• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA TEKS KARYA SASTRA PUISI (Studi Produksi dan Reproduksi Makna Teks Karya Sastra Puisi Di Kalangan Mahasiswa Di Kota Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MAKNA TEKS KARYA SASTRA PUISI (Studi Produksi dan Reproduksi Makna Teks Karya Sastra Puisi Di Kalangan Mahasiswa Di Kota Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Makna Teks Karya Sastra Puisi

(Studi Produksi dan Reproduksi Makna Teks Karya Sastra Puisi di Kalangan Mahasiswa di Kota Surabaya)

Putri Asadini

Abstract

Reading activities conducted by the students in Surabaya city is now transformed into a fun activity that is delighted as an activity in the spare time. In the midst of the emergence of various popular product texts, it turns out that this students still had fondness of poetry literary works especially the works of modern poetry such as free poetry and contemporary poetry. Many people doesn’t like poetry because it requires a high concentration when reading and logical reasoning, but it’s not happen with students in Surabaya city. Apparently, to likes and delighted poetry literature isn’t only as entertainment and knowledge, but also as a communication activity between readers and poets. This difference of perspective results in different reading meanings of each reader. In this qualitative study aims to unveil the production and reproduction meaning of literary works of poetry by students in Surabaya city. This research use ethnography method with cultural studies approach in order to digging reading activity as a cultural practice. This study also use The Pleasure of The Text theory postulated by Roland Barthes and assisted by Intertextuality theory from Julia Kristeva to reveal the meaning of poetry literature through reading pleasure and its association with social and cultural background of the reader. This research get two typology of poetry literature reader, that is emotional-pleasure reader and actualization-pleasure reader.

Keyword : reading poetry literature, the production and reproduction of meaning, students, pleasure, intertextuality

Pendahuluan

Ilustrasi kalangan anak muda urban ialah kalangan yang mudah dibentuk oleh praktek-praktek budaya populer. Diproyeksikan mudah terpengaruh untuk melakukan aktifitas-aktifitas hedon yang disuguhi melalui mall, cafe, bar, termasuk juga film, buku bacaan, musik, merchandise dan masih banyak lagi. Budaya populer yang mulai memasuki ranah karya sastra atau buku bacaan, akhirnya membuat kalangan anak muda urban ini tidak hanya aktif dalam konsumsi produk-produk budaya populer namun juga teks-teks bacaannya seperti yang tersajikan melalui karya sastra novel-novel populer. Begitu masif dalam konsumsi teks budaya populer membuat kalangan anak muda urban ini juga aktif dalam konsumsi sinergistik bahkan tindakan mendalam ialah mengimitasi teks budaya populer tersebut, seperti imitasi tokoh dalam bacaan. Nyatanya, diantara kalangan anak muda ini menyenangi hal yang bertolak belakang dengan ilustrasi tersebut, yakni dengan menggemari hal-hal yang berbau seni atau sastra, dimana kegemaran tersebut dilakukan dalam aktifitas membaca yang dipandang sebagai hal rekreatif dan menyenangkan (pleasure). Kalangan anak muda ini ialah kalangan mahasiswa.

(2)

2

Fenomena tersebut berawal dari aktifitas maya mahasiswa yang aktif dalam memposting ataupun melakukan posting ulang pada tautan-tautan yang berorientasi pada puisi. Tidak hanya itu, dalam aktifitas maya tersebut, mahasiswa-mahasiswa ini juga terlihat berkomunikasi dengan sesama pengguna menggunakan kata yang tidak biasa, yakni dengan menggunakan kata-kata puitis. Di lain kesempatan, mahasiswa menggunakan karya sastra puisi baik karya sasrta puisi yang dituliskan oleh penyair ataupun karya sastra puisi yang dituliskan oleh mahasiswa sendiri, dikonversikan dalam bentuk pementasan seperti teatrikal maupun musikalisasi. Inilah yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan, untuk mengungkapkan perilaku kalangan mahasiswa dalam konsumsi teks karya sastra puisi dan mengungkap kesenangan sebenarnya yang dirasakan oleh kalangan mahasiswa ini dalam terhadap karya sastra puisi.

Bagaimanapun proses pembacaan yang dilakukan terhadap berbagai jenis bacaan karya sastra menghasilkan makna-makna yang berbeda-beda tiap pembacanya. Demikian dengan membaca karya sastra puisi. Disinyalir tidak puas dengan membaca, kalangan mahasiswa pun memilih untuk mengembangkan perilaku membaca dengan tindakan menulis atau membuat teks karya puisi.

Penelitian ini menggunakan teori The Pleasure of The Text gagasan Roland Barthes (1975) yang mempostulasikan bahwa teks adalah objek kenikmatan yang dapat membangkitkan dan memberikan kesenangan kepada pembacanya melalui proses membaca. Barthes memperkenalkan dua istilah dalam hedonisme atau kesenangan membaca yaitu plaisir (terjemahan Bahasa Inggris: Pleasure) dan Jouissance (terjemahan Bahasa Inggris: Bliss). Pleasure merupakan kesenangan dimana teks mampu memberikan perasaan gembira, senang, dan kenyamanan ketika membaca karena teks dibaca dengan keikutsertaan kultur, sedangkan bliss merupakan kesenangan (kebahagiaan) dimana teks mampu memberikan kesan bagi pembaca sehingga pembaca merasakan ‘kehilangan’. Dalam arti, pembaca menemukan ketidaknyamaan (kebosanan) dalam membaca secara individu baik itu berkaitan dengan selera bacaan, asumsi-asumsi kultur, psikologi, ingatan, nilai-nilai, dan sejarah, yang mengakibatkan hubungan krisis dengan bahasa. Apa yang ditonjolkan oleh Barthes ialah membaca secara idiosinkratik (Culler, 2003) yaitu hak dimana pembaca membaca demi apa yang dapat menyenangkan atau demi kesenangan yang ia dapatkan. Relasi antara teks dan pembaca ini sesungguhnya membangun sebuah ruang dimana pembaca dapat menciptakan, membentuk, dan mengkonstruksi makna terhadap karya sastra puisi. Hubungan antara pembaca dan teks ini sangatlah kuat dan selalu dinamis terutama dalam keadaan membaca yang juga melibatkan tidak hanya pengalaman pembaca tetapi juga kepentingan tertentu (Rosenblatt, 1988). Lebih dari itu, sesungguhnya relasi tersebut membentuk proses dialektika antara pembaca dengan teks dalam proses pembacaan yang beroperasi dalam konteks dan lingkungan pembaca. Keterkaitan antara teks satu dengan teks yang lain atau suatu karya dengan karya yang lainnya ini, dapat dikenal dengan istilah intertekstual, yang dikemukakan oleh Julia Kristeva (1980, dalam Raj, 2015).

Metodologi Penelitian

Penelitian ini dikaji dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode etnografi untuk memberikan deskripsi atau uraian yang mengungkapkan fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Dalam penelitian ini, fenomena yang diangkat ialah kalangan mahasiswa urban yang membaca karya sastra puisi. pendekatan ini digunakan untuk mengungkapkan bagaimana produksi dari proses pembacaan dan reproduksi makna teks yang berhasil di kembangkan oleh kalangan mahasiswa, sebagai unit masyarakat, dalam kegiatan membaca karya sastra puisi sebagai suatu praktek budaya. Penelitian ini lebih memfokuskan pada proses pembacaan dimana proses tersebut merupakan wadah, tempat, dan ranah bertemunya teks dengan pembaca sehingga menciptakan, melahirkan, dan membentuk suatu makna yang dikonstruksi dan beroperasi dalam latar sosial dan kultural pembaca.

(3)

3

Untuk menjaring sumber data, peneliti menggunakan teknik snowball sampling dengan bantuan informan kunci (key informant) yang disesuaikan dengan kriteria informan. Peneliti mendapatkan 2 orang gatekeeper yang kemudian ditunjuk sebagai informan kunci, sekaligus (perantara) mampu memberikan referensi atau petunjuk untuk menemukan informan-informan lain yang sesuai dengan kriteria dan dapat dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini. Para informan yang dijaring ialah mahasiswa berusia kisaran 19 hingga 22 tahun, berjumlah 9 orang yang berasal dari daerah Sidoarjo, Surabaya, Mataram, Bekasi, dan Lumajang, yang memutuskan untuk menempuh pendidikan lanjut universitas di Kota Surabaya. Para informan yang terjaring ini berada dalam jurusan atau program studi, yakni jurusan Ilmu Komunikasi, jurusan Sastra Inggris, jurusan Sastra Indonesia, dan jurusan Sosiologi.

Data yang didapat dari teknik wawancara mendalam akan diubah kedalam bentuk tertulis atau transkrip. Selanjutnya, proses pemberian label, data juga akan diseleksi dan disiangi atau mengalami reduksi hingga akhirnya data siap untuk ditampilkan dan dapat digunakan untuk analisis fokus penelitian dengan berlandaskan teori yang dipakai.

Hasil dan Bahasan

Pemaknaan Teks Karya Sastra Puisi Di Kalangan Mahasiswa Di Kota Surabaya

Awal perkenalan dengan karya sastra puisi dialami secara berbeda, ada yang dikarenakan tugas atau soal dari sekolah, ada yang mengenal puisi karena sebelumnya telah menyukai bacaan sejak kecil, ada yang mengenal puisi dari karya sastra lainnya, dan ada pula yang mengenal puisi karena salah satu kesenian yang diikuti di lingkungannya. Meskipun demikian, terlihat bahwa akfititas mengkonsumsi karya sastra puisi ialah aktifitas pretensi partikular. Dikatakan mengkonsumsi karena tidak semua mahasiswa menikmati puisi dengan cara membacanya, salah satunya menikmati dalam bentuk musikalisasi. Tanggapan atas pembacaan karya sastra puisi menimbulkan minat dan ketertarikan yang berdalih memperoleh kesenangan. Kesenangan yang ditangkap atas hubungan pembacaan tekstual dengan sensasi kenyamanan hingga mendatangkan pleasure melalui hal-hal yang direpresentasikan penyair (Barthes, 1975). Seperti pemilihan kata atau diksi, gaya bahasa, dan penulisan yang merupakan hal umum dinikmati dalam pembacaan karya sastra puisi. awal perkenalan bukan berarti ketertarikan karena ketertarikan mahasiswa terhadap karya sastra puisi justru beberapa diantaranya muncul saat memasuki masa perkuliahan dan beberapa lainnya memiliki ketertarikan jauh sebelum menjadi mahasiswa. Perkenalan ini tidak diproposisikan sebagai pengalaman pertama mahasiswa dalam membaca atau mengkonsumsi karya sastra puisi, melainkan lebih pada bagaimana mahasiswa memiliki rasa penasaran dan rasa ingin mengetahui lebih mendalam terhadap karya sastra puisi.

Pembaca diharapkan sebagai sumber interpretasi dan makna namun disisi yang berbeda pembaca justru tidak dipandang sebagai sumber interpretasi dan makna tetapi sebagai pembentukan dari latar belakang sosial dan kultural (Kristeva, 1980, dalam Raj, 2015). Pembentukan latar belakang tersebut dapat menjembatani antara dirinya sebagai individu non-pembaca dengan penyair. Dari beragamnya jenis bacaan, mahasiswa tetap memilih karya sastra puisi sebagai bacaan terpilih. Memang, beberapa mahasiswa telah mengakui bahwa membaca karya sastra puisi sebagai bagian dari akademik, seperti termasuk dalam salah satu mata kuliah ataupun dijadikan sebagai objek penelitian dalam skripsi yang diteliti. Namun, bagi Barthes (1975) sendiri, kesenangan ini ialah suatu strategi pembaca untuk membaca. Jadi bagaimanapun pembacaan yang dilakukan pembaca, akan selalu menimbulkan kesenangan, sekalipun pembaca merasa bosan. Pembacaan apapun yang dilakukan terhadap jenis bacaan melukiskan suatu kesenangan, dimana kesenangan ini ialah metode untuk pembacaan dan arti kesenangan ini dekat sekali dengan kebosanan (Barthes, 1975). Kebosanan yang terjadi bukan karena ketidaksabaran ataupun penolakan dari pembaca melainkan aktifitas membaca tidak mampu ‘menyentuh’ pembaca, tidak mampu menggerakkan pembaca untuk mendapatkan kesenangan yang partikular.

(4)

4

atas realitas. Pengalaman tersebut menjadi pluralitas teks yang ada dalam diri informan, yang mana kompleksitas pembacaan beroperasi dalam pengalaman lainnya seperti sosial dan kultural (Kristeva, 1980, dalam Raj, 2015). Pengalaman berasal dari teks-teks bertemu dengan kode-kode sosial dan kekuatan kultural (Barthes, 1975, dalam Culler, 2003). Ini diperkuat asumsi Kristeva (1980, dalam Raj, 2015), mengenai penempatan teks yang selalu beroperasi didalam latar belakang sosial dan kultural. Teks, demikian dengan karya sastra puisi, selalu berposisikan dalam latar sosial dan kultural, baik dalam pembentukannya maupun pengartiannya atau pemahamannya. Tidak hanya itu, lingkungan sosial seperti kehadiran sesama penyuka puisi turut mewarnai konsumsi karya sastra puisi mahasiswa. Dengan keberadaan sesama pencinta puisi, menggejalai munculnya dan berkembangnya kesenangan yang lebih mendalam terhadap sastra puisi. Terbukti dengan kesertaan mengikuti komunitas puisi, mendirikan sebuah komunitas puisi maupun membentuk grup (non komunitas) dengan membawa dan menampilkan puisi dalam bentuk yang dianggap lebih segar, tidak monoton dan lebih variasi. Diskusi, sharing, tukar pandangan dan sejenisnya juga dapat memperluas pengetahuan dan memberikan pengalaman serta menggali kesenangan-kesenangan lain yang dapat diserap dari mengkonsumsi karya sastra puisi. Keberadaan sosok sesama pencinta puisi bukan dimaksudkan mempengaruhi kesenangan akan puisi sebab kesenangan akan teks puisi merupakan kesenangan tekstual partikular. Oleh karena itu, keberadaan sosok sesama pencinta puisi dipertimbangkan sebagai pengalaman-pengalaman tertentu sebagaimana pengalaman sendiri.

Proses Produksi, Reproduksi, Sirkulasi, dan Resirkulasi Teks Karya Puisi di Kalangan Mahasiswa Kota Surabaya

Aktifitas menulis dan membuat karya puisi ialah aktifitas reproduksi yang dilakukan informan atas hal-hal dan kesenangan yang dipahami secara personal (Barthes, 1975). Reproduksi karya puisi informan ini merupakan konsumsi pribadi dan konsumsi publik. Meskipun demikian, beberapa informan telah mencampurkan kehidupan pribadinya dalam konsumsi publik, yang mana dapat diketahui dari penuturan informan terkait postingan yang merupakan luapan emosi atau luapan gagasan yang berpraktik dalam keadaan sosial dan kultural pembaca, baik keadaan sosial dan kultural di masa lalu maupun di masa yang sedang terjadi sekarang Kristeva (1980, dalam Raj, 2015). Reproduksi yang dilakukan melalui media elektronik seperti media sosial dan media website yang intens digunakan oleh informan (O’Reilly, 2005), ternyata tidak semua reproduksi karya puisi informan disebarkan melalui media elektronik tersebut. Proses reproduksi, sirkulasi hingga resirkulasi ini dibagi dalam proses aktifitas personal dan kelompok. Dalam aktifitas personal, dikotomi dalam aktifitas personal itu sendiri dan aktifitas aktual. Reproduksi karya puisi yang dibuat personal oleh informan disirkulasi melalui media dan akhirnya mendapatkan tanggapan (resirkulasi) berupa lisan dan non lisan seperti menyukai atau memberi tanda suka (like), kembali memposting postingan informan ataupun membagikannya. Aktifitas aktual ialah aktifitas dimana reproduksi, sirkulasi, dan resirkulasi ditujukan sebagai aktifitas aktualisasi diri. Reproduksi karya puisi dibuat personal untuk perlombaan ataupun event yang diadakan oleh beberapa pihak. Cara sirkulasi yang dilakukan ialah dengan mengirimkan atau mengedarkan karya-karya puisinya pada pihak yang bersangkutan (pihak yang menyelenggarakan perlombaan atau event). Dan ketika karya-karya puisi informan dipublikasi oleh pihak tersebut, baik secara online ataupun tercetak, maka karya-karya puisi informan sesungguhnya telah diresirkulasi.

Dalam temuan data yang telah dianalisis, proses produktifitas karya sastra puisi mahasiswa yakni dari produksi, reproduksi, sirkulasi, dan resikulasi didiferensiasi atas personal productivity process, community productivity process, dan musical productivity process.

Tabel Proses Produktifitas Diferensiasi dari Proses Produktifitas Personal, Proses Produktifitas Komunitas, dan Proses Produktifitas Grup Musikalisasi

Productivit y Process

Personal Productivity Process Community Productivity Process

(5)

5

Personal Ekspos Kajian Pentas Process

Produksi &

Kesenangan akan karya sastra puisi menghasilkan divergen pemaknaan sesuai dengan kesenangan terhadap konsumsi karya sastra puisi dan latar belakang masing-masing pembaca. Dimana karya sastra puisi merupakan suatu kesenangan, suatu praktek, dan sekaligus suatu produktifitas yang diposisikan dalam latar belakang sosial dan kultural pembaca. Dari data yang telah dianalisis, produksi dan reproduksi karya sastra puisi ini merupakan suatu kesenangan dan ekspesifitas pribadi pembaca. Dengan demikian pemaknaan yang disimpulkan atas aktifitas produksi, reproduksi, sirkulasi, dan resirkulasi di kalangan mahasiswa di Kota Surabaya ini membentuk tipologi pembaca dalam Emotional-Pleasure Reader dan Actualization-Pleasure Reader.

Tabel Tipologi Pembaca dari Pemaknaan dan Proses Produktifitasnya Aspek Emotional-Pleasure Reader Actualization-Pleasure Reader

(6)

6

Barthes (1975) mempostulasikan kesenangan membaca dengan kesenangan tekstual sebagai strategi membaca. Kesenangan yang dimaksudkan tersebut tidak sekedar kesenangan akan konsumsi teks yang memberikan sensasi kenyamanan pada pembaca saat proses pembacaan. Lebih dari itu, kesenangan yang menjadi fokus dan menarik perhatiannya ialah inskripsi-inskripsi yang membentuk praktek penulisan. Dalam implikasi kesenangan ini pun tidak terlepas dari ketergantungan akan teks-teks lainnya. Relasi antarteks ini mengungkapkan bahwa sebuah teks tidak diciptakan melainkan diproduksi dari kata-kata yang sudah ada dengan mengoperasikannya dalam sosial dan kultural (Kristeva, 1980, dalam Raj, 2015). Demikian dengan membaca karya sastra puisi yang menjadi praktek budaya kalangan mahasiswa di Kota Surabaya. Dalam penelitian ini ditemukan beberapa kesimpulan yakni konsumsi dan produksi serta reproduksi teks karya sastra puisi yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa yang menempuh pendidikan lanjut di Kota Surabaya merupakan suatu aktifitas kesenangan. Hal ini dibenarkan dalam temuan data yang telah dianalisis, bahwa aktifitas konsumsi atau membaca karya sastra puisi merupakan aktifitas partikular, non-kompulsif, dilakukan di waktu senggang, dan dilakukan sebagai bentuk kepuasan diri. Produksi dan reproduksi teks karya sastra puisi merupakan praktek pemaknaan yang dilakukan kalangan mahasiswa di Kota Surabaya sebagai suatu kesenangan yang beroperasi dalam lingkungan sosial dan kultural pembaca.

(7)

7

antara dirinya dengan sang penyair, mengeksplorasi tidak hanya dari representasi karya puisi tetapi juga inskripsi-inskripsi yang membentuk representasi tersebut. Sedangkan dalam segi produktifitas, pembaca mampu membedakan karya-karya mana saja yang dapat dipublikasikan dengan karya-karya mana saja yang tidak dapat dipublikasikan. Hal ini juga memperlihatkan bahwa pembaca memaknai karya sastra puisi sebagai aktifator karena animo pembaca untuk berkarya melalui karya sastra puisi (aktualisasi diri).

Referensi

Al-Zastrouw Ng. Strategi Kultural Menumbuhkan Budaya Baca. s.a. artikel online dalam Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca. diakses http://gpmb.perpusnas.go.id/ index.php?module=artikel&id=39 pada tanggal 18 Desember 2016.

Alfi, Azizah Nur. Dampak AADC 2, Puisi Jadi Banyak Digemari. 2016. artikel online. Diakses http://m.bisnis.com/lifestyle/read/20160514/220/547381/ dampak-aadc2-puisi-jadi-banyak-digemari pada tanggal 20 Maret 2017.

Andriansyah, Moch. Hardiknas, Risma deklarasikan Surabaya Sebagai Kota Literasi. 2014. artikel online. Diakses http://m.merdeka.com/amp/peristiwa/ hardiknas-risma-deklarasikan-surabaya-sebagai-kota-literasi pada tanggal 30 Desember 2016.

Annamalai, Subashini, & Balakrishnan Muniandy. Reading Habit and Attitude among Malaysian Polytechnic Students. International Online Journal of Education Sciences, 2013, 5 (1), 32-41. diakses dan diunggah http://www.iojes.net pada tanggal 30 Desember 2016. Badrun, Ahmad. Pengantar Ilmu Sastra (Teori Sastra). Surabaya: Surabaya Usaha Nasional, s.a. Basuki, Orin. Terminal Bungur Asih Sediakan Ruang Baca. 2012. artikel online. Diakses

http://regional.kompas.com/read/2012/08/13/13131465/Terminal .Bungur .Asih.Sediakan.Ruang.Baca pada tanggal 30 Desember 2016.

Braguglia, Kay H. Reading Habits of Business Students. Journal of College Teaching & Learning – March 2005 Vol. 2 Number 3. diakses dan diunggah https://www.clueinstitute.com/ojs/index.php/TLC/article/view/1788pada tanggal 30 Desember 2016.

Barthes, Roland. The Pleasure of The Text. Canada: HarperCollins Canada Ltd, 1975. Terjemahan Le Plaisir du Texte. tercetak.

---. Imaji, Musik, Teks. Yogyakarta: Jalasutra, 2010.

Burke, Michael (ed.). The Routledge Handbook of Stylistics. New York: Routledge, 2014. Cavallaro, Dani. Critical and Cultural Theory: Teori Kritis dan Teori Budaya. Yogyakarta:

Niagara, 2004.

Chettri, Kushmeeta, & S.K. Rout. Reading Habits: An Overview. IOSR Journal of Humanities & Social Science (IOSR-JHSS) Vol. 14 Issue 6 Sep.-Oct. 2013 PP 13-17. diakses dan diunggah http://www.iosrjournals.org pada tanggal 30 Desember 2016.

Culler, Jonathan. Barthes. Yogyakarta: Penerbit Jendela, 2003.

Dewan Kesenian Jawa Timur. Gerilya Sastra Luncurkan Buku Antologi Sastra ‘Suara-Suara Pendatang’. 2015. artikel online. diakses www.dkjatim.com /news /content/gerilya-sastra-luncurkan-buku-antologi-sastra-suara-suara-pendatang pada tanggal 30 Desember 2016. ---. Sayembara Sastra 2017. 2017. artikel online. diakses

www.dkjatim.com/news/content/sayembara-sastra-2017 pada tanggal 30 Desember 2016. Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Surabaya. Informasi Data Pokok Kota Surabaya Tahun

2012. diakses dan diunggah www.surabaya.go.id/berita/ 8210-informasi-data-pokok-kota-surabaya-tahun-2012 pada 02 Maret 2017.

Dinas Pendaftaran Pendudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya. Statistik Kependudukan 2016. diakses http://dispendukcapil.surabaya.go.id/stat _new/index.php pada tanggal 02 Maret 2017.

Fiske, John. Memahami Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra, 2011.

(8)

8

Hardianto, Deni. Studi Tentang Minat Baca Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Majalah Ilmiah Pembelajaran No. 01 Vol. 07 Mei 2011. diakses dan diunggah http://journal.uny.ac.id/index.php/mip/article/download/3218/2697 pada tanggal 02 September 2016.

Hidayat, Taufik. [Personal communication] Wawancara 22 April 2017.

Ida, Rachmah. Metode Penelitian : Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta : Prenada Media, 2014.

Istiaviani, Hestia. Proses Pemaknaan Novel Genre Dystopia Di Kalangan Anak Muda Urban Dari Perspektif Cultural Studies. Skripsi. Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. 2015.

Lefevere, Andre. Review: Intertextuality by Michael Worton and Judith Still. Comparative Literature Studies Vol. 29 No. 2. 1992. diakses dan diunggah http://www.jstor.org/stable/40246832 pada tanggal 30 Desember 2016.

Mawarni, Amelia Tri. Produksi Makna Membaca Karya Sastra Lama di Kalangan Anak Muda Urban yang Tergabung Dalam Organisasi Ekstra Kampus. Skripsi. Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. 2016.

Medar, Anand S., & Anand Y. Kenchakkanavar. Reading Habits by the Students of Karnataka Science College, Dharwad: A Study. International Journal of Enhanced Research in Educational Development Vol.3 Issue 4, July – August 2015. diakses dan diunggah https://www.researchgate.net/publication/

292275147_Reading_Habits_by_the_Students_of_Karnataka_Science_College_Dharwad_ A_Study pada tanggal 30 Desember 2016.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Mudjito. Materi Pokok Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,

2001.

O’Reilly. What Is Web 2.0 : Design Patterns and Business Models for the Next Generation of Software. 2005. diakses www.oreilly.com pada 08 Oktober 2017.

Pradopo, Rachmat Djoko. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Cet. IV. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007.

Rachmawati, Iin. Studi Resepsi Pembaca Terhadap Isu Homoseksual Dalam Teks Buku Westlife : Our Story (The Human Instinct To Find Love). Tesis. Program Magister Kajian Sastra dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga. 2013.

Raj, P. Prayer Elmo. Text/Texts: Interrogating Julia Kristeva’s Concept of Intertextuality. Ars Artium: An International Peer Reviewed-cum-Refereed. Research Journal of Humanities and Social Sciences. vol. 3, January 2015: 77-80. diakses dan diunggah http://www.researchgate.net/publication/ 273771676 pada tanggal 30 Desember 2016. Risatyah, Anisa, Dan Mobit. Penelusuran Minat Baca Karya Sastra Prosa: Studi Kasus Pada

Mahasiswa Semester VI Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Singaperbangsa Karawang. Jurnal Ilmiah Solusi Vol. 1, No. 3 September – November 2014: 41-45. diakses dan diunggah http://journal. unsika.ac.id/index.php/solusi/article/view/56 pada tanggal 23 September 2016.

Rosenblatt, Louise. Writing and Reading: The Transactional Theory. Illinois University, 1988. Diakses dan diunggah http://eric.ed.gov/?q=rosenblatt &ft=on&pg=3&id=ED292062 pada tanggal 11 Desember 2016.

Siswati. Minat Membaca Pada Mahasiswa (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UNDIP Semester I). Jurnal Psikologi Undip Vol.8, No.2, Oktober 2010. diakses dan diunggah http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ psikologi/article/download/2957/2643 pada tanggal 02 September 2016.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Cet.VI. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2012. Spradley, James P. Metode Etnografi. ed. 2. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006.

(9)

9

Sugihartati, Rahma. Masalah Minat Baca. Surabaya: PT. Revka Petra Media, 2012.

---. Membaca, Gaya Hidup, dan Kapitalisme : Kajian Tentang Reading For Pleasure dari Pesfektif Cultural Studies. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

---. Perilaku Adiktif Membaca Di Kalangan Remaja Urban (Ditinjau Dari Perspektif Studi Budaya). Jurnal Perkotaan Vol.3, No. 1, Juni 2011. diakses dan diunggah http://lib.atmajaya.ac.id/ pada tanggal 02 Maret 2017.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.

Teeuw. A. Sastra dan Ilmu Sastra : Pengantar Teori Sastra. Cet-4. Bandung: Dunia Pustaka Jaya, 2013.

Titscher, Stefan, et.al. Metode Analisis Teks dan Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Toha-Sarumpaet, Riris K (ed.). Sastra Masuk Sekolah. Magelang: Indonesia Tera, 2002.

United Nations Development Programme (UNDP). Human Development Reports 2015. diakses dan diunggah http://hdr.undp.org/sites/default/files/2015_ human_development_report.pdf dan http://hdr.undp.org/en/data pada tanggal 18 Desember 2016.

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Literacy dalam laman Indonesia. 2015. diakses http://en.unesco.org/countries /indonesia pada tanggal 18 Desember 2016.

Wellek, Rene, dan Austin Warren. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995. Zubaidi, Zaki. Playon, di Antara Kenangan dan Identitas Lokal. Edisi 27-12-2015. diakses

http://koran-sindo.com/page/news/2015-12-27/4/28/Playon_di_

Gambar

Tabel Tipologi Pembaca dari Pemaknaan dan Proses Produktifitasnya

Referensi

Dokumen terkait

Peran bone marrow mesenchymal stem cells (BMMSC) terhadap perubahan seluler hyperplasia pada organ kelenjar adrenal tikus hipertensi adalah meregenerasi sel yang

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas, Loan to Deposit

Kenaikan suhu udara akibat dari perubahan iklim diproyeksikan berpengaruh terhadap fisiologis tanaman tebu yang berakibat pada peningkatan pertumbuhan pada waktu

Dari hasil wawancara dan kuisioner hal ini disebabkan karena IKU terlambat dikeluarkan oleh pemerintah kota Surakarta, sehingga dalam penyusu- nan dan pelaporan

Pendidikan karakter melalui musik merupakan salah satu cara yang memuat potensi besar dalam mendidik manusia di zaman sekarang, namun perlu diteliti lebih lanjut jenis musik

Potensi dan komposisi sapi Bali yang dapat dikeluarkan setiap tahun tanpa mengganggu populasi yang ada sebesar 13,11% setara dengan 354 ekor terdiri dari sisa replacement stock

Harap hubungi penjual persediaan yang telah diisi ulang, diproduksi ulang, atau yang kompatibel untuk informasi yang berlaku, termasuk informasi tentang peralatan pelindung diri,

LAHAN YANG MEMILIKI HORIZON SULFIDIK ATAU SULFURIK PADA KEDALAMAN 120CM DARI PERMUKAAN TANAH MINERAL. PADA UMUMNYA LAHAN