• Tidak ada hasil yang ditemukan

manyaji hasil analisis kasus kasus pelng (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "manyaji hasil analisis kasus kasus pelng (4)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

FORMAT PENILAIAN

A. JUDUL :Kasus Pelanggaran HAM dalam perlindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM

B. Kompetensi Inti

SIKAP

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

PENGETAHUAN

1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KETERAMPILAN

(2)

C. Kompetensi Dasar

4.2 Menyaji hasil analisis tentang kasus pelanggaran HAM dalam perlindungan,pemajuan, dan pemenuhan HAM

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

4.2.1. Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dan prosedur penyelesaiannya

4.2.2. Menguraikan upaya perlindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM 4.2.3. Menganalisis hambatan dan tantangan dalam upaya perlindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM di Indonesia

E. Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi maka tujuan pembelajaran yang akan kita capai adalah sebagai berikut :

1. Siswa mampu menganalisis kasus-kasus pelanggaran dan prosedur penyelesaiannya

1. Siswa mampu menguraikan upaya perlindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM

2. Siswa mampu menganalisis hambatan dan tantangan dalam upaya perlindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM di Indonesia

Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian

Indikator LP dan Butir Soal Kunci LP dan ButirSoal

KOGNITIF

 Indikator 1 = 8 soal 5 soal pilihan ganda 3 soal essay

 Indikator 2 = 8 soal 5 soal pilihan ganda 3 soal essay

 Indikator 3 = 9 soal

 Pilihan ganda:

1.) C2, 2.) C1, 3.) C2, 4.) C2, 5.) C2

Essay: 1.) C2, 2.) C1, :3.) C4

 Pilihan ganda:

6.) C2, 7.) C1, 8) C1, 9. C2, 10.)

C2,

Essay:4.) C4 5.) C2 6.) C2,

Terlampir

Terlampir

(3)

5 soal pilihan ganda

4 soal essay 11.) C4,Pilihan ganda: 12.) C3, 13.) C2, 14.) C4, 15.) C3,

Essay:6.) C1, 7.)C1 8.) C4, 9.) C3, 10.) C3,

PSIKOMOTOR: -

-AFEKTIF Sikap:

Jujur, tanggung jawab, hati-hati,

dan teliti, dsb. Penilaian karakter terlampir -Keterampilan Sosial

Bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik,komunikasi.

Penilaian keterampilan sosial

terlampir

-LAMPIRAN Soal Pilihan Ganda

1. Seperangkat hak yang melekat pada hakekatnya dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Pengertian ini tercantum pada...

a. Pasal 1 UU No 26 tahun 2000 b. Pasal 1 UU No 9 tahun 1998

c. Pasal 1 UU No 39 tahun 1999

d. Pasal 1 UU No 5 tahun 1998

2. Menurut Richard Falk, yang merupakan pelanggaran hak asasi manusia meliputi, kecuali..

a. pembunuhan besar-besaran (genosida)

b. Rasialisme resmi dan Terorisme resmi berskala besar c. Pemerintahan totaliter.

d. Kejahatan-kejahatan perang dan Penyiksaan dan penghilangan orang secara paksa.

3. Yang merupakan bentuk pelanggaran HAM Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, adalah

a. Pembunuhan massal secara terencana terhadap suatu etnis tertentu (genosida) b. Pembunuhan sewenang-wenang atau putusan di luar pengadilan (arbytrary

(4)

c. Penyiksaan dan penghilangan orang secara paksa. d. Semua jawaban benar

4. Kejahatan Geniosida, yaitu pernbunuhan secara besar-besaran, terencana terhadap suatu bangsa atau etnis, kelompok agama, dan ras dengan cara:

a. Membunuh anggota kelompok

b. Mengakinatkam penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok

c. Rasialisme resmi

d. Menciptakaii kondisi kehidupan kelompok yang mengakibatkan kemusnahan fisik, baik sebagian atau seluruhnya.

5. Yang dimaksud dengan kejahatan kemanusiaan adalah

a. Perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang ditujukan terhadap penduduk sipil.

b. Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis (systematic discrimination).

c. Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis (systematic discrimination).

d. Penyiksaan dan penghilangan orang secara paksa.

6. Yang merupakan langkah penegakan dan perjuangan hak asasi manusia bagi masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia adalah kecuali

a. Sosialisasi Hak Asasi Manusia b. Pembuatan Kelompok c. Rekonsiliasi Nasional

d. Pengesahan Perangkat Nasional

7. Menurut Kardino Laksono ada tiga langkah penyelesaian pelanggaran HAM masa lampau yaitu sebagai berikut, Lecuali

a. Memulihkan hak-hak korban dan keluarganya melalui proses reparasi.

b. Pertanggungjawaban hukum atas kejahatan yang dilakukan pelaku kemungkinan amnesti dengan tidak mengabaikan rasa keadilan

c. Sebagai kode perilaku yang dapat menjadi parameter kebijakan sebuah pemerintahan.

d. Perlunya referensi kebijakan dari lembaga peradilan untuk memungkinkan terciptanya penegakan hukum.

8. Piagam hak asasi manusia sedunia (Universal Declaration of Human Rights) disahkan oleh Majelis Umurn PBB tanggal..

(5)

9. Advokasi HAM adalah

a. Pembelaan atau upaya, dan tindakan yang terorganisir dengan menggunakan peralatan demokrasi untuk menegakkan dan melaksanakan hukum dan kebijakan yang dapat menciptakan masyarakat yang adil dan sederajat.

b. Lembaga-lembaga masyarakat dengan menegakkan keadilan dan kesetaraan untuk memperoleh akses dari tuntutan pengambilan keputusan.

c. Pembentukan sikap dan kebiasaan memerlukan interaksi dengan lingkungan di bawah pimpinan, guru, atau tokoh masyarakat.

d. Usaha-usaha secara sadar kepada seluruh anggota masyarakat.

10. Cara lain yang harus ditempuh untuk menegakkan hak asasi manusia adalah dengan membentuk..

a. Komisi Nasional HAM

b. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi c. Pendidikan HAM

d. Advokasi HAM

11. Yang merupakan faktor hambatan dalam penegakan HAM adalah, kecuali a. Faktor Kondisi Sosial-Budaya

b. Faktor Pendidikan

c. Faktor Komunikasi dan Informasi d. Faktor Kebijakan Pemerintah

12. Yang merupakan unsur Faktor Kebijakan Pemerintah penghambat dalam penegakan HAM adalah

a. Stratifikasi dan status sosial; yaitu tingkat pendidikan, usia, pekerjaan, keturunan dan ekonomi masyarakat Indonesia yang multikompleks (heterogen).

b. Norma adat atau budaya lokal kadang bertentangan dengan HAM, terutama jika sudah bersinggung dengan kedudukan seseorang, upacara-upacara sakral, pergaulan dan sebagainya.

c. Letak geografis Indonesia yang luas dengan laut, sungai, hutan, dan gunung yang membatasi komunikasi antardaerah.

d. Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang pentingnya jaminan hak asasi manusia.

13. Yang merupakan tantangan dalam penegakan hak asasi manusia di Indonesia adalah a. Prinsip Pembangunan Nasional

b. Prinsip Kesatuan Hak-Hak Asasi Manusia (Prinsip Indivisibility c. Prinsip Objektifitas atau Non Selektivitas,

d. Prinsip Keadilan

14.Dalam Rencana aksi Nasional Hak-hak Asasi Manusia Indonesia tahun 2004 – 2009, akan mengacu pada 6 (enam) program utama, yaitu :

a. Pembentukan dan penguatan institusi pelaksanaan RANHAM

(6)

c. penerapan dan perlindungan hak-hak asasi manusia merupakan kompetensi dan tanggung jawab nasional.

d. keseimbangan dan keselarasan antara hak-hak perseorangan dan hak-hak masyarakat dan bangsa, sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk individual dab makhluk sosial sekaligus.

15. Di bawah ini yang merupakan salah satu faktor hambatan dalam penegakan ham di Indonesia, adalah

a. Faktor Aparat dan Penindakannya (Law Enforcement). b. Faktor Perangkat Perundangan

c. Faktor Kondisi Sosial-Budaya d. Semua benar

Soal Essay

1) Jelaskan pengertian HAM menurut Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM ! 2) Sebutkan macam-macam HAM!

3) Uraikan upaya-upaya pemerintah dalam menegakkan HAM! 4) Sebutkan Instrumen HAM Nasional !

5) jelaskan peran masyarakat dalam penegakkan HAM !

6) Uraikan bentuk-bentuk pelanggaran HAM menurut UUNomor 39 Tahun 1999 tentang HAM !

7) Sebutkan 5 contoh pelanggaran HAM terkait tentang kejahatan kemanusiaan !

8) Apa yang dimaksud dengan undang-undang, tidak dikenal pelanggaran HAM yang dilakukan negara, badan hukum publik, atau badan hukum perdata. Setiap pelanggaran yang bertanggung jawab adalah pelakunya, bukan institusinya !

9) Kemukakan faktor-faktor apa saja yang menjadi hambatan dalam penegakan HAM di Indonesia !

10)Uraikan secara singkat sejarah perkembangan HAM di Indonesia !

KUNCI JAWABAN Pilihan Ganda

1. C 11. B

2. D 12. C

3. D 13. A

4. C 14. A

5. A 15. D

(7)

Essay

1. Pengertian Hak Asasi Manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawa bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya didalam kehidupan bermasyarakat 2. Macam-macam HAM

a) Hak asasi pribadi b) Hak asasi ekonomi

c) Hak asasi persamaan hukum d) Hak asasi politik

e) Hak asasi sosial dan kebudayaan

f) Hak asasi memperoleh perlakuan dan tatacara peradilan dan perlindungan hukum 3. Upaya pemerintah dalam penegakkan HAM

a) Pembentukkan KOMNAS HAM

b) Pembentukkan produk hukum mengenai HAM c) Pembentukan pengadilan HAM

4. Instrumen HAM Nasional a. Pembukaan UUD 1945

b. Batang tubuh UUD 1945 pasal 27,28,29,30,31,32,33,34. c. Dalam perundang-undangan

 UU No.25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan  UU No.20 tahun 2002 tentang Pendidikan Nasional

 UU No.39 tahun 1999 tentang HAM

 UU No.9 tahun 1998 tentang kebebasan menyampaikan pendapat di depan umum

 UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah

 UU No.5 tahun 1998 tentang konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman yang kejam,tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia.

 UU No.26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM

 UU No. 11 tahun 2005 tentang konvenan internasional tentang hak sipil dan politik

 UU No.12 tahun 2005 tentang konvenan internasional hak-hak ekonomi dan sosial budaya

 PP No.2 tahun 2002 tentang tata cara perlindungan terhadap korban dan saksi dalam pelanggaran HAM yang berat.

 PP nomor 3 tahun 2002 tentang kompensasi ,restitusi,rehabilitasi terhadap korban pelanggaran HAM Berat.

5. Peran masyarakat dalam penegakkan HAM

(8)

 Menghargai manusia/masyarakat lainnya

6. Bentuk-bentuk pelanggaran HAM menurut UUNomor 39 Tahun 1999 tentang HAM a. Pembunuhan massal secara terencana terhadap suatu etnis tertentu (genosida)

b. Pembunuhan sewenang-wenang atau putusan di luar pengadilan (arbytrary extra yudicial killing).

c. Penyiksaan dan penghilangan orang secara paksa.

d. Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis (systematic discrimination).

7. Kejahatan terhadap kemanusiaan, yaitu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang ditujukan terhadap penduduk sipil. Kejahatan kemanusiaan dapat herupa:

 Pembunuhan.  Pemusnahan.  Perbudakan

 Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa.

 Perampasan kemerdekaan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar hukum internasional.

 Penyiksaan

 Pemerkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan, sterilisasi secara paksa, atau bentuk-bentuk kekerasan seksual yang lain yang setara.

 Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan politik, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional.  Penghilangan seseorang secara paksa.

 Kejahatan apartheid.

8. Menurut undang-undang, tidak dikenal pelanggaran HAM yang dilakukan negara, badan hukum publik, atau badan hukum perdata. Setiap pelanggaran yang bertanggung jawab adalah pelakunya, bukan institusinya.Hal ini berarti bahwa:

 Komandan militer dapat dimintai pertanggungjawaban terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan oleh anak buahnya atau pasukan yang berada di bawah komandonya.  Seorang atasan dapat dimintai pertanggungjawaban pidana atas pelanggaran HAM

yalig dilakukan oleh bawahannya. Hal ini bisa terjadi bilamana atasan mengetahui atau secara sadar mengabaikan informasi yang secara jelas menunjukkan bahwa bawahannya rnelakukan pelanggaran HAM berat, dan tidak mengambil tindakan apa-apa.

(9)

o Stratifikasi dan status sosial; yaitu tingkat pendidikan, usia, pekerjaan, keturunan dan ekonomi masyarakat Indonesia yang multikompleks (heterogen).

o Norma adat atau budaya lokal kadang bertentangan dengan HAM, terutama jika sudah bersinggung dengan kedudukan seseorang, upacara-upacara sakral, pergaulan dan sebagainya.

o Masih adanya konflik horizontal di kalangan masyarakat yang hanya disebabkan oleh hal-hal sepele.

Faktor Komunikasi dan Informasi

o Letak geografis Indonesia yang luas dengan laut, sungai, hutan, dan gunung yang membatasi komunikasi antardaerah.

o Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang belum terbangun secara baik yang mencakup seluruh wilayah Indonesia.

o Sistem informasi untuk kepentingan sosialisasi yang masih sangat terbatas baik sumber daya manusianya maupun perangkat (software dan hardware) yang diperlukan.

Faktor Kebijakan Pemerintah

o Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang pentingnya jaminan hak asasi manusia.

o Pemerintah tidak segera meratifikasikan hasil-hasil konvensi internasional tentang hak asasi manusia.

o Kalaupun ada, peraturan perundang-undangan masih sulit untuk diimplementasikan.

Faktor Aparat dan Penindakannya (Law Enforcement).

o Masih adanya oknum aparat yang secara institusi atau pribadi mengabaikan prosedur kerja yang sesuai dengan hak asasi manusia.

o Tingkat pendidikan dan kesejahteraan sebagian aparat yang dinilai masih belum layak sering membuka peluang ‘jalan pintas’ untuk memperkaya diri. Pelaksanaan tindakan pelanggaran oleh oknum aparat masih diskriminatif, tidak konsekuen, dan tindakan penyimpangan berupa KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)

(10)

kacau (chaos) dan persaingan diantara elite politik dan militer akhirnya memuncak pada peristiwa pembunuhan enam jendral pada 1 Oktober 1965 yang kemudian diikuti dengan krisis politik dan kekacauan sosial. Pada masa ini persoalan hak asasi manusia tidak memperoleh perhatian berarti, bahkan cenderung semakin jauh dari harapan. Era Orde Baru (1966-1998) di bawah kepemimpinan Jenderal Soeharto yang menyatakan diri hendak melakukan koreksi secara menyeluruh terhadap penyimpangan Pancasila dan UUD 1945, juga tidak menunjukan perkembangan yang berarti. Walaupun menyatakan sebagai orde kontitusional dan pembangunan, tetapi rezim ini kurang konsisten terhadap konstitusi dan melakukan pelanggaran HAM atas nama pembangunan. Begitu pula rancangan Piagam Hak-Hak Asasi Manusia dan Hak-Hak serta Kewajiban Warga Negara yang disusun oleh MPRS pada 1966 tidak kunjung muncul dalam bentuk ketetapan MPR hingga berakhirnya kekuasaan Orde Baru (1998). Tetapi, patut pula dicatat bahwa era keterbukaan dan meluasnya opini internasional tentang pentingnya mengembangkan demokratisasi dan perlindungan terhadap HAM telah memberi tekanan terhadap pemerintahan orde baru (Soeharto) untuk melakukan beberapa perubahan. Tercatat dalam pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Meski demikian, dalam sejarah panjang kekuasaan rezim orde baru terdapat praktik penyalahgunaan kekuasaan politik dan kehakiman, penutupan beberapa media massa, dan penghilangan paksa terhadap para aktivis pro-demokrasi. Pasca pemerintahan Orde Baru (era Reformasi), era ketika persoalan demokratisasi dan hak asasi manusia menjadi topik utama, telah banyak lahir produk peraturan perundangan tentang hak asasi manusia. Pedoman Penskoran

a. Petunjuk Penilaian Soal Pilihan Ganda

Nomor Soal Bobot Soal

1-15 5

Jumlah skor maksimal

150

Jika benar mendapatkan skor 150 Jika salah mendapatkan skor 0

Penentuan Nilai=N= Skor Perolehan x 100

(11)

No Undang-Undang No. 39 Tahun 1999

Tentang HAM ! 10

2. Sebutkan macam-macam HAM! 5

3. Uraikan upaya-upaya pemerintah dalam menegakkan HAM! pelanggaran HAM menurut UUNomor 39 Tahun 1999 undang-undang, tidak dikenal pelanggaran HAM yang dilakukan negara, badan hukum publik, atau badan hukum perdata. Setiap pelanggaran yang bertanggung jawab adalah pelakunya, bukan institusinya !

15

9. Kemukakan faktor-faktor apa saja yang menjadi hambatan

Jumlah skor maksimal = 100

(12)

Skor 15 Jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas/tepat sesuai dengan kajian teori pada buku pembelajaran

Skor 10 jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas/mendekati kajian teori pada buku pembelajaran

Skor 5 jika peserta didik menjawab tidak terlalu jelas /tepat dengan kajian teori Pada buku pembelajaran

Skor 5 jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas /mendekati kajian teori Pada buku pembelajaran

Skor 2 jika peserta didik menjawab tidak terlalu jelas /tepat dengan kajian teori Pada buku pembelajaran

Skor 0 jika peserta tidak menjawab satupun pertanyaan yang diberikan

Soal no. 2, 5, dan 7

Skor 5 jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas/tepat sesuai dengan kajian teori pada buku pembelajaran

Skor 3 jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas /mendekati kajian teori Pada buku pembelajaran

Skor 2 jika peserta didik menjawab tidak terlalu jelas /tepat dengan kajian teori Pada buku pembelajaran

Skor 0 jika peserta tidak menjawab satupun pertanyaan yang diberikan

(13)

KKM : 65

Keterangan Skor : Skor Perolehan Nilai = x100

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria : Skor Maksimal Kriteria Nilai

4 = Baik Sekali A = 89-100 Baik sekali

3 = Baik B = 77-88 Baik

Keterangan Skor : Skor Perolehan Nilai = x100

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria : Skor Maksimal Kriteria Nilai

4 = Baik Sekali A = 89-100 Baik sekali

3 = Baik B = 77-88 Baik

Aspek yang diamati Kategori keterangan

A B C D 1 Membiasakan bertegur sapa

(14)

2 Mengembangkan sikap toleransi beragama

3 Menghormati antar pemeluk agama

4 Membiasakan melaksanakan silaturahmi dengan pemeluk agama lain

5 Membina kerjasama antar suku

6 Membina kerukunan hidup antar ummat beragama Keterangan :

A = Nampak

B = Cukup Nampak C = Kurang Nampak D = Tidak Nampak Penilaian Keterampilan Sosial

N o

Aspek yang diamati Kategori Keterangan

1. Bertanya A B C D

2. Menyampaikan Ide A B C D

3. Komunikasi A B C D

4. Mendengar A B C D

5 Kerja sama A B C D

6 Keaktifan A B C D

7 Dukungan Kelompok A B C D

8 Dll A B C D

Keterangan :

4 = Sangat baik 3 = Baik

2 = Cukup 1 = Kurang Rekapitulasi Penilaian

No Nama Peserta Didik

Aspek – aspek yang dinilai Nilai = P+A

2

(15)

Mengetahui,

Kepala Sekolah, Guru Kelas X

Drs. Muh Akbal M.Hum Fitriah Artina

NIP. NIM.

Catatan :

Gambar

Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses Pelaksanaan Manajemen Kesiswaan di SD Muhammadiyah 10 Cabang Banjarmasin 4 dan bagaimana upaya kepala sekolah SD

ini adalah merancang Data Warehouse untuk menghasilkan informasi atau laporan yang bersifat Multidimensional untuk dipakai oleh pihak eksekutif dalam pengambilan

1) Kurang meratanya prinsip-prinsip pembagian tugas yang diberikan Kepala Bagian Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah kepada para pegawainya. Hal ini terlihat

Motivasi berprestasi akademik adalah dorongan dalam diri individu untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan dan mencapai prestasi yang lebih

Dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu lokasi yang dekat dengan pasar, transportasi, dan ketersediaan tenaga kerja

Jadi, untuk menjadi seorang guru yang prefesional selain memiliki wawasan keilmuan yang luas, harus mempunyai keahlian-keahlian yang harus di miliki agar terciptanya

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah Untuk mengetahui pengaruh kondisi sosial ekonomi dan lingkungan siswa terhadap kedisiplinan siswa SMP N 4 Jiken Kabupaten Blora

[r]