Komisi Pemberantasan Korupsi
1. Sujanarko 2. Asep Chaeruloh 3. Anto Ikayadi 4. Handayani
5. Roro Wide Sulistyowati 6. Ryan Herviansyah Utama
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1. Hindun Basri Purba 2. Karyaningsih 3. Agam Bayu Suryanto 4. Tarman Budianto
Kementerian Kesehatan
1. S.R. Mustikowati 2. Trisa Wahjuni Putri 3. Wayan Rai Suarthana 4. Dede Mulyadi
Kementerian Keuangan
1. Sofandi Arifin
2. Dudung Rudi Hendratna 3. Jimmi Lapotulo
Kementerian Dalam Negeri
1. Sastri Bakry
Kementerian Hukum dan HAM
1. Yayah Mariani 2. Betni H. Purba
BPKP
1. Iswan Elmi 2. Samono
3. Irham 4. Buntoro
Provinsi Jawa Tengah
1. Kunto Nugroho HP 2. Sudaryanto 3. Maruli Pakpahan
Kabupaten Badung Bali
1. Suryaniti 2. Gede Wijaya 3. Ketut W. Astika
Bank Mandiri
1. I. Aminarti Widiati 2. Chrisna Pranoto 3. Jhon RH Pangaribuan 4. Ni Luh Sukestini 5. Djunaidi Syahril 6. Stefan Tupamahu
Pertamina
1. Sumanto 2. Irfan
3. Nabari Pandia
Telkom
1. Yulmartin
2. M Sulthonul Arifin
3. Setia Dwi Kusumawardhani 3. Dadang Iriadi
Garuda
1. Fina Diterbitkan oleh
Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Kedeputian Pencegahan
Komisi Pemberantasan Korupsi Jl. H.R. Rasuna Said Kav C-1 Jakarta Selatan 12920 www.kpk.go.id
• Deskripsi Materi 6
• Tujuan Materi 6
• Sasaran Belajar 7
SADAR ANTI KORUPSI
8
• Pendahuluan 8
• Kegiatan Belajar 11
A. Dampak Perilaku dan Tindak Pidana Korupsi 12
B. Pengertian Korupsi 19
C. Tindak Pidana Korupsi 22
D. Niat, Semangat, Komitmen Anti Korupsi 23
E. Indonesia Bebas Dari Korupsi 32
• Latihan/ Tugas 39
• Rambu Penyelesaian Tugas 40
• Rangkuman 41
• Tes Formatif 42
• Umpan Balik Dan Tindak Lanjut 45
• Kunci Rambu-Rambu Jawaban 45
• Daftar Pustaka 46
modul dengan judul sadar anti korupsi dapat diselesaikan serta siap untuk disampaikan sebagai salah satu materi untuk TOT ataupun workshop
Tunas Integritas.
Indonesia merupakan laboratorium yang sangat lengkap terkait dengan “korupsi”, sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk mendapatkan solusi mengatasinya sesuai dengan karakteristik Indonesia. Semangat tersebut menjadi warna khusus bagi tim penyusun modul di KPK untuk menghasilkan modul yang khas, dan hasilnya diharapkan dapat membentuk para pemimpin dan pejabat di Indonesia yang tercerahkan dan jauh dari korupsi.
Harapan kami, setiap orang yang muncul kesadaran untuk anti korupsi dapat menjadi titik awal perubahan menjadi tunas integritas yang akan membangun integritas bangsa Indonesia, yang seklaigus juga berarti menurunkan kebiasaan korupsi karena semakin banyak orang Indonesia yang tercerahkan dan jauh dari korupsi.
Semoga modul ini dapat memberikan manfaat dan membantu para tunas integritas menjalankan perannya dengan integritas yang tinggi. Mampu menjadi jembatan untuk tercapainya tujuan nasional dengan menggerakkan seluruh elemen bangsa berbasiskan integritas yang kuat.
Deskripsi Tujuan Materi Diklat
Materi ini memfasilitasi pembentukan kesadaran anti korupsi melalui paparan dampak korupsi dan mengembangkan kesadaran tersebut untuk ditindaklanjuti dengan harapan perubahan Indonesia menjadi lebih baik, karena korupsi berhasil diberantas sehingga budaya integritas akan mendapatkan tempat lebih banyak dalam kehidupan bangsa Indonesia. Materi diklat disajikan berbasiskan
Experiential Learning, dengan penekanan pada proses penyadaran akan dampak korupsi dan upaya membangun semangat dengan harapan positif tentang masa depan Indonesia ditangan orang-orang yang berintegritas tinggi, kedua hal tersebut disajikan melalui multi metode dan media (ceramah interaktif, diskusi menonton film, studi kasus simulasi dan demontrasi). Keberhasilan pe-serta dinilai dari kemampuan untuk memiliki kesadaran anti korupsi dan semangat untuk menjadi bagian tunas integritas yang akan memberantas korupsi dengan meningkatkan integritas bangsa.
Tujuan Materi Diklat
Sasaran Belajar
Kompetensi dasar yang diharapkan dapat dikuasai Anda setelah mempelajari Modul sadar anti korupsi yaitu:
1. Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan kehidupan.
2. Memiliki niat, semangat dan komitmen untuk anti korupsi dengan menjadi bagian tunas integritas
3. Memiliki cita-cita dan arah perjuangan dalam membangun integritas bangsa sebagai upaya pemberantasan korupsi yang berkorelasi dengan pencapaian tujuan nasional
Materi diklat ini membahas beberapa substansi materi yang terkait dengan dampak dari perilaku dan tindak pidana korupsi, semangat pemberantasan korupsi, serta harapan indonesia berintegritas dan smeakin jauh dari korupsi. Sesuai dengan tujuan materi diklat sadar anti korupsi sebagaimana diuraikan sebelumnya, maka substansi Materi Diklat Sadar Anti Korupsi ini dibagi menjadi 3 (tiga) bagian berikut:
Bahan Pendukung
Bagian - 1 : Dampak Korupsi
Bagian - 2 : Niat Dan Semangat Anti Korupsi Bagian - 3 : Harapan dan Cita-Cita Indonesia
Berintegritas
Petunjuk Umum
Untuk memperoleh hasil belajar di atas, peserta melalui serangkaian pengalaman belajar, yaitu mulai dari membaca materi anti korupsi, melakukan kegiatan yang mengandung unsur pembelajaran tentang substansi anti korupsi, melakukan refleksi terhadap pengalaman tersebut, mendengar dan berdiskusi serta simulasi, menonton film pendek dan membahas kasus, menyaksikan role model untuk memiliki kesadaran anti korupsi. Di penghujung pembelajaran, peserta menghasilkan produk pembelajaran yang menunjukkan bukti nyata kesadaran anti korupsi dalam bentuk dreamtegrity
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio
yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Dalam modul ini Anda akan diantarkan agar dapat menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi. Mudahan-mudahan Anda dapat menyadari dengan sepenuh hati dampak dari korupsi yang diuraikan dalam modul ini, karena kesadaran tersebut dapat menjadi kemauan kuat serta semangat tinggi untuk menghindarkan diri dari perilaku dan tindak pidana korupsi, serta lebih jauh lagi membangun kepedulian untuk mengajak dan membangun sistem atau lingkungan berintegritas, agar semakin banyak orang yang terhindarkan dari perilaku dan tindak pidana korupsi.
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda mampu menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi. Secara lebih khusus, Anda diharapkan dapat:
1. Menjelaskan berbagai dampak dari perilaku dan tindak pidana korupsi
2. Memahami pengertian korupsi
3. Mengenali delik-delik tindak pidana korupsi yang berlaku di Indonesia
4. Memiliki niat, semangat dan komitmen
melakukan pemberantasan korupsi
Untuk mencapai tujuan di atas, sebaiknya Anda telah memastikan diri mempunyai dan atau mempelajari buku saku dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang berjudul “Memahami untuk Membasmi” yang dapat diunduh pada website KPK (www.kpk.go.id).
Judul buku saku tersebut menekankan akan pentingnya untuk memastikan niat dari upaya memiliki pengetahuan tentang korupsi, yaitu untuk memberantasnya. Jika hanya sekedar mengetahui “apa korupsi dan bagaimana modusnya?”, maka pengetahuan tersebut membuat Anda rentan untuk korupsi, apalagi jika realitas lingkungan masih menunjukkan bahwa penegakan hukum dan efek jeranya belum maksimal serta masih nampak lebih besar “keuntungan’ melakukan korupsi.
Modul ini hanya satu kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar ini disajikan kegiatan untuk menyadari dampak korupsi, memahami pengertian korupsi, membangun niat, semangat dan komitmen memberantas korupsi, yang dituangkan dengan membuat impian Indonesia yang bebas dari korupsi. Kegiatan Belajar dirancang untuk pencapaian tujuan 1 s.d 5.
Untuk membantu anda dalam mempelajari modul ini, ada baiknya diperhatikan petunjuk belajar sebagai berikut:
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini.
3. Semaikan pengertian-pengertian dalam benak anda dari isi modul ini, melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan sesama peserta atau fasilitator Anda.
4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet.
5. Mantapkan pemahaman Anda dengan
mengerjakan latihan dalam modul dan melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan peserta lainnya atau teman sejawat.
6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar kandungan modul ini.
7. Buatlah semua pengertian yang didapat dalam bentuk peta pikiran (Mind Mapping) agar dapat bertahan lama dalam memori atau mudah untuk diingat kembali.
Kegiatan Belajar
Dalam kegiatan belajar ini Anda akan membangun kesadaran diri untuk anti korupsi. Setelah mengikuti kegiatan belajar ini Anda diharapkan dapat : (1) menjelaskan berbagai dampak dari perilaku dan tindak pidana korupsi (2) memahami pengertian korupsi (3) mengetahui delik-delik tindak pidana korupsi (4) memiliki niat, semangat dan
komitmen melakukan pemberantasan korupsi (5) membuat impian Indonesia yang bebas dari korupsi.
Dengan memiliki kesadaran diri ini, Anda akan lebih mantap untuk memastikan bahwa seluruh unsur dalam diri anda baik pikiran, emosi, ucapan dan tindakan atau perilaku, semuanya akan anti korupsi dan terbangun kebiasaan integritas, sehingga wajar jika Anda pelajari seluruh uraian modul ini, mengerjakan tugas-tugas dan berdiksusi dengan teman-teman, kerjakan tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap isi modul ini. Kedisiplinan Anda dalam mengerjakan tugas-tugas yang terintegrasi dalam uraian modul akan sangat membantu keberhasilan Anda.
A. DAMPAK PERILAKU DAN TINDAK
PIDANA KORUPSI
Saksikan tayangan film korupsi kehidupan
PELAJARAN APA YANG ANDA DAPATKAN
DARI CUPLIKAN FILM “HOME”, KEMUDIAN
TULISKAN PADA KOTAK KOSONG DI BAWAH
Film yang Anda saksikan, tulisan yang Anda buat, dilanjutkan dengan membaca tulisan ini, dalam waktu sekejap Anda mulai menguatkan kesadaran Anda untuk menjauhkan diri dari korupsi kehidupan. Tarik nafas yang dalam, semakin dalam tarikan nafas Anda, maka kesadaran tersebut semakin kuat dan terkunci dalam hati terdalam Anda.
Renungkan Informasi Hasil kajian Berikut :
1. Negara korup harus membayar biaya hutang yang lebih besar (Depken and Lafountan, 2006) 2. Harga infrastruktur lebih tinggi (Golden and
Picci, 2005).
3. Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan pendapatan dan kemiskinan (Gupta, Davoodi, and Alonso Terme, 2002).
4. Korupsi menurunkan investasi (Paolo
Mauro,1995) dan karenanya menurunkan pertumbuhan ekonomi.
5. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negatif terhadap arus investasi asing (Shang, ADB).
6. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkat korupsi yang relatif rendah selalu menarik investasi lebih banyak dari pada negara rentan korupsi (Campos dan Pradhan, ADB).
Bersama para peserta lainnya Anda akan melakukan permainan berhitung dengan cara khusus sebagai berikut:
1. Berhitung secara bergantian dari satu sampai selesai, dimulai dari peserta yang ditunjuk oleh fasilitator.
2. Setiap peserta yang giliran angkanya merupakan kelipatan dua, maka ia harus berkata “BING”.
3. Setiap peserta yang giliran angkanya merupakan kelipatan tiga, maka ia harus berkata “BANG”.
4. Setiap peserta yang giliran angkanya merupakan kelipatan dua dan tiga, maka ia harus berkata “BINGBANG”
5. Permainan ini juga mengajak peserta untuk konsentrasi, jika tersedia waktu memadai fasilitator akan mengajak kelas untuk beberapa kali melakukan permainan, dan orang yang pertama kali berhitung dilakukan secara acak. 6. Anda dan peserta lain akan diminta berhitung
dengan cara biasa.
7. Anda dan peserta lainnya dapat membandingkan kedua pengalaman berhitung di atas dan mengaitkannya dengan layanan yang sulit dan lama ketika hal mudah dibuat menjadi sulit dan rumit.
Visualisasi biasanya akan memberikan
gambaran lebih nyata, apalagi ketika
ditampilkan dalam bentuk kartun akan
menjadi lebih menarik
Memperhatikan dengan seksama gambar-gambar kartun ten-tang dampak korupsi semakin membuat kesadaran Anda bertambah berkali-kali lipat, semakin sering Anda lihat semakin bertambah keyakinan bahwa Anda adalah orang yang sadar ANTI KORUPSI
Hukum tidak akan pernah tegak dan dapat memberikan keadilan jika masih ada korupsi didalamnya
1. Siapkan kertas satu lembar dan alat tulis, buatlah tulisan, gambar atau kartun yang memberikan contoh fenomena dampak yang akan terjadi, jika organisasi, lembaga atau instansi tempat anda akan bekerja terdapat korupsi di dalamnya. 2. Tempelkan di dinding kelas, agar dapat dilihat
dan diberi masukan oleh fasilitator dan peserta lainnya,
3. Berdasarkan hasil tulisan, gambar atau kartun, kumpulkan daftar fenomena-fenomena tersebut pada kotak di atas.
Dengan FILM memungkinkan seluruh panca
indera digunakan untuk belajar, sehingga
mampu mening-katkan daya pengaruh materi
belajar
Saat semua panca indera terlibat dalam kegiatan belajar melalui tayangan film, maka kesadaran anti korupsi Anda semakin memuncak, apalagi ketika semua dampak itu, bisa saja terjadi pada diri, keluarga dan sahabat Anda.
Setelah Anda menonton Film, buatlah ekspresi Anti Korupsi Anda dalam bentuk
Fenomena
Dampak
Korupsi
Film Tragis & Inspir atif
Dampak Korupsi
Film Migas Untuk Rakyat
Film Anti Korupsi Iran
dll
Robert Klitkgard:
Korupsi adalah dis-kreasi
atau monopoli tanpa
adanya akunt-abilitas
K = Korupsi
D = Diskresi
M = Monopoli
Anda mulai menyadari bahwa ada istilah perilaku korupsi dan
istilah tindak pidana korupsi, bahwa setiap perilaku korupsi
belum tentu merupakan tindak pidana korupsi
7 Jenis orupsi:Syed Husein Alatas
KORUPSI TRANSAKTIF, korupsi yang menunjukkan adanya kesepakatan timbal balik antara pembeli dan penerima, demi keuntungan bersama> Kedua pihak sama-sama aktif menjalankan perbuatan tersebut.
KORUPSI EKSTROAKTIF, Korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk koersi (tekanan) tertentu dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap guna mencegah kerugian yang mengancam diri, kepentingan, orang-orangnya, atau hal-hal yang dihargai.
KORUPSI INVESIF, Korupsi yang melibatkan suatu penawaran barang atau jasa tanpa adanya pertalian langsung dengan keuntungan bagi pemberi. Keuntungan diharapkan akan diperoleh dimasa yang akan datang.
KORUPSI NEPOTISTIK, Korupsi berupa pemberian
perlakuan khusus kepada teman atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam rangka menduduki jabatan publik perlakuan pengutamaan dalam segala bentuk yang bertentangan denga norma atau peraturan yang berlaku.
KORUPSI AUTOGENIK, Korupsi yang dilakukan individu karena mempunyai kesempatan untuk mendapat keuntungan dari pengetahuan dan pemahamannyaatas sesuatu yang hanya diketahui sendiri.
KORUPSI SUPORTIF, Korupsi yang mengacu pada penciptaan suasana yang kondusif untuk melindungi atau mempertahankan keberadaan tindak korupsi yang lain.
KORUPSI DEFENSIF, Korupsi yang terpaksa dilakuakan dalam rangka mempertahankan diri dari pemerasan.
C. TINDAK
PIDANA KORUPSI
Terkait delik-delik tindak pidana korupsi, selain telah
mengeluarkan buku saku “memahami untuk membasmi” juga telah membuat
komik yang m e n e r a n g k a n
berbagai delik tindak pidana korupsi secara menarik dalam bentuk kartun.
Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan TINDAK PIDANA KORUPSI .
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang
terdiri dari : (1) Keru-gian keuangan negara, (2) Suap-menyuap, (3) Pemerasan, (4) Perbuatan Curang,
D. NIAT, SEMANGAT DAN KOMITMEN ANTI
KORUPSI
Kesadaran Anti korupsi Anda yang telah mencapai puncak tertinggi akan menyentuh spiritual accountability Anda, apalagi ketika menyadari bahwa dampak korupsi itu tidak sekedar kerugian keuangan negara, namun ada kaitannya dengan kerusakan kehidupan. Sebagai bagian dari warga negara Indonesia dengan keyakinan akan Ketuhanan Yang Maha Esa, maka kehidupan akan disadari sebagai 3 episode utama,
sebelum kehidupan dunia, kehidupan dunia sendiri dan kehidupan paska dunia. Penyimpangan secara sosial terjadi ketika manusia menyimpang atau lupa pada perjanjian mereka dengan Tuhannya, pada saat di alam Roh (Primordial Covenant).
Mereka yang memiliki spiritual accountability
akan selalu ingat pada perjanjian dengan Tuhannya tersebut, yang pada dasarnya : 1) merupakan tujuan hidup dan 2) kesadaran bahwa hidup mereka harus dipertanggungjawabkan. Tuhan yang menciptakan kehidupan, memberikan amanah
Spiritual Accountability yang baik akan menghasilkan niat baik, yang akan menghasilkan visi dan misi yang baik, selanjutnya akan diterjemahkan dalam usaha yang terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik. Hubungan konsekuensi tersebut idealnya dapat menjamin bahwa pemilik
spiritual accountability yang baik akan mendorong
public accountability yang baik pula, dan tentunya tidak akan tergerak dan mempunyai niat sedikit pun untuk membuat kerusakan di muka termasuk dida-lamnya adalah melakukan korupsi, sebaliknya justeru akan mempunyai niat yang sangat kuat untuk menghindari korupsi.
Kualitas hubungan manusia dengan ‘Tuhannya” sebagai kekuatan yang diyakini manusia lebih berkuasa atas segala sesuatu, membentuk manusia yang taat (menjaga diri) pada aturan Tuhannya, ikhlas dalam menjalani hidup, dan menyerahkan hasil atas usaha maksimalnya kepada Tuhan.
CPNS-pun manusia, ia
mempunyai Spiritual
Accountability
Visi & Misi Baik
Usaha Terbaik
Kualitas spiritual accountability yang baik secara otomatis membuat manusia berhati-hati atas akibat perbuatannya kepada manusia dan alam pada umumnya (menjadi manusia yang amanah, berempati dan
santun), dan dengan sendirinya mendorong manusia berusaha sebaik mungkin dalam bekerja, bersabar, dan mensyukuri nikmat Tuhan dan m e w u j u d k a n n y a dalam setiap langkah dan laku.
Niat anti korupsi
semakin kuat bagi mereka yang ingat pada Tuhannya, Ia tidak ingin urusan dunia merusak perjanjian dengan Tuhannya dan akan menjadi beban bagi kehidupan
setelah dunia.
Slogan atau yel-yel dapat meningkatkan semangat dan kebersamaan, memotivasi kembali tatkala terjadi penurunan
Korupsi adalah kejahatan luar biasa, tentunya m e m b e r a n t a s n y a membutuhkan semangat yang luar biasa, semangat yang tak pernah berhenti karena berasal dari energi yang tak terbatas, energi yang hadir pada orang-orang yang mampu mengintegrasikan raga, rasio, ruh dan rasa dalam satu fokus ‘pengabdian”,
sehingga mereka selalu mengisi waktunya dengan belajar, bekerja, cinta dan pewarisan. Dampaknya mereka tidak akan pernah kehabisan energi untuk selalu semangat.
SELALU
SEMANGAT
Pada saat sidang BPUPKI, Soepomo berkata:
“Maka semangat kebatinan, struktur kerokhanian dari bangsa Indonesia bersifat dan bercita-cita persatuan hidup, persatuan kawulo dan gusti, yaitu persatuan antara rakyat dan pemimpin-pemimpinnya. Segala manusia sebagai seseorang, golongan manusia dalam suatu masyarakat dan golongan-golongan lain dari masyarakat itu dan tiap-tiap masyarakat dalam pergaulan hidup di dunia seluruhnya dianggapnya mempunyai tempat dan kewajiban hidup (dharma) sendiri-sendiri menurut kodrat alam dan segala-galanya ditujukan kepada Keseimbangan lahir dan batin. Manusia sebagai seseorang
tidak terpisah dari seseorang lain atau dunia luar, golongan-golongan manusia, Malah segala golongan mahluk segala sesuatu bercampur
baur dan bersangkut-paut. Inilah ide totaliter, ide integralistik dari bangsa Indonesia yang berwujud juga dalam susunan tata negaranya yang asli”.
Sekarang semangat yang luar biasa tersebut
telah merasuk keseluruh tubuh Anda, mengalir dalam setiap aliran darah dan tarikan
nafas, sehingga setiap tarikan nafas Anda adalah sim-bol INGAT, dan tidak ada ruang dan
ORANG YANG SELALU “INGAT" AKAN SELALU MEMPUNYAI NIAT YANG BAIK DAN HAL TERSEBUT MENJADI ENERGI KUAT UNTUK SELALU SEMANGAT
Sekarang Anda telah memastikan menjadi bagian manusia yang akan selalu ingat, memastikan
Spiritual Accountability-nya menyala. Seakan Anda telah mempunyai radar yang menyala, bisa menangkap dan menjabarkan informasi dan sumber daya menjadi suatu perbuatan yang mulia. Dalam diri Anda sudah tersedia panca indera (modality), jika diasah lebih jauh bagian internalnya akan dilengkapi dengan indera ke enam, sehingga Anda akan terhindar dari bait sebagai berikut :
Mata tak beradar, manatap namun tak melihat
Telinga tak beradar, menguping namun tidak mendengar
Lidah tak beradar, mengecap namun tak membedakan rasa
Hidung tak beradar, mengendus namun tak mencium
Kulit tak beradar, menyentuh namun tak meraba
Hal tersebut di atas terjadi karena inderanya belum terlatih untuk membedakan energi negatif dan positif, malah ada yang mengabaikan keberadaannya dan tak peduli pada fungsinya. Menatap, menguping, mengecap, mengendus, menyentuh hanya sebatas ritual yang kehilangan makna.
Anda tentunya tidak seperti yang disebutkan di atas, karena anda telah menyalakan radarnya, telah memastikan menjadi pribadi yang memiliki kesadaran yang menyeluruh baik secara jasmani (physical consciousness), mental (mental consciousness), rohani (spiritual consciousness)
maupun kosmik (cosmic consciousness), atau anda telah menghidupkan NURANI AN-DA!.
KOMITMEN INTEGRITAS
SAAT ANDA TELAH MENCAPAI KESADARAN ANTI KORUPSI SECARA MENYELURUH DAN UTUH, MAKA HAL TERSEBUT TIDAK HANYA SAMPAI MENJADI SEMANGAT, NAMUN AKAN TERUS BERGERAK HINGGA MENJADI KOMITMEN INTEGRITAS. ANDA SUDAH MELANGKAH LEBIH JAUH, BUKAN SEKEDAR MENGHINDAR NAMUN MENCARI SOLUSI TERHADAP FENOMENA KORUPSI.
Stephen L Carter (1996) integritas merupakan upaya positif terkait korupsi
Terkait integritas sebagai solusi terhadap korupsi, KPK telah menyusun konsep Sistem Integritas Nasional yang merupakan konsep integritas yang komprehensif untuk memastikan bangsa Indonesia dapat mencapai tujuan nasionalnya. Mulai dari integritas sebagai suatu nilai pada tataran individu sampai
dan bersedia untuk membangun sistem integritas organisasi maupun bangsa.
Bahagia berkarya .6 Komitmen sepenuh hati.5 Ceria berkontribusi.4 Ikut dengan terpaksa.3 Menggerutu di belakang.2 Berontak.1
Komitmen integritas telah Anda pastikan dalam frekuensi yang positif. Terhadap integritas setidaknya Anda akan selalu ceria berkontribusi, dan terus meningkatkan menjadi komitmen sepenuh hati hingga mampu mencapai bahagia berkarya.
1. Daya dorong untuk melakukan sesuatu terbaik dalam hidup.
KORUPSI
TTM
(TEKA TEKI MENDATAR)
INTEGRATES
5. Supaya banyak orang maka integritas harus menjadi . . .
6. Supaya banyak orang tertarik maka integritas harus di . . .
7. Supaya integritas mudah menjadi kenyataan maka harus menjadi . . .
8. Upaya untuk tetap menjaga agar tetap selalu berintegritas.
9. Sebutan untuk orang yang diikuti karena telah berintegritas.
10. Agar kontrol integritas dapat efektif.
F
K
K
T
I
N
T
E
G
R
I
T
A
S
M
A
R
L
N
I
K
N
M
E. INDONESIA BEBAS DARI KORUPSI
Level komitmen Anda yang semakin tinggi akan memudahkan untuk mendapatkan impian Indonesia yang bebas dari korupsi (Indonesia dengan budaya integritas yang tinggi). Kemudahan tersebut diperoleh karena sebelumnya telah mendapatkan hakikat atau makna dari upaya pemberantasan korupsi. Impian tersebut merupakan terminal antara dari perjalanan untuk mencapai tujuan nasional. Dengan korupsi yang dapat dikendalikan, sebagai sebuah hasil dari tercapainya integritas nasional, dan wujud sinergi dari berbagai organisasi dan pilar yang telah berintegritas, yang dibangun oleh orang-orang yang berintegritas, dalam kontek ini disebut tunas integritas.
Skema Konsep Sistem Integritas Nasional
DREAMTEGRITY :
IMPIAN INDONESIA BERINTEGRITAS
Anda bersama-sama teman satu kelompok diminta untuk membuat kolase impian Indonesia masa depan, dengan menggunakan potongan gambar yang disediakan baik dari majalah maupun koran, kemudian mempresentasikannya.
Tahun
Impian Anda Tentang Indonesia
Deklarasi Semarang
Perjuangan untuk memanfaatkan momentum bonus demografi (masa dimana usia produktif penduduk Indonesia lebih banyak dari usia non produktif) dengan memastikan turunnya korupsi, jika korupsi masih mengakar kuat maka momentum tersebut malah menjadi masa suram bangsa Indonesia.
Rembuk Integritas Nasional menjadi langkah awal di tingkat nasional untuk menyambut momentum bonus demografi dan merangkai harapan masa depan Indonesia yang lebih baik, lewat semangat kebersamaan dalam mewujudkan Indonesia yang berintegritas telah menghasilkan Deklarasi Semarang serta komitmen K/L/O/P (Kementrian/ Lembaga/Organisasi Lainnya/Pemerintah Daerah).
Rembuk Integritas Nasional I 2015
Setelah melalui perjalanan panjang beragam rangkaian FGD, workshop dan pertemuaan kolaborasi tunas integritas nasional hingga dihasilkan bahan-bahan untuk rembuk integritas nasional I 2015 yang diselengarakan di Semarang. Bahan-bahan tersebut terdiri dari:
1. Konsep Integritas Nasional
2. Panduan Pembentukan Tunas Integritas 3. Panduan Pembentukan Komite Integritas
4. Panduan Corporate University dan National Integrity Plan
5. Panduan Pengendalian Strategis KKN
Kesadaran untuk membangun integritas semakin menguat dengan adanya kesadaran bahwa korupsi terjadi karena lemahnya integritas (lack of integrity), untuk menurunkan korupsi maka perlu menaikkan integritas, dengan mencegah KKN dan memastikan semua sistem dan upaya yang dibangun dapat selaras dan sesuai dengan kebutuhan serta memiliki kematangan proses hingga berdampak untuk pencapaian tujuan nasional.
Faktor manusia dipandang sebagai faktor kunci untuk perubahan, sehingga pembangunan integritas organisasi, pilar maupun nasional perlu dilakukan oleh individu yang memiliki integritas tinggi dan siap untuk berdedikasi dan berkolaborasi dengan individu lainnya sebagai tunas integritas. Dedikasi tunas integritas akan berjalan secara efektif dan efisien apabila mendapatkan dukungan dari para pimpinan organisasi, dalam hal ini sangat diperlukan apa yang disebut dengan komite integritas disetiap organisasi. Komite Integritas berperan mengarahkan dan memastikan proses internalisasi nilai, penyelarasan dan pengendalian berjalan dan memberikan dampak bagi pencapaian tujuan organisasi
Pembangunan integritas nasional sebagai suatu budaya, maka proses pembangunannya melibatkan 3 (tiga) unsur penting yaitu Nilai, Sistem dan Kepemimpi-nan, yang dijalankan secara terpadu untuk mencapai tujuan nasional. Pembangunan integritas nasional tidak membawa budaya baru, tetapi menggunakan pendekatan budaya yang sebenarnya sudah ada di Indonesia.
bentuknya bukan konvensi tetapi rembuk integritas nasional yang diakhir kegiatannya dilakukan deklarasi sesuai dengan nama kota tempat penyelenggaraan.
Dalam Rembuk Integritas Nasional I 2015 dilakukan rangkaian diskusi berupa persidangan, baik sidang komisi maupun sidang pleno, dalam pelaksanaannya masih banyak yang perlu diperbaiki dan di tingkatkan untuk penyelenggaraan rembuk integritas nasional tahun berikutnya. Sidang komisi dibagi sesuai dengan jumlah bahan yang tersedia, yaitu 5 komisi, hasil sidang komisi di presentasikan ke sidang pleno untuk mendapatkan masukan dari komisi lainnya. Hasil sidang pleno menjadi rujukan tim penyelaras dan pematangan konsep dan panduan pembangunan integ-ritas, dengan harapan dapat dijadikan acuan bersama untuk tahun 2016, sebelum adanya penyelarasan dan perbaikan dari rembuk integritas nasioanl II tahun 2016. Tim penyusun dibentuk oleh tim formatur yang terdiri dari para ketua Komisi.
Berdasarkan kompilasi dari presentasi sidang pleno telah dihasilkan 7 (tujuh) kesepakatan yang akan menjadi DEKLARASI SEMARANG yang terdiri dari : 1. Definisi terkait pembangunan integritas nasional
1) Integritas nasional adalah kondisi ketika seluruh komponen bangsa melakukan tindakan sesuai dengan nilai, aturan, budaya dan tugas yang diemban melalui keselerasan dan pengendalian untuk mencapai tujuan nasional.
2. Penjenjangan tunas integritas terdiri dari penggerak integritas, agen penggerak integritas dan duta integritas
1) Penggerak integritas adalah tunas integritas yang melakukan pembangunan integritas organisasi dimasing-masing Kementrian/ Lembaga/Organisasi lainnya/Pemerintah Daerah)
2) AgenPenggerak Integritas adalah para penggerak integritas yang selain membangun integritas or-ganisasi juga mewakili organisasi untuk berperan aktif dalam pembangunan integritas di sektoral atau pilar bangsa.
3) Duta Integritas adalah para agen penggerak in-tegritas yang berperan aktif dalam pembangunan integritas nasional.
3. Executive Brain Assessment (EBA) merupakan pen-gukuran potensi integritas bukan pengukuran integritas dan dapat dijadikan salah satu instrumen assessment terkait seleksi tunas integritas disesuaikan dengan penjenjangan tunas integritas.
4. Istilah Sistem Integritas Nasional (SIN) diganti dengan Integritas Nasional (IN) sebagai konsekuensi pendekatan budaya, karena sistem itu sendiri sudah merupakan bagian dari budaya selain dari nilai dan kepemimpinan.
5. Secara umum panduan pembentukan tunas integritas dan panduan pembentukan komite integritas disetujui dengan perbaikan sebagai berikut:
1) Perubahan sistematika panduan dan
diselaraskan dengan panduan lainnya 2) Pencantuman referensi atau sumber data 3) Penggunaan istilah bahasa Indonesia lebih
6. Indonesia corporate university (i-Corpu) merupakan cita-cita bersama sebagai penyedia kompetensi untuk mencapai tujuan nasional, dalam jangka pendek berfokus pada pembangunan integritas, sehingga i-corpu merupakan pusat pendidikan dan pelatihan integritas secara terpadu di tingkat nasional, dengan kerangka pikir:
1) Pendekatan Corporate University tidak ban-yak mengubah proses bisnis terkait berbagai pendidikan dan pelatihan penyedia kompetensi, yang membedakannya adalah terkait adanya a) kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang langsung terkait dengan visi dan misi, b) pembelajaran tidak dominan dalam bentuk kelas dan lebih banyak langsung ditempat kerja (bekerja=belajar).
2) Perlu didukung dengan adanya peraturan presiden atau inpres yang dijabarkan dalam berbagai surat edaran atau keputusan serta pera-turan pelaksanaan lainnya.
3) Perlu ketersediaan anggaran yang memadai untuk dapat menjalankan rencana aksinya 7. Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) menjadikan
berbagai sistem dan upaya yang telah dilakukan menjadi mandul, sehingga perlu dilakukan pencegahan KKN yang lintas organisasi dan sektoral.
1. Membentuk Tunas Integritas, Komite Integritas, dan Sistem Integritas di masing-masing K/L/O/P 2. Menjadi pelopor dan teladan dalam membangun
integritas di organisasi dan berperan aktif dalam pembangunan integritas di sektoral dan Pilar Bangsa.
3. Berkontribusi untuk membangun sistem
pendidikan dan pelatihan integritas yang terpadu di tingkat nasional.
4. Berperan secara aktif dalam setiap kegiatan kolaborasi dan Rembuk Integritas Nasional.
Semoga apa yang dihasilkan dari rembuk integritas nasional 1 2015 dapat memberikan arah dan panduan yang lebih jelas dalam pembangunan integritas baik di individu, organisasi, pilar, maupun nasional. Semoga
Semarang, 27 November 2015
LATIHAN/ TUGAS
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian kegiatan belajar ini, serta mengerjakan rangkaian tugas yang diberikan pada setiap bagian. Saatnya sekarang Anda meningkatkan penguasaan materi dengan mengerjakan latihan, yaitu :
2. Mengumpulkan berbagai informasi data terkait perilaku korupsi yang rentan juga dilakukan oleh mereka yang masih muda, lakukan analisis, diskusikan untuk menemukan kesimpulan dan solusi serta kontribusi yang dapat Anda berikan.
Setelah mengerjakan latihan di atas, Anda dapat membaca rambu-rambu penyelesaian latihan atau tugas, untuk mendapatkan gambaran teknik yang dilakukan agar simbol kesadaran diri yang menyeluruh tersebut dapat Anda gunakan secara maksimal mencapai puncak kesadaran.
Rambu-Rambu Penyelesaian Latihan/Tugas
hari, gugusan bintang dan planet, dan berbagai fenomena ciptaan Tuhan, yang membuat kita selalu ingat pada-Nya.
Untuk latihan 2 Anda dapat mencari tahu ke KPK terkait data usia termuda orang melakukan korupsi dan rata-rata usia mereka yang melakukan korupsi, kemudian baca berbagai literatur tentang perubahan perilaku masyarakat yang semakin wanita, muda dan netizen. Diskusi akan menarik ketika Anda mampu mengaitkan perilaku korupsi dan perubahan perilaku masyarakat, mencari penyebab dan menemukan solusinya. Tidak hanya itu saja, Anda bersama teman-teman diskusi langsung juga membuat komitmen dan rencana aksi yang dapat dilakukan agar mereka yang muda jauh dari korupsi.
Jawaban Teka Teki Menurun (TTM) Integritas 1. Idealisme
2. Nilai 3. Fakta 4. Tegar 5. Gerakan 6. Promosi 7. Kebiasaan 8. Kontrol 9. Teladan 10. Sistem
RANGKUMAN
1. Dampak korupsi tidak hanya sekedar
2. Membahas fenomena dampak korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan dikaitkan dengan tanggungjawab manusia sebagai yang diberi amanah untuk mengelolanya dapat menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri para PNS untuk anti korupsi.
3. Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi
4. Tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil terbaik, agar dapat dipertanggungjawabkan juga secara publik.
TES FORMATIF
Silahkan baca dengan cermat pertanyaan atau pernyataan di bawah ini kemudian pilih alternatif jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda silang (x) pada alternatif jawaban tersebut.
1. Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang lebih tepat dan perlu menjadi pola pikir yang anti korupsi:
A. Memastikan adanya kesadaran anti
C. Mendapatkan contoh-contoh nyata delik dan modus tindak pidana korupsi akan lebih memudahkan menjauhkan diri dari korupsi. D. Mempelajari dampak tindak pidana korupsi
akan meningkatkan pengetahuan tentang menjauhkan diri dari tindak pidana korupsi. 2. Pernyataan dampak korupsi yang mana
merupakan pendapat Paulo Maura (1995) :
A. Negara korup harus membayar hutang lebih besar
B. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negatif terhadap arus investasi asing. C. Korupsi menurunkan investasi.
D. Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan pendapatan dan kemiskinan. 3. Berdasarkan sudut pandang Sistem Integritas
Nasional, hakikat atau makna ideal pemberantasan korupsi yang dilakukan di Indonesia adalah :
A. Membuat sengsara para koruptor beserta keluarga dan keturunannya.
B. Menghukum para koruptor dengan hukuman yang paling lama dan kalau bisa sampai dihukum mati.
C. Memastikan tujuan nasional dapat tercapai D. Dikenal di dunia internasional sebagai negara
contoh pemberantasan korupsi.
4. Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang bertentangan dengan konsep spiritual accountability:
B. Spiritual accountability yang baik tidak menjamin untuk menghasilkan public accountability yang baik, terbukti dengan banyak negara-negara yang penduduknya dengan basis atau mayoritas beragama, layanan publiknya masih jelek dan tingkat korupsinya masih tinggi.
C. Spiritual accountability akan membuat manusia untuk selalu ingat pada tujuan hidup dan kesadaran bahwa hidupnya harus dipertanggungjawabkan.
D. Kualitas spiritual accountability yang baik secara otomatis membuat manusia berhati-hati atas akibat perbuatannya kepada manusia dan alam pada umumnya.
Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan pemahaman Anda
5. Tuliskan 7 delik tindak pidana korupsi yang berlaku di Indo-nesia?
a. _______________________________________ b. _______________________________________ c. _______________________________________ d. ______________________________________ e. _______________________________________ f. _______________________________________ g. ______________________________________
6. Buatlah tulisan sebanyak minimal 300 kata yang: a. Mencerminkan penguasaan Anda terhadap
seluruh materi modul “Sadar Anti Korupsi” b. Mencerminkan pengalaman yang dialami
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah menyelesaikan tes formatif modul “Sadar Anti Korupsi” ini Anda dapat memperkirakan tingkat keberhasilan Anda dengan melihat kunci/ rambu-rambu jawaban yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda sudah melebihi 80%, silahkan Anda terus mempelajari kegiatan Belajar pada Modul selanjutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang 80%, sebaiknya Anda ulangi kegiatan belajar modul “Sadar Anti Korupsi”.
KUNCI RAMBU-RAMBU JAWABAN
No Jawaban
1
A. Memastikan adanya kesadaran anti korupsi terlebih dahulu hingga muncul niat memberantas atau anti korupsi, baru kemudian mempelajari secara detail tentang delik dan modus korupsi 2 C. Korupsi menurunkan investasi 3 C. Memastikan tujuan nasional tercapai 4 B. Spiritual Accountability
5
A. Delik kerugian keuangan negara B. Delik Penyuapan
C. Delik Perbuatan Curang D. Delik Pemerasan
E. Delik Penggelapan Jabatan
F. Delik Benturan Kepentingan dalam Pengadaan Barang dan Jasa
DAFTAR PUSTAKA
1. Komisi Pemberantasan Korupsi. (2006).
Memahami Untuk Membasmi : Buku Panduan Untuk Memahami Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.
2. Asep Chaeruloh. (2010). Modul PRIMA (Program Revitalisasi Integritas Mental ), KPK, Jakarta. 3. Arief Yahya. (2013). Great Spirit Grand Strategy :
Corporate Philosophy, Leadership Architecture, and Corporate for Sustainable Growth, Gramedia, Jakarta.
4. Wadad Kadi. (2003). The Primordial Covenant and Human History in The Qur’an, University of Chicago.
5. Lee. D. Parker. (Tanpa Tahun). Social and Environmental Accountability Research, Emerald Group Publishing Limited, Adelaide, Australia. 6. Dele Olowu dan Soumana Sako. (Tanpa Tahun).
Better Government and Public Policy : Capacity Building for Democratic, Kumarian Press.
7. Stephen L. Carter. (1996). Integrity, Basic Books. 8. Library of Congress Cataloging in Publication
Data. (1998). The dissent of the governed : a meditation on law, religion and loyalty.
9. Laporan Pelaksanaan Rembuk Integritas
GLOSARIUM
1. Istilah Sistem Integritas Nasional (SIN) diganti dengan Integritas Nasional (IN) sebagai konsekuensi pendekatan budaya, karena sistem itu sendiri sudah merupakan bagian dari budaya selain dari nilai dan kepemimpinan. Integritas nasional adalah kondisi ketika seluruh komponen bangsa melakukan tindakan sesuai dengan nilai, aturan, budaya dan tugas yang diemban melalui keselerasan dan pengendalian untuk mencapai tujuan nasional.
2. Indonesia Corporate University (i-corpu) adalah cita-cita bersama untuk tersedianya berbagai kompetensi untuk mecapai tujuan nasional Indonesia yang dimulai dengan berfokus pada integritas, sebagai tahap awal menjadi pusat pendidikan dan pelatihan integritas secara terpadu di tingkat nasional.
Negeri ini membutuhkan para pemimpin dan pejabat yang sudah selesai dengan dirinya,. Ia tidak identik dengan orang kaya, karena tidak sedikit orang kayapun terus mencari tambahan kekayaan, bahkan menambahnya lewat korupsi. Mereka selesai dengan dirinya karena :
1. berorientasi pengabdian 2. kompeten
3. bahagia