• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN ALAT PERANGKAP WERENG PAD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RANCANG BANGUN ALAT PERANGKAP WERENG PAD"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN ALAT PERANGKAP WERENG

PADI DENGAN LED BERDAYA RENDAH DAN

PEMBANGKITAN SUMBER LISTRIK TENAGA ANGIN

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratam Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Elektro

Oleh:

INSAN MAULANA 2212132042

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

(2)

i ABSTRAK

Padi merupakan komoditas pangan utama di Indonesia. Akan tetapi, hasil panen padi ini tidak selalu memuaskan akibat serangan hama. Hama yang paling utama adalah wereng. Wereng merusak batang padi sehingga padi menjadi tidak berisi. Akibat dari serangan wereng ini petaqni mengalami kerugian dan kemudian menggunakan pestisida dan insektisida yang berlebihan. penggunaan pestisida dan insektisida yang berlebih justru akan menjadi racun bagi tubuh manusia dan dalam jangka waktu yang panjang berpotensi mengakibatkan penyakit kanker.

Guna mengatasi hal tersebut, berbagai macam alat perangkap dengan teknologi yang ramah lingkungan dan tidak beracun dikembangkan guna menanggulangi gangguan akibat hama wereng ini. Salah satunya perangkap wereng dengan memanfaatkan sifat wereng yang tertarik pada cahaya. Penulis mencoba mengembangkan perangkap wereng yang sudah banyak dilakukan penelitian sebelumnya. Karena areal lahan padi yang jauh dari jaringan listrik PLN, penggunaan LED sebagai sumber cahaya yang berdaya rendah sehingga menghemat daya listrik dari baterai. Baterai sebagai penyimpan energi listrik sementara yang dihasilkan oleh Generator DC dan turbin angin sumbu vertikal berjenis savonius sebagai pembangkit listrik.

(3)

ii ABSTRACT

Rice is the main food commodities in Indonesia. However, the harvest is not

always satisfactory due to pests. The most important pests are leafhoppers.

Planthopper damage to paddy into rice straw containing not. As a result of

this planthopper attack petaqni losses and then use excessive pesticides and

insecticides. the use of pesticides and insecticides that excess it will be toxic

to the human body and in the long term potential to cause cancer.

To overcome this, various kinds of traps with technology and non-toxic

environmentally friendly developed to overcome this interference due

planthoppers. One of these traps hopper hopper by utilizing the properties

interested in light. The author tries to develop a trap leafhoppers that

previous research has been done. Because rice land area far from the grid,

the use of LEDs as a low power light source thus saving electric power from

the battery. Battery as a temporary storage of electrical energy generated

by the DC generator and a vertical axis wind turbine manifold savonius as

power plants.

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan mengucap syukur kepada Allah swt atas

nikmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

yang berjudul “RANCANG BANGUN ALAT PERANGKAP WERENG

PADI DENGAN LED BERDAYA RENDAH DAN PEMBANGKITAN

SUMBER LISTRIK TENAGA ANGIN”.

Tugas akhir yang penulis susun ini merupakan salah satu syarat yang

harus ditempuh guna memperoleh gelar sarjana strata I di jurusan Teknik

Elektro Fakultas Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis tidak sendirian.

Banyak sekali bantuan dan bimbingan dari banyak pihak. Sehingga ucapan

terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Kedua orang tua terhormat yang telah memberikan bantuan

moral maupun materi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Syaifatul Jannah, istri tercinta yang selalu menemani dan

membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Yuda Bakti Zaenal, ST., MT., selaku ketua jurusan teknik

elektro.

4. Pembimbing yang membimbing penulis sehingga tugas akhir ini

bisa terselesaikan dengan baik.

5. Seluruh dosen pengajar di jurusan teknik elektro yang sudah

mengajarkan banyak hal kepada penulis.

6. Rekan-rekan seperjuangan TTL 13, yang selalu memberikan

(5)

iv

Semoga tugas akhir yang penulis susun ini dapat bermanfaat bagi

diri penulis pribadi, Jurusan Teknik Elektro dan masyarakat. Aamiin.

Cimahi, 14 Pebruari 2015

(6)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Balakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Tugas Akhir ... 2

1.3 Perumusan Masalah ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

2.1 Hama Wereng ... 4

2.2 LED (Light Emitting Diode) ... 5

2.3 Turbin Savonius ... 8

BAB III PERANCANGAN ALAT ... 11

3.1 Diagram Blok Alat ... 11

3.2 Cara Kerja Alat ... 11

3.3 Rancangan Alat ... 12

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 13

4.1 Studi Literatur ... 13

4.2 Perancangan Alat ... 13

4.3 Realisasi Alat ... 13

(7)

vi

4.5 Analisa dan Evaluasi ... 14

4.6 Perbaikan dan Penyempurnaan ... 14

4.7 Pembuatan Laporan ... 14

4.8 Rincian Biaya ... 14

4.9 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Tugas Akhir ... 15

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Padi merupakan hasil pertanian yang utama karena merupakan bahan

pokok makanan masyarakat Indonesia bahkan dunia. Akan tetapi, tidak

setiap musim panen padi sesuai dengan harapan para petani. Hal ini

diakibatkan banyak faktor, salah satunya akibat serangan hama padi yang

merusak tanaman padi. Hama yang merupakan musuh utama para petani

adalah wereng.

Wereng mempunyai musuh alami, yaitu laba-laba. Namun pada

kenyataannya musuh alami wereng tidak dapat menghilangkan keberadaan

wereng ini. Kemudian yang dilakukan oleh petani adalah menggunakan

bahan kimia insektisida secara berlebihan untuk menanggulangi serangan

wereng tersebut.

Akibat dari pemakaian insektisida tersebut adalah matinya musuh

alami wereng. Akibat lainnya, nasi yang dimakan oleh manusia adalah nasi

yang tercemar oleh bahan kimia yang beracun dan berpotensi tumbuh

berbagai penyakit di dalam tubuh pengonsumsi nasi tersebut.[3]

Saat ini, sudah terdapat berbagai macam alat untuk menanggulangi

permasalahan tersebut, yaitu menggunakan alat perangkap wereng dengan

memanfaatkan sifat wereng yang tertarik kepada cahaya. Alat perangkap

yang dikembangkan oleh Baehaki (2010). Alat perangkap ini menggunakan

lampu minimal 100 watt sebagai sumber cahaya dan Solar cell sebagai

(9)

2 Berdasarkan pada masalah tersebut diatas, penulis tertarik

melakukan penelitian dan inovasi alat yang sudah ada agar lebih efisien dan

menerapkannya untuk kemudian dituangkan menjadi topik tugas akhir yang

akan penulis susun dengan judul “Rancang Bangun Alat Perangkap

Wereng Padi dengan LED Berdaya Rendah dan Pembangkitan Sumber

Listrik Tenaga Angin”.

Dengan konsep yang sama dengan alat yang sudah ada, penulis

berinovasi menggunakan turbin angin sebagai sumber listrik dan LED

sebagai sumber cahaya perangkapnya agar lebih hemat energi. Harapannya,

alat perangkap wereng padi ini dapat membantu petani mengendalikan hama

wereng, melakukan pengamatan keberadaan hama wereng yang kemudian

dilakukan penanganan lebih lanjut sehingga meningkatkan hasil panen padi

yang minim pestisida dan insektisida pada lahan padi seluas 1ha di Desa

Jayamukti, Kecamatan Blanakan-Subang.

1.2 Tujuan Tugas Akhir

Tujuan dari pembuatan laporan Tugas Akhir ini, adalah:

1. Tujuan Umum

Untuk memenuhi syarat kelulusan sarjana strata I di Universitas

Jenderal Achmad Yani

2. Tujuan Khusus

Merancang dan merealisasikan alat perangkap wereng padi dengan

(10)

3 1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan atas latar belakang masalah yang ada, maka dapat

dikemukakan beberapa permasalahan pokok dalam proses perancangan dan

realisasi dari sistem ini sebagai berikut:

1. Komponen dan warna cahaya apa yang digunakan untuk sumber

cahaya berdaya rendah.

2. Bagaimana rancangan turbin angin sebagai pembangkit listrik.

3. Bagaimana energi penyimpanan energi listrik.

4. Bagaimana rancangan kendali untuk waktu operasi alat.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada proyek akhir yang akan direalisasikan adalah

sebagai berikut:

1. sumber cahaya (beban) menggunakan LED (Light Emitting Diode)

spot berwarna putih.

2. Turbin angin yang digunakan adalah turbin angin sumbu vertikal

jenis savonius-Darrieus.

3. Menggunakan baterai Rechargeable sebagai penyimpan energi listrik

dari turbin angin.

4. Kendali operasi alat perangkap hama wereng ini digunakan sensor

cahaya (matahari) sebagai on-off waktu operasi alat (pukul

(11)

4 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Hama Wereng

Beberapa jenis wereng merupakan hama utama padi dan tersebar

luas di dunia. Di Indonesia, populasi wereng sering ditemukan dalam

jumlah yang tinggi sehingga mengakibatkan rusaknya tanaman padi menjadi

kering atau disebut hopperburn. Jenis wereng yang sangat merusak adalah

wereng cokelat, wereng putih, dan wereng hijau, serta wereng loreng.[2]

Wereng batang cokelat (WBC) (Nilaparvata lugens Stål) merupakan

hama penting tanaman padi di Indonesia. Wereng ini mampu berkembang

biak membentuk populasi cukup besar dalam waktu singkat dan merusak

tanaman pada semua fase pertumbuhan. [3]

Wereng tinggal di pangkal batang padi, ukurannya kecil-kecil,

jumlahnya banyak, aktif bergerak.Serangga ini mempunyai siklus hidup 3-4

minggu yang dimulai dari telur (7-10 hari), nimfa (8-17 hari), imago (18-28

hari). Nimfa (wereng pra dewasa) dan imago (wereng dewasa) menghisap

cairan dari batang padi. [3]

Wereng coklat dewasa sangat tertarik dengan cahaya. Daya tarik

tersebut merupakan sifat fototaksis yang ada pada serangga umumnya.

Serangga mampu memberikan respon terhadap cahaya dengan panjang

gelombang antara 300-400 nm (warna mendekati ultraviolet) sampai

600-650 nm (warna jingga). [3]

Berdasarkan hasil penelitian Pinandita (2009), Lalu pengujian

(12)

5 tiap warna lampu 4m2, selama 10 menit diulang lima kali. Hasil ujicoba di

lapangan diperoleh data lampu LED warna putih rata-rata dapat menarik

149 ekor, Biru 148 ekor, Merah 115 ekor, Hijau 72 ekor, dan Kuning

menarik 66 ekor. Dalam Tugas akhir ini, penulis menggunakan LED

berwarna putih.[3]

2.2LED (Light Emitting Diode)

LED (Light Emitting Diode) adalah dioda yang dapat memancarkan

cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED dapat

memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan

phosporus. [4]

LED akan memancarkan cahaya apabila diberikan tegangan listrik

dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya,

kemampuan mengalirkan arus pada LED cukup rendah yaitu maksimal 20

mA. Apabila LED dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan

rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai

pembatas arus. [4]

(13)

6 Gambar 2.2 Rangkaian Dasar Menyalakan LED [4]

Besarnya arus maksimum pada LED adalah 20 mA, sehingga nilai

resistor harus ditentukan. Dimana besarnya nilai resistor berbanding lurus

dengan besarnya tegangan sumber yang digunakan. Secara matematis

besarnya nilai resistor pembatas arus LED dapat ditentukan menggunakan

persamaan berikut: [4]

Dimana :

R : resistor pembatas arus (Ohm)

Vs : tegangan sumber untuk suplai tegangan ke LED (volt)

2 volt : tegangan LED (volt)

0,02 A : arus maksimal LED (20 mA)[4]

Pemilihan LED sebagai sumber cahaya pada perancangan alat yang

akan dibuat ini berdasarkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh LED,

diantaranya yaitu:

- Masa hidup yang panjang

Kebanyakan produk penerangan LED yang ada sekarang ini

(14)

7 produk penerangan LED akan bertahan selama antara 10-18

tahun.

Teknologi Penerangan Masa Hidup (Jam)

LED 30.000 – 50.000

Lampu Hemat Energi (LHE) 4.000 – 8.000

Halogen 800 – 2.000

Lampu Pijar 300 – 600 Tabel 2.1 Masa hidup teknologi penerangan [5]

- Konsumsi energi sangat rendah (efisiensi tinggi)

Sekitar 95% dari energi yang dikonsumsi oleh LED dipancarkan

sebagai cahaya yang terlihat oleh mata telanjang. Ini membuat

LED sebuah sistem penghasil cahaya untuk penerangan yang

sangat efisien.

Tabel 2.2 Persentase perubahan energi teknologi penerangan[5]

- Cahaya yang dipancarkan tidak mengandung radiasi ultraviolet

(UV) atau inframerah (IR)

Lampu pijar, halogen, neon, dan lampu HID memancarkan

radiasi UV dan IR dengan intensitas tinggi yang menimbulkan

(15)

8 (karena UV dan IR tidak dapat terlihat oleh mata) serta

berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia.[5]

- LED sangat aman bagi lingkungan

LED tidak mengandung zat kimia beracun, tidak mudah terbakar

dan tidak mudah meledak. Tidak seperti lampu hemat energy

(LHE) yang mengandung gas merkuri, atau lampu halogen yang

mengandung gas yodium / gas bromium, dan lampu HID yang

mengandung uap logam berat yang sangat beracun, mudah

terbakar, dan kadang dapat meledak terutama pada akhir siklus

hidupnya. Pembuangan LHE, Halogen, HID, dan neon

berdampak sangat buruk bagi lingkungan karena kandungan zat

beracun yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Sedangkan

LED dapat didaur ulang secara sempurna dan secara aman

karena LED tidak mengandung zat beracun.[5]

2.3Turbin Angin Savonius

Pemilihan sumber pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga

angin adalah karena alasan sebagai berikut:

1. Area pesawahan yang jauh dari pemukiman penduduk dan jaringan

listirk PLN

2. Biaya pembuatan murah untuk daya yang kecil

3. Sumber angin yang selalu ada baik saat siang maupun malam

4. Suara dari turbin angin bisa dimanfaatkan untuk mengusir burung di

(16)

9 Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk

membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk

mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi,

keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak digunakan di

Denmark, Belanda, dan Negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal

dengan windmill.[6]

Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam,

Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi

energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara

kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin,

diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibelakang bagian turbin

angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi listrik ini biasanya

akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan. [6]

Jenis turbin angina ada dua macam, yaitu:

1. TASH (Turbin Angin Sumbu Horizontal)

Turbin angin sumbu horizontal (TASH) memiliki poros rotor utama

dan generator listrik di puncak menara.[6]

Gambar 2.3 Turbin Angin Sumbu Horizontal[6]

2. TASV (Turbin Angin Sumbu Vertikal)

Turbin angin sumbu vertikal/tegak (atau TASV) memiliki

(17)

10 susunan ini adalah turbin tidak harus diarahkan ke angin agar

menjadi efektif. Kelebihan ini sangat berguna di tempat-tempat yang

arah anginnya sangat bervariasi. VAWT mampu mendayagunakan

angin dari berbagai arah.[6]

Gambar 2.4 Turbin Angin Sumbu Vertikal jenis Savonius[6]

Indonesia merupakan negara dengan potensi energi angin kecepatan

rendah, yaitu dengan kecepatan sekitar 3-6 m/s. Turbin angin tipe Savonius

merupakan salah satu turbin angin yang cocok untuk daerah dengan potensi

energi angin kecepatan rendah. Turbin angin Savonius pertama kali

ditemukan oleh S.J. Savonius pada tahun 1920. Pada prinsipnya turbin angin

tipe Savonius pada mulanya (konvensional) adalah plat tabung yang dibelah

dua dan saling disatukan sehingga berbentuk huruf S. Sehingga pada turbin

angin Savonius konvensional hanya terdiri atas dua buah sudu saja.[7]

Berdasarkan penelitian Haqqqi (2013), turbin angin savonius dengan

dua sudu lebih baik dari pada turbin angin dengan lebih dari dua sudu yaitu

nilai rpm (rotation per minute) yang dihasilkan lebih tinggi pada kecepatan

angina 3,8 m/s, sehingga daya listrik yang dihasilkan oleh generator lebih

(18)

11 BAB III

PERANCANGAN ALAT

Alat perangkap wereng yang akan direalisasikan pada tugas akhir ini

adalah alat untuk mengurangi serangan hama pada tanaman padi dengan

memanfaatkan sumber energi terbarukan yaitu angin untuk membangkitkan

listrik guna menjalankan sistem alat tersebut.

3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram blok alat perangkap wereng

3.2 Cara Kerja Alat

Sumber listrik untuk menjalankan sistem ini berasal dari energi

angin yang diubah menjadi listrik oleh turbin angin dan generator arus

bolak-balik. Tegangan yang diperlukan untuk pengisian baterai adalah

tegangan arus searah. Oleh karena itu, keluaran generator disearahkan lebih

dulu oleh penyearah. Proses pengisian baterai memerlukan kondisi tegangan

yang stabil sehingga sebelum masuk ke baterai, tegangan lebih dulu masuk

(19)

12 Pada siang hari (sekitar pukul 06.00 sampai dengan 18.00), alat

perangkap ini tidak beroperasi (led perangkap dalam kondisi mati). Alat

perangkap ini akan beroperasi ketika malam (sekitar pukul 18.00 sampai

dengan 06.00). Dua kondisi on-off ini diatur oleh rangkaian penyaklaran

dengan mendeteksi cahaya matahari sebagai indikator siang atau malam.

Ketika led perangkap menyala, diharapkan akan banyak wereng

yang berkumpul pada sumber cahaya led tersebut. Kemudian wereng

terjebak ke tempat pengumpulan wereng.

3.3 Rancangan Alat

Dibawah ini merupakan rancangan alat yang akan direalisasikan.

TURBIN ANGIN SAVONIUS

GENERATOR AC

KOTAK KELISTRIKAN

LED PERANGKAP

PENGUMPUL WERENG

TIANG PENYANGGA

(20)

13 BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1Studi Literatur

Pada tahap ini, penulis mencari dan mempelajari sumber – sumber informasi yang berhubungan dengan perancangan tugas akhir ini baik dari tugas akhir yang telah dibuat, buku maupun dari internet.

4.2Perancangan Alat

Dengan spesifikasi yang telah ditentukan berdasarkan teori dari hsil studi literatur maka pada tahap ini, penulis mencoba merancang blok diagram umum dari sistem yang diusulkan kemudian mencari skema rinci dari masing-masing blok diagram.

4.3Realisasi Alat

Setelah mendapatkan skema yang terperinci, penulis mulai menginventarisir kebutuhan komponen dengan membuat daftar komponen yang digunakan kemudian mengadakannya.

Pada tahapan ini, merupakan realisasi berupa perangkat keras yang terdiri dari mekanikal dan elektrikal. Dan porsi mekanikal lebih besar dibandingkan dengan elektrikalnya yaitu 70% : 30%

4.4Pengukuran dan Pengujian Alat

Tahapan selanjutnya yaitu pengukuran dan pengujian alat pada setiap blok pada blok diagram. Pengukuran dan pengujian alat yakni sebagai berikut:

1. Pengukuran dan pengujian keluaran generator 2. Pengukuran dan pengujian sensor cahaya

3. Pengukuran dan pengujian cahaya LED perangkap

(21)

14 4.5Analisa dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan analisis dan evaluasi terhadap kinerja dan kehandalan alat yang telah direalisasikan.

4.6Perbaikan dan Penyempurnaan

Bila terdapat beberapa kesalahan yang masih dapat diperbaiki, maka pada kesempatan ini penulis berusaha untuk memperbaikinya dan menyempurnakannya.

4.7Pembuatan Laporan

Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap-tahap yang lainnya. Pembuatan laporan ini merupakan laporan dari alat yang telah dibuat, di dalamnya berisi hasil perancangan dan analisa sistem serta spesifikasi alat berdasarkan pengukuran dan pengujian.

4.8Rincian Biaya

No Keperluan Biaya

1. Komponen mekanikal Rp. 2.000.000,00

Pembuatan Turbin angin Pembuatan Tiang penyangga Pembuatan Box

2. Komponen elektrikal Rp. 2.500.000,00 Generator AC

Komponen Penyearah AC/DC Komponen DC/DC

Baterai LED

3. Studi Literatur Rp. 100.000,00

Pengadaan Buku Penunjang

(22)

15

4.9Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Tugas Akhir

Berikut dibawah ini merupakan jadwal rencana kegiatan untuk menyelesaikan tugas akhir yang akan direalisasikan.

No Kegiatan

Jadwal Pelaksanaan Proyek Akhir

Pebruari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi

Literatur

2 Perancangan

3 Realisasi

4 Pembuatan

Laporan

5 Pengujian

6 Analisa

7 Perbaikan

8 Sidang TA

(23)

16

DAFTAR PUSTAKA

[1].Sofwan, Sukip. Lampu Perangkap Sebagai Pengendali Hama wereng dan penggerek batang. 2013.

( http://sukipbinsofwan.blogspot.com/2013/10/lampu-perangkap-light-trap-monitoring.html diakses pada tanggal 8/11/2014 pukul 15:34 WIB) [2].Baehaki-S.E. dan I Nyoman Widiarta. Hama Wereng dan Cara

Pengendaliannya Pada Tanaman Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2009.

(http://www.litbang.pertanian.go.id/special/padi/bbpadi_2009_itp_13.pdf

diunduh pada 6/11/2014 pukul 13:49 WIB)

[3].Pinandita, Satria. Racang Bangun Alat Penangkap Hama Wereng Berdasarkan Pengaruh Warna Cahaya Led. Universitas Dian Nuswantoro. 2009.

(http://eprints.dinus.ac.id/8075/1/jurnal_13144.pdf diunduh pada

8/11/2014 pukul 15:20 WIB)

[4].NN. LED (Light Emitting Dioda). 2012.

(http://elektronika-dasar.web.id/komponen/led-light-emitting-dioda/

diakses pada 9/11/2014 pukul 12:40 WIB) [5].NN. About LED.

(http://www.orion-led.com/index/about diakses pada 9/11/2014 pukul 12:55 WIB)

[6].Putranto, Adityo, dkk. Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal Untuk Penerangan Rumah Tangga. Universitas Diponegoro. 2011.

(http://eprints.undip.ac.id/34839/1/Rancang_Bangun_Turbin_Angin_Ver

tikal_unt_RT.pdf diunduh pada 8/11/2014 pukul 16:12 WIB)

[7].Haqqi, M. Haydarul, dkk. Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal Jenis Savonius dengan Variasi Jumlah Blade Terintegrasi Circular Shield

untuk Memperoleh Daya Maksimum. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 2013.

(http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29842-2411105008-Paper.pdf

Gambar

Gambar 2.1 Simbol dan bentuk fisik dari LED [4]
Gambar 2.2 Rangkaian Dasar Menyalakan LED [4]
Tabel 2.1 Masa hidup teknologi penerangan [5]
Gambar 2.3 Turbin Angin Sumbu Horizontal[6]
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan keberhasilan yang dilakukan oleh beberapa peneliti dalam meramalkan model hidrologi menggunakan metode ANFIS, maka dalam penelitian ini akan menguji tingkat

Skripsi dengan judul “Problematika Pembelajaran Matematika dalam Pelaksanaan Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Studi Kasus di MTs Al-Huda

Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis data terhadap system antrian serta optimalisasi pelayanan teller dalam satu hari di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Muamalat

kami mengundang Bapak/Sdr untuk melakukan pembuktiaan kualifikasi dengan membawa seluruh dokumen kualifikasi yang asli atau yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang dan salinannya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pem-belajaran tutor teman sejawat berbasis internet terbukti efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi bahan penstabil terhadap sifat fisikokimia (total padatan terlarut, viskositas, stabilitas, pH, aktivitas

Sedangkan data yang akan dihimpun adalah dalil-dalil yang berkaitan dengan jarimah zina dan pemerkosaan serta norma hukum yang ada di dalam Qanun Jinayat Aceh tentang

Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi Daerah yang