LAMPIRAN
Lampiran 1. Lay Out Penelitian
Lampiran 2. Bagan Alir Penelitian
Analisis Histologi dan Fisiologi Pembuluh Lateks pada Tanaman Karet (Heveva brasiliensis)
Pemilihan Klon Karet
Pemotongan Klon
50 Hari
Perlakuan
Histologi Fisiologi
- Pengukuran tebal kulit tanaman - Perhitungan jumlah
latisifer - Pengukuran
diameter latisifer
- Pengukuran Produksi karet - Pengukuran kadar
fosfat anorganik - Pengukuran kadar
Lampiran 3. Alur Kerja Pemangkasan Tanaman Klon
Klon PB 260/ IRR 42
Dipangkas
Diamati perkembangan sampai usia 50 hari
Lampiran 4. Alur Kerja Perlakuan Tunas Lateral Klon Whatman
Whatman + larutan
Dipotong sepanjang 3 cm
Ditetesi 0,5 ml zat pengatur tumbuh dengan konsentrasi masing-masing 1000 ppm
Dibalutkan pada tunas lateral usia 50 hari
Ditutup dengan parafilm selama 3 hari
Dibuka balutan whatman + larutan
Diamati selama 50 hari
Diambil sampel kulit sepanjang 3 cm pada daerah perlakuan
Lampiran 5. Alur Kerja Pembuatan Preparat Sampel kulit
Sampel kulit
Dipotong menggunakan pisau cutter
Difiksasi dengan larutan FAA selama 1 malam
Dicuci dengan air mengalir selama 5 menit
Dikeringkan dengan kertas saring
Dimasukkan kedalam larutan KOH 15% selama 1 jam
Dicuci dengan air mengalir selama 5 menit
Dikeringkan diatas kertas saring
Dimasukkan kedalam larutan HNO3 selama 2 jam
Dicuci dengan air mengalir selama 5 menit
Dikeringkan dengan kertas saring
Dimasukkan kedalam alkohol 70% selama 15 menit
Dimasukkan kedalam larutan pewarna sudan 3 selama 30 menit
Lampiran 6. Alur Kerja Perhitungan Jumlah Latisifer
Preparat jaringan
Hasil
Diamati dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 4X10
Dibagi penampang preparat jaringan menjadi 3 bagian. Masing-masing bagian berukuran 500 µm
Lampiran 7. Alur Kerja Pengukuran Diameter Latisifer
Preparat jaringan
Hasil
Diamati dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 4X10
Dibagi penampang preparat jaringan menjadi 3 bagian. Masing-masing bagian berukuran 500 µm
Lampiran 8. Alur Kerja Pengukuran Tebal Kulit
Diamati dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 4X10
Dibagi penampang preparat jaringan menjadi 3 bagian (kanan, tengah, kiri)
Dihitung tebal kulit tanaman pada masing-masing bagian dan dihitung rata-ratanya.
Lampiran 9. Alur Kerja Pengukuran Kadar Sukrosa Lateks
150 µl sampel lateks
Hasil
Dimasukkan kedalam tabung reaksi
Ditambahkan 350 µl TCA 2,5%
Ditambahkan 3 ml pereaksi anthrone
Divorteks
Dimasukkan kedalam waterbath selama 15 menit
Dipindahkan kedalam air biasa hingga dingin
Lampiran 10. Alur Kerja Pembuatan Kurva Standart Sukrosa Lateks
Konsentrasi 0,15%
Hasil
Dimasukkan 37,5 µl sukrosa 2 mM
Ditambahkan 462,5 µl TCA 2,5%
Ditambahkan 3 ml pereaksi anthrone
Divorteks
Dimasukkan kedalam waterbath selama 15 menit
Dipindahkan kedalam air biasa hingga dingin
Lampiran 11. Alur Kerja Pengukuran Kadar Fosfat Anorganik Lateks
Dimasukkan kedalam tabung reaksi
Ditambahkan 1,2 ml TCA 2,5%
Ditambahkan 1 ml pereaksi campur
Divorteks
Didiamkan selama 10 menit pada suhu kamar
Diukur absorbansi sampel pada panjang gelombang 750 nm 0,3 ml sampel lateks
Lampiran 12. Alur Kerja Pembuatan kurva Standart Fosfat Anorganik
Konsentrasi 0,1%
Hasil
Dimasukkan 15 µl KH2PO4 2 mM
Dimasukkan 1485 µl TCA 2,5 %
Ditambahkan 1 ml pereaksi campur
Divorteks
Didiamkan selama 10 menit pada suhu kamar
Lampiran 13. Alur Kerja Pengukuran Produksi Karet
Kertas saring
Kertas saring dengan berat tertentu Dipotong
Ditimbang
Tunas lateral klon PB260/IRR42
Disayat pada bidang perlakuan
Ditampung tetesan lateks menggunakan kertas saring hingga aliran lateks berhenti
Ditimbang berat kertas saring+lateks
Dikeringkan didalam oven selama 1 jam
Ditimbang berat kering
Lampiran 14. Rataan Tebal Kulit
Perlakuan Ulangan Total Rataan
1 2 3
Lampiran 15. Sidik Ragam Tebal Kulit
SK Db JK KT F Hitung F Tabel 5%
Ulangan 2 47418,308 23709,154 0,446 tn 19,00 Klon 1 1719458,547 1719458,547 32,354 ** 18,51 Klon*Ulangan 2 15473,096 7736,548 0,146
ZPT 3 143608,062 47869,354 0,901 tn 3,49 Klon*ZPT 3 109634,692 36544,897 0,688 tn 3,49
Galat 12 637732,417 53144,368
Lampiran 16. Rataan Jumlah Latisifer
Perlakuan Ulangan Total Rataan
1 2 3
Lampiran 17. Sidik Ragam Jumlah Latisifer
SK db JK KT F Hitung F Tabel 5%
Ulangan 2 24,215 12,107 1,019 tn 19,00 Klon 1 175,988 175,988 14,814 tn 18,51 Klon*Ulangan 2 33,722 16,861 1,419
ZPT 3 898,424 299,475 25,208 ** 3,49 Klon*ZPT 3 36,011 12,004 1,010 tn 3,49
Galat 12 142,562 11,880
Lampiran 18. Rataan Diameter Latisifer
Perlakuan Ulangan Total Rataan
1 2 3
Lampiran 19. Sidik Ragam Diameter Latisifer
SK Db JK KT F Hitung F Tabel 5%
Ulangan 2 34,991 17,496 0,626 tn 19,00 Klon 1 110,339 110,339 3,950 tn 18,51 Klon*Ulangan 2 10,349 5,174 0,185
ZPT 3 412,422 137,474 4,921 * 3,49 Klon*ZPT 3 41,137 13,712 0,491 tn 3,49
Galat 12 335,245 27,937
Lampiran 20. Rataan Kadar Sukrosa
Perlakuan Ulangan Total Rataan
1 2 3
PB260 0 7,19 7,05 4,16 14,31 4,77
PB260 JA 5,86 5,82 4,19 11,75 3,91
PB260 NAA 5,12 6,89 5,22 12,10 4,03
PB260 JA+NAA 4,79 9,39 4,06 14,24 4,74
IRR42 0 9,49 4,39 4,16 13,94 4,65
IRR42 JA 4,49 4,22 4,52 8,79 2,93
IRR42 NAA 3,86 4,36 5,56 8,30 2,77
Lampiran 21. Sidik Ragam Kadar Sukrosa Lateks
SK db JK KT F Hitung F Tabel 5%
Ulangan 2 11,189 5,594 2,067 tn 19,00
Klon 1 0,168 0,168 0,062 tn 18,51
Klon*Ulangan 2 7,563 3,781 1,397
ZPT 3 8,794 2,931 1,083 tn 3,49
Klon*ZPT 3 5,074 1,691 0,625 tn 3,49 Galat 12 765,216 2,707
Lampiran 22. Rataan Kadar Fosfat Anorganik
Perlakuan Ulangan Total Rataan
1 2 3
Lampiran 23. Sidik Ragam Kadar Fosfat Anorganik Lateks
SK Db JK KT F Hitung F Tabel 5%
Ulangan 2 1747,448 873,724 2,667 tn 19,00 Klon 1 36,754 36,754 0,112 tn 18,51 Klon*Ulangan 2 144,618 72,309 0,221
ZPT 3 833,025 277,675 0,848 tn 3,49 Klon*ZPT 3 358,245 119,415 0,365 tn 3,49
Galat 12 3930,968 327,581
Lampiran 24. Rataan Produksi Karet/Sadap/Tunas Lateral
Perlakuan Ulangan Total Rataan
1 2 3
Lampiran 25. Sidik Ragam Produksi Karet/Sadap/Tunas Lateral
SK db JK KT F Hitung F Tabel 5%
Ulangan 2 85,964 42,982 0,440 tn 19,00 Klon 1 1823,527 1823,527 18,659 * 18,51 Klon*Ulangan 2 76,865 38,433 0,393
ZPT 3 31,019 10,340 0,106 tn 3,49
Klon*ZPT 3 42,740 14,247 0,146 tn 3,49 Galat 12 1172,744 97,729
Lampiran 26. Foto Hasil Penelitian
Gambar 3. Sayatan melintang kulit batang Hevea brasiliensis
Keterangan: