• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konsumsi Secara Bersamaan Susu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Konsumsi Secara Bersamaan Susu"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

“ PENGARUH KONSUMSI SECARA BERSAMAAN SUSU DENGAN COKLAT DALAM JUMLAH DAN KURUN WAKTU TERTENTU”

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Program Sarjana Teknik Kimia

Disusun oleh : Irpan Romadona NIM.3335160071

PROGRAM SARJANA TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

(2)

ABSTRAK

Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia, salah satunya manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.

Sedangkan coklat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia. Selain dikonsumsi paling umum dalam bentuk cokelat batangan, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

DAFTAR ISI...ii

KATA PENGANTAR...iv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 LATAR BELAKANG...1

1.2 RUMUSAN MASALAH...2

1.3 TUJUAN PENULISAN...2

1.4 MANFAAT PENULISAN...3

BAB II LANDASAN TEORI...4

2.1 PENGERTIAN SUSU DAN COKLAT BESERTA ZAT YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA...4

2.2 KALSIUM...6

2.3 ASAM OKSALAT...9

2.4 BAHAYA MENGONSUMSI SUSU DAN COKLAT DALAM WAKTU BERSAMAAN...9

2.5 DAYA SERAP KALSIUM DI DALAM TUBUH...10

BAB III METODE PENULISAN...12

(4)

3.2 Metode Analisis Data...12

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN...13

4.1 Analisa data...13

4.2 Pembahasan...14

4.2.1 Mual...14

4.2.2 Pusing atau Sakit Kepala...15

4.2.3 Diare...15

4.2.4 Batu Ginjal...16

4.3 Upaya Meminimalisir Dampak Negatif...16

BAB V PENUTUP...17

5.1 Simpulan...17

5.2 Saran...17 DAFTAR PUSTAKA

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya karya tulis ilmiah yang berjudul "Pengaruh konsumsi susu dan coklat secara bersamaan dalam jumlah dan kurun waktu tertentu". Selama pembuatan karya tulis ilmiah pun kami juga mendapat banyak dukungan dan juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu kami haturkan banyak terima kasih kepada :

1. Allah SWT, Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.

2. Bapak Dr. Eng. A. Ali Alhamidi , S.T., M.T., selaku Dekan fakultas teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Wardalia, S.T, M.T, selaku dosen pembimbing kami, yang memberikan dorongan, dan juga masukan kepada penulis.

4. Ibu Nina Gantina, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang senantiasa memberikan masukan dan nasehat terkait karya tulis ilmiah ini. 5. Orang tua yang selalu mendukung dan mendorong buah hatinya menuju

(6)

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman sangat diperlukan untuk mengisi kekurangan dan menyempurnakan karya tulis ini kedepannya.

Cilegon, Januari 2017

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat baik kebutuhan akan pangan, sandang maupun papan. Hal ini terjadi pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai aktivitas seperti pekerjaan seringkali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan pokok, seperti halnya makanan ataupun minuman. Terkadang kita tak mengetahui manfaat serta kandungan di dalam makanan atau minuman tersebut dan hanya sekedar untuk mengisi lapar dan dahaga. Dan tak luput pula terkadang kita melupakan bahaya apa ketika kita tidak mengetahui dengan baik manfaat atau kandungan dalam makanan ataupun minuman tersebut.

Terlebih lagi, kalangan muda yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal sehingga timbul pola hidup konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berpikir mereka seakan ikut berubah. “Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih yang susah?” Dalam sehari seseorang dengan pola hidup konsumtif mampu mengonsumsi beberapa jenis makanan dari makanan ringan sampai makanan pokok hingga lupa bahwa ada beberapa pantangan saat mencampurkan makanan-makanan tertentu, makanan dan minuman tertentu serta minuman dengan minuman tertentu lainnya. Seakan telah mendarah daging dalam diri mereka, tak sedikit pula dari orang-orang tersebut melakukannya dalam kurun waktu tertentu.

(8)

jumlah tertentu dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan sejumlah penyakit dan kerusakan pada tubuh. Salah satu dari sekian banyak makanan dan minuman yang tidak diperbolehkan untuk dicampurkan adalah antara Susu dengan Coklat. Dalam susu terkandung sejumlah besar kalsium (Ca atau ion Ca2+) yang nantinya dapat bereaksi dengan asam oksalat (C2H2O4) dalam coklat dan membentuk suatu senyawa bernama kalsium oksalat (CaC2O4) yang sifatnya susah untuk larut oleh karena itu dalam tubuh (tepatnya usus) penyerapan kalsium akan terganggu dan menyebabkan sebuah gejala, diantaranya ialah diare, rambut terasa kering, mual, pusing, dan bahkan bersifat toksis (racun) maupun kematian pada orang dewasa.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja zat yang terkandung dalam susu dan coklat?

2. Bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh?

3. Mengapa dapat bersifat racun terhadap tubuh dan bahkan kematian saat

dimakan secara bersamaan?

4. Bagaimana solusi yang tepat dalam mengkonsumsi asam oksalat serta

(9)

1.3 TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penulis mencamtumkan beberapa tujuan penulisan diantaranya, sebagai berikut:

1. Mengetahui zat yang terkandung dalam susu dan coklat

2. Mengetahui dan memahami pengaruh kalsium dalam susu jika ditambahkan dengan asam oksalat dalam coklat pada tubuh.

3. Mengetahui alasan kenapa campuran kedua makanan tersebut dapat bersifat racun bahkan kematian bagi yang mengkonsumsinya secara bersamaan.

4. Megetahui dan mengerti akan solusi yang tepat dalam mengkonsumsi kedua makanan yang mengandum kalsium dan asam oksalat.

1.4 MANFAAT PENULISAN

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat baik dalam hal teoritisnya maupun praktisnya. Dalam hal teoritis makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam bidang senyawa kimia serta kelarutan suatu zat atau senyawa. Sedangkan dalam hal praktis, karya tulis ini memiliki beberapa manfaat diantaranya:

1. Bagi kalangan muda, karya tulis ini dapat mengingatkan kepada mereka bahwa penting mengetahui kandungan dalam suatu makanan atau minuman terntentu.

2. Bagi khalayak umum, karya tulis ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengkonsumsi suatu makanan dan minuman dan apabila kedua bahan tersebut dicampurkan ada pantangan tertentu.

(10)

BAB 2

“LANDASAN TEORI”

2.1 PENGERTIAN SUSU DAN COKLAT BESERTA ZAT YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA

Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia, salah satunya manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia. (id.wikipedia.co, tentang susu paragraf 1).

(11)

ini ialah agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang berbentuk fermentasi. (Ibid, paragraf 2).

Susu tidak hanya dari sapi, tetapi juga dari beberapa hewan mamalia lainnya yang dihasilkan melalui peternakan susu. Susu dari jenis hewan ternak selain sapi diantaranya:

 Susu unta, termasuk unta di Amerika Selatan, seperti llama

 Susu yak

Di Rusia dan daerah Laplandia, sejenis peternakan rusa perah dibuat untuk logistik susu di beberapa daerah di lingkar kutub utara. Susu kuda dan keledai mengandungi lemak sekitar 50% lebih rendah dari susu sapi. Susu paus mengandung kandungan lemak terbesar, yaitu 50% dari kadar susu tersebut. Namun, susu paus tidak dikonsumsi oleh manusia. (Ibid, paragraf 7).

(12)

Dalam susu sapi, mengandung energi sebesar 61 kilokalori, protein 3,2 gram, karbohidrat 4,3 gram, lemak 3,5 gram, kalsium 143 miligram, fosfor 60 miligram, dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam Susu Sapi juga terkandung vitamin A sebanyak 130 IU, vitamin B1 0,03 miligram dan vitamin C 1 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Susu Sapi, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. (www.organisasi.org, paragraf 1).

Sedangkan coklat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia. Selain dikonsumsi paling umum dalam bentuk cokelat batangan, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin. (id.wikipedia.co, tentang coklat paragraf 1-2).

Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan, cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah. Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh. (Ibid, paragraph 19).

(13)

Adanya kandungan teobromin dalam cokelat bisa menjadi racun untuk sebagian hewan bila dikonsumsi. Hewan-hewan tersebut di antaranya adalah kuda, anjing, burung kakak tua, tikus-tikus jenis kecil dan kucing (khususnya

anak kucing), ini dikarenakan metabolisme tubuh mereka tidak dapat mencerna kandungan kimia ini secara efektif. (id.wikipedia.co, Loc.Cit, paragraf 20).

2.2 KALSIUM

Kalsium merupakan mineral yang penting untuk manusia, 99 persen kalsium di dalam tubuh manusia terdapat di tulang. Dan sebanyak 1 persen kalsium terdapat di dalam cairan tubuh seperti serum darah, di sel-sel tubuh, dalam cairan ekstra seluler dan intra seluler. (Jurnal Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, tentang kalsium paragraf 8).

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa. Di dalam tubuh manusia terdapat kurang lebih 1 kg kalsium (Granner, 2003). Dari jumlah ini, 99% berada di dalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit {(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2}. Kalsium tulang berada dalam keadaan seimbang dengan kalsium plasma pada konsenterasi kurang lebih 2,25-2,60 mmol/l (9-10,4 mg/100ml). (Jurnal Universitas Sumatera Utara, paragraf 1).

Peran kalsium dalam cairan tubuh:

1. Kontraksi dan relaksasi otot.

2. Transmisi impuls syaraf.

3. Pembekuan darah.

(14)

5. Sebagai co faktor (faktor pendukung) pada beberapa enzim.

6. Sebagai penguat struktur tulang.

7. Sebagai bank kalsium, jika kalsium dalam darah menurun maka tubuh akan mengambil cadangan dari tulang dengan bantuan beberapa hormone. (Jurnal Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Loc.Cit paragraf 11)

Sedangkan fungsi bagi tubuh antara lain :

1. Pembentukan tulang dan gigi. Dengan asupan kalsium yang baik, tulang dan gigi menjadi kuat dan tumbuh normal. Asupan kalsium sangat penting untuk ibu hamil dan menyusui, sehingga anak-anaknya mempunyai gigi dan tulang yang sehat. Untuk tulang anak-anak yang kekurangan kalsium dan vitamin D akan menjadi kurang kuat, bahkan bentuk kakinya bisa menjadi X atau O.

2. Mengatur pembekuan darah

3. Kontraksi otot dan relaksasi otot

4. Bila kalsium rendah maka otot tidak dapat relaksasi sehingga menimbulkan kejang. Pengendalian kalsium di dalam darah oleh vitamin D, hormon paratiroid/PTH dan hormone kalsitonin. (Ibid, paragraf 12)

(15)

dapat mengakibatkan pertumbuhan tulang anak tidak sempurna dan menderita penyakit rickets. Orang dewasa membutuhkan kalsium untuk terus-menerus meremajakan sistem tulang dan giginya. Mineral di tulang dan gigi kita tergantikan 100% setiap tujuh tahun sekali.

6. Mencegah Osteoporosis. Bila tidak mendapat cukup kalsium dari makanan, tubuh akan mengambilnya dari “bank kalsium” pada persendian tangan, kaki dan tulang panjang lainnya. Kekurangan konsumsi kalsium dalam waktu lama akan mengakibatkan tubuh mengambilnya langsung dari tulang-tulang padat. Hal ini mengakibatkan tulang keropos dan mudah patah (osteoporosis). Bila seorang wanita dari umur 20 tahun setiap harinya mengkonsumsi kalsium 400 mg lebih rendah dari pada yang dibutuhkan, pada umur 55 tahun tulangnya keropos 1/3 bagiannya.

7. Penyimpanan Glikogen. Kalsium berperan dalam proses penyimpanan glikogen. Bila tidak ada kalsium, tubuh akan merasa lapar terus-menerus karena tidak dapat menyimpan glikogen.

8. Melancarkan fungsi otot, otak dan sistem syaraf. Otot, otak dan sistem syaraf membutuhkan kalsium agar dapat berfungsi optimal. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan spasme (kejang) otot dan gangguan fungsi otak dan sistem syaraf. (Ibid, paragraf 14).

Kalsium adalah mineral yang paling banyak diperlukan oleh tubuh. Kebutuhan

(16)

meningkat sesuai usia:

1. Bayi berumur s.d. 5 bulan : 400 mg

2. Bayi 6 bulan s.d. 1 tahun : 600 mg

3. Anak usia 1 s.d. 10 tahun : 800 mg

4. Remaja usia 11 s.d. 24 tahun: 1.200 mg

Sekitar 99% kalsium berada pada jaringan tulang dan gigi, sisanya berada di darah dan sel-sel tubuh. (Ibid, paragraf 18).

Sumber kalsium terbagi menjadi dua, yaitu hewani dan nabati. Sumber kalsium dari hewani antara lain; ikan, udang, susu dan produk olahan susu (dairy) seperti yogurt, keju dan ice cream, kuning telur, ikan teri, udang rebon, dan daging sapi. Sumber makanan yang mengandung kalsium nabati terdapat di sayuran hijau seperti sawi, bayam, brokoli, daun papaya, daun singkong, peterseli. Selain itu terdapat juga pada biji-bijian seperti kenari, wijen, dan kacang almond serta kacang-kacangan juga mengandung kalsium seperti kacang kedelai, kacang merah, kacang polong, tempe, dan tahu). (Ibid, paragraf 19).

2.3 ASAM OKSALAT

(17)

(lignoselulosa) menghasilkan sejumlah besar asam oksalat selama mengkolonisasi kayu. Kultur jamur busuk coklat seperti Coniopora puteana, Laetiporus sulphureus, Posti placenta, dan Tyromyces palustris menghasilkan asam oksalat sampai 75 mM. Asam ini diketahui memiliki peranan yang sangat penting dalam degradasi komponen-komponen kayu. (Jurnal, Universitas Sumatera Utara, Peranan Asam Oksalat Dalam Degradasi Lignoselulosa, paragraf 1).

2.4 BAHAYA MENGONSUMSI SUSU DAN COKLAT DALAM WAKTU BERSAMAAN

Dalam bahasan sebelumnya diketahui bahwa susu kaya akan protein dan kalsium, sedangkan coklat mengandung asam oksalat. Kandungan ini berbahaya jika dikombinasikan bersama dalam tubuh keduanya membentuk kalsium yang non larut. Bahaya mencampur susu dengan coklat adalah menimbulkan rambut kering, buang air besar, lambat pertumbuhan dan lainnya. (www.lihat.co.id, tentang mencampurkan susu dengan makanan)

2.5 DAYA SERAP KALSIUM DI DALAM TUBUH

(18)

Faktor-faktor yang Meningkatkan Absorpsi Kalsium diantaranya semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium dalam tubuh semakin efesien absorpsi kalsium. Peningkatan kebutuhan terjadi pada pertumbuhan, kehamilan, menyusui, defesiensi kalsium dan tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas tulang. Jumlah kalsium yang dikonsumsi mempengaruhi absorpsi kalsium. Penyerapan akan meningkat apabila kalsium yang dikonsumsi menurun (Almatsier, 2004). Vitamin D dalam bentuk aktif 1,25(OH)D3 merangsang absorpsi kalsium melalui langkah-langkah kompleks. Vitamin D meningkatkan absorpsi pada mukosa usus dengan cara merangsang produksi-protein pengikat kalsium. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan asam. Asam klorida yang dikeluarkan lambung membantu absorpsi kalsium dengan cara menurunkn pH di bagian atas duodenum. Asam amino tertentu meningkatkan pH salura cerna, dengan demikian membantu absorpsi (Almatsier, 2004).

Aktivitas fisik berpengaruh baik terhadap absorpsi kalsium. Laktosa meningkatkan absorpsi bila tersedia cukup enzim laktase. Sebaliknya, bila terdapat defesiensi laktase, laktosa mencegah absorpsi kalsium. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui saluran cerna, dengan demikian memberi waktu lebih banyak untuk absorpsi kalsium. Absorpsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan (Almatsier, 2004).

(19)

optimal dianjurkan adalah 1:1 dalam makanan, konsumsi fosfor yang lebih tinggi dapat mengahambat absorpsi kalsium karena fosfor dalam suasana basa membentuk kalsium fosfat yang tidak larut air (Khomsan, 1996). Faktor lain yang dapat menghambat absorpsi kalsium adalah ketidakstabilan emosional yang dapat mempengaruh efesiensi absorpsi kalsum, seperti stres, tekanan, dan kecemasan. Kurangnya latihan fisik atau olahraga seperti jarang berjalan atau pada orang yang kurang bergerak karena sakit atau terbaring dalam waktu lama dapat menyebabkan kehilangan kalsium tulang 0,5 % setiap bulan dan mengurangi kemampuan untuk menggantinya (Guthrie&Picciano, 1995).

BAB III

METODE PENULISAN

(20)

3.1. Metode Pengumpulan Data

Metode Angket

Metode ini dilakukan pada banyak sumber. Kami melakukan penyebaran angket pada Mahasiswa dengan rata-rata umur antara 16-20 tahun dan 21-25 tahun, beberapa persen diantaranya ada Masyarakat umum dengan kisaran umur antara 26-30 tahun dan 31-35 tahun. Jumlah angket yang disebar berjumlah 57 angket melalui media online seperti, Line Chat, WA Chat, Facebook dengan menggunakan media Google Form. Penyebaran angket diaksanakan pada Sabtu, 31 Desember 2016.

3.2 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskripsi kualitatif. Data-data yang penulis peroleh berupa data angket. Data tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam bentuk rangkaian paragraf yang dilengkapi dengan skema dan gambar. Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah memahami materi yang penulis sajikan.

BAB IV

(21)

4.1 Analisa data

Berdasarkan agket yang telah disebar, penulis ingin mengetahui kesukaan masyarakat umum dengan makanan dan olahan coklat dan susu, pernahkah mereka mencampurkan keduanya, dan reaksi yang ditimbulkan setelah memakannya secara bersama-sama. Hasil yang di dapatkan sebagai beikut :

1. Responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 orang (36,8%) dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 36 orang (63,2%).

2. Kebanyakan responden yang mengisi angket adalah dari kalangan mahasiswa dengan kisaran umur antara 16-20 tahun sebanyak 52 orang (91,2%), 2 orang dengan kisaran umur 21-25 tahun (3,5%), 2 orang kisaran umur 26-30 tahun (3,5%), dan 1 orang dengan kisaran umur 31-35 orang (1,8%).

3. Semua responden menyukai susu dan olahannya, satu responden tidak suka dengan coklat dan olahannya.

(22)

5. Kebanyakan responden bereaksi biasa-biasa saja setelah memakannya sebanyak 47 orang (82,5%), 7 diantaranya mual (12,3%), 1 diantaranya pusing (1,8%), dan 2 orang lainnya diare (3,5%).

6. Banyak responden diantaranya memakan keduanya secara perlahan-lahan sedikit demi sedikit sebanyak 52 orang (91,2%), dan 5 orang lainnya dalam sekali makan (8,8%).

7. Responden melakukannya dalam kurun waktu beberapa kali dalam seminggu sebanyak 14 responden (24,6%) dan beberapa kali dalam sebulan sebanyak 43 responden (75,4%).

8. Responden banyak yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya coklat dan susu tidak boleh dimakan secara bersamaan dalam jumlah dan kurun waktu tertentu karena mempengaruhi daya serap kalsium didalam tubuh sebanyak 34 orang (59,6%), responden yang mengetahuinya sebanyak 10 orang (17,5%), dan 14 lainnya ragu-ragu (24,6%).

Pengaruhnya tehadap tubuh saat makanan coklat yang kaya akan asam oksalat dicampurkan dengan susu yang kaya akan kalsium dan protein didapatkan bahwa:

1. Mengalami mual

2. Mengalami kepala pusing

(23)

4. Rambut kepala terasa kering

5. Bahkan mungkin lebih parah lagi.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh makanan coklat yang dicampurkan dengan minuman susu berpengaruh terhadap tubuh terlebih dalam penyerapan kalsium didalam tubuh. Pengaruh yang paling utama dikarenakan adanya senyawa gabungan antara kalsium dalam susu dan asam oksalat dalam coklat menjadi kalsium oksalat yang dimana kelarutannya dalam tubuh susah untuk melarut sampai pada efek yang membahayakan bagi kehidupan dimana penumpukkan Kristal kalsium oksalat menyebabkan penyakit ginjal pada manusia. Berikut pengaruh yang ditimbulkan terhadap tubuh :

4.2.1 Mual

(24)

menyebabkan mual dan muntah, gastroenteritis biasanya juga mengakibatkan diare. Selain gastroenteritis, mual dan muntah juga sering kali menjadi tanda awal kehamilan. (www.alodokter.com, tentang mual).

4.2.2 Pusing atau Sakit Kepala

Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia atau dilafalkan cephalgia adalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalam kepala: kadang sakit di belakang leher atau punggung bagian atas, disebut juga sebagai sakit kepala. Jenis penyakit ini termasuk dalam keluhan-keluhan penyakit yang sering diutarakan. (id.wikipedia.co, mengenai pusing atau sakit kepala).

4.2.3 Diare

(25)

4.2.4 Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah suatu kondisi ketika material keras yang menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal. Material tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang disaring oleh ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu. Pada sebagian besar kasus, penyakit batu ginjal dialami oleh orang-orang yang berusia 30-60 tahun. Diperkirakan 10 persen wanita dan 15 persen pria pernah mengalami kondisi ini selama hidup mereka. Endapan batu di dalam ginjal bisa disebabkanoleh makanan atau masalah kesehatan lain yang mendasari. Berdasarkan jenisnya, batu ginjal dibagi menjadi empat, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistin. (www.alodokter.com, tentang batu ginjal)

4.3 Upaya Meminimalisir Dampak Negatif

Untuk mengatasi, mengurangi dan meminimalisir dampak negative yang ditimbulkan dari konsumsi susu dan coklat secara bersamaan ialah:

1. Secara Internal

Mengurangi jumlah konsumsi serta menahan diri untuk tidak memakannya secara bersamaan minimal ada selang waktu dalam memakan keduanya, missal dalam selang waktu 1 jam setelah meminum susu atau memakan coklat.

2. Secara Eksternal

(26)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa menjaga pola makan agar tetap sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan remaja yang memiliki pola makan konsumtif.

Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu kecanduan racun yang seharusnya tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh orang yang mengkonsumsi akan menyebabkan penyakit-penyakit yang berbahaya dalam tubuhnya. Menjaga dari sekarang akan lebih baik daripada mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi makanan coklat dan minuman susu akan tetapi tidak terlalu berlebihan dan menjaga selang waktu antara konsumsi keduanya serta tetap mengutamakan menu makanan sehat yang bergizi.

5.2Saran

Saran yang diberikan penulis kepada khalayak adalah sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat luas tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan dan minuman serta tetap mengutamakan makanan sehat.

(27)
(28)

DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Susu, 07 Januari 2017, Pukul 18:41 WIB. 2. http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-susu-sapi

komposisi nutrisi-bahan-makanan.html, 07 Januari 2017, Pukul 18:47 WIB. 3. https://id.wikipedia.org/wiki/Cokelat, 07 Januari 2017, Pukul 19:12 WIB. 4. http://www.amazine.co/39398/makanan-dengan-kadar-kalsium-oksalat

tinggi-sedang-rendah/, 07 Januari 2017, Pukul 19:30 WIB.

5. PENGARUH KALSIUM TERHADAP TUMBUH KEMBANG GIGI

GELIGI ANAK, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, http://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/download/2074/1678, 07 Januari 2017, Pukul 19:34 WIB.

6. Kalsium sebagai mineral makro, Universitas Sumatera Utara

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21426/4/Chapter %20II.pdf, 07 Januari 2017, Pukul 19:37 WIB.

7. Erman Munir, 14 April 2005, Peranan Asam Oksalat Dalam Degradasi Lignoselulosa, Universitas Sumatera Utara, 08 Januari 2017, Pukul 17:46. 8. http://www.lihat.co.id/kesehatan/bahaya-mencampur-susu.html, 09 Januari

2017, Pukul 19:38

9. http://www.alodokter.com/mual, 09 Januari 2017, pukul 20:18

10. https://id.wikipedia.org/wiki/Sakit_kepala, 09 Januari 2017, pukul 20:21 11. https://id.wikipedia.org/wiki/Diare, 09 Januari 2017, pukul 20:23

(29)

LAMPIRAN

Jenis Kelamin

LakiLaki

Perempuan

LakiLaki 21 36.8%

Perempuan 36 63.2%

Usia

10-15 tahun 0 0%

16-20 tahun 52 91.2%

21-25 tahun 2 3.5%

91.2% 26-30 tahun 2 3.5%

31-35 tahun 1 1.8%

36-40 tahun 0 0%

Suka dengan minuman seperti susu atau olahannya?

Ya

Tidak

Ya 57 100%

Tidak 0 0%

Suka dengan makanan manis seperti coklat dan olahannya?

(30)

Tidak

Ya 56 98.2%

Tidak 1 1.8%

Pernahkah anda mencampurkan dan memakan keduanya bersamaan?

Pernah 34 59.6%

15.8% Jarang 6 10.5%

Kadang 9 15.8%

Tidak Pernah 5 8.8%

Tidak Tahu 3 5.3%

59.6%

Apa yang anda rasakan setelah mencampurkan keduanya baik saat memakannya atau sesudah memakannya?

82.5%

Mual 7 12.3%

Pusing 1 1.8%

Rambut Terasa Kering 0 0%

Diare 2 3.5%

Lebih Parah 0 0%

Biasabiasa saja 47 82.5%

Saat memakannya bersamaan biasanya anda memakannya seperti apa?

Perlahanlahan

(31)

Perlahanlahan 52 91.2%

Sekali makan 5 8.8%

Biasanya anda melakukannya dalam kurun waktu?

Beberapa kali dalam sehari 0 0%

Beberapa kali dalam seminggu 14 24.6%

Beberapa kali dalam sebulan 43 75.4%

Tahukah anda jika makanan coklat dan minuman susu tersebut dicampurkan sangat mempengaruhi daya serap terhadap kalsium?

Ya

Tidak

Mungkin

Ya 10 17.5%

Tidak 34 59.6%

Mungkin 14 24.6%

Fakta mengenai Susu jika dicampurkan dengan

coklat

Number of daily responses

60

45

30

(32)

Referensi

Dokumen terkait