• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membaca Potensi Kaltim Pasca Sumber Daya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Membaca Potensi Kaltim Pasca Sumber Daya"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Membaca Potensi Kaltim Pasca Sumber Daya Alam Batubara dan MIGAS

Membaca Potensi Kaltim Pasca Sumber Daya Alam Batubara dan MIGAS A.

PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kalimantan Timur ( Kaltim ) merupakan provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 245.238 km² dan populasi sebesar 3.6 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di Indonesia. Luas total wilayah 27.267.52 km2(49,138.26 mil²) dengan wilayah perairan mencapai 10.217 km2 (3,945 mil²) 4,2%, sedangkan struktur demografinya terdiri dari Jawa (29,55%) , Bugis (18,26%), Banjar (13,94%), Dayak (9,91%), Kutai

(9,21%), Toraja (1,96%), Sunda 1,59%) Madura (1,24%) Tionghoa (1,16%) Lain-lain (13,18%). ( Wikipedia, 2013 ). Potensi Sumberdaya energi tak terbarukan Kaltim meliputi minyak bumi sekitar 57 juta barel/tahun, gas bumi sekitar 1,98 Triliun Standar Cubic Feet (TSCF)/tahun dan batubara sekitar 160 juta ton/tahun. Dari data potensi Sumber daya energi adalah sebagai berikut : Energi Tak Terbarukan (Unrenewable Energy) a. Batubara : + 90 Th cadangan Cad : 25,13 Milliar Metric Ton (38 % Nasional) Prod : 120,50 Juta Ton (68,5% Nasional) b. Gas Bumi : + 20 th cadangan Cad : 24,96 TSCF (24,3 % Nasional) Prod : 1,98 TSCF ( 37,0 % Nasional ) c. Minyak Bumi : + 10 Th cadangan Cad : 765,75 MMSTB (11,0 % Nasional) Prod : 57,0 MMSTB (6,1 % Nasional) d. Gas Metana Batubara : (dalam riset) Cad. : 108,3 TSCF (23,5 % Nasional) e. Energi Terbarukan (Renewable Energy) Tenaga Air : Potensi : 5.916,3 MW Terbangun : 0,4 MW f. Biomasa : Potensi : 4.710 MW Terbangun : 160 MW g. Tenaga Surya : Potensi : Tersebar Terbangun : 17. 425 unit (0,87 MW) ( Pemprov Kaltim, 2012 ) Sedangkan produksi Batubara sampai dengan tahun 2012, seperti table dibawah ini. PRODUKSI BATUBARA PERUSAHAAN BATUBARA PROVINSI

KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2008 - 2012* Perusahaan Batubara TAHUN 2008 2009 2010 2011 2012 122,866,174.92 130,726,902.91 151,400,139.09 208,066,478.72

220,000,000.00 * Direncanakan Potensi disektor kehutanan yang luasnya mencapai

14.805.582 Ha, terdiri atas hutan lindung sekitar 2,9 juta Ha, hutan produksi sekitar 9,6 juta Ha dan hutan konservasi sekitar 2,1 juta Ha. Luas wilayah perairan laut yang membentang dari kab. Nunukan di Utara sampai Kab. Paser mencapai 98.000 km2 dan Perairan umum (danau, sungai, rawa) mencapai 2.773.937 Ha. ( Adhie, 2007 ) II. Dampak eksploitasi Batubara dan Migas a. Bagi kesejahteraan rakyat APBD Kaltim 2013 semula Rp 13 T menjadi Rp 15,14. ( Korankaltim, 2013) meningkat dibandingkan APBD tahun tahun

sebelumnya sekitar. Perekonomian Kalimantan Timur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada Triwulan III /2012 mencapai Rp 105,6 triliun (dengan migas) atau Rp 69,7 triliun (tanpa migas). Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 29,8 triliun (dengan migas) atau Rp. 21,1 triliun (tanpa migas). Resources utama Kaltim yang berupa Batubara dan Migas menyumbang hampir 50% PDRB sedangkan SDA Batubara dan MIGAS menurut data PEMPROV, 2012 akan habis tidak kurang dari 1 generasi lagi. Potensi kekayaan alam yang melimpah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang tinggi, tidak menjamin Kaltim bebas dari permasalahan sosial, antara lain: kemiskinan yang masih tinggi, pengangguran, pelayanan publik yang buruk, Sumberdaya manusia (SDM) yang rendah, infrastruktur yang belum memadai. Berikut Tabel Jumlah dan Persentase penduduk miskin KALTIM ( BPS-Kaltim, 2012) Artinya, tingkat kemiskinan di Kaltim mencapai hampir mencapai 7 persen. Seiring waktu, migrasi penduduk dari luar Kaltim ke Kaltim juga semakin meningkat. Hal ini juga memicu angka kemiskinan di Kaltim.

(2)

menyediakan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa energy listrik dan kebutuhan air bersih. Hampir setiap tahun, masyarakat mengalami krisis air bersih. Masyarakat mengalokasikan keuangan rumah tangganya khusus untuk pengadaan air bersih. Krisis energy listrik. Kaltim yang terkenal sebagai lumbung migas dan batubara ternyata mengalami krisis listrik. Hampir setiap hari terjadi pemadaman listrik. Hampir satu bulan listrik mati bisa mencapai 60 persen. Kerugian masyarakat dengan cost produksi meningkat akibat

penggunaan BBM pada genset. Indikator yang muncul berikutnya adalah seringnya terjadi kebakaran di perumahan perkotaan, hal ini mengindikasikan jaringan energy listrik PLN masih carut marut belum tertata secara optimal. b. Bagi Keberlanjutan Lingkungan

Penurunan kualitas lingkungan, akibat dari eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan tanpa memperhitungkan dampak kedepan (seperti : pembabatan hutan dan pengerukan batubara) juga menjadi ancaman bagi keberlanjutan pembangunan. Setiap tahun saat banjir semakin luas berdampak apalagi pada saat terjadi pasang di musim penghujan. Padahal dana taksis untuk menanggulangi dampak banjir bisa lebih dari ratusan milyar rupiah. Pemanfaatan hutan untuk tambang, mengorbankan Daerah Aliran Sungai di berbagai wilayah di Kutai Kartanegara. Foto: Hendar Kerusakan yang jelas terlihat yaitu pada Daerah Aliran Sungai (DAS). Hal ini dikarenakan, semua pengangkutan batubara di Kaltim banyak memanfaatkan aliran sungai. Akibatnya kualitas air pada DAS menjadi tercemar. Fokus MP3EI ( Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia ) yang memaksimalkan

pertambangan di daerah pedalaman, akan membuat pembukaan lahan baru. Sehingga butuh kerusakan hutan dan kawasan untuk membuat lahan infrastruktur pengangkutan batubara. Hal ini dapat dipastikan banyak ekosistem dan lingkungan yang mengalami perubahan dan kerusakan. Gambar kolam bekas tambang batubara Menurut Mursyid Abdul Rasyid, Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, bahwa dari 71.800 Ha luas Samarinda, sebanyak 26.304 Ha merupakan wilayah IUP (36,64 persen). Dari data reklamasi tahun 2010 – 2011, dari 56 pemegang IUP yang ada di Samarinda luas realisasi bukaan lahan hingga 2011 akhir seluas 1.763,830 Ha. Sementara luas lahan yang sudah di reklamasi masih hanya 541,160 Ha (tidak sampai sepertiganya). Untuk lahan yang belum direklamasi (termasuk lubang yang masih aktif) seluas 1.061,21 Ha. Untuk yang sudah selesai ditambang tapi masih dalam proses reklamasi seluas 161,452 Ha. Dengan demikian total lahan yang belum direklamasi seluas 1.222,67 Ha. Bila dilihat dari besarannya, sejak tahun 2010 – 2013, dari jumlah kewajiban jamrek sebesar Rp 94 miliar, jumlah jamrek yang sudah ditempatkan sebesar Rp 63 miliar dan sisanya sebesar Rp 34 miliar belum ditempatkan. ( Hendar, 2013 ) B.

(3)

sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya. Kemudian Negara Swiss tidak mempunyai perkebunan coklat tetapi sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia. Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisa ditanami. Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik. (Nestle adalah salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia). Swiss juga tidak mempunyai cukup reputasi dalam keamanan, integritas, dan ketertiban tetapi saat ini bank-bank di Swiss menjadi bank yang sangat disukai di dunia. Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti atau mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut: 1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari 2. Kejujuran dan integritas 3. Bertanggung jawab 4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat 5. Hormat pada hak orang/warga lain 6. Cinta pada pekerjaan 7. Berusaha keras untuk menabung & investasi 8. Mau bekerja keras 9. Tepat waktu ( boedi dayono, 2004 ) Institusi pendidikan termasuk Program Beasiswa - beasiswa seperti Kaltim Cemerlang yang

diluncurkan, selain mencetak Sarjana, Master atau Doktor dan Profesor yang ideologis diharapkan juga dapat menghadirkan kesadaran bersama seluruh komponen masyarakat khususnya para perumus dan pengambil kebijakan bahwa, migas dan batubara merupakan sumberdaya yang tidak bisa diperbarui ( unrenewable resources ). Tantangan peningkatan kuantitas dan kualitas SDM ini terkait bagaimana dapat merubah paradigma bahwa MIGAS dan Batubara di Kaltim akan habis. Menarik mahasiswa untuk mengambil jurusan Kehutanan ( terkait dengan reboisasi ), Pertanian, Teknologi Pertanian, Lingkungan, Perikanan,

Pariwisata, enterpeuneur untuk ekonomi creative. Jika Mahasiswa yang tertarik di wilayah KALTIM hanya pada sektor MIGAS dan tambang tentunya ini akan menjadi hal yang ironi. Karena seperti di Balikpapan dan beberapa kota di KALTIM suatu saat pada kesadaran kolektif yang sama dipastikan ada moratorium ijin pertambangan akibat dampak yang ditimbulkan lebih besar dari manfaatnya. 2. Merancang Kaltim sebagai Destinasi Pariwisata Dunia dan ekonomi kreatif Berkaca dengan Negara tetangga Singapura, yang luasnya puluhan kali luas KALTIM menata negaranya dengan elok terutama pada bisnis jasa Pariwista. Bahkan masyarakat Indonesia seringkali membelanjakan uangnya di Singapura yang mungkin barang yang di jual berasal dari Indonesia sendiri. Adanya Ekonomi creative yang beririsan dengan sektor pariwisata seperti yang sudah digagas sebagai pilot proyek di Kota Denpasar, Kota Yogyakarta, Kota Bandung, kota Padang dan Kota Makassar tentunya dengan beragam budaya Kaltim dan keindahan panoramanya akan menjadi destanasi dunia. Infrastruktur yang memadai, akses informasi yang akurat termasuk biaya akomodasi dan transportasi yang pasti merupakan modal yang harus dibenahi selain memasifkan promosi dalam dan luar negeri. Foto Penulis Festival HUT Kota Bontang 2012 Ekonomi creative dalam pariwisata tentunya akan membawa dampak yang positif, industry kerajinan,

pertunjukan, festival – festival, travel atau naturepeneur – naturepeneur akan menumbuhkan gairah perekonomian dan menunjukan kekayaan budaya sekaligus keselarasan menjaga keindahannya untuk hidup seimbang dengan alam. Berikut merupakan destinasi wisata yang masih perlu dibenahi lagi dalam hal promosi, perbaikan infrastruktur dan perbaikan

kerusakan alamnya, NO NAMA DESKRIPSI 1 Air Terjun (Jantur Gemuruh) Obyek wisata air terjun Jantur Gemuruh terletak di desa Mapan. Keistimewaan Air Terjun Jantur Gemuruh ini terdapat candi peninggalan Hindu yang dikenal dengan batu Begulur. Terdapat juga lorong-lorong yang dibuat di bawah tanah dengan lapisan batu yang panjangnya 50 meter. Lokasi ini cocok untuk dijadikan lokasi penelitian pihak kepurbakalaan. 2 Air Terjun Long Pin Di lokasi ini Anda dapat menikmati pemandangan yang indah sambil berbenah diri dengan bermandikan air jernih karena di bagian hilir membentuk danau yang indah,

(4)

pendopo istirahat, tempat berteduh dengan pohon peneduh di sekitar lokasi, warung, areal parkir kendaraan yang luas, pentas terbuka dan tempat pemandian. untuk mencapai obyek wisata tersebut, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat serta angkutan umum trayek Pasar Segiri - Sungai Siring 4 Bukit Bengkirai A. Selayang Pandang Bukit Bangkirai merupakah salah satu obyek wisata di Kalimantan Timur yang menarik untuk dikunjungi. Wisatawan dapat merasakan suasana hutan hujan tropis (tropical rain forest) yang masih sangat alami. Dalam Bukit Bangkirai juga terdapat banyak binatang satwa. Bukit Bangkirai yang memiliki luas sekitar 1.500 hektar ini merupakan kawasan hutan konservasi yang bertujuan untuk mengembangkan monumen hutan alam tropika basah. Hutan wisata ini dapat dijadikan sebagai media pendidikan alam dan lingkungan, atau bahkan juga dapat dijadikan sebagai obyek penelitian. Dinamakan Bukit Bangkirai karena di kawasan hutan wisata ini terdapat banyak pohon Bangkirai yang tumbuh. Bahkan, pohon-pohon tersebut telah berumur lebih dari 150 tahun dengan ketinggian mencapai 40 hingga 50 meter dan diameternya 2,3 meter. Bukit Bangkirai diresmikan pada tanggal 14 Maret 1998. B. Keistimewaan Salah satu keistimewaan Bukit Bangkirai adalah adanya tantangan bagi wisatawan untuk mencoba berjalan menyusuri canopy bridge (jembatan gantung) yang tingginya mencapai 30 meter dari pemukaan tanah. Panjang keseluruhan canopy bridge adalah 64 meter yang menghubungkan 5 pohon Bangkirai. Bagi wisatawan yang mempunyai masalah dengan ketinggian dapat mencobanya sebagai salah satu terapi alternatif. Dari atas canopy bridge wisatawan dapat melihat panorama hutan hujan tropis disertai dengan desiran angin kencang nan sejuk. Jembatan rasanya terus berayun-ayun ketika baru melangkah separuh jalan. Namun demikian, sesekali mencobanya pasti kita akan merasa senang dan tertantang. Canopy bridge tersebut merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia, dan kedelapan di dunia. C. Lokasi Bukit Bangkirai terletak di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. D. Akses Untuk menuju Bukit Bangkirai wisatawan perlu menempuh jarak sekitar 150 km dari Kota Tenggarong atau Samarinda. Dari Kota Balikpapan hanya berjarak 58 km. Atau dari ibukota Kecamatan Samboja hanya berjarak sekitar 20 km. Perjalanan dapat ditempuh dengan jalur darat, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. E. Tiket (Dalam proses pengumpulan data) F. Akomodasi dan Fasilitas Lain Obyek wisata Bukit Bangkirai dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Ada gedung pertemuan yang mampu menampung 100 orang, ada restoran dengan sajian menu yang bervariasi, dan penginapan (cottage) dengan fasilitas AC maupun penginapan jugle cabin, yaitu penginapan alami yang tidak dilengkapi fasilitas listrik. Pengunjung yang ingin menikmati dapat menghubungi PT Inhutani

Balikpapan di nomor telepon (0542) 736066-734644. (Happy Susanto/wm/01/01-08) 5 Danau Jempang Danau Jempang terletak di Kecamatan Jempang dengan luas kurang lebih 150 km² (15.000 ha). Danau yang ada di Kojo (100 ha), Danau Berambai (30 ha), Danau Malinau (25 ha), dan Danau Loa Maong (100 ha). Semua danau-danau ini merupakan

penghasil ikan air tawar yang memasok sebagian besar ikan air tawar di Kalimantan Timur. 6 Kawasan Wisata Bukit Bangkirai Kawasan wisata Bukit Bangkirai berlokasi di

(5)

lingkungan. Luas keseluruhan kebun raya ini adalah 300 hektar. Pada awalnya, kebun raya ini merupakan areal HPH CV Kayu Mahakam milik Ali Akbar Afloes. Pada tahun 1974,

pemiliknya menyerahkan 300 hektar di kawasan Gunung Kapur kepada Rektor Universitas Mulawarman ketika itu, R. Sambas Wirakusumah untuk dijadikan sebagai hutan konservasi. Hal itu ternyata didukung penuh melalui keputusan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur dan Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Timur. Pada tahun 1997, Walikota Samarinda

mendukung program tersebut dengan memfungsikan kebun raya tersebut sebagai hutan pendidikan dan kebun botani bagi civitas akademik Universitas Mulawarman. Sejak diresmikan sebagai hutan pendidikan, kawasan tersebut sering digunakan sebagai tempat kegiatan kemahasiswaan, lokasi penelitian, dan praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa Universitas Mulawarman saja yang hanya diperbolehkan mengakses kawasan tersebut. Mahasiswa dari luar Universitas Mulawarman atau dari luar negeri juga diperbolehkan melakukan penelitian di tempat ini. Sejak ditandatanganinya kerja sama antara Universitas Mulawarman dan Pemerintah Kota Samarinda, kawasan ini berubah nama menjadi Kebun Raya Samarinda. Dalam perkembangan selanjutnya, 62 hektar dari total luas 300 hektar difungsikan sebagai fasilitas jalan, danau buatan, fasilitas olah raga, dan panggung hiburan. Kawasan ini juga makin dikembangkan dan difungsikan sebagai obyek wisata dan rekreasi, seperti adanya kebun binatang, kolam renang, taman burung, taman bunga, perahu wisata, dan bumi perkemahan. Ketika masuk ke dalam kawasan kebun raya, pengunjung akan merasakan suasana hutan yang begitu sejuk. Untuk memasuki area utama kebun raya

pengunjung perlu berjalan sepanjang satu kilometer. Selama dalam perjalanan, pengunjung dapat melihat-lihat dan menikmati pohon-pohon lebat yang sebagiannya telah diberi label lengkap dengan nama spesiesnya. Meski jalannya beriku-liku dan berbukit-bukit, pengunjung bisa terhibur dengan kicauan burung dan suara monyet yang saling bersahutan. B.

Keistimewaan Salah satu keistimewaan di kebun raya ini adalah adanya kebun binatang yang sangat luas. Di kebun binatang terdapat sejumlah orangutan yang memang sengaja dilepas namun sudah jinak agar pengunjung bisa langsung berinteraksi. Di samping orangutan juga ada binatang-binatang lainnya, seperti sepasang ular cobra, burung enggang, burung kakatua, kuda poni, burung cendrawasih, buaya, kancil, dan landak. Hanya saja, pengujung perlu menaiki anak tangga bukit yang cukup tinggi. Meski demikian, kondisi ini rupanya telah menjadi daya tarik bagi pengunjung dari berbagai daerah, termasuk dari luar Kalimantan Timur. Pengunjung juga dapat menikmati danau buatan yang sangat luas. Di obyek wisata ini pengunjung bisa menyewa perahu dengan beraneka ragam bentuknya. Harga sewanya adalah Rp. 15.000,00 per 15 menit dengan batas muatan tiga orang dewasa. C. Lokasi Kebun Raya Samarinda terletak di sebelah utara Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. D. Akes Pengunjung yang akan menuju lokasi dapat menggunakan jalur darat, baik

kendaraan roda dua maupun roda empat. Jarak dari Kota Samarinda adalah 20 km atau sekitar 30 menit waktu perjalanan. Sebagai catatan, untuk sampai ke area utama kebun raya, pengunjung perlu menggunakan kendaraan pribadi karena tidak ada angkutan khusus yang tersedia, kecuali harus berjalan kaki. E. Tiket Harga tiket masuk adalah Rp. 3.000,00, baik untuk dewasa maupun juga anak-anak. Harga ini sudah termasuk untuk kendaraan yang masuk ke dalam kawasan kebun raya. F. Akomodasi dan Fasilitas Lain Ada sejumlah fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh para pengunjung, di antaranya adalah permainan mobil atau motor remote control khusus untuk anak-anak, areal pemancingan, jalan refleksi, dan panggung terbuka yang sering digunakan untuk acara-acara konser musik dan lain

(6)

kebutuhan bagi wisatawan tersedia di Melak. Untuk berkunjung ke tempat ini dapat dicapai dengan kapal sungai dari Samarinda-Melak, dilanjutkan dengan kendaraan roda empat atau roda dua. 9 Kesultanan Gunung Tabur Kesultanan Gunung Tabur adalah Kerajaan yang merupakan hasil pemecahan dari Kesultanan Berau dimana Berau dipecah menjadi dua, yaitu Sambaliun dan Kesultanan Gunung Tabur pada sekitar tahun1810-an.[1] Kesultanan ini sekarang terletak dalam wilayah kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, provinsi Kalimantan Timur. 10 Muara Wahau Objek dan daya tarik wisata di wilayah ini dicirikan oleh alam pedalaman hutan dan sungai, dengan budaya sungainya yang masih cukup kental. Keberadaan gunung batu Kongbeng merupakan salah satu daya tarik lain yang unik di wilayah ini selain dari desa-desa sepanjang sungai Wahau/Telen. Secara umum terdapat: 1. Desa Muara Wahau 2. Desa Miau Baru, desa yang masih tetap mempertahankan tradisi budaya Dayak dalam kehidupan keseharian mereka, seperti berladang dan mencari ikan untuk kelangsungan hidup. 3. Gunung Kung Beang yang terletak di Desa Pantun, nama Gunung Kung Beang berasal dari suku Dayak Wehea yang ada di Muara Wahau, berdasarkan

kebenaran sejarah suku Dayak Wehea setempat yang telah lama dan terdahulu menempati dan hidup di daerah Wahaunama Gunung tersebut Kung Beang bukan Kongbeng. 4. Desa-desa Sepanjang Sungai Wahau/Telen, seperti: 1. Desa Jukayak 2. Desa Long Segar 3. Desa Long Noran 4. Desa Batu Ampar 5. Desa Nehas Liah Bing 6. Desa Jak Luay 7. Desa Long Wehea 8. Desa Dea Beq 9. Desa Diak Luy 10. Desa Bea Nehas 5. HULIWA [Hutan Lindung Wehea]yang terletak diwilayah Desa Nehas Liah Bing beserta 5 Desa Wehea Lainnya, Suku Dayak Wehea Sepakat menjaga dan melindungi serta melestarikan hutan mereka yang sangat luas bahkan menjadi hutan lindung terluas di Kutim bahkan di Kaltim maupun seluruh indonesia dan nomor 3 terbesar didunia yang dibantu TNC 11 Museum Mulawarman Museum Mulawarman terletak di jalan Pangeran Diponegoro, Kota Tenggarong. Bangunan museum Mulawarman merupakan bekas Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara yang

dibangun pada tahun 1936. di dalam museum dapat dijumpai beraneka macam keramik kuno, patung Lembu Suana, koleksi benda bersdejaah peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara, benda-benda budaya dari daerah Kutai, koleksi mata uang kuno, dan sebagainya. Museum ini terbuka setiap hari untuk umum, kecuali hari Senin. 12 Museum Mulawarman dan Makam Raja-Raja Kutai Terletak di Kota Tenggarong lebih kurang 45 km dari Kota Samarinda, dan 110 km dari Kota Balikpapan. Museum ini diresmikan tanggal 25 Nopember 1971 oleh Gubernur Kalimantan Timur (H.A. Wahab Syahranie), dan diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 18 Februari 1976. Terdapat koleksi tua gamelan, setinggi (singgasana), meriam sapu jagat serta koleksi dari Sultan Bulungan, Sultan Pasir, Sultan Sambaliung dan Sultan Gunung Tabur. Makam Raja Kutai terletak disamping

museum. 13 Pulau Derawan Pulau Derawan terletak di Kepulauan Derawan, Kec. Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Satuan morfologi Pulau Derawan adalah dataran pantai

bertopografi datar. Pantai pasir memiliki kemiringan lereng sekitar 7° - 11° dengan lebar 13,5 - 20 Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, diantaranya cumi-cumi (cuttlefish), lobster,ikan pipa (ghostpipe fish), gurita (bluering octopus),

nudibranchs, kuda laut (seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion

(7)

potensi perairan (laut maupun sungai) yang besar menambah daya tarik wilayah ini terlebih dengan adanya daya tarik yang unik yang berbeda dengan wilayah lainnya, seperti gua, pulau, pantai, laut dan air panas. Namun seperti juga wilayah lain di Kutai Timur, aksesbilitas (melalui darat) masih menjadi masalah yang utama untuk wilayah Sangkulirang. Sementara ini transportasi air / sungai dengan perahu masih mendominasi perangkutan di Sangkulirang. 1. Desa Benua Baru 2. Pulau Birah-Birahan, merupakan tempat bertelur penyu dan tempat bertelur serta migrasi sejenis burung putih pada saat bulan-bulan angin laut selatan, yaitu bulan Agustus, September dan Oktober 3. Pantai Jepu-Jepu, Bual-Bual dan Selangkau 4. Desa Pengadan, dimana sebagian besar penduduknya adalah petani sarang burung walet. Juga terdapat gua-gua yang sangat menarik untuk dikunjungi, baik karena keindahannya (stalagtit dan stalagmit) serta terdapat lukisan-lukisan dinding berupa gambar negatif tangan manusia dan hewan dari Zaman Batu (Stone Age).[15] Di antara gua-gua itu yang dibuka untuk umum adalah: Gua Ampanas dan Gua Mardua 15 Sungai Kayan Sungai Kayan merupakan sungai arus deras, dengan grade1/2 atau tingkat kesulitan di atas rata-rata, sehingga berpotensi sebagai objek wisata arung jeram. Sungai ini melewati lebih dari 20 desa yang memiliki sub suku yang berbeda namun bahasanya sebagian besar sama.Aktivitas masyarakat di sepanjang sungai ini adalah berburu dan bertani (bercocok tanam) 16 Sungai Wain Balikpapan Objek Wisata Sungai Wain Balikpapan 17 Wana Riset Samboja Wana Riset Samboja merupakan tempat untuk pengawasan dan rehabilitasi hewan langka yang dilindungi, seperti orang utan. Saat ini populasi orang utan di Kalimantan sudah mulai menurun, sehingga salah satu lokasi rehabilitasi berada di Wana Riset Samboja. Di lokasi ini dilakukan pengawasan dan

rehabilitasi secara ketat terhadap kelangsungan hidup hewan yang dilindungi tersebut sebelum akhirnya di lepas kembali di habitat aslinya. Tempat rehabilitasi ini sekaligus juga menjadi pusat penelitian kehidupan hewan yang dilindungi tersebut. Pengelola Wana Riset Samboja adalah Loka Litbang Satwa Primata, UPT Departemen Kehutanan Pusat. 18 Zona Sangatta Secara umum terdapat: 1. Taman Nasional Kutai di dalamnya terdapat pula: a. Sangkimah, dimana terdapat jembatan (disebut Jembatan Sangkimah) sepanjang lebih kurang 1 kmmenjorok masuk ke tengah hutan hujan tropis dan bermuara pada suatu fosil hidup, yaitu pohon ulin besar yang diperkirakan berumur sekitar 1000 tahun. b. Mentoko, di kawasan ini terdapat sebuah pondok penelitian, disebut Pondok Penelitian Mentoko yang didirikan oleh Akira Suzuki, seorang ahli biologi dari Jepang yang mempelajari kehidupan orang utan di daerah ini. c. Pantai Teluk Kaba d. Pantai Teluk Lombok dan Teluk Perancis. Foto Penulis : Keindahan pantai Beras Basah Kota Bontang 2013 3. Meningkatkan produksi Budidaya Non Kehutanan dan Agroforesty Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK) yang dapat

digunakan untuk berbagai kegiatan pembangunan termasuk usaha perkebunan yakni seluas 5,32 juta ha. Dari luasan itu, yang telah dimanfaatkan, khususnya untuk perkebunan sawit, mencapai 3,146 juta Ha. Artinya masih ada sekitar 2 juta Ha lebih lahan yang bisa digunakan untuk mengembangkan sektor ini. Selain tanaman sawit, tanaman lain yang potensial untuk dikembangkan adalah karet, kelapa, kopi, lada, cengkeh, coklat, panili dan lain - lain. Hingga akhir 2012, jumlah luasan kebun yang telah ditanami sawit mencapai 932.659,69 hektar. Rincianannya, luas kebun inti mencapai 667.215,60 hektar, kebun plasma seluas 141.224,09 hektar dan kebun rakyat 124.320 hektare. Akhir tahun ini, luasan kebun diprediksikan bisa mencapai lebih dari 1 juta hektar. Awang menyebutkan pengembangan sektor pertanian juga dibarengi dengan pengolahan hasil pertanian dalam kawasan ekonomi berbasis pertanian dan oleokemikal di Maloy, Kutai Timur. Selain itu Sektor Pertanian dari luas areal 2,60 juta Ha yang terdiri atas lahan sawah seluas 856.194 Ha dan lahan kering seluas 1.743.885 Ha, yang telah dimanfaatkan baru mencapai 27% untuk lahan persawahan dan 23% lahan kering. Jika sector peratanian ini bisa ditingkatkan produktifitasnya dengan memanfaatkan luas lahan yang ada, maka kaltim tidak perlu lagi mendatangkan beras dari luar untuk memenuhi

(8)

masih dipenuhi oleh daerah luar seperti Jawa dan sulawesi selatan. Bahkan sangat mungkin, jika ada optimaslisasi produktifitas, daerah ini bisa menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Agroforesty yang dikembangkan disini adalah yang secara benar menerapkan keseimbangan lingkungan, jika konsep Kaltim Go Green dengan menanam Sawit di hutan yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi, tentunya hal ini menjadi Ironi, Perlu dikaji lagi peruntukan lahan sawit apakah sesuai dengan master plan kaidah – kaidah keseimbangan lingkungan atau belum. Kemudian perlu kebijakan penegasan kebijakan yang mengatur pasca panen. Hasil Produksi Sawit sebaiknya di olah di hulu dan diekspos dalam bentuk minimal ½ jadi sehingga akan memberikan nilai tambah bagi petani atau penduduk yang bekerja di Sawit. Seperti pada Wilayah yang menjadi cikal bakal Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Trans Kalimantan Economiic Zone ini sudah diproyeksikan sebagai kawasan pengelolaan hasil pertanian. Penyiapan pembangunan terminal tangki timbun untuk crude palm oil (CPO). Menggunakan sistem pipanisasi, pembangunan terminal CPO tersebut diyakini tidak akan mengganggu ekosistem yang berada di perairan Teluk Golok yang berdekatan dengan kawasan industri tersebut perlu dikaji lagi secara mendalam oleh semua pihak. 4. Budi daya Perikanan dan kelautan Wilayah pesisir dan laut Propinsi Kalimantan Timur mempunyai potensi sumber daya alam hayati dan non-hayati yang yang cukup beragam dan berlimpah sehingga merupakan salah satu sektor yang berpeluang untuk dikembangkan. Kegiatan perikanan merupakan kegiatan budidaya teperbaharui dan menghasilkan komoditi yang berskala luas. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Kaltim, hingga kini tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan laut diprakirakan masih berkisar 40% dari potensi yang ada, sedang perikanan di perairan umum sekitar 20,40%; budidaya tambak sekitar 36%; dan budidaya air tawar sekitar 2,64% dari potensi yang ada. Sedangkan potensi sektor

perikanan Kaltim diprakirakan sebesar 339.998 ton; dimana perikanan laut diprakirakan sebesar 139.200 ton; perairan umum sebesar 69.348 ton; budidaya tambak sekitar 122.450 ton; dan budidaya air tawar sekitar 9.000 ton. Dengan jumlah nelayan dan pembudidaya ikan sekitar 200 ribu orang, maka sector ini bisa dijadikan sector andalan pembangunan pasca migas. Sentuhan Ekonomi creative pada sektor perikanan dan kelautan dibutuhkan, misalnya dengan mengemas ikon makanan khas dari sumberdaya ikan dan laut Kaltim, misalkan dari rumput laut atau olahan ikan lainnya. C. PENUTUP Kesimpulan dan saran 1. Perlu integritas dan penegakan hukum terkait pelanggaran – pelanggaran pada proses eksplorasi MIGAS dan Batubara. 2. Perlu pendekatan kolaboratif dari semua sektor untuk melaksanakan formulasi kebijakan Kaltim pasca migas dan batubara, tegas tidak setengah – setengah dengan indicator keberhasilan yang terukur. Daftar Pustaka 1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Timur 2. http://www.kamusilmiah.com/sosiologi/potensi-sda-kalimantan-timur-memerlukan-lembaga-penelitian-dan-pengembangan/ 3. http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php? option=com_content&id=419&Itemid=425 4.

http://ilmulingkunganuns.files.wordpress.com/2012/09/2-reklamasi-bentuk-lain-antonius-a-setijawan.pdf 5. http://www.korankaltim.com/apbd-kaltim-2013-jadi-rp-1514-t/ 6.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua perjanjian ditandatangani pada 10 Agustus 2017, dimana untuk perjanjian pertama, FPNI melalui PT Lotte Chemical Titan Nusantara (LCTN) bersedia untuk

There are various types of materials applied for photovoltaic solar cells which is mainly in the form of silicon (single crystal, multi-crystalline, amorphous silicon)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 19 ibu nifas primipara di daerah tanjungbumi sesudah diberikan paket “sukses ASI” didapatkan bahwa sebagian besar ibu nifas

perlengkapan lain untuk fokus pada produksi produk tunggal atau kelompok produk yang berkaitan (batch).. Product-oriented layout: Menentukan personil dan utilisasi peralatan

Sebagai mahluk sosial, manusia tidak akan mungkin dapat hidup seorang diri, kebutuhan hidupnya yang beraneka ragam akan menuntunnya untuk senantiasa berintraksi

Pohon keputusan atau yang lebih dikenal dengan istilah decision tree ini merupakan implementasi dari sebuah sistem yang manusia kembangkan dalam mencari dan

Dalam perencanaan bangunan tahan gempa harus memperhatikan standar yang mengacu pada SNI 1726:2012 untuk tata cara perencanaan ketahananan gempa, sedangkan untuk

Penyelenggaraan reklame di Kabupaten Nganjuk sangatlah beragam jenis dan bentuknya. Masyarakat Kabupaten Nganjuk dewasa ini sudah memiliki pemahaman