• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengolahan Telur Asin di SMKN 1 Pacet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengolahan Telur Asin di SMKN 1 Pacet"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari).

Di Indonesia, terutama di pulau Jawa telur asin biasanya diproduksi dash telur bebek pelari (Anas platyrhynchos domesticus) yang memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarna hijau-kebiruan.

Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya nasi jamblang, dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan yang melaut atau orang yang bepergian untuk waktu lama biasa membawa telur asin untuk bekal.

(2)

Telur asin adalah produk makanan Cina yang diawetkan dan dibuat dengan merendam telur itik dalam air garam, atau kemasan setiap telur di tempat yang lembab, asin arang. Di supermarket Asia, telur ini kadang-kadang dijual tertutup lapisan tebal asin pasta arang. Telur juga dapat dijual dengan pasta arang yang telah dihapus, dibungkus plastik, dan dikemas vakum. Dari proses penggaraman, telur asin memiliki aroma asin, telur sangat cairan putih dan sebuah perusahaan bertekstur, bulat kuning yang berwarna oranye-merah cerah.

Telur asin biasanya direbus atau dikukus sebelum dikupas dan dimakan sebagai bumbu untuk bubur atau dimasak dengan makanan lain sebagai penyedap. Putih telur memiliki, rasa asin yang tajam. Kuning merah oranye kaya, lemak, dan rasanya kurang asin. Kuning telur dihargai dan digunakan dalam kue bulan Cina untuk melambangkan bulan.

Telur asin juga dapat dibuat dari telur ayam, meskipun rasa dan tekstur akan sedikit berbeda, dan kuning telur akan kurang kaya.

Telur asin yang dijual di Filipina menjalani proses curing yang sama, dengan beberapa variasi bahan yang digunakan. Mereka diwarnai merah untuk membedakan mereka dari telur itik segar.

(3)

penjual telur asin yang sudah sangat terkenal adalah di daerah brebes.

Industri telur asin di brebes sendiri sangat banyak dengan berbagai pilihan kualitas nya, mereka mempunyai cap sendiri-sendiri dan biasa dapat di lihat pada kulit telur dengan stampel, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, "kering" dan jika digigit tidak mengeluarkan cairan, juga tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat.

Telur asin adalah telur itik yang dikemas dalam bak dan ditutup dengan campuran arang yang telah digiling halus dalam air garam. Setelah 6 minggu sampai 3 bulan, kuning telur menjadi keras dan putih menjadi asin seiring garam berdifusi masuk. Mereka dimasak dan membersihkan sampai mendidih selama 10 menit. Biasanya digunakan dalam kari dan sebagai hors d'oeuvres. Kuning telur digunakan dalam kue bulan Cina. Umumnya di Cina dan Asia Tenggara.

(4)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang diungkapkan dengan pertanyaan berikut:

1. Bagaimana teknik mengasinkan telur asin yang terbaik? 2. Berapa lama proses pengasinan telur asin?

3. Bagaimana ciri – ciri telur unggas yang bisa diasinkan?

4. Bagaimana cara menentukan banyaknya bahan yang harus digunakan untuk memperoleh rasa yang paling enak?

5. Bagaimana tahap – tahap pengolahan telur asin yang benar? 6. Bagaimana cara pengolahan atau pembuatan telur asin yang

baik untuk di konsumsi?

7. Bagaimana cara menyimpan telur asin agar awet dan bertahan lama?

8. Bagaimana cara untuk mengetahui kandungan gizi yang terkandung di dalam telur asin?

9. Peristiwa apa yang terjadi dalam proses pengasinan telur ayam atau telur bebek?

10. Apa saja keuntungan dari pengasinan telur unggas? 11. Apa saja hal – hal yang perlu diperhatikan dalam proses

pengolahan telur asin?

C. Pembatasan Masalah

Dari indentifikasi masalah sebelumnya, maka penulis membatasi 5 masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengolah telur asin di SMKN 1 Pacet?

(5)

3. Bagaimana ciri telur unggas yang layak diasinkan?

4. Bagaimana cara menyimpan telur asin agar bertahan lama? 5. Apa saja keuntungan dari pengasinan telur unggas?

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, masalah, maka perumusan masalah dapat disusun sebagai berikut:

1. Cara mengolah telur asin di SMKN 1 Pacet

2. Peristiwa yang terjadi dalam proses pengasinan telur asin 3. Ciri telur unggas yang layak diasinkan

4. Cara menyimpan telur asin agar bertahan lama 5. Keuntungan dari pengasinan telur unggas

E. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui cara mengolah telur asin di SMKN 1 Pacet 2. Untuk mengetahui peristiwa yang terjadi dalam proses

pengasinan telur

3. Untuk mengetahui ciri telur unggas yang layak diasinkan 4. Untuk mengetahui cara menyimpan telur asin agar bertahan

lama

5. Untuk mengetahui keuntungan dari pengasinan telur unggas

F. Manfaat Penelitian

Dari tujuan perumusan masalah diatas, diharapkan penulis dan pembaca dapat:

(6)

2. Mengetahui peristiwa yang terjadi dalam proses pengasinan telur

3. Mengetahui ciri telur unggas yang layak diasinkan

4. Mengetahui cara menyimpan telur asin agar bertahan lama 5. Mengetahui keuntungan dari mengasinkan telur unggas

BAB II

KAJIAN TEORI

Menurut Zubaidah, (2007) bahwa fungsi kajian teori meliputi: (1) mengetahui sejarah masalah penelitian, (2) membantu memilih prosedur, (3) memahami latar belakang teoritis masalah penelitian, (4) mengetahui manfaat penelitian sebelumnya, (5) menghindari duplikasi, dan (6) memberikan pembenaran pemilihan masalah penelitian.

A. Pengertian Pengolahan

A1. Proses, cara, perbuatan mengolah;

A2. Bahasa formal dari

pengerjaan, penggarapan, penggodokan

A3. Sebuah proses mengusahakan atau mengerjakan sesuatu supaya menjadi lebih sempurna.

(7)

Menurut penulis, arti kata dari pengolahan adalah sebuah kegiatan untuk membuat atau mengolah sesuatu menjadi sesuatu yang baru.

B. Pengertian Telur Asin

B1. Menurut Wikipedia, Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari).

(8)

B3. Telur asin adalah telur itik yang dikemas dalam bak dan ditutup dengan campuran arang yang telah digiling halus dalam air garam

B4. Telur asin adalah telur yang diawetkan dengan cara diasinkan dengan cara diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak, Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur bebek (itik), bisa juga untuk telur-telur yang lain.

C. Profil SMKN 1 Pacet

C1. SMK Negeri 1 Pacet adalah SMK yang lahir pada tahun 2003 sebagai kelas jauh dari SMK Negeri 3 Cianjur, pada mulanya memiliki siswa sebanyak 58 orang yang belajar menumpang di masyarakat dengan sarana dan prasarana terbatas serta pendidik dan tenaga kependidikan merupakan tenaga sukarela.

(9)

ternama di Jakarta. Sekolah ini berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan mampu mengolah beragam dedaunan sayur-mayur menjadi keripik. Produksi keripik daun singkong, daun wortel, daun bayam, daun lokat maya (tanaman liar), hingga bubuk cabai keriting diolah dengan cara modern. Produk olah siswa program pengolahan hasil pertanian ini diberi merek pasar “Edutekpan”. Pemasarannya tidak saja di seputar daerah wisata Pacet dan Puncak, tetapi juga masuk ke pasar modern

C3. SMKN 1 Pacet dibangun pada 2003 dalam bentuk rintisan. Pada awal sekolah ini tanah milik Tn. Abah Ibin, kemudian Tn. Haji Akib dibangun sekolah ini sebagai sekolah kejuruan. Pada tahun 2007, sekolah baru saja peresmian oleh orang-orang pemerintah dan Tn. Haji Akib sebagai pemimpin

D. Hipotesis

(10)

yang terlalu panas ataupun terlalu tinggi agar bertahan lebih lama.

(11)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metodelogi

Penulis menulis karya tulis ini menggunakan 4 cara, yaitu:

 Observasi : penulis mengunjungi suatu tempat

untuk membuat karya tulis ini.

 Deskriptif : penulis banyak

mengambil referensi

dari internet.

 Pendekatan non-eksperimen : penulis menganalisa pengolahan telur

asin, tetapi tidak dipraktekkan.

 Wawancara : penulis bertanya kepada narasumber

di tempat penelitian.

B. Populasi dan Sampel

(12)

 Sampel : Telur Bebek Asin di SMKN 1 Pacet, Cianjur

C. Variabel

Penulis menggunakan 2 variabel, yaitu:

 Variabel X : Pengolahan Telur Asin

 Variabel Y : Di SMKN 1 Pacet

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian penulis tentang pengolahan telur asin dilakukan di SMKN 1 Pacet, Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 20 sampai 21 Desember 2013.

E. Sumber Data

Penulis mendapat informasi tentang pengolahan telur asin dari:

 Narasumber (siswa SMKN 1 Pacet yang menjadi pemandu)

(13)

F. Prosedur Penelitian

Penulis mendapat banyak informasi dari berbagai sumber, yaitu:

 Wawancara dengan pemandu : Penulis mendapat berbagai penjelasan

dan informasi tentang cara mengolah

telur asin yang benar dari narasumber

 Internet : Selain mendapat penjelasan dari

(14)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis selama 2 hari di SMKN 1 Pacet, penulis membuat hasil penelitian, yaitu

sebagai berikut:

A.

Cara pengolahan telur asin di SMKN 1 Pacet

Cara mengolah telur asin di SMKN 1 Pacet dibagi menjadi 3 cara, yaitu:

1.

Dengan menggunakan bata merah

2.

Dengan menggunakan pasta atau abu

3.

Dengan mencelupkannya di air garam

BAHAN

1) Telur bebek yang bermutu baik (30 butir)

2) Abu gosok atau bubuk batu bata merah (1 ½ liter) 3) Garam dapur ( ½ kg)

4) Air bersih secukupnya

ALAT

(15)

3) Kompor

4) Alat pengaduk

5) Stoples untuk menyimpan telur

Langkah – langkah dalam pembuatan telur asin:

1. Cuci dan bilas telur.

2. Amplas bagian cangkang telur, jika cangkang telur sudah tipis, jangan teruskan mengamplas cangkang telur.

3. Buat larutan atau adonan yang akan digunakan dalam pengasinan telur.

 Untuk pengolahan dengan bata merah dan abu gosok, campurkan bata merah yang telah dihaluskan atau abu gosok dengan garam dan perbandingannya harus 1:1 (sebanding). minggu di dalam tempat tertutup jika menggunakan cara pengolahan dengan bata merah atau abu gosok. Jika menggunakan larutan air garam, maka celupkan telur di dalam larutan air garam selama 1 – 2 minggu.

5. Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih.

(16)

7. Rebus telur yang telah dicuci dan telur asinpun sudah siap disajikan.

B. Peristiwa – peristiwa yang terjadi pada proses pengasinan a. Saat pengamplasan, pori – pori kulit telur terkelupas

yang memudahkan masuknya garam ke dalam telur. b. Pengasinan merupakan proses penetrasi NaCL yang

diasinkan dengan cara difusi (peristiwa mengalirnya suatu zat dalam pelarut berkonsetrasi rendah). Garam berfungsi sebagai pengawet dan pemberi rasa (favour), sementara air sebagai media difusi (carrier)

C. Ciri – ciri telur yang layak diasinkan

a. Rendam telur di dalam air bersih kurang lebih 2 menit. Perhatikan saat merendam “jika telur mengapung” berarti telur tersebut jelek (jangan digunakan).

b. Kualitas bagian dalam

i. Putih dan kuning telur kental

ii. Posisi kuning telur masih berada pada putih telur iii. Tidak ada noda atau bintik darah pada putih atau

kuning telur c. Kualitas bagian luar

i. Bentuk dan warna kulit (warnanya tidak gelap) ii. Permukaan telur tidak retak

(17)

D. Untuk cara menyimpan telur asin yang benar ialah telur asin harus ditempatkan pada suhu yang optimal karena jika suhu tempat penyimpanan terlalu tinggi, maka akan mempercepat pembusukan dan kelembapan juga harus sedang.

E. Keuntungan dari proses pengasinan telur unggas

a. Telur yang diasinkan bersifat stabil, dapat disimpan tanpa mengalami proses perusakan

b. Rasa amis telur akan berkurang, tidak berbau busuk dan rasanya enak

c. Telur unggas bisa bertahan lebih lama daripada sebelum diasinkan

F. Tesis

Dari penjelasan yang telah penulis jelaskan diatas, terbukti bahwa peristiwa yang terjadi saat pengasinan telur asin adalah peristiwa difusi, cara menyimpan telur asin yang benar yaitu telur asin harus disimpan di tempat yang temperaturnya sedang dan tempat yang sejuk, beberapa ciri telur yang layak diasinkan yaitu cangkang telur tidak retak dan bagian tekstur kuning dan putih telurnya kental, serta salah satu keuntungan dari pengasinan telur unggas yaitu agar telur tersebut bertahan lebih lama dari biasanya.

(18)
(19)

BAB V

1. Terbukti bahwa cara pembuatan di SMKN 1 Pacet dibagi menjadi 3 cara yaitu Dengan menggunakan bata merah, dengan menggunakan pasta atau abu, dan dengan mencelupkan telur unggas di air garam

2. Terbukti bahwa proses yang terjadi saat pengasinan telur asin adalah proses difusi

3. Terbukti bahwa telur unggas yang layak diasinkan yaitu telur berkualitas unggul dengan ciri:

a. Rendam telur di dalam air bersih kurang lebih 2 menit. Perhatikan saat merendam “jika telur mengapung” berarti telur tersebut jelek (jangan digunakan).

b. Kualitas bagian dalam

i. Putih dan kuning telur kental

ii. Posisi kuning telur masih berada pada putih telur

iii. Tidak ada noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur

c. Kualitas bagian luar

(20)

ii. Permukaan telur tidak retak iii. Bagian – bagian pada telur utuh iv. Kulit telur bersih

4. Terbukti bahwa cara menyimpan telur asin yang benar yaitu telur asin harus disimpan di tempat yang temperaturnya sedang dan tempat yang sejuk.

5. Terbukti bahwa keuntungan dari pengasinan telur unggas yaitu rasa amis telur akan berkurang tidak berbau busuk dan rasanya enak, telur unggas bisa bertahan lebih lama daripada sebelum diasinkan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis akan mengurutkan implikasi dalam permasalahan berikut:

1. Akan terbukti bahwa pengolahan telur asin di SMKN 1 Pacet menggunakan 3 cara yaitu menggunakan bata merah, abu, dan air garam. Namun menurut hasil wawancara penulis, cara pengolahan dengan pasta atau abu gosok adalah cara yang terbaik

2. Akan terbukti bahwa proses atau peristiwa yang terjadi saat proses pengasinan telur adalah proses difusi yaitu peristiwa mengalirnya suatu zat dalam pelarut berkonsetrasi rendah

(21)

4. Akan terbukti bahwa telur asin akan bertahan lebih lama jika disimpan di tempat yang suhu dan kelembapannya sedang

5. Akan terbukti bahwa pengolahan telur asin memiliki banyak manfaat, beberapa manfatnya yaitu telur tersebut bertahan lebih lama dari biasanya, rasa amis telur akan berkurang tidak berbau busuk dan rasanya enak, telur unggas bisa bertahan lebih lama daripada sebelum diasinkan

C. Saran

a. Untuk SMP Islam PB Soedirman

1. Seharusnya mata pelajaran KTI dibahas lebih dalam agar saat ilmu tersebut dipraktekkan, siswa – siswi tidak menemui kesulitan dalam menulis laporan 2. Sebaiknya mata pelajaran KTI di SMP Islam PB.

Soedirman dipertahankan karena tidak menutup kemungkinan ilmu menulis laporan akan digunakan pada jenjang – jenjang setelah SMP

b. Untuk SMKN 1 Pacet

1. Sebaiknya pihak sekolah sudah mempersiapkan bahan dan alat untuk pengolahan agar peneliti bisa mengetahui tahap pembuatan produk

2. Seharusnya hasil pengolahan tersebut sudah dipersiapkan sebelumnya untuk diperlihatkan kepada peneliti

(22)

peneliti terjawab dan kalau bisa kakak pembimbing memberi penjelasannya tidak hanya tergantung pada pertanyaan peneliti

c. Untuk Pemerintah Daerah Setempat

(23)

DAFTAR PUSTAKA

1. Alam, Nur. 2012. Karya Tulis Ilmiah, Jakarta: Yasma PB. Soedirman

2. Warisno. 2005. Membuat Telur Asin Aneka Rasa. Solo: AgroMedia.

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Telur_asin diakses pada tanggal 14/12/2013

4. http://en.wikipedia.org/wiki/Salted_duck_eg g diakses pada tanggal 16/12/2013

5. http://www.dictionarycentral.com/definition/salted-duck-eggs.html diakses pada tanggal 19/12/2013

6. http://artikata.com/arti-372452-pengolahan.html diakses pada tanggal 19/12/2013

7. http://sinonimkata.com/sinonim-160931-pengolahan.html

diakses pada tanggal 19/12/2013

8. http://kumpulantugaskuliahpertanian.blogspot.com/

2012/03/pengertian-pengolahan.html diakses pada tanggal 19/12/2013

9. http://id.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_makanan diakses pada tanggal 19/12/2013

10. http://smkn1Pacet.siap-sekolah.com/2012/05/15/wajah-lain-smk-pertanian/ diakses pada tanggal 21/12/2013

(24)

DAFTAR RIWAYAT PENULIS

Farah Fairuz Luthfiiah adalah seorang siswi kelas 9F di SMP Islam PB. Soedirman, Cijantung, Jakarta Timur.

Penulis lahir di Purwokerto, 21 September 1999. Ia adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Penulis memiliki seorang adik laki – laki yang bernama Maulana Noor Faiq Al Farouq. Ia memiliki ayah yang bernama Syamsul Huda dan ibu yang bernama Ervina Dian Haryati. Sekarang penulis bertempat tinggal di Mahoni Tanjung

Barat Town House Kav. 5, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Penulis memiliki hobi menggambar, berkreasi, mendengarkan lagu, browsing, travelling, dll.

Tempat pertama kali penulis menimba ilmu yaitu di Plai Group Ath – Thaariq Singaraja, Bali dan dilanjutkan ke TK Ath – Thaariq Singaraja, Bali. Lalu penulis harus pindah ke TK Al – Amin di Denpasar, Bali. Tak lama kemudian, penulis pindah ke Bandung, Jawa Barat dan bersekolah di TK Al – Hambra.

(25)

menyelesaikan jenjang pendidikan SD di SDN Ungaran III Yogiakarta (2010-2011) selama 1 tahun lamanya.

Ia melanjutkan sekolahnya sebagai murid kelas 7 di SMP 12 Yogiakarta (2011). Penulis hanya bersekolah selama 2 minggu di sekolah tersebut karena harus mengikuti ayahnya yang dinas di Denpasar, Bali. Jadi ia melanjutkan kelas 7 semester 1 di SMPN 10 Denpasar, Bali (2011). Selanjutnya ia pindah ke Jakarta dan bersekolah di PB. Soedirman International Islamic Junior High School, Cijantung, Jakarta Timur (2012-sekarang) semenjak kelas 7 semester 2 sampai sekarang.

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui organoleptik (rasa, aroma, tekstur,dan bau) telur asin hasil dari pengasinan menggunakan abu pelepah kelapa dengan penambahan sari buah nanas pada

Terlihat pada tabel terjadi penurunan total bakteri dan khamir pada ke-2 produk telur asin selama pengasinan, kecuali pada penggaraman hari ke-20 terjadi kenaikan

dari hasil pengenceran bertingkat dari berbagai konsentrasi jahe yang berbeda dengan pengasinan 7, 10 dan 15 hari pada telur asin..

Pengasinan telur dapat digunakan sebagai usaha menghilangkan bau amis telur itik dengan pengolahan menjadi telur asin. Hal ini memungkinkan karena telur itik memiliki pori-pori

Pembuatan telur asin dengan menggunakan adonan garam yang dicampurkan dengan serbuk bata merah juga memiliki kelebihan yaitu telur asin yang dihasilkan jauh lebih bagus mutunya,

Sedangkan nilai rata-rata warna kuning telur asin berdasarkan level penambahan cengkeh yaitu metode adonan pengasinan pada perlakuan C dengan nilai 3,89, dan

Terlihat pada tabel terjadi penurunan total bakteri dan khamir pada ke-2 produk telur asin selama pengasinan, kecuali pada penggaraman hari ke-20 terjadi kenaikan

Telur asin merupakan salah satu sumber protein hewani yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. UKM yang mengusahan telur asin di Kabupaten Sukoharjo adalah UKM Zaddam. Di