daging umbi

Referensi

Dokumen terkait

2.   Peningkatan  Pemberian  ASI  selama  waktu  kerJa  di  tempat  kerJa  adalah 

Alamat suatu jaringan yang dihasilkan oleh software (logic).

TerraSAR-X and Radarsat-2 images of five test areas along the German North Sea coast acquired between 2008 and 2013 form the basis for the present investigation and

pendinginan yang terjadi pada botol labu kedua, dimana pada tekanan rendah. panas dari lingkungan diserap untuk menguapkan adsorbat

Dalam pemikiran Islam, seperti yang dikemukakan oleh al-Ghazali, kelompok-kelompok atau pemeluk agama lain yang tidak terjangkau oleh dakwah Islam, akan tetapi berpegang

Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis membahas tentang bagaimana membuat modul interaktif Bahasa Rakitan Assembler dengan menggunakan Macromedia Flash MX. Seiring dengan

[r]

Dilanjutkan, mencampur pakan sesuai perlakuan (gambaran proses mencampur pakan dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 1), penimbangan ternak di awal untuk mengetahui bobot