FORMULA DID TA 2018
FORMULA PENGALOKASIAN DANA INSENTIF DAERAH
KATEGORI
Penilaian Komposit Kinerja Hasil penilaian K/L
Hasil
Kinerja Komposit Kinerja
KATEGORI PENGELOLAAN KEUANGAN,
PELAYANAN DASAR PUBLIK & KESEJAHTERAAN
(1) Indikator Pengelolaan Keuangan dan Kesehatan Fiskal APBD: •Local Taxing Power(Realisasi PDRD/PDRB Non Migas)
•Quality of Spending: (Realisasi Belanja Modal/Realisasi Belanja)
•Quality of Budget Planning: (Realisasi Belanja APBD/Pagu Belanja APBD) •Fiscal space: (Realisasi Pendapatan Nonearmarked/Realisasi Pendapatan) •Realisasi SILPA/Total Belanja
(5) Indikator Kesejahteraan Masyarakat
(Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kualitas Hidup):
•Persentase Penduduk Miskin (persentase penduduk dibawah Garis Kemiskinan) •Indeks Pembangunan Manusia
(2) Indikator Pelayanan Dasar Publik Bidang Pendidikan:
•Rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk berusia 15 atau 25 tahun ke atas •Angka Partisipasi Murni SMP (APM SMP)
•Harapan Lama Sekolah (HLS)
(3) Indikator Pelayanan Dasar Publik Bidang Kesehatan: •Persentase Baduta Stunting
•Persentase bayi lima tahun yang mendapatkan imunisasi lengkap •Persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan
(4) Indikator Pelayanan Dasar Publik Bidang Infrastruktur: •Persentase Rumah Tangga dengan Akses Air Minum yang Layak •Persentase Rumah Tangga dengan Akses Sanitasi yang Layak •Persentase Jalan dengan Kondisi Pelayanan Mantap
Penentuan kategori nilai masing-masing level pemerintahan (12 kategori nilai AA+ s.d. DD-)
Penentuan daerah Penerima: Berdasarkan kategori nilai tertentu (BB)
Penetapan Alokasi Per Daerah : Nilai Kategori sesuai cluster Pagu Alokasi per daerah
Mekanisme Penilaian
Daerah Penerima Alokasi:
Daerah dengan kategori nilai tertentu (minimal BB)
Kategori
Kesehatan Fiskal dan
Pengelolaan
Keuangan Daerah
Kesejahteraan Masyarakat Pelayanan Dasar Publik Bidang
Pendidikan
Pelayanan Dasar Publik Bidang
Kesehatan
Pelayanan Dasar Publik Bidang
Infrastruktur
Kesehatan Fiskal dan
Pengelolaan
Keuangan Daerah
Kesejahteraan Masyarakat Pelayanan Dasar Publik Bidang
Pendidikan
Pelayanan Dasar Publik Bidang
Kesehatan
Pelayanan Dasar Publik Bidang
Infrastruktur
Kesehatan Fiskal dan
Pengelolaan
Keuangan Daerah
Kesejahteraan Masyarakat Pelayanan Dasar Publik Bidang
Pendidikan
Pelayanan Dasar Publik Bidang
Kesehatan
Pelayanan Dasar Publik Bidang
Infrastruktur
Total nilai peningkatan kinerja + Total Nilai Akhir Capaian Kinerja 2
Perhitungan selisih rasio riabel tahun 1 dan tahun
t-2
Perhitungan indeks variabel tahun t-1
ilai peningkatan kinerja
Pemberian nilai (minimal 0, maksimal 4) emberian nilai (minimal 1,
maksimal 4)
Indikator
•
Local Taxing Power
(Realisasi PDRD/PDRB Non Migas)
•
Quality of Spending
: (Realisasi Belanja Modal/Realisasi Belanja)
•
Quality of Budget Planning
: (Realisasi Belanja APBD/Pagu Belanja APBD)
•
Fiscal space
: (Realisasi Pendapatan
Nonearmarked
/Realisasi Pendapatan)
•
Realisasi SILPA/Total Belanja
Tujuan
Meningkatkan Kualitas APBD, yang dicerminkan oleh semakin meningkatnya kemandirian fiskal, kualitas belanja daerah
yang semakin baik, dan pengelolaan fiskal yang baik.
K/L Penilai: Kemenkeu
Daerah Penerima Alokasi: daerah dengan kategori nilai tertentu
Cara Penilaian:
Sumber Data: Pemda dan BPS
METODOLOGI PENILAIAN (1) : KATEGORI KESEHATAN FISKAL DAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
Indikator
Rata-rata lama sekolah (RLS) [Rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 atau 25 tahun ke atas untuk
menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani]
Angka Partisipasi Murni SMP (APM SMP) [Proporsi anak sekolah pada suatu kelompok usia tertentu yang bersekolah pada
jenjang yang sesuai dengan kelompok usianya (sekolah menengah pertama)]
Harapan Lama Sekolah (HLS) [Lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di
masa mendatang]
ujuan
K/L Penilai: Kemenkeu
Daerah Penerima Alokasi: daerah dengan kategori nilai tertentu
Cara Penilaian:
umber Data: BPS
METODOLOGI PENILAIAN (2): KATEGORI PELAYANAN DASAR PUBLIK BIDANG
PENDIDIKAN
Indikator
Persentase Baduta Stunting (Status gizi yang didasarkan pada indeks Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) yang merupakan
padanan istilah
stunted
(pendek) dan
severely stunted
(sangat pendek)
Persentase bayi lima tahun yang mendapatkan imunisasi lengkap (Proporsi jumlah bayi lima tahun (balita) yang telah
mendapatkan imunisasi lengkap terhadap keseluruhan jumlah bayi di suatu wilayah)
Persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan (Proporsi jumlah persalinan yang mendapatkan penanganan/pertolongan dari
tenaga kesehatan terhadap keseluruhan jumlah persalinan di suatu wilayah)
ujuan
K/L Penilai: Kemenkeu
Daerah Penerima Alokasi: daerah dengan kategori nilai tertentu
Cara Penilaian:
umber Data: BPS dan Kemenkes
METODOLOGI PENILAIAN (3): KATEGORI PELAYANAN DASAR PUBLIK BIDANG
KESEHATAN
Komposit antara capaian kinerja (tahun terakhir) dan perbaikan kinerja (selisih dua tahun terakhir)
Indikator
Persentase Rumah Tangga dengan Akses Air Minum yang Layak (Proporsi jumlah rumah tangga yang mempunyai akses terhadap
sanitasi layak dibandingkan dengan jumlah seluruh rumah tangga di suatu wilayah).
Persentase Rumah Tangga dengan Akses Sanitasi yang Layak (Proporsi jumlah rumah tangga yang mempunyai akses terhadap
sanitasi layak dibandingkan dengan jumlah seluruh rumah tangga di suatu wilayah).
Persentase Jalan dengan Kondisi Pelayanan Mantap (Proporsi panjang jalan dengan kondisi pelayanan mantap dibandingkan
total panjang jalan)
ujuan
K/L Penilai: Kemenkeu
Daerah Penerima Alokasi: daerah dengan kategori nilai tertentu
Cara Penilaian:
umber Data: BPS dan KemenPUPR
METODOLOGI PENILAIAN (4): KATEGORI PELAYANAN DASAR PUBLIK BIDANG
INFRASTRUKTUR
METODOLOGI PENILAIAN (5) : KATEGORI PENGENTASAN KEMISKINAN
Indikator
Persentase Penduduk Miskin (persentase penduduk yang
berada dibawah Garis Kemiskinan (GK))
ujuan
Mendorong daerah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui penurunan angka kemiskinan.
Penilai: Kemenkeu
Daerah Penerima Alokasi : daerah dengan kategori nilai tertentu
Cara Penilaian: komposit antara Apresiasi tahun terakhir dan Kinerja
dua tahun
umber Data: BPS
Penentuan kategori nilai masing-masing level pemerintahan
(12 kategori nilai AA+ s.d. DD-)
Penentuan daerah Penerima:
Berdasarkan kategori nilai tertentu (BB)
Penetapan Alokasi Daerah :
METODOLOGI PENILAIAN (6) : KATEGORI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH
dikator
Penilaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (suatu proses
pengumpulan dan analisis data secara sistematis terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, kemampuan penyelenggaraan otonomi daerah, dan kelengkapan aspek-aspek penyelenggaraan pemerintahan pada Daerah yang baru dibentuk)
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) dilakukan terhadap Laporan Penyelengaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) untuk 34 urusan yang terdiri dari 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan.
Penghargaan berupa Satyalancana Karyabhakti Praja Nugraha yang diberikan kepada 3 provinsi, 10 kabupaten dan 10 kota yang bersatus kinerja terbaik berdasarkan hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah setiap tahunnya.
Penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha diberikan kepada pemerintah daerah yang selama 3 tahun berturut-turut bersatus kinerja terbaik dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
ujuan
Mendorong penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya peningkatan kinerja untuk mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan otonomi daerah dan
pelayanan publik berdasarkan prinsip tata kepemerintahan yang baik
K/L Penilai: Kemendagri
Daerah Penerima Alokasi : daerah penerima Satyalancana
aryabhakti Praja Nugraha dan Parasamya Purnakarya Nugraha
Cara Penilaian: apresiasi atas hasil penilaian K/L
No Indeks EKKPD Prestasi 1 3,00<....≤4,00 Sangat Tinggi 2 2,00<....≤3,00 Tinggi
3 1,00<....≤2,00 Sedang 4 0,00≤....≤1,00 Rendah
Kategori Prestasi
Bobot Indikator
3 Provinsi, 10 Kabupaten dan 10 Kota dengan Indeks EKPPD tertiggi mendapatkan
METODOLOGI PENILAIAN (7) : KATEGORI PERENCANAAN DAERAH
ikator
Penghargaan Pangripta Nusantara. Terdiri dari perencanaan terbaik, perencanaan inovatif, dan perencanaan dengan peningkatan tertinggi dalam Perencanaan
Perencanaan Terbaik dinilai dengan menggunakan 12 parameter, yaitu keterkaitan, konsistensi, kelengkapan dan kedalaman, keterukuran, inovasi kebijakan, proses perencanaan dari bawah (bottom up), proses perencanaan dari atas (top down), proses perencanaan teknokratik, proses perencanaan politik, inovasi proses dan program daerah, tampilan dan materi presentasi, dan kemampuan presentasi dan penugasan materi.
Perencanaan dengan peningkatan tertinggi dalam Perencanaan ditetapkan berdasarkan konsistensi naiknya nilai total seluruh parameter perencanaan selama tiga tahun terakhir dan nilai peningkatan total terbesar.
Perencanaan Inovatif ditetapkan dengan kriteria inovasi kebijakan dan inovasi kebijakan, inovasi proses dan program, adanya proses transparansi proses dan hasil perencanaan terhadap publik dan adanya usaha untuk menggunakan feedbackdari stakeholders.
Provinsi memiliki tiga kategori, yakni 1) Provinsi dengan Perencanaan Terbaik; 2) Provinsi dengan Perencanaan Inovatif; dan 3) Provinsi dengan peningkatan tertinggi dalam Perencanaan.
Kabupaten/kota memiliki dua kategori, yaitu 1) Kabupaten dengan perencanaan terbaik 2) kota dengan Perencanaan Terbaik; dan 3) Kabupaten/kota dengan Perencanaan Inovatif
juan
Mendorong setiap daerah untuk menyiapkan dokumen rencana pembangunan (RKPD) secara lebih baik, konsisten, komprehensif, terukur dan dapat dilaksanakan
Penilai: Bappenas
Daerah Penerima Alokasi : daerah penerima penghargaan Pangripta Nusantara dari appenas
Cara Penilaian: apresiasi atas hasil penilaian K/L
Tahapan Penilaian
Tahapan Penilaian Provinsi oleh Tim Pusat
Tahapan Penilaian Provinsi oleh Tim Pusat
I. Dokumen RKPD bobot 40% II. Verifikasi proses
penyusunan RKPD melalui FGD bobot 30%
III. Presentasi dan wawancara bobot 30%
Tahapan Penilaian Kabupaten/Kot oleh Tim Provinsi
Tahapan Penilaian Kabupaten/Kot oleh Tim Provinsi
I. Dokumen RKPD bobot 40%
II. Verifikasi proses penyusunan RKPD bobot 60% dan pengajuan kab dan kota terbaik Pertama ke Pusat
III. Dokumen RKPD bobot 40%
IV. Verifikasi proses penyusunan RKPD bobot 60%
Pemenang:
1. Kategori perencanaan terbaik (3 provinsi, 3 kabupaten dan 3 kota) 2. Kategori inovasi terbaik dalam
perencanaan (1 provinsi, 1 kabupaten/kota)
3. Kategori peningkatan tertinggi dalam kualitas perencanaan (1 provinsi)
Tahapan Penilaian Kabupaten/Kot oleh Tim Pusat
METODOLOGI PENILAIAN (8) : KATEGORI SAKIP
dikator
Perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja,
evaluasi internal dan capaian kinerja
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan merupakan
sistem yang mengintegrasikan dari sistem perencanaan, sistem
penganggaran, dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras
dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan.
ujuan
Mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan efektifitas
penggunaan
anggaran yang berorientasi pada hasil
K/L Penilai: Kemenpan RB
Daerah Penerima Alokasi : Daerah penerima penghargaan nilai SAKIP
erbaik (minimal BB) dari Kemenpan RB
Cara Penilaian: apresiasi atas hasil penilaian K/L
METODOLOGI PENILAIAN (9) : KATEGORI INOVASI PELAYANAN PUBLIK
ndikatorInovasi Pelayanan Publik Terbaik (penghargaan terhadap Inovasi Pelayanan Publik yang merupakan wujud dari program one agency, one innovation
yang mewajibkan kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten/kota menciptakan minimal satu inovasi setiap tahun)
ujuan
Mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui inovasi pelayanan yang dilakukan
Penilai: KemenPAN RB
Daerah Penerima Alokasi : penerima penghargaan inovasi pelayanan publik terbaik Cara Penilaian: apresiasi atas hasil penilaian K/L
Kriteria Penilaian Inovasi Terbaik
Memperkenalkan Pendekatan Baru
Memperkenalkan kebaruan dalam pendekatan penyelesaian masalah, atau kebijakan dan desain pelaksanaan, atau kebaruan dengan melakukan modifikasi dari inovasi pelayanan public yang ada dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik.
oduktif
Memberikan bukti hasil implementasi
dampak
Memberikan manfaat terhadap peningkatan atau perubahan kondisi dan sebagai daya ungkit terhadap percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik.
kelanjutan
Memberikan jaminan bahwa inovasi pelayanan publik terus dipertahankan, diimplementasikan, dan dikembangakan dengan dukungan program dan anggaran, tugas, dan fungsi anisasi, serta hukum dan perundang-undangan.
Perkembangan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
Keterangan 2014 2015 2016 2017
Inovasi yang Mendaftar 515 1.189 2.476 3.054
HasulDesk Evaluation (Tim Evaluasi) Top 99 Top 99 Top 99 Top 99
METODOLOGI PENILAIAN (10) : KATEGORI KEMUDAHAN INVESTASI
Indikator
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah pelayanan secara terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan melalui satu pintu, dengan tujuan untuk (i) memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat, (ii) memperpendek proses pelayanan, (iii) mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti, dan terjangkau, dan (iv) mendekatkan dan memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat.
Penghargaan PTSP diberikan kepada 3 provinsi, 3 kabupaten, dan 3 kota terpilih dari nominasi 10 Provinsi, 10 Kota dan 20 Kabupaten. Penghargaan PTSP dilaksanakan 2 tahun sekali (untuk memberikan waktu BKPM melakukan penilaian).
Penilaian dilakukan oleh Tim yang terdiri dari BKPM, Kemen PAN-RB, Kemendagri, dan instansi terkait lainnya.
ujuan
Mendorong daerah untuk memberikan kemudahan investasi dengan meningkatkan pelayanan dan inovasi dalam layanan perizinan.
K/L Penilai: Badan Koordinasi Penanaman Modal
Daerah Penerima Alokasi : Daerah penerima PTSP Award dari BKPM
3 Provinsi, 3 Kabupaten, 3 Kota)*
Cara Penilaian: apresiasi atas hasil penilaian K/L
No Nilai Total Penilaian
Kualifikasi
1 90,00 - 100,00 Kualifikasi Bintang 4
2 80,00 - 89,99 Kualifikasi Bintang 3
3 70,00 - 79,99 Kualifikasi Bintang 2
4 60,00 - 69,00 Kualifikasi Bintang 1
5 0,00 - 59,99 Belum Terkualifikasi
Resume Dana Insentif Daerah 2018
Uraian Provinsi Kabupaten Kota Jumlah
Memenuhi ketiga kriteria (Opini WTP, Penetapan Perda APBD Tepat Waktu, dan Menggunakan e-procurement)
23 238 63 324
Total Alokasi
Rp 8.500,
Jumlah Penerima Alokasi
313 dae
Alokasi Tertinggi
Rp 81,
Alokasi Terendah
Rp 7,
Rata-rata
Rp 27,
Resume Alokasi Perhitungan DID
Opini Provinsi Kabupaten Kota Jumlah
WTP 31 275 72 378
WDP 3 118 20 141
TMP 0 22 1 23
TW 0 0 0 0
Belum Mendapat Opini 0 0 0 0
Jumlah 34 415 93 542
Uraian Provinsi Kabupaten Kota Jumlah
Tepat Waktu 25 335 75 435
Tidak Tepat Waktu 9 80 18 107
Uraian Provinsi Kabupaten Kota Jumlah
Menggunakan 34 408 93 535
Belum Menggunakan 0 7 0 7
PENGGUNAAN E-PROCUREMENT TAHUN 2017
OPINI BPK ATAS LKPD TAHUN 2016
Penentuan pagu per kategori mempertimbangkan:
1.Urutan kelompok prioritas.
2.Jumlah daerah penerima dan rata-rata alokasi yang diterima daerah untuk masing-masing kategori. 3.Tambahan alokasi untuk daerah terbaik.
Kelompok Prioritas: