• Tidak ada hasil yang ditemukan

India Geliat Baru Kekuatan di Dunia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "India Geliat Baru Kekuatan di Dunia"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Sampai tahun 1990-an, dunia masih memandang sebelah mata kepada India, sebuah

negara miskin dengan penduduk satu miliar lebih yang penuh bencana, belum lagi dengan

kemiskinan penduduknya yang menjadi warna utama India. Namun kini, negeri dengan jumlah

penduduk terbesar kedua di dunia setelah China itu disebut-sebut sebagai negara dengan

pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Ketika banyak negara terpuruk, India justru sedang

gencar membangun. Ternyata India, menyimpan begitu banyak potensi yang dengan cepat

berkembang mengantarkan negara ini sebagai suatu kekuatan baru Asia yang patut

diperhitungkan.

Di negara ini, kita bisa melihat bahwa proses transformasi yang terjadi sejatinya tidak

menggebu-gebu, melainkan berdiri di atas suatu fondasi yang mantap didukung oleh kebijakan

yang berjalan efektif. Selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, India yang mulanya

tergolong sebagai salah satu negara miskin mulai bangkit dan menunjukkan taringnya,

khususnya dalam bidang pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat hingga berpeluang melesat

menjadi negara maju. Dibalik negara yang memang tak punya kekayaan alam berlimpah seperti

halnya di Indonesia ini, nyatanya India tetap masih bisa bergerak dengan sistem pendidikan dan

kualitas pekerja mereka yang kini mendunia.

India memang bukan satu-satunya kekuatan baru di Asia yang sedang mendunia, masih

ada China yang pertumbuhan ekonominya jauh lebih besar dan menjanjikan di atas India. Meski

begitu tranformasi yang terjadi di India dalam 15 tahun terakhir ini tidaklah juga dapat dianggap

remeh. Banyak sektor yang berpotensi besar patut diperhitungkan di India. Mulai dari industri

(2)

komunikasi yang menghasilkan sumber daya manusia India berkualitas internasional, sampai

kepada industry farmasi dan transportasi. Semuanya berjalan dengan fondasi yang begitu mantap

di India, perlahan tapi pasti saling menjalin dalam menyumbang kemajuan bagi negeri ini. Maka

tidak mengherankan kini India menjelma menjadi sumber tenaga kerja, mitra, pelanggan, pesaing

sehingga banyak perusahaan asing yang tertarik untuk berinvestasi dan berbisnis di India.

Bagaimana negara India membenahi diri dalam perbaikan di sektor ekonominya serta seperti apa

geliat kemajuan yang sesungguhnya di India, inilah yang akan coba dibahas dalam makalah

kami.

A. Faktor Kemajuan Ekonomi India

India mulai berubah, dari perekonomian yang terbelakang dengan status sebagai salah

satu negara termiskin di dunia menjadi calon pemain utama di dunia. India maju karena

perkembangan sektor teknologi informasi dan industry film, yang justru tidak dikontrol oleh

pemerintah. Dua sektor itu menjadi katalisator pembangunan ekonomi. Mata pemerintah India

kemudian terbuka dan melepaskan kontrol-kontrol yang ketat terhadap bisnis-bisnis lain.

Sebab terbesar mengapa India memiliki potensi pertumbuhan yang begitu besar dalam

jangka panjang adalah hanya karena populasinya lebih muda dan tumbuh lebih cepat daripada

China. Populasi India diperkirakan bertambah 350 juta jiwa pada tahun 2030, lebih banyak

kelahiran dibandingkan dengan Amerika serikat, Eropa Barat, dan China bila digabungkan

sekalipun. Sebaliknya, angkatan kerja India akan terus tumbuh paling tidak selama empat dekade

atau lebih. Bagaimanapun juga tingkat kesuburan India akan menurun, berarti keluarga masa

depan memiliki lebih sedikit anak-anak untuk ditunjang, dan pengeluaran akan lebih banyak

(3)

kombinasi dari angkatan kerja yang meningkat dan kesuburan yang menurun ini sebagai

“tabungan kependudukan” yang pernah membantu kekuatan ledakan pertumbuhan ekonomi

negara-negara macan di Asia Timur dari tahun 1960-an hingga awal tahun 1990-an.1

Hal lain yang menjadi kekuatan India adalah munculnya para usahawan baru yang

handal. Perusahaan-perusahaan kecil akan lebih dinamis dan dipimpin oleh para wirausahawan

generasi baru yang mengambil resiko lebih besar karena diperkirakan mereka adalah jiwa muda

yang kreatif dan selalu siap untuk berinovesi. Itulah mengapa kebanyakan perusahaan

internasional lebih memilih melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan kecil hingga

menengah yang memiliki omset sebesar 10 juta USD hingga 100 juta USD. Hal ini tidak terlepas

dari bakat- bakat terbaik dari Indian Institute of Technology (IIT) dan Indian Institute of

Management (IIM) mengalir dan dipekerjakan diperusahaan kelas menengah yang kualitas

lulusannya setara dengan Wharton dan Massachusetts Institute of Technology. Hasilnya adalah

perusahaan-perusahaan masa depan di India akan lebih dinamis.

Hal lain yang juga berperan sebagai potensi yang dimiliki oleh India adalah produktivitas

yang dimiliki oleh India yang secara meyakinkan terus tumbuh sebesar 2,5% selama dua dekade

terakhir. Tetapi hal ini akan terus bertumbuh mengingat banyaknya liberalisasi industri, tingkat

melek huruf yang meningkat dari 18% pada tahun 1951 menjadi 65% pada saat ini. Keterbukaan

India yang meningkat terhadap perdagangan luar negeri, yang melonjak dari nilai 15% dari PDB

pada tahun 1991 yang saat ini menjadi 26%.2

(4)

Kemajuan ekonomi India utamanya ditopang oleh kemajuan dalam bidang teknologi

informasi. India memiliki sumber daya manusia yang melimpah dalam bidang ini. Ditambah

dengan upah tenaga kerja yang lebih murah dibandingkan dengan negara-negara lainnya, tak

heran jika kemudian banyak perusahaan multinasional (MNCs) yang bergerak dalam bidang

teknologi informasi menginvestasikan modalnya di India. Bangalore (sekarang bernama

Bengaluru) dan Hyderabad merupakan dua kota yang memiliki perkembangan yang paling cepat

dalam bidang teknologi informasi sehingga disebut sebagai Lembah Silikon dari India (Silicon

Valley of India). Sektor lain yang memicu pertumbuhan ekonomi India adalah industri otomotif

(TVS dan Bajaj merupakan dua merk kendaraan bermotor dari India yang sudah memasuki pasar

Indonesia), farmasi, dan tentunya industri film.

Kemajuan yang dicapai India tidak terlepas dari liberalisasi ekonomi yang diberlakukan

tahun 1991 pada masa Perdana Menteri PV Narasimha Rao dan Menteri Keuangan Manmohan

Singh. Liberalisasi ini mengakhiri monopoli negara di banyak sektor dan mengizinkan investor

asing menggeluti bisnis domestik. Kedua pemimpin tersebut mencetuskan perlunya generasi

India menguasai dunia IT agar mereka dapat memperoleh ilmu pengetahuan komputer setinggi

mungkin agar dapat bekerja dan mencari solusi sistim aplikasi disetiap perusahaan besar dari

negara- negara yang sudah menerapkan komputerisasi dalam pemerintahannya. Perdana Menteri

Rao memanggil Manmohand Singh untuk mengisi posisi kabinet dalam pemerintahannya

sebagai Menteri Keuangan, Rao memberikan wewenang besar kepada Singh untuk mencari

solusi bagi generasi muda India agar mereka dapat menjadi Generasi handal dibidang Sains dan

Tehnology, Singh memulai gebrakannya dibidang reformasi pendidikan, semua sekolah

pemerintah diberikan subsidi besar untuk peningkatan kualitas pengajarnya, dalam empat tahun

(5)

dan Amerika, untuk menimba ilmu sebanyak mungkin supaya mereka cakap dan siap mentranfer

pengetahuan tersebut kepada generasi muda India.

Pengajar dari India Institutes of Technology (I.I.T) dikirimkan belajar di MIT Boston

maupun Princenton University di AS, demikian juga ke Universitas bergengsi di Oxford dan

Stanford di Inggris dan sejumlah elit University lainnya di Eropa dan Canada, hanya dalam 5

tahun pertama pertumbuhan ilmu pengetahuan dan tehknology di India sangat pesat

perkembangannya. Akhir tahun 1998 Dunia digegerkan dengan tembusnya seorang ahli

komputer dari India dengan system surat elektroniknya dibeli oleh Bill Gates seharga 400 Juta

US Dollars, domain email hotmail melalui MSN system tersebut bukanlah buatan microsoft

Amerika melainkan hasil karya seorang pemuda kasta rendah yang berasal dari daerah

Andrapradesh yang bernama Sabeer Bathia.

Saber adalah salah satu Mahasiswa yang dikirimkan oleh pemerintahan Vaj Vayee untuk

belajar keras system komputer di Inggris, dan beberapa mahasiswa lainnya guna mencapai

penguasaan IT tersebut, seluruh dana yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan India berhasil

untuk meningkatkan ilmu pengetahuan warganya dan perbedaan kasta sedikit demi sedikit pudar

sebab diberikannya kesempatan terbuka secara menyeluruh kepada rakyat India untuk belajar IT

dan Tehnology . Menjelang akhir kepemimpinan Narashima Rao, rakyat India menaruh harapan

penuh kepada Mohan Sigh untuk memimpin India agar program pengembangan IT dan

Tehnology dapat terus dilanjutan di India, Kini lihatlah betapa berjayanya Rakyat India

dipenjuru dunia, Sekolah Kedokteran mereka yang berlokasi di Puney dibanjiri mahasiswa asing.

Kini sektor pendidikan India mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam bidang

(6)

adalah Indian Institute of India (IIT), Indian Institute of Science (IISc), All India Institute of

Medical Sciences (AIIMS), dan National Institute of Technology (NIT) sekaligus juga menjadi

salah satu faktor yang berperan penting dalam kemajuan India.

Perusahaann Komputer kelas kakap dunia membuka kantor cabang terbesar di Banglor

dan Andrapradesh, jutaan orang kaya baru tampil di India. Ratusan ribu pekerja IT asal India

berkerja di New York pada perusahaan elit, City Bank Corp, dikomandani Vikram S. Pandit

sampai hari ini, Oracle dan Cysco dijalankan oleh Expart India dan banyak lagi perusahaan

terkemuka di dunia telah dipimpin oleh orang India.

B. Kemajuan-Kemajuan Capaian India

Begitu banyak hal dari berbagai sektor yang diraih India dalam perjalanan berbenah

dirinya. Mulai dari kemajuan ilmu pengetahuan, industri dan teknologi informasi, pembenahan

infrastruktur transportasi, sampai kepada industry perfilman Bollywood-nya. Dalam bidang

kemajuan ilmu pengetahuan India adalah salah satu contoh bagaimana sistem dan kualitas

pendidikan yang baik bagi generasi muda menunjang terus tumbuh dan berkembangnya dengan

baik sumber daya manusia di negeri tersebut. Hal yang paling mendasar yang dapat dilihat

sebagai acuan terus tumbuh dan berkembangnya sumber daya manusia yang ada di India adalah

meningkatnya tingkat melek huruf yang pada tahun 1951 hanya berada di kisaran 18% dan terus

meningkat setiap tahunnya hingga sekarang keberhasilan tingkat angka melek huruf telah

mencapai 65%. Pada sensus 2001 lalu, Kerala, salah satu negara bagian di wilayah Selatan India

berhasil mencapai tingkat melek huruf tertinggi (91 persen) di seluruh India setara dengan

(7)

India pada sisi lain memiliki visi kedepan yang berupaya meyakinkan bahwa negara ini

dapat memenuhi permintaan masa depan untuk pekerja berpengetahuan di dalam dan luar negeri.

India beberapa waktu lalu menghasilkan lulusan perguruan tinggi sebesar 3,1 juta orang per

tahun, tetapi angka ini berlipat ganda pada tahun 2010. Jumlah perguruan tinggi teknik menanjah

tumbuh 50% menjadi 1600 hingga tahun 2007. Tentu saja tidak semuanya cukup baik untuk

menghasilkan lulusan berkelas dunia layaknya lulusan sekolah unggulan seperti IIT, yang hanya

menerima 3.500 dari 178.000 pendaftar pada tahun 2002.

India sendiri memang dikenal memiliki lembaga pendidikan tinggi yang diakui dunia.

Selain IIT, juga ada Indian Institute of Science (IISc) yang berlokasi di Bangalore. Tahun 2003,

IISc yang telah didirikan sejak tahun 1909 dimasukkan ke dalam daftar 300 perguruan tinggi top

duniaShanghai Jiao Tong University, salah satu universitas ternama di China. IIT sendiri berada

pada urutan ketiga teratas setelah Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Universty of

California Berkeley untuk bidang teknologi. Adapun untuk bidang sains, IIT berada pada urutan

ke-36, dan ada di posisi ke-50 sebagai universitas terbaik di dunia. Seluruh pengakuan ini di

dasarkan pada kenyataan di lapangan yang memperlihatkan para alumnus IIT menduduki

posisi-posisi penting di perusahaan-perusahaan tingkat dunia.3

Institusi pendidikan lainnya seperti All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), oleh

majalah Newsweek dimasukkan dalam ranking 10 besar institusi ternama di seluruh dunia dalam

hal penanganan pasien. Selain dari ketiga lembaga itu, beberapa lembaga pendidikan tinggi lain

memang dirancang untuk menjdi center of excellence di India.

(8)

Dalam bidang industri dan teknologi keunggulan India terlihat dalam hal perangkat lunak

dan ilmu komputer sedang memasuki seluruh spektrum industri. Walaupun saat ini dibandingkan

dengan China, India merupakan ikan kecil dalam bidang manufaktur namun negara India sedang

menggali wilayah industri yang justru lebih bernilai yakni perangkat lunak, desain, dan

pelayanan. Peran ekonomi India juga tersembunyi dengan baik. Sebuah perangkat nirkabel

terbaru Motorolla, saklar jaringan Cisco, atau peralatan tayang Philip, akan terbaca “Made in

China” pada bagian baliknya, tetapi sebagian besar perangkat lunak dan teknologi multimedia

integrasi yang memberikan margin keuntungan nyata bisa jadi dikembangkan di India4.

Kota-kota seperti Bungalore, Pune, dan Hyderabad adalah pusat-pusat rekayasa yang memiliki misi

penting bagi General, Microsoft, SAP, Intel, Texas Instrumen, dan raksasa teknologi lainnya.

Dengan memberikan peningkatan pada sumber yang besar yang terdiri dari insinyur dan

ilmuwan nasional, perusahaan-perusahaan ini telah berkembang ke bidang konsultasi,

pengalihdayaan untuk proses bisnis, dan pelayanan litbang (riset dan pengembangan). Saat ini

perusahaan industri teknologi informasi India menjadi mata rantai penting pada rantai inovasi,

mulai dari mobil dan pesawat terbang hingga farmasi. Kekuatan India dalam perangat lunak yang

ditanam, sementara itu, berkembang menjadi lebih bernilai dengan semakin banyaknya fungsi

mobil, elektronik rumah tangga, dan peralatan mesin berkonversi kedalam tapis silikon.

Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa industri perfilman India merupakan industri

perfilman terbesar di dunia. Industri perfilman Bollywood di Mumbai, Maharashtra saja

diketahui memproduksi lebih dari 800 hingga 1000 film per tahunnya, belum lagi ditambah

produksi film di negara bagian lainnya. Perlu diketahui pula bahwa Bollywood lahir lebih dulu

ketimbang Hollywood. Bollywood berdiri di tahun 1899 dengan produksi film pendek, 11 tahun

(9)

sebelum kehadiran Hollywood yang baru muncul di tahun 1910 dengan melodrama biografi.

Bollywood memiliki tiga milyar penonton dari seluruh dunia. Bisa dikatakan dalam hal

penonton, Bollywood telah mengambil alih posisi Hollywood di tahun 2004 dan semenjak itu

pun terus memimpin.

Industri film di India merupakan industri layar lebar terbesar di dunia bahkan telah

mengalahkan Hollywood dalam jumlah produksi film. Industri film ini mempunyai peran yang

sangat besar dalam menyerap tenaga kerja5. Sebanyak 2,3 juta orang India bekerja di sektorini.

Perkembangan sektor film ini mulai terlihat setelah adanya modernisasi perfilman India. Industri

perfilman mulai melakukuan modernisasi dari alat-alat perekam, sistem suara hingga teknik

editing. Modernisasi dalam perfilman tersebut akhirnya membawa film-film India menjadi box

office di dunia. Industri film India adalah industriu layar lebar terbesar di dunia menyangkut

jumlah produksi setiap tahunnya. Menurut data dari Central Board of Film Certification of India,

pada tahun 2003 telah diputar 877 film cerita India di bisokop-bioskop. Jika dibandingkan

dengan data dari Motion Picture Association of America (MPAA) yang mengeluarkan 473 film

cerita produksi AS pada tahun yang sama. Ini menunjukkan geliat industri perfilman India

semakin gencar memproduksi film. Dengan adanya modernisasi di bidang industri film ini, India

berhasil mengumpulkan pundi-pundi uang darinya. Menurut catatan United Kingdom Film

Council diketahui bahwa pada tahun 2001 pendapatan India dari industri budaya ini total sebesar

1,01 miliar dollar AS yang terdiri dari penjualan tiket dalam negeri sebesar 809 juta dollar AS

dan ekspor film India yang mencapai 117,9 juta dollar AS Industri film India sering kali disebut

sebagai Bollywood, untuk menganalogikannya dengan Hollywood AS6. Sesungguhnya

5Irwan Suhanda (ed),Op Cit.,hlm.43

(10)

Bollywood adalah salah satu unsur penting yang membentuk seluruh struktur industry perfilman

India. Bollywood menunjuk kepada terminology film-film berbahasa Hindi, bahasa nasional

India. Tetapi saat ini film Bollywood sudah memasukkan unsur bahasa Inggris di dalamnya

sebagai indikator modernisasi, seperti film My Name is Khan yang mengambil latar tempat di

kota Washington DC AS dan film 3 Idiots.

Kemajuan industri perfilman di India lagi-lagi tak lepas dari adanya modernisasi yang

dilakukan pemerintah India dalam bidang teknologi informasi. Reputasi teknologi informasi

India turut mempengaruhi berkembangnya pusat-pusat industri outsourcing untuk teknologi

perfilman. Salah satu bidang yang dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan asing, terutama AS

dan Eropa, adalah teknologi animas dan special effect film. Perusahaan-perusahaan asing

tersebut memakai jasa outsourcing India karena alasan lebih modern dan India mematok harga

75% lebih murah dibandingkan dengan perusahaan AS. Film-film produksi Hollywood seperti

Sinbad dan Ali Baba and The Forty Thieves, menyewa perusahaan outsourcing dari India untuk

animasi dan special effect film.

Di bidang farmasi India juga dikenal sangat spetakuler dan diperhitungkan di arena

global. India memasok 40% kebutuhan dunia untuk obat-obatan curah (bulk). India dewasa ini

mampu memproduksi obat-obatan jauh lebih murah dari negara manapun yaitu hanya separuh

biaya produksi di Amerika Serikat. Dengan modal intelektual yang sangat kuat, India mampu

memproduksi hingga 10 obat generik dalam setahun, sementara produsen asing hanya maksimal

2 produk. India saat ini juga mengincar pasar pelayanan medis.Dengan ongkos 80% lebih rendah

di banding di AS, beberapa perusahaan di AS sedang menjajagi jasa perawatan kesehatan di

(11)

Ekspor produk farmasi India tidak hanya ke negara-negara berkembang tetapi juga AS,

Kanada, Jerman, Perancis dan negara Amerika Latin. Sukses industri farmasi India juga tak lepas

dari modernisasi yang telah diterapkannya. Indutsri ini berhasil melakukan lompatan kelas, dari

yang semula sekadar sebagai industri pengolahan (processing) menjadi industri yang sangat

canggih (shopisticated) dengan teknologi manufaktur yang sangat maju, peralatan yang modern,

dan kontrol kualitas yang ketat. Ekspor produk obat-obatan India, menurut data Direktorat

Intelijen Komersial dan Statistik (DGCIS), meningkat 15,57% selama kurun1999-2000, 20,73%

pada 2000-2001, 11,13% pada 2001-2002, dan 21,2% pada 2002-20037. Dewasa ini, setidaknya

ada 20.000 perusahaan farmasi India yang 260 diantaranya skala besar dan menengah. Dari

jumlah ini, sekitar lebih dari 45 perusahaan sudah mendirikan cabang atau fasilitas di luar negeri

Nama-nama besar seperti Ranbaxy, Dr. Reddy’s, Wockhardt, Cipla, Nicholas Piramal. Lupin

Laboratories, dan Sun Pharmaceutical Industries bukan lagi nama asing di jajaran pemain global

dunia.Cipla adalah salah satu produsen anti-HIV termurah di dunia.

C. Penutup

Strategi pembangunan yang ada di India dengan menitikberatkan kepada pembangunan sumber daya manusia melalui pembangunan berbagai universitas

(12)

teknik yang berkualitas yang mampu menghasilkan berbagai lulusan insinyur terbaik yang dapat bersaing dengan insinyur-insinyur dari lulusan universitas kenamaan yang berada di Amerika Serikat dan Eropa lainnya.

Hal ini terbukti dengan berbagai perusahaan internasional seperti IBM, General Electric, dan Microsoft yang masing-masing menginvestasikan milliaran USD dan mempekerjakan puluhan ribu orang India untuk bekerja pada mereka di India. Bahkan, Bangalore, salah satu kota yang ada di India kini menjadi salah satu pusat industri IT dunia.

Berbagai bidang yang terus bergeliat seperti industri dan teknologi, film, juga farmasi semakin menunjukan India dimata Internasional. Negara dengan jumlah penduduk terpadat nomor dua di dunia ini semakin melangkah pasti menunjukan diri sebagai raksasa baru Asia.

REFERENSI

http://www.Sinthya Tegela.com/public/09HI-SOSPOL.pdf

Irwan Suhanda (ed), India Bangkitnya Raksasa Baru Asia (Jakarta: Kompas, 2007)

(13)

“INDIA : GELIAT KEKUATAN BARU DI ASIA”

ANGGOTA KELOMPOK:

1. MAHARINI NURPRASTYO 2. NURHASANAH

3. RIZKI MUHAMMAD

JURUSAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Referensi

Dokumen terkait

Konsepsi perlindungan anak dari berbagai bentuk kejahatan seperti Eksploitasi Seksual Komersial Anak (selanjutnya disebut ESKA) telah dipertegas dalam berbagai ketentuan

Dalam kasus fuzzy, rute tercepat tidak dapat secara langsung ditetapkan, karena jika biaya ruas didefinisikan menggunakan biaya-ruas-fuzzy maka ada kemungkinan rute tercepat

Berdasarkan Gambar diketahui dari 28 (dua puluh delapan) titik yang tersebar secara umum sudah berada didalam batas kendali namun terdapat 2 titik yang diluar

Untuk mencari atribut pembelah yang membelah dataset dengan tingkat homogenitas maksimum, maka setiap atribut dari dataset harus dicari nilai Gini  Index-nya. Namun

Berdasarkan lingkup kajian yang ada maka penelitian ini difoskuskan pada: (1) optimalisasi metode sintesis zeolit dari abu layang secara alkali hidrotermal untuk

Efektivitas dan efisiensi dari kegiatan yang dilaksanakan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah selama ini sering berduplikasi antar proyek sehingga diharapkan

[r]

Du Pont System pada ROI memadukan antar rasio perputaran investasi dengan margin laba dan memperlihatkan bagaimana kedua rasio itu saling berinteraksi dalam