• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN BIAYA UNTUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN BIAYA UNTUK"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN STATEJIK – PELANGGAN

Latar Belakang

Dalam memprioritaskan pelanggan yang akan dilayani, banyak perusahaan saat ini memakai tolak ukur yang berkaitan dengan loyalitas pelanggan seperti frequency of purchase, recency of purchase, share of wallet dan sebagainya. Perusahaan – perusahaan tersebut mengasumsikan bahwa pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang menguntungkan perusahaan. Bahkan konsep Customer Relationship Management (CRM) mengatakan daripada mencari produk maupun pelanggan baru, lebih baik bagi perusahaan untuk menjalin hubungan yang lebih erat lagi denga pelanggan yang ada dan berusaha untuk menyediakan produk atau jasa apapun yang mereka inginkan. Masalahnya, apakah pelanggan yang loyal

Masalah pertama yang timbul dalam melakukan perhitungan profitabilitas pelanggan adalah masalah pendapatan yang diterima perusahaan. Seringkali perusahaan memperoleh pendapatan netto yang berbeda dengan harga jual yang diberikan oleh pelanggan. Misalkan, dari harga jual yang tertera, perusahaan kemudian akan memberikan berbagai macam diskon. Banyaknya kebocoran – kebocoran ini disebut dengan pricing waterfall, yang menyebabkan pendapatan bersih yang diterima perusahaan bisa secara signifikan berbeda dengan harga jual brutonya.

Masalahnya dalam sistem akuntansi perusahaan, pengurangan=pengurangan tersebut tidak dikaitkan langsung dengan akun masing-masing pelanggan, namum dicatat sebagai agrerat pada catatan keuangan perusahaan, sehingga sulit untu melihat sebenarnya pendapatan bersih perusahaan. Jika perusahaan ingin menghitung profitabiltas pelanggan maka dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang digunakan untuk menelusuri pricing waterfall serta biaya-biaya lainnya pada masing-masing pelanggan.

(2)

1. Activity based coasting 2. Customer lifetime value

Analisis Profitabilitas Pelanggan dengan Activity Based Coasting

Activity based coasting membantu perusahaan untuk mengidentifikasi biaya yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan. Prinsip perhitungan activity based coasting untuk pelanggan pada dasarnya sama dengan pembahasan dalam modul activity based coasting. Perbedaannya adalah obyek biaya (cost object) yang dipakai adalah pelanggan. Selain itu terdapat satu jenis tambahan aktivitas, yaitu aktivitas tingkatan pelanggan (customer level activities).

Dari hasil perhitungan ABC tersebut akan ditemukan pelanggan yang pelayanannya mahal (high-cost to serve customer) dan pelanggan yang pelayanannya murah (low-cost to serve). Menurut Cooper dan Kaplan (1999) alokasi biaya pelanggan akan menemukan penggolongan dan jenis – jenis pelanggan dapat dibagi atas empat dilihat dari sudut profitablitas, yaitu :

1. Cheap, golongan dari pelanggan yang memiliki low cost to serve yang rendah, namun demikian juga pelanggan ini tidak mau membayar mahal atas produk yang dihasilkan perusahaan, sehingga marjin yang diperoleh perusahaan dari pelanggan juga rendah. Pelanggan golongan ini belum tentu merugikan perusahaan, karena rendahnya cost to serve.

2. Passive, merupakan golongan yang memiliki cost to serve yang rendah, namun demikian perusahaan memiliki marjin yang tinggi dari pelanggan ini. Pelanggan jenis ini adalah pelanggan yang paling menguntungkan bagi perusahaan.

3. Savvy, golongan pelanggan dimana perusahaan mendapatkan marjin yang tinggi, namun demikian golongan pelanggan ini juga mengharuskan perusahaan mengeluarkan cost to serve yang tinggi juga. Karena tingginya cost to serve tersebut, apabila perusahaan tidak berhati – hati maka jenis pelanggan ini dapat merugikan perusahaan.

4. Aggressive, jenis pelanggan yang cost to serve nya tinggi, namun memiliki marjin yang rendah. Pelanggan ini merupakan pelanggan yang kemungkinan besar akan merugikan perusahaan.

(3)

dan kemudian dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola pelanggan-pelanggan tersebut.

Meningkatkan Profitabilitas Pelanggan

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas pelanggan mereka, antara lain adalah :

1. Memperbaiki proses, dalam hal ini yang dapat dilakukan perusahaan adalah mengefesiensikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam melayani pelanggan, sehingga dapat menurunkan biaya.

2. Activity based pricing, menentukan harga berdasarkan aktivitas. Dalam hal ini perusahaan dapat memberikan pelanggan pilihan-pilihan sesuai dengan yang akan dilakukan untuk melayani pelanggan.

3. Mengelola hubungan dengan pelanggan dengan tujuan untuk membujuk pelanggan membeli lebih banyak produk atau jasa perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Karena dengan menggunakan sistem pengendalian persediaan akan didapatkan hasil total cost persediaan yang lebih rendah, selain itu juga perusahaan dapat melakukan

Dari hasil perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum subkontraktor mempunyai harga cost/CGT yang lebih rendah akan tetapi waktu pengerjaannya lebih

Pada penelitian ini, analisis rancangan anggaran biaya untuk smart low cost housing yang menggunakan metode baru yaitu dengan dinding cor insitu dengan bahan dari beton

Lucutan terhalang dielektrik pada umumnya menghasilkan arus rendah (dalam orde mA) maka jumlah elektron yang dihasilkan selama lucutan juga rendah sehingga konsentrasi radikal

Perhitungan biaya bahan baku yang masuk dalam komponen Harga Pokok Produksi untuk tiap jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak akurat.. Hal ini dibuktikan dengan

Diharapkan dengan aplikasi tersebut dapat memudahkan pemilik untuk mengolah data pegawai, pelanggan, stok barang, penjualan, pembelian, dan laporan-laporan yang dibutuhkan

Peluang penghematan energi yang dihasilkan adalah secara umum yang bisa dilakukan pada semua golongan pelanggan yaitu menurunkan daya langganan PLN, memasang kapasitor

Pada gambar 7 merupakan halaman utama admin pada Joanneflowery.in yang menampilkan informasi mengenai daftar produk jual dan admin dapat melakukan pemesanan