• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT GUGATAN NEW FINAL 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SURAT GUGATAN NEW FINAL 1"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT GUGATAN

Jakarta, 18 Agustus 2015 Perihal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Jl. Ampera Raya No.133, Ps. Minggu.

Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550

Dengan hormat,

Kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Anbiya Annisa, SH., L.LM.

2. Arfia Alyani, SH., L.LM. 3. Cut Taltha Azaria, SH., MH.

4. Diana Virda Ekaningrum, SH., MH. B.Bus. 5. Dionisia Widyarini, SH., MH.

6. Nuruzzhahrah Diza, SH., MH., M.Kn. 7. Putri Apriyanti, SH., MH.

8. Septina, SH., L.LM.

9. T. Adiesta Clarizka, SH., LL.M.

(2)

Advokat yang berkantor kantor hukum HRDY Councelor At Law yang beralamat di Sampoerna Strategic Building, Suite 02, Lt. 31, Jalan. Jenderal Sudirman Kav. 45-46, Setiabudi, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12930 berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 10 Agustus 2015 Nomor. 44/SKK/10.08/PMH/2015 yang bertindak baik bersama-sama maupun sendiri mewakili :

ALFIAN HELMI HASYIM, warga negara Indonesia, yang beralamat di Jalan. Bintaro Raya No. 10A, Kav 4. Kompleks Garuda Food, Tanah Kusir Jakarta Selatan selanjutnya disebut sebagai ---PENGGUGAT;

Dalam hal ini telah memilih tempat kediaman hukum (domisili hukum) di kantor kuasanya tersebut di atas, hendak mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap :

Randall Cafferty M.D., D.C yang beralamat di Pakubuwono Residence, Jalan Pakubuwono VI No. 68 Suite 103, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai---TERGUGAT I; Klinik Chiropractic First The Spine & Nerve Clinic yang beralamat di Pondok lndah Mall l, Jalan. Metro Pondok lndah, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai---TERGUGAT II;

PT Chiro First Indonesia yang beralamat di Tifa Building Lt. 3 Suite 301 ll. Kuningan Barat 26, Kuningan Barat Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai---TERGUGAT III. TERGUGAT I, TERGUGAT II, dan ERGUGAT III untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai PARA TERGUGAT.

Bahwa alasan, dasar fakta, dan dasar hukum diajukannya gugatan oleh Penggugat adalah sebagai berikut :

I. Kewenangan Absolut dan Kewenangan Relatif Pengadilan

(3)

Bahwa berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 25 ayat 2 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, yang menyatakan “Peradilan umum berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana dan perkara perdata”. Sehingga, apabila merujuk pada ketentuan yang diatur dalam Pasal 25 ayat 2 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, maka Pengadilan Negeri sebagai Peradilan Umum berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara perkara perdata, yaitu perkara perbuatan melawan hukum dan perkara wanprestasi.

- Kewenangan Relatif Pengadilan

 Bahwa berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 118 ayat 2 HIR, yang menyatakan “Jika tergugat lebih dari satu orang, sedang mereka tidak tinggal dalam wilayah Pengadilan Negeri yang sama, maka gugatan diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang berada pada salah satu domisili atau tempat tinggal dari tergugat, yang dipilih oleh penggugat”.

 Bahwa Tergugat I yang beralamat di Pakubuwono Residence, Jalan Pakubuwono VI No. 68 Suite 103, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan; Tergugat II yang beralamat di Pondok lndah Mall l, Jalan. Metro Pondok lndah, Jakarta Selatan; dan Tergugat III yang beralamat di Tifa Building Lt. 3 Suite 301 ll. Kuningan Barat 26, Kuningan Barat Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

 Sehingga, apabila merujuk pada ketentuan yang diatur dalam Pasal 118 ayat 2 HIR, maka Penggugat memilih untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri yang berada pada salah satu domisili dari beberapa Tergugat, yaitu mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri yang berada pada domisili dari Tergugat III, yaitu mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dengan demikian, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara ini.

(4)

 Bahwa menurut R. Subekti dalam bukunya yang berjudul Pokok-Pokok Hukum Perdata mengatakan bahwa dalam hukum, orang (persoon) berarti pembawa hak atau subyek di dalam hukum.

 Bahwa Penggugat adalah pribadi kodrati yang berkedudukan di Jalan. Bintaro Raya No. 10A, Kav 4. Kompleks Garuda Food, Tanah Kusir Jakarta Selatan. (vide : KTP Penggugat).

 Bahwa yang dapat menuntut ganti rugi adalah pihak yang mengalami kerugian.  Bahwa Penggugat adalah ayah dari Anak Penggugat Siska Nadya, yaitu korban

yang diterapi chiropractic oleh Tergugat I. (vide: Kartu Keluarga Penggugat).

- Para Tergugat

 Bahwa berdasarkan Pasal 100 Rv dikatakan bahwa seorang asing bukan penduduk bahkan tidak berdiam di Indonesia dapat digugat di hadapan hakim Indonesia untuk perikatan-perikatan yang dilakukan di Indonesia atau dimana saja dengan warga Negara Indonesia.

 Bahwa Tergugat I adalah seorang asing berkewarganegaraan Amerika dengan nomor paspor xxx. (vide bukti paspor Tergugat I)

 Bahwa Tergugat I merupakan therapist yang bekerja pada klinik Chiropractic First Spinal and Nerve Clinic.

 Bahwa Tergugat I melakukan kesalahan prosedural medis terhadap anak kandung Penggugat yang bernama Anak Penggugat Siska Nadya, sehingga mengakibatkan anak kandung Penggugat meninggal dunia, dimana berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata, yang menyatakan “Setiap perbuatan melawan hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menimbulkan kerugian, untuk mengganti kerugian tersebut”.

(5)

Anak Penggugat Siska Nadya meninggal dunia. (vide rekam medis, resume medis, dan bukti surat kematian Anak Penggugat ).

 Bahwa berdasarkan pada hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka Tergugat I ditarik sebagai pihak dalam gugatan ini untuk bertanggung jawab terhadap kerugian yang dialami oleh Penggugat sebagai akibat dari kesalahan yang dilakukan oleh Tergugat I baik secara sengaja maupun lalai dan mewajibkan Tergugat I karena kesalahannya yang menimbulkan kerugian terhadap Penggugat, untuk mengganti kerugian tersebut.

 Bahwa Tergugat II merupakan pimpinan cabang klinik Chiropractic First Spinal and Nerve Clinic berdasarkan Surat Izin Pendirian dan Penyelenggaran Klinik Chiropractic First Spinal and Nerve Clinic Nomor. 9573/JKSL/2010. (vide bukti surat izin pendirian dan penyelenggaraan klinik) .

 Bahwa Tergugat II merupakan Pimpinan Cabang Klinik Chiropractic First Spinal and Nerve Clinic, tempat dimana anak Penggugat melakukan terapi chiropractic.  Bahwa Tergugat II merupakan klinik yang mempekerjakan Tergugat I sebagai

therapist yang tidak memiliki izin dan lisensi yang sah untuk melakukan praktik chiropractic harus bertanggung jawab terhadap kesalahan yang dilakukan oleh Tergugat I baik secara sengaja maupun lalai yang menimbulkan kerugian terhadap Penggugat, dimana berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 1367 ayat (3) KUHPerdata, yang menyatakan “Bahwa majikan dan mereka yang mengangkat orang lain untuk mewakili urusan mereka bertanggung jawab terhadap kerugian yang ditimbulkan oleh pelayan atau bawahan mereka dalam melakukan pekerjaannya”.

(6)

Tergugat I baik secara sengaja maupun lalai dalam melakukan pekerjaannya sebagai therapist.

(7)

Penggugat ini, pihak Tergugat I menyarankan kembali agar Anak Penggugat melakukan terapi sebanyak 40 kali tetapi dibuat menjadi dua kali sehari untuk mempersingkat waktu.

Bahwa pada tanggal 6 Agustus setelah menjalankan dua kali terapi, tepatnya setelah terapi ke dua pada hari itu, Anak Pengugat mengeluh kesakitan di bagian lehernya dan menyebabkannya dilarikan ke Rumah Sakit.

Bahwa diketahui karena tidak tertolong lagi nyawanya setalah mendapat pertolongan medis, maka Anak Penggugat dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 7 Agustus 2015.

Bahwa diketahui dalam jangka waktu 4.5 jam setelah dilakukannya terapi oleh Tergugat I kepada Anak Penggugat, Anak Penggugat mengeluhkan kesakitan di bagian leher kepada Penggugat menyebabkan si Anak Penggugat ini dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Bahwa diketahui waktu meninggalnya Anak Penggugat hanya berselang tujuh (7) jam saja sejak terakhir Ia mengeluh kesakitan di bagian lehernya.

Bahwa berdasarkan fakta dan alat bukti visum et repertum (vide VER) dinyatakan bahwa meninggalnya Anak Penggugat adalah karena pecahnya pembuluh darah di bagian tengkuk.

Bahwa berdasarkan fakta tersebut diketahui bahwa Tergugat I melakukan tindakan medis berupa penggerakan kepala korban Anak Penggugat ke kanan dan ke kiri (vide bukti rekam medis dan resume medis)

Bahwa berdasarkan fakta di atas dapat disimpulkan bahwa karena ketidakhati-hatian dalam praktik prosedural medis yang dilakukan oleh Tergugat I menyebabkan terjadinya pecah pembuluh darah pada Anak Penggugat yang menyebabkan Anak Penggugat meninggal dunia.

b. Bahwa berdasarkan fakta (vide rekam medis) diketahui pula bahwa Tergugat I menyarankan agar terapi yang dilakukan oleh Anak Penggugat dilakukan menjadi dua kali sehari untuk mempersingkat waktu.

(8)

tindakan yang tidak mengikuti SOP dan tidak menerapkan prinsip kehati-hatian (precautionary principle).

d. Bahwa karena tidak dilaksanakannya SOP yang ada serta tidak diterapkannya prinsip kehati-hatian dalam tindakan medis yang dilakukan oleh Tergugat I maka hal ini menyebabkan pecahnya pembuluh darah Anak Penggugat yang akhirnya berimplikasi pada kematian (vide surat rekam medis, resume medis, surat kematian).

e. Bahwa Tergugat I melakukan perbuatan melawan hukum terhadap anak penggugat, hingga mengakibatkan anak penggugat tersebut meninggal dunia sebagaimana yang diatur dalam ketentan Pasal 1365 KUHPerdata.

f. Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 3 ayat (2) huruf (a) Keputusan Menteri Kesehatan 1076/MENKES/SK/VII/2003, yang menyatakan “chiropractor dimasukkan dalam kategori pengobatan tradisional dengan keterampilan” dan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan tradisional, yang menyatakan “bahwa tenaga kesehatan tradisional warga negara asing dapat berpraktik di Indonesia, dengan adanya persyaratan-persyaratan seperti, mengikuti evaluasi kompetensi terhadap kelengkapan administratif dan kemampuan untuk praktik, Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional sementara bagi tenaga kesehatan tradisional warga negara asing berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang hanya untuk 1 (satu) tahun berikutnya, dan Surat Izin Praktek Tenaga Kesehatan Tradisional bagi tenaga kesehatan tradisional warga negara asing berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang hanya untuk 1 (satu) tahun berikutnya”. Dalam hal ini Tergugat I tidak memenuhi kualifikasi sebagai tenaga kesehatan tradisional warga negara asing yang dapat berpraktik di Indonesia sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 53 Peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2014.

(9)

h. Bahwa karena tidak terpenuhinya syarat-syarat menjadi dalam Pasal 53 Peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2014 dan Pasal 46 ayat (1) Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan maka seharusnya menunjukkan bahwa tenaga medis tersebut tidak memiliki kompetensi sebagai tenaga medis yang terkualifikasi sehingga rawan dalam melakukan praktik dan prosedur terapi chiropractor yang aman.

i. Bahwa Tergugat I juga terbukti telah menyalahi prosedur terapi chiropractic yang aman sebagaimana diatur dalam Bagian 2 : Panduan Mengenai Chiropraktik Yang Aman, Panduan WHO Mengenai Pelatihan Dasar Dan Keselamatan Dalam Chiropraktik, Jenewa, 2005, dengan demikian Tergugat I tidak menaati standar profesi, standar pelayanan, dan etika profesi sebagaimana yang diatur dalam Pasal 24 ayat (2) Permenkes No.317 Tahun 2010.

(10)

BAHWA TERGUGAT I TELAH MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM BERDASARKAN PASAL 1365 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA Berdasarkan ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, yang menyatakan :

“Setiap perbuatan melawan hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menimbulkan kerugian, untuk mengganti kerugian tersebut”.

Sehingga, untuk menyatakan suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang merupakan suatu perbuatan melawan hukum dan bahwa untuk dapat menuntut pertanggungjawaban kepada seseorang yang digugat dengan dalil perbuatan melawan hukum, maka unsur perbuatan, unsur melawan hukum, unsur kesalahan, unsur kerugian, dan unsur hubungan kausalitas (hubungan sebab-akibat) antara perbuatan melawan hukum yang mengandung unsur kesalahan dengan akibat yang terjadi yaitu berupa kerugian yang dialami oleh pihak lain harus terpenuhi secara keseluruhan.

BAHWA TERGUGAT I TELAH MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM TERHADAP ANAK PENGGUGAT

Suatu perbuatan melawan hukum diawali oleh suatu perbuatan dari pelakunya. Umumnya diterima anggapan bahwa dengan perbuatan disini dimaksudkan, baik berbuat sesuatu (dalam arti aktif), maupun tidak berbuat sesuatu (dalam arti pasif). Menurut Achmad Ichsan, Hukum Perdata, (Jakarta: PT. Pembimbing Masa, 1969), hlm. 250), yang menyatakan perbuatan adalah tindakan yang nampak secara aktif, juga termasuk tindakan yang nampak secara tidak aktif artinya tidak nampak adanya suatu perbuatan, tetapi sikap ini bersumber pada kesadaran dari yang bersangkutan akan tindakan yang harus dilakukan tetapi tidak dilakukan.

Perbuatan melawan hukum telah ditafsirkan secara luas, menurut M.A Moegni Djojodirdjo, Perbuatan Melawan Hukum, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1979), hlm. 32, yang mencakup salah satu unsur dari perbuatan-perbuatan sebagai berikut :

 Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum dari pihak pelaku yang bersangkutan tersebut.

(11)

 Perbuatan yang bertentangan dengan kaidah kesusilaan.

 Perbuatan yang bertentangan dengan kepatutan. ketelitian, dan kehati-hatian yang berlaku di kalangan masyarakat.

- Bahwa Tergugat I melakukan perbuatan aktif, yaitu terapi chiropractic terhadap Anak Penggugat Siska Nadya.

- Bahwa Tergugat I dalam melakukan terapi chiropractic terhadap Anak Penggugat Siska yang dilakukan secara melawan hukum, yaitu melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kepatutan. ketelitian, dan kehati-hatian yang berlaku di kalangan masyarakat. Adapun perbuatan Tergugat I yang bertentangan dengan kepatutan. ketelitian, dan kehati-hatian yang berlaku di kalangan masyarakat diuraikan sebagai berikut :

1. Kepatutan

Bahwa Tergugat I dalam melakukan terapi chiropractic terhadap Anak Penggugat dilakukan dengan tanpa memiliki lisensi, sehingga dalam hal ini Tergugat I tidak memiliki kompetensi untuk bertindak sebagai Chiropractor.

2. Ketelitian

Bahwa Tergugat I mengabaikan hasil foto X-ray yang dibawa oleh Anak Penggugat pada saat berkonsultasi dengan Tergugat I, padahal menurut council chiropractic America pemeriksaan yang seharusnya dilakukan sebelum melakukan terapi chiropractic adalah :

a. Melakukan pemeriksaan awal (diagnosa);

b. Neurologic Medical Imaging (dalam hal ini X-ray atau MRI). 3. Kehati-hatian

 Bahwa Tergugat I tidak melakukan scanning awal untuk mendeteksi kondisi tubuh terakhir Anak Penggugat , sehingga perlakuan terapi terhadap Anak Penggugat dilakukan secara tidak berdasar.

(12)

ke kiri dan kanan beberapa kali hingga terdengar suara “kreeek” dari tulang leher

 Bahwa sebelum melakukan terapi chiropractic, kondisi Anak Penggugat baik-baik saja, Namun dalam waktu satu hari setelah melakukan terapi chiropractic tersebut, Anak Penggugat mengalami kesakitan pada bagian lehernya dan kemudian di bawa ke Unit Gawat Darurat (UGD RSPI) dan dinyatakan meninggal dunia pada tanggal Agustus 2015 pukul 06.00. Dengan demikian hal ini menunjukkan adanya ketidakhati-hatian dalam proses penajalanan terapi yang dilakukan oleh Tergugat I terhadap Anak Penggugat .

- Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan tersebut di atas, maka Tergugat I telah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum yang bertentangan dengan kepatutan. ketelitian, dan kehati-hatian yang berlaku di kalangan masyarakat.

BAHWA TERGUGAT II BERTANGGUNG JAWAB ATAS KESALAHAN YANG DILAKUKAN OLEH TERGUGAT I BERDASARKAN PASAL 1367 AYAT 3 KUHPERDATA

- Tergugat II dalam mempekerjakan tenaga kesehatan tradisional warga negara asing tidak memenuhi persyaratan berdasarkan Pasal 53 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, dimana seharusnya Tergugat I memiliki Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional (STRTKT) sementara dan Surat Izin Praktek Tenaga Kesehatan Tradisional (SIPTKT).

- Tergugat II tidak memiliki izin praktik yang jelas untuk melakukan praktik pengobatan tradisional, dimana dalam hal ini Tergugat II melakukan praktik pengobatan tradisional secara illegal yang melanggar ketentuan Pasal 53 ayat (5) huruf (b) PP No. 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional.

(13)

pengawasan secara intensif kepada Tergugat I dalam melakukan praktik Chiropractic, sehingga Tergugat II bertanggungjawab terhadap tindakan yang dilakukan oleh Tergugat I sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 1367 ayat (3) KUHPerdata.

BAHWA TERGUGAT III BERTANGGUNG JAWAB ATAS KESALAHAN YANG DILAKUKAN OLEH TERGUGAT I DAN TERGUGAT II BERDASARKAN PASAL 1367 AYAT 3 KUHPERDATA.

- Bahwa Tergugat III telah terbukti melakukan tindakan perbuatan melawan hukum, dimana Tergugat III sebagai perusahaan induk tidak melakukan pengawasan secara intensif dalam menjalankan usahanya dengan membuka fasilitas kesehatan pada beberapa Chiropractic First The Spine and Nerve Clinic, yang salah satunya adalah Chiropractic First The Spine and Nerve Clinic Cabang Pondok Indah Mall (Tergugat II) dengan tidak memiliki izin yang mempekerjakan Randall Cafferty M.D., D.C (Tergugat I) sebagai tenaga kerja chiropractor berkewarganegaraan asing yang tidak memiliki lisensi, yang mana hal ini melanggar ketentuan Pasal 52 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, yang menyatakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional dapat mendayagunakan tenaga kesehatan tradisional warga negara asing sesuai dengan persyaratan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 52 ayat (2) sampai dengan Pasal 52 ayat (6) Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional.

- Bahwa Tergugat III sebagai perusahaan induk dalam menjalankan usahanya telah membuka fasilitas kesehatan pada beberapa Chiropractic First The Spine and Nerve Clinic, yang salah satunya adalah Chiropractic First The Spine and Nerve Clinic Cabang Pondok Indah Mall (Tergugat II) dengan tidak memiliki izin yang mempekerjakan Randall Cafferty M.D., D.C (Tergugat I) sebagai tenaga kerja chiropractor berkewarganegaraan asing yang tidak memiliki lisensi, harus melakukan pertanggungjawaban sebagai berikut :

(14)

ini Tergugat III melalaikan kewajiban hukumnya untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II sebagai anak perusahaan, agar Tergugat I dan Tergugat II sebagai anak perusahaan tidak melakukan perbuatan melawan hukum.

 Tergugat III sebagai perusahaan induk atas dasar tanggung jawab terhadap perbuatan Tergugat I dan Tergugat II sebagai anak perusahaan yang menjadi tanggungannya (vicarious liability), dimana dalam hal ini Tergugat III sebagai perusahaan induk yang merupakan pelaku usaha wajib untuk bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 19 ayat (1) UU 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

- Bahwa, dari uraian diatas terbukti akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat I, II dan III telah menyebabkan kerugian bagi Penggugat yang merupakan ayah Anak Penggugat , mengingat setelah menjalani terapi yang dilakukan Tergugat I, kondisi anak Penggugat memburuk sehingga harus menjalani penanganan darurat di UGD RS Pondok Indah, yang kemudian tidak dapat menolong nyawa anak Penggugat, mengingat kondisinya yang sudah sangat parah. Dan usaha penanganan gawat darurat hingga Anak Penggugat meninggal, Penggugat telah mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar biaya Rumah Sakit, biaya ambulans dan pemakaman anak Penggugat.

- Bahwa, selain itu Penggugat telah kehilangan anak perempuannya yang memiliki masa depan cemerlang, mengingat statusnya sebagai Mahasiswa berprestasi yang mendapatkan bantuan pendidikan untuk melanjutkan pendidikan S2 di Perancis. Adapun dalam rangka pendidikan tersebut, Penggugat telah membayar seluruh biaya-biaya selama anak Penggugat bersekolah di Perancis.

(15)

- Bahwa, adapun kerugian yang ditimbulkan oleh Tergugat I, II dan III meliputi sebagai berikut:

a. Kerugian materiil

- Biaya UGD RS Pondok Indah Rp. 6.000.000

- Biaya Ambulans Rp 2.000.000

- Biaya Terapi Chiropractic Rp 17.000.000 - Biaya Pemakaman San Diego Hills Rp. 100.000.000 - Biaya Pendidikan Kuliah S2 di Perancis Rp. 900.000.000 - Biaya tiket pesawat Jakarta – Perancis Rp. 12.000.000 - Biaya pengurusan Visa Rp 4.000.000 - Biaya apartemen di Perancis selama 1 tahun Rp 180.000.000 - Biaya asuransi kesehatan di Perancis Rp 200.000.000 - Total Kerugian Materiil Rp 1.421.000.000

b. Kerugian immateriil

Penghasilan Anak Penggugat Rp 20.000.000 x 12 bulan x 20 tahun = Rp 4.800.000.000

- Bahwa untuk menjamin agar putusan ini dapat dilaksanakan sehingga tidak menjadi suatu putusan yang sia-sia maka Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Cq Ketua Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini berkenan meletakkan sita jaminan atas harta benda bergerak maupun harta benda tidak bergerak yang dimiliki Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, yaitu sebagai berikut :

1. Mobil sedan Alphard milik Tergugat I dengan Nomor Polisi B 1961 RCF milik Tergugat I.

2. Bangunan dan berikut dengan isinya yang terletak di Pondok lndah Mall l, Jalan. Metro Pondok lndah, Jakarta Selatan, yang setempat dikenal dengan nama Chiropractic First The Spine & Nerve Clinic.

(16)

Prapatan, Jakarta Selatan, yang setempat dikenal dengan nama PT. Chiro First Indonesia.

- Bahwa dikhawatirkan Para Tergugat lalai dalam melaksanakan putusan perkara ini, maka Penggugat mohon agar Para Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa kepada Penggugat sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk setiap hari keterlambatannya memenuhi putusan perkara ini terhitung sejak tanggal putusan perkara ini diucapkan.

- Bahwa berdasarkan Pasal 180 HIR, mohon agar putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar Bij Voorraad), walaupun terdapat Verzet, Banding, maupun Kasasi.

Berdasarkan alasan-alasan hukum dan bukti-bukti sebagaimana diuraikan tersebut diatas, maka jelas gugatan Penggugat sangat beralasan dan patut untuk dikabulkan seluruhnya. Oleh karena itu Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Cq Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini berkenan untuk memutus sebagai berikut :

Dalam Provisi :

- Sebelum memeriksa perkara ini mohon agar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkenan melaksanakan sita jaminan terlebih dahulu atas harta benda bergerak maupun harta benda tidak bergerak yang dimiliki Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, yaitu sebagai berikut :

1. Mobil sedan Alphard milik Tergugat I dengan Nomor Polisi B 1961 RCF milik Tergugat I.

2. Bangunan dan berikut dengan isinya yang terletak di Pondok lndah Mall l, Jalan. Metro Pondok lndah, Jakarta Selatan, yang setempat dikenal dengan nama Chiropractic First The Spine & Nerve Clinic.

3. Bangunan dan berikut dengan isinya yang terletak di Tifa Building Lt. 3 Suite 301 ll. Kuningan Barat 26, Kuningan Barat Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang setempat dikenal dengan nama PT. Chiro First Indonesia.

(17)

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

3. Menyatakan secara hukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III bertanggung jawab secara tanggung menanggung.

4. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III untuk membayar ganti rugi materiil sebesar Rp. 1.421.000.000 (satu miliar empat ratus dua puluh satu juta rupiah) kepada Penggugat secara tunai.

5. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III untuk membayar ganti rugi materiil sebesar Rp. 4.800.000.000 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) kepada Penggugat secara tunai.

6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas harta benda bergerak maupun harta benda tidak bergerak yang dimiliki Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III.

7. Menyatakan putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar Bij Voorraad), walaupun terdapat Verzet, Banding, maupun Kasasi.

8. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III secara tanggung menanggung untuk membayar uang paksa kepada Penggugat sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk setiap hari keterlambatannya memenuhi putusan perkara ini terhitung sejak tanggal putusan perkara ini diucapkan.

9. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III secara tanggung menanggung untuk membayar biaya perkara.

(18)

Hormat Kami,

Kuasa Hukum Penggugat

Anbiya Annisa, SH., L.LM. Arfia Alyani, SH., L.LM.

Cut Taltha Azaria, SH., MH. Diana Virda Ekaningrum, SH., MH. B.Bus.

Dionisia Widyarini, SH., MH. Nuruzzhahrah Diza, SH., MH., M.Kn.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Pantai Pulau Bengkalis bagian Barat yang mengalami laju abrasi dan akresi paling tinggi pada kurun waktu tahun 1988 – 2014 .... Laju perubahan garis pantai Pulau Bengkalis bagian

• Frame solusi kerusakan TV mati total dan tidak ada lampu indikator yang menyala :.. o Periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input

Pengukuran kinerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur tahun 2013 berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam Rencana dan

Mikroprosesor merupakan sebuah komponen yang berfungsi melaksanakan suatu fungsi suatu unit pemroses sentral atau biasa disebut CPU, sedangkan sistem mikroprosesor

Kadar hormon testosteron antara kelompok ekstrak metanol dan fraksi metanol yang berbeda bila dibandingkan dengan kadar hormon testosteron kelompok fraksi

Berdasarkan faktor eksternal tersebut, menunjukkan bahwa lingkungan di kawasan Air Terjun Curug Pandan Kabupaten Lahat merupakan tempat yang cocok untuk tumbuhnya

Hal tersebut telah sesuai dengan data yang diperoleh dari analisis XRF yang menyatakan bahwa senyawa pada sampel 3M1 yang mempunyai persen berat paling tinggi adalah senyawa

Begitu juga dengan Suparto Brata, dalam roman karyanya memiliki kekhasan tersendiri pada setiap kata dalam kalimat yang digunakannya, terdapat adanya pemanfaatan aspek-aspek