• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA BUDI MURNI 3 MEDAN T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA BUDI MURNI 3 MEDAN T.A 2011/2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA BUDI MURNI 3

MEDAN T. A 2011/2012

Oleh: Jodi Siburian Nim. 071244210052

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA BUDI MURNI 3

MEDAN T. A 2011/2012

Jodi Siburian (071244210052) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah yaitu suatu konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan bagi siswa, dan memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih nyata terhadap hasil belajar siswa, serta untuk mengetahui aktivitas siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Budi Murni 3 Medan T.A 2011/2012.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dan desain penelitian ini adalah Control Group Pretest Posttest dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA Budi Murni 3 Medan yang terdiri dari 2 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik sampel total atau sensus, yaitu Kelas XA

yang terdiri dari 28 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XB yang terdiri dari

28 siswa sebagai kelas kontrol dengan menggunakan . Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 5 pilihan jawaban, yang telah dinyatakan valid oleh dua orang dosen fisika sebagai validator dan soal tersebut telah diuji cobakan ke sekolah yang berbeda, serta instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Uji hipotesis menggunakan uji beda (uji t).

Berdasarkan analisis data diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing 38,75 dan 34,82, standar deviasi masing-masing 11,60 dan 9,86, pengujian hipotesis diperoleh thitung < ttabel yaitu 1,36 ≥ 2,0006

pada taraf signifikansi α = 0,05 yang menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa sama. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing 74,64 dan 58,93, pengujian hipotesis diperoleh thitung≥ ttabel yaitu 5,82 ≥ 1,67 pada taraf signifikansi

α = 0,05 dan dk = 54. Dan rata-rata aktivitas siswa dalam dua kali pertemuan, yaitu 70,68 dan 82,50. Dari data yang diperoleh maka Ha diterima yang berarti ada Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik dinamis Kelas X di SMA Budi Murni 3 Medan.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka teoritis 7

2.1.1. Pengertian Fisika 7

2.1.2. Pengertian Belajar 7

2.1.3. Aktivitas Belajar 10

2.1.4. Evaluasi Hasil Belajar 12

2.2. Model Pembelajaran 14

2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran 14

(5)

2.3. Materi Pembelajaran 21

2.3.1. Listrik Dinamis 21

2.4. Kerangka Konseptual 29

2.5. Hipotesis 30

BAB III METODE PENELITIAN 31

3.1. Lokasi Penelitian 31

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31

3.2.1. Populasi Penelitian 31

3.2.2. Sampel Penelitian 31

3.3. Variabel Penelitian 31

3.3.1. Variabel Bebas 31

3.3.2. Validitas Terikat 31

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 32

3.4.1. Jenis Penelitian 32

3.4.2. Desain Penelitian 32

3.5. Alat Pengumpul Data 33

3.6. Tehnik Pengumpulan Data 34

3.6.1.Validitas Tes 34

3.6.2.Reliabilitas Tes 35

3.6.3. Indeks Kesukaran Tes 36

3.6.4. Daya Pembeda 36

3.7. Langkah – langkah Penelitian 37

3.8. Teknik Analisa Data 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42

4.1 Hasil Penelitian 42

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 42

4.1.2. Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 42 4.1.3. Hasil Postes Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 43

(6)

4.2.1. Uji Hipotesis Data 45

4.3. Observasi 46

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 49

5.1. Kesimpulan 50

5.2. Saran 50

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 18

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 32

Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar 33

Tabel 3.3. Kriteria dan Persentase Nilai 34

Tabel 4.1. Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42 Tabel 4.2. Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43 Tabel 4.3. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Pretes

Kedua Kelompok Sampel 44

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes Kedua Kelompok Sampel 45

Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji t 46

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Arah Aliran Arus Listrik 21

Gambar 2.2 Bentuk Resistor 23

Gambar 2.3 Skema Penghambat Rangkaian Listrik 23

Gambar 2.4 Skema Hukum I Kirchoff 24

Gambar 2.5 Susunan Hambatan Resistor 25

Gambar 2.6. Pengukuran Kuat Arus Dengan Amperemeter 26 Gambar 2.7. Rangkaian Sederhana dengan Arus DC 26

Gambar 2.8. Multimeter 27

Gambar 2.9. Voltmeter 27

Gambar 2.10. Mengukur Tegangan 28

Gambar 4.1. Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksprimen dan Kelas

Kontrol 43

Gambar 4.2. Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksprimen dan Kelas

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Validitas Tes 53

Lampiran 2 : Tabulasi Validitas Tes 55

Lampiran 3 : Perhitungan Reliabilitas Tes 59 Lampiran 4 : Perhitungan Indeks Kesukaran Tes 63

Lampiran 5 : Daya Pembeda Tes 65

Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (I) 69 Lampiran 7 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (II) 81

Lampiran 8 : Lembar Kegiatan Siswa 94

Lampiran 9 : Kisi- Kisi Tes Hasil Belajar 106 Lampiran 10 : Soal – Soal Tes Hasil Belajar 116

Lampiran 11 : Kunci Jawaban Soal 122

Lampiran 12 : Tabulasi hasil jawaban Pretes Eksperimen 123 Lampiran 13 : Tabulasi hasil jawaban Postes Eksperimen 124 Lampiran 14 : Tabulasi hasil jawaban Pretes Kontrol 125 Lampiran 15 : Tabulasi hasil jawaban Postes Kontrol 126 Lampiran 16 : Hasil Penelitian Nilai Pretes – Postes Kelas

Eksperimen 127

Lampiran 17 : Rata - Rata Dan Standard Deviasi Data Pretes

Dan Postes untuk Kelas Eksperimen 129 Lampiran 18 : Rata - Rata Dan Standard Deviasi Data Pretes

Dan Postes untuk Kelas Kontrol 131 Lampiran 19 : Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen 133

Lampiran 20 : Uji Normalitas Data Kelas Kontrol 135 Lampiran 21 : Uji Homogenitas Nilai Pretes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 137

Lampiran 22 : Uji Homogenitas Untuk Nilai Postes Kelas

(10)

Lampiran 23 : Uji Hipotesis Nilai Postes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 139

Lampiran 24 : Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Siswa 145 Lampiran 25 : Lembar Aktivitas Belajar Siswa 147 Lampiran 26 : Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas

Eksperimen pada Pertemuan I 148

Lampiran 27: Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas

Eksperimen pada Pertemuan II 150

Lampiran 28 : Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas

Kontrol pada Pertemuan I 152

Lampiran 29 : Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas

Kontrol pada Pertemuan II 154

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan hal itu, maka sekolah sebagai komponen utama pendidikan perlu mengelola pembelajaran sesuai dengan

prinsip-prinsip Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menurut Muslich (Sahara, 2007) antara lain: (1) kegiatan berpusat pada siswa; (2) belajar melalui berbuat; (3) belajar mandiri dan belajar bekerja sama. Sejalan dengan prinsip KBM tersebut, maka kegiatan pembelajaran diharapkan tidak terfokus pada guru, tetapi bagaimana membuat siswa aktif dalam proses belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered learning), sehingga kegiatan pembelajaran berorientasi pada dua aspek yaitu proses dan hasil.

Namun fakta yang terlihat di lapangan pada pembelajaran IPA khususnya fisika, pembelajaran masih bersifat verbal, dimana siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan yang diberikan guru. Proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah masih terpusat pada guru (teacher centered). Pada waktu guru memberi kesempatan untuk menjawab ataupun bertanya, siswa bingung apa yang akan dijawab dan ditanyakan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Budi Murni 3 Medan, nilai rata-rata hasil formatif siswa kelas X untuk mata pelajaran fisika adalah 66. Hal ini merupakan indikasi bahwa kemampuan berpikir dan pemahaman konsep fisika siswa masih rendah.

Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa yang mempengaruhi kegiatan proses sistem pembelajaran menurut Wina Sanjaya (2008 : 197) diantaranya : “faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia, faktor lingkungan, serta faktor pendekatan mengajar (strategi, model dan metode) yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang”.

(12)

2

seringkali kurang memahami secara mendalam substansi materinya. Terutama dalam pengajaran eksakta seperti fisika siswa cenderung menghafal rumus-rumus tanpa mengerti konsep dasar. Pelajaran fisika sebagai basis sains dan teknologi, disajikan sering menonjolkan persamaan matematik daripada konsep fisika. Siswa lebih ditekankan agar dapat menjawab soal-soal ujian atau ulangan. Yang diutamakan adalah hasil bukan konsep. Akibatnya sebagian besar siswa tidak

mampu menghubungkan antara yang dipelajari siswa dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan dan dimanfaatkan. Padahal siswa sangat butuh memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan berpikir kreatif.

Salah satu pembenahan dalam proses belajar mengajar yang dapat dilakukan adalah pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam penyampaian setiap konsep sehingga siswa secara mudah menerima atau menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan model yang tepat atau sesuai untuk setiap konsep membuat tujuan proses hasil belajar mengajar yang sudah ditentukan tercapai dengan baik. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau Problem

Based Learning sangat erat hubungannya dengan pelajaran fisika. Menurut

Beatty dan Gerace (Sahara, 2007), hal ini disebabkan karena pemecahan masalah merupakan pusat pembelajaran fisika dan model PBM merupakan model pembelajaran yang lebih menekankan pada pemecahan masalah atau masalah sebagai titik tolak. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata misalnya, suatu fenomena alam yang berkaitan

dengan konsep fisika. Dari contoh permasalahan nyata jika diselesaikan secara nyata, memungkinkan siswa memahami konsep fisika bukan sekedar menghafal

konsep (Trianto, 2009 : 89).

(13)

3

untuk melatih kemampuan berpikir siswa dalam menghadapi dan memecahkan suatu persoalan. Sasaran akhir model ini adalah kemampuan siswa untuk memecahkan masalah-masalah sesuai dengan taraf perkembangan siswa yang akan dicapai melalui kriteria keberhasilan yang ditentukan oleh proses dan hasil belajar.

Model pembelajaran ini sudah pernah digunakan oleh Sahara (2007) dalam

penelitian dengan judul “Using Problem Based Learning To Increase Critical Thinking Skill At Heat Concept”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada siswa yang mendapatkan model pembelajaran berbasis masalah daripada siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvensional. Peneliti ini juga mengharapkan agar model pembelajaran ini dapat diterapkan pada konsep fisika lainnya dengan saran agar mengkomunikasikan penyusunan LKS yang lebih baik. Selain penelitian diatas, PBM juga pernah digunakan oleh Arnyana (2006) dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Belajar Berdasarkan Masalah dan Model Pengajaran Langsung Dipandu Strategi Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Biologi

Siswa SMA”. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa Model

Pembelajaran Berbasis Masalah secara signifikan memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan dengan Model Pengajaran Langsung dalam meningkatkan hasil belajar. Hal ini ditunjukkan oleh hasil rata-rata skor pascates (postes) untuk kelas dengan model PBM 69,35 sedangkan untuk kelas dengan model Pengajaran Langsung 55,35. Peneliti ini menyarankan agar model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat diterapkan dalam mata pelajaran lain untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

(14)

4

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik ingin melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Budi Murni 3 Medan T.A. 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah masih terpusat pada guru.

2. Siswa menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan selalu mengarah kepada perhitungan dan rumus-rumus.

3. Siswa sulit memahami konsep fisika karena siswa sering belajar dengan cara menghafal.

4. Siswa lebih ditekankan dapat menjawab soal-soal ujian atau ulangan bukan pemahaman atau konsep .

5. Kurangnya pendekatan mengajar yang dilakukan oleh guru pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas.

6. Siswa kurang mampu untuk memecahkan masalah-masalah yang di temukan dalam proses belajar mengajar.

7. Keaktifan siswa masih kurang ketika berlangsungnya kegiatan belajar mengajar

1.3. Batasan Masalah

Agar dapat mencapai sasaran yang tepat sesuai dengan yang diharapkan, maka penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas X semester II T.A. 2011/2012. 2. Model pembelajaran yang digunakan selama kegiatan belajar mengajar

adalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah.

(15)

5

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian mengenai batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Model Pembelajaran Konvensional pada sub materi pokok Listrik Dinamis di SMA kelas X

Semester II SMA Budi Murni 3 Medan T.A 2011/2012?

2. Bagaimanakah aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar Siswa pada sub materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Budi Murni 3 Medan T.A 2011/2012.

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui adakah perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Model Pembelajaran Konvensional pada sub materi pokok Listrik Dinamis di SMA kelas X Semester II SMA Budi Murni 3 Medan T.A 2011/2012. 2. Untuk mengetahui bagaimanakah aktivitas siswa selama mengikuti

(16)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika siswa kelas X SMA Budi Murni 3 Medan T.A 2011/2012 selama pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah.

2. Sebagai bahan informasi alternatif model pembelajaran berbasis masalah dalam menentukan proses belajar dan hasil belajar siswa.

(17)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analis data pengujian hipotesis penelitian penulis mengemukakan kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X siswa SMA Budi Murni

3 Medan tahun ajaran 2011/2012, dengan taraf signifikan  = 0,05 diperoleh

thitung = 5,818 ≥ ttabel = 1,6730.

2. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah, pada pertemuan I mendapatkan rata-rata 70,68% dengan kategori aktif, dan pertemuan II mendapatkan rata-rata 82,50% dengan kategori aktif.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai saran sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membuat siswa belajar mandiri dan berketerampilan memecahkan masalah sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Bagi guru yang ingin meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat menggunankan model Pembelajaran Berbasis Masalah sebagai salah satu alternatif.

(18)

51

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto , dkk. 2009. Evaluasi Program Pendidikan : Pedoman Teoritis Praktis

Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Dimyati, dkk (2006), Belajar Dan Pembelajaran, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 2009. Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program

Studi Pendidikan FMIPA UNIMED. Medan : FMIPA UNIMED.

Jurnal PBM oleh : Sahara, dkk (2007) tentang Using Problem Based Learning To

Increase Critical Thinking Skill At Heat Concept.

Jurnal PBM oleh : Arnyana (2006) tentang Pengaruh penerapan model belajar

berdasarkan masalah dan model pengajaran langsung dipandu strategi kooperatif terhadap hasil belajar biologi siswa SMA

Kamajaya. 2007. Cerdas Belajar Fisika Kelas X. Bandung: Grafindo

Manurung, M. 2007. Pengaruh Model Pembelajaran Masalah Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Pemuaian di Kelas VIII Semester I SMP Parulian Medan T.A 2007/2008. Medan : FMIPA

UNIMED

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sardiman. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta.

Sudjana. 2001. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sunardi, I. 2007. Fisika Bilingual untuk SMA/MA kelas X semester 1 dan 2. Bandung : Yrama Widya.

(19)

52

Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabet

Sanjaya, W. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik

Pengembangan KTSP. Jakarta : Kencana.

Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Penerbit PT Gramedia

http://www.bukuhalus.com/2011/74/definisi-aktivitas-belajar.html (Wawan

Gambar

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah

Referensi

Dokumen terkait

“ Pengaruh Pemberian Seduhan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Hiperlipidemia ”.. Skripsi ini

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel keamanan, privasi, nama merek, website dan navigasi, informasi dan kebijakan pengembalian dalam mempengaruhi

[r]

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan

Kandungan bakteri heterotrofik menunjukkan bahwa di lokasi penelitian perairan Selat Buton lebih tinggi bila dibandingkan dengan Selat Kabaena, Selat Muna,

Pengukuran kinerja berdasarkan data aktiva intern/lazim disebut pengukuran kinerja keuangan perusahaan telah dilakukan dengan banyak metode antara lain tingkat earning atau