• Tidak ada hasil yang ditemukan

Body Mass Index BMI Berat Badan Tinggi B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Body Mass Index BMI Berat Badan Tinggi B"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Body Mass Index (BMI), Berat Badan, Tinggi Badan, dan

Fat Skinfold

Perempuan

60 tahun di Panti dan Perkumpulan Lan jut Usia

di Surabaya

Myrtati Dyah Artaria*, Yeyen Rahmawati, dan Herin Setianingsih#

*) Departemen Antropologi, dan Sie Antropologi Ragawi Departemen Anatomi & Histologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

#) Departemen Anatomi dan Histologi, Universitas Hang Tuah, Surabaya myrtati@gmail.com

ABSTRAK

Karena adanya resiko obesitas, maka perempuan 60 tahun ke atas harus benar -benar berhati-hati dalam menjaga berat badannya. Tujuan penelitian ini mempelajari resiko obesitas perempuan umur 60 tahun . Juga memperbandingkan mereka dengan remaja tahap akhir; apakah ada perubahan persen penderita obesitas. Sampel perempuan lanjut usia (lansia) berjumlah 80 orang, berasal dari 1 Panti Werda yaitu Hargo Dedali, serta Perkumpulan Lansia Ngagel, dan Erlangga. Perempuan usia remaja akhir (564 orang) yang diukur adalah mahasiswi FISIP Unair dan mahasiswi FK UHT. Variabel yang diukur adalah tinggi, berat badan, triceps dan subscapula fat skinfold. Pada kelompok lansia beberapa variabel tambahan juga diukur, yaitu lipatan lemak di betis dan suprailiaca, serta lingkar lengan, lingkar paha, dan lingkar betis, dan juga tekanan darah sistole dan diastole. Analisis statistik menggunakan Anova (BonFerroni correction), serta penghitungan frekuensi serta statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada ukuran-ukuran tinggi badan, berat badan, dan lipatan lemak kulit di subscapula dan triceps; antara kedua kelompok sampel. Terdapat perubahan rata-rata ukuran-ukuran lipatan lemak di kulit triceps, subscapula, betis ; juga pada tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, lingkar paha, dan lingkar betis; pada kelompok manula dari tahun -ke tahun, dan perbedaan itu signifikan antar kelompok umur lansia. Kelompok umur lansia lebih banyak (54%) yang mempunyai kategori BMI normal, dan hanya 11% yang masuk kategori obese. Sejumlah 18% dari mereka masuk kategori underweight. Jumlah penderita obesitas pada lansia (11 %) mengalami peningkatan dibandingkan dengan jumlah remaja yang mengalami obesitas (0.36%). Dapat disimpulkan bahwa obesitas di kalangan lansia perempuan di Surabaya meskipun mengalami peningkatan dari perempuan usia remaja, belum sampai taraf mengkhawatirkan. Justru harus dikhawatirkan banyaknya kelompok underweight, apalagi kriteria BMI berubah pada kelompok umur 60 ke atas di mana disarankan untuk mempunyai kisaran BMI 25 -27 agar terhindar dari penyakit-penyakit tertentu, termasuk osteoporosis.

(2)

Body Mass Index (BMI), Weight, Body Height, and

Fat Skinfold of Women

≥ 60 years of age in Surabaya

ABSTRACT

Due to the risk of obesity, women ≥60 years of age should really be careful in keeping their weight. The purpose of this research was to study the risk of obesity for women aged 60 years and above. Also comparing them with sample at the final stage of adolescence; is there any change in the percentage of obesity. A sample of 80 elderly women from Hargo Dedali nursing home, as well as elderly club in Ngagel and Erlangga. As many as 564 female teenagers from FISIP Unair and FK UHT were measured. The variables were height, weight, triceps and subscapular skinfolds. There were several other variables measured in the elderly women, such as calves and suprailiaca skinfolds, and circemferences of arm, thigh, and calf; and the sistole and diastole blood pressure. Anova using BonFerroni correction was utilized for calculating the differences between groups. The researchers also exercise d descriptive statistics as well as calculating the frequencies. The results showed that there were significant differences between the two groups of samples in the averages of height, weight, as well as subscapular and triceps fat skinfolds. Gradual changes occurred in the averages of triceps, calves, and subscapular fat skinfolds. There were changes of the averages of height, weight, arm circumference, thigh circumference, calf circumference, at the group of elderly, year after year, and the differences were significant between the age groups of the elderly women. There were more—54%—elderly who had normal BMI category, and only 11% were obese. The percentage of underweight elderly was 18%. The number of obese elderly women—11% was greater than those of adolescents—only 0.36%. It can be concluded that obesity among elderly women in Surabaya although greater than obese adolescents, was not alarming. People should be more concern regarding the number of underweight elderly. More over, it is advisable for people≥60 years of age to have the BMI range of 25-27 to avoid certain diseases including osteoporosis.

Key words: BMI, elderly, teenager, women, obesity, anthropometry

PEN DAH U LU AN

Karena adanya resiko obesitas, maka perempuan 60 tahun ke atas harus benar -benar berhati-hati dalam menjaga berat badannya. Berat dan tinggi badan ideal untuk orang dewasa biasanya tidak akurat untuk para manula. Berdasarkan suatu penelitian (2010) manula perempuan yang sedikit kelebihan berat, mempunyai resiko mortalitas lebih besar dari pada perempuan manula yang mempertahankan berat idealnya . Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari resiko obesitas perempuan umur 60 tahun. Juga memperbandingkan mereka dengan remaja tahap akhir; apakah ada perubahan persen penderita obesitas.

M e t ode da n Ba ha n

(3)

Erlangga; semuanya berlokasi di Surabaya. Perempuan usia remaja (564 orang) yang diukur adalah mahasiswi FISIP U niversitas Airlangga dan mahasiswi FK Universitas Hang Tuah, yaitu dua universitas besar di Surabaya . Variabel yang diukur adalah tinggi badan, berat badan, serta lipatan lemak triceps dan subscapula (fat skinfolds). Pada kelompok lansia beberapa variabel tambahan juga diukur, yaitu lipatan lemak di betis dan suprailiaca, serta lingkar lengan, lingkar paha, dan lingkar betis. Analisis statistik dalam penelitian ini adalah Anova (BonFerroni correction), serta dilakukan penghitungan frekuensi dan statistik deskriptif. BMI (Body Mass Index) adalah a ngka yang diperoleh dari rumus BMI, berdasarkan angka berat badam dan tinggi badan. Hasil penghitungan BMI ini kemudian dapat dibedakan menjadi empat kategori, yaitu barat badan kurang (BMI = 18.5), normal (BMI antara 18.5 -24.9), kelebihan berat badan (BMI antara 25-29.9), dan obese (BMI = 30 ke atas).

H a sil da n Pe m ba ha sa n

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada ukuran-ukuran lipatan lemak triceps dan subscapula, serta tinggi badan dan berat badan lansia dan remaja berbeda secara signifikan di semua variabel.

Tabel 1 menggambarkan perbedaan secara garis besar, rata -rata lipatan lemak di bagian triceps dan subscapula mempunyai selisih antara 1 mm sampai 3 mm, demikian pula tinggi badan dan berat bedan mempunyai selisih rata -rata yang mana apabila dibuat lebih rinci, rata-rata dan deviasi standar masing -masing kelompok umur itu seperti dipaparkan dalam tabel 2.

Perbedaan rata-rata pada variabel-variabel, antara kelompok -kelompok umur remaja dan lansia itu menghasilkan signifikansi yang bermakna di em pat variabel yang diukur (Tabel 3). Hal ini wajar apabila perubahan itu terjadi dari tahun ke tahun, sejalan dengan bertambahnya umur. Perubahan pada ukuran -ukuran tersebut juga terjadi pada kelompok umur lansia, yang mana dari tahun ke tahun perbedaannya bermakna secara signifikan pada semua variabel yang diukur , kecuali tekanan darah sistole dan diastole (Tabel 4). Seperti diketahui, berat badan ideal perempuan manula bisa dihitung berdasarkan BMI nya, yaitu perbandingan antara berat dan tingginya. BMI adalah angka yang cukup dapat diandalkan sebagai indikator body fatness untuk sebagian besar orang, meskipun BMI tidak mengukur secara langsung kandungan lemak tubuh. Namun demikian, penelitian-penelitian terdahulu dapat menyimpulkan bahwa BMI berkorelasi se cara langsung dengan lemak tubuh1, 2

Pada orang dewasa berumur 20 tahun ke atas, BMI diinterpretasi menggunakan standar kategori status berat badan yang dianggap sama pada hampir semua kelompok umur, untuk perempuan maupun laki -laki. Meskipun demikian, un tuk dapat lebih akurat, maka petugas kesehatan harus membuat asesmen lebih lanjut, seperti misalnya ketebalan lemak, evaluasi pola makan, aktifitas fisik, penyakit menurun, dan berbagai screening lain. Lebih jauh lagi, meskipun BMI dan lemak tubuh berkorel asi cukup erat, tetap harus dipertimbangkan variasi berdasar jenis kelamin, ras, dan umur. Variasi itu termasuk pada BMI yang sama, perempuan cenderung mempunyai lemak tubuh lebih banyak dari pada laki-laki. Pada BMI yang sama, individu lansia cenderung me mpunyai lebih banyak lemak tubuh dari pada yang lebih muda. Sementara itu, atlet terlatih cenderung

(4)

Dari beberapa penelitian, ada hubungan yang sangat erat antara BMI dengan penyakit dan kematian. 5 Individu yang mengalami kelebihan berat dan obese mempunyai

resiko lebih besar untuk mengidap berbagai macam penyakit, misalnya type 2 diabetes, jantung koroner, hipertensi, stroke, kanker, dan penyakit saluran pe rnafasan. 6

Perlu diingat bahwa grafik yang biasa digunakan untuk memantau berat berdasar tinggi badan, sering tidak dapat diandalkan dengan baik untuk perempuan di atas 60 tahun. The National Institutes of Health merekomendasi bahwa para perempuan manula mempertahankan BMI nya antara 25 -27, karena ini dapat melindungi yang bersangkutan dari osteoporosis, misalnya. Umumnya, berat badan perempuan lansia bisa sedikit lebih berat dari pada berat ideal perempuan yang berumur lebih muda.

Berdasarkan penelitian tahun 2006, di "American Journal of Clinical Nutrition," alternatif lebih bagus yang dapat digunakan dari pada BMI, untuk individu di atas 75 tahun, adalah waist-to-hip ratio. Dikatakan bahwa jika nilainya lebih dari 0.8 maka individu tersebut mempunyai res iko lebih besar terhadap mortalitas yang disebabkan oleh penyakit cardiovascular.

Sim pula n

Dapat disimpulkan bahwa obesitas di kalangan lansia perempuan di Surabaya meskipun mengalami peningkatan dari perempuan usia remaja, belum sampai taraf

mengkhawatirkan. Justru harus dikhawatirkan banyaknya kelompok underweight, apalagi kriteria BMI berubah pada kelompok umur 60 ke atas di mana disarankan untuk

mempunyai kisaran BMI 25 -27 agar terhindar dari penyakit-penyakit tertentu, termasuk osteoporosis.

Da ft a r P ust a k a

1

Mei Z, Grummer-Strawn LM, Pietrobelli A, Goulding A, Goran MI, Dietz WH. Validity of body mass index compared with other body -composition screening indexes for the assessment of body fatness in children and adolescents. American Journal of Clinical Nutrition2002;7597–985.

2

Garrow JS and Webster J. Quetelet's index (W/H2) as a measure of fatness.International Journal of Obesity1985;9:147–153.

3

Prentice AM and Jebb SA. Beyond Body Mass Index. Obesity Reviews. 2001 August; 2(3): 141–7.

4

Gallagher D, et al. How useful is BMI for comparison of body fatness across age, sex and ethnic groups? American Journal of Epidemiology 1996;143:228–239.

5

World Health Organization. Physical status: The use and interpretation of

anthropometry. Geneva, Switzerland: Wor ld Health Organization 1995. WHO Technical Report Series.

6

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Statistik deskriptif sampel wanita lanjut usia dan remaja

n Min Max Mean S

W R W R W R W R W R

TRICEP

(mm) 80 55 4 4 27 24 12,3 11,2 5,20 5,05

SUBSCAP

(mm) 80 55 3 10 28 28 13,0 16,5 5,18 3,79

TB (cm) 80 562 127 141 163,5 179 146,6 154,1 7,19 5,24

BB (Kg) 80 564 32 31,8 77 81 50, 1 46,9 11,10 6,82

Catatan: n=jumlah sampel, min=nilai minimal, max=nilai maximal, mean=rata -rata,

s=deviation standard, W=wanita lanjut usia, R=remaja perempuan, tricep=lipatan lemak kulit pada bagian triceps, subscap=lipatan lemak kulit pada bagian subscapula, TB=tinggi badan, BB=berat badan.

Tabel 2. Rata-rata dan standar deviasi lipatan lemak triceps, subscapula, tinggi badan dan berat badan pada masing-masing kelompok umur.

Triceps Subscap TB BB

Umur

(tahun) n Mean s n Mean s n Mean s n Mean s

16 0 0 1 158 1 48

17 0 0 13 155 4,73 13 45 7,11

18 8 9 3,01 8 16 3,78 195 154 5,49 196 47 7,62

19 19 13 5,86 19 17 3,37 226 154 5,09 226 47 5,89

20 14 12 4,50 14 16 3,57 101 154 5,55 102 47 6,83

21 10 9 4,65 10 15 3,61 19 155 4,09 19 46 4,89

22 3 10 6,06 3 19 8,14 4 156 1,80 3 50 3,55

23 1 8 1 14 1 151 1 44

25 0 0 1 154 1 46

27 0 0 1 155 1 46

60 23 15 5,70 23 15 5,15 23 150 5,42 23 55 12,39

70 32 13 4,63 32 14 4,58 32 149 6,08 32 51 9,27

80 16 8 3,26 16 9 3,99 16 141 5,41 16 44 9,93

90 9 13 4,82 9 12 5,17 9 139 7,95 9 42 6,52

Total 135 135 642 643

Catatan: n=jumlah sampel, mean=rata -rata, s=deviation standard, tricep=lipatan lemak kulit pada bagian

(6)

Tabel 3. Signifikansi perbedaan antar variabel pada perempuan remaja dan lansia

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

TRISEP

Between

Groups 613,2184 9 68,14 2,899557 0.0038 Within Groups 2937,319 125 23,50

Total 3550,537 134

SUBSCAP

Between

Groups 821,0806 9 91,23 4,739773 0.0000 Within Groups 2406,001 125 19,25

Total 3227,081 134

TB

Between

Groups 5427,207 13 417,48 14,5212 0.0000 Within Groups 18054,7 628 28,75

Total 23481,91 641

BB

Between

Groups 2741,966 13 210,92 4,0497 0.0000 Within Groups 32760,2 629 52,08

Total 35502,17 642

Catatan: tricep=lipatan lemak kulit pada bagian triceps, subscap=lipatan lemak kulit pada bagian

(7)

Tabel 4. Signifikansi perbedaan antar variab el pada perempuan lansia

Groups 407,6928 3 135,8976 5,987001 0,001 Within Groups 1725,107 76 22,69878

Total 2132,8 79

SUBSCAP

Between

Groups 382,9832 3 127,6611 5,754918 0,001 Within Groups 1685,904 76 22,18295

Total 2068,888 79

SUPRA

Between

Groups 333,297 3 111,099 3,454086 0,021 Within Groups 2444,503 76 32,16451

Total 2777,8 79

BETIS

Between

Groups 504,675 3 168,225 6,024136 0,001 Within Groups 2122,313 76 27,92516

Total 2626,988 79

TB

Between

Groups 1343,697 3 447,8989 12,44235 0,000 Within Groups 2735,842 76 35,99792

Total 4079,539 79

LLENGAN

Between

Groups 154,2492 3 51,41641 3,309931 0,024 Within Groups 1180,583 76 15,53398

Total 1334,832 79

LBETIS

Between

Groups 214,1671 3 71,38904 4,737184 0,004 Within Groups 1145,315 76 15,06993

Total 1359,482 79

BB

Between

Groups 1879,017 3 626,3389 6,055147 0,001 Within Groups 7861,371 76 103,4391

Total 9740,388 79

DIASTOLE

Between

Groups 1652,182 3 550,7272 1,211556 0,311 Within Groups 34546,71 76 454,5619

Total 36198,89 79

SISTOLE

Between

Groups 281,4754 3 93,82514 0,855462 0,468 Within Groups 8335,512 76 109,6778

Gambar

Tabel 1. Statistik deskriptif sampel wanita lanjut usia  dan remaja
Tabel 3. Signifikansi perbedaan antar variabel pada perempuan remaja dan lansia
Tabel 4. Signifikansi perbedaan antar variab el pada perempuan lansia

Referensi

Dokumen terkait

Proses wawancara yang dilakukan terhadap pasangan ini menemukan bahwa terjadinya mahar nikah disebabkan munculnya kesepakatan diantara mereka berdua.. Dalam persepsi

Kode program penyelesaian persamaan difusi neutron 2-dimensi dengan metode Jacobi paralel yang ditulis dalam bahasa C++ dan intel TBB telah berhasil dibangun dan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca untuk memperbaiki dan memotivasi diri untuk belajar agar senantiasa meningkatkan harga dirinya untuk

Custom union ini adalah bentuk antara dari integrasi ekonomi, yakni bentuk antara dari perdagangan bebas di antara anggota, tetapi tidak ada sistem tarif bersama, dengan bentuk

KARTU INVENTARIS BARANG (KIB) E ASET TETAP

Penyediaan fasiliti yang mesra OKU dapat memberikan keselesaan kepada pelajar OKU dan dengan itu pelajar OKU tersebut dapat tinggal dan belajar dengan selesa

Jalur ini lebih ditawarkan kepada mereka yang memiliki latar belakang yang kuat dalam sains, misalnya sarjana sains (astronomi, fisika, matematika, geofisika, meteorologi,

Bahan utama yang digunakan dalam produksi bioetanol adalah tetes tebu/ molases.. Tetes tebu atau molases merupakan hasil samping dari tahap kristalisasi pada