PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PERUBAHAN IKLIM KE-1
Tema :
Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Daerah Semiringkai Kepulauan Serta
Pengarusutamaannya dalam Kebijakan Pembangunan Nasional dan Daerah
Pengarah :
Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si., Ph.D
Prof. Dr. Mientje Ratoe Oedjoe, M.Pd
Panitia :
Dr. Ir. Tara Tiba Nikolaus, M.Sc
Yane Castrensz Ay, S.Pd, M.Pd
Maya Hehanusa, SH, M.Hum
Drs. Paulus Malelak
Ridwan Hamal, SE
Editor : L. Michael Riwu Kaho
Reviewer :
Ir. Yosep Seran Mau, M.Sc., Ph.D
Dr. Ir. Tara Tiba Nikolaus, M.Sc
Dr. Eka W. Soegiri
Ir. W.I.I. Mella MSc., PhD
Dr. Ir. Fony J. L. Risamasu, M.Si
Penerbit :
Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana
Jl. Adisucipto Penfui-Kupang,
Telp (0380) 881560, Fax. (0380) 881560
Website : http://www.lemlitunc.com
DAFTAR ISI
Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM): Pengalaman Meretas Jalan Penyelesaian Konflik, Reforestasi dan Mengungkit Kemiskinandi Nusa Tenggara1 (Dwi Sudarsono, SH)………...
Pengarusutamaan Sustainable Development Goals Dan Perubahan Iklim Dalam Perencanaan Pembangunan (Mahawan Karuniasa)………...
Strategi Pengendalian Iklim Pada Lingkungan Perairan (Fonny J.L Risamasu) ...
MAKALAH PENUNJANG
Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Anak Balita (Maria Agnes Etty Dedy, Pius Weraman, Hari Rarindo) ...
Penggunaan Free & Open Source Software (FOSS) Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Identifikasi Karakteristik Biofisik Daerah Aliran Sungai Manikin (Norman P.L.B Riwu Kaho, SP, M.Sc) ...
Desain Destinasi Ekowisata Berbasis Kearifan Lokal Di Kota Kupang (Apriana H. J. Fanggidae, SE, MSi dan Markus Tae, S.Sos,M.Si) ...
Menguji Ketahanan Beberapa Klon Ubi Jalar Lokal Sumba Barat Daya Dan Varietas Pembanding Terhadap Hama Utama Cylas formicarius (Titik Sri Harini dan Effy Roefaida) ...
Model Pengembangan dan Strategi Kemitraan Usaha Mikro Kecil Di Nusa Tenggara Timur (Studi kasus: Klaster Jagung dan Klaster Penggemukkan Sapi di Kota/Kab. Kupang) (Ni Putu Nursiani dan Anthonius B. Mesakh) ...
Analisis Segmentasi Status Kualitas Kelayakan Rumah Tinggal di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (Astri Atti, Dominirsep O. Dodo)...
Konflik Serangan Buaya Muara (Crocodylus Porosus) Akibat Kerusakan Habitat & Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia (Baharudin Hamzah, S.Pd, M.Si)...
Kajian Pertumbuhan Sorgum Lokal Pada Beberapa Tingkat Salinitas Tanah (Ivonny Benggu, Antonius, S. J. Adutae, Elias St. O. Nguru)...
Evaluasi Potensi Hasil, Karakter Fisiologi Dan Kualitas Aroma Padi Gogo Varietas Pare Wangi Sebagai Respon Terhadap Kelembaban Tanah Dan Tingkat Salinitas (I G.B. Adwita Arsa)...
Pengaruh Komposisi Tepung Kedelai Dan Daun Kelor Sebagai Pangan Lokal Potensial Daerah Semiringkai Kepulauan Terhadap Kandungan Gizi Makro Susu K2 (Kedelai-Kelor) Pada Program Suplementasi Gizi Penderita TBC Anak (Indriati A. Tedju Hinga, SKM., M.Sc Sarci M. Toy, SKM., MPH) ...
Kajian Hukum Terhadap Nilai Kearifan Lokal Pengelolaan Perikanan Berbasis Hak Masyarakat Adat Di Kabupaten Flores Timur Josef M Monteiro dan Jimmy Pello...
Studi Pemantauan Vegetasi Pada Sistem Agroforestry Melalui Kombinasi Analisis Penutupan Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis Dan Analisis Vegetasi Di Kawasan Ikanfoti, Kabupaten Kupang (Lusia S. Marimpan & Norman P.L.B Riwu Kaho)...
Membangun Hubungan Bertetangga Baik Akibat Adanya District Oecusi Timor Leste Dalam Wilayah Negara Indonesia (Bhisa Vitus Wilhelmus, Dhey Wego Tadeus, Primus Lake)...
Strategi Peningkatan Pendapatan Nelayan Tradisional Melalui Diversifikasi Usaha Pengolahan Ikan Di Desa Namosain, Kecamatan Alak (Paulus, C. A dan Ishak Tungga2))...
Adaptasi Perubahan Iklim Melalui Pengembangan Usaha Ternak Babi Dalam Meningkatkan Pendapatan Alternatif Nelayan Tradisional Di Desa Nembrala Kabupaten Rote Ndao (Yohanis Umbu L. Sobang dan Chaterina A. Paulus) ...
POSTER SESSION:
Traditional Fishermen Income Strategy Through Diversification of Non-Local Fishery in Nembrala Village, Rote Ndao Regency (Paulus, C.A, Yohanis Umbu L. Sobang, Marthen R. Pellokila, Stephanie Oematan)...
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas rahmatnya pulalah maka Seminar Nasional yang mengambil tema “Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Daerah Semiringkai Kepulauan Serta Pengarusutamaannya dalam Kebijakan Pembangunan Nasional dan Daerah” dapat terlaksana dengan baik.
Dalam pelaksanaan terdapat berbagai tantangan dan hambatan akan tetapi dapat dilalui dengan baik berkat kerjasama seluruh panitia dan peserta. Melalui seminar ini pula dapat di rumuskan berbagai rekomendasi tentang adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim yang mau atau tidak mau harus kita hadapi terutama di daerah yang tingkat kekeringan cukup ekstrem seperti di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Semoga berbagai rekomendasi yang telah dirumuskan berguna bagi pemerintah Pusat maupun daerah. Akhir kata kami selaku panitia mengucapkan banyak terima kasih.
Kupang, Oktober 2016 Ketua,
Sobang dan Paulus Seminar Nasional Lemlit Undana Kupang, 04 Oktober 2016
171
“Adaptasi Perubahan Iklim Melalui Pengembangan Usaha Ternak Babi Dalam Meningkatkan Pendapatan Alternatif Nelayan Tradisional Di Desa Nembrala Kabupaten Rote Ndao”
Yohanis Umbu L. Sobang1 dan Chaterina A. Paulus2
ABSTRAK
Suatu penelitian telah dilakukan yang bertujuan 1) mengetahui kontribusi usaha babi terhadap pendapatan rumah tangga nelayan tradisional di Kabupaten Rote Ndao dan 2) mengetahui pengaruh inovasi terhadap pendapatan usaha ternak ayam dan babi di Kabupaten Rote Ndao. Penelitian dilakukan menggunakan metode survey melalui teknik wawancara dan observasi. Responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang diambil secara purposive (sengaja) dengan kriteria bahwa responden adalah memiliki pekerjaan utama sebagai nelayan tangkap dan usaha ternak babi sebagai usaha sampingan. Hasil penelitian diperoleh bahwa rataan pendapatan rumah tangga nelayan selama 1 tahun diperoleh sebesar Rp. 8,851,900±48,775 atau rumah tangga nelayan memperoleh rataan pendapatan setiap bulannya sebesar Rp. 737,658±48,775. Hasil penelitian tidak jauh berbeda dengan Fatimah, dkk (2014) yang memperoleh bahwa rataan pendapatan nelayan di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp 863.183 per bulan. Rataan kontribusi usaha ekonomi nelayan diperoleh bahwa usaha perikanan tangkap memberikan kontribusi pendapatan sebesar 42,14 %, diikuti oleh usaha ternak babi sebesar 31,72 %, usaha lainnya 13,29 %, dan usaha ternak ayam sebesar 12,86 %. Rataan pertambahan berat badan harian ternak babi yang dipelihara tanpa inovasi teknologi diperoleh Rp. 0.245±0.058 kg/ekor/hari dan untuk ternak babi yang dipelihara dengan inovasi teknologi diperoleh rataan pertambahan berat badan harian sebesar Rp. 0.4375±0.071 kg/ekor/hari. Rataan pendapatan usaha ternak babi diperoleh bahwa pada usaha tanpa inovasi teknologi sebesar Rp. 2,205,000±522,576.04 dan pada usaha ternak babi dengan inovasi teknologi sebesar Rp. 3,937,500±641,376.87.
Sobang dan Paulus Seminar Nasional Lemlit Undana Kupang, 04 Oktober 2016
172
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di antara dua benua yaitu
benua Asia dan benua Australia yang memiliki jutaan masyarakat yang hidup di wilayah pesisir
dan menggantungkan hidupnya dari sumberdaya pesisir. Kesejahteraan jutaan masyarakat pesisir
sangat dipengaruhi oleh kelestarian ekosistem pesisir yang rentan terhadap berbagai ancaman,
salah satunya adalah perubahan iklim. Dampak perubahan iklim yaitu muncul gejala alam
global El Nino, kerusakan terumbu karang seperti coral bleaching, kenaikan permukaan air laut,
penghangatan suhu di laut mengakibatkan penurunan tangkapan produksi ikan, sebab ikan akan
bermigrasi atau sebaliknya. Rumah tangga nelayan dalam menghadapi perubahan iklim akan
melakukan strategi mata pencaharian untuk kelangsungan hidupnya.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di antara dua benua yaitu
benua Asia dan benua Australia, dan di antara lautan Pasifik dan lautan Hindia, mempunyai laut
nasional seluas lebih dari 5,8 juta km2, termasuk kedalamannya Zona Ekonomi Eksklusif.
Panjang garis pantainnya 80.791 km dengan berbagai sumberdaya alam hayati dan nonhayati,
baik bernilai ekonomis maupun bernilai ekologis terdapat didalamnya. Dilihat dari letak
geografisnya, kawasan laut dan pantai negara-negara Asia Tenggara diperkirakan merupakan
salah satu dari kawasan dunia yang sangat produktif dan memegang peranan penting bagi
pembangunan perekonomian setiap negara di kawasan ini. Akan tetapi, pembangunan yang
berlangsung cepat tersebut telah menimbulkan bencana ekologis kawasan pesisir (Mulyadi,
2005). Terancamnya ekosistem pesisir akibat berbagai gangguan perlu adanya tinjauan lebih
karena wilayah pesisir merupakan sumber penghidupan keseluruhan bangsa Indonesia. Salah
satu ancaman yang cukup besar datang dari perubahan iklim yang terjadi akibat pemanasan
global. Pemanasan global atau global warming merupakan fenomena yang sedang
diperbincangkan seluruh dunia.
Salah satu dampak pemanasan global adalah perubahan iklim. Perubahan iklim merupakan
fenomena berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan
yang berdampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia (Kementrian Lingkungan
Hidup, 2007). Selaian itu, dampak dari perubahan Iklim salah satunya muncul gejala alam global
El Nino dengan konsekuensi dampak pada fluktuasi atau variabilitas iklim global dengan adanya
Sobang dan Paulus Seminar Nasional Lemlit Undana Kupang, 04 Oktober 2016
173
climate change) dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang, seperti pemutihan (bleaching)
dan tenggelamnya terumbu karang. Perubahan iklim global terutama disebabkan oleh
meningkatnya produksi gas CO2 dan gas rumah kaca (Gufron, 2010). Kenaikan emisi gas rumah
kaca di atmosfer mengakibatkan es di kutub mencair. Mencainya es menyebabkan naikknya
permukaan air laut (sea level rise), keasaman laut (acidification) dan perubahan suhu air laut
(Apridar, dkk 2011).
Dampak perubahan iklim tersebut menyebabkan kendala bagi nelayan dalam melakukan
kegiatan penangkapan ikan karena resiko melaut semakin besar tentunya berpengaruh terhadap
jumlah hasil tangkapan. Kondisi perubahan iklim yang mengganggu ekosistem laut tentunya
dapat memperburuk kehidupan ekonomi rumah tangga nelayan di Kabupaten Rote Ndao.
Penurunan hasil tangkapan ikan akan berimplikasi pada pendapatan rumah tangga, dimana
nelayan di Kabupaten Rote Ndao memiliki ketergantungan pada sektor perikanan khususnya
perikanan tangkap. Dengan demikian, kondisi ini mendorong rumah tangga nelayan untuk
melakukan strategi mata pencaharian berupa pekerjaan permanen maupun sampingan. Strategi
mata pencaharian ini diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan rumah tangganya akibat
Sobang dan Paulus Seminar Nasional Lemlit Undana Kupang, 04 Oktober 2016
174
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kontribusi usaha babi terhadap pendapatan rumah tangga nelayan tradisional
di Kabupaten Rote Ndao.
2. Mengetahui pengaruh inovasi terhadap pendapatan usaha ternak ayam dan babi di
Kabupaten Rote Ndao.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan menggunakan metode survey melalui teknik wawancara dan observasi.
Responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang diambil secara purposive (sengaja)
dengan kriteria bahwa responden adalah memiliki pekerjaan utama sebagai nelayan tangkap dan
usaha ternak babi sebagai usaha sampingan. Selanjutnya dilakukan ujicoba inovasi pada ternak
ayam dan babi, dimana sebanyak 60 ekor ayam kampong dan 16 ekor babi digunakan sebagai
materi ujicoba yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok tanpa inovasi teknologi dan
kelompok dengan inovasi teknologi. Inovasi teknologi yang dilakukan adalah perbaikan pakan,
perkandangan, dan manajemen kesehatan. Data yang diperoleh dianalisis untuk mendapatkan
rataan dan simpangan baku, selanjutnya dilakukan analisis deskriptif-kualitatif
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendapatan Nelayan Responden
Rataan pendapatan nelayan responden, seperti terlihat pada Tabel 1, berikut.
Sobang dan Paulus Seminar Nasional Lemlit Undana Kupang, 04 Oktober 2016
175
Berdasarkan Tabel 1, di atas menunjukkan bahwa sumber pendapatan rumah tangga nelayan di
Desa Nembrala Kabupaten Rote Ndao adalah usaha perikanan tangkap sebagai mata pencaharian
utama, usaha ternak yaitu usaha ternak ayam dan ternak babi, dan usaha lainnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rataan pendapatan rumah tangga nelayan selama 1 tahun diperoleh sebesar
Rp. 8,851,900±48,775 atau rumah tangga nelayan memperoleh rataan pendapatan setiap
bulannya sebesar Rp. 737,658±48,775. Hasil penelitian tidak jauh berbeda dengan Fatimah, dkk
(2014) yang memperoleh bahwa rataan pendapatan nelayan di Kecamatan Muncar Kabupaten
Banyuwangi sebesar Rp 863.183 per bulan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa secara riil
pendapatan rumah tangga nelayan pandhiga mengalami penurunan. Penurunan pendapatan
rumah tangga nelayan tradisonal karena adanya perubahan iklim pada musim paceklik
menimbulkan perbedaan paendapatan rumah tangga nelayan sebelum dan sesudah perubahan
iklim. Jika di dilihat dari alternatif pendapatan yang mengkontribusi pendapatan nelayan
responden adalah usaha ternak ayam sebesar Rp. 1,138,000±202,534, usaha ternak babi sebesar
Rp. 2,807,667±194,899, usaha lainnya sebesar Rp. 1,176,233±369,420. Berdasarkan sumbangan
pendapatan masing-masing komponen terhadap total pendapatan nelayan di Desa Nembrala
Kabupaten Rote Ndao diperoleh bahwa usaha perikanan tangkap memberikan kontribusi
pendapatan sebesar 42,14 %, diikuti oleh usaha ternak babi sebesar 31,72 %, usaha lainnya 13,29
%, dan usaha ternak ayam sebesar 12,86 %. Tingginya kontribusi usaha perikanan tangkap
karena usaha tersebut merupakan mata pencaharian utama, sedangkan usaha ternak dan usaha
lainnya merupakan usaha sampingan. Kontribusi usaha ternak babi cukup tinggi, hal ini
disebabkan usaha ternak babi telah menjadi usaha yang telah dilakukan secara turun menurun
dan ternak babi menjadi bagian penting dalam social budaya masyarakat Rote Ndao.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha ternak di Desa Nembrala Kabupaten
Rote Ndao dapat menjadi mata pencaharian alternatif yang perlu ditingkatkan produktivitasnya,
hal ini penting karena dalam pengamatan penelitian ditemukan bahwa usaha ternak ayam dan
babi masih dilakukan secara ekstensif tradisional. Hal ini sesuai dengan pendapat Allison et al.,
(2001) yang menyatakan bahwa pengembangan strategi nafkah ganda ini bertujuan agar nelayan
tidak bergantung pada hasil penangkapan saja. Hal ini perlu dilakukan terutama pada nelayan
lapisan bawah yang memiliki keterbatasan sarana, yang tidak dapat melaut sepanjang tahun.
Sobang dan Paulus Seminar Nasional Lemlit Undana Kupang, 04 Oktober 2016
176
nelayan yang memiliki pekerjaan sampingan, sisanya hanya bergantung dari hasil tangkapan
dalam melaut.
Pertambahan Berat Badan Ternak Babi Tanpa dan Dengan Inovasi Teknologi
Dalam ujicoba teknologi usaha ternak babi, diperoleh rataan pertambahan berat badan harian
ternak babi tanpa dan dengan inovasi teknologi, seperti pada Tabel 2, berikut.
Tabel 2. Rataan pertambahan berat badan harian ternak babi tanpa dan dengan inovasi teknologi.
Variabel Tanpa Inovasi Dengan Inovasi
Rataan 0.245 0.4375
STDEV 0.058 0.071
SEM 0.021 0.025
Sumber: Data Promer Diolah (2016)
Berdasarkan Tabel 2 di atas, menunjukkan bahwa rataan pertambahan berat badan harian ternak
babi yang dipelihara tanpa inovasi teknologi diperoleh Rp. 0.245±0.058 kg/ekor/hari dan untuk
ternak babi yang dipelihara dengan inovasi teknologi diperoleh rataan pertambahan berat badan
harian sebesar Rp. 0.4375±0.071 kg/ekor/hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha
ternak babi dengan inovasi teknologi seperti pemberian pakan suplemen, perawatan kesehatan
(vitamin), dan dikandangkan diperoleh pertambahan berat badan harian yang lebih tinggi
disbanding dengan yang dipeliharan secara tradisional. Oleh karena itu peningkatan kontribusi
usaha ternak babi terhadap pendapatan rumah tangga nelayan di Desa Nembrala masih bisa
ditingkatkan melalui inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitasnya yang berdampak
Sobang dan Paulus Seminar Nasional Lemlit Undana Kupang, 04 Oktober 2016
177
Pendapatan Usaha Ternak babi tanpa dan dengan Inovasi Teknologi
Rataan pendapatan usaha ternak babi tanpa dan dengan inovasi teknologi di Desa Nembrala,
seperti pada Tabel 3, berikut.
Tabel 3. Rataan Pendapatan Usaha Ternak Babi Tanpa dan Dengan Teknologi
Variabel Tanpa Teknologi Dengan Teknologi
Rataan 2,205,000 3,937,500
STDEV 522,576.04 641,376.87
SEM 184,758.53 226,760.97
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Berdasarkan Tabel 3 di atas, diperoleh bahwa rataan pendapatan usaha ternak babi diperoleh
bahwa pada usaha tanpa inovasi teknologi sebesar Rp. 2,205,000±522,576.04 dan pada usaha
ternak babi dengan inovasi teknologi sebesar Rp. 3,937,500±641,376.87. Hasil penelitian ini
menggambarkan bahwa inovasi teknologi pada usaha ternak babi meliputi pemberian pakan
suplemen, manajemen kesehatan, dan perkandangan dapat memberikan rataan pendapatan yang
lebih tinggi disbanding usaha ternak babi tanpa inovasi teknologi atau pemeliharaan tradisisonal
yang dilakukan oleh nelayan dengan pola lepas.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Usaha ternak babi memberikan kontribusi sebesar 31,72 % terhadap total pendapatan
nelayan di Desa Nembrala Kabupaten Rote Ndao
2. Inovasi teknologi pada usaha ternak babi dapat meningkatkan pertambahan berat badan
harian dan berdampak pada pendapatan yang lebih tinggi disbanding dengan usaha ternak
Sobang dan Paulus Seminar Nasional Lemlit Undana Kupang, 04 Oktober 2016
178
Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat disarankan, sebagai berikut:
1. Dalam rangka diversifikasi pendapatan sebagai langka adaptasi nelayan di Desa Nembrala
terhadap perubahan iklim, maka usaha ternak babi dapat menjadi usaha alternatif yang
menguntungkan sebagai sumber pendapatan alternatif.
2. Dalam rangka meningkatkan kontribusi usaha ternak babi perlu diikuti dengan inovasi
teknologi meliputi perbaikan pakan, manajemen kesehatan dan perkandangan.
DAFTAR PUSTAKA
Allison, E and F. Ellis. 2001. The Livelihoods Approach dan Management of Small-Scale Fisheries. Marine Policy, 25 (2), 377-88.
Apridar. 2011. Ekonomi Kelautan dan Pesisir. (Edisi Pertama).Yogyakarta: Graha Ilmu.
Fatimah D, Aryo Fajar S, Mustapit. 2014. Strategi Mata Pencaharian Rumah Tangga Nelayan Akibat Perubahan Iklim Di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember (UNEJ).
Ghufron, M. 2010. Ekosistem Terumbu Karang. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kementrian Lingkungan Hidup. 2007. Rencana Aksi Nasional Dalam Menghadapi Perubahan Iklim. Jakarta.
Mulyadi, S. 2005. Ekonomi Kelautan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih patut disampaikan kepada Kemenristekdikti atas kepercayaan dan fasilitasi
pendanaan melalui skim penelitian MP3EI, sehingga penelitian ini dapat berjalan. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada pihak Lembaga Penelitian Undana dan Panitia Pelaksana
Seminar Nasional atas kerjasamanya untuk penerbitan artikel ini dalam prosiding seminar