HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA PELURUSAN RAMBUT (REBONDING) DENGAN KEJADIAN RAMBUT RONTOK PADA SISWI SMA NEGERI 1 MEDAN
OLEH : RIKA OCTAVIANI
090100247
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Hubungan antara Pelurusan Rambut (Rebonding) dengan Kejadian Rambut Rontok pada Siswi SMA Negeri 1 Medan
Nama : Rika Octaviani NIM : 090100247
Pembimbing
NIP. 19630208 198903 1 004 dr. Kristo A. Nababan, Sp.KK
Penguji I
NIP. 19700908 200003 2 001 dr. Nurchaliza H. Siregar, Sp. M
Penguji II
NIP. 19711208 200312 2 001 dr. Esther R.D. Sitorus, Sp. PA
Medan, 14 Januari 2013 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
NIP. 19540220 198011 1 001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Salam
serta shalawat senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, suri tauladan yang
baik sepanjang sejarah. Sebagai salah satu area kompetensi dasar yang harus dimiliki
oleh seorang dokter umum, penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir
dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Penyelesaian karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada:
1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD – KGEH, sebagai Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan
untuk mengikuti program pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
2. dr. Kristo A. Nababan, Sp.KK, selaku dosen pembimbing yang dengan sepenuh
hati telah mendukung, membimbing, dan mengarahkan penulis mulai dari
perencanaan penelitian sampai selesainya penelitian ini.
3. dr. Nurchaliza H. Siregar, Sp.M dan dr. Esther R.D. Sitorus, Sp.PA selaku
dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan
penelitian ini.
4. Prof. dr. Guslihan Dasatjipta, Sp.A(K), dr. Muhammad Rusda, Sp.OG(K), dr.
Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc, tim Medical Education Unit, Komisi Disiplin, Panitia
Penerimaan Mahasiswa Baru dan adik-adik mahasiswa matrikulasi PMB FK
USU 2012 yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Uli Aceng dan Nurhayati, yang telah
penulis untuk menyelesaikan pendidikan. Dalam doa mereka terkandung
harapan kesuksesan bagi penulis.
6. Kakanda tercinta Brigadir Hendra Sinulingga, SH yang telah banyak
memberikan kasih sayang, dorongan moril maupun materil serta do’a, sehingga
penulis bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah sebagai salah satu syarat untuk
meraih gelar Sarjana Kedokteran.
7. Teman-teman satu kelompok penelitian penulis, Ro Rabian Rein Roza
Tampubolon dan Gusda Aqram yang telah banyak memberikan saran dan
bantuan selama proses pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan memberi berbagai
dukungan serta keceriaan selama penyusunan KTI ini, Vera Arista,
Mardhatillah Fuady, Hardiyanti Fitri, Fanisha Prama Cindy, Sarah Zoraya
Mirza, Mega Rizkina, Abduh Halim Harahap.
9. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah mendukung,
membantu dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
Untuk seluruh dukungan yang diberikan kepada penulis selama ini, penulis
mengucapkan terima kasih. Hanya Allah SWT yang mampu memberikan balasan
terbaik kepada orang-orang tersebut. Semoga penelitian ini dapat memberikan
sumbangsih bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu
kedokteran.
Penulis menyadari bahwa laporan hasil penelitian ini belum sempurna, baik dari
segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan laporan hasil
penelitian ini.
Medan, 14 Januari 2013
ABSTRAK
Berkurangnya rambut kepala dapat menimbulkan stres psikis terutama pada wanita. Mekanisme pertumbuhan dan kerontokan rambut kepala dapat berlangsung secara fisiologik maupun patologik oleh faktor-faktor luar dan dalam tubuh, antara lain status gizi, hormonal, pemakaian obat, stres psikologik dan lain sebagainya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan rebonding yang dihubungkan dengan terjadinya kerontokan rambut. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Medan, mulai kelas X sampai XI, dan melibatkan 53 siswi dengan metode total sampling. Data akan diolah secara analitik dengan program SPSS.
Dari 53 siswi yang melakukan rebonding, 36 orang (67,9 %) diantaranya mengalami kerontokan rambut, 17 orang (32,1 %) yang lain tidak mengalaminya. Yang paling banyak mengalami kerontokan rambut adalah siswi yang melakukan rebonding dengan frekuensi 1x1 tahun, yaitu sebanyak 20 orang (55,6 %), dan paling sedikit dengan frekuensi 1x3 tahun yaitu sebanyak 1 orang (2,7 %).
Uji chi-square menunjukkan nilai p<0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tindakan rebonding dengan terjadinya rambut rontok. Oleh karena itu, disarankan kepada seluruh pihak agar tidak melakukan tindakan rebonding karena efek negatif yang ditimbulkannya.
ABSTRACT
Scalp hair loss can make psychological stress especially for woman. Growth and hair loss mechanism can occur not only physiologically but also pathologically of external and internal factors, those are nutrition status, hormonal factor, drugs, psychologic stress and others.
The aim of our study is to know the relationship of rebonding activity and the hair moult. This study has been done in SMA Negeri 1 Medan, from Class X to XI. There are 55 respondents taken by using total sampling technique. The data were analyzed analytically using statistical package program.
From 53 respondents who has done rebonding activity, there were 36 respondents (67,9 %) was caused effluvium (hair moult), and 17 responden (32,1 %) weren’t happened of it. Most happened of effluvium (hair moult) were done rebonding with frequency 1x1 year, that is counted 20 responden ( 55,6 %), and at least were done rebonding with frequency 1x3 year that is each counted 1 responden ( 2,7 %).
Chi-Square test show p value<0,05. So We can be conclude that there is significant association between rebonding activity with the happening of effluvium (hair moult). Therefore, It is suggested to all people in order not to do rebonding because of its negative effect.
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan ………. i
Abstrak……… ii
Abstract………..……. iii
Kata Pengantar... iv
Daftar Isi... vi
Daftar Tabel... ix
Daftar Gambar... x
Daftar Istilah... xi
BAB 1 PENDAHULUAN...…… 1
2.1.3. Siklus Aktivitas Folikel Rambut ... 7
2.1.4. Pengaturan dan Siklus Pertumbuhan Rambut... 8
2.1.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rambut... 9
2.1.5.1 Keadaan Fisiologik ... 9
2.1.5.2 Keadaan Patologik ... 11
2.1.6. Efluvium (Kerontokan Rambut) ... 13
2.1.6.1 Definisi... 13
2.1.6.3 Klasifikasi... 13
2.2. Pelurusan Rambut... 15
2.2.1 Meluruskan Rambut Dengan Teknik Rebonding……... 15
2.2.1.1. Sejarah Rebonding. ... 15
2.2.1.2. Rebonding ... 15
2.3. Bahan-bahan Kimia Untuk Kosmetika Rambut………... 16
2.3.1. Jenis-jenis Bahan Kimia……….... 16
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL... 22
3.1. Kerangka Konsep ... 22
3.2. Definisi Operasional... 22
3.2.1. Rebonding ... 22
3.2.2 Kerontokan rambut ………... 22
3.3. Hipotesis ... 23
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 24
4.1. Jenis Penelitian... 24
4.2. Lokasi dan Waktu penelitian ... 24
4.3. Populasi Penelitian ... 24
4.3.1. Kriteria inklusi... 24
4.3.2. Kriteria eksklusi... 24
4.4 Besar Sampel ... 25
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25
5.1. Hasil Penelitian ... 25
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 25
5.1.3 Deskripsi Karakteristik Responden ... 26
5.1.3.1. Usia ... 26
5.1.3.2. Kelas ... 26
5.1.3.3. Frekuensi Rebonding ... 27
5.2. Hasil Analisis Data ... 27
5.2.1. Kerontokan Rambut Setelah Rebonding ... 27
5.2.2. Hubungan Rebonding Dengan Kejadian Rambut Rontok ... 28
5.3. Pembahasan ... 28
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 30
6.1 Kesimpulan ... 30
6.2 Saran ... 30
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Struktur Rambut 6
2.2 Siklus Rambut 8
3.1 Defenisi Operasional 21
5.1 Distribusi Berdasarkan Karakteristik Kerontokan Rambur 25
5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia 26
5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Kelas 26
5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Frekuensi Rebonding 27
5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Waktu Kerontokan Rambut
Setelah Rebonding 27
5.6 Kelompok Rebonding Dengan Kelompok Rambut Rontok 28
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
DAFTAR ISTILAH
Nama Istilah Makna Halaman
Lenan Bahan-bahan yang terbuat dari kain 17