• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI BENANAIN DI PULAU TIMOR BARAT PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI BENANAIN DI PULAU TIMOR BARAT PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TESIS"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

DAERAH ALIRAN SUNGAI BENANAIN DI PULAU TIMOR BARAT

PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari

Institut Teknologi Bandung

Oleh

RINA MARDELISYA

NIM. 95003223

Program Magister

Pengembangan Sumber Daya Air

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2005

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT serta salawat

dan salam tak lupa tercurah kepada Rosullullah SAW yang telah melimpahkan

rakhmat dan petunjuk-Nya. Sehingga penulisan Tesis ini dapat diselesaikan tepat

pada waktunya.

Tesis ini berjudul “ STUDI POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER

DAYA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI BENANAIN DI PULAU TIMOR

BARAT PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR” merupakan salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Magister Profesional

Pengembangan Sumber Daya Air Institut Teknologi Bandung.

Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis telah banyak mendapat masukan,

arahan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil,

oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. DR. Ir. Hang Tuah,M.OcE, selaku Ketua Pelaksana Program

Profesional PSDA ITB.

2. Bapak Dr. Ir. Sri Legowo, selaku Koordinator Dosen Pembimbing.

3. Bapak Ir. Djumpono, M.Eng, selaku Kepala Balai Kerjasama Pendidikan MPSDA.

4. Bapak Dr. Ir. Indratmo Soekarno, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I.

5. Bapak Ir. Setio Wasito, MT selaku Dosen Pembimbing II.

6. Para Dosen dan Rekan-rekan Mahasiswa MP-PSDA angkatan III tahun 2004 dan

berbagai pihak yang membantu dalam penyelesaian penulisan Tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mohon

masukan dalam penyempurnaan tulisan ini

Bandung, Juni 2005

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSRAK i

ABSTRACT iii

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG xiii

BAB I PENDAHULUAN 1 I.1 Latar Belakang 1

I.2 Maksud dan Tujuan 2

I.3 Ruang Lingkup 3

I.4 Lokasi Studi 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

II.1. Siklus Hidrologi 8

II.2. Air dan Sumber Daya Air 11

II.3. Potensi Sumber Daya Air 11

II.4. Perhitungan Ketersediaan Air 11

II.4.1. Debit Andalan 11

II.4.2. Air Permukaan 12

II.4.3. Komponen Ketersediaan Air 12

II.4.4. Prosedur Perhitungan 13

II.5. Kebutuhan Air 15

(4)

BAB III METODOLOGI 16

III.1. Konsep/Gagasan 16

III.2. Curah Hujan 16

III.3. Ketersediaan Debit 19 III.4. Perhitungan Ketersediaan Air 20 III.4.1. Metoda F.J. Mock 20 III.4.2. Metoda NRECA 24 III.5. Potensi Kebutuhan Air 25 III.5.1. Kebutuhan Air Domestik dan Perkotaan 25 III.5.2. Kebutuhan Air Irigasi 27 III.5.3. Pembangkit Listrik Tenaga Air 32 III.6. Alur Pikir 34

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35

IV.1. Analisis Curah Hujan 35

IV.2. Evapotranspirasi 38

IV.2.1. Perhitungan evapotranspir asi 39 IV.3. Analisis Ketersediaan Air 41

IV.3.1. Prosedur Perhitungan Debit dengan 41 Model F.J.Mock

IV.3.2. Prosedur Perhitungan Model NRECA 42 IV.4. Kalibrasi Model 45 IV.5 Perbandingan Metoda Perhitungan Debit 46

IV.6 Debit Andalan 48

IV.7. Analisis Kebutuhan Air 51 IV.7.1. Kebutuhan Air Domestik dan Perkotaan 51 IV.7.2. Kebutuhan Air Irigasi 57 IV.7.3. Pembangkit Listrik Tenaga Air 60 IV.8. Keseimbangan Neraca Air ( Water Balance ) 61 IV.9. Metoda Perhitungan Tampungan 66 IV.9.1. Sedimentasi di Waduk 68

(5)

IV.9.2. Identifik asi Lokasi Waduk 69 IV.10. Pengembangan DAS Benanain 72

IV.10.1. Gambaran Umum 72 IV.10.2 Skenario Pengembanga n 74

IV.10.3. Penyusunan Prioritas Pengembangan 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 94

V.1. Kesimpulan 94

V.2 Saran 95

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Standar Kebutuhan Air Domestik 27 Tabel 3.2 Harga Koefisien T anaman 30 Tabel 4. 1 Perbandingan Debit Rata-rata Bulanan Metoda F.J. Mock 47

dan Metoda NRECA

Tabel 4.2 Perhitungan Debit Andalan DAS Benanain dengan 48 Metoda F.J. Mock

Tabel 4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk sampai Tahun 2025 53 Tabel 4.4 Tingkat pertumbuhan Penduduk di DAS Benanain 53 Tabel 4.5 Proyeksi Kebutuhan Air Domestik Kabupaten 55

Timor Tengah Selatan

Tabel 4.6 Proyeksi Kebutuhan Air Domestik Kabupaten 55 Timor Tengah Utara

Tabel 4.7 Proyeksi Kebutuhan Air Domestik Kabupaten 56 Belu

Tabel 4.8 Rekapitulasi Kebutuhan Air Domestik 56 Tabel 4.9 Kebutuhan Air Irigasi dengan Pola Tanam 59 Tabel 4.10 Daerah Irigasi pada DAS Benanain 60 Tabel 4.11 Kebutuhan Air Irigasi DAS Benanain 60

Tabel 4.12 Neraca Air tahun 2005 62

Tabel 4.13 Neraca Air tahun 2010 63

Tabel 4.14 Neraca Air tahun 2015 63

Tabel 4.15 Neraca Air tahun 2020 63

Tabel 4.16 Neraca Air tahun 2025 64

Tabel 4.17 Daftar Istilah Penetapan Prioritas 79 Tabel 4.18 Skala Perbandingan Pasangan 81

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Propinsi Nusa Tenggara Timur 5 Gambar 1.2 Peta Lokasi DAS Benanain 6

Gambar 1.3 Peta DAS Benanain 7

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi 9

Gambar 3.1 Bagan Alir Model Rainfall-runoff F.J.Mock 20 Gambar 3.2 Diagram Model Hujan Limpasan NRECA 24 Gambar 4.1 Peta Pos hujan dengan Metoda Poligon Thiessen 37 Gambar 4.2 Grafik Rata-rata Hujan Wilayah di DAS Benanain 38 Gambar 4.3 Grafik Evapotranspirasi Potensial 40 Gambar 4.4 Grafik Hasil Perbandingan Debit Obs ervasi dan Debit 46

Perhitungan

Gambar 4.5 Kurva Durasi Aliran Hasil Pengamatan dan Perhitungan 46 Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Debit Metoda F.J. Mock 47 dan Metoda Nreca

Gambar 4.7 Grafik Debit Andalan DAS Benanain 49 Gambar 4.8 Grafik Kurva Durasi Aliran Das Benanain 49 Gambar 4. 9 Grafik Kurva Durasi Aliran di DAS Benanain 50 Gambar 4.10 Grafik Debit Bulanan DAS Benanain 50 Gambar 4.11 Grafik Pertumbuhan Penduduk 54 Gambar 4.12 Grafik Kebutuhan Air di DAS Benanain 56 Gambar 4.13 Grafik Neraca Air Tahun 2005 64 Gambar 4.14 Grafik Neraca Air Tahun 2010 64 Gambar 4.15 Grafik Neraca Air Tahun 2015 65 Gambar 4.16 Grafik Neraca Air Tahun 2020 65 Gambar 4.17 Grafik Neraca Air Tahun 2025 66

Gambar 4.18 Grafik Kumulatif 67

Gambar 4.19 Rencana Lokasi Waduk Temef 71 Gambar 4.20 Skema Hirarki Penyusunan Prioritas 82

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Curah Hujan Bulanan Rata-rata 98 Lampiran B Data Curah Hujan Bulanan Rata-rata dengan 107 Metoda Thiessen

Lampiran C Data Klimatologi 109

Lampiran D Tabel Perhitungan Analisa Evapotranspirasi 111 Lampiran E Tabel Perhitungan Ketersediaan Air dengan 115

Metoda F.J. Mock

Lampiran F Tabel Perhitungan Ketersediaan Air dengan 126 Metoda NRECA

Lampiran G Tabel Perhitungan Kapasitas Tampungan 139

(9)

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

SINGKATAN Nama Pemakaian Pertama kali Pada halaman

D.A.S Daerah Aliran sungai 2

P.L.T.A Pembangkit Listrik Tenaga Air 3

T.T.S Timor Tengah Selatan 3

T.T.U Timor Tengah Utara 3

S.W.S Satuan Wilayah Sungai 11

NRECA National Rural Electrical Cooperation Agency 14 A.W.L.R Automatic Water Lever Record Association 15

G.S Groundwater Storage 20

S.S Surface Storage 20

I.S.M Initial Soil Moisture 21

S.M.C Soil Moisture Capacity 21

I.F Infiltrasi Faktor 21

P.F Percentage Faktor 21

R.C Recession Constant 21

S.M.S Soil Moisture Storage 21

W.S Water Surplus 21

N.F.R Net Field Requirement 27

W.L.R Water Layer Replacement 27

R eff Curah Hujan Effektif 31

R.T.R.W.P Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi 76 A.H.P Analytical Hierarchy Process 77

(10)

LAMBANG

Q Debit 14

C Koefisien pengaliran 14

I Itensitas hujan 14

A Luas daerah tangkapan 14

R1 Curah hujan pada stasiun pengamat 1 18

N Jumlah stasiun pengamat 18

R Curah hujan rata-rata 18

INFIL Infiltrasi 22

G Store Tampungan air tanah pada awal bulan 22

Q Storm Aliran limpasan 22

Q Base flow Aliran dasar 22

Eto Evapotranspirasi tanaman potensial 23

Rn Radiasi matahari 23

U Kecepatan angin 23

Pt Jumlah penduduk pada tahun ke- t 26

Po Jumlah penduduk pada tahun dasar 26

r Pertumbuhan penduduk rata -rata 26

t Selisih waktu (tahun) dengan tahun dasar 26 perhitungan

Etc Evapotranspirasi actual 28

Re Curah hujan efektif 28

P Perkolasi 28

E Efisiensi irigasi secara keseluruhan 28

Kc Koefisien tanaman 29

IR Kebutuhan air irigasi di persawahan 29 M Kebutuhan air untuk menggantikan kehilangan 29

Akibat evaporasi dan perkolasi

e Bilangan eksponensial 29

Ea Tekanan uap air aktual 30

(11)

C Faktor iklim 30

P Daya 33

η Efisiensi 33

γ Massa jenis air 33

g Percepatan gravitasi 33

H Tinggi terjun 33

T Suhu udara rata -rata 39

Rh Kelembaban relatif 39

N Penyinaran matahari 39

U2 Kecepatan angin ketinggian 2 m di atas 39

Permukaan tanah

Ra Radiasi matahari ekstraterestrial 39

Rs Radiasi matahari 39

Rns Radiasi gelombang pendek 39

Rnl Radiasi gelombang panjang 39

Ed Tekanan uap air 39

S Volume sedimen 68

D Laju sedimentasi tahunan 68

A Luas DAS 68

T Usia konstruksi proyek 68

(12)

ABSTRAK

Studi Potensi dan Pengembangan Sumber Daya Air Daerah Aliran Sungai Benanain Di Pulau Timor

Propinsi Nusa Tenggara Timur

Oleh : Rina Mardelisya

NIM. 95003223

Air adalah sumber kehidupan dan mengambil peranan penting dalam menunjang aktifitas manusia. Perkembangan yang pesat di Propinsi Nusa Tenggara Timur memerlukan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk ketersediaan air. Sungai Benanain merupakan salah satu sungai terbesar dan terpanjang yang ada di Propinsi Nusa Tenggara Timur yang mempunyai luas tangkapan sebesar 3.158 km2 , panjang 128 km. ,dengan 13 (tiga belas) buah anak sungai. Ini merupakan suatu potensi Sumber Daya Air untuk memenuhi berbagai kebutuhan air antara lain : untuk air minum, irigasi dan Pembangkit Tenaga Listrik.

Curah hujan rerata tahunan di DAS Benanain adalah 1.318 mm, dimana curah hujan tertinggi 2.209 mm/tahun dan terendah 1.012 mm/tahun. Priode hujan terendah adalah bulan Agustus dan September, sedangkan tertinggi terjadi pada bulan Desember dan Januari. Metoda yang dipakai untuk menganalisis ketersediaan air adalah dengan menggunakan metoda F.J. Mock, dimana metoda ini mengsimulasikan keseimbangan air bulanan pada suatu catchment area tertentu yang ditunjukkan untuk menghitung total run-off dengan menggunakan hujan bulanan, evapotranspirasi, kelembaban tanah dan persediaan tanah.

Ketersedian air diperoleh dari pengukuran debit di lapangan dengan Automatic Water Level Recorder (AWLR) yang kemudian dikalibrasi dengan menggunakan

(13)

metoda F.J. Mock. Debit d i DAS Benanain dengan menggunakan metoda F.J. Mock berkisar antara 3.32 m3/det sampai dengan 66.57 m3/det.

Kebutuhan air terbesar pada saat ini adalah untuk irigasi 21.95 m3/det. Namun ditinjau dari ketersediaan air secara menyeluruh terjadi kekurangan diakibatkan karena musim kemarau yang panjang selama 7 bulan (bulan Mei – Nopember) dan musim hujan hanya 5 bulan ( bulan Desember – April). Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan air perlu dilakukan pengaturan tata penggunaan air dan pembangunan waduk .

(14)

ABSTRACT

Benanain River Basin Water Resources Potential and Development Study in West Timor Island, P rovince of East Nusa Tenggara

By

Rina Mardelisya NIM. 95003223

Water is source of live and has an important role to support human activities. Rapid development in Province of East Nusa Tenggara needsquality infrastructure support, including water availability.

The Benanain river is one biggest and longest in the Timor Island Province of East Nusa Tenggara, which has ca tchment area 3158 km2, 128 km in length and 13 (thirteen) tributaries . This is a potential water resource to fulfill various water demand such as drinking water, irrigation, and water power electricity plant.

The Benanain River has substantial rainfall about 1318 mm/year, which the lowest is 1.012 mm/year.August to September usually the lowest periode of rainfall and Desember to Januari. The method used for analizing water availability is the F. J. Mock method. This method simulates monthly water balance in one specified catchment area designated to calculate total run-off by using monthly rain, evapotranspiration, soil humidity, and land availability.

The water availability gained from the result of calculating the water flow in certain river, which is using AWLR ( Automatic Water Level Recorder) and then calibrating with the F.J. Mock method. The water availability in river Benanain relatively in 3.32 m3/sec to 66.57 m3/sec.Which was calculated using F.J. Mock near while, At the moment the largest water demand for irrigation is 21.95 m3/sec.

(15)

Over vlewing the water availability, there is a lack of water supply in May until November because of long dry season, in other hand, rain season only occun in 5 month,( from December to April). Because of that inbalance season, rearrange, re-using of water and creating a new water plant is a must.

Key Words : The Water power resources potantion, availability, demand, service priority.

(16)

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Dari studi potensi dan pengembangan sumber daya air DAS Benanain Propinsi Nusa Tenggara Timur didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Perhitungan curah hujan kawasan digunakan cara Poligon Thiessen untuk 8 stasiun curah hujan yang terdapat pada DAS Benanain, dengan tinggi hujan maksimum rata -rata pada bulan Januari sebesar 268.64 mm dan tinggi hujan minimum rata-rata pada bulan Agustus sebesar 3.33 mm.

2. Perhitungan debit dilakukan dengan 2 (dua) metoda yaitu metoda F.J. Mock dan NRECA. Dari hasil kedua metode memiliki pola dan trend yang hampir sama, dengan kesalahan Absolut Rata -rata (KAR) untuk F.J. Mock = 0.67 sedangkan NRECA = 0.68, sehingga untuk perhitungan selanjutnya digunakan nilai debit bulanan metoda F.J. Mock, sedangkan metode NRECA hanya sebagai pembanding.

3. Hasil kalibrasi berdasarkan model F.J. Mock diperoleh nilai parameter DAS Benanain sebagai berikut :

ISM = 200, SMC =350, GW = 20, K Infilt = 0,35, K base = 0,50 , dan K crop = 0,7

Ketersediaan air berdasarkan perhitungan F.J. Mock pada Q 80 % untuk debit minimum sebesar 3.32 m3/dtk pada bulan Agustus dan debit maksimum sebesar 66.57 m3/dtk pada bulan Maret.

(18)

4. Diperlukan waduk untuk memenuhi kebutuhan air terutama pada musim kemarau dengan volume tampungan sebesar 161.47 juta m3. Apabila dibangun waduk terjadi peningkatan usaha tani, karena adanya perubahan pola tanam dari produksi pertanian satu kali dalam satu tahun menjadi 3 kali dalam setahun dengan peningkatan intensitas ta nam (cropping intensity) pada areal tanam.

5. Penetapan rangking untuk sektor-sektor pengembangan pada DAS Benanain berdasarkan metoda AHP sebagai berikut :

1. Pengembangan Jaringan Irigasi = 0.29 2. Penge mbangan Instalasi Air Minum = 0.27 3. Pengembangan Industri = 0,22

4. Ternak = 0,18

V.2. Saran

1. Sebagai langkah untuk menga tasi kekurangan air, maka Pemerintah Daerah bersama dengan stakeholder agar lebih berperan aktif dalam pelestarian daerah aliran sungai, sehingga masalah ini paling tidak dapat diatasi dimasa yang akan datang.

2. Perlu adanya konservasi pada DAS Benanain dan pemanfaatan sumber daya air secara optimal untuk menjaga kesinambungan dari DAS Benanain dan menjamin ketersediaan air pada masa akan datang. Perlu adanya pengaturan tata ruang pada kawasan DAS Benanain dan batasan pemakaian air yang jelas bagi sektor pemakai air sehingga air dapat terpenuhi.

(19)

3. Pada perhitungan penetapan prioritas pengembangan DAS Benanain idealnya dilakukan dengan menggunakan kuisioner untuk menetapkan nilai skala perbandingan masing-masing komponen.

4. Untuk kebutuhan air pada musim kemarau yang terjadi pada bulan Mei – Oktober, maka dapat dilakukan pembangunan waduk sehingga pada musim hujan dapat menampung air dan dapat dimanfa atkan pada musim kemarau.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

1. CD. Soemarto Ir. Dipl. HE, Hidrologi Teknik, Erlangga, 1995.

2. Dedi Tjahyadi Abdullah, Ir, Dipl. HE, Diktat Kuliah Rekayasa Pengelolaan

Sungai, Bandung, 2004.

3. Ray. K. Linsley, Joseph B. Franzini ; Djoko Sasongko, Teknik Sumber Daya

Air, Jilid I dan Jilid II, Erlangga Jakarta, 1991.

4. Ray. K. Linsley, JR, Max A. Kohler, Joseph L. H. Paulhus, Hidrologi untuk

Insinyur, Erlangga, 1996.

5. Roestam Syarief, Ir, Ph.D, Bahan Kuliah Pengelolaan Sumber Daya Air

Bandung, 2003.

6. Sri Legowo, DR, Ir, H, Bahan Kuliah Hidrologi MP. PSDA, Bandung 2003.

7. Suyono Sosrodarsono Ir, Kensaku Takeda, Hidrologi untuk Pengairan, PT

Pradnya Paramita, Jakarta 1980.

8. Soewarno, Hidrologi Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai

(Hidrometri), Nova bandung 1991.

9. Waluyo Hatmoko, Drs. M.Sc, Djumpono, Ir, M,Eng, Heriyadi Dwijoyanto,

Ir, Dipl, HE, Buku Ajar Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah

Sungai.

10. PT. Indra Karya, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Propinsi NTT,

Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Air NTT, Laporan

Akhir

Study Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air SWS Benana in di

Pulau Timor Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur 2001.

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 35 tahun 1991, tentang

Sungai.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel faktor pribadi (X2) memiliki thitung sebesar 3,877 > ttabel 1,98. Dari uji ini dapat disimpulkan bahwa variabel faktor pribadi secara parsial berpengaruh terhadap

Repex Departemen Operasional HLPA Station RPX Center menunjukan bahwa aspek ergonomi merupakan salah satu faktor risiko yang ada sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut

Kapal laut Malaysia melakukan pengejaran terhadap kapal Indonesia (KM Wahyu dan KM Irwan). Strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan konfik Ambalat saat ini adalah dengan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk lebih mengetahui dan mengidentifikasi secara mendalam mengenai pengaruh pendapatan PAD, belanja

a) Gunakan bahan kimia pro analisis (pa). b) Gunakan alat gelas bebas kontaminasi. c) Gunakan alat ukur yang terkalibrasi. d) Dikerjakan oleh analis yang kompeten. e)

Sehubungan dengan Surat Persetujuan dan Penetapan Pemenang General Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Nomor : CJ.PT.01.1760 tanggal

Dalam catatan ini, penulis akan utarakan beberapa bukti riil mengenai kontribusi madrasah dalam pembangunan bangsa dianta- ranya ialah; Pertama, madrasah telah