• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP MINUMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP MINUMAN"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP MINUMAN BOTOL FRUIT TEA RASA STRAWBERRY

Studi Kasus pada Konsumen di Ngupasan Yogyakarta

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

AGUS DARJANTO NIM : 00 2214 091

JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

MOTTO

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

(6)

P E R N Y A T A A N K E A S L I A N K A R Y A

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat dan tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan dalam daftar pustaka layaknya sebuah karya ilmiah.

Y o g y a k a r t a , 21 April 2008 Penulis

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Agus Darjanto

Nomor Mahasiswa : 00 2214 091

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Analisis Sikap Konsumen Terhadap Minuman Botol Fruit Tea Rasa Strawberry

Studi Kasus pada Konsumen di Ngupasan Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak umtuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 31 Juli 2008

Yang menyatakan

(8)

A B S T R A K

Analisis Sikap Konsumen Terhadap Minuman Botol Fruit Tea rasa Strawberry

Studi kasus pada konsumen di Ngupasan Yogyakarta Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil, sikap, dan atribut yang paling mempengaruhi konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry. Studi kasus dilakukan terhadap konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry di daerah Ngupasan Yogyakarta.

Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 100 responden yang dijumpai sedang mengkonsumsi produk Fruit Tea botol rasa Strawberry. Analisis persentase digunakan untuk mengetahui profil konsumen. Multi-attribute Attitude Model digunakan untuk menganalisis sikap konsumen terhadap atribut-atribut Fruit Tea botol rasa Strawberry. Analisis prioritas kepentingan digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling menentukan sikap konsumen dalam membeli suatu produk.

(9)

A B S T R A C T

An Analysis on Consumers' Attitudes foward Bottled Fruit Tea Strawberry Taste

A Case Study on consumers in Ngupasan Yogyakarta. Sanata Dharma University

This study is aimed to know consumers’ profile, attitude, and the most influencial attribute of bottled Fruit Tea Strawberry taste. This case study was conducted on bottled Fruit Tea Strawberry taste consumers in Ngupasan, Yogyakarta.

The research was conducted by distributing questionaires to 100 respondents who were consuming bottled Fruit Tea Strawberry taste product. Percentage analysis is employed to know consumers' profile. Multi-attribute Attitude Model is employed to analyse consumers' attitude toward attributes of bottled Fruit Tea Strawberry taste. Analysis of interest priority is employed to know the most influmential attributes on consumers' attitudes in buying the product.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Falkutas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen, Falkutas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan, saran, masukan, waktu, tenaga dan pikiran demi terwujudnya penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Marianus Mukhtar Modesir, M.M. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan, saran, masukan, waktu, tenaga dan pikiran demi terwujudnya penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan saat presentasi dan proses revisi.

(11)

7. Seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan masukan dan kerjasama yang baik selama ini.

8. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa selama ini. 9. Untuk kedua saudara kandungku yang menemaniku di setiap waktu

10. Seluruh temanku yang telah memberikan support dan masukannya dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Yogyakarta, 21 April 2008 Hormat saya,

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

(13)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Strategi Marketing Mix ... 9

C. Perilaku Konsumen ... 15

D. Sikap ... 17

E. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen ... 21

F. Atribut ... 22

G. Tanggapan ... 23

H. Review Penelitian terdahulu ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

D. Sampel dan Populasi ... 27

E. Variabel Penelitian ... 27

F. Sumber Data ... 28

G. Teknik Pengumpulan Data ... 29

H. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya Perusahaan ... 34

(14)

C. Produksi ... 36

BAB V ANALISIS DATA A. Analisis Prosentase Profil Responden ... 39

B. Uji Instrumen Variabel Sikap Konsumen terhadap Merek ... 43

C. Hasil Analisis Sikap Konsumen ... 48

D. Pembahasan ... 52

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55

C. Keterbatasan Penelitian ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 59

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel V.1. Deskripsi Responden menurut Jenis Kelamin ... 39

Tabel V.2. Deskripsi Responden menurut Tingkat Pendidikan ... 40

Tabel V.3. Deskripsi Responden menurut Kelompok Umur ... 41

Tabel V.4. Deskripsi Responden menurut Pekerjaan ... 42

Tabel V.5. Deskripsi Responden menurut Tingkat Pendapatan ... 43

Tabel V.6. Hasil uji Validitas Item Ideal Sikap terhadap Merek ... 44

Tabel V.7. Hasil uji Reliabilitas Item Ideal Sikap terhadap Merek ... 45

Tabel V.8. Hasil uji Validitas Item Believe Sikap terhadap Merek ... 46

Tabel V.9. Hasil uji Reliabilitas Item Believe Sikap terhadap Merek ... 47

Tabel V.10. Tabel Peringkat Skor ... 48

Tabel V.11. Tabel Perhitungan Bobot ... 49

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Kuesioner ... 60

Tabel Analisis Prosentase Profil Responden... 65

Tabel Uji Instrumen Variabel Sikap Konsumen Terhadap Merek ... 67

Tabel Analisis Sikap Konsumen ... 69

Tabel Perhitungan Ab ... 77

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dimanapun dan kapanpun kita berada, kebutuhan akan air sangat kita perlukan. Karena setiap orang memerlukan air untuk menambah cairan dalam tubuhnya. Salah satu caranya yaitu dengan meminum air. Ada dua jenis minuman yaitu minuman keras dan minuman ringan. Di antara kedua jenis minuman tersebut minuman ringan sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk minuman jadi non alkohol penduduk di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar Rp.14.181,591) .

Berbagai minuman ringanpun banyak tersedia di sekitar kita. Contohnya saja minuman dalam kemasan siap saji seperti kardus, plastik, kaleng, botol dan lain-lain. Salah satu contoh minuman tersebut adalah minuman ringan dari teh. Teh sendiri mempunyai manfaat bagi kesehatan, seperti memperkuat gigi dan mencegah karies pada gigi, memperkuat daya tahan tubuh, menyegarkan tubuh, mengurangi resiko keracunan makanan, menangkal kolesterol, mencegah tekanan darah tinggi, mengoptimalkan metabolisme gula, mencegah pertumbuhan kanker dan mengandung banyak vitamin2).

1)

Susenas, Badan Pusat Statistik PropinsiD.I. Yogyakarta

2)

(18)

Dengan melihat berbagai manfaat tersebut banyak perusahaan minuman berlomba-lomba memproduksi minuman teh dalam berbagai kemasan. Seperti perusahaan PT. Ultra Jaya dengan Teh Kotak-nya, PT. Indotirta Jaya Abadi dengan Indoteh, Coca-Cola dengan meluncurkan produk Frestea dan HI-C, PT. SINAR SOSRO dengan teh botol Sosro dan Fruit Tea dan sebagainya. Perusahaan-perusahaan tersebut juga memasarkan produknya secara gencar agar dapat menarik pangsa pasar yang luas.

Setelah meluncurkan tiga rasa Fruit Tea dalam kemasan botol (lemon, apple dan mix fruit) yang sukses di pasar dan untuk menanggapi persaingan, maka PT SINAR SOSRO mengeluarkan produk baru berupa Fruit Tea dalam kemasan botol dengan rasa Strawberry. Minuman ringan teh dengan rasa strawberry dikemas dalam botol 235 ml. Selain menanggapi keinginan dan kebutuhan pelanggan, produk baru PT. SINAR SOSRO ini diharapkan dapat bersaing dengan produk pesaing baru lainnya. Beberapa langkah pemasaranpun telah dijalankan oleh PT. SINAR SOSRO untuk memperkenalkan produk dan menarik konsumen.

Uraian di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang sikap konsumen terhadap peluncuran produk baru dan judul yang akan penulis ambil adalah “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Minuman Botol Fruit Tea Rasa Strawberry - Studi Kasus pada

(19)

B. Rumusan Masalah

Pada Tahun 2004, tepatnya tanggal 12 Februari, PT. SINAR SOSRO meluncurkan satu rasa terbaru dari produk Fruit Tea kemasan botol yaitu Fruit Tea rasa Strawberry. Dengan adanya peluncuran produk baru ini penulis ingin mengetahui sikap konsumen terhadap produk baru Fruit Tea botol rasa Strawberry dan faktor yang mempengaruhi pembelian Fruit Tea botol rasa Strawberry. Maka timbul beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana profil konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry?

2. Atribut apa yang paling mempengaruhi konsumen untuk membeli Fruit Tea botol rasa Strawberry?

3. Bagaimana sikap konsumen terhadap Fruit Tea botol rasa Strawberry?

C. Batasan Masalah

Faktor yang mempengaruhi pembelian produk air minum Fruit Tea begitu banyak, maka penulis membatasi pembahasan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pembelian air minum Fruit Tea.

1. Jenis produk yang diteliti adalah minuman botol Fruit Tea rasa Strawberry.

(20)

D. Tujuan Penelitian

Perusahaan dalam menerapkan strategi bersaing yang berbeda untuk memenangkan persaingan di pasaran dimana perusahaan menggunakan konsep pemasaran yang berorentasi pada konsumen. Maka kepuasan konsumen menjadi titik penentu segala aktifitas perusahaan sehingga pencapaian laba perusahaan harus melalui kepuasan konsumen. Maka perusahaan bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen yang mengkonsumsi produk Fruit Tea dalam kemasan botol rasa Strawberry.

2. Untuk mengetahui atribut yang paling dominan yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk Fruit Tea dalam kemasan botol rasa Strawberry.

3. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk baru Fruit Tea dalam kemasan botol rasa Strawberry.

E. Manfaat Penelitian

(21)

1. Bagi Perusahaan

a. Sebagai informasi tambahan bagi para menejer berkaitan dengan tingkat permintaan dan sikap terhadap produk baru.

b. Dapat dijadikan bahan pertimbangan lebih jauh dalam penentuan

kebijakan perusahaan untuk pelaksanaan peningkatan penjualan dan produksi.

2. Bagi Universitas

a. Penulis sangat berharap agar penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

b. Sebagai bahan keperpustakaan pada Universitas Sanata Dharma. c. Memberi gambaran pada penelitian yang berhubungan.

3. Bagi penulis

a. Penulis menjadi mempunyai wawasan yang lebih mengenai penelitian ini.

b. Penulis dapat menyumbangkan ide dan gambaran tentang penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan

(22)

BAB II Landasan Teori

Bab ini memuat tentang pengertian pemasaran, strategi marketing mix, perilaku konsumen, sikap, proses pengambilan keputusan pembelian konsumen, atribut, tanggapan dan review penelitian terdahulu.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini memuat tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, sample dan populasi, variabel penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai sejarah ringkas berdirinya perusahaan, visi dan prinsip-prinsip perusahaan, dan produksi perusahaan .

BAB V Analisis Data

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai teori yang dipakai sebagai landasan yang berdasarkan pada data perusahaan dengan menggunakan metode statistika.

BAB VI Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Persaingan-persaingan antar perusahaan sejenis makin ketat, untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya di tengah persaingan, keberhasilan perusahaan ditentukan oleh sikapnya dalam menghadapi situasi tersebut. Dimana penggunaan konsep pemasaran yang beroreintasi pada produk untuk menahan arus perubahan lingkungan saat ini sudah tidak sesuai. Konsep pemasaran yang tepat diterapkan adalah konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen, dimana kepuasan konsumen menjadi titik tolak bagi perusahaan dalam mengelola usahanya.

Adapun pengertian pemasaran antara lain sebagai berikut;

Menurut Philip Kotler, Marketing Management (1997:8)

“Pemasaran adalah proses managerial dan sosial melalui individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak yang lain”

Menurut Alex S. Nitisemito (1981:13)

(24)

Menurut William J. Stanton (1991:5)

“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan produk, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli.”

Kegiatan pemasaran ditujukan untuk pemuasan keinginan konsumen. Dalam usaha pemuasan keinginan konsumen tersebut harus dapat menilai dan menaksirkan perilaku konsumen. Dari perilaku konsumen tersebut akan terbentuk sikap konsumen.

Dengan mempelajari sikap konsumen tersebut secara tidak langsung perusahaan akan dapat mengetahui proses pembelian mereka, yang meliputi keputusan-keputusan apa yang mereka pertimbangkan dan juga tahap-tahap yang mereka gunakan dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Dalam pengambilan keputusan pembelian, konsumen akan mempertimbangkan rugi dan laba yang akan diperoleh dari produk tersebut. Konsumen akan membeli produk yang memberikan nilai terhantar tinggi.

Melalui pemahaman sikap konsumen ini perusahaan akan mendapatkan informasi yang penting bagi usahanya dalam mencapai tujuan yaitu memuaskan keinginan konsumen.

(25)

penetapan posisi dalam perdagangan. Sedangkan keputusan di bidang distribusi menyangkut cara bagaimana produk sampai pada konsumen.

B. Strategi Marketing Mix

Dalam merencanakan kegiatan pemasaran yang akan datang, perusahaan harus dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu strategi pemasaran tersebut adalah Marketing Mix.

Dalam kegiatan pemasaran tidak terlepas dari hubungan dengan konsumen, hal ini akan memberikan masukan bagi bagian pemasaran untuk mengetahui penawaran produk atau pelayanan yang paling sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk mengetahui keinginan konsumen tersebut ada empat variabel yang dapat dimanipulasi maupun yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Variabel-variabel yang dapat dikendalikan ini diidentifikasikan sebagai komponen bauran pemasaran atau marketing mix.

Philip Kotler (1993) memberikan definisi mengenai marketing mix sebagai berikut;

“marketing mix adalah perangkat variable–variabel pemasaran terkontrol yang perusahaan gabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran.”

(26)

pasar sasaran sangat dipengaruhi oleh tepat tidaknya bauran pemasarannya.

Adapun masing-masing variabel marketing mix dapat diuraikan sebagai berikut;

1. Produk

Produk adalah benda, fisik, jasa ataupun manfaat yang ditawarkan dan didesain untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, dan konsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Konsumen dalam membeli suatu produk akan mempertimbangkan tentang atribut yang ada di dalamnya. Karakteristik produk tersebut meliputi: kualitas produk, ciri produk, desain produk dan merek produk.

Menurut karakteristiknya, barang dapat diklasifikasikan dalam dua cara yaitu:

a. Berdasar daya tahannya

Berdasarkan daya tahannya, barang dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu:

(27)

2) Barang tahan lama (durable goods), yaitu barang bewujud yang mempunyai manfaat penggunaan untuk jangka waktu dan simpan.

3) Jasa (servise), yaitu kegiatan, manfaat atau pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen merupakan barang tak berwujud, tak terpisahkan, berubah-ubah dan tidak dapat disimpan.

b. Berdasar tujuan pemakaiannya

Berdasarkan tujuan pemakaiannya dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1) Barang konsumsi adalah barang yang dibeli untuk dikonsumsi.

Pembeliannya berdasar atas kebiasaan membeli dari konsumen (consumer habit). Sehingga pembeli ini merupakan konsumen ahkir termasuk diberikan kepada orang lain, karena barang-barang tersebut hanya dipakai sendiri, barang-barang konsumen ini dapat dibagi tiga yaitu:

a) Barang konvenien (convenien goods) adalah barang yang mudah dipakai dapat dibeli disembarang tempat pada setiap waktu.

b) Barang shoping (shopping goods) adalah barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen melakukan pertimbangan yang matang dengan keserasian, harga dan mutu.

(28)

memperoleh barang ini pembeli harus memberikan pengorbanan yang istimewa.

2) Barang industri adalah barang–barang yang dibeli untuk diproses lagi, untuk kepentingan dalam industri. Barang industri dapat dibedakan dalam lima golongan yaitu: bahan baku, komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan dan barang setengah jadi, perlengkapan operasi, intalasi dan peralatan ekstra.

Dalam hal ini minuman Fruit Tea botol termasuk barang tidak tahan lama jika dilihat dari daya tahannya, sedangkan bila dilihat dari tujuan pemakaiannya termasuk barang konsumsi yang konvenien. Artinya barang yang mudah dipakai dan dapat dibeli di sembarang tempat.

2. Harga

(29)

Perusahaan dapat memilih di antara dua strategi penetapan harga yang dianggap ekstrim, (Philip Kotler, 1993) yaitu:

a. Skim-the cream pricing

Merupakan strategi penetapan harga yang setinggi-tingginya. Harga yang tinggi dimaksudkan untuk menutup biaya penelitian, pengembangan dan promosi

b. Penetration pricing

Merupakan strategi penetapan harga yang serendah-rendahnya yang bertujuan untuk mencapai volume penjualan sebesar-besarnya dalam waktu relatif singkat.

3. Saluran distribusi

Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menyalurkan barang tersebut ke konsumen atau pasar. Hal ini menyangkut penentuan strategi distribusi yang dipilih. Strategi distribusi ini terdiri dari tiga unsur, yaitu:

a. Distribusi fisik

(30)

b. Lembaga-lembaga

Lembaga–lembaga yang dimaksud adalah penjual eceran (retailer) dan pedagang besar (wholeseller). Penjual eceran adalah semua lembaga pemasaran yang kegiatan utamanya melibatkan penjualan produk langsung kepada konsumen akhir untuk digunakan sendiri. Sedangkan pedagang besar meliputi semua lembaga pemasaran yang kegiatan utamanya melibatkan penjualan produk kepada mereka yang membeli atau untuk kepentingan bisnis.

c. Jalur-jalur pemasaran

Dalam perekonomian sebagian produsen tidak menjual barang-barang mereka secara langsung kepada konsumen atau pemakai akhir secara langsung, melainkan melalui suatu jalur yang disebut saluran distribusi. Jadi lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian dalam penyaluran barang adalah produsen, perantara (pedagang dan agen) dan konsumen atau pemakai akhir.

4. Promosi

Bentuk promosi yang digunakan perusahaan untuk mempromosikan barang yang akan dijual antara lain:

a. Iklan

(31)

kabar, media majalah, media radio, media televisi, dan papan media.

b. Personal selling

Merupakan penampilan secara lisan dalam suatu percakapan dengan seseorang atau lebih calon pembeli untuk menciptakan penjualan.

c. Publisitas

Publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, produk atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya.

d. Promosi penjualan

Menurut Joseph. P. Guiltian (1985) promosi merupakan:

“Perangsang ekonomis, hiburan atau informasi yang ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada para pembeli atau distribusi.”

C. Perilaku Konsumen

Untuk bisa mengetahui konsep pemasaran dengan baik kita harus mengetahui pula perilaku konsumen agar perusahaan bisa merancang strategi pemasaran demikian rupa sehingga dapat memperoleh tanggapan yang efektif dari konsumen.

(32)

maupun keinginan konsumen yang semakin meningkat, maka dilakukan suatu penelitian sebagai langkah awal untuk mengetahui perilaku konsumen. Dimana kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam tugasnya untuk menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. 1. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Basu Swasta. D.H. dan Hani Handoko (1982) perilaku konsumen adalah:

“kegiatan–kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang–barang dan jasa–jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan dalam persiapan dan penentuan kegiatan–kegiatan tersebut.”

Hampir serupa dengan pendapat di atas, James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard (1994) perilaku konsumen adalah:

“kegiatan–kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang–barang dan jasa–jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.”

(33)

sangat membantu manajer pemasaran di dalam tugasnya untuk menyusun kebijaksanaan pemasaran pemasaran perusahaan.

2. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen a. Faktor-faktor lingkungan eksternal

Faktor lingkungan eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu, yaitu:

1) Kebudayaan 2) Kelas sosial

3) Kelompok referensi 4) Keluarga

b. Faktor-faktor lingkungan internal

Faktor lingkungan internal adalah faktor–faktor psikologis yang berasal dari proses internal individu, yaitu:

1) Motivasi 2) Pengamatan 3) Belajar

4) Kepribadian dan konsep diri 5) Sikap

D. Sikap

(34)

mendapatkannya ke dalam suatu kerangka berpikir suka atau tidak terhadap sesuatu.

1. Pengertian sikap

William G. Nickles (dalam Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 1982) sikap adalah:

“suatu kecenderungan yang dipelajari untuk beraksi terhadap penawaran produk dalam masalah–masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsekuen.”

Melalui bertindak dan belajar orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Hal ini yang kemudian sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Setiap orang mempunyai sikap terhadap agama, politik, musik, makanan, dan sebagainya.

2. Komponen sikap

Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah memperoleh respon dari segmen pasar sasaran. Pada umumnya sikap dibedakan atas tiga komponen utama menurut Thomas C. Kinnear dan James R. Taylor (1992) yaitu:

a. Komponen kognitif atau komponen pengetahuan

(35)

b. Komponen Afektif

Perasaan atau reaksi emosional manusia tentang suatu obyek merupakan komponen afektif dari sikap misalnya pernyataan– pernyataan “Fruit Tea rasanya tidak enak”, aksi afektif yang negatif. Maka komponen afektif juga merupakan aspek yang penting dalam memperoleh informasi guna mengambil keputusan suatu produk pemasaran.

c. Komponen perilaku

Merupakan reaksi seorang terhadap suatu obyek melalui tingkah lakunya. Rekomendasi untuk memilih merek lain (karena tidak puas), kepada seseorang yang berniat juga untuk membeli barang sejenis, merupakan wujud dari komponen sikap perilaku. Perilaku mengacu kepada kesiapsiagaan seseorang untuk berperilaku tanggap terhadap obyek.

3. Ciri-ciri sikap

Menurut Bimo Walgito (1983), sikap mempunyai beberapa ciri yaitu sebagai berikut :

a. Sikap itu adalah sesuatu yang tidak dibawa sejak lahir. Ini berarti bahwa individu atau manusia pada waktu lahir belumlah membawa suatu sikap yang tertentu.

(36)

c. Sikap dapat tertuju kepada suatu obyek saja, tetapi juga dapat sekumpulan obyek-obyek. Bila seseorang mempunyai sikap yang negatif atau tidak senang kepada seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang negatif pula kepada kelompok di mana seseorang tersebut yang menjadi obyek sikap tergabung.

d. Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar kalau sesuatu telah terbentuk dan telah merupakan salah satu nilai dalam kehidupan seseorang sikap akan berlangsung lama.

e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan faktor motif. Ini berarti bahwa sesuatu sikap terhadap sesuatu obyek tertentu itu akan selalu diikuti adanya perasaan tertentu. Apakah perasaan yang bersifat positif (senang) atau negatif (tidak senang) terhadap obyek tertentu.

4. Pengukuran sikap

(37)

E. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen

Para pemasar telah jatuh mendalami berbagai hal yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan suatu pengertian tentang bagaimana konsumen dalam kenyataannya membuat keputusan mereka pada waktu membeli sesuatu. Para pemasar harus mengenal siapakah yang membuat keputusan itu, bagaimana langkah–langkah dalam proses pembelian itu.

Struktur Keputusan Pembelian

Setiap keputusan membeli mempunyai struktur sebanyak tujuh komponen, yaitu :

a. Keputusan tentang jenis produk

Konsumen bisa mengambil guna membeli produk tertentu. b. Keputusan tentang bentuk produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli suatu bentuk produk tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, corak, dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk yang bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tariknya.

c. Keputusan tentang merek

(38)

d. Keputusan tentang penjualannya

Konsumen harus mengambil keputusan di mana dia akan membeli suatu produk. Seperti di pasar, di pedagang besar atau di pengecer. e. Keputusan tentang jumlah produk

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai keinginan yang berbeda–beda dari para pembeli.

f. Keputusan waktu pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan dia harus melakukan pembelian suatu produk tertentu. Dalam hal ini akan menyangkut tersediannya uang untuk membeli.

g. Keputusan cara pembayaran

Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan.

F. Atribut

(39)

adalah selisih antara nilai pelanggan total atau total customer value dengan harga pelanggan total (total customer price).

Total customer value adalah sejumlah keuntungan yang diharapkan konsumen dari suatu produk tertentu, terdiri dari nilai produk dan nilai citra. Sedangkan total customer price terdiri dari harga, biaya waktu, biaya energi dan biaya fisik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Penjual harus mengukur nilai pelanggan total dan biaya pelanggan

total dihubungkan dengan tawaran di tiap-tiap pesaing untuk mengetahui posisi tawaran yang diberikan.

2. Untuk menarik pembeli yang berada dalam posisi yang tidak menguntungkan mempunyai dua alternatif yaitu penjual dapat mencoba untuk meningkatkan nilai pelanggan total atau mengurangi biaya pelanggan total.

Philip Kotler (1993) menyatakan bahwa:

“Yang termasuk dalam nilai produk adalah ciri-ciri produk atau karakteristik yang mendukung fungsi dasar produk, tingkat kinerja, karakteristik produk saat beroperasi, tahan lama (durability), rentabilitas yaitu kemungkinan bahwa suatu produk tidak akan berfungsi atau rusak dalam suatu periode tertentu, repairability yaitu kemudahan perbaikan suatu produk yang mengalami kegagalan fungsi atau kerusakan, dan model atau desain produk.”

G. Tanggapan

(40)

masa maupun media elektronik. Jadi tanggapan dapat diberikan baik oleh konsumen yang tidak membeli barang atau jasa maupun setelah membeli barang atau jasa tersebut. Menurut Prof. Dr. J. S. Badudu dan Prof. Sudua M. Zain (1994:1427) tanggapan adalah pendapat atau pandangan atau anggapan tentang suatu hal.

H. Review Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan analisis sikap konsumen terhadap suatu produk tertentu yaitu sebagai berikut:

a. Hwan Che; (1998)

Dalam penelitian Hwan yang berjudul sikap konsumen terhadap atribut-atribut produk minuman air minum dalam kemasan di Kotamadya Yogyakarta. Masalah yang diangkat mengenai bagaimana sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang ada pada produk air minum dalam kemasan dan atribut apakah yang terpenting menurut konsumen, apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut atribut yang ada yaitu harga, kualitas, merek, kemasan, kebersihan, ukuran dan ketersediaan produk.

(41)

b. A. Doni Andrianto (1997)

Judul penelitian yang ditulis oleh A. Doni Andrianto adalah analisa perilaku konsumen dan pemilihan minuman ringan Coca-Cola Coke di Semarang. Dengan masalah faktor apakah yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian minuman Coca-Cola Coke, apakah ada perbedaan perilaku pemilihan minuman Coca-Cola Coke ditinjau dari jenis kelamin, jenis pekerjaan, iklan produk, promosi, lokasi dan tingkat pendapatan.

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang menggambarkan suatu keadaaan atau mengungkap permasalahan sesuai dengan waktu, tempat tertentu termasuk lingkungannya (Umar Hussein, 1997). Dalam studi kasus pada penelitian ini adalah Fruit Tea rasa Strawberry dalam kemasan botol. Kesimpulan yang diberikan dari hasil penelitian ini hanya dapat berlaku terhadap obyek yang diselidiki.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat : Penelitian dilakukan di sepanjang Jalan Malioboro Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Prawirodirjan, Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Waktu : Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2005.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek : Responden yang mengkonsumsi minuman botol Fruit Tea rasa Strawberry.

(43)

D. Sampel dan Populasi

Menurut Dr. Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena penulis menggunakan metode kuesioner maka penulis mengambil sampel sebanyak 100 responden dengan teknik samplingnya purposive sampling. Daftar kuesioner akan dibagikan ke 5 lokasi di tempat penelitian. Lima lokasi tersebut yaitu 5 gerobak dorong yang berada di sepanjang jalan Malioboro. Dari masing-masing lokasi akan diambil 20 responden.

Menurut Dr. Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang diteliti oleh penulis adalah seluruh konsumen yang pernah meminum Fruit Tea rasa Strawberry dalam kemasan botol di daerah Ngupasan Yogyakarta.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang akan diteliti dan dibahas, yaitu variabel sikap konsumen dan variabel kepuasan konsumen menjadi dependent variable, sedangkan produk, harga, distribusi dan promosi menjadi independent variable dalam penelitian ini.

1. Variabel dependen

(44)

disebut variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

2. Variabel independen

Menurut Dr. Sugiyono, variabel independen sering disebut variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

F. Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain data primer dan data sekunder yang diperoleh dari responden dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari responden berkaitan dengan sikap konsumen terhadap atribut produk.

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perseorangan seperti:

1. hasil dari wawancara 2. hasil pengisian kuesioner

Data sekunder adalah data yang sudah dipublikasikan melalui laporan, data atau berita dalam bentuk majalah, ensiklopedia, dan lain-lain. Data sekunder dalam penelitian ini antara lain;

(45)

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data guna mendukung penelitian ini adalah :

1. Metode Kuesioner adalah metode yang menggunakan serangkaian

pertanyaan yang dikirim per pos atau diserahkan pada responden guna diisi. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup dan terbuka. Kuesioner bersifat tertutup, dalam arti pihak peneliti telah menyediakan jawaban yang telah tersedia sedangkan kuesioner bersifat terbuka, dalam arti jawaban yang diberikan berasal dari responden. Responden dalam metode ini merupakan konsumen Fruit Tea botol rasa Strawberry.

2. Metode Wawancara adalah cara observasi yang bersifat langsung. Bila kita ingin mengetahui sesuatu dari seseorang kita harus bertanya secara langsung padanya. Metode ini dilakukan pada perusahaan minuman Fruit Tea botol.

(46)

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Prosentase

Analisis ini digunakan untuk mengetahui prosentase konsumen ditinjau dari segi usia, profesi / pekerjaan, tingkat penghasilan, pendidikan terakhir4.

%

A = jumlah responden yang menjawab A+B = total responden

A+B% = nilai prosentase jawaban responden

2. Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM)

Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang terdapat dalam produk5. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan metode MAM ini adalah sebagai berikut6:

a. mengembangkan serangkaian atribut produk yang diperhitungkan oleh konsumen dalam proses evaluasi alternative.

(47)

Nilai 1 = sangat setuju

Nilai 2 = setuju

Nilai 3 = tidak setuju

Nilai 4 = sangat tidak setuju

c. Menghitung ideal dan belief konsumen dalam skala

Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan konsumen terhadap atribut produk.

Nilai Ideal = Skor x Σ absolut responden ideal masing-masing

atribut.

Nilai Ideal rata-rata = Jumlah nilai ideal : Jumlah responden. Belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen terhadap atribut-atribut yang terdapat dalam produk.

Nilai Belief = skor x Σ absolut responden belief masing-masing atribut.

Nilai Belief rata-rata = Jumlah nilai belief : jumlah responden. d. Memasukkan data ke dalam tabel, kemudian memasukkan ke

dalam rumus atau model.

e. Menghitung sikap konsumen terhadap atribut produk dengan menggunakan rumus 6

(48)

Keterangan :

Ab = sikap konsumen terhadap atribut produk keseluruhan. Wi = bobot rata-rata terhadap urutan kepentingan atribut. Ii = ideal rat-rata dari konsumen pada atribut i.

Bi = belief rata-rata konsumen terhadap atribut i. n = jumlah atribut yang diteliti.

f. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diinterprestasikan dengan skala sikap dibandingkan dengan skala yang dipakai dan terdiri dari empat interval, dimana perbedaan ideal dan belief adalah | 4-1| x bobot 100 = 300.

0 75 150 225 300

sangat sangat

positif negatif

Dari skala tersebut dapat diketahui bahwa jika hasil perhitungan semakin condong ke kiri maka sikap konsumen secara relatif adalah sangat positif, artinya apa yang diyakini oleh konsumen relatif sama dengan apa yang diinginkan konsumen. Jika condong ke kanan, maka sikap konsumen relatif sangat negatif, artinya apa yang diyakini tidak sama dengan apa yang diinginkan konsumen.

3. Analisis Prioritas Kepentingan

(49)

hasil kuesioner, jawaban responden diberi nilai peringkat sebagai berikut:

Peringkat 1 diberi bobot 5 Peringkat 2 diberi bobot 4 Peringkat 3 diberi bobot 3 Peringkat 4 diberi bobot 2 Peringkat 5 diberi bobot 1

(50)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas Berdirinya Perusahaan

“Merek SOSRO sebenarnya merupakan singkatan nama dari sebuah keluarga yaitu Sosrodjojo”.

Keluarga Sosrodjojo mulai merintis usaha teh wangi pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi, salah satu teh wangi milik keluarga Sosrodjojo yang diperkenalkan pertama kali itu bermerek Teh Cap Botol.

Pada tahun 1965, teh wangi merek Cap Botol yang sudah dikenal di daerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta. Teknik mempromosikannya dinamakan strategi Promosi Cicip Rasa di bawah koordinator Bapak Soetjipto Sosrodjojo, putera ke-empat Bapak Sosrodjojo. Secara rutin, tim promosi teh wangi merek Cap Botol mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk menarik perhatian dan mengumpulkan massa. Lalu teh wangi merek Cap Botol dibagikan secara cuma-cuma. Saat bersamaan juga diadakan demo menyeduh teh wangi merek Cap Botol yang hasil seduhannya dibagikan kepada pengunjung.

(51)

Tahun 1970, dikeluarkan air teh siap minum dalam kemasan botol pertama dengan merek Teh Cap Botol. Tahun 1972, desain botol diubah dengan merek Teh Botol bertahan selama 2 tahun. Tahun 1974, dengan didirikan PT. SINAR SOSRO di kawasan ujung Menteng, desain botol berubah dan bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut, merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan pertama di dunia.

B. Visi dan Prinsip-prinsip Perusahaan 1. Visi Perusahaan

PT. SINAR SOSRO mempunyai visi yaitu menjadi perusahaan teh dengan kemasan terbaik di Indonesia dan menjadi peringkat pertama dalam industri minuman yang ada di Indonesia

Menjadi yang terbaik berarti perusahaan melalui fokus dan komitmen untuk melakukan perbaikan yang terus menerus terhadap kualitas produk, pelayanan pada konsumen, karyawan perusahaan terus mnghasilkan produk yang memiliki nilai dan kualitas tinggi. 2. Prinsip-prinsip Perusahaan

(52)

1. Memuaskan kebutuhan pelanggan

SOSRO berusaha menghasilkan kualitas terbaik secara terus menerus memperbaiki produk dan pelayanan untuk semua konsumen pihak internal maupun eksternal.

2. Komunikasi dan kerjasama secara menyeluruh

SOSRO akan menjadi perusahaan multi nasional dengan mengembangkan komunikasi, kemampuan menerima ide-ide baru dan kerjasama dengan seluruh perusahaan yang ada dalam mendukung kesuksesan pertumbuhan perusahaan.

3. Menjadi enterpreneurialship company

Menjadi enterpreneurial yang bekerja sama dengan dalam pengertian tinggi dalam teamwork yang mendorong pembuatan keputusan secara tepat cepat dan bermanfaat untuk setiap level organisasi.

4. Bersaing dengan perusahaan lain secara jujur

Dengan kepercayaan dan saling menghormati nilai-nilai kebudayaan perusahaan dan perbedaan individu untuk bersaing secara jujur dan sehat.

5. Memelihara komunikasi lingkungan sekitar

C. Produksi

(53)

kemasan 220 ml saja melainkan berbagai produk yang dapat memenuhi permintaan segmen pasar. Adapun produk yang telah dapat dipasarkan oleh PT. SINAR SOSRO adalah :

1. Fruit Tea kemasan tetra wedge 200ml dengan beraneka rasa seperti rasa strawberry, leci, lemon, blackcurrant, orange, mix fruit dan jambu klutuk dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 450113007151, 450113017151, 450113003151, 450113015151, 450113005151, 450113006151, dan 450113008151

2. Fruit Tea kemasan kaleng 330ml dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 550110021001

3. Fruit Tea kemasan botol dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 150111001063

4. Teh Kotak SOSRO 250ml dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 450110030001

5. Air minum dalam 4 ukuran kemasan (220 ml dengan kemasan poly prophylensi, 500ml dengan kemasan poly ethyleneterephtala, 1500ml dengan kemasan ethyleneterephtalad, dan 19 liter dalam kemasan gallon carbonas) dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 249110018001

6. Teh celup SOSRO 60 gram dengan nomor izin dari DepKes. RI. MD no. 341211018033

(54)

Bahan baku dasar yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut sebagian besar dari perusahan milik PT. SINAR SOSRO sendiri. Adapun bahan-bahan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Air baku dengan standar Nasional Indonesia. 2. Teh hijau terbaik dari perkebunan sendiri.

(55)

BAB V ANALISIS DATA

A. Analisis Prosentase Profil Responden

Dari sejumlah 100 sampel responden yang dipilih oleh peneliti dengan kriteria penduduk di daerah Ngupasan Yogyakarta selama beberapa minggu, dapat diperoleh profil karakteristik sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini. Karakteristik profil responden sebagai sampel penelitian ini selanjutnya dapat dilihat pada hasil pembahasan berikut yang ditunjukkan dalam bentuk tabel-tabel di bawah ini.

Hasil pengumpulan sampel menunjukkan bahwa menurut kelompok jenis kelamin, terdapat 61 responden berjenis kelamin laki-laki sedangkan sisanya 39 orang responden berjenis kelamin perempuan.

Tabel V.1. Deskripsi Responden menurut Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Laki – Laki 61 61.0 61.0 61.0

Wanita 39 39.0 39.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2007

(56)

tingkat kemungkinan responden yang dapat ditemui dalam respon penelitian ini.

Menurut tingkat pendidikan responden di Ngupasan Yogyakarta, menunjukkan bahwa seluruh responden mengenyam pendidikan dari tingkat rendah sampai tingkat pendidikan tinggi dalam jenjang pendidikan formal. Sebagian besar atau hampir separuh dari responden berpendidikan Akademi/Universitas berjumlah 41 orang (41%), sisanya berpendidikan SD sebanyak 5 orang, berpendidikan SLTP sederajat berjumlah 20 dan berpendidikan SLTA 34 orang. Sehingga dapat dikatakan bahwa separuh dari responden adalah kelompok terpelajar dengan tingkat pendidikan tinggi. Hal ini selanjutnya dapat dipakai sebagai pertimbangan atas respon terhadap kuesioner yang diberikan dalam menanggapi sikap konsumen terhadap produk minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry.

Tabel V.2. Deskripsi Responden menurut Tingkat Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : data primer, diolah 2007

(57)

sedangkan responden yang terbanyak berumur antara 16 – 25 tahun yaitu 47 orang. Sisanya adalah responden dengan kelompok umur > 26 sebanyak 31 orang. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden penelitian berusia muda. Hal ini menunjukkan bahwa pengambilan sampel penelitian ini sudah sesuai dengan kriteria pengguna produk minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry yang banyak membeli produk ini. Sehingga layak untuk diambil respon sikap terhadap merek produk minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry ini sebagai analisis penelitian.

Tabel V.3. Deskripsi Responden menurut Kelompok Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : data primer, diolah 2007

(58)

pertimbangan analisis selanjutnya mengenai sikap konsumen terhadap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry.

Tabel V.4. Deskripsi Responden menurut Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Pelajar 36 36.0 36.0 36.0

Karyawan Swasta 26 26.0 26.0 62.0

Pegawai Negeri 19 19.0 19.0 81.0

Wiraswasta 13 13.0 13.0 94.0

Ibu Rumah Tangga 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber : data primer, diolah 2007

(59)

Tabel V.5. Deskripsi Responden menurut Tingkat Pendapatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : data primer, diolah 2007

B. Uji Instrumen Variabel Sikap Konsumen terhadap Produk 1. Uji Validitas Item Ideal Sikap Konsumen terhadap Produk

(60)

Yogyakarta terhadap produk minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry. Tabel V.6. Hasil uji validitas Item Ideal Sikap terhadap Produk

No. Validitas R tabel Kesimpulan

Kriteria : Item Valid jika nilai validitas (rxy) di atas r tabel =0,1660 (n=100, sig 5%)

Sumber : data primer, diolah 2007

2. Uji Reliabilitas Item Ideal Sikap Konsumen terhadap Produk

(61)

Tabel V.7. Hasil uji reliabilitas Item Ideal Sikap terhadap Produk

Kriteria : Item Reliabel jika nilai validitas (alpha) di atas r tabel =0,1660 (n=100, sig 5%)

Sumber : data primer, diolah 2007

Dari 15 item pertanyaan, semua item pertanyaan dikatakan reliabel. Kriteria penilaian reliabel jika menunjukkan hasil uji reliabilitas lebih tinggi dari nilai pembandingnya, sebagaimana yang terlihat pada tabel dimana nilai pembandingnya adalah r tabel korelasi product moment dengan jumlah responden 100 dan signifikansi 5% diperoleh r tabel 0,1660 (uji satu sisi). Selanjutnya item-item pertanyaan item Ideal tersebut dapat dipakai dalam analisis selanjutnya yaitu menguji hipotesis sikap konsumen pada item Ideal di Ngupasan Yogyakarta terhadap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry.

3. Uji Validitas Item Believe Sikap Konsumen terhadap Produk

(62)

kuesioner, yaitu pertanyaan tentang sikap konsumen terhadap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry. Dalam kelompok variabel sikap terhadap ekuitas, hasil uji validitas untuk seluruh faktor sikap produk menunjukkan hasil bahwa semua item pertanyaan valid. Karena nilai validitas hitung lebih besar dari nilai r tabel (korelasi product moment uji 1 sisi) 0,166.

Tabel V.8. Hasil uji validitas Item Believe Sikap terhadap Produk

No. Validitas R tabel Kesimpulan

Kriteria : Item Valid jika nilai validitas (rxy) di atas r tabel =0,1660 (n=100, sig 5%)

Sumber : data primer, diolah 2007

(63)

4. Uji Reliabilitas Item Believe Sikap Konsumen terhadap Produk

Kriteria uji prasyarat lainya terhadap kuesioner yang diajukan adalah uji reliabilitas terhadap item pertanyaan Believe yang diajukan dalam kuesioner, yaitu pertanyaan tentang sikap konsumen terhadap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry. Dalam kelompok variabel sikap terhadap produk, hasil uji reliabilitas untuk seluruh faktor sikap produk menunjukkan hasil bahwa semua item pertanyaan reliabel. Karena nilai reliabilitas hitung lebih besar dari nilai r tabel (korelasi product moment uji 1 sisi) 0,166.

Tabel V.9. Hasil uji reliabilitas Item Believe Sikap terhadap Produk

No. Reliabiltas R tabel Kesimpulan

Kriteria : Item Reliabel jika nilai validitas (alpha) di atas r tabel =0,1660 (n=100, sig 5%)

Sumber : data primer, diolah 2007

(64)

dengan jumlah responden 100 dan signifikansi 5% diperoleh r tabel 0,1660 (uji satu sisi). Selanjutnya item-item pertanyaan item Believe tersebut dapat dipakai dalam analisis selanjutnya yaitu menguji hipotesis sikap konsumen pada item Believe di Ngupasan Yogyakarta terhadap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry.

C. Hasil Analisis Sikap Konsumen

1. Hasil Analisis Atribut Dominan yang Mempengaruhi Pembelian Produk Sikap terhadap produk akan ditinjau dari beberapa atribut diantaranya kondisi produk, citra rasa produk, harga produk, kemudahan mendapatkan produk dan iklan produk. Selanjutnya akan dicari atribut dominan terhadap minat beli konsumen.

Tabel V.10. Tabel Peringkat Skor

1 2 3 4 5 Kondisi Produk 13 12 52 23 0 Citra Rasa Produk 63 24 13 0 0 Harga Produk 22 55 13 10 0 Kemudahan Mendapatkan Produk 2 9 22 58 9

Iklan 0 0 0 9 91

Sumber : data primer, diolah 2007

(65)

minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry dilakukan perhitungan perkalian antara skor dan bobotnya.

Tabel V.11. Tabel Perhitungan Bobot

1 2 3 4 5 Jumlah Peringkat Bobot

Sumber : data primer, diolah 2007

Kriteria penilaian bobot selanjutnya untuk melihat bahwa skor tersebut merupakan selisih antara skor Ideal dan skor Believe. Sehingga nilai selisih terendah dalam skor tersebut merupakan nilai yang paling dominan menunjukkan bahwa kesesuaian antara harapan konsumen dan kepercayaan konsumen terhadap produknya. Artinya skor selisih terendah menunjukkan bahwa atribut kenyataan riil produk tersebut sesuai dengan kondisi ideal yang diinginkan konsumen. Dari hasil analisis Peringkat Kepentingan menunjukkan bahwa nilai skor terendah (Lihat Tabel V.11) adalah atribut Citra Rasa Produk sebesar 150. Angka ini menunjukkan selisih terendah antara skor Ideal dan skor Believe pada atribut Citra Rasa Produk. Jadi atribut Citra Rasa Produk menduduk peringkat paling dominan atau peringkat pertama keputusan pembelian konsumen terhadap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry. Kemudian diikuti oleh atribut Harga, Kondisi Produk, Kemudahan Memperoleh Produk dan Iklan.

(66)

Fruit Tea botol rasa Strawberry dengan bobot 33,33% (Perhitungan persentase berasal dari (=(5/15)x 100%). Dengan demikian konsumen membeli produk Fruit Tea botol rasa Strawberry karena keinginan atau tertarik menikmati citra rasa strawberry yang dimiliki oleh produk ini.

2. Hasil Perhitungan Multiattribute Attitude Model (MAM)

(67)

Tabel V.12. Tabel Hasil Perhitungan Ab

Nilai rerata masing-masing atribut menunjukkan bahwa nilai atribut Ideal lebih tinggi daripada atribut Believe. Ini menunjukkan bahwa kenyataan keadaan produk yang dipercaya masih di bawah keinginan (preferensi) konsumen. Dalam penelitian ini terdapat atribut yang memiliki selisih terkecil antara atribut ideal dan atribut believe-nya, yaitu atribut kondisi produk. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kenyataan produk sudah mendekati dengan kondisi ideal yang diharapkan konsumen, meski masih di bawah preferensinya.

Dapat diinterprestasikan dengan skala sikap dibandingkan dengan skala yang dipakai dan terdiri dari empat interval, dimana perbedaan ideal dan belief adalah misalnya (4-1) x bobot 100 = 300, yaitu angka yang ditunjukkan pada :

0 75 150 225 300

sangat sangat

positif negatif

(68)

condong ke kiri maka sikap konsumen secara relatif adalah sangat positif, artinya apa yang diyakini oleh konsumen relatif sama dengan apa yang diinginkan konsumen.

Secara keseluruhan menunjukkan bahwa nilai total sikap konsumen terhadap merek mendekati nol atau lebih rendah dari skor Ab 75 artinya bahwa semua atribut sikap konsumen sangat positif terhadap produk Fruit Tea botol rasa Strawberry.

D. Pembahasan

Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap konsumen terhadap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry dengan kelompok pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan konsumen di daerah Ngupasan Yogyakarta. Seluruh kelompok status sosial ekonomi konsumen di daerah Ngupasan Yogyakarta memandang bahwa kondisi produk, citra rasa produk, harga produk, kemudahan mendapatkan produk dan iklan produk terhadap produk tidak berbeda, antara kondisi ideal dan believe-nya.

(69)

jumlah responden yang tinggi.

(70)

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa;

1. Dari karakteristik responden penelitian, Sebagian besar atau hampir separuh dari sampel penelitian berpendidikan Akademi/Universitas berjumlah 41 orang (41%), sehingga dapat dikatakan bahwa separuh dari sampel penelitian adalah kelompok terpelajar dengan tingkat pendidikan tinggi. Responden berumur kurang dari 15 tahun berjumlah hanya 22 orang, sedangkan responden yang terbanyak berumur antara 16 – 25 tahun yaitu 47 orang. Sisanya adalah sampel dengan kelompok umur > 26 tahun sebanyak 31 orang. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden penelitian berusia muda. Di sisi lain, sebagian besar memiliki pekerjaan dalam kategori Pelajar sebanyak 36 orang. Dapat dikatakan bahwa lingkungan responden yang dipilih adalah lingkungan Ngupasan Yogyakarta yang sebagian besar lingkungan sosialnya adalah kelompok muda yang berstatus pelajar dan mahasiswa dimana dapat ditunjukkan seperti tingginya jumlah kelompok pelajar sebagai sampel penelitian ini. 2. Dari hasil analisis Peringkat Kepentingan, secara keseluruhan

(71)

menduduki peringkat paling dominan atau peringkat pertama keputusan pembelian konsumen terhadap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry. 3. Dari hasil analisis MAM untuk mencari skor sikap konsumen terhadap

atribut produk, menunjukkan bahwa dalam penelitian ini terdapat atribut yang memiliki selisih terkecil antara atribut ideal dan atribut believe-nya, yaitu atribut kondisi produk. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kenyataan produk sudah mendekati dengan kondisi ideal yang diharapkan konsumen, meski masih di bawah preferensinya. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa nilai total sikap konsumen terhadap merek mendekati nol atau lebih rendah dari skor Ab 75 artinya bahwa semua atribut sikap konsumen sangat positif terhadap produk Fruit Tea botol rasa Strawberry

B. Saran

1. Untuk lingkungan akademis, bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti atau mengkaji lebih mendalam sikap konsumen terhadap minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry dengan mengambil sampel yang lebih merata antar tingkat pendidikan (baik tinggi atau rendah) dan tingkat pendapatan (kelompok kaya atau tidak mampu). Sehingga generalisasi hasil penelitian untuk sikap konsumen terhadap ekuitas produk dapat diperoleh, termasuk juga kelompok jenis kelamin.

(72)

dapat dipakai atribut produk apa yang memberikan pengaruh terhadap sikap konsumen membeli produk minuman Fruit Tea botol rasa Strawberry.

3. Bagi perusahaan PT. SINAR SOSRO, karena kemasan atau kondisi

produk diminati atau mendekati preferensi konsumen berarti kondisi produk perlu dipertahankan. Di sisi lain, perlu meningkatkan atribut-atribut lain seperti kemudahan mendapatkan produk ini.

C. Keterbatasan Penelitian 1. Aspek Internal

a. Mengingat penulis belum mempunyai pengalaman menulis karya ilmiah, maka penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna terutama dalam hal pengajian teori pengolahan data dan penganalisisan data. b. Penulisan skripsi ini memakan waktu cukup lama. Hal ini dikarenakan

(73)

2. Aspek Eksternal

(74)

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, Doni. A (1997). Studi tentang Analisa Perilaku konsumen Dan Pemilihan Minuman Ringan Coca-Cola Coke Di Semarang. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Falkutas Ekonomi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Che, Hwan. (1998). Studi Tentang Sikap Konsumen Terhadap Atribut-Atribut Produk Minuman Air Minum Dalam Kemasan Di KotaMadya. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Kotler Philip. (1991). Dasar-Dasar Pemasaran. Adisi V. Jilid 1. Jakarta. PrenticeHall. CV. Intermedia.

Kotler Philip. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 . Edisi6 . Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler Philip. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi 7. Jakarta: Penerbit Erlangga.

(75)
(76)

KUESIONER

Kepada

Yth. Bpk/Ibu/Sdr ________

Di Tempat

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Falkutas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyusun skripsi dengan judul Analisis Sikap Konsumen Terhadap Minuman Botol Fruit Tea rasa Strawberry.

Untuk kepentingan penyusunan skripsi tersebut, saya melakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner. Oleh karena itu saya mengharapkan bantuan Bpk/Ibu/Sdr untuk meluangkan waktu guna mengisi kuesioner terlampir. Kuesioner ini hanya semata-mata untuk kepentingan ilmiah dan tidak dipublikasikan secara umum sehingga saya sangat berharap bila dapat diisi dengan sejujurnya.

Untuk waktu yang Bpk/Ibu/Sdr berikan, saya ucapkan banyak terima kasih.

Hormat saya

(77)

DAFTAR PERTANYAAN

Bagian I

Petunjuk:

Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda kemudian lingkarilah huruf di depan pilihan Anda.

1. Jenis Kelamin Anda a. Laki-laki b. Wanita 2. Usia Anda

a. <=15 tahun b. 16-25 tahun c. >=26 tahun 3. Pendidikan Anda

a. SD atau sederajat b. SLTP atau sederajat c. SLTA atau sederajat d. Akademi atau Universitas 4. Pekerjaan Utama Anda

a. Pelajar

(78)

5. Penghasilan /uang saku perbulan a. kurang dari Rp. 200.000 b. Rp. 200.001 – Rp. 300.000 c. Rp. 300.001 – Rp. 400.000 d. Rp. 400.001 – Rp. 500.000 e. Lebih dari Rp. 500.000

Bagian II A

Petunjuk:

Pada bagian kedua ini, Anda dipersilahkan mengisi kolom yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar.

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan harapan Anda dan kenyataan yang Anda alami

HARAPAN KENYATAAN

ATRIBUT

SS S

T

S

STS SS S T

S

STS

1.

Bentuk botol menarik Anda untuk membeli

(79)

mempengaruhi Anda dalam melakukan

pembelian

3.

Tulisan dalam kemasan FTB Strawberry

sangat menarik

4.

Anda memperhatikan tanggal kadaluarsa

dalam kemasan FTB Strawberry

5.

Kondisi FTB Strawberry selalu dalam keadaan

baik

6.

Aroma FTB Strawberry sudah sesuai dengan

selera Anda

7.

FTB Strawberry punya rasa manis yang pas

dengan selera Anda

8.

Ada rasa teh dalam FTB Strawberry

9.

Rasa strawberry sangat terasa dan sudah pas

dengan selera Anda

10.

FTB Strawberry dapat menghilangkan rasa

haus

11.

Harga FTB Strawberry sudah sesuai

12.

FTB Strawberry tersedia dimana-mana

13.

FTB Strawberry mudah didapatkan

14.

FTB Strawberry dapat bersaing dengan produk

sejenis

15.

Iklan mempengaruhi Anda untuk membeli

(80)

Bagian III

Petunjuk:

Pada bagian ini Bpk/Ibu/Sdr, saya minta untuk menilai atribut minuman Fruit Tea Botol rasa Strawberry yang sudah kami tentukan di bawah ini. Urutkan berdasarkan tingkat kepentingannya menurut Anda dengan menuliskan angka 1 untuk atribut yang paling penting dan 5 untuk atribut yang tidak penting di dalam

tanda ( ).

Kondisi Produk ( )

Cita Rasa Produk ( )

Harga Produk ( )

Kemudahan Mendapatkan Produk ( )

Iklan Produk ( )

(81)

Tabel Analisis Prosentase Profil Responden

Universitas 41 41.0 41.0 100.0 Valid

Wiraswasta 13 13.0 13.0 94.0

Ibu Rumah

Tangga 6 6.0 6.0 100.0

(82)

Penghasilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent < Rp. 200.000 4 4.0 4.0 4.0

Rp. 200.001 - Rp.

300.000 24 24.0 24.0 28.0 Rp. 300.001 - Rp.

400.000 38 38.0 38.0 66.0 Rp. 400.001 - Rp.

500.000 18 18.0 18.0 84.0 > Rp. 500.000 16 16.0 16.0 100.0 Valid

(83)
(84)
(85)
(86)

Ideal_ Kondisi Produk

Ideal_ Citra Rasa Produk

Frequency Percent Valid Percent

Ideal_ Citra Rasa Produk

Frequency Percent Valid Percent

Ideal_ Citra Rasa Produk

(87)

Ideal_ Citra Rasa Produk

Ideal_ Citra Rasa Produk

Frequency Percent Valid Percent

Ideal_ Kemudahan Mendapatkan Produk

(88)
(89)
(90)

Belief_ Kondisi Produk

Belief_ Citra Rasa Produk

Frequency Percent Valid Percent

Belief_ Citra Rasa Produk

Frequency Percent Valid Percent

Belief_ Citra Rasa Produk

(91)

Belief_ Citra Rasa Produk

Belief_ Citra Rasa Produk

Frequency Percent Valid Percent

Belief_ Kemudahan Mendapatkan Produk

(92)
(93)
(94)
(95)

74 12.000 .000 26.670 .000 3.330 42.000

Sum 596.000 1386.690 1653.490 826.720 463.220 4926.000 Total

(96)

Tabel MAM

Ideal_ Kondisi Produk 100 315.20 3.1520

Ideal_ Citra Rasa Produk 100 348 3.48

Ideal_ Citra Rasa Produk 100 328 3.28

Ideal_ Citra Rasa Produk 100 340 3.40

Ideal_ Citra Rasa Produk 100 341 3.41

Ideal_ Citra Rasa Produk 100 338 3.38

Ideal_ Citra Rasa Produk 100 339.00 3.3900

Ideal_ Harga Produk 100 327 3.27

Ideal_ Harga Produk 100 327.00 3.2700

Ideal_ Kemudahan Mendapatkan Produk 100 336 3.36

Ideal_ Kemudahan Mendapatkan Produk 100 325 3.25

Ideal_ Kemudahan Mendapatkan Produk 100 330.50 3.3050

Ideal_ Iklan Produk 100 335 3.35

Ideal_ Iklan Produk 100 331 3.31

Ideal_ Iklan Produk 100 333.00 3.3300

Belief_ Kondisi Produk 100 311 3.11

Belief_ Kondisi Produk 100 314 3.14

Belief_ Kondisi Produk 100 270 2.70

Belief_ Kondisi Produk 100 322 3.22

Belief_ Kondisi Produk 100 344 3.44

Belief_ Kondisi Produk 100 312.20 3.1220

Belief_ Citra Rasa Produk 100 315 3.15

Belief_ Citra Rasa Produk 100 321 3.21

Belief_ Citra Rasa Produk 100 301 3.01

Belief_ Citra Rasa Produk 100 307 3.07

Belief_ Citra Rasa Produk 100 277 2.77

Belief_ Citra Rasa Produk 100 304.20 3.0420

Gambar

Tabel Analisis Prosentase Profil Responden...............................................
Tabel V.1. Deskripsi Responden menurut Jenis Kelamin
Tabel V.2. Deskripsi Responden menurut Tingkat Pendidikan
Tabel V.4. Deskripsi Responden menurut Pekerjaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Gaya yang bekerja pada benda tegar dapat diganti dengan gaya yang sama seperti gaya yang bekerja pada titik lain dan sebua kopel yang mana momennya sama

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat selektivitas alat tangkap purse seine berdasarkan komposisi hasil tangkapan utama dan tangkapan sampingan serta

Untuk meningkatkan kemudahan akses, menyediakan ruang pejalan kaki yang dilengkapi dengan zona perabot dan zona perdagangan, ruang pelanggan, serta zona pejalan

Gillnet merupakan salah satu alat penangkapan ikanyang digunakan nelayan dari Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, dioperasikan menggunakan kapal pada beberapa ukuran yang

22) Kasubdit Pengawasan Produk, Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan... Inspektur

Dua bulan sebelum wafat, Hamka yang sejak tahun 1975 menjadi ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) mengundurkan diri dari jabatan tersebut, disebabkan oleh perayaan

Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara menyatakan bahwa “Dalam menyelenggarakan pertahanan negara, bangsa Indonesia menganut sistem