M
PROG
JURUSAN T
UNI
BAHAN AJAR
MEKANIKA TANAH I
OLEH: SUPRIYONO
GRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
N TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK
NIVERSITAS GADJAH MADA
JOGJAKARTA
I.
BUTIR TANAH
Tanah dapat terdiri dari bebe
butiran dan pori-pori rongga u
butiran dan air pori dan tanah
padat atau butiran, pori-pori ud
Vs = Volume bahan padat
Vv = Volume poni (void)
Vw = Volume air
Va = Volume udara
V = Volume total
Ws = berat bahan padat
Ww = berat air
Wa = berat udara (diangga
W = berat total
Hubungan antara Komponen T
1. Berat jenis tanah (G) & be
Berat jenis bahan : p
volume yang sama
SIFAT — SIFAT UMUM TANAH
Rongga:
1. Udara penuh
2. Udara + air
3. air penuh
berapa bagian. Tanah yang kering terdiri dari p
udara, tanah kenyang air atau jenuh terdiri dari
ah basah (tidak jenuh) terdiri dari tiga bagian ya
i udara dan air pori.
at (volume butiran)
gap = 0)
n Tanah
berat volume bahan butiran ( )
: perbandingan antara berat bahan dengan bera
padat atau
padat atau
yaitu bagian
Berat volume bahan b
2. Angka pori (e) & kadar po
Angka pori : perbandingan
Kadar pori (porosity = n)
Kadar pori : perbandingan
3. Derajat kenyang air (S)
Perbandingan antara v
Dalam desimal atau %
4. Kadar air tanah (w)
Perbandingan antara b
Dalam %
5. Berat Volume Tanah (γ)
Secara umum, berat
total (termasuk butiran
& tanah).
n butiran (γs) : perbandingan antara berat & volum
pori (n)
an antara volume pori dengan volume bahan pad
an antara pori dengan volume seluruh tanah
a volume air dengan volume pori
%
a berat air dengan berat butir
t volume tanah adalah perbandingan antara be
an dan air) dengan volume total tanah (termasuk ume
adat
berat tanah
Hal —hal khusus tenta
a. berat volume basa
dan udara (W) den
γb =
V
W
b. berat volume keri
kering (berat butira
γk =
V
Ws
c. berat volume keny
d. berat volume teren
Hubungan Antar Parameter
1. Hubungan antar angka po
Keduanya dapat men
Makin padat suatu tan
Dalam praktek; e = (0,3
n = (26
e = (0,6
n = (40
2. Hubungan antara berat ba
Jika tanah mempunyai ka
Berat tanah basah: W tang γ
sah perbandingan antara berat butiran tanah ter
engan volume total tanah (V)
ering : perbandingan antara berat tanah dalam
tiran tanah) dengan seluruh volume tanah
γk digunakan untuk ukuran kepadatan tanah (dry
nyang air
endam
pori (e) dengan kadar pori (n)
enunjukkan kepadatan tanah
tanah, e dan n makin kecil karena volumenya ber
0,3 5 — 1) untuk pasir
26—50)%
0,67—1) untuk lempung
40—60)%
basah (W) dengan berat kering (Wk)
kadar air sebesar w
= Ws + Ww
termasuk air
am keadaan
dry density)
Bila tanah dikeringkan
Wk = Ws
Contoh:
Tanah beratnya W = 10
Kadar air w = 25 %
Berapa berat tanah jika
Wk =
w
W
25
,
0
1
10
1
+
=
+
=
3. Hubungan antara berat
(G,e,w,S)
an (air diuapkan) Ww = 0 ; berarti beratnya me
10kg
jika dikeringkan?
kg
8
=
jenis, angka pori, kadar air dan derajat ke
Diambil volume bahan pad
Vv
Vs=1 Vvc.(c=
Vs
Vv
)
V = 1 + e Vs + w
Ws = G. 1 = G
Ww = w .Ws = w .G
Vw = w.Ws = w.G
Vw =
w
Y
G
w
.
menjadi W =
kenyang air
Maka hubungan antara G, e, w
4. Hubungan antara berat vo
(w)
5. Hubungan antara , G, e, p
a. Berat volume kering
Dari rumus γk =
V
Ws
V
Wk
=
b. Berat volume basah den
c. Berat volume tanah keny
• Pada kondisi kenyan
d. Berat volume tanah tere
• Berat butir-butir ta
dipindahkan
• Maka berat butir-buti
, w, S adalah
t volume basah ( ), berat volume kering ( ), dan
, pada kondisi kering, basah, kenyang air & terend
V
Ws
maka γk =
e
G
+
1
dan gambar butir tanahengan kadar air w
nyang air ( saturated)
ang air S = 1
rendam (tanah dalam air)
tanah beratnya berkurang sebesar berat
utirnya: W’ = Ws + Vs. w
an kadar air
ndam
• Berat volume tanah d
• Dari rumus terdahulu
Satuan : T/m3 Kg/dm3 Gr/cm3
Catatan:
e
n
Hasil :
• Kondisi kering
• Kondisi basah
• Kondisi kenyang ai
• Kondisi terendam
Contoh :
1. Hitung harga dari
γ
a. Tanah pasir de
e = 1
b. Tanah lempung
e=0,67 & e=1
dengan berat jenis G = 2,66 dengan angka pori e
ng yang mempunyai berat jenis G=2,70 dengan a
engan G = 2,65 dan e = 0,35
rumus-rumus berat volu terhadap n
ri e = 0,35 &
Universitas Gadjah Mada
2. dengan cara yang sama
Pasir k = 1,325
Ditanyakan:
a. berat volume kering; derajat kenyang air; angka pori; dan kadar pori
tanah
b. seandainya tanah ini menjadi kenyang air berapa kadar airnya
Jawab:
mencari angka pori
mencari S :
3. Suatu sample tana
dikeringkan dan be
w, e, n, k, & ?
Cara 1: Diagram Blok
Pada kondisi kenyang
Dikeringkan
Maka berat air : Ww =
Volume air
Volume butir
Volume pori
Volume tanah total
Dari data tersebut dima
Berat volume mula-mu
33
ila tanah menjadi kenyang air
S=1
nah, keadaannya kenyang air beratnya 102,8 gr.
beratnya menjadi 73,4 gr. G tanah = n 2,741, dit
g air : W1 = Ws + Ww = 102,8 gr
imasukkan dalam rumus-rumus yang ada :
Universitas Gadjah Mada
Cara 2 : Menggunakan rumus yang ada
• Kadar air dihitung dengan persamaan: W1 = Wk (1+ w) w = 40 %
%. Hitung Berat volume kering?
b. Tanah berkadar air 30 %, dengan kadar air ini derajad kenyang airnya naik 20 %. Berapa volume air yang ditambahkan:
a. pada 1,5 m3 tanah b. pada 25 kg tanah
Jawab:
5. a. Tanah mempunya
sehingga berat vo
dipadatkan seban
harus disediakan?
b. Tanah mula-mula
Jika tanah mula-m
yai Berat volume kering 1,2 gr/cm3. Tanah d volume kering = 1,5 gr/cm3. Untuk volume tana anyak 1250 m3. Berapa banyak tanah tidak pa n?
la berangka pori 1,2 dipadatkan sehingga angka
mula 1500 m3. Berapa volume tanah setelah dipa
dipadatkan
nah setelah
padat yang
gka pori 0,8.
Jawab:
Prinsip Umum:
a. Tanah asal mempu
mempunyai ,
b. Tanah semula mempu
Diagram blok dengan
PERCOBAAN LABORATORI 1. Menentukan kadar air tana
Kadar air →
Yang harus diketahui
punyai berat volume kering , dipadatkan
punyai e1 dipadatkan sehingga mempunyai e2 n Vs = 1
RIUM nah
Ww = berat air yang ada dalam tanah
Ws = berat butir tanah
Sampel = 10 — 50
kemudian dikeringkan
Pada keadaan basah b
W2 = Ws
∴Berat air dalam tanah
Catatan: suhu oven ko
2. Menentukan berat volume
yang harus dicari :
W = berat tanah, terma
V = volume tanah, term
W = ditimbang
V dengan beberapa ca
a. tanah kohesif
1) memotong
2) cincin baja
− ditekan
− seperti
b. Tanah keras
Gumpalan/poto
raksa
0 gram tanah yang masih basah, ditimbang
n dalam oven, setelah kering ditimbang lagi W2.
h berat tanah W1 = Ws + Ww setelah dikeringkan
ah Ww = W1 - W2
konstan 105 - 110 °C
e tanah
masuk air dalam tanah
rmasuk pori dalam tanah
cara:
basah — tidak terlalu keras
ng membentuk kubus/balok
ja tajam : diketahui φ & tingginya
ankan ke dalam tanah
rti cetakan
tongan, kaca ditempeli beberapa paku, mangkok
g misal W1,
an beratnya
Dengan mema
ditekan masuk
c. Menentukan B
diperlukan a
w no. 1)
d. Menentukan B
Berat butira
Mencari vo
berlubang k
1) Piknome
2) Piknome
3) Piknome
→ berat
4) Piknome
→ ditimb
Skema penentuan b.j.
Maka berat butiran tan
Berat air yang volumen
akai lempeng kaca yang ditempeli paku gumpa
k ke dalam air raksa.
Berat Volume kering Tanah (= ukuran kepadatan
atau (seperti pada no. 2) dan kadar air tanah
Berat Jenis Tanah
iran tanah Ws menimbang tanah yang telah kering
volume butir tanah Vs dengan botol piknome
g kapiler sangat halus)
meter kosong ditimbang → beratnya W1
meter diisi butiran tanah kering → ditimbang W1 meter diisi dengan air sampai penuh (tanpa butir
ratnya W3
meter diisi butiran tanah, kemudian diisi air sam
imbang W4
anah: Ws = (W2 — W1) enya = volume butiran tanah
palan tanah
tan)
ah w (seperti
ring
meter (tutup
utiran tanah)
e. Menentukan A
Dari G &
Setelah e d
Memeriksa kep
Berat volum
Berat volum
Yang khusu
ii) dengan
cone me
boto
plat
pasi
bera
volu
botol dii
− plat
− tana
− bera
− Boto
men i) dengan
tanah k kerikil/b ujung seperti tanah = ditimba
Angka Pori dan kadar pori tanah
e diketahui:
epadatan tanah di lapangan dicari
lume basah →
lume kering →
usus; penentuan volume contoh tanah (V)
n cara kerucut (“sand
method)
tol transparan, kerucut dan
at dasar berlubang
sir berbulir/seragam/uniform
rat volume konstan = ,
lume = V0
diisi pasir, ditimbang → w1
at dasar diletakkan diatas tanah
nah digali (V)
rat tanah galian (W) dengan kadar air (w)
otol + pasir dibalik dan dipasang, keran dibu
engisi kerucut & lubang galian (V + V0) an silinder pengambil sampel
h kohesif & tidak mengandung il/batu - batu. Silinder baja, tajam dipukul, didapat rti cetakan sehingga volume h = volume silinder, beratnya
bang
− Kran
W1
-Volu
volu
volu
sehi
w dik
iii) Dengan
Plat das
pompa b
− muk
− plat
− tana
− kada
ran ditutup, botol dan pasir ditimbang W2
- W2 = berat pasir yang mengisi kerucut & luban
olume kerucut + lubang → pas
lume kerucut (V0) → diketahui
lume sampel tanah yang dicari → V = V1 — V0
hingga V dan W diketahui → dapat dicari
diketahui → dapat dicari
an cara balon karet (“Rubber Balloon Method”)
asar berlubang, gelas ukuran terisi air,
a berupa bola karet, balon karet
uka tanah diratakan
at dasar diletakkan
nah dibawahnya digali & diukur/dikumpulkan → W
dar airnya (w), volume (V) dipasang seperti gamb
ang galian
asir uniform
W (berat)