i
ANALISIS MUSIKAL DAN TEKSTUALDAMPENG PADA UPACARA
ADAT PERKAWINAN SUKU PESISIR DI KOTA SIBOLGA
SKRIPSI SARJANA
O
L
E
H
NAMA: ANNA PURBA NIM: 100707011
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI
MEDAN
ANALISIS MUSIKAL DAN TE
ADAT PERKAWINAN
Dosen Pembimbing I,
Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. NIP 196512211991031001
Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya untuk melengkapi sala
d Takari, M.Hum., Ph.D. Dra. Heristina Dewi, M.Pd.
NIP 196512211991031001 NIP 1966052719940320
ukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni
iii PENGESAHAN
DITERIMA OLEH:
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin Etnomusikologi pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan
Pada Tanggal :
Hari :
Fakultas Ilmu Budaya USU, Dekan,
Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP
Panitia Ujian: Tanda Tangan
1. Drs, Muhammad Takari, M.A., Ph.D 2. Dra. Heristina Dewi, M.Pd.
iv DISETUJUI OLEH
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI
KETUA,
Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D.
v ABSTRAKSI
Dalam skripsi ini, penulis menganalisis dampeng yang disajikan pada upacara adat perkawinan Suku Pesisir di Kota Sibolga dengan dua fokus, yakni struktur melodi dan teks. Dampengmerupakan nyanyian Suku Pesisir yang berarti nasehat-nasehat yang ditujukan kepada sepasang pengantin dalam suatu upacara adat perkawinan. Dalam suatu upacara adat, nyanyian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap mangarak marapule dan mampelok tampek basanding. Nyanyian ini disajikan tanpa iringan musik (a capella) dan digolongkan ke dalam gaya responsorial (call and reponse). Para penyajinya merupakan sekelompok laki-laki yang terdiri dari 7-12 orang dengan dua bagian kelompok penyanyi yaitu penyanyi solo dan perespon nyanyian.
Penelitian ini menggunakan dua teori utama yaitu teori semiotik untuk menganalisis teks dan teori weighted scale untuk menganalisis melodi dampeng. Penelitian ini mengggunakan metode kualitatif. Untuk melaksanakan penelitian, penulis telah melakukan beberapa proses kerja, yaitu: studi kepustakaan, observasi, wawancara, perekaman atau dokumentasi kegiatan, transkripsi, dan analisis laboratorium. Penelitian ini berpusat pada pendapat para informan dalam konteks studi emik. Namun, penulis tetap melakukan penafsiran-penafsiran sesuai dengan kaidah ilmiah dalam konteks studi etik.
Melalui metode dan teknik tersebut di atas diperoleh dua hasil penelitian. (1) Teks dampengmerupakan teks yang dinyanyikan oleh penyaji dampengdalam bahasa Pesisir secara spontan. Teks disajikan dalam bentuk pantun yang terdiri dari isi dan sampiran. Secara umum, isi teks adalah nasehat-nasehat yang diambil dari pengalaman dan proses kehidupan Suku Pesisir. Teks tersebut disampaikan kepada kedua pengantin. (2) Struktur melodi dampeng berbentuk stropik yakni melodi yang sama atau hampir sama menggunakan teks yang baru dan berbeda. Dengan demikian, dampeng dikategorikan sebagai musik stropik logogenik. Tangga nada dampeng digolongkan ke dalam heptatonik. Ritme dampeng menggunakan meter 4.
vi ABSTRACT
In this thesis, dampenghas been analyzed in a traditional Pesisir marriage ceremony at Sibolga with two main points focused on melody and text structure. It is a folk song and defines as advices given to a married couple in traditional Pesisir marriage ceremony. There are two parts of ceremony which dampeng is performed namely mangarak marapule and mampelok tampek basanding. While performing, it is delivered by singing without any musical instrument (a capella) and classifying as responsorial style or call-and-response. The performer is a group of men consists of 7-12 with two part of singer groups. They are solo leader and group chorus.
The research of dampengused two theories: semiotic in order to analyze the text of dampeng, and weighted scale to analyze the melody of dampeng. This research used qualitative method. For accomplishing it, some work processes have been executed. There are literature study, observation, interview, recording or documentation activities, transcription, and laboratory analysis. This research is concentrated to the informants opinions in emic study context. Nevertheless, I also support it by interpreting based on scientific principle in etic study context.
According to the methods and techniques mentioned before, 2 research results are able to harvest. (1) Text of dampengis singing by dampeng singers in Pesisir language spontaneously. It is reserved with pantun form consist of isi (content couplet) and sampiran (first two lines couplet). Generally, text contains advices given to a couple married. (2) Melody structure of dampeng is classified into strophic form that has the same melody or almost with new text or different text. Therefore, it is called as logogenic strophic. Its scale is classified into heptatonic (seven-tone) scale with 2 kinds of intervals. Its rhythm is classified into isometric with 4 equal units.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat, dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus
Kristus, karena kasihNya yang begitu besar telah melimpahi kehidupan penulis.
Setip detik dalam perjalanan hidup penulis disertai dan diberi sukacita penuh.
Secara khusus dalam penyusunan skripsi ini, kekuatan dan penghiburan
diberikanNya jauh melebihi permohonan penulis.
Skripsi ini berjudul “Analisis Musikal dan Tekstual Dampeng pada
Upacara Adat Perkawinan Suku Pesisir di Kota Sibolga.” Skripsi ini diajukan
dalam melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni pada
Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari banyak kekurangan dan tantangan yang terdapat dalam
penyusunan skripsi ini. Hal-hal tersebut berasal dari dalam dan luar diri penulis.
Kejenuhan dan kelelahan senantiasa mendekat ke dalam diri penulis. Namun,
energi baru selalu hadir melalui orang-orang di sekitar penulis.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan
mempersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua yang sangat penulis
sayangi, ayahanda Sanggam Purba dan ibunda Erika Betty Nainggolan. Terima
kasih untuk segala cinta kasih dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis.
Kesabaran, kebijaksanaan, dan kerendahan hati telah diajarkan kepada penulis
sejak kecil. Sehingga, saat ini merupakan buah karya dan karsa yang telah
dilakukan untuk penulis. Terlebih-lebih dalam penyusunan skripsi ini, suka dan
duka terlampaui atas doa-doa yang telah dipanjatkan setiap hari. Motivasi dan
viii
skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada abang terkasih Mangisi Sitorus, kakak terkasih Agustina Purba dan Friska Purba, adik terkasih Maria Purba serta keponakan terkasih Theo Bagus Halomoan Sitorus. Terimakasih untuk doa, bantuan, motivasi, waktu, dan semangat yang telah diberikan kepada penulis. Meskipun jarak memisahkan keberadaan kita, penulis dapat merasakan kehadiran kalian. Sehingga penulis mampu melalui rintangan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis sungguh bersyukur kepada Tuhan karena telah menganugerahkan keluarga yang luar biasa untuk penulis.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Medan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran di Dekanat Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
ix
Begitu pula untuk Ibu Adry Wiyanni Ridwan, S.S., sebagai pegawai
adminitrasi di Departemen Etnomusikologi FIB USU yang telah berkenan untuk
membantu kelancaran administrasi kuliah dan mengingatkan semua urusan
administratif penulis selama ini. Penulis mengucapkan terima kasih untuk
kebaikan dan pertolongan yang telah diberikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat seluruh
staf pengajar Departemen Etnomusikologi USU yang telah banyak memberikan
pemikiran dan wawasan baru kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
Kepada seluruh dosen di Etnomusikologi, Bapak Prof. Mauly Purba, M.A.,Ph.D,
Bapak Drs. Irwansyah Harahap, M.A., Ibu Drs. Rithaony Hutajulu, M.A., Bapak
Drs. Fadlin, M.A., Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si., Ibu Arifni Netrosa,
SST,M.A., Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si., Bapak Drs. Perikuten Tarigan, M.Si.,
Bapak Drs. Dermawan Purba, M.Si., dan Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu yang
telah membagikan ilmu dan pengalaman hidup Bapak/Ibu sekalian. Seluruh ilmu
dan pengalaman hidup Bapak/Ibu sekalian menjadi pelajaran berharga untuk
penulis.
Kepada semua informan yang telah memberikan dukungan dan bantuan
untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini; Bapak Syahriman Irawady
Hutajulu, Bapak Khairil Siregar, Bapak Radjoki Nainggolan, Bapak Risman
Sihombing, Bapak Syahbuni Gorat, Bapak Ahmad Aritonang, Bapak Maskur
Hutagalung, Bapak Khairul Aman Hutagalung, Ibu Siti Zubaidah, dan
informan-informan lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Kesempatan dan
x
Bapak/Ibu sekalian. Penulis dapat mengenal Suku Pesisir lebih dekat atas
pertolongan Bapak-bapak sekalian.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Op.
Agustina Purba dan Op. Gold Parotua Nainggolan. Doa dan harapan yang telah
disampaikan kepada penulis menjadi penyemangat dan daya yang besar untuk
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada abang terkasih Jusuf M.
Siburian, seluruh abang, kakak, dan teman-teman terkasih di PP (pemuda-pemudi)
GKPI Padang Bulan Medan: Pebrina Siburian, Meskayani Tamba, Yolanda
Simanjuntak, Triskin Simanungkalit, Eunike Agatha Pakpahan, Gabriela Pasaribu,
Gohana Siagian, Wenny Sirait, Susan Sinaga, Olyver Hutagalung, Arswendo
Sipahutar, Anry Hutagaol, Samuel Simanungkalit, Januardi Siregar, Benny
Sihotang, dan Hebron Sitorus. Sukacita, dorongan dan perhatian telah diberikan
kepada hari-hari penulis sejak memulai perkuliahan di Universitas Sumatera
Utara. Betapa penulis bersyukur dapat berjumpa dan bersekutu bersama kalian.
Atas anugerah Tuhan, kita telah menjalin kebersamaan dan kesatuan yang akan
menjadi memori yang terindah dalam kehidupan penulis.
Kepada ayahanda penulis yang kedua Drs. K. Lumbantoruan, abang Hiras
Lumbantoruan, kakak Clara Julieta Lumbantoruan, Adik Samuel Reynald
Lumbantoruan, dan Rican Kardinal Lumbantoruan, penulis mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan kebaikan yang penulis terima selama ini. Semoga Tuhan
semakin melimpahkan berkatNya dalam keluarga besar Lumbantoruan.
Kepada senior penulis Pardon Simbolon, penulis mengucapkan terima
kasih atas bantuan dan arahan yang telah diberikan. Sehingga penulis
xi
saudara-saudari penulis Etno 2010: Lido Hutagalung, Luhut Simarmata, Friska Simamora, Frita Pakpahan, Miduk Nadeak, Pretty Manurung, Yusuf Siregar, Rican Sianturi, Fernandes Simangunsong, Josua Siagian, Roman Hutagalung, Kezia Purba, Agus Tampubolon, Ruth Marbun, Shelly Pelawi, Ayu Matondang, Riska Prisila, Erni Banjarnahor, Meilinda Tarigan, Maharani Tarigan, Jenny Simangunsong, dan Benny Purba, terimakasih untuk masa-masa yang telah kita ciptakan di Etnomusikologi. Penulis sangat bersyukur dapat memiliki teman-teman yang luar biasa seperti kalian. Penulis berdoa semoga kita dapat berhasil dan berjumpa di lingkungan yang baru.
Kepada senior dan junior di Etnomusikologi stambuk 2006-2013, penulis mengucapkan terimakasih untuk hari-hari yang penuh tawa dan canda selama berada di Etnomusikologi. Penulis sangat kagum atas keharmonisan pluralisme yang tercipta.
Medan, Juli 2014
xv
5.1 Transkripsi ... 95
5.1.1 Simbol dalam Notasi ... 95
5.2 Analisis Melodi ... 99
5.2.1 Tangga Nada (Scale) ... 99
5.2.2 Nada Dasar (Pitch Center) ... 100
5.2.3 Wilayah Nada (Range) ... 100
5.2.4 Jumlah Nada (Frequency of Notes) ... 101
5.2.5 Jumlah Interval (Prevalent Intervals) ... 102
5.2.6 Pola Kadensa (Cadence Patterns) ... 103
5.2.7 Formula Melodik (Melody Formula) ... 103
5.2.8 Kontur (Contour) ... 106
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 109
5.1 Kesimpulan ... 109
5.2 Saran ... 111
DAFTAR PUSTAKA ... xv
DAFTAR INFORMAN ... xvii
LAMPIRAN I (DAMPENG MANGARAK) ... xxi
LAMPIRAN II (DAMPENG BARANDE) ... xxii
LAMPIRAN III TEKS PENYAJIAN DAMPENG MANGARAK ... xxiii
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Sibolga Berdasarkan Kecamatan ... 32
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin ... 32
Tabel 4.1 Contoh Kata yang Mempunyai Arti ... 85
Tabel 4.2 Contoh Silabel Tambahan ... 85
Tabel 5.1 Jumlah Nada dalam Dampeng... 101
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Ayah marapulemendapat giliran pertama melakukan penaburan beras dan pemercikan air kepada marapule...
54
Gambar 3.2 Kerabat dekat anak daromendapat giliran pertama melakukan penaburan beras dan pemercikan air dengan
daun pandan kepada anak daro ... 55
Gambar 3.3 Marapulesedang dipakaikan inaioleh induk inang dalam upacara barinai ... 56 Gambar 3.4 Anak daro sedang dipakaikan inai oleh induk inang di pelaminannya ... 56
Gambar 3.5 Kerabat dekat memercikkan air dengan daun pandan kepada anak daro dalam upacara tepung tawar ... 57
Gambar 3.6 Ayah anak daromemercikkan air dengan daun pandan kepada anak daro ... 58 Gambar 3.7 Ibu marapulememercikkan air dengan daun pandan kepada marapule... 58 Gambar 3.8 Kerabat dekat memercikkan air dengan daun pandan kepada marapule... 59
Gambar 3.9 Proses upacara bakondedibantu oleh dua induk inang ... 60
Gambar 3.10 Rambut bagian depan anak daro dipotong sedikit oleh ibu kandung anak daro ... 60 Gambar 3.11 Upacara mandi limodilakukan oleh bapak kandung anak daro ... 61 Gambar 3.12 Persiapan upacara mangarak marapulemenuju rumah anak daro ... 62 Gambar 3.13 Suasana pengarakan marapule bersama rombongan ... 62
Gambar 3.14 Pertunjukan galombang XII dilakukan antara pihak marapule dan anak daro ... 63 Gambar 3.15 Tari randedisajikan di hadapan marapule ... 64
Gambar 3.16 Suasana upacara akad nikah di rumah anak daro... 64
Gambar 3.17 Anak daro dan ibu-ibu keluarga anak daromengaraknya ... 65
Gambar 3.18 Malam basikambangdilaksanakan di rumah anak daro ... 66
xviii
Gambar 3.20 Penyajian dampeng barandediiringi dengan tari rande... 77
Gambar 3.21 Marapulemelangkah menuju pelaminan anak daro
xix
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Sistem Kekerabatan Patrilineal Suku Pesisir
Kota Sibolga ... 35
xx
DAFTAR DIAGRAM