• Tidak ada hasil yang ditemukan

Book Report Psikologi Perkembangan. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Book Report Psikologi Perkembangan. docx"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ميحرلا نمحرلا هللا مسب

LAPORAN BUKU PSIKOLOGI PERKEMBANGAN KARANGAN ROSLENY MARLIANI, M.Si Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester

Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Islam

MUHLISIN, S.H.I.

NPM : 162107171458

DOSEN PENGAMPU:

DR. Hj. IMAS KANIA RAHMAN, M.Pd.I

SEMESTER 1 TAHUN AKADEMIK 2016-2017

MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

LAPORAN BUKU / BOOK REPORT

Judul Buku : Psikologi Perkembangan

Pengarang : Rosleny Marliani, M.Si

Pengantar : Prof. Dr. H. Adang Hambali, M.Pd.

Penerbit : CV Pustaka Setia Bandung

Cetakan : Pertama, September 2015

Tebal Buku : 264 halaman

A. PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Manusia merupakan mahluk Allah ﷻ yang mulia dan sempurna. Manusia akan senantiasa menjadi mahluk mulia manakala selalu sesuai dengan fitrah dan tugas utamanya dalam menjalani kehidupan ini; sebagai hamba Allah SWT (Abdullah) dengan melakukan Ibadah Mahdhah maupun Ibadah Ghairu Mahdhah dan Perwakilan Allah ﷻ untuk memakmurkan bumi dengan kebajikan individu mapun sosial (Khalifah Fil Ardhi). Di sisi lain, manusia juga sempurna dibandingkan dengan Malaikat yang hanya dikarunia potensi ketaatan minus hawa nafsu atau dibandingkan dengan binatang yang dikarunia hawa nafsu minus potensi akal fikiran.

Proses kehidupan manusia melalui tahapan dan fase yang unik dan saling terkait. Dikatakan unik karena manusia dapat mempelajarinya. Adapun yang dimaksud terkait adalah bahwa fase berikutnya merupakan tindaklanjut dari fase sebelumnya. Secara praktis, hasil pengamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak (didik) memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Pertumbuhan fisik mereka secara kasat mata mungkin sebagian dapat diamati oleh indra dan kitapun dapat membuat interpretasi-interpretasi terhadapnya. Kita terkadang memberikan pendapat bahwa si fulan secara jasmani sehat, cukup gizi dan pertumbuhannya baik dengan hanya mendasarkan pada pengamatan indra sesaat, walaupun tidak seratus persen interpretasi tersebut benar. Akan tetapi tidak semua perkembangan jasmasi yang baik juga diikuti dengan kematangan perkembangan psikologinya. Banyak kasus-kasus yang terjadi dalam kehidupan masyarakat orang-orang yang tampak sehat secara lahiriah ternyata secara psikologis dia sakit. Untuk menginterpretasi bahwa seseorang atau siswa sedang mengalami masalah secara psikologis, tidak cukup hanya dengan pegamatan sesaat. Dibutuhkan penanganan yang khusus dan cermat agar seorang guru dan orang tua memperoleh informasi yang lengkap mengenai anak didiknya sehingga akan memudahkannya untuk memberikan treatment.

(3)

kebiasaan-kebiasaan yang normatif. Penelusuran terhadap faktor-faktor penyebab ini akan membantu guru dan orang tua dalam mendiagnosa masalah yang dihadapi serta langkah apa yang harus dilakukan dalam membantu anak dan atau siswa keluar dari masalahnya. Untuk dapat melakukan semua rangkaian kegiatan tersebut, guru dan orang harus memiliki pengetahuan mengenai psikologi perkembangan anak pada khususnya dan psikologi pendidikan pada umumnya.

Dalam buku Psikologi Perkembagan karangan Rosleny Marliani, M.Pd. yang terdiri dari 10 bab ini membahas: pendahuluan, mengenal psikologi perkembangan, periodisasi perkembangan manusia, perkembangan pra natal, masa bayi, masa perkembangan dan masa kanak-kanak, masa perkembangan dan puberitas remaja, perkembangan masa dewasa dini, masa dewasa madya: penyesuaian pribadi dan sosial, dan masa lanjut usia.

B. ISI BUKU

Bab. 1. Pendahuluan

Dalam bab ini penulis mengawali dengan menjelaskan Konsep Manusia sebagai Mahluk Hidup. Manusia berkembang dan dapat mengalami berbagai perubahan sebagai akibat adanya perkembangan pada diri manusia yang di dalamnya terdapat faktor pembawaan dan faktor lingkungan, yang secara bersama-sama mempunyai peranan.

Dalam menjelaskan manusia sebagai mahluk individu, penulis mengutip pandangan A. Lysen yang menyatakan manusia lahir sebagai mahluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Seperti halnya hewan, secara biologis manusia lahir dengan kelengkapan fisik, sedangkan secara rohani, manusia berbeda dengan mahluk hewani. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktifitas atau kegiatan. Selain itu, kegiatan manusia tidak semat-mata digerakkan oleh jasmanianya, tetapi juga aspek rohaninya.1

Penulis juga menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberpa faktor. Dalam hal ini, penulis juga memaparkan tiga pandangan

yang masyhur yaitu; 1). Pandangan Natisvik, 2)

.

Pandangan Empiristik, dan 3). Pandangan Konvergensi.

Selanjutnya penulis mengulas Manusia Sebagai Mahluk Sosial. Antara lain dinukil di pembahasan ini pandangan bahkan ‘ajaran’ Aristoteles (384-322 SM) yang menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon artinya manusia sebagai mahluk yang selalu ingin bergaul dalam masyarakat.

(4)

Dijelaskan juga hal-hal yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia , seperi: memenuhi keperluan makan dan minum, membela diri dan mengadakan keturunan.

Sejak manusia dilahirkan, ia memiliki dua keinginan pokok, yaitu: a). Menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya dan b). Menjadi satu dengan alam sekelilingnya. Hubungan Manusia Dengan Lingkungan: Lingkungan sosial primer dan Lingkungan sosial sekunder

Fakta-Fakta Dalam Perkembagan

 Dasar-dasar permulaan adalah sifat kritis.

 Peran kematangan dan belajar dalam perkembangan

 Perkembangan mengikuti pola tertentu dan dapat diramalkan Faktor Pendukung Dalam Pertumbuhan Dan Perkembangan manusia

A. Pertumbuhan fisik B. Kecerdasan (intelek) C. Temperamen (emosi) D. Sosial

E. Bahasa F. Bakat Khusus

G. Sikap, Nilai dan Moral

H. Interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan Fase-Fase Perkembangan

A. Fase Pranatal (saat dalam kandungan).

B. Fase Bayi (sejak lahir samapai 18 atau 24 bulan).

C. Fase Kanak-Kanak Awal (sejak akhir masa bayi hingga usia 5 atau 6 tahun. Disebut juga fase pra sekolah).

D. Fase Kanak-Kanak Tengah dan Akhir ( 6 tahun sampai 11 tahun. Masa usia Sekolah Dasar).

(5)

Bab. 2. Mengenal Psikologi Perkembangan

Kata “psikologi” mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti “jiwa” dan kata logos yang daat diterjemahkan dengan“ilmu”.

Ilmu jiwa merupakan istilah dalam bahasa Indonesia sehari-hari yang dapat dipaha,i setiap orang sehingga digunakan dalam arti yang luas. Adapun kata psikologi merupakan istilah ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah sehingga penggunaannya dirujuk pada pengetahuan ilmu jiwa yang bercorak ilmiah tertentu.

Ilmu jiwa meliputi segala pemikiran, pengetahuan,tanggapan, khayalan, dan spekulasi mengenai jiwa. Adapun psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang memenuhi syarat-syarat sebgaimana disepakati oleh para sarjana psikologi masa kini. Istilah ilmu jiwa merujuk pada ilmu jiwa pada umumnya, sedangkan psikologi merujuk pada ilmu jiwa yang ilmiah menurut norma-norma ilmiah modern.

Adapun psikologi perkembangan merupakan salah-satu lapangan dalam ilmu psikologi yang membahas perubahan dan faktor-faktor umum yang mempengaruhi perubahan pada manusia, baik yang bersifat fisik maupun psikis akibat adanya proses kematangan dan interaksi lingkungan. Perkembangan ini bersifat sistematis, progresif dan berkesinambungan.

Objek Psikologi Perkembangan

 Psikologi Anak ( termasuk masa bayi).

 Psikologi Puber dan adolensi (psikologi pemuda).  Psikologi Orang Dewasa.

 Psikologi Orang Tua.

Prinsip Psikologi Perkembangan

A. Prinsip Psikologi Perkembangan Secara Umum 1. Poses yang tidak pernah berhenti.

2. Berlangsung secara terus-menerus yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidup sampai mencapi kematangan atau masa tua.

3. Setiap aspekperkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun sosial, satu sama lainnya saling mempengaruhi.

(6)

5. Terjadi pada tempo yang berlainan. Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat).

6. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri yang khas. Para ahli telah banyak mengadakan penelitian dan menetapkan fase perkembangan sesuai dengan umur masing-masing untuk dijadikan pedoman dalam memepelajari perkembangan individu.

7. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/fase perkembangan.

Prinsip Dasar Psikologi Perkembangan Dari Prespektif Islam

1. Pertumbuhan dan Perkembangan merupakan proses yang bertahap dan berangsur-angsur. (Q.S. Al Furqan: 2 , Q.S. Nuh; 13-14 dan Q.S. Az Zumar: 6).

2. Pertumbuhan dan Perkembangan manusia memiliki pola tertentu. (Q.S. Ar Rum: 54).

3. Perkembangan manusia adalah proses Kumulattif dan Simultan. (Q.S. An Nisa: 6, Q.S. Al Baqarah: 282 dan Q.S. An Nahl: 16).

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia: Melampui 4. Keberadaan Fenomena Dunia. (Q.S. Al Mu’minun; 12-16.

5. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Melewati Periode Kritis Dan Sensitif Tertentu.

Teori-Teori Perkembangan

A. Teori yang berorientasi Biologis. B. Teori Lingkungan.

C. Teori Psikodinamika. D. Teori Ilmu Kerohanian. E. Teori Interaksionisme.

(7)

Metodologi Psikologi Perkembangan

A. Pendekatan Umum:

1. Metode Longitudinal vs Transveral. 2. Pendekatan Lintas Budaya.

B. Pendekatan Spesifik:

1. Metode Eksperimental. 2. Metode Noneksperimental.

Bab. 3. Periodisasi Perkembangan Manusia

Prinsip Merkembangan Manusia

a. Never ending process.

b. Perkembangan mengikuti pola/arah tertentu. Periodisasi berdasarkan Biologis:

1. Menurut Aristoteles

a. Anak kecil: 0-7 tahun (masa bermain)

b. Anak sekolah: 7-14 tahun (masa belajar atau masa sekolah rendah) c. Remaja: 14-21 tahun (masa peralihan dari anak menjadi orang dewasa) 2. Menurut Kretscmer

a. Fullungs (pengisian) periode I: 0-3 tahun, anak tampak pendek gemuk. b. Streckungs (rentangan) periode I: 3-7 tahun, anak tampak langsing. c. Fullungs periode II: 7-13 tahun, anak tampak pendek gemuk kembali. d. Streckungs periode II: 13-20 tahun, anak kembali tampak langsing. 3. Menurut Elizabeth Hurlock

a. Pranatal (sebelumlahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran sekitar 9 bulan atau 280 hari

b. Infancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 atau 14 hari c. Babyhood (bayi), mulai 2 pekan sampai 2 tahun d. Chilhood (kanak-kanak), mulai 2 tahun sampai remaja

e. Adolescence/puberity, mulai usia 11 atau 13 tahun sampai 21 tahun, dikelompokkan pada;

1). Pre-adolescence, wanita usia 11-13 tahun, pria lebih lambat dari itu 2). Early adolescence, usia 16-17 tahun

3). Late adolescence, masa perkembangan terakhir sampaimasa usia kuliah di perguruan tinggi

Periodisasi berdasarkan Psikologi

(8)

a. Trotz I, usia 0-3 tahun (masa anak-anak awal) b. Trotz II, usia 3-13 tahun (masa keserasian sekolah) c. Trotz III, usia 13-akhir remaja biasa (masa kematangan) 2. Pandangan Robert J. Havinghurst

a. Infancy and early childhood (masa pra sekolah), 0-6 tahun b. Middle childhood (masa sekolah), 6-12 tahun

c. Adolescence (masa remaja), 12-18 tahun

d. Early adulthood (masa dewasa awal0, 18-30 tahun e. Midlle age (masa dewasa lanjut0, 30-50 tahun

f. Old age (masa tua sampai meninggal), 50 tahun ke atas 3. Pandangan Kohstamm

a. Vital, 0-1 tahun, masa menyusu b. Estetis, 1-6 tahun,masa bermain c. Intelektual, 6-12 tahun, masa sekolah

d. Soaial, 12-21 tahun, masa pemuda dan masa adolescence e. Manusia matang, 21 ke atas, disebut juga masa dewasa 4. Pandangan Charlotte Bubler

a. Masa pertama perkembangan anak pada usia 0-1 tahun b. Masa kedua perkembangan anak pada usia 2-4 tahun c. Masa ketiga perkembangan anak pada usia 5-8 tahun d. Masa keempat perkembangan anak pada usia 9-13 tahun e. Masa kelima perkembangan anak pada usia 14-19 tahun Periodisasi berdasarkan Didaktis

1. John Amos Comenius

a. Tahap enam tahun pertama (0-6 tahun) disebut periode sekolah ibu (scola maternal)

b. Tahap enam tahun kedua (6-12 tahun) disebut sekolah eriode bahasa ibu (scola vermacula) kematangan pribadi ketika manusia memiliki kemampuan mengasihi Allah

ﷻ dan sesama manusia. 2. Jean Jacques Rousseau

a. 0-2 tahun tahap asuhan b. 2-12 tahun tahap pendidikan c. 12-15 tahun tahap pendidikan akal

d. 15-20 tahun tahap pendidikan watak dan agama 3. Harvey A. Tilker dan Elizabeth Hurlock

a. Masa sebelum lahir (prenata) selama 9 bulan atau 280 hari b. Masa bayi baru lahir (new born) 0,0-2 pekan

c. Masa bayi (babyhood0 dari 2 pekan – 2 tahun d. Masa kanak-kanak:

(9)

e. Masa puber (puberity) 11/12 tahun – 15/16 tahun f. Masa remaja (adolescence0 dari 15/16 tahun-21 tahun g. Masa Dewas

1). Masa dewasa awal (early adulthood) dari 21-40 tahun 2). Masa dewasa madya (middle adulthood) dari 40-60 tahun h. Masa usia lanjut (later adulthood) dari 60 tahun ke atas

Bab. 4. Perkembangan Masa Prenatal

Konsep Periode Prenatal

Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, yaitu saat manusia masih berada di dalam rahim.

Ciri-ciri Masa Prenatal

a. Terjadinya pembauran sifat-siafat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin. b. Pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu.

c. Kepastian jenis kelamin. d. Pertumbuhan cepat.

e. Mengandung banyak bahaya fisik dan psikis. f. Membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan. Tahapan Perkembangan Janin dalam Kandungan

1. Periode Germinal 2. Periode Embriosis 3. Periode Fetal

Dalam pandangan Islam, fase prenatal dimulai sejak masa konsepsi sampai kelahiran (sekitar 9 bulan sampai 280 hari), kajian Al Qur’an surat Al Mu’minun ayat 12-16:

a. Fase nuthfah (tetesan sperma, spermatozoa), b. Fase ‘Alaqah (gumpalan darah),

c. Fase Mudhghah (gumpalan daging),

d. Fase terbentuknya ‘idzam (tulang0 yang terbalut oleh daging,jaringan dan otot, e. Fase janin dalam bentuk sempuran

Bab. 5. Masa Bayi

(10)

a. Partunate, berlangsung sejak bayi keluardari rahim ibu hingga tali pusar dipotong dan diikat.

b. Meonate, berlangsung sampai putusnya tali pusar, sekitar dua pekan setalah lahir.

Karateristik Bayi Baru Lahir (neonatal):

a. Periode tersingkat dari semua periode perkembangan. b. Masa terjadinya penyesuaian yang radikal.

c. Masa terhentinya perkembangan. d. Periode yang berbahaya.

Perkembagan masa Bayi:

a. Masa dasar yang sesungguhnya.

b. Masa pertumbuhan dan perkembangan berjalan pesat. c. Permulaan sosialisasi.

d. Permulaan berkembnagnbya penggologan peran seks. Tugas dalam Perkembagan Masa Bayi:

a. Belajar berjalan pada usia 9,0-15,0 bulan. b. Belajar memakan makanan padat.

c. Belajar berbicara.

d. Belajar buang air kecil dan buang air besar. e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.

g. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.

h. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara dan orang lain.

i. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan kata hati.

Bab. 6. Masa Perkembangan Dan Masa kanak-Kanak

Masa kanak-kanak, menurut Hurlock, dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, sampai saat matang secara seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk perempuan dan empat belas tahun untuk laki-laki.2

Tahapan Perkembangan masa kanak-Kanak:

a. Masa pertama (1-1,6 tahun); anak mulai mampu berkata-kata meskipun hanya berupa potongan kata seperti bi, mi, ma,pa.

b. Mas kedua (1,6-2 tahun); anak ingin mulai memperbaharui pembendaharaan katanya dengan menanyakan, “apa itu?”.

c. Masa ketiga (2-2,6 tahun); naka tampak sempurna dalam merangkai kata-kata.

(11)

d. Masa keempat (2-6 tahun hingga masa akhir kanak-kanak); keinginan anak untuk mengetahui segala sesuatunya semakin bertambah. Setiap jawaban akan menimbulkan pertanyaan baru.

Ciri-ciri Masa Kanak-Kanak menurut para Ahli Psikologi:

a. Usia kelompok karena masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi.

b. Usia menjelajah karena anak-anak ingin mengetahui keadaan lingkungannya, mekanisme, perasaan, dan dapat menjadi bagian dari lingkungan.

c. Usia bertanya karena salah-satu cara anak-anak pada umumnya dalam menjelajahi lingkungan adalah dengan bertanya.

d. Usia meniru karena anak-anak mudah meniru pembicaraan dan tindakan orang lain.

e. Usia kretaif karena anak-anak lebih menunjukkan kreatifitas dalam bermain.

Bab. 7. Masa perkembangan Dan Pubertas Remaja

Masa Perkembangan Dan Pubertas Remaja

A. Masa Pubertas

1. Pengertian Masa Pubertas

Pubertas adalah periode dalam masa perkembangan ketika anak-anak berubah dari mahluk aseksual menjadi mahluk seksual. Pada masa ini terjadinya kematangan alat-alat seksual dan tercapainya kemampuan, yaitu reproduksi.

Pada masa pubertas, anak mengalami perubahan fisik,psikis dan pematangan fungsi seksual. Dimulai ketika berumur 8-10 tahun dan berakhir lebih kurang pada usia 15-16 tahun.

2. Ciri-ciri masa Pubertas:

A. Periode Tumpang Tindih ( akhir tahun masa kanak-kanak dan awal masa remaja.

B. Periode yang singkat (2-4 tahun); tahap prapuber, tahap puber, tahap pascapuber.

C. Masa pertumbuhan dan perubahan yang cepat. D. Masa Negatif

(12)

1. Merasa diri sudah dewasa sehingga anak sering membantah atau menentang. 2. Emosi tidak stabil sehingga anak puber cenderung merasa sedih, marah, gelisah, dan khawatir.

3. Mengatur dirinya sendiri sehingga terkesan egois dan sangat mengutamakan kepentingan kelompok atau geng sehingga mudah terpengaruh oleh teman sekelompoknya.

4. Anak mudah terpengaruh oleh lingkungan dan budaya baru yang sering bertentangan dengan norma masyarakat.

5. memiliki rasa keingintahuan yang besar pada hal-hal baru yang mengakibatkan perilaku coba-coba tanpa didasari dengan iformasi yang benar dan jelas.

Pubertas Dalam Prespektif Islam

 Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan agar menyuruh anak sholat pada usia 7 tahun dan memukulnya jika tidak sholat pada usia 10 tahun.  Rasulullah Muhammad SAW juga mengingatkan agar memisahkan tempat

tidur ketika anak mulai masuk pada usia 7 tahun.

 Q.S. Ar Rum: 54 membagi tiga fase kehidupan: a). Fase kanak-kanak (al-thifl), 2). Fase baligh dan 3). Fase usia lanjut.

Masa Remaja

Istilah adolescence artinya tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini memiliki arti yang lebih luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.

Batasan Usia Masa Remaja:

A). Masa praremaja: 10-12 tahun. B). Masa remaja awal: 12-15 tahun. C). Masa remaja pertengahan: 15-18 tahun. D). Masa remaja akhir: 18-21 tahun.

Ciri-Ciri Masa Remaja

(13)

c. Periode peralihan. d. Periode perubahan. e. Usia bermasalah.

f. Masa remaja sebagai masa pencarian identitas. g. Usia yang menimbulkan ketakutan.

h. Masa yang tidak realistis. i. Ambang masa dewasa. Ciri-ciri khusus masa remaja.

1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang sering dikenal dengan masa storm and stress.

2. Perubahan yang cepat secara fisik juga disertasi dengan kematangan seksual. 3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hunungan dengan orang lain. Termasuk tentang hubungan dengan lawan jenis dan orang dewasa.

4. Perubahan nilai, yang semula mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.

5. Pada umumnya remaja bersikapambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi pada sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuannya untuk memikul tanggung jawa tersebut.

Tanda Masuknya Masa Remaja

Masa remaja ditandai dengan

(1) berkembangnya sikap dependen kepada orangtua ke arah independen, (2) minat seksualitas; dan

(3) kecenderungan untuk merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilai-nilai etika, dan isu-isu moral (Salzman dan Pikunas, 1976).

Perkembangan Perilaku Remaja Pada Masa Pubertas

1. Perkembangan Perilaku Kognitif Remaja

Menurut jean Piaget: periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal.

(14)

Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. 3. Perkembangan Perilaku Seksual Remaja.

a. Berpacaran

b. Mengenal Media Pornografi

c. Mengalami Masalah Mastrubasi dan Hubungan Seksual.

Menghadapi Anak Yang Memasuki Masa Puber

1. Masalah Individu

Umumnya remaja mulai “menarik diri”dari banyak nilai (values) yang selama ini didapatkannya. Pada tahun-tahun “rawan” ini para remaja mengambil nilai-nilai dari

peer grup-nya (kelompok) dan budaya pop yang melingkar sekitar hidupnya. Ia enggan untuk bergabung dengan acara-acara keluarga dan lebih sering bergabung dengan teman-temannya.

2. Masalah seksualitas

Remaja sering menerima pesan-pesan yang beragam; pesan baik dari orang tua dan guru dan pesan buruk dari media dan lingkungan.

Tugas Perkembangan Dan Perubahan Kepribadian Pada Masa Remaja

A. Tugas Perkembangan Remaja

1. memeperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laiki-laki maupun perempuan.

2. memeperoleh peranan sosial.

3. Menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif.

4. Memperoleh kebebasan emosioan dari orang tua dan orang dewasa lainnya. 5. Mencapai kepastian kebebasan dan kemampuan diri sendiri.

(15)

B. Perubahan Kepribadian 1. Usia Kematangan 2. Penampilan Diri 3. Kepatutan Seks 4. Nama dan Julukan 5. Hubungan Keluarga 6. Teman-Teman Sebaya 7. Kreatifitas

8. Cita-cita

Tugas Perkembangan Remaja Menurut Hurlock (1991)

1. Berusaha mampu menerima keadaan fisiknya.

2. Berusaha mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.

3. Berusaha mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis.

4. Berusaha mencapai kemandirian emosional 5. Berusaha mencapai kemandirian ekonomi.

6. Berusaha mengembangkan konsep dan keterampilan-keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melukukan peran sebagai anggota masyarakat. 7. Berusaha memahami dan mengintemalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua.

8. Berusaha mengembangkan perilaku tanggungjawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa.

9. Berusaha mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.

10. Berusaha memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

(16)

Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor berikut :

1. Kematangan fisik, misalnya (a) belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki; (b) belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual.

2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya (a) belajar membaca; (b) belajar menulis; (c) belajar berhitung; (d) belajar berorganisasi.

3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya (a) memilih pekerjaan; (b) memilih teman hidup.

4. Tuntutan norma agama, misalnya (a) taat beribadah kepada Alloh; (b) berbuat baik kepada sesame manusia.

Tujuan Tugas Perkembangan

Tugas-tugas perkembangan mempunyai tiga macam tujuan yang sangat bermanfaat bagi individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan, yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.

2. Memberikan motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupannya. 3. Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki tingkat perkembangan berikutnya.

Hambatan Tugas Perkembanagan

Tugas-tugas perkembangan ada yang dapat diselesaikan dengan baik, ada juga yang mengalami hambatan. tidak dapat diselesaikannya dengan baik suatu tugas perkembangan dapat menjadi suatu bahaya potensial yang menjadi penghambat penyelesaian tugas perkembangan, yaitu sebagai berikut :

1. Harapan-harapan yang kurang tepat, baik individu maupun lingkungan sosial mengharapkan perilaku di luar kemampuan fisik maupun psikologis.

2. Melangkahi tahap-tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu.

(17)

Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan. 1. Tinggi

Indikatornya:

 Memiliki sahabat dekat dua orang atau lebih.

 Sebagai anggota “klik” dari jenis kelamin yang sama secara mantap.  Dipercaya oleh teman sekelompok dalam posisi tanggung jawab tertentu.  Memiliki penyesuaian sosial yang baik.

 Banyak meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan teman sebaya.  Berpartisipasi dalam acara teman sebaya.

 Memahami dan dapat melakukan keterampilan sosial dalam bergaul dengan teman sebaya.

 Mau bekerja sama dengan orang lain.

 Berusaha memahami pandangan orang lain dalam diskusi kelompok.

 Kadang-kadang memberikan tepuk tangan kepada lawan dalam suatu permainan

2. Sedang Indikatornya:

 Memiliki seorang teman dekat.

 Menjadi anggota “klik” atau “gank” namun kurang mendapat perhatian.  Memiliki kemampuan sosial yang sedang.

 Kadang-kadang mau menghadiri acara dengan teman lawan jenis.

 Merasa tidak percaya diri, apabila berada dalam kelompok yang beragam.  Mempunyai peran yang netral dalam kegiatan kelompok.

3. Rendah Indikatornya:

o Tidak memiliki teman akrab.

o Tidak pernah diundang untuk menghadiri acara kelompok. o Sering dikambing hitamkan oleh kelompok sebaya.

o Sering balas dendam dengan sikap bermusuhan. o Berperilaku penyimpangan penyesuaian sosial. o Sangat malu bergaul dengan lawan jenis.

Tanda Bahaya Dari Ketidakmampuan Penyesuaian Diri Remaja

A. Tidak bertanggungjawab, tampak dalam perilaku mengabaikan pelajaran, misalnya untuk bersenang-senang dan mendapatkan dukungan sosial.

B. Sikap yang sangat agresif dan sangat yakin pada diri sendiri.

C. Perasaan tidak nyaman, yang menyebabkan remaja patuh mengikuti standar-standar kelompok.

(18)

E. Perasaan menyerah.

F. Terlalu banyak berkhayal untuk mengimbangi ketidapuasan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari.

G. Mundur ke tingkat perilaku yang sebelumnya agar disenangi dan diperhatikan.

H. Menggunakan mekanisme pertahanan, seperti nasionalisasi proyeksi, berkhayal, dan memidahkan.

Nilai-Nilai Agama, Profil Sikap Dan Perilaku Remaja

Akidah (keyakinan)

1. Meyakini Allloh sebagai Pencipta.

2. Meyakini bahwa agama sebagai pedoman hidup. 3. Meyakini bahwa Alloh Maha Melihat.

4. Meyakini hari akhirat sebagai hari pembalasan amal manusia.

5. Meyakini bahwa Alloh Maha Penyayang dan Pengampun. Ibadah dan ahlakul karimah

1. Melaksanakan ibadah (mahdoh) seperti salat, shaum, berdoa, dll. 2. Membaca kitab suci dan mendalaminya.

3. Mengendalikan hawa nafsu dari sikap dan perbuatan yang diharamkan Alloh. 4. Bersikap hormat kepada orang tua dan orang lain.

5. Menjalin silaturahim dengan orang lain. 6. Bersyukur.

7. Bersabar.

8. Memelihara kebersihan.

(19)

Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan

1. Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan-kegiatan nonakademik melalui berbagai perkumpulan, misalnya perkumpulan penggemar olahraga sejenis, kesenian, dan lain-lain

2. Apabila ada remaja putra atau putri bertingkah laku tidak sesuai dengan jenis kelaminnya, mereka perlu dibantu melalui bimbingan dan konseling. Demikian juga, apabila seorang wanita lebih mementingkan studi dan kariernya daripada menaruh perhatiannya menjadi seorang ibu, hendaknya sekolah turut membantunya agar mereka mampu menerima peranannya sebagai wanita.

3. Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam kegiatan kelompoknya sendiri. Perlu diberikan penjelasan melalui bidang studi biologi dan ilmu kesehatan bahwa pada diri remaja sedang terjadi perubahan jasmani yang bervariasi. Kepada siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang perkembangan jasmani itu.

4. Pemberian bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keinginannya, sesuai dengan sistem kemasyarakatan yang dianutnya, dan membantu siswa mendapatkan pendidikan yang bermanfaat untuk memepersiapkan diri memasuki pekerjaan. Semua ini hendaknya dilakukan oleh semua personil sekolah, terutama perugas bimbingan dan konseling, yaitu guru pembimbing atau konselor sekolah.

Bab. 8. Perkembangan Masa Dewasa Dini

Hurlock membagi masa dewasa dalam tiga kelompok: a. Masa dewa awal

b. Masa dewasa madya

c. Masa dewasa lanjut (usia lanjut).

Masa dewasa adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif, yaitu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi, periode komitmen dan masa kebergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.

Sifat dan sikap Adolencence (masa dewasa):

a. Menemukan pribadinya. b. Menentukan cita-cita. c. Menggariskan jalan hidup. d. Bertanggung jawab.

e. Menghimpun norma-norma sendiri.

(20)

a. Kekuatan fisik. b. Kemampuan mental.

c. Motivasi untuk berkembang. d. Model peran.

Karakteristik Perkembangan Orang Dewasa

a. Perkembangan Psikologi masa Dewasa Dini: 1. Berorientasi pada tugas.

2. Tujuan yang jelas dan kebiasaan kerja yang efisien. 3. Mengendalikan perasaan pribadi.

4. Keobjektifan.

5. Menerima kritik dan saran

6. Pertanggungjawaban terhadap usaha-usaha pribadi. b. Perkembangan fisik masa dewasa dini

1. Usia reproduktif (reproductive age).

2. Usia memantapkan letak kedudukan 9setting down age). 3. Usia banyak masalah (problem age).

4. Usia tegang dalam hal emosi (emotional tension). 5. Masa keterasingan sosial.

Menurut Pieget, kapasitas kognitif dewasa muda tergolong masa operational formal, bahkan terkadang mencapai masa post-operasi formal.

Tugas Perkembangan Masa Dewasa Dini:

a. Memilih teman bergaul ( sebagai calon suami atau istri). b. Belajar hidup bersama dengan suami istri.

c. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga. d. Mengelola rumah tangga.

Kondisi Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja:

a. Kepuasaan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat. b. Stres karena kerja.

c. Pekerjaan yang menarik dan tidak menarik. d. Perilakuorang penting terhadap kinerjanya.

Penyesuaian Diri Yang harus Dilakukan Dalam Perkawinan:

a. Penyesuaian diri dengan pasanagan

1. Keseuain antara konsep mengenai pasangan yang ideal dan kenyataan. 2. Pemenuhan kebutuhan keluarga.

(21)

5. Keserupaan nilai dan konsep peran serta perubahan-perubahan dalam pola hidup.

b. Penyesuain seksual

1. Perilaku terhadap seks: drongan seksual, pengalaman seks marital awal, sikap terhadap penggunaan alat kontrasepsi, efek vasektomi.

2. Penyesuaian dalam keuangan.

c. Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan. 1. Stereotif

2. Keinginan untuk mandiri 3. Intensitas keluargaisme 4. Tingginya mobilitas sosial

5. Kemungkinan adanya anggota keluarga berusia lanjut 6. Bantuan keuangan untuk keluarga pasangan

d. Penyesuaian dalam perubahan peran e. Mulai bekerja dalam suatu jabatan

f. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya. Bab. 9. Masa Dewasa Madya: Penyesuaian Pribadi Dan Sosial

Makna usia madya

Dewasa madya atau yang populer dengan istilah setengah baya, dari sudut posisi usia danterjadinya perubahan fisik atau psikologis, memilikibanyak kesamaan dengan masa remaja. Jika masa remaja merupakan masa peralihan, dalam arti bukan lagi masa kanak-kanak, tetapi belum bisa disebut dewasa, pada setengah baya tidak dapat lagi disebut muda, namun juga belum bisa dikatakan tua. Menurut Hurlock, masa ini berlangsung panjang sekira sejak usia 40-60 tahun.

Menurut Shafi’i dan Subandi (1996) beberapa perubahan yang terjadi pada masa dewasa madya adalah perubahan fisik, seperti:

a. Tumbuhnya uban b. Kulit mulai keriput c. Gigi yang menguning

d. Tulang-tulang bergeser lebih dekat antara yang satu dan yang lainnya,sulit melihat objek-objek yang dekat

e. Penurunan pada sensitivitas pendengaran

f. Menopause (reproduksi haid akan mulai berhenati) Pandangan Islam tentang usia madya:

a. Al Qur’an, surat Ar Rum ayat 54 b. Al Qur’an, surat At Tahrim ayat 6 Karakteristik usia madya:

a. Masa transisi dan stres

b. Usia berbahaya dan menakutkan c. Masa berprestasi

(22)

e. Masa jenuh f. Masa sepi

Aspek Perkembagan pada usia dewasa madya

a. Aspek-aspek perkembangan fisik 1. Rusaknya fungsi organ seksual 2. Nafsu seksual menurun

3. Penampilan kelelakian menurun 4. Gelisan akan keperiaannya 5. Ketidaknyamanan fisik

6. Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh b. Aspek perkembangan kognitif

c. Aspek perkembangan soial-emosional Tugas Perkembangan pada Masa Dewasa Madya

1. Penyesuaian terhadap perubahan fisik a. Perubahan dalam penampilan b. Perubahan dalam kemampuan indra c. Perubahan pada fungsi fisiologis

2. Penyesuaian diri terhadap perubahan mental a. Penampilan dan pakaian

b. Uang dan kekayaan c. Simbol status

d. Agama dan kepercayaan 3. Penyesuaian sosial

a. Sejauh mana seseoramg dapat memainkan peran sosial secara tepat sesuai dengan persepsi orang lain terhadap dirinya dan aspirasi dirinya

b. Seberapa banyak kepuasan yang diperoleh seseorang dalam kegiatan sosial kemasyarakatn

c. Kemahiran dan ketrampilan sosial yang diperileh sebelumnya dapat memperkuat kepercayaan diri dari mempermudah penyesuaian sosial 4. Penyesuaian dalam pekerjaan

a. Prestasi dan kepuasan kerja b. Harapan pekerjaan

c. Sikap teman sekerja d. Sikap keluarga e. Rasa aman

5. Penyesuaian dalam keluarga

a. Perubahan peran, sarang kosong atau populer disebut ‘empty nest’. b. Penyesuaian diri dengan pasangan

c. Penyesuaian terhadap keluarga pasangan d. Penyesuaian diri dengan masa kakek/nenek e. Penyesuaian untuk hidup sendiri

f. Penyesuaian diri dengan persiapan memasuki pensiun dan usia lanjut. Kondisi Yang Menghambat Penyesuaian Sosial Usia Madya:

(23)

b. Penampilan yang tidak menarik c. Kurang memiliki ketrampilan sosial

d. Kecenderungan uttuk lebih suka kontak dengan keluarga e. Masalah keuangan

f. Tekanan karena keluarga g. Popularitas yang diinginkan h. Mobilitas sosial

Bahaya Selama Perkembangan masa usia Madya:

1. Bahaya personal

a. Diterimanya kepercayaan tradisional b. Idealisasi anak muda

c. Perubahan peran

d. Perubahan keinginan dan minat e. Simbol status

f. Aspirasi yang tidak realistis 2. Bahaya sosial

3. Bahaya pekerjaan

a. Pertama kegagalan dalam mencapai cita-cita awal b. Mandirinay kreativitas

c. Kebosanan d. Keagungan

e. Perasaan terperangkap f. Pengangguran

g. Sikap tidak menyenangkan terhadap pekerjaan h. Mobilitas geografis

4. Bahaya perkawinan a. Kebosanan

b. Oposisi terhadap perkawinan anak c. Ketidakmampuan membangun hubungan d. Penyesuaian seksual

e. Merawat orang tua usia lanjut f. Hilangnya pasanagan

Bab. 10. Masa Lanjut Usia

Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup sesorang. Masa ini dimulai dari umur 60 tahun sampai meninggal,yang ditandai dengan adanya perubahan fisik dan psikologis yang semakin menurun.

Usia enam puluhan biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut. Tahapan ini oleh Rasulullah Muhammad ﷺ dinamakan masa pergulatan maut, yaitu masa antara 68-70 tahun.

World Health Organization (WHO) membagi masa lanjut usia menjadi empat:

a. Middle age 9usia pertengahan): 45-59 tahun b. Eldery (lanjut usia): 60-74

(24)

d. Vey old (usia sangat tua): di atas 90 tahun

Departemen Kesehatan (Aziz, 1994) mengelompokkannya menjadi tiga:

a. Kelompok lansia dini: 55-64 b. Kelompok lansia: 65 tahun ke atas

c. Kelompok lansia resiko tinggi: 70 tahun ke atas. Karakteristik Usia Lanjut:

a. Periode kemunduran

b. Memilik status kelompok minoritas c. Membutuhkan perubahan peran d. Penyesuaian yang buruk pada lansia

Menurut Butler dan Lewis (1983) serta Aiken (1989),beberapa karakteristik lansia yang bersiafat positif:

a. Keinginan untuk meninggalkan warisan b. Fungsi sebagai seseorang yang dituakan c. Kelekatan dengan objek-objek yang dikenal d. Perasaan tentang siklus kehidupan

e. Kreatifitas

f. Rasa ingin tahu dan kejutan (suprise)

g. Perasaan tentang penyempurnaan atau pemenuhan kehidupan h. Konsep diri dan penerimaan diri

i. Kontrol terhadap takdir j. 0rientasi ke dalam diri k. Kelakuan dan kelenturan Tugas Perkembangan Lansia:

1. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun 2. Mempersiapkan diri untuk pensiun

3. Membentuk hubungan baik dengan orang seusiaya 4. Mempersiapkan kehidupan baru

5. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/masyarakat secara santai 6. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan dengan:

a. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik

b. Menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi karena pensiun dan berkurangnya penghasilan

c. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup

d. Menerima fakta bahwa dirinya termasuk golongan lanjut usia dan mencari kelompok seusia

(25)

1. Bahaya fisik

a. Penyakit dan hambatan fisik b. Kurang gizi

c. Gangguan gigi

d. Mengendurnya kemampuan seksual e. Kecelakaan

2. Bahaya psikologis

a. Orang lanjut usia menerima pandangan klise tentang kebudayaan b. Pengaruh perubahan fisik pada usia lanjut

c. Perubahan dalam pola kehidupan

d. Kecenderunagan untuk ‘tidur’ secara mental e. Merasa bersalah karena menganggur

f. Berkurangnya pendapatan g. Pelepasan kegiatan sosial

3. Bahaya yang menenati pada masa usia lanjut a. Post power syndrome

b. Penilaian kehidupan yang suram c. kesepian

C. KELEBIHAN / KEUNGGULAN BUKU

Buku karangan Rosleny Marliani, M.Si ini memiliki kelebihan antara lain:

1. Materi dijelaskan secara runut sehingga nampak keterkaitan yang jelas antara materi pada bab berikut dengan bab sebelumnya.

2. Aspek-aspek pengetahuan psikologi perkembangan dijelaskan secara detail, mulai dari pengertian psikologi perkembangan itu sendiri, teori-teori psikologi perkembangan dan pertumbuhan, tugas-tugas perkembangan, karakteristik setiap perkembangan hingga bahaya-bahaya atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi pada setiap fase perkembangan.

3. Bahasa yang digunakan dalam buku ini, secara umum, mudah dimengerti sehingga bagi siapa saja yag membacanya akan mudah memahami maksudnya.

4. Disertakan tabel informasi ketika menjelaskan perbandingan.

5. Dalam banyak bahasan, penulis juga mengungkapkan dari sudut pandang Islam yang dilandasi dalil Al Qur’an.

D. KELEMAHAN BUKU

Setelah sekira hampir dua pekan membaca dan berupaya memahami, sangat sulit sekali bagi saya untuk menguraikan kelemahan buku psikologi karangan penulis kelahiran Bandung, 8 Maret 1972 ini., karena memang jika ditinjau dari segi konten dan cara penyajiannya menurut saya sudah detail, runut dan baik.

(26)

1. Pada bab I Pendahuluan ada kekurangan dalam penjelasan penulis bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberpa faktor. Dalam hal ini, penulis juga memaparkan tiga pandangan yang masyhur yaitu; 1). Pandangan Natisvik, 2).Pandangan Empiristik, dan 3). Pandangan Konvergensi. Menurut hemat saya, pada tahap ini mestinya dilengkapi faktor dominan lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu qolbu yang mencerminkan campur-tangan/kehendak Allah . Pandangan ini sebagaimana yang dijelaskan oleh dosen mata kuliah Psikologi Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Dr. Hj. Imas Kania Rahman, M.Pd.I. pada perkuliahan 28 Oktober 2016.

2. Kurang diberikan contoh instrument untuk menyelidiki siswa/anak/pasien yang mengalami masalah puberitas remaja, misalnya instrument untuk observasi, interview dan lain-lain.

3. Dari sisi Islamic Worldview, menurut saya, pada bahasan usia lanjut sebaiknya didetailkan persiapan-persiapan menjelang kematian karena justru kehidupan setelah kematian di alam dunia ini merupakan fase kehidupan hakiki nan abadi: alam barzah sebagai fase penantian dan alam akhirat sebagai fase kehidupan abadi.

E. PENDAPAT / KOMENTAR

Buku Psikologi Perkembangan karangan Ketua Unit Kajian, Penelitian dan Publikasi Ilmiah UIN SGD Bandung periode 2014-2018 ini sangat baik dan higly recomended

dimiliki oleh mahasiswa, calon guru, guru, dosen, psikiater, praktisi ilmu jiwa, rohaniawan serta orang tua untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang jelas mengenai pentingnya psikologi perkembangan dalam upaya membantu siswa/anak/pasien untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dari seluruh aspek psikologi. Dengan mempelajari buku ini kita akan dapat memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar psikologi perkembangan. Dengan demikian segala upaya yang dilakukan terhadap siswa/anak/pasien merupakan tindakan yang didasari dengan penuh cinta.

ناعتسملا هللاو

و كرفغتسأ تنأ هلإ ل نأ دهشأ ككدمحبو ّمهللا كناحبس

هيلإ بوتأ

Bogor Barat, 13 Jumadal Ula 1438 H/ 10 Februari 2017 M MUHLISIN, S.H.I

081513882267

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Jaringan pergaulan yang dilakukann- ya tak berhenti di dalam negeri tetapi juga di luar negeri, karena itu sebenarnya ko- munikasi dalang yang dilakukannya tak terbatas. Kapan saja

Khusus untuk pelatihan sesuai dengan Peraturan Menteri No 20 th 2009, harus dilakukan secara berkala Mall X sudah dilakukan setiap tahunnya sangat baik untuk

Berdasarkan pembahasan di atas, maka ditemukan makna kamu adalah terang mengacu kepada tugas setiap orang Kristen (dalam konteks penelitian ini, seorang hamba Tuhan)

Produksi dan reproduksi teks karya sastra puisi merupakan praktek pemaknaan yang dilakukan kalangan mahasiswa di Kota Surabaya sebagai suatu kesenangan yang beroperasi

digunakan dalam proses penanganan keluhan. Bengkel Clink perlu meningkatkan.. upaya sosialisasi prosedur pelayanan, meningkatkan kecepatan dan memberi kemudahan dalam

Dengan demikian, hasil pe- nelitian dapat digunakan sebagai landasan dalam membuat bahan ajar yang memberikan kemudahan bagi siswa dalam mempelajari penggunaan jejaring

merupakan metode yang lebih efektif dari pada Regresi Komponen Utama untuk mengatasi multikolinieritas...

For both present operations and the prposed new operations, compute (a) the degree of operating leverage, (b) the bereak even point in dolar sales, and (c) the mergin of safety in