PERCOBAAN 8
PENGUAT KELAS C
DISUSUN OLEH
Kelompok VI
LABORATORIUM LISTRIK DASAR DAN ELEKTRONIKA
JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa:
NAMA STAMBUK
NURSYAMSU ABUBAKAR 033 21 0002
ASRIADY 033 21 00
FARIDA ISLAMYAH 033 21 00
ACHNAN SEWANG 033 21 00
AMRIN H. SAID 033 21 00
Benar telah melaksanakan praktikum II pada laboratorium Telekomunikasi Dan Digital Universitas Muslim Indonesia Makassar. Laporan Aljabar Boole
ini telah diperiksa oleh koordinator asisten praktikum II. Laboratorium Telekomunikasi Dan Digital Universitas Muslim Indonesia.
Makassar, Mei 2003
Disetujui oleh Diperiksa Oleh
Koordinator Asisten Asisten
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Peningkatan kwalitas bagi mahasiswa fakultas teknik bukan saja dari banyaknya cara penganalisaan teori-teori, tetapi juga harus dengan satu percobaan praktek. Hal ini juga untuk membiasakan diri mahasiswa menentukan bidang ilmu yang akan ia tekuni, juga sebangai wadah penganalisaan perkembangan teknologi diera reformasi sekarang ini
Untuk mewujudkan itu Universitas Muslim Indonesia, sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan sumber daya manusia menerapkan dengan salah bentuk akademik yang diberi nama Praktikum II.
1.2 TUJUAN PERCOBAAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 TEORI DASAR
Penguat kelas C dapat memberikan daya beban yang lebih besar dari pada penguat kelas B. tetapi untuk memperkuat gelombang sinus, dia harus ditala (tuned) ke frekwensi gelombang sinus. Karena penguat kelas C yang ditala adalah rangkaian pita sempit .
Untuk menghindari induktor dan kapasitor yang besar dalam rangkaian resonansi, penguat kelas C harus bekerja pada frekwensi radio diatas 20 KHz penguat kelas C hanya dapat berguna jika ingin memperkuat pita sempit dari frekwensi radio.
Penguat daya kelas C biasanya menggunakan transistor daya RF, transistor ini mempunyai karakteristik yang dioptimasikan untuk sinyal RF. Rating tipikal untuk transistor daya RF adalah dari 1 sampai lebih 75 Watt.
+ 2 0 V
C 1
C 2
2 0 K o h m
1 0 K o h m
1 0 0 o h m
I N P U T
Kolektor mengalir untuk kurang dari 180°. Dalam rangkaian kelas C
praktis, arus mengalir jauh lebih kecil dari 180° dan tampak seperti pulsa sempit.
Ide dari clemper adalah mengisi kapasitor kopling sampai kira-kira tegangan dari sinyal input. Kapasitor kopling input, resistor dan dioda emitor dari clemper negatif, perioda positif membuka dioda emitor dan mengisi kapasitor dengan polaritas plus minus. Pada setengah perioda negatif, satu-satunya lintasan pengosongan adalah melalui resistor. Selama perioda dari sinyal inputjauh lebih kecil dari konstanta waktu pengosongan RC, kapasitorhanya kehilangan sejumlah kecil muatannya. Karena itu tegangan kapasitor mendekati sama dengan tegangan puncak dari sinyal input. Ini menghasilkan bentuk gelombang ter-clemp secara negatif.
Untuk mengganti jumlah yang kecil muatan yang hilang selama tiap perioda tegangan basis berayun diatas nol dan secara singkat menyalakan dioda emitor pada tiap puncak positif. Sudut konduksi jauh lebih kecil dari
+
-1 u F
R D i o d a
pada 180°. Inilah sebabnya bentuk gelombang arus kolektor adalah rentetan dari pulsa pulsa sempit. Jika pulsa arus ini mngalir melalui resistansi kolektor AC yang mana menghasilkan pulsa negatif.
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Modul percobaan 2. Osiloskop dua chanel 3. Generator sinyal 4. Catu daya
III.2 GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN
a. penguat kelas C tak ternala;
10 Kohm
20 Kohm
0-5 ohm
0,01 uF 0,01 uF
100 ohm 15 V
b. penguat kelas C ternala
10 Kohm
1 Mohm 0,01 uF 0,01 uF
2SC829
100 ohm
L C
+ 30 V
III.3 PROSEDUR KERJA
a. penguat kelas C tak ternala
memasang generator signal dan mengatur keluarananya pada frekwensi tertentu (misal 250 Khz)
menyambungkan catu daya pada rangkaian penguat kelas C
tak terlana seperti pada gambar, lalu menghidupkannya.
Memasang probe osiloskop pada masukan rangkaian tersebut (keluaran generator signal). Mengamati dan mencatat bentuk gelombang keluaran generator signal tersebut.
Memasang probe pada basis transistor dan mengamati bentuk
Lalu mengamati pula bentuk gelombang pada tahanan beban (20 Khz).
Memperhatikan kolerasi antara bentuk gelombang yang ada
pada basis transistor dengan yang ada pada resistor beban. b. Penguat kelas C ternala
Memasang generator signal pada masukan rangkaian penguat
kelas C ternala yang diset pada 455 KHz
Mengamati bentuk gelombang pada keluaran generator signal, pada basis transistor, dan pada beban.
Mengulangi langkah pada poin 2 untuk frekwensi 250 KHz dan
1 MHz
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
IV.1 TABEL HASIL PENGAMATAN
Penguat kelas C tak ternala
Frekwensi (Hz) V in (Volt) Vout (Volt) Perioda (T) Vcc (V)
450 0,025 0,4 0,2.10µs 15
150 0,055 0,8 0,6.10µs 15
100 0,05 0,6 1.10µs 15
Penguat Kelas C ternala
Frekwensi (Hz) V in (Volt) Vout (Volt) Perioda (T) Vcc (V)
380 2,8 2,2 0,9.2,5µs 15
450 2,8 2,4 0,8.2,5µs 15
500 2,6 1,2 0,6.2,5µs 15
550 2,6 0,8 0,4.2,5µs 15
IV.2 ANALISA DATA HASIL PERHITUNGAN
Tak ternala
Frekwensi 450 Hz
Ternala
Frekwensi 380 KHz
- 380 Hz
- 450 KHz
- Reaktansi induktif
Ω =
= =
10 . 11,88
344772 . 34,4772
XL . QL Rp
6
db 0,857 log 20
x 0,875
2 . 1,4
.2 1,2
Vin Vout V
- Frekwensi 500 KHz
Reaktansi Induktif
Ω =
= =
10 . 7,98
282600 .
28,2600
XL . QL Rp
6
db 0,46 log 20
x 0,46
2 . 1,3
.2 0,6
Vin Vout V
Ω =
= =
10 . 119,3
345400 . 345,4
XL . QL Rp
6
db 0,31 log 20
x 0,31
2 . 1,3
.2 0,4
Vin Vout V
Frekwensi 650 KHz
- Reaktansi Induktif
Ω =
= =
10 . 16,66
408200 . 40,82
XL . QL Rp
6
db 0,25 log 20
x 0,25
2 . 1,2
.2 0,3
Vin Vout V
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulakan:
- Bahwa dari percobaan atau hasil perhitungan secara matematis
besarnya daya guna antara yang tak ternala dan ternala keduanya mendekati daya guna 100% sesuaai dengan karakteristik penguat kelas C.
- Dari hasil percobaan bahwa lamanya pembebanan (daur aktif) di pengaruhi oleh besar kecilnya frekwensi.
V.2 SARAN
V.3 AYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCOBAAN
Artinya : Dan (Ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu kami berfirman ”pukulah batu itu dengan tongkatmu”. lalu memancarlah
daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah
mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah
rizki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran dimuka
bumi dengan berbuat kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA
- Praktikum II Penuntun, Ir Amir Ali MT dan TIM Asisten Universitas Muslim Indonesia Makassar 2003