POTENSI PETERNAKAN IKAN
PADA RUMAH SUSUN KAMPUNG HAMDAN
SKRIPSI
OLEH
DWI OCTAVIANTY TANJUNG
100406009
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
i
POTENSI PETERNAKAN IKAN
PADA RUMAH SUSUN KAMPUNG HAMDAN
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Dalam Departemen Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
OLEH
DWI OCTAVIANTY TANJUNG
100406009
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN
POTENSI PETERNAKAN IKAN
PADA RUMAH SUSUN KAMPUNG HAMDAN
SKRIPSI
Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Juli 2014 Penulis,
iii
Judul Skripsi : Potensi Peternakan Ikan pada Rumah Susun Kampung Hamdan
Nama Mahasiswa : Dwi Octavianty Tanjung
Nomor Pokok : 100406009
Departemen : Arsitektur
Menyetujui
Dosen Pembimbing
(Dr. Ir. Dwira N. Aulia M.Sc)
Koordinator Skripsi,
Ir. Bauni Hamid, M.DesS, Ph.D
Ketua Program Studi,
Ir. N. Vinky Rahman, MT
Telah diuji pada
Tanggal : 14 Juli 2014
Panitia Penguji Skripsi
Ketua Komisi Penguji : Dr. Ir. Dwira N. Aulia M.Sc
Anggota Komisi Penguji : 1. Boy Brahmawanta, ST, MT, IAI
v
BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN 7
1.1 Aspek Topografi Lahan 10
1.2 Pohon dan Tanaman 12
1.3 Aspek Sosial 13
1.4 Aspek Ekonomi 14
1.5 Aspek Kebudayaan 16
1.6 Kondisi Pemukiman Warga 16
1.7 Kondisi Jalur Sirkulasi Warga 18
1.8 Peraturan UU dan Kepatuhan Hukum 19
BAB 2 ANALISA KAWASAN 21
2.1 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat 22
2.2 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat 23
2.3 Fungsi dan Pengolahan Lahan 23
2.4 Akses Kendaraan dan Parkir 25
2.5 Ruang Terbuka dan Tata Hijau 26
2.7 Struktur Pemukiman Warga 28
2.8 Aspek Keberlanjutan Bangunan 29
2.9 Pasokan Energi Warga 31
2.10 Kepatuhan Hukum dan Peraturan 31
2.11 Analisis Investasi 32
BAB 3 PETERNAKAN IKAN VERTIKAL SEBAGAI POTENSI TAPAK 33
BAB 4 KOMPLEKSITAS FUNGSI RUANG 39
BAB 5 STRUKTUR BERKESINAMBUNGAN YANG TAHAN GEMPA 54
BAB 6 KEISTIMEWAAN UTILITAS BANGUNAN 68
6.1 Sistem Mekanikal pada Kolam 71
6.1 Sistem Elektrikal Bangunan 75
6.2 Sistem Mekanikal Bangunan 77
BAB 7 HAMDAN SEBAGAI KAMPUNG TEPIAN SUNGAI 81
vii
DAFTAR TABEL
DAFTAR DIAGRAM
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta lokasi proyek ... 2
Gambar 2 Keadaan ruang terbuka pada tapak ... 3
Gambar 3 Gambar masyarakat sekitar yang masih gemar memancing di tepi Sungai Deli . 4 Gambar 1.1 Keadaan tapak di tepi Sungai Deli ... 8
Gambar 1.2 Kondisi awal tapak ... 9
Gambar 1.3 Peta Kecamatan Medan Maimun ... 10
Gambar 1.4 Garis kontur pada kawasan ... 11
Gambar 1.5 Gambar kondisi ruang terbuka yang dijadikan tempat pembuangan sampah ... 12
Gambar 1.6 Gambar kondisi perumahan di sekitar Sungai Deli ... 13
Gambar 1.7 Gambar kegiatan masyarakat di tepi Sungai Deli ... 14
Gambar 1.8 Gambar warung Bakso Amat yang terletak pada tapak ... 15
Gambar 1.9 Gambar kegiatan ekonomi yang terjadi pada pinggiran tapak ... 15
Gambar 1.10 Gambar contoh material yang digunakan mayoritas bangunan ... 17
Gambar 1.11 Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir dan tengah tapak ... 17
Gambar 1.12 Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir sungai ... 18
Gambar 1.13 Gambar situasi jalan pada tapak ... 19
Gambar 2.1 Gambar beberapa kegiatan ekonomi yang terjadi di sekitar kawasan ... 22
Gambar 2.2 Gambar kegiatan sosial yang terjadi di sekitar kawasan ... 22
Gambar 2.3 Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir sungai ... 24
Gambar 2.4 Gambar keadaan saluran dreinase pada tapak ... 27
Gambar 2.5 Keadaan pinggiran sungai sebagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ... 28
Gambar 4.1 Gambar skematik gubahan massa awal ... 40
Gambar 4.2 Gambar skematik gubahan massa kedua ... 41
Gambar 4.3 Gambar bentukan massa bangunan akhir dari rumah susun ... 42
Gambar 4.5 Zoning berdasarkan analisa matahari ... 44
Gambar 4.6 Zoning kawasan tapak ... 45
Gambar 4.7 Gambar gapura jalur masuk dan jalur keluar kawasan... 47
Gambar 4.8 Gambar perspektif massa bangunan ... 47
Gambar 4.9 Kondisi tepi sungai di dalam kawasan perancangan ... 47
Gambar 4.10 Gambar suasana pada tepian Jalan Juanda ... 48
Gambar 4.11 Gambar salah satu area hijau pada tapak ... 49
Gambar 4.12 Gambar potongan pada peternakan ikan di rumah susun ... 50
Gambar 4.13 Gambar denah tipikal rumah susun ... 50
Gambar 4.14 Gambar konsep tampak bangunan ... 52
Gambar 5.1 Gambar material bangunan awal pada tapak ... 54
Gambar 5.2 Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir dan tengah tapak ... 55
Gambar 5.3 Gambar contoh bangunan yang berada di pinggir sungai ... 55
Gambar 5.4 Gambar detail kolom bangunan ... 57
Gambar 5.5 Gambar konsep letak sirkulasi area kolam ... 57
Gambar 5.6 Gambar detail kolam pada bangunan ... 58
Gambar 5.7 Gambar tampak atap pada bangunan ... 59
Gambar 5.8 Gambar 3D bangunan rumah susun ... 59
Gambar 5.9 Gambar letak bangunan ME yang terpisah dari bangunan utama ... 60
Gambar 5.10 Gambar denah tipikal rumah susun ... 61
Gambar 5.11 Gambar arah angin dan cahaya pada denah bangunan ... 62
Gambar 5.12 Gambar detail dinding bangunan ... 63
Gambar 5.13 Gambar penyusunan batako pada dinding rumah susun ... 64
Gambar 5.14 Gambar detail lantai rumah susun ... 65
Gambar 5.15 Gambar 3D struktur bangunan ... 66
xi
Gambar 6.4 Gambar jalur air per lantai pada kolam ... 72
Gambar 6.5 Gambar skematik sistem aquaponik pada kolam ... 72
Gambar 6.6 Gambar aplikasi sistem irigasi pada kolam ikan ... 73
Gambar 6.7 Gambar filter biologis di atas kolam ... 73
Gambar 6.8 Gambar skematik elektrikal pada bangunan rumah susun ... 76
Gambar 6.9 Gambar skematik plumbing pada bangunan rumah susun ... 79
Gambar 7.1 Gambar 3D kawasan site yang telah dirancang ... 81
Gambar 7.2 Gambar suasana memancing pada kawasan yang akan desain ... 84
Gambar 7.3 Gambar suasana tempat makan pada area tepi sungai ... 84
Gambar 7.4 Gambar detail grassblock pada landscape tepi sungai ... 85
Gambar 7.5 Gambar suasana tepian sungai ... 86
Gambar 7.6 Gambar sketsa potongan kolam pada bangunan rumah susun ... 87
Gambar 7.7 Zoning bangunan ... 88
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT
karena atas berkah, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “
Potensi Peternakan Ikan pada Rumah Susun Kampung Hamdan
”
dengan baik. Shalawat beserta salam juga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya
hingga akhir zaman, amin.
Penulis skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi pada Program Sarjana Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa dalam proses
penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala. Namun berkat bantuan,
bimbingan, bantuan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak dan berkah dari
Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Oleh
karena itu penullis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada
Ibu Ir. Dwira N Aulia, M.Sc selaku pembimbing I dan Bapak Ars. Boy
Brahmawanta, IAI selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus,
dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan,
motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama
menyusun skripsi.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1.
Allah SWT yang selalu mencurahkan rizki-Nya kepada penulis sehingga
akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
2.
Ayah dan Ibu yang senantiasa selalu memberikan dukungan yang sangat
besar dan telah membantu baik materi maupun moril serta doanya.
3.
Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT. Selaku Ketua Jurusan Arsitektur USU.
4.
Bapak Ir. Bauni Hamid, M.DesS.
dan Kak Ami selaku koordinator PA6
dan skripsi yang selalu memberikan arahan, informasi dan bimbingan
kepada penulis.
5.
Seluruh staff pengajar, Bapak Ibu Dosen Jurusan Arsitektur Universitas
Sumatera Utara atas semua kritik dan sarannya selama asistensi.
6.
Bang Yanda, Ika, Pia dan seluruh keluarga besar yang telah mendukung
dan memberi motivasi penulis dalam berbagai hal.
7.
Anggita Putri dan Syally Dwi Andrina sebagai sahabat penulis yang selalu
memberikan motivasi dan selalu ada setiap saat untuk penulis.
8.
Fanny Dyah Ningrum, Radita Ayu Utami, Adinda Dara A Lubis, dan Novi
Istighfarini yang selalu memberikan motivasi dan bantuan kepada penulis
kapanpun di manapun dalam suka maupun duka.
xiii
10.
Teman-teman kelompok E, Anggi, Meta, Rina, dan Utik serta teman
teman stambuk 2010 khususnya Iyan, Doni, Aisa, Fikar, Agung, Aldo,
Inka, Tutik, Jempa, dan lain-lain yang telah menemani saya selama
menempuh pendidikan di Arsitektur.
11.
Abang dan Kakak senior dan Adik-adik junior stambuk 2011, 2012, 2013
yang sudah banyak membantu penulis.
12.
Serta semua pihak yang tidak mampu penulis sebutkan pada kesempatan
kali ini karena keterbatasan penulis namun tidak mengurangi rasa hormat
dan terima kasih penulis.
Seperti kata pepatah bahwa tak ada gading yang tak retak, Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kelengkapan dan
terwujudnya kesempurnaan sebagaimana dimaksud.
Akhir kata, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.
Medan, Juli 2014
Penulis
ABSTRAK
POTENSI PETERNAKAN IKAN PADA RUMAH SUSUN KAMPUNG HAMDAN
Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya, tidak terkecuali di Kota Medan. Berangkat dari permasalahan tersebut, untuk mengatasi perumahan dan pemukiman kumuh di kota Medan, khususnya pada tepi Sungai Deli tepatnya Kampung Hamdan, perlu suatu konsep penataan dan revitalisasi yang baik sehingga mendapatkan suatu peningkatan mutu lingkungan tata ruang dan mempertegas struktur ruang kota serta memberikan pemecahan masalah terhadap semakin sempitnya lahan pemukiman di kota Medan.
Latar belakang pendapatan masyarakat pada kawasan Kampung Hamdan yang mayoritasnya merupakan masyarakat dengan penghasilan rendah merupakan salah satu alasan mengapa desain rumah susun yang akan dibangun ini memiliki dua fungsi, yaitu fungsi hunian dan fungsi komersial. Dengan kenyataan tersebut muncullah tema sosial ekonomi menjadi tema dari kelompok ini agar fungsi hunian yang akan dibangun diharapkan bersifat mandiri. Selain itu kebiasaan dari sebahagian besar masyarakat Kampung Hamdan yang salah satunya yaitu suka berinteraksi di area pinggiran sungai misalnya mandi di sungai, buang air, dan juga memancing. Mancing inilah yang akan penulis angkat menjadi potensi dari kawasan tersebut.
Sebuah hunian rumah susun dengan urban fish farming menjadi tema dari desain penulis yang berarti suatu rancangan penataan rumah susun di kawasan perkotaan yang menggunakan budidaya ikan sebagai subsektor, sehingga menghasilkan sebuah proyek rumah susun yang memiliki kegiatan sosial ekonomi yang berhubungan langsung dengan ikan, yang dapat mengubah sebidang tanah di tengah kota menjadi sebuah lahan peternakan ikan vertikal yang berkelanjutan. Konsep kolam ikan pada bangunan rumah susun ini yaitu “dari hulu ke hilir” maksudnya dari pembibitan, pemeliharaan, sampai mendapatkan hasil dari ikan tersebut. Bangunan ini juga memiliki beberapa fasilitas yaitu area pasar yang didominasi oleh penjualan ikan, serta rumah makan ataupun jajanan khas ikan, misalkan sate belut, ikan gurami, lele penyet, dan lain-lain sebagai kegiatan yang mendukung kegiatan sosial ekonomi warga. Selain itu juga terdapat area memancing yaitu area tepian sungai yang digunakan untuk memancing dan juga area berinteraksi increase by leaps and bounds every year, especially in the city of Medan. Therefore, to overcome the housing and slum settlements in the city of Medan, especially Hamdan’s Village on the Deli’s Riverside, need a concept of structuring and revitalizing the better to get an increase in environmental quality and reinforce the spatial structure of urban space as well as provide solutions to the limited land settlement in the city of Medan.
xv
functions are expected to be independent. Additionally habit of village communities were largely Hamdan, one of which is rather interact in riparian areas, for example in a river bathing, waste water, and then fishing. Fishing is what will be the author adopted the potential of the region.
A residential flats with the theme of “urban fish farming” is an arrangement plan flats in urban areas using fish farming as a sub-sector, resulting in a flats project that has social and economic activities that relate directly to the fish, which can transform a piece of land in the city center into a sustainable vertical fish farm land. The concept of a fish pond at the flat with the theme of “urban fish farming” is "upstream and downstream" means of breeding, raising, to get the results of the fish. This building has multiple facilities. They are dominated by market area that selling a fish, as well as the typical fish meal or snack, for example eel satay, carp, lele penyet, as activities that promote social and economic activities residents. There are also fishing areas are riparian area is used for fishing and also area residents interact with culinary activity.
“A RIVER RUNS THROUGH”
Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak
dapat terpisahkan adalah Air. Tidak hanya penting bagi manusia air merupakan bagian
yang penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tumbuhan. Tanpa air kemungkinan
tidak ada kehidupan di dunia ini karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air
untuk bertahan hidup. Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau
potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri,
rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh
manusia membutuhkan air.
Sungai merupakan salah satu sumber air yang terdapat pada suatu kawasan. Salah
satu manfaat sungai yaitu sebagai sumber cadangan air bersih bagi manusia, terutama
masyarakat perkotaan. Sejak dahulu manfaat sungai bagi manusia antara lain untuk
keperluan minum, makan, mandi, mencuci, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Namun air sungai di beberapa tempat terutama di kota-kota besar sudah cukup
tercemar, tidak terkecuali Sungai Deli di Kota Medan. Sungai Deli yang digunakan
sebagai jalur perdagangan pada masa Kerajaan Deli, mengambil peran yang cukup
penting bagi perkembangan Kota Medan. Keberadaan sungai yang menjadi jalur
transportasi menyebabkan pembentukan pemukiman warga Kota Medan yang
berorientasi ke sungai.
Orientasi sungai yang mengalami perubahan ini menyebabkan penurunan kualitas
dan fungsi sungai bagi kehidupan kota. Kebiasaan masyarakat yang bermukim di tepian
sungai menyebabkan peningkatan terhadap pencemaran air sungai yang dapat dilihat
2
hidup pada pemukiman tepian Sungai Deli menggunakan air sungai tanpa memperhatikan
kualitasnya. Sungai yang seharusnya dimanfaatkan sebagai pemandangan yang baik
untuk masyarakat di sekitarnya untuk melepas penat ataupun berekreasi, kini digunakan
sebagai area belakang atau area servis bagi masyarakat.
Semakin pesatnya pembangunan Kota Medan dengan semboyan Kota
Metropolitan, memberikan pengaruh bagi perkembangan di sekitar pusat kota, salah
satunya adalah kawasan pemukiman padat Kampung Hamdan Kecamatan Medan
Maimun Kota Medan.
Gambar 1. Peta lokasi proyek
Sumber. Google (2014)
Gambar di atas merupakan peta lokasi proyek dilihat dari udara. Area yang
ditandai dengan warna merah dapat dilihat pada Gambar 1 merupakan kawasan dari
Kampung Hamdan yang akan didesain. Kawasan ini terletak pada Kelurahan Hamdan
Kecamatan Medan Maimun Kota Medan, tepatnya berlokasi di simpang Jalan Ir. H.
Juanda dan Jalan Samanhudi.
Mengenai data kependudukan dari tapak tersebut, daerah ini terdiri dari seratus
Kepala Keluarga (KK). Mengenai peraturan perundang-undangan, tapak ini memiliki
empat meter serta memiliki lebar lima belas sampai dua puluh tujuh meter. Koefisien
Dasar Hijau (KDH) pada tapak ini yaitu dua puluh lima persen dengan tata guna lahan
yang digunakan sebagai area perumahan warga. Data di atas berdasarkan Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Medan Maimun tahun 2005.
Gambar 2. Keadaan ruang terbuka pada tapak
Sumber. Penulis (2014)
Kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai area resapan banjir, serta tidak
adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bagi sampah menjadi masalah utama untuk
direvitalisasinya kawasan ini. Kondisi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Keadaan ini
merupakan keadaan yang terjadi pada sebagian besar ruang terbuka pada tapak.
Untuk itu, pada tugas kali ini akan mengangkat sebuah perancangan “Fungsi
Campuran Perumahan Flat Sederhana dan Area Komersial”. Diharapkan agar desain ini
lebih banyak memiliki area hijau sebagai area resapan tapi tetap mengutamakan fungsi
hunian walaupun sudah berbeda bentuk dari pemukiman padat menjadi sebuah rumah
susun yang juga direncanakan menciptakan sebuah area sosial ekonomi yang berpengaruh
bagi warga kampung pada khususnya dan warga kota Medan pada umumnya untuk
meningkatkan pendapatan penduduk setempat.
Latar belakang pendapatan masyarakat yang mayoritas merupakan masyarakat
4
akan dibangun ini memiliki dua fungsi, yaitu fungsi hunian dan fungsi komersial. Dengan
kenyataan tersebut munculah tema sosial ekonomi menjadi tema dari kelompok ini agar
fungsi hunian yang akan dibangun diharapkan bersifat mandiri, yang direncanakan
besarannya dengan kondisi fisik yang demikian sehingga telah diperhitungkan kelayakan
nilai ekonominya sepenuhnya dengan tidak membebani keuangan Pemerintah Kota
Medan. Salah satu contoh fasilitas yang disediakan misalnya pasar tradisional, area
jajanan, ataupun area komersial. Fasilitas-fasilitas ini nantinya akan dikembangkan dan
dikelola sendiri oleh penghuni rumah susun ini, tapi tetap dipantau oleh pengelola dan
Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan dengan adanya kantor pengelola dan kantor
Dinas Perikanan dan Kelautan pada bangunan rumah susun ini.
Gambar 3. Gambar masyarakat sekitar yang masih gemar memancing di tepi Sungai Deli
Sumber. Penulis (2014)
Kebiasaan dari sebahagian besar masyarakat Kampung Hamdan salah satunya
yaitu suka berinteraksi di area pinggiran Sungai Deli. Kegiatannya antara lain mandi di
sungai, buang air, dan juga memancing. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Mancing inilah yang akan penulis angkat menjadi potensi dari kawasan tersebut.
Memancing secara luas adalah suatu kegiatan menangkap ikan yang bisa
Berangkat dari pembahasan di atas Urban fish farming akan menjadi tema dari perancangan rumah susun ini yang menggunakan konsep dari tema “Urban farming”.
Maksud dari urban fish farming sendiri yaitu rumah susun yang memiliki peternakan ikan di kawasan perkotaan yang diinginkan dapat berfungsi ganda yaitu sebagai rumah susun
dan pasar yang dapat mengubah sebidang tanah di tengah kota menjadi sebuah lahan
peternakan ikan vertikal yang berkelanjutan.
Hal ini juga menjadi solusi bagi permalasahan di kota-kota besar dimana
lahannya cenderung lebih sulit untuk dijadikan lahan peternakan. Urban fish farming juga adalah suatu rancangan penataan rumah susun perkotaan yang menggunakan budidaya
ikan sebagai subsektor, sehingga menghasilkan sebuah proyek rumah susun yang
memiliki kegiatan sosial ekonomi yang berhubungan langsung dengan ikan.
Urban farming menurut Balkey M (1987) adalah sebuah rantai industri yang memproduksi, memproses dan menjual makanan dan energi untuk memenuhi kebutuhan
konsumen kota. Semua kegiatan yang dilakukan menggunakan metoda menggunakan dan
penggunaan kembali sumber alam yang ada serta pemanfaatan limbah perkotaan. Selain
itu metode ini juga bisa melibatkan peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan
hortikultura.
Dalam arti luas, urban farming menggambarkan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan. Urban farming biasanya dilakukan untuk meningkatkan aktivitas memproduksi sebuah bahan pangan untuk dikonsumsi oleh keluarga, dan di
beberapa tempat juga dilakukan untuk tujuan rekreasi dan relaksasi alam. Kesadaran
mengenai pencemaran lingkungan di dalam perkotaan akibat relokasi sumber daya untuk
melayani populasi perkotaan telah menjadikan insiprasi untuk berbagai skema pertanian
di negara maju dan negara berkembang dan mendatangkan berbagai bentuk pertanian
6
Kualitas dari proyek ini nantinya juga bersifat mendidik dengan adanya
peternakan ikan di area rumah susun warga. Selain itu, proyek ini juga ramah lingkungan
karena limbah dari satu sistem berfungsi sebagai makanan bagi makhluk hidup yang ada
pada sistem yang lainnya. Area ini juga memiliki area pasar yang didominasi oleh
penjualan ikan, serta rumah makan ataupun jajanan khas ikan, misalkan sate belut, ikan
gurami, lele penyet, dan lain-lain dimana pengunjung juga dapat memilih sendiri ikan
yang ingin disantapnya.
Selain itu juga terdapat area memancing yaitu area tepian sungai yang digunakan
untuk memancing dan juga area berinteraksi warga dengan aktivitas kuliner, karena
disana juga diberikan ruang untuk jajanan kaki lima yang menggunakan gerobak. Jadi
masyarakat sekitar maupun masyarakat kota Medan tetap dapat menikmati sungai dengan