• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepemimpinan Dalam Hubungan Internasiona (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kepemimpinan Dalam Hubungan Internasiona (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Abraham Lincoln1 adalah Presiden ke 16 Amerika Serikat dan dianggap oleh masyarakat Amerika Serikat sebagai Presiden terbesar dari Amerika Serikat. Dia memimpin Partai Republik2 dengan mengalahkan Konfederasi3 yang menantang untuk demokratisasi Amerika

Serikat. Sebagai Presiden, beliau membangun Partai Republik menjadi organisasi nasional yang kuat, dan menghapuskan perbudakan dalam Konfederasi.

Abraham Lincoln lahir pada tanggal 12 Februari 1809, dari pasangan Thomas Lincoln4 dan Nancy Hanks5 di sebuah kota kecil di Kentucky. Masa kecil Lincoln penuh

dengan peristiwa suka dan duka, contoh keluarganya harus terpaksa dipindahkan ke Indiana karena mereka kehilangan hak atas tanah mereka di Kentucky. Lincoln hanya menghabiskan 18 bulan di sekolah formal tapi pendidikannya berasal dari belajar sendiri dirumah akibat dari keterbatasan keuangan yang dimiliki oleh keluarganya. Lincoln adalah orang yang benar-benar berbakat, mampu bergulat, dan pelempar/wielder kapak yang terampil. Dia juga sangat berbakat dalam bercerita dan sering menghibur banyak teman-temannya di setiap pertemuan dan perkumpulan. Ketika masih muda, Abraham Lincoln bekerja dalam berbagai bidang. Dia pernah bekerja sebagai pembelah kayu pagar, menjadi tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal sungai, juru tulis, mengurus kedai, kepala kantor pos, dan menjadi pengacara. Saat beranjak dewasa, Abe berusaha keras untuk menambah pengetahuannya. Dia menggunakan sebaik-baiknya semua buku yang dapat dibacanya, hingga akhirnya berhasil menjadi seorang pengacara pada usia 28 tahun. Abraham Lincoln juga dikenal sebagai Abe Lincoln dan menggunakan nama julukan (nicknamed) Honest Abe, Rail Splitter, dan Great Emancipator.

Lincoln memulai karier politiknya pada usia muda, 23 tahun. Ketika itu Abe berusaha untuk dipilih menjadi anggota The House of Representatives negara bagian Illinois6, di bagian

barat-tengah Amerika. Namun ia kalah pada saat pemilihan pertama, dua tahun kemudan Lincoln berusaha kembali dan menang. Setelah itu dia kembali terpilih selama tiga kali berturut-turut setelahnya. 5 tahun kemudian, dia memulai protes pertama melawan perbudakan. Selain itu, dia memprotes perang di Meksiko7, dengan mengatakan bahwa

1http://www.whitehouse.gov/1600/presidents/abrahamlincoln diakses pada tanggal 13 Januari 2015

2https://gop.com/ diakses pada tanggal 13 Januari 2015

3http://www.history.com/topics/american-civil-war/confederate-states-of-america diakses pada tanggal 13 Januari 2015

4http://www.nps.gov/liho/historyculture/father.htm diakses pada tanggal 13 Januari 2015 5http://www.nps.gov/libo/historyculture/nancy-hanks-lincoln.htm diakses pada tanggal 13 Januari 2015

6http://www.ilga.gov/house/ diakses pada tanggal 13 Januari 2014

(2)

Presiden Polk8 melakukannya untuk kepentingan pribadi dalam meraih dukungan dari

kongres dan senat. Akibat Lincoln berbicara dengan pernyataan melawan dan menentang Presiden, menyebabkannya kehilangan pijakan panggung politik. Akan tetapi dia menghabiskan beberapa tahun ke depan berbicara di publik menentang perbudakan sebagai warga negara. Lincoln dua kali gagal dalam pemilihan Senat Amerika Serikat di tahun 1854 dan 1858 sebagai partisipan Partai Republik. Akan tetapi Abraham Lincoln menjadi terkenal di seluruh negara sebagai orang politik, akibat perdebatannya dengan seorang lawan Stephen A. Douglas9 dalam kampanye pemilihan Senator Amerika pada tahun 1858. Sekalipun ia

kalah dalam pemilihan senator, partai Republik memilihnya menjadi calon presiden dalam pemilihan pada tahun 1860. Saat itu Amerika Serikat telah hampir terpecah belah akibat masalah perbudakan. Karir politiknya semakin meroket pada saat terpilih sebagai Presiden ke-16 Amerika Serikat pada pemilu tahun 1860.

Saat Lincoln akan menjadi Presiden Amerika Serikat, banyak perwakilan dari setiap negara bagian yang menyetujui pengangkatannya dan menegaskan bahwa mereka akan meninggalkan Perhimpunan atau Konfederasi. Pada 6 November 1860, Lincoln dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-16 dan sebulan kemudian, Perang Saudara Amerika10 antara negara-negara bagian di Utara (Union)11 dan negara-negara bagian di

Selatan (Konfederasi)12 pecah. Walaupun ia membenci perang, Presiden Lincoln

menerimanya sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan persatuan negara.

Perang ini berlangsung selama 4 tahun, dan diakhiri dengan penyerahan Jenderal Robert E. Lee13 dan tentara Konfederasi. Pada pertengahan perang saudara, Presiden

Abraham Lincoln mengeluarkan Proklamasi Pembebasan (The Emancipation Proclamation)14

yang mengubah derajat kehidupan masyarakat Amerika. Proklamasi itu menyatakan bahwa semua budak kulit hitam di negara-negara bagian ataupun daerah-daerah negara-negara bagian yang melawan Amerika Serikat akan bebas mulai 1 Januari 1863. Proklamasi itu

8http://www.whitehouse.gov/1600/presidents/jamespolk diakses pada tanggal 13 Januari 2015

9http://www.history.com/topics/stephen-a-douglas diakses pada tanggal 13 Januari 2015 10http://www.civilwar.org/education/history/civil-war-overview/overview.html diakses pada tanggal 13 Januari 2015

11http://www.legendsofamerica.com/ah-unioncivilwar.html diakses pada tanggal 14 Januari 2015

12http://www.history.com/topics/american-civil-war/confederate-states-of-america diakses pada tanggal 14 Januari 2015

13http://www.biography.com/people/robert-e-lee-9377163 diakses pada tanggal 13 Januari 2015

(3)

mencetuskan semangat semua orang yang memperjuangkan kebebasan, dan menjad pendorong ke arah penghapusan perbudakan di seluruh Amerika Serikat.

Dia menghabiskan sebagian besar waktunya setelah perang untuk merekonstruksi Amerika Serikat dan menggalang orang-orang sekali lagi bersama-sama berjuang melalui pidato dan retorikanya. Lincoln kemudian dibunuh oleh seorang aktor teater bernama John Wilkes Booth15 dengan cara menembak pada tanggal 14 April 1865 dan meninggal 1 hari

setelahnya pada usia 56 tahun.

Kepemimpinan Abraham Lincoln

 Jangan menyerah

Abraham Lincoln menunjukkan kekuatan kegigihan sambil terus berjalan untuk posisi di Senat Amerika Serikat meskipun dia sudah gagal dua kali. Ketekunan ini terbayar ketika menjadi Presiden ke-16 Amerika Serikat. Kekuatannya sebagai seorang pemimpin dan sebagai pribadi dalam menunjukkan ketekunan, Lincoln ingin melihat perbudakan dihapuskan di Amerika Serikat, dan dia terus melakukannya sampai hal itu terjadi.

 Memiliki keinginan untuk belajar

Meskipun Abraham Lincoln tidak pernah melalui sekolah formal, dia tidak pernah kehilangan keinginan untuk belajar, dan itu menunjukkan minatnya yang besar dalam membaca dan selama perang, dia memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang strategi perang. Keinginan ini membuatnya menjadi pembicara publik yang besar dan juga salah satu orang yang paling dikutip dalam sejarah. Dia memiliki hikmat dan kharisma sehingga orang saat ini masih mengutip dia, dan para ahli sejarah menganggap dia yang paling berhasil dari semua Presiden Amerika Serikat.

Analisa Tokoh

Pertama, jika mengacu pada defnisi seorang pemimpin,i Abraham Lincoln adalah seorang pemimpin. Dia memang seorang Presiden Amerika Serikat yang mempunyai kiprah sangat besar bagi kesetaraan di Amerika Serikat, bahkan di dunia

(4)

sekalipun. Seorang pemimpin dapat diartikan sebagai individu yang bisa membawa dampak perubahan positif dalam organisasinya dengan cara membangun komunitas dengan cara membangun kepercayaan, mampu mengatur struktur organisasi, dan proses kedua hal tersebut harus dalam situasi dimana ia melibatkan banyak pemangku kepentingan otoritas, budaya, dan geografis. Jadi jika mengacu pada definisi diatas, Abraham Lincoln memang seorang individu yang membawa dampak perubahan positif dalam organisasinya, dimana beliau berjuang untuk mendapat persetujuan dari House of Resepresentatives16Amerika

Serikat untuk mendapat persetujuan agar beliau dapat mengamandemenkan konstitusi Amerika Serikat yang berkaitan dengan pembebasan dan kemerdekaan budak dan kesetaraan. Hal ini dilakukan dengan cara membangun kepercayaan terhadap anggota House of Resepresentatives sehingga pada akhirnya mereka menyetujui untuk setuju dengan ide Abraham Lincoln mengenai konstitusi tersebut. Beliau terbukti sebagai salah satu Presiden Amerika Serikat terbaik sepanjang masa karena kontribusinya. Namun, pembuatan kebijakan ini membawa dampak positif di seluruh penjuru negeri Amerika Serikat. Walaupun kebijakan ini pada awalnya hanya ditujukan untuk mengamandemen konstitusi Amerika Serikat, akan tetapi kebijakan Lincoln dalam penghapusan sistem perbudakan dan program kesetaraan mempengaruhi pandangan dunia mengenai hal tersebut pada waktu itu dan zaman sekarang.

Yang kedua adalah dianalisa dari pendekatan sebagai berikut; Trait Approach, Behaviour Approach, dan Power Influence Approach. Jika dilihat dari pendekatan karakter dan sifat (trait approach), Abraham Lincoln adalah sosok pemimpin yang sangat hebat. Dia dikenal bersifat sederhana dan rendah hati. Beliau merupakan sosok pemimpin yang mau mendengarkan pendapat dan kritikan orang lain atas dirinya, tanpa membuat orang tersebut takut atau malu untuk menyampaikan pendapatnya. Beliau juga sosok yang tidak mementingkan dirinya sendiri, ketika beliau terpilih menjadi Presiden Amerika Serikata, beliau bersikukuh untuk membuat kesetaraan di seluruh negeri baik negara bagian utara maupun selatan walaupun pada saat itu beliau ditentang oleh Konfederasi Pemerintah Amerika yang menguasai negara bagian selatan. Selain itu, karakter kepemimpinannya yang hebat adalah beliau mau turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi wilayah yang dipimpin olehnya.

Karakter dan sifat beliau ini terlihat jelas dalam film yang berjudul Lincoln17, yang

menceritakan biografi kehidupannya di saat setelah terpilih menjadi Presiden Amerika

16http://www.house.gov/ diakses pada tanggal 13 Januari 2015

(5)

Serikat. Di film tersebut, Lincoln mengunjungi dan bercengkerama dengan tentara di barak mereka. Lincoln juga tidak segan–segan mengadakan pertemuan dengan warga negaranya dan membiarkan mereka untuk memberikan pendapat dan kritikan untuk dirinya sendiri. Dari sisi behaviour approach, dapat dilihat dari segi tugas dimana Lincoln menyelesaikan tugasnya dengan sangat baik. Sebelum wafat, Lincoln telah berhasil memproklamasikan kesetaraan dan mengamandemenkan kesetaraan di Amerika Serikat. Apa yang telah dibuatnya sangatlah berarti, khususnya bagi para budak yang merasa merdeka dan bebas. Dari segi orang sekitar, Abe sangat rendah hati terhadap orang–orang yang bekerja dengannya. Diapun tidak ragu-ragu mendengarkan pendapat mereka dan memperbolehkan para pekerja untuk tidak setuju dengannya tanpa rasa takut. Lalu yang terakhir adalah power influence approach, dimana orang–orang Amerika Serikata meyakini bahwa Abe Lincoln mempunyai keahlian yang dapat membawa perubahan positif, sehingga diberikan legitimasi untuk menjadi Presiden Amerika Serikat.

Yang terakhir mengacu pada nilai-nilai kepemimpinan Abraham Lincoln. Pertama Leaders Don’t Wait. Abe mempunyai semangat pro aktif untuk memulai sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat sebelumnya, yaitu mengamandemen konstitusi Amerika Serikat untuk menghapuskan sistem perbudakan. Sehingga semangatnya ini membuahkan hasil dimana diamandemennya konstitusi mengenai perbudakan yang telah melewati perundingan yang sangat alot.

Kedua, Character Counts, Lincoln mempunyai keinginan untuk melihat kedepan dan mempunyai kompetensi sehingga dapat memberikan inspirasi bagi orang banyak. Dengan konstitusi yang ingin dibuatnya, hal ini menunjukkan bahwa dia tidak mau ada perbudakan dimasa mendatang sehingga hak mereka untuk hidup bebas dan tidak menjadi budak harus dipenuhi. Dengan ini, pada masa mendatang kehidupan warga negara Amerika Serikat akan lebih terjamin.

(6)

sebagai pemimpin yang mau berbagi kesuksesan dengan orang–orang yang terlibat didalamnya. Pada saat berhasil mencapai sesuatu, dia akan mengatakan bahwa apa yang telah dicapai adalah kerja sama antara dirinya dan orang lain (not a solo act).

Keempat, The Legacy You Leave is The Life You Lead, Abraham Lincoln dikenal sebagai salah satu Presiden Amerika Serikat terbaik karena kiprahnya yang menghapuskan perbudakan dan menjunjung kesetaraan. Hal inilah yang diingat oleh orang ketika dirinya sudah tiada. Beliau juga seorang pemimpin yang mau berpartisipasi langsung dalam memimpin negaranya. Dia mau bertemu langsung dengan warganya untuk mendengar kritikan dan pendapatnya dan berpartisipasi langsung. Beliau akan mengadakan apa yang disebut ‘public opinion baths’ dimana dia mau menjabat tangan semua orang yang ada di forum tersebut dan melakukan obrolan ringan satu–satu dengan mereka terkait segala sesuatu yang memuat hal positif negatif dan kritik saran dari warganya.

Apa yang dilakukan Abraham Lincoln dan bagaimana karakteristiknya sebagai pemimpin, dia pantas dikatakan sebagai seorang pemimpin yang hebat. Dan seharusnya pemimpin di dunia ini, dapat mencontoh apa yang telah dilakukan dan dicapainya serta bagaimana karakteristik jiwa kepemimpinannya.

Teori Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh kepada para pengikut atau bawahannya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan menurut para beberapa ahli :

1. Istilah kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku tertentu dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat indivdu dan oganisasi18.

2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.19

18 Sarros,i J.C.,i & Butchatsky,i O. (1996). Leadership: Australia’s top CEOs – Finding out

what makes them the best. Sydney: HarperCollins Business

19 Tannenbaum,i R.,i Weschler,i I. R.,i & Massarik,i F. (1961). Leadership and organization.

(7)

3. Kepemimpinan adalah pembentukkan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi20.

4. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi21.

5. Kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas serta hubungan-hubungan sebuah kelompok atau organisasi22.

Beberapa implikasi dari kepemimpinan :

1. Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan dan para karyawan atau bawan tersebut harus menuruti perintah dari sang pemimpin tetapi tanpa adanya mereka maka tidak ada orang yang dapat disebut pemimpin.

2. Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang dengan kekuasaannya mampu menggugah para bawahannya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.

3. Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap bertanggung jawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan kepada diri sendiri dan orang lain (confidence).

Tipe – tipe Kepemimpinan : 1. Tipe Otokratis

Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”.

Berikut ini merupakan bentuk sikap pemimpin yang otoriter :

20 Stogdill,i R. M. (1974). Handbook of leadership: A survey of the literature. New York:

Free Press.

21 Katz,i D.,i & Kahn,i R. L. (1978). Social psychology of organizations,i 2nd ed. New York: John Wiley.

22 Yukl,i Gary. 1994. Kepemimpinan dalam Organisasi. Terjemahan Jusuf Udaya Tahun

(8)

a. Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.

b. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.

c. Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan. Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain: a. Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya.

b. Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya. c. Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.

d. Menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.

2. Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.

3. Tipe Kharismatik

Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

4. Tipe Laissez Faire

(9)

5. Tipe Kepemimpinan Militeristik

Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah:

a. Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana,

b. Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan,

c. Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan,

d. Menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya,

e. Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, f. Komunikasi hanya berlangsung searah.

6. Tipe Kepemimpinan Populistis

Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.

7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif

Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.

8. Tipe Kepemimpinan Demokratis

(10)

Kutipan Terbaik Abraham Lincoln Tentang Kepemimpinan23

 Seorang teman adalah orang yang memiliki musuh yang sama seperti yang Anda

miliki.

 Selalu diingat bahwa tekad Anda untuk sukses adalah lebih penting dari yang lainnya.

 Setiap orang di mana saja, yang cenderung dan memiliki kekuatan, memiliki hak

untuk bangkit, dan menyingkirkan pemerintah yang ada, dan membentuk yang baru yang sesuai dan lebih baik. Ini adalah yang paling berharga – hak yang paling suci – hak, yang kami harap dan percaya, adalah untuk membebaskan dunia.

 Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, agar tidak hilang dari bumi.

 Hampir semua orang bisa menghadapi kesengsaraan, tetapi jika Anda ingin menguji

karakter seseorang, beri dia kekuasaan.

(11)

Daftar Pustaka

Buku

Katz, D., & Kahn, R. L. (1978). Social psychology of organizations, 2nd ed. New York: John

Wiley.

Sarros, J.C., & Butchatsky, O. (1996). Leadership: Australia’s top CEOs – Finding out what makes them the best. Sydney: HarperCollins Business.

Stogdill, R. M. (1974). Handbook of leadership: A survey of the literature. New York: Free Press.

Suhindriyo. 1999. Biografi Singkat Presiden-Presiden Amerika Serikat. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, hlm. 56

Tannenbaum, R., Weschler, I. R., & Massarik, F. (1961). Leadership and organization. New York: McGraw-Hill.

Yukl, Gary. 1994. Kepemimpinan dalam Organisasi. Terjemahan Jusuf Udaya Tahun 1998. Jakarta: Prenhallindo.

Film

Lincoln (2012) Directed by Stephen Spielberg and Starring Daniel-Day Lewis as Abraham “Abe” Lincoln

Website

https://gop.com/ diakses pada tanggal 13 Januari 2015

http://www.abrahamlincolnonline.org/lincoln/speeches/quotes.htm diakses pada tanggal 13 Januari 2015

http://www.archives.gov/exhibits/featured_documents/emancipation_proclamation/ diakses pada tanggal 14 Januari 2015

(12)

http://www.civilwar.org/education/history/civil-war-overview/overview.html diakses pada tanggal 13 Januari 2015

http://www.dreamworksstudios.com/films/lincoln diakses pada tanggal 13 Januari 2013

http://www.history.com/topics/american-civil-war/confederate-states-of-america diakses pada tanggal 13 Januari 2015

http://www.history.com/topics/american-civil-war/john-wilkes-booth diakses pada tanggal 13 Januari 2015

http://www.history.com/topics/stephen-a-douglas diakses pada tanggal 13 Januari 2015

http://www.history.com/topics/mexican-american-war diakses pada tanggal 13 Januari 2015

http://www.house.gov/ diakses pada tanggal 13 Januari 2015

http://www.ilga.gov/house/ diakses pada tanggal 13 Januari 2014

http://www.legendsofamerica.com/ah-unioncivilwar.html diakses pada tanggal 14 Januari 2015

http://www.nps.gov/liho/historyculture/father.htm diakses pada tanggal 13 Januari 2015

http://www.nps.gov/libo/historyculture/nancy-hanks-lincoln.htm diakses pada tanggal 13 Januari 2015

http://www.whitehouse.gov/1600/presidents/abrahamlincoln diakses pada tanggal 13 Januari 2015

(13)

Kepemimpinan Dalam Hubungan Internasional

Abraham Lincoln

Oleh:

Rizal Ramadhan Herman

211000165

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN

UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA

Referensi

Dokumen terkait

Analisis pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi terhadap pendapatan masyarakat dari hutan yang dilakukan pada penelitian ini menggabungkan beberapa variabel yang telah digunakan

1) Perdarahan tanpa nyeri.. 3) Warna perdarahan merah segar. 4) Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah. 6) Waktu pergeseran saat hamil. 8) Rasa tidak

Menurut Arianto Adi, jika data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian dicari dalam dokumen atau bahan pustaka, maka pengumpulan data itu disebut studi

Al-Imam Abi Abdullah Muhammad bin Idris al-Syafi’î, Al-Umm , Juz.. terjadi karena ucapan, oleh karena itu terjadi dengan telah diucapkan oleh suami dan tidak memerlukan ucapan

Tercapainya pengelolaan dan pemeliharaan sarana rumah sakit dengan baik, bermutu, profesional dan memuaskan sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku

Kuliner Indonesia mempunyai keanekaragaman yang sangat banyak dan setiap daerah mempunyai ciri yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang

Berdasarkan masalah yang terdapat pada area Pelabuhan Luwu Timur adapun rumusan masalah bagaimana membuat acuan perancangan untuk desain Terminal Penumpang Pelabuhan

Pengamatan User Experience dan Kebutuhan Pengguna pada penerapan metode cetakan custom implan pada bedah cranioplasty dan craniofacial yang dicetak dengan printer 3D