• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan P K L Informatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan P K L Informatika"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD) PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PADA

APLIKASI “KAMUS” UNTUK TELKOM REGIONAL DIVRE IV

JATENG – DIY

Oleh Puji Lestari

13102055

PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO

(2)

1

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN/KERJA PRAKTIK KERJA PRAKTIK DI UNIT REGIONAL OPERATION CENTER (ROC)

TELKOM REGIONAL DIVRE IV JATENG - DIY

PENERAPAN ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD) PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PADA

APLIKASI “KAMUS” UNTUK TELKOM REGIONAL DIVRE IV JATENG – DIY

Laporan Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik disusun guna memenuhi syarat

kewajiban Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Oleh Puji Lestari

13102055

PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO

2016

(3)

PENERAPAN ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD) PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PADA

APLIKASI “KAMUS” UNTUK TELKOM REGIONAL DIVRE IV JATENG – DIY

Oleh Puji Lestari

13102055

Telah disahkan pada...

Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

Didi Supriyadi S.T., M.Kom NIDN. 0618038404

Dwi Pramana NIK. 670112 Ketua Program Studi Informatika,

(4)

3 ABSTRACT

Puji Lestari, Application of Entity Relationship Diagram (ERD) and Data Flow Diagram (DFD) Design of System Database on Application “Kamus” for Telkom Regional Divre IV JATENG – DIY, 2016.

Unit Regional Operation Center (ROC) is one part of Telkom Divre IV JATENG-DIY. ROC unit have a duty to deal with repair work discruption on devices. Discruption on devices is divided into tw, assurance (handling disruption) and fulfillment (new installation). Each discruption has a variety of different handling so that employees have to understand various solution. But if there is something in handling of it that will be a problem. So it neeeds a system that can save all discruption along with handling if needed will be solution.

Data collection methods used interview to answer such facing disruption phases in system development cycle (SDLC).

Internship is done by make Kamus system. Kamus completed by database to save all troubleshoot data and repair device both of assurance and fulfillment then save questions that given by user and admin answer. So that data is secure and database normalisasi is useless because it hasn’t relation one and another.

System is made will give advantages both from author or Telkom employees whom use it. They using database will be safe the content. However, it has to be developed system and held Kamus system socialiszation in order to be known and used by all witel and Telkom Regional Divre IV JATENG – DIY.

Keywords: Kamus, Database and System.

(5)

Unit Regional Operation Center (ROC) merupakan salah satu bagian yang ada pada Telkom Regional Divre IV JATENG – DIY. Unit ROC memiliki tugas pokok untuk menangani pekerjaan perbaikan gangguan pada perangkat. Gangguan pada perangkat dibagi menjadi dua yakni assurance (penanganan gangguan) dan fulfillment (instalasi baru). Setiap gangguan memiliki berbagai macam penanganan yang berbeda sehingga pegawai harus mengerti berbagai penyelesaian. Tetapi bila terjadi sesuatu hal dalam penanganan itu yang akan menjadi masalah. Sehingga dibutuhkan suatu sistem yang dapat menyimpan seluruh gangguan beserta penanganan yang apabila dibutuhkan akan menjadi solusi.

Metode pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara untuk menjawab gangguan yang dihadapi dengan mengadopsi tahapan pada siklus pengembangan sistem (SDLC).

Praktik kerja lapangan dilakukan dengan membuat sistem “Kamus”. Sistem “Kamus” ini dilengkapi dengan database untuk menyimpan semua data gangguan dan perbaikan perangkat baik dari Assurance maupun Fulfillment serta menyimpan FAQ. Desain database akan membantu dalam penyusunan sistem

“Kamus” sehingga tidak membutuhkan ruang penyimpanan yang besar dan juga

agar tidak terjadi redudancy data.

Sistem yang dibuat memberikan manfaat baik untuk penulis maupun pegawai Telkom yang menggunakannya. Juga database yang digunakan akan terjaga keamanan data yang tersimpan. Namun diperlukan penyempurnaan dan sosialisasi sistem “Kamus” agar dapat diketahui dan digunakan oleh seluruh witel dan Telkom Regional Divre IV JATENG – DIY.

(6)

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah S.W.T, karena rahmat-Nya,

penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Langan/Kerja Praktik ini di

PT. Telkom Divisi Regional IV JATENG DIY yang dilaksanakan pada tanggal 18

Juli 2018 sampai dengan 26 Agustus 2016.

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik yang telah penulis laksanakan

dengan lancar tidak terlepas dari dukungan segenap pihak yang telah memberikan

bantuan kepada penulis baik berupa dukungan moral maupun material. Untuk itu

penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Agus Irianto, M.Sc, PhD. Selaku Ketua Sekolah Tinggi

Teknologi Telematika Telkom Purwokerto.

2. Bapak Alex J. Sinaga selaku CEO Telkom Group yang telah memberikan izin

pelaksanaan kerja praktik di wilayah kerjanya.

3. Bapak Didi Supriyadi S.T., M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan pada saat penyusunan Laporan Kerja

Praktik.

4. Bapak Dwi Pramana selaku Pembimbing Lapangan dan telah memberikan

bimbingannya sehingga penulis menjadi tahu hal-hal teknis dalam teknologi

telekomunikasi dan informatika.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik ini

penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyajian tulisan ini, untuk

itu saran dan kritik pembaca untuk kesempurnaan laporan ini sangat diharapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan

menambah wawasan bagi para pembaca.

Purwokerto, September 2016

Penulis

(7)

KATA PENGANTAR ...v

ARTI LAMBANG & SINGKATAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Tujuan dan Manfaat ...3

1.3. Tempat Pelaksanaan ...3

1.4. Pengumpulan Data ...4

BAB II LANDASAN TEORI ...5

2.1. Pengertian Sistem ...5

2.2.Pengertian Informasi ...6

2.3. Pengertian Sistem Informasi ...6

2.4.Pengertian Website ...7

2.5. Pengertian Sistem Informasi berbasis website ...7

2.6. Konsep Basis Data...7

2.7. Normalisasi Database...8

2.8. Entity Relationship Diagram (ERD)...9

2.9. Data Flow Diagram (DFD)...9

2.10. Unified Modeling Language (UML)...12

2.11. Perancangan Desain Database...14

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN ...17

3.1 Pekerjaan/Kegiatan ...17

3.1.1. Pekerjaan Secara Umum ...17

3.2.2. Desain Database Sistem "Kamus" ...18

(8)

7

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel User ...23

Tabel 3.2 Tabel FAQ ...23

Tabel 3.3 Tabel Input ...24

Tabel 3.4 Tabel Kategori ...24

(9)

Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level One Sistem “Kamus” bagian Login ...21

Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level One Sistem “Kamus” bagian Input ...21

Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level One Sistem “Kamus” bagian FAQ ...22

Gambar 3.7 Skema Konseptual Sistem “Kamus” ...23

Gambar 3.8 Skema Logika (Relational Database) Sistem “Kamus” ...23

Gambar 3.9 Tabel 1NF ...25

(10)

9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Form Kegiatan Harian PKL/KP ...43

Lampiran 2 Form Penilaian Pembimbing Lapangan ...12

Lampiran 3 Form Penilaian Dosen Pembimbing PKL ...46

Lampiran 4 Form Penilaian Nilai Akhir PKL ...47

(11)

SIMBOL KETERANGAN

1. Terminator

Elemen-elemen lingkungan yang berada diluar

sistem. Elemen-elemen ini menyediakan bagi sistem

input data dan menerima output data sistem.

2. Proses

Adalah sesuatu yang mengubah input menjadi ouput.

3. Arus Data

Terdiri dari sekelompok elemen data yang

berhubungan secara logis yang bergerak dari satu

titik atau proses ke titik atau proses yang lain.

4. Penyimpanan Data (Data Store)

Adalah suatu penampungan data.19

2. Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

SIMBOL KETERANGAN

1. Entitas

Jenis entitas dapat berupa suatu elemen lingkungan,

sumber daya atau transaksi yang field-fieldnya

digunakan dalam aplikasi program.

2.Hubungan atau Relasi

Menunjukkan nama relasi antar satu entitas dengan

(12)

11 3. Atribut

Adalah karakteristik dari sebuah entitas.

3. Entitas Lemah

Entitas yang kemunculannya tergantung dari entitas

lain yang lebih kuat.

4. Garis Relasi

Menunjukkan hubungan (keterkaitan) antar entitas.20

(13)

Center) Telkom Regional Divre IV JATENG

– DIY yang memiliki tugas untuk menangani pekerjaan perbaikan

gangguan pada perangkat.

2. EVP (Executive Vice

President)

Salah satu bagian dari struktur

organisasi di Telkom sebagai presiden

eksekutif.

3. SDLC (System

Development Life Cycle)

Proses pembuatan dan pengubahan

sistem serta model dan metodologi

yang digunakan untuk

mengembangkan sistem-sistem

tersebut.

4. BUMN (Badan Usaha Milik

Negara)

Perusahaan atau badan usaha yang

dimiliki pemerintah sebuah negara.

5. SLI (Sambungan Langsung

Internasional)

Jasa telepon yang dapat menyambung

langsung ke internasional.

6. SLJJ (Sambungan Langsung

Jarak Jauh)

Nomor telepon yang mempunyai zona

berbeda dengan tempat asal

melakukan panggilan.

7. PK (Primary Key) Aturan untuk memastikan bahwa

setiap baris data pada tabel di MySQL

bersifat unik (berbeda antara baris satu

dengan baris lainnya.

8. FK (Foreign Key) Kolom atau field pada suatu tabel

yang berfungsi sebagai tamu dari tabel

lain yang berguna saat bekerja dengan

(14)

13

sama lain.

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan

yang semakin canggih, maka penggunaan komputer semakin meningkat dan

berperan dalam membantu pekerjaan manusia. Komputerisasi telah terjadi dan

berpengaruh di berbagai bidang kehidupan manusia, yang berakibat semakin

canggih dan modern teknologi terutama bidang informasi dan komunikasi di

lingkungan masyarakat.

Kemajuan teknologi juga dirasakan dalam dunia usaha, banyak

perusahaan yang berhasil dalam berbagai bidang contohnya bidang

telekomunikasi. Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi

yakni Telkom Indonesia yang merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang menyelenggarakan jasa telepon local dan mendapat bagian dari

jasa SLJJ dan SLI di Indonesia.

Dalam sebuah organisasi harus memiliki struktur organisasi dalam

pelaksanaan sebuah usaha begitu juga dengan Telkom Indonesia yang

memiliki struktur organisasi yang jelas yang terbagi dalam berbagai bidang

dan memiliki tugas masing-masing untuk perkembangan Telkom Indonesia.

Dalam Telkom Regional Divre IV JATENG - DIY memiliki berbagai bidang

salah satunya Regional Operation Center atau disebut ROC adalah salah satu

bidang dari Deputy EVP Infrastructure yang bertugas sebagai pusat operasi

dalam berbagai perbaikan perangkat. Dalam unit ROC ini dibagi menjadi dua

yakni Assurance yang bertugas untuk penanganan gangguan dan Fulfillment

yang bertugas untuk instalasi baru.

Dalam unit ROC harus menangani berbagai pekerjaan perbaikan

perangkat. Setiap pegawai baik dari witel dimana saja ataupun pusatnya yakni

Telkom Regional Divre IV JATENG - DIY haruslah memahami bagaimana

cara dalam menangani berbagai gangguan yang ditemui saat bekerja.

(16)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik 2

Prodi IF – ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

penanganan gangguan. Juga adakalanya menemui gangguan yang pernah

dihadapi tetapi melupakan atau tidak tahu cara penanganan gangguannya.

Sehingga diperlukan sebuah sistem yang dapat dijadikan acuan seperti kamus.

Sistem Kamus akan membutuhkan media penyimpanan data. Sebelum

mengenal adanya komputer, penyimpanan berbagai dokumen dalam kapasitas

yang besar akan disimpan dalam penyimpanan internal ataupun penyimpanan

eksternal. Sekarang, banyak pilihan yang ditawarkan untuk penyimpanan data

melalui alat maupun cloud.

Salah satu contoh penyimpanan data yakni basis data atau yang

disebut database adalah kumpulan dari data yang terdiri dari berbagai macam

file digunakan untuk kepentingan suatu organisasi yang tersimpan di dalam

penyimpanan khusus dan dapat diakses ataupun digunakan oleh siapapun yang

berhak dan juga membutuhkannya. Penyimpanan data dalam sistem ini akan

menyimpan seluruh data dari berbagai gangguan dan penanganan gangguan

atau perbaikan perangkat serta menyimpan pertanyaan yang diajukan oleh

user untuk menanyakan gangguan yang belum ada di sistem. Dan dengan

dibuatnya sistem berbasis website ini akan memudahkan seluruh pegawai

baik witel maupun Telkom Regional Divre IV JATENG - DIY dalam mencari

perbaikan perangkat sesuai dengan gangguan yang ditemui saat bekerja. Juga

dapat mengajukan pertanyaan apabila gangguan yang ditemui belum terdapat

dalam sistem dan akan dijawab oleh admin sistem.

Berdasarkan latarbelakang yang tertera diatas, maka dalam pembuatan

laporan ini penulis memberi judul ”PENERAPAN ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) DAN DATA FLOW DIAGRAM

(DFD) PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PADA APLIKASI “KAMUS” UNTUK TELKOM REGIONAL DIVRE IV JATENG DIY”. Dan memiliki rumusan gangguan bagaimana mendesain database pada sistem Kamus berbasis website pada penanganan gangguan pada unit ROC

(17)

1.2.Tujuan dan Manfaat 1.2.1.Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan laporan ini adalah

a. Merancang sistem berbasis website yang dapat membantu tugas

dari Telkom Regional Divre IV JATENG - DIY disebut Kamus.

b. Membuat desain database dalam Sistem Kamus.

1.2.2.Manfaat

Manfaat dari pembuatan laporan adalah

a. Bagi Telkom Regional Divre IV JATENG - DIY

Memiliki sistem yang dapat memudahkan pekerja pegawai baik

yang berada di witel (wilayah usaha telekomunikasi) maupun di

Telkom Regional Divre IV JATENG - DIY

b. Bagi Penulis

- Dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah

ke dalam dunia kerja.

- Memiliki pengalaman baru terjun ke dunia kerja.

1.3. Tempat Pelaksanaan

Pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan berada pada divisi Assurance

-Regional Operation Center - Infrastructure Telkom -Regional IV JATENG -

DIY.

1.4. Pengumpulan Data / Metodologi Pengembangan Sistem

Metode pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara untuk

menjawab gangguan yang dihadapi dengan mengadopsi tahapan siklus

(18)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik 4

Prodi IF – ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

Gambar 1.1 Flowchart Pembuatan Sistem

a. Tahap Analisis, pada tahap ini menggunakan metode wawancara agar

mendapatkan data-data yang diperlukan serta menganalisis sistem yang

berjalan, mengidentifikasi permasalahan dan menyimpulkan hasil analisa.

b. Tahap Perancangan (Desain), pada tahap ini dilakukan dengan merancang

alur dan menggambar flowchart aplikasi yang akan dibangun, pemodelan

(19)
(20)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik BAB II

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 5 13102055

BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Sistem

Banyak pengertian sistem dari beberapa pakar yang telah diungkapkan

dari berbagai sudut pandang yang berbeda tapi memiliki tujuan yang sama.

Menurut Andri Kristanto, pengertian sistem adalah jaringan kerja yang

bertujuan untuk menyelesaikan atau melakukan kegiatan tertentu yang etrdiri

dari prosedur-prosedur yang berhubungan[11].

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang memiliki pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik. Sistem fisik adalah sistem yang dapat dilihat

secara fisik oleh mata dan digunakan oleh manusia. Contoh sistem

abstrak adalah filsafat dan contoh dari sistem fisik adalah akutansi,

sistem komputer dan sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem terjadi secara alami dan tidak dibuat

manusia. Misalnya sistem gravitasi, sistem rotasi bumi dan sebagainya.

Sistem buatan adalah sistem yang dibuat oleh manusia. Contoh sistem

informasi kemahasiswaan.

3. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak ada kontak dengan lingkungan

ekternal dan akan bekerja otomatis tanpa terpengaruh dari luar. Sistem

terbuka adalah sistem yang terpengaruh dengan lingkungan eksternal

yang akan menghasilkan keluaran dan menerima masukan.

4. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu adalah sistem yang akan beroperasi dengan tingkah laku

yang sudah diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang tidak

(21)

2.2.Pengertian Informasi

Informasi adalah kumpulan dari berbagai data yang diolah agar dapat

berguna dan lebih berarti. Tanpa adanya informasi, suatu sistem akan mati

bila tidak berjalan dengan lancar begitu juga suatu organisasi tanpa adanya

informasi maka tidak bisa berjalan dan tidak beroperasi[11].

Data adalah sumber informasi. Data juga bentuk jamak dari data item.

Data juga merupakan kenyataan dari suatu kejadian yang nyata yang akan

diolah dan diterapkan yang akan berguna dalam sistem. (Andri Kristanto

1007 : 7)

Nilai dari suatu informasi ditentukan oleh dua hal, yakni manfaat dan

biaya mendapatkannya. Informasi akan bernilai jika manfaatnya lebih efektif

dibanding biaya mendapatkannya. Kualitas dari informasi tergantung dari tiga

hal, yaitu informasi harus:

a. Akurat, berarti informasi bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas

maksudnya[2].

b. Tepat waktu, artinya informasi tidak boleh terlambat datang ke penerima.

Informasi yang telah usang tidak berguna lagi karena informasi landasan

dalam pengambilan keputusan[2].

c. Relevan, artinya informasi yang memiliki manfaat untuk pemakainya[2].

2.3.Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sistem yang saling berkesinambungan

sehingga menghasilkan manfaat yang berguna. Komponen dari sistem

informasi yakni:

a. Perangkat keras komputer: perangkat Input/Output, CPU, Storage[2].

b. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan

utiliti) [2].

c. Basis data: penyimpanan data pada komputer[2].

d. Prosedur: cara penggunaan sistem[2].

(22)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

2.4.Pengertian Website

Website atau situs adalah kumpulan dari halaman yang menampilkan

informasi baik berupa teks, gambar bergerak, video, suara atau gabungan dari

semuanya yang akan membentuk satu rangkaian yang saling terkait yang

dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) [9].

2.5.Pengertian Sistem Informasi berbasis website

Sistem informasi berbasis website adalah sistem informasi yang

menggunakan internet atau website dalam memberikan suatu informasi dan

layanan kepada pengguna. Biasanya sistem informasi terdiri dari banyak

aplikasi web yang memiliki fungsi yang berbeda tetapi saling bekerjasama

guna mencapai sistem informasi berbasis web.

2.6.Konsep Basis Data

Basis data adalah data yang saling berhubungan yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi yang dapat dimanfaatkan

dengan cepat[6].

Menurut Stephens dan Plew, basis data adalah cara yang digunakan

untuk menyimpan informasi atau data. Dalam basis data terdapat abstraksi

data. Abstraksi data adalah tingkatan dalam menampilkan atau melihat data

dalam sistem basis data[6]. Terdapat tiga level abstraksi data yakni:

a. Level Konseptual, konsep yang terendah dalam abstraksi data dimana akan

menunjukkan data disimpan. Tingkatan ini berurusan dengan alokasi ruang

penyimpanan data[6].

b. Level Fisik, menggambarkan data yang sebenarnya disimpan dalam

database serta hubungannya[6].

c. Level Pandangan, hanya menampilkan sebagian dari database dan

merupakan level tertinggi[6].

Dalam basis data terdapat bahasa dalam melakukan pengolahan data

yakni sebagai berikut:

(23)

a. Data Definition Language (DDL)

Yang digunakan untuk membuat tabel baru, indeks, mengubah tabel,

menentukan struktur tabel dan sebagainya. Hasil dari DDL berupa

kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus kamus data (data

dictionary) [6].

b. Data Manipulation Language (DML)

Digunakan dalam memanipulasi dan pengambilan data pada database.

DML ini mencakup:

- Penghapusan data dari database.

- Pengubahan data pada database.

- Penyisipan atau penambahan data baru ke database.

- Pemanggilan data yang tersimpan dalam database (query) [6].

2.7.Normalisasi Database

Normalisasi database jarang dilakukan dalam database skala kecil dan

dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring

berkembangnya informasi dikandung dalam database, proses normalisasi

akan diperlukan dalam membantu menghemat ruang yang digunakan oleh

setiap tabel didalamnya dan mempercepat proses permintaan data. Berikut

proses normalisasi model data yang dapat diringkas sebagai berikut:

a. Menemukan entitas-entitas utama dalam model data.

b. Menemukan hubungan antara setiap entitas.

c. Menemukan atribut yang dimiliki masing-masing entitas[8].

Normalisasi model data dilakukan dengan sederhana dengan bentuk

normal pertama, kedua, ketiga secara berurutan.

a. Bentuk Normal Pertama (INF)

Dimana setiap atribut yang dimilikinya memiliki satu dan hanya satu nilai.

Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu, atribut tersebut

akan menjadi entitas tersendiri[8].

(24)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

Dikatakan bentuk normal kedua apabila memenuhi bentuk normal pertama

dan setiap atribut non-identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya

pada semua identifier entitas tersebut[8].

c. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Apabila memenuhi bentuk normal kedua dan tidak ada satupun atribut

non-identifying yang bergantung pada atribut non-identifying lain[8].

2.8.Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity relationship diagram (ERD) menggambarkan relasi antar entitas

dalam sebuah database. Menurut Fatta (2007:121), ERD merupakan gambar

atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan dan digunakan

dalam sistem bisnis. Menurut Robby (2009), entity adalah kumpulan obyek

yang memiliki sifat yang sama. Hubungan antar entity yang memiliki makna

disebut relationship. Menurut Connolly dalam Robby (2009) menyatakan

bahwa ada tiga konsep dasar dalam E-R Model, yaitu:

a. Tipe Entity

Merupakan kumpulan obyek nyata dengan properti yang sama. Tipe entity

digambarkan dengan lambang persegi panjang. Lambang tersebut diberi

nama yang berupa kata benda tunggal sesuai entity yang bersangkutan.

b. Tipe Relasi

Merupakan sekumpulan hubungan antar tipe entity yang memiliki makna.

Tipe relasi digambarkan dengan lambang garis. Garis ini menghubungkan

tipe entity yang saling berhubungan.

c. Atribut

Merupakan properti dari sebuah tipe entity atau relasi. Atribut berisi nilai

entitas dan menggambarkan bagian utama dari data yang disimpan dalam

database[8].

2.9.Data Flow Diagram (DFD)

Merupakan perancangan sistem yang berorientasi pada alur data

menggunakan konsep dekomposisi untuk penggambaran analisa maupun

(25)

pengguna maupun pembuat program. Terdapat komponen dari data flow

diagram, yakni:

a. Komponen Terminator/Entitas Luar

Terminator mewakili etitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem.

Terminator dapat berupa orang, sekolompok orang, organisasi atau

perusahaan tetapi diluar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya.

Komponen diberi nama denga kata benda misalnya bagian penjualan,

dosen atau mahasiswa.

Gambar 2.1 Jenis Terminator

b. Komponen Proses

Menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input

menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa

saja yang sedang dilakukan/akan dilaksanakan dengan menggunakan kata

kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek) sepertu menghitung

gaji, mencetak KRS atau menghitung jumlah SKS.

Gambar 2.2 Lambang dari Proses

c. Komponen Data Store

Digunakan untuk membuat model dari sekumpulan paket data dan diberi

(26)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

berhubungan dengan penyimpanan – penyimpanan seperti file atau

database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi

misalnya file disket, file hardisk atau file pita magnetik.

d. Komponen Data Flow / Alur Data

Alur data digambarkan dengan anak panah yang menunjukkan arah yang

menuju ke dan keluar dari suatu proses. Digunakan untuk menerangkan

perpindahan data atau paket data / informasi dari satu bagian sistem ke

bagian lainnya. Alur data akan diberi nama sesuai dengan data/informasi

yang dimaksud menggunakan kata benda contohnya laporan penjualan.

Gambar 2.3 Konsep sumber atau tujuan alur data[5]

2.10. Unified Modeling Language (UML)

UML adalah bahasa untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan,

membangun dan mendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan

software berbasis Object Oriented. Terdapat tiga macam dalam membuat

UML adalah

a. Benda / Things adalah hal yang mendasar dari model UML yang

menjelaskan elemen-elemen lainnya dari sebuah konsep atau fisik. Bentuk

dari benda sebagai berikut:

a1. Classes, yang diuraikan sebagai sekelompok dari object yang

mempunyai atribute, operasi, hubungan yang semantik. Sebuah kelas

(27)

digambarkan sebagai sebuah persegi panjang, yang mempunyai

sebuah nama, atribute, dan metoda pengoperasiannya.

a2. Interfaces, merupakan sebuah antar-muka yang menghubungkan dan

melayani antar kelas dan atau elemen. Interface mendefinisikan

sebuah set / kelompok dari spesifikasi pengoperasian, umumnya

digambarkan dengan sebuah lingkaran yang disertai dengan namanya.

Sebuah antar-muka berdiri sendiri dan umumnya merupakan

pelengkap dari kelas atau komponen.

a3. Collaboration, yang didefinisikan dengan interaksi dan sebuah

kumpulan / kelompok dari kelas-kelas/elemen-elemen yang bekerja

secara bersama-sama. Collaborations mempunyai struktur dan

dimensi. Pemberian sebuah kelas memungkinkan berpartisipasi

didalam beberapa collaborations dan digambarkan dengan sebuah

elips dengan garis terpotong-potong.

a4. Use cases, adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait

dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi

oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk

tingkah-laku benda/ things dalam sebuah model serta di realisasikan oleh

sebuah collaboration. Umumnya use case digambarkan dengan

sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama.

a5. Nodes, merupakan fisik dari elemen-elemen yang ada pada saat

dijalankannya sebuah sistem, contohnya adalaha sebuah komputer,

umumnya mempunyai sedikitnya memory dan processor. Sekelompok

komponen mungkin terletak pada sebuah node dan juga mungkin akan

berpindah dari node satu ke node lainnya. Umumnya node ini

digambarkan seperti kubus serta hanya mengandung namanya.

b. Hubungan / Relationships adalah alat – alat komunikasi dari benda –

benda. Terdapat empat macam hubungan didalam penggunaan UML,

yaitu:

b1. Dependency, adalah hubungan semantik antara dua benda/things

(28)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

berubah pula. Umumnya sebuah dependency digambarkan sebuah

panah dengan garis terputus-putus.

b2. Association, hubungan antar benda struktural yang terhubung diantara

obyek. Kesatuan obyek yang terhubung merupakan hubungan khusus,

yang menggambarkan sebuah hubungan struktural diantara seluruh

atau sebagian. Umumnya assosiation digambarkan dengan sebuah

garis yang dilengkapi dengan sebuah label, nama, dan status

hubungannya.

b3. Generalizations, adalah menggambarkan hubungan khusus dalam

obyek anak/child yang menggantikan obyek parent / induk . Dalam

hal ini, obyek anak memberikan pengaruhnya dalam hal struktur dan

tingkah lakunya kepada obyek induk. Digambarkan dengan garis

panah.

b4. Realizations, merupakan hubungan semantik antara pengelompokkan

yang menjamin adanya ikatan diantaranya. Hubungan ini dapat

diwujudkan diantara interface dan kelas atau elements, serta antara use

cases dan collaborations. Model dari sebuah hubungan realization.

c. Bagan/Diagram sebagai kumpulan dari benda. UML memiliki sembilan

diagram, yakni:

c1. Use Case Diagram, menggambarkan sekelompok use cases dan aktor

yang disertai dengan hubungan diantaranya. Diagram use cases ini

menjelaskan dan menerangkan kebutuhan / requirement yang

diinginkan/ dikehendaki user/pengguna, serta sangat berguna dalam

menentukan struktur organisasi dan model dari pada sebuah sistem.

c2. Class Diagram, yang memperlihatkan struktur statis dari kelas actual

didalam sistem.

c3. Object Diagram, yang merupakan varian dari kelas diagram yang

memperlihatkan lebih detail banyaknya obyek yang mengintantiasi

(instances) kelas.

(29)

c4. State Diagram, yang memperliatkan semua keadaan (state) yang

dapat dimiliki oleh kelas dan event yang dapat merubah keadaan

tersebut.

c5. Sequence Diagram, yang memperlihatkan kolaborasi dinamik antara

objek-objek dengan suatu urutan pesan (a sequence of message) antar

objek tersebut.

c6. Collaboration Diagram, yang memperlihatkan kolaborasi dinamik

antar objek tanpa memperhatikan aspek waktu.

c7. Activity Diagram, yang memperlihatkan aliran urutan aktifitas.

c8. Component Diagram, yang memperlihatkan struktur fisik dari source

code dalam terminology code components. Komponen berisi informasi

tentang logical class dapat berupa komponen source code, komponen

biner atau komponen yang dapat dieksekusi.

c9. Deployment Diagram, yang memperlihatkan arsitektur fisik dari

hardware dan software pada sistem[1].

2.11. Perancangan Desain Database a. Pengumpulan data dan analisis

Sebelum merancang suatu database, yang harus dilakukan adalah

mengetahui dan menganalisis apa yang diinginkan dari pengguna

aplikasi, sehingga proses ini disebut pengumpulan data dan analisis.

Untuk menspesifikasikan kebutuhan yang pertama kali dilakukan adalah

mengidentifikasi bagian lain di dalam sistem informasi yang berinteraksi

dengan sistem database. Termasuk pengguna yang baru atau yang sudah

lama juga aplikasinya, kebutuhan–kebutuhan tersebut dikumpulkan dan

di analisa. Teknik yang digunakan dalam penspesifikasian kebutuhan

secara formal :

1. OOA (Object Oriented Analysis )

2. DFD (Data Flow Diagram)

3. HIPO (Hierarchical Input Process Output )

(30)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

b. Perancangan database secara konseptual

Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan skema konseptual untuk

database yang tidak tergantung pada sistem manajemen database yang

spesifik. Penggunaan model data tingkat tinggi seperti ER/EER sering

digunakan didalam tahap ini. Di dalam skema konseptual dilakukan

perincian aplikasi–aplikasi database dan transaksi–transaksi yang

diketahui. Ada dua pendekatan perancangan skema konseptual :

b1. Terpusat

Kebutuhan–kebutuhan dari aplikasi atau kelompok–kelompok

pemakai yang berbeda digabungkan menjadi satu set kebutuhan

pemakai kemudian dirancang menjadi satu skema konseptual.

b2. Integrasi view–view yang ada

Untuk masing–masing aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai

yang berbeda dirancang sebuah skema eksternal ( view ) kemudian

view – view tersebut disatukan ke dalam sebuah skema konseptual.

Ada 4 strategi dalam perancangan skema konseptual :

1. Top down

2. Bottom Up

3. Inside Out

4. Mixed

b3. Transaksi

Merancangan karakteristik dari transaksi–transaksi yang akan di

implementasikan tanpa tergantung dengan DBMS yang telah dipilih.

Transaksi–transaksi ini digunakan untuk memanipulasi database

sewaktu diimplementasikan . Pada tahap ini diidentifikasikan input,

output dan fungsional . Transaksi ini antara lain : retrieval, update

dan delete, select dll.

c. Pemilihan Sistem Manajemen Database

Pemilihan sistem manajemen database ditentukan oleh beberapa faktor

Teknik, Ekonomi, dan Politik Organisasi.

d. Perancangan database secara logika (Transformasi model data)

(31)

Transformasi dari skema konseptual dan eksternal ( Tahap 2 ) ke model

data sistem manajemen database yang terpilih, ada dua proses yaitu :

1. Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini

transformasi tidak mempertimbangkan karakteristik yang spesifik atau

hal– hal khusus yang akan diaplikasikan pada sistem manajemen

database.

2. Penyesuaian skema ke sistem manajemen database yang spesifik, di

lakukan suatu penyesuaian skema yang dihasilkan dari tahap 1 untuk

dikonfirmasikan pada bentuk implementasi yang spesifik dari suatu

model data seperti yang digunakan oleh sistem manajemen database

yang terpilih.

Teknik yang digunakan dengan pemilihan jalur akses dan penyimpanan

data dalam database.

e. Perancangan Database Secara Fisik

Proses pemilihan struktur penyimpanan yang spesifik dan pengaksesan

file– file database untuk mencapai kinerja yang terbaik di bermacam

(32)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik BAB III

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 17 13102055

BAB III

ANALISA PEMBAHASAN 3.1.Pekerjaan/Kegiatan

3.1.1.Pekerjaan Secara Umum

Dalam Telkom Regional Divre IV JATENG - DIY memiliki

struktur organisasi yang terbagi dalam berbagai bidang. Setiap bidang

memiliki tugas masing-masing. Gambar dibawah ini merupakan

struktur organisasi dari Telkom Regional Divre IV JATENG - DIY:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Telkom Divre IV

Praktik kerja lapangan/kerja lapangan dilaksanakan di Telkom

Regional Divre IV JATENG - DIY ditempatkan pada unit ROC

(Regional Operation Center) divisi Assurance -Regional Operation

Center - Infrastructure. Dalam unit ROC dibagi menjadi dua yakni

Assurance yang bertugas untuk penanganan gangguan dan Fulfillment

yang bertugas untuk instalasi baru.

Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan/kerja lapangan

terdapat dua projek yang harus dikerjakan yakni sistem berbasis

website yang dinamakan “Kamus” dan Telegram Gateway.

Sistem berbasis website yang disebut kamus karena sistem ini

(33)

atau lupa dalam perbaikan perangkatnya akan terdapat dalam sistem

berbasis website “Kamus”. Dikerjakan dari tanggal 18 – 28 Juli 2015.

Kamus ini berfungsi untuk mempercepat dalam perbaikan perangkat

(troubleshoot). Kamus akan menyediakan berbagai macam gangguan

dalam indihome, wifi.id dan lain-lain beserta penanganan gangguan.

Sehingga memudahkan user apabila menemukan gangguan yang baru

ataupun lupa dalam perbaikan perangkat yang dihadapi saat bekerja.

Sistem ini dapat diakses oleh seluruh witel (wilayah usaha

telekomunikasi) dan Telkom Regional Divre IV JATENG - DIY

sebagai pusatnya.

Projek yang kedua dilaksanakan dari tanggal 29 Juli – 26

Agustus 2016 dimana projek yang belum berhasil dalam

penyelesaiannya. Dikarenakan belum menemukan bagaimana cara

men-running script telegram. Sudah mencari dalam internet tetapi

hanya sedikit yang mencoba. Misal sudah ketemu informasi tetapi

masih belum lengkap dalam penjelasan atau hanya sekilas. Telegram

gateway yang merupakan inovasi dari telegram. Telegram biasanya

digunakan untuk chatting, berbagi informasi dan lain-lain. Dengan

telegram gateway dapat berbagi informasi dengan cepat. Dimana

telegram gateway dapat membroadcast pesan ke seluruh kontak yang

terdapat di telegram tersebut. Telegram memiliki banyak kelebihan

dibandingkan aplikasi messanger yang lain yakni pengiriman pesan

lebih cepat, dapat berbagi file sampai ukuran 1,5 GB per file, group

telegram memiliki kapasitas maksimum 200 orang dan dapat

diupgrade, yang paling penting dapat menggunakan fitur bot untuk

mengintegrasikan dengan API canggih milik telegram agar dapat

menciptakan inovasi baru dan kelebihan lainnya[7].

3.1.2.Desain Database Sistem “Kamus”

Dalam perancangan desain database terdapat langkah-langkah sebagai

(34)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

a. Pengumpulan data dan analisis

Merancang sebuah database harus mengetahui dan menganalisis

apa yang diinginkan dari pengguna aplikasi. Dengan mengetahui apa saja yang diinginkan dalam sistem “Kamus”

- Diagram Konteks

Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem “Kamus”

(35)

- Data Flow Diagram Level Zero

(36)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

- Data Flow Diagram Level One

Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level One Sistem “Kamus”

Bagian Login

Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level One Sistem “Kamus”

Bagian Input

(37)

Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level One Sistem “Kamus”

bagian FAQ

b. Perancangan database secara konseptual (Conceptual Scheme

Design)

Dalam perancangan database secara konseptual menggunakan

Entity Relational Diagram (ERD) untuk menggambarkan

hubungan entitas database secara logika. Relasi keempat entitas

yang digunakan dalam perancangan database Sistem Kamus ini dapat dilihat dalam skema konseptual Sistem “Kamus” pada gambar 3.6.

(38)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

c. Perancangan database secara logika (Logical Design)

Skema konseptual direpresentasikan dalam model data. Relational database dalam kebutuhan data untuk sistem “Kamus” ini dapat mewakili skema logika sistem Kamus seperti gambar 3.8.

Gambar 3.8 Skema Logika (Relational Database) Sistem “Kamus”

d. Perancangan Database Secara Fisik (Physical Design)

Merupakan proses pemilihan jalur akses dan penyimpanan data

dalam database. Desain file untuk website ini terdiri dari

kumpulan record yang saling berelasi. Rancangan ini digambarkan

dalam bentuk tabel keterangan field-field dari entitas yang saling

terhubung pada gambar 3.4.

Tabel 3.1 Tabel User

Field Tipe Panjang Keterangan

Username* Varchar 20 User untuk login

Password Varchar 20 Kata kunci untuk login

Level Varchar 10 Level yang sesuai untuk

login

Tabel 3.2 Tabel FAQ

Field Tipe Panjang Keterangan

Nomor_faq* Varchar 20 No urut dari FAQ

(39)

gangguan

Pertanyaan Varchar 500 Pertanyaan yang akan

diajukan oleh user

Jawaban Varchar 500 Jawaban yang akan

dijawab oleh admin

Tabel 3.3 Tabel Input

Field Tipe Panjang Keterangan

Judul Varchar 20 Judul dalam gangguan

yang dihadapi

Id_kategori* Varchar 50 Kategori baik Assurance

atau Fulfillment

Nomor_faq Varchar 20 Nomor urut dari FAQ

Isi Varchar 500 Penanganan gangguan

Tabel 3.4 Tabel Kategori

Field Tipe Panjang Keterangan

Id_kategori* Varchar 20 Penentuan bahwa nomor

satu adalah Assurance

sedangkan nomor dua

Fulfillment.

3.2.Analisis Hasil Pekerjaan

Normalisasi database jarang dilakukan dalam database skala kecil

dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Tetapi dengan

adanya normalisasi akan membantu dalam menghemat ruang yang digunakan

oleh setiap tabel didalamnya dan mempercepat proses permintaan data.

Proses normalisasi model data dapat dilakukan dengan menemukan

entitas-entitas utama dalam model data, menemukan hubungan antara setiap entitas-entitas

serta menemukan atribut yang dimiliki masing-masing entitas. Sesuai dengan

(40)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

skema logika dan desain secara fisik bahwa database pada sistem “Kamus”

hanya dapat di normalisasi dalam bentuk satu. Dikatakan normalisasi bentuk

pertama (1NF) apabila setiap atribut yang dimiliki memiliki satu dan hanya

satu nilai. Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu, atribut

tersebut adalah kandidat untuk menjadi entitas tersendiri.

Gambar 3.9 Bentuk INF

Dalam tabel diatas, semua atribut yang berhubungan dari id_kategori,

nomor_faq, judul, isi, pertanyaan dan jawaban dijadikan satu untuk

membentuk tabel 1NF. Untuk selanjutnya bentuk 2NF harus memenuhi

normal pertama dan setiap atribut non-identifier sebuah entitas bergantung

sepenuhnya pada sebuah identifier entitas tersebut.

Gambar 3.10 Bentuk 2NF

Untuk model 3NF dimana harus memenuhi model kedua dan tidak

ada satupun atribut identifying yang bergantung pada atribut

non-identifying. Bahwa tidak satupun atribut nonidentifying (seperti tabel faq,

tabel input dan tabel id_kategori) yang bergantung pada atribut

non-identifying lain.

25

(41)

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari pembuatan sistem “Kamus” Telkom

Regional Divre IV JATENG – DIY adalah sebagai berikut:

a. Memberikan manfaat kepada penulis karena dapat mengaplikasikan ilmu

yang didapat dalam bangku kuliah ke dunia kerja.

b. Memudahkan pegawai dalam menemukan perbaikan perangkat apabila

belum diketahui solusi dari gangguan yang ditemui maupun lupa dalam

perbaikan perangkat.

c. Data yang ada tersimpan dalam database aplikasi sehingga aman dalam

penyimpanan.

d. Setiap pertanyaan yang diajukan oleh user akan tersimpan dalam database

sehingga keamanan data terjamin.

e. Database memiliki efisiensi penggunaan ruang penyimpanan serta

mengurangi duplikasi data.

4.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah dengan

menggunakan sistem “Kamus” akan mempermudah user dalam menemukan

perbaikan perangkat dengan masalah yang dihadapi. Sistem ini belum

sempurna sehingga perlu dilakukan penyempurnaan sistem dan sosialisasi

sistem “Kamus” berbasis website kepada seluruh witel. Agar user dapat

memanfaatkan sistem tersebut.

(42)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik 27

Prodi IF – ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

DAFTAR PUSTAKA

1. Aji, B. (t.thn.). Gunadarma. Dipetik September 15, 2016, dari Gunadarma: http://bayuaji.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32096/UML.pdf

2. Anonymous. (2015, December 23). Diambil kembali dari wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../Pengembangan+Sistem+1+2.p 3. Anonymous. (2015, December 23). Pengembangan Sistem Informasi.

Diambil kembali dari core.ac.uk/download/pdf/12347592.pdf Organizer Sekapur Sirih. Jurnal Teknologi dan Informatika (TEKNOMATIKA), 1-10.

8. Hargo, A. (2010). Normalisasi Database Menggunakan Metode Logika Sederhana. Ilmu Komputer.com, 1-4.

(43)
(44)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

(45)
(46)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

(47)
(48)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

(49)
(50)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

(51)
(52)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

(53)
(54)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

(55)
(56)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

(57)
(58)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

(59)
(60)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

(61)
(62)

Praktik Kerja Lapangan/Kerja Praktik

Prodi IF - ST3 TELKOM Purwokerto 13102055

LAMPIRAN 5

SURAT PERSETUJUAN PERMOHONAN IZIN PKL

Gambar

Gambar 1.1 Flowchart Pembuatan Sistem
Gambar 2.2 Lambang dari Proses
Gambar 2.3 Konsep sumber atau tujuan alur data[5]
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Telkom Divre IV
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apabila nuklida memiliki terlalu banyak neutron dan proton (jumlah proton >83) atau yang bermassa besar akan terletak di seberang pita kestabilan, unsur tersebut akan mengalami

Kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi aktif dalam penerbitan majalah ilmiah ini, kami mengucapkan terima kasih dan redaksi mohon maaf kepada para

Berkaitan dengan itu, telah dibentuk suatu tim koordinasi antar departemen di pusat (Tim Keppres No- 157 tahun 2000) untuk mendukung pelaksanaan UU

Dan untuk fasilitas penunjang kegiatan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat, Unit PPA Polres Mataram saat ini telah memiliki Ruangan Pelayanan Khusus (RPK) yang

Abstrak: Adapun tujuan dari Penelitian in i yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa mela lui pe mbela jaran word square pada materi globalisasi dengan

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA..

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya kenaikan Inflasi, maka hal tersebut akan membuat daya beli masyarakat menjadi turun, sehingga kinerja perusahaan juga

Bahwa berdasarkan catatan, Pemerintah pada tanggal 20 Nopember 2000 telah mengajukan kepada DPR RI Rancangan Undang Undang tentang perubahan atas Undang Undang