Makalah Belajar dan Pembelajaran
KETERAMPILAN BERTANYA
Nama : 1. Munita Amalia Ad’ha (1301145063)
2. Ria Ratul Fauziah (1301145088)
Nama dosen : Gufron Amirullah
Kelas : 3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat, hidayah, kasih sayang dan barokah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KETERAMPILAN BERTANYA” ini. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada junjungan kita, Rasullullah Muhammad SAW sebagai pembawa revolusioner sejati, beserta keluarga, para sahabat dan umatnya sampaihari kiamat.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan pembelajaran di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah PROF.DR.HAMKA Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Kerena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin
Jakarta, 6 September 2014
DAFTAR ISI
Daftar isi
Kata pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan
BAB II KETERAMPILAN BERTANYA
2.1 Pengertian Keterampilan bertanya
2.2 Teknik keterampilan bertanya
2.3 Pentingnya keterampilan bertanya 2.4 Jenis-jenis keterampilan bertanya 2.5 Hal-hal yang perlu dihindari 2.6 Kelebihan dan kelemahan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan memperbaiki masa depan. Dalam kamus bahasa Indonesia pendidikan yang berasal dari kata “didik”, Lalu kata ini mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dalam pendidikan dibutuhkannya tenaga pendidik sebagai akses untuk menyalurkan dan membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik dituntut untuk benar-benar professional bukan hanya sekedar mengajar dan menguasai kelas saja, namun jauh dari itu pendidik harus memiliki ilmu pengetahuan dan skill yang banyak sehingga dapat menyampaikan ilmu yang diajarkan kepada peserta didik.
Pada kenyataannya masih banyak pendidik yang hanya sekedarnya saja dan tidak mempunyai keterampilan dalam mengajar sehingga hasilnya tidak maksimal. Oleh karena itu seorang pendidik harus memiliki keterampilan khusus dalam mengajar. Ada banyak sekali keterampilan dalam mengajar, salah satunya adalah keterampilan bertanya yang akan di bahas dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan bertanya?
2. Bagaimanakah teknik yang benar dalam keterampilan bertanya?
3. Mengapa keterampilan bertanya menjadi faktor penting dalam proses pembelajaran? 4. Apa saja jenis-jenis pertanyaan yang diajukan oleh pendidik kepada peserta didik? 5. Apakah kelebihan dan kelemahan dari keterampilan bertanya?
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui teknik yang benar dalam keterampilan bertanya.
3. Untuk mengetahui mengapa keterampilan bertanya menjadi faktor penting dalam pembelajaran.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pertanyaan pendidik kepada peserta didik.
BAB II
KETERAMPILAN BERTANYA
A. Pengertian Keterampilan Bertanya
respon dari peserta didik. Keterampilan ini berhubungan dengan cara memperoleh umpan balik atau feedback. Pengajar yang berbicara terus menerus akan menciptakan arus hubungan satu arah saja. Disitu tidak terjadi apa yang disebut komunikasi dan proses belajar tidak akan berjalan lengkap. Lebih-lebih dalam hal seperti itu sukar diketahui apakah murid mengerti apa yang diuraikan oleh pengajar. Mungkin pengajar mengajar terlalu cepat, tetapi mungkin pula bahan pelajaran yang disampaikan telah diketahui oleh murid. 1
Proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik diawali dengan proses bertanya. Proses bertanya sebenarnya merupakan proses berpikir yang dilakukan peserta didik dalam rangka memecahkan masalah dalam proses pembelajaran.
B. Teknik yang benar dalam keterampilan bertanya.
Dalam proses pembelajaran, seorang guru harus mempunyai teknik-teknik yang benar agar pertanyaan yang diajukan mencapai sasaran. Pertanyaan yang ditanyakan guru kepada muridnya sering tidak dapat dijawab oleh muridnya bukan karena murid tidak mampu menjawab tetapi hanya karena gurunya kurang menguasai dalam menyusun pertanyaan. Suatu pertanyaan yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kalimatnya singkat dan jelas
2. Tujuannya jelas, tidak terlalu umum dan luas 3. Setiap pertanyaan hanya untuk satu masalah 4. Mendorong anak untuk berfikir
5. Jawaban yang diharapkan bukan sekedar iya atau tidak 6. Bahasa dalam pertanyaan dikenal baik oleh siswa2
1 AD. Rooijakkers, mengajar dengan sukses, (Jakarta: PT.Grasindo, 1991)h.52
Dengan demikian hendaknya bahasa dan kalimat yang digunakan hendaknya dapat dimengerti oleh siswa, sehingga maksud pertanyaan dapat dipahami. Untuk itu perlu dikembangkan pertanyaan yang bersifat menerapkan, analisis, sintesis, interpretasi, pengungkapan sebab akibat, meramal dan berpikir.
Beberapa teknik dalam menyampaikan pertanyaan di depan kelas sebagai berikut: 1. Mula-mula tunjukkan pertanyaan kepada seluruh kelas agar semua siswa turut
berfikir dan merumuskan jawaban dalam hati masing-masing. Sehingga perlu diperhitungkan:
a. suara cukup keras untuk didengar seluruh siswa
b. pertanyaan yang diajukan dengan ucapan yang jelas dan tidak terlalu cepat 2. Berilah kesempatan kepada seluruh siswa untuk menjawab.
3. Berilah waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum menjawab. 4. Suasana dalam bertanya-menjawab hendaknya jangan tegang.
5. Apabila ada siswa yang tidak dapat menjawab, alihkan pertanyaan kepada siswa yang lain agar siswa tersebut tidak menjadi malu.
6. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengenai pokok-pokok yang penting yang harus dimengerti oleh siswa sesuai dengan tujuan intruksional yang telah ditetapkan sebelumnya.
7. Untuk menarik perhatian kelas dan melatih disiplin, satu dua pertanyaan dapat ditujukan kepada siswa yang tidak memperhatikan.3
C. Pentingnya keterampilan bertanya
Pertanyaan dalam interaksi belajar mengajar adalah penting karena dapat menjadi perangsang yang mendorong siswa untuk giat berfikir dan belajar, membangkitkan pengertian baru. Guru dapat menyelidiki penguasaan siswa, mendorong pengetahuan dalam situasi lain, mengarahkan dan menarik perhatian siswa, mengubah pendirian, kepercayaan atau prasangka yang keliru.4
Dalam proses pembelajaran, kegiatan bertanya berguna untuk :
a. Menggali informasi
b. Mengecek pemahaman siswa c. Membangkitkan respons para siswa
d. Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa e. Mengetahui hal hal yang sudah diketahui siswa
f. Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru g. Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa
h. Menyegarkan kembali pengetahuan siswa
Adapun Tanya jawab yang diajukan guru ialah agar siswa belajar, yaitu memperoleh penegetahuan dan peningkatan kemampuan berpikir, baik berupa kalimat tanya atau perintah yang menuntut respon siswa. Dalam tanya jawab dikelas, pengajar dapat memberikan umpan balik secara langsung. Pertanyaan yang diajukan oleh pengajar, memaksa murid untuk menunjukkan, sejauh mana ia telah mengerti hal yang diajarkan.karena ia harus mencari dan menyusun jawaban, maka ia mengetahui sejauh mana dirinya telah mengerti bahan yang bersangkutan.
D. Jenis-jenis pertanyaan
1. Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditunjukkan kepada salah satu peserta didik.
2. Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas.
3. Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban. 4. Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi.
5. Pertanyaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain.
6. Pertanyaan memimpin, yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri.
a. Pertanyaan tingkat rendah
Pertanyaan tingkat rendah adalah pertanyaan yang menyangkut fakta, pengetahuan sederhana dan penerapan pengertian. Beberapa contoh pertanyaan tingkat rendah:
“Ada beberapa macam penyakit kaki yang saya jelaskan minggu lalu?”
“Kapan Alfert Nobel hidup?”.
b. Pertanyaan tingkat tinggi
Pertanyaan tingkat tinggi adalah pertanyaan yang menuntut pemikiran abstrak. jenis pertanyaan yang tidak akan dapat dijawab bilamana murid sama sekali belum mengerti bahan pelajaran. Beberapa contoh pertanyaan tingkat tinggi:
“Mengapa banjir dikatakan sebagai salah satu akibat dari penggundulan hutan ?”.
“Mengapa pemerintah melarang penggunaan DDT?”
“Apa faedah dari usaha pengendalian industry kertas?
Seringkali pertanyaan jenis terakhir ini dimulai dengan kata “terangkan…”, sebagai suatu ajakan untuk berpikir secara teratrur. Menghadapi pertanyaan tingkat tinggi, sebelumnya murid harus telah mencapai taraf berfikir abstrak. Sudah pasti bahwa pada tingat perguruan tinggi pengajar harus dapat memaksa muridnya sampai ketaraf berfikir abstrak.5
E. Hal-hal yang perlu dihindari dalam keterampilan bertanya
Hal-hal yang perlu di hindari seorang pengajar dalam mengajukan kepada para pendidik:
1. Mengulangi pertanyaan sendiri
2. Mengulangi jawaban siswa peserta didik 3. Menjawab pertanyaan sendiri
4. Pertanyaan yang memancing jawaban serentak 5. Mengajukan pertanyaan ganda
6. Menentukan siswa tertentu untuk menjawab
F. Kelebihan dan kelemahan keterampilan bertanya
Beberapa keuntungan dan kelemahan dalam proses keterampilan bertanya seorang guru di dalam kelas dalam proses belajar mengajar.
Kelebihan :
a. Seberapa jauh mata pelajaran dapat diterima atau dipahami oleh siswa
b. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun sedang ribut atau yang mengantuk kembali tegar dan akan hilang.
c. Sikap siswa terhadap beberapa aspek yan sedang dipelajari. d. Mempererat hubungan keilmuan antara guru dan siswa.
e. Mengembangkan keberanian dan ketempilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.6
Kelemahan:
a. Waktu sering banyak terbuang terutama apabila siswa tidak dapat menjawab. b. Siswa merasa takut menjawab dan berpendapat, apalagi jika guru kurang
mendorong siswa untuk berani menjawab dan suasana dalam keadaan yang tegang.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap respons para siswa, 4) Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa, 5) Mengetahui hal hal yang sudah diketahui siswa, 6) Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru, 7) Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, 8) Menyegarkan kembali pengetahuan siswa. Keterampilan bertanya digolongkan menjadi pertanyaan tingkat tinggi dan pertanyaan tingkat rendah.
Adapun hal-hal yang perlu dihindari seorang pendidik dalam terampil untu betranya kepada pendidik, yaitu 1) Mengulangi pertanyaan sendiri, 2) Mengulangi jawaban siswa peserta didik, 3) Menjawab pertanyaan sendiri, 4) Pertanyaan yang memancing jawaban serentak, 5) Mengajukan pertanyaan ganda, 6) Menentukan siswa tertentu untuk menjawab. Keterampilan bertanya juga memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu, seberapa jauh mata pelajaran dapat diterima atau dipahami oleh siswa dan mengembangkan keberanian dan ketempilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. Sedangkan kelemahannya yaitu waktu sering banyak terbuang terutama apabila siswa tidak dapat menjawab.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Rooijakkers,Ad. 1991. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: PT.Grasindo