• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KOMPETENSI KEPELATIHAN UNIVERSITAS docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS KOMPETENSI KEPELATIHAN UNIVERSITAS docx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KOMPETENSI KEPELATIHAN

NAMA : MUHAMMAD RIFKY S

KELAS : PKO A

NIM : 13602244013

(2)

Pendahuluan

Kehidupan social adalah kehidupan yang penuh dengan nilai – nilai. Orang yang memiliki sifat disiplin terlihat dari kesediaan untuk mereaksi dan bertindak terhadap nilai – nilai yang berlaku, yaitu nilai – nilai yang tertuang dalam bentuk: ketentuan, tata tertib, aturan, tatanan hidup, atau kaidah kaidah tertetu.

Disiplin dalam bidang olahaga ini harus dimiliki oleh setiap atlet yang bertujuan untuk mencapai prestasi maksimal, dan disiplin tersebut dapat ditingakatkan menjadi disiplin diri.

Pengertian Disiplin

Disiplin adalah sikap yang selalu tepat janji, sehingga orang lain mempercayainya, karena modal utama dalam berwirausaha adalah memperoleh kepercayaan dari orang lain.Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan .Disiplin berasal dari bahasa Inggris yaitu “disciple” yang berarti pengikut atau murid.

(3)

Macam macam kedisiplinan

a. Disiplin dalam Menggunakan Waktu

Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dansalah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik

b. Disiplin dalam Beribadah

Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang terdapat didalamnya.Kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah SWT senantiasa menganjurkan manusiauntuk Disiplin, sebagai contoh firman Allah SWT.

c. Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan,sampai terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat, diantara faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah :

1) Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun jalannya, banyak ditempuh untukmenutupi tuntutan hidup

2) Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan dan aturan serta ingin sebebas-bebasnya

3) Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah

4) Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun 5) Longgarnya peraturan yang ada

Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan mengajar yang teraturserta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan proses pendidikan dan pelatihanyang memadai, untuk itu guru memerlukan pemahaman tentang landasan Ilmu kependidikan akankeguruan sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.Macam-macam bentuk disiplin selain seperti yang disebutkan diatas, disiplin juga terbagi menjadi:

1. Disiplin Diri Pribadi

Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu yang harus ditaati atauditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan kuncibagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernahmeninggalkan Ibadan lepada Tuhan Yang Maha Kuasa

2. Disiplin Sosial

Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat atau dalamhubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin social hádala melaksanakan siskaling kerja bakti. Senantiasamenjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.

(4)

Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melaluipembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.

MANFAAT DISIPLIN

1. Menumbuhkan kepekaan

Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain. Sikap inimemudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Jadinya,anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.

2. Menumbuhkan kepedulian

Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain.Disiplin membuat anak memiliki integritas,selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.

3. Mengajarkan keteraturan

Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktunya dengan baik

4. Menumbuhkan ketenangan

Menurut penelitian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis ternyata lebih mampumemperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap selanjutnya bahkan ia bisa cepatberinteraksi dengan orang lain.

5. Menumbuhkan percaya diri

Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu pekerjaanyang mampu ia kerjakan dengan sendiri.

6. Menumbuhkan kemandirian

Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Anak juga dapatmengeksplorasi lingkungan dengan baik.Disiplin merupakan bimbingan yang tepat pada anak untuksanggup menentukan pilihan yang bijak.

7. Menumbuhkan keakraban

Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena kemampuannya beradaptasi lebihterasah.

(5)

Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini ia menjadi peniru perilaku yangpiawai. ia mampu mencontoh dengan sempurna tingkah laku orang tua yang disiplin dengan sendirinyaakan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.

9. Membantu anak yang sulit

Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus yang memerlukan penangan khusus,melalui disiplin yang menekankan keteraturan anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.

10.Menumbuhkan kepatuhan

Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas kemauan sendiri.

DISIPLIN DAN KONTROL DIRI DALAM OLAHRAGA

Pendahuluan

Kehidupan social adalah kehidupan yang penuh dengan nilai – nilai. Orang yang memiliki sifat disiplin terlihat dari kesediaan untuk mereaksi dan bertindak terhadap nilai – nilai yang berlaku, yaitu nilai – nilai yang tertuang dalam bentuk: ketentuan, tata tertib, aturan, tatanan hidup, atau kaidah kaidah tertetu.

Disiplin dalam bidang olahaga ini harus dimiliki oleh setiap atlet yang bertujuan untuk mencapai prestasi maksimal, dan disiplin tersebut dapat ditingakatkan menjadi disiplin diri.

Konsep Dasar Dan Jenis Disiplin Dalam Olahraga

1. Konsep Dasar Disiplin dan Penguasaan Diri

Disiplin pada hakekatnya adalah taat dan rasa tanggung jawab untuk tidak melanggar ketentuan, tata tertib dan nilai-nilai yang dianggap baik oleh masayarakat (Sudibyo, 1989). Disiplin dalam olahraga, berarti taat dan tanggungjawab terhadap ketentuan, tata tertib, program latihan, peraturan pertandingan, dan nilai-nilai yang berlaku dalam pertandingan.

Beberapa indikator bahwa atlet memiliki penguasaan diri (self control), diantranya:

- atlet mampu melakukan sesuatu dengan baik dala mpertandingan besar seperti yang atlet lakukan dalam pertandingan biasa

(6)

- atlet mampu mengotrol tabiat yanga didorong emosi, selalu bertindak positif dan dewasa terhadap pelatih dan teman anggota tim

- atlet mampu menghadapi ketegangan dengan tidak melakukan sikap-sikap dan tindakan negatif dalam bermain

- atlet selalu tenang dan penuh percaya diri dalam situasi tertekan.

1. Jenis- jenis Disiplin

Disiplin dapat dikategorikan menjadi dua kategori yaitu, disiplin semu dan disiplin diri. Disiplin bukan sikap yang diabawa sejak lahir, meskipun sifat-sifat kepribadian sejak lahir turut menentukan.

2. Perkembangan Disiplin

Perkembangan disiplin mengandung kepatuhan / ketaatan pada nilai-nilai, harus dimulai sejak masa kanak-kanak, artinya disiplin harus dipelajari sejak dini. Karena disiplin banyak dipengaruhi oleh pengalaman sekitar khususnya pengaruh pendidikan. Oleh karena itu, perkembangan disiplin harus diperhatikan sejak kanak-kanak. Pengetahuan tentang baik dan buruk, betul dan salah, perbuatan terhormat dan tercela, merupakan sendi penanaman disiplin, terutama bagaimana seseorang bersikap dalam menghadapi hal tersebut. Penanaman disiplin harus dilakukan terus-menerus, karena disiplin seperti sikap manusia yang selalu berubah-ubah dan dapat dipengaruhi.

Teknik menanamkan disiplin

1. Peranan pelatih dalam menanamkan disiplin

Pelatih dan Pembina dalam menanamkan disiplin atletnya memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai prestasi maksimal. Pelatih mempunyai kebebasan dan bertanggungjawab untuk menetapkan mana yang baik bagi tim. Pelatih tidak mengabaikan kebebasan atlet, bebas untuk menerima atau menolak. Hal inilah yang merupakan penilaian terhadap profesi pelatih.

2. Teknik-teknik menanamkan disiplin

Teknik menanamkan disiplin adalah tanamkan kepatuhan yang didasarkan pada pemahaman dan kesadaran, rasa tanggungjawab, kesanggupan menguasai diri, dan mengutamakan kepentingan orang lain. Menanamkan disiplin tidak harus dengan otoriter ataupun tindakan kekerasan.

3. Petunjuk praktis dalam menanamkan disiplin

Petunjuk praktis yang harus diperhatikan dalam menanamkan disiplin, yaitu: - usaha preventif lebih baik daripada memperbaiki yang kurang disiplin

(7)

- memberikan pujian dan pengahargaan terhadap atlet yang disiplin

- memperhatikan perbedaan individual untuk memberikAn perlakuan yang tepat

- usahakan tidak memberikan hukuman kepada atlet yang sensitif

- memperhatikan perasaan anggota tim pada waktu memberikan perhatian terhadap salah satu anggota tim

- hindarkan perbedaan pendapat atau pertentangan antara pelatih dan atlet

- setelah melakukan hukuman harus segera bertindak normal kepada atlet yang melakukan kesalahan

- jangan menghukum seluruh pemain apabila kesalahan hanya dilakukan oleh salah satu pemain.

Menurut Robert S Ellis (1956) membedakan perkembangan disiplin yang ditanamkan dengan pengawasan yang ketat, paksaan dan hukuman yang sewajarnya, Menanamkan disiplin tidak harus dengan tindakan otoriter ataupun kekerasan.

Disiplin menurut Robert S Ellis membedakan 2 pengertian, yaitu disiplin “under-control” : disiplin dengan pengawasan dari luar, yang sedikit menjadi disiplin, sedangkan disiplin “self control” yaitu disiplin yang didasarkan atas penguasaan diri untuk tidak melanggar ketentuan dan peraturan, sesudah memiliki pemahaman dan kesadaran untuk selalu patuh pada norma-norma. Menanamkan disiplin dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk mematuhi dan mendukung nilai-nilai, ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta menumbuhkan rasa harga diri sebagai atlet yang disiplin, yang mematuhi ketentuan dan nilai-nilai, maka perlu sekali menanamkan disiplin yang dikaitkan dengan penguasaan diri.

Pelatih yang berusaha menanamkan disiplin dengan paksaan dan hukuman, sekaligus agar berwibawa dimata atlet, mungkin dapat menciptakan suasana penuh disiplin, namun disiplin yang tampak tersebut terbentuk atas dasar rasa cemas dan takut hukuman semata-mata.

Sebagaimana ditegaskan Dobson (1986), rasa hormat dan tanggung jawab merupakan hasil dari cinta-kasih dan disiplin, sedangkan rasa tidak aman sebagian besar disebabkan oleh tidak kekerasan. Pengawasan bukan dimaksudkan mencari kesalahan, tetapi lebih ditekankan pada pemanfaatan untuk menujukan hal-hal yang baik dan yang kurang baik, kemudian memberi kesepakatan pada atlet untuk lebih memahami, menyadari, dan lebih lanjut menimbulkan dorongan, motivasi untuk berbuat sesuatu yang membanggakan.

(8)

Menanamkan disiplin dan membina sikap atlet merupakan bagian dari upaya mendidik atlet agar memiliki kepribadian yang baik dan sikap-sikap yang positif-kontrukstif.

Peraturan-peraturan dan tata tertib merupakan hal yang sangat perlu untuk menegakan disiplin, agar peraturan, serta tatatertib betul-betul menjadi milik bersama. proses penyusunan peraturan dan ketentuan tersebut perlu diperhatikan keterlibatan para Pembina, pelatih dan atlet.

Tutko dan Richards (1975) mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

§ citra film yang baik

§ keefektifan dalam penampilan

§ sikap-sikap pribadi terhadap tim

(9)

Pengaruh Disiplin Terhadap keberhasilan Belajar

Memang sangat jelas. Sebagaimana kita ketahui bahwa disiplin artinya ketaatan kita terhadap satu kesepakatan yang telah kita buat untuk mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini prestasi belajar siswa. Dalam kehidupan kita berlaku satu konsep dasar bahwa siapa yang lebih patuh terhadap keputusan bersama, maka dia akan mendapatkan yang diinginkan.

Dalam dunia pendidikan, kedisiplinan merupakan harga mati yang harus dibayar oleh siswa. Kita tidak dapat menerima penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh siswa. Oleh karena itulah, maka di dalam proses pendidikan dan pembelajaran kita mengenal adanya reward dan punishment. Kedua hal tersebut merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh siswa.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

http://pembelajaranumum.blogspot.com/

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmatNya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Peningkatan Pemahaman

Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah status perusahaan, kepemilikan institusional, leverage, profitabilitas dan tipe industri.. Data yang digunakan dalam

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

pertambangan. Mereka yang membiayai hal ini terdorong oleh keuntungan yang dat diperoleh dari tiap ons akstraksi logam mulia dan harga tinggi pasar emas selama ini

a) Bahwa dalil pengaduan Pengadu dalam kedudukannya sebagai pendukung Calon Bupati Kabupaten Karawang dengan nomor urut 6 ( enam ) yaitu Saan Mustopa adalah dalil

Bila dalam pengambilan keputusan secara aklamasi teijadi kemacetan (dead klock) yang berarti ada yang setuju dan tidak setuju, maka musyawarah diskors / ditunda untuk

Data penelitian studi pustaka dan studi lapangan didapatkan dengan memfokuskan variabel- variabel parameter yang akan di ukur dan kemudian di analisis yang telah

Scanned