• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Pemanfaatan Kemenyan (Styrax sumatrana) Untuk Pembuatan Aromaterapi Elektrik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kajian Pemanfaatan Kemenyan (Styrax sumatrana) Untuk Pembuatan Aromaterapi Elektrik"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Aromaterapi

Aromaterapi ialah istilah generik bagi salah satu jenis

dikenal sebagai yang bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif dan kepercayaan

kebatinan. Aromaterapi dikenal sebagai salah satu terapi kesehatan yang aman dan nyaman dengan menggunakan minyak esensial (sari pati) hasil ekstraksi bunga,

daun, buah dan bagian lain tumbuh-tumbuhan (Balkam, 2001).

Aromaterapi didefinisikan sebagai perlakuan dengan menggunakan bau-bauan atau wangi-wangian, biasanya minyak tumbuhan (essential oil) sering

digunakan untuk membantu pemijatan. Pengujian secara ilmiah aromaterapi dan analisis kemungkinan senyawa aktifnya menggunakan minyak atsiri dari

tumbuhan aromatik asli Indonesia. Menurut Tuhana Taufik (2007), teknik penyulingan minyak esensial dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu penyulingan dengan air (direbus), penyulingan dengan air dan uap (dikukus), dan penyulingan

dengan uap (diuapkan).

1. Penyulingan dengan air (direbus)

Teknik penyulingan ini adalah teknik yang paling pertama dilakukan dan masih digunakan sampai saat ini oleh petani tradisional. Dalam teknik ini, ketel penyulingan diisi air sampai sampai volumenya hampir separuh dari volume ketel,

(2)

bersamaan, sehingga disebut teknik penyulingan langsung (direct distilation). Uap

air yang keluar dialirkan melalui kondensor (alat pendingin) agar menjadi cair (terkondensasi). Selanjutnya, cairan tersebut (campuran minyak dengan air)

ditampung dan dibiarkan beberapa saat sampai cairan terpisah menjadi bagian air dan minyak. Bahan yang berat jenisnya lebih besar akan berada di bawah. Lalu, dengan membuka keran pada alat penampung, minyak dan air dapat dipisahkan.

Teknik ini adalah yang paling sederhana dan tidak memerlukan banyak modal, namun teknik ini lebih cocok terhadap bahan yang jumlahnya tidak terlalu

banyak. Ada beberapa kelemahan dari teknik ini, yaitu kualitas minyak yang dihasilkan cukup rendah, kadar minyak sedikit, dan produk minyak bercampur dengan hasil sampingan.

2. Penyulingan dengan air dan uap (dikukus)

Teknik penyulingan ini menghasilkan kualitas dan produksi minyak

esensial yang lebih baik dibandingkan dengan teknik direbus. Prinsip kerjanya adalah ketel penyulingan diisi air sampai batas saringan. Bahan baku diletakkan di atas saringan sehingga tidak berhubungan langsung dengan air yang mendidih,

tetapi nantinya akan berhubungan dengan uap air. Oleh karena itulah, teknik ini disebut penyulingan tidak langsung (indirect distilation). Pada teknik ini, air yang

menguap akan membawa partikel-partikel minyak dan dialirkan melalui pipa ke alat pendingin sehingga terjadi pengembunan dan uap air yang bercampur minyak akan mencair kembali. Selanjutnya, campuran ini dialirkan ke alat pemisah untuk

memisahkan minyak dari air dengan membuka keran pada tabung pemisah. Teknik ini cocok untuk penyulingan bahan yang jumlahnya lebih banyak

(3)

petani untuk mendapatkan minyak dengan kualitas baik untuk diekspor dan

alat-alatnya pun dapat dibuat sendiri oleh petani. 3. Penyulingan dengan uap (diuapkan)

Teknik ini tergolong untuk penyulingan dalam skala perusahaan besar dan memerlukan biaya yang cukup besar karena memakai dua buah ketel dan sebagian besar peralatan memakai bahan stainless steel (SS) dan mild steel (MS). Biaya

besar untuk pengadaan alat-alat sepadan dengan hasil minyak esensial yang diperoleh, dimana kualitas minyak jauh lebih sempurna dibandingkan dengan

kedua teknik yang telah dijabarkan sebelumnya. Prinsip kerja teknik ini sebenarnya hampir sama dengan teknik dikukus, namun antara ketel uap dan ketel penyulingan harus dipisah. Ketel uap yang berisi air dipanaskan, lalu uapnya

dialirkan ke ketel penyulingan yang berisi bahan baku. Suhu uap diusahakan tidak lebih dari 1000 celcius, agar tidak terlalu panas dan dapat merusak hasil sulingan.

Partikel-partikel minyak pada bahan baku terbawa bersama uap dan dialirkan ke alat pendingin. Di dalam alat pendingin terjadi proses pengembunan sehingga uap air yang bercampur minyak akan mengembun dan mencair kembali. Setelah itu,

campuran ini dialirkan ke alat pemisah yang akan memisahkan minyak dari air. Dalam tabung pemisah, minyak akan berada di bagian atas karena berat jenisnya

lebih ringan daripada air. Selanjutnya, dengan membuka keran pada tabung pemisah, air yang ada dalam tabung dapat dikeluarkan dan yang tertinggal dalam tabung hanya minyak hasil penyulingan.Aromaterapi bekerja dengan merangsang

(4)

Aromaterapi bermanfaat untuk mempercepat peremajaan kulit melalui

minyak esensial yang meresap ke dalam kulit sehingga meningkatkan aliran darah, mencegah timbulnya berbagai penyakit karena bersifat anti bakteri,

menetralisir ketegangan, mengurangi stress dan memberi kenyamanan (relaxing) melalui minyak aroma esensial yang terhirup, meminimalisasi metabolisme dan pernafasan seluler, meningkatkan vitalitas dan membantu pembakaran produk

lemak yang berlebihan, melembabkan dan meningkatkan kandungan oksigen serta menghilangkan racun pada kulit, membantu mengatur keseimbangan tubuh dan

menstimulasi proses terapi (Primadiati, 2002). Kemenyan (Styrax sumatrana)

Tanaman kemenyan (Styrax sumatrana) dalam sistematika tumbuhan

dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Divisio : Spermatophyta

Sub divisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Ebeneles

Family : Styraceae Genus : Styrax

Spesies : Styrax sumatrana (Oetomo, 1974)

Bahan baku utama dalam pembuatan aromaterapi pada penelitian ini adalah kemenyan.Kemenyan disebut juga Frankincense, Olibanum, Salai guggal,

(5)

coklat maupun putih yang biasa di bakar mengiringi ritual ritual baik personal

ataupun umum.

Banyak sekali pertanyaan maupun anggapan bahwa kemenyan adalah

sebuah benda yang sangat terkait dengan mistik, digunakan untuk memberi makan demit, untuk campuran rokok lintingan, maupun pewangi ruangan. Kemenyan ada berbagai macam jenis, ada yang getah (mata) nya banyak dan ada yang sedikit,

hal ini juga menjadi salah satu yang membedakan kemenyan mahal atau kemenyan murah. Kemenyan mahal kalau dibakar biasanya berbau seperti madu

dan tahan lama daya bakarnya, serta semerbak baunya sangat menyengat dan menyegarkan sangat menunjang untuk sebuah situasi yang khidmat dan sakral, walau sebenarnya bisa juga digunakan untuk situasi apapun dalam kehidupan kita

sehari-hari. Sedangkan kemenyan murah biasanya matanya sedikit dan sulit terbakar, dan baunya juga tidak terlalu menyengat . Karena bahan yang ada di

dalamnya bukan getah kemenyan asli biasanya damar dicampur lilin. Dan biasanya disebut kemenyan palsu. Jadi soal bau memang tidak bisa dipungkiri yang kemenyan asli tahan sangat lama dan berbau khas madu, sedang kalau palsu

tentu saja mudah menguap dan bahkan sebentar sudah tidak berbau (Sasmuko, 2003).

Tempat tumbuh tanaman kemenyan bervariasi yaitu mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 600-2100 meter diatas permukaan laut. Tanaman kemenyan tidak memerlukan persyaratan yang istimewa terhadap

jenis tanah. Dapat tumbuh pada tanah podsolik, andosol, latosol, regosol dan berbagai asosiasi lainnya mulai dari tanah yang berstekstur berat sampai ringan

(6)

yang berporositas tinggi sehingga mudah meresapkan air

(Majalah Kehutanan Indonesia, 2007).

Kemenyan adal

batang sumatrana, sS.

benzoin Dryand. dan S. paralelloneurus Perkins). Penyadapan resin kemenyaan dilakukan dengan membalut luka pada kulit batang berbentuk persegi empat

dilanjutkan dengan memukul berulang kali bagian kulit batang tersebut hingga agak rusak atau remuk. Resin yang kering berupa keping-keping putih atau

keputihan, yang terbenam dalam massa coklat bening keabuan atau kemerahan, keras namun rapuh, dan berbau harum enak. Kemenyan ini dalam perdagangan internasional dikenal sebagai kemenyan sumatera; yang lainnya adal

S. tonkinensis dari

(Siregar, 1999).

Kemenyan merupakan salah satu bahan yang mengandung minyak atsiri, sehingga kemenyaan memiliki wangi khas. Fungsi lain dari kemenyaan ialah sebagai zat fixative (pengikat wangi) sehingga dapat digunakan sebagai campuran

pada pembuatan parfum. Menurut Sasmuko (1995) komponen-komponen kimia yang terkandung dalam kemenyan antara lain:

1. Asam Sinamat

Asam sinamat adalah asam organik yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam industri farmasi, kosmetika dan parfum.

2. Asam benzoat

Asam benzoat merupakan hidrokarbon yang bersifat asam dan berbau

(7)

3. Komponen kimia lainnya

Resin kemenyan juga mengandung bahan seperti styrol, vanilin, stirasin, koniferil benzoat, koniferil sinamat, benzoresinol dan suma resitanol. Setiap

minyak atsiri mempunyai bau yang khas dan golongan yang paling menentukan bau wangi tersebut adalah senyawa terpen-o, sedangkan golongan senyawa terpen hanya mempunyai pengaruh yang kecil (Waluyo dkk, 2006).

Kemenyan tumbuh dengan baik di hutan Sumatera Utara dan menjadi salah satu sumber penghasilan di beberapa desa, yang dikenal dengan getah

kemenyan. Pemanfaatan kemenyan telah dikenal luas di Indonesia sebagai bahan obat, baik sebagai obat tradisional maupun industri rokok, batik dan upacara ritual. Lebih dari itu tanaman kemenyan mengandung senyawa kimia yang dapat

digunakan sebagai aromaterapi dan obat-obatan. Kemenyan (Styrax sumatrana) memiliki banyak senyawa bioaktif seperti asam sinamat dan turunannya yaitu

senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri kosmetik dan obat-obatan (Elimasni, 2005)

Tanaman kemenyan termasuk dalam ordo Ebenales, family Styracaceae

dan genus Styrax spp. Di Sumatera Utara, khususnya di Tapanuli Utara , terdapat dua jenis kemenyaan yang diusahakan dan bernilai ekonomis yang tumbuh

tersebar di Tapanuli Utara. Masyarakat setempat menyebutnya Haminjon Toba (Styrax sumatrana) dan Haminjon Durame (Styrax benzoin). Kabupaten Tapanuli Utara tercatat sebagai penghasil kemenyan terbesar di dunia. Setiap tahunnya

(8)

Tanaman Akar Wangi (Vativera zizanoides)

Tanaman akar wangi (Vetivera zizanoides) dalam sistematika tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Divisio

Sub divisio : Angiospermae

Kelas

Ordo

Family

Genus : Vetiveria

Spesies : Vetivera zizanoides (Leupin, 2001)

Bahan tambahan yang digunakan untuk pembuatan aromaterapi elektrik

berbahan dasar kemenyan yaitu tanaman akar wangi, tanaman melati dan arang tempurung. Tanaman akar wangi (Vativera zizanoides) adalah tumbuh berumpun

lebat, akar tinggalnya bercabang banyak dengan warna kuning pucat atau abu-abu sampai merah tua. Daunnya tampak kaku, berwarna hijau sampai kelabu, panjangnya 75-100 cm dan tidak mengandung minyak. Tanaman ini termasuk

famili Graminae atau Poaceae, kelas Monochotyledonae, phylum Angiospermae, dan divisi Antophyta (Luthony dan Rahmawati, 1994).

Rumput akar wangi (Vetiveria zizanioidesAndropogon zizanoides) adalah sejenis rumput yang berasal dari pada ketinggian 300-2000 meter di atas permukaan laut dan dapat berproduksi

dengan baik pada ketinggian optimum 600-1500 meter di atas permukaan laut pada suhu 17-27 °C dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun serta masih

(9)

sepanjang tahun, dan dikenal orang sejak lama sebagai sumber wangi-wangian.

Tumbuhan ini termasuk dalam famili atau

pengharum lemari penyimpan pakaian atau barang-barang penting, seperti da akar. Tumbuhan ini merupakan

luas penggunaan minyaknya dalam industri wangi-wangian (Santoso, 1993). Minyak akar wangi bersumber dari tanaman akar wangi yang tumbuh

secara liar, setengah liar atau ditanam didaerah-daerah subtropika maupun tropika. Minyak akar wangi dapat diekstrak dengan cara menyuling bagian akar yang mengandung minyak berbau wangi, oleh karena itu bagian akar tersebut sering

dipergunakan untuk mengharumkan pakaian secara langsung ataupun dikantongi (Nurzaman, 1999).

Tanaman Melati (Jasminum spp)

Tanaman melati (Jasminum spp) dalam sistematika tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Divisio

Sub divisio : Angiospermae

Kelas

Ordo

Family

Genus : Jasminum

(10)

Melati merupakan tanaman bunga hias berupa

hidup menahun. Di

bangsa" atJasminum spp), karena bunga

putih kecil yang harum ini melambangkan kesucian dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi dari banyak suku di negara ini. Melati merupakan salah satu komoditas bernilai ekonomi tinggi, kegunaannya tidak

hanya sebagai tanaman hias pot dan taman, tetapi juga sebagai pengharum teh, bahan baku industri parfum, kosmetik, obat tradisional, bunga tabur pusara,

penghias ruangan, dekorasi pelaminan, dan pelengkap dalam upacara adat (Wuryaningsih, 1994).

Bunga melati (Jasminum spp) adalah tumbuhan semak berbunga yang

sangat dikenal luas karena keindahannya yang menakjubkan serta aroma mempesona. Selama ini, orang mengenal bunga melati hanya sebatas tanaman

hias, kosmetika dan bahan campuran pembuat parfum atau teh. Lebih daripada itu, bunga melati sebenarnya menyimpan banyak manfaat sebagai obat. Melati adalah salah satu obat herbal yang paling dikenal di wilayah Mediterania dan telah

banyak dimanfaatkan sebagai obat selama berabad-abad. Banyak pakar herbal menyadari bahwa bunga melati kaya akan komponen alam seperti minyak eteris

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan hasil penelitian perlu juga dilakukan dengan cara merujuk pada kajian empiris yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Jika hasil penelitian konsisten dengan teori

Dalam penelitian ini akan dibandingkan hasil dari watermarking sebelum dilakukan proses penyisipan dengan data setelah dilakukan ekstraksi pada watermarking serangan, dengan

Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Berrnedia VCD menghasilkan kompetensi belajar Mata Kuliah Pengantar Pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan Pendekatan

Bahasa Jawa adalah suatu bahasa yang dimiliki suatu daerah yang digunakan sebagai alat komunikasi, yang menjadi identitas atau ciri dari suatu daerah tertentu. Bahasa

The Rainforest Alliance works to conserve biodiversity and ensure sustainable livelihoods by transforming land-use practices, business practices and consumer behavior. The

Angket atau kuesioner adalah instrument pengumpul data yang digunakan dalam teknik komunikasi tak langsung, artinya responden secara tidak langsung menjawab pertanyaan

apabila ditoreh pada bagian okulasi berwarna hijau, jika bibit memiliki akar tunggang lebih dari satu, pilih satu akar tunggang yang paling baik dan yang lainnya dibuang

Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja karena melihat perkembangan perusahaan begitu pesat serta perekonomian yang semakin tinggi membuat banyak kaum perempuan